• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subyek penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur yang dinilai penting berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Bina Nusantara tentang unsur-unsur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja dosen di Universitas Bina Nusantara. Jumlah seluruh subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 200 mahasiswa-mahasiswi. Usia subyek 19-22 tahun.

Populasi adalah wilayah yang digeneralisasikan yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004)). Populasi mencakup segala hal, termasuk benda-benda alam, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang baik yaitu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau secara keseluruhan yang cukup mewakili (Nazir, 2005). Sampel dalam penelitian ini, menggunakan teknik random sampling. Teknik ini menggunakan pengambilan sampel secara acak dan tanpa disengaja (Sugiyono, 2004).

(2)

3.1.1 Gambaran subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Gambar 3.1 Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin

Subyek yang ikut mengisi kuesioner penelitian ini sebanyak 98 mahasiswa (49 %) dan jumlah terbanyak diisi oleh mahasiswi sebanyak 102 orang (51 %).

3.1.2 Gambaran subyek penelitian berdasarkan fakultas

Gambar 3.2 Gambaran subyek berdasarkan fakultas

Diagram diatas menggambarkan terdapat 25 mahasiswa/i (12 %) yang berasal dari fakultas Program Ganda. Mahasiswa/i yang paling banyak

(3)

mengisi kuesioner penelitian berasal dari fakultas Ilmu Komputer sebanyak 50 mahasiswa/i (25 %). Fakultas budaya & bahasa sebanyak 34 mahasiswa/i (17 %). Selain itu ada juga fakultas Ekonomi & Bisnis sebanyak 30 mahasiswa/i (5 %). Fakultas Sains & Teknologi, merupakan fakultas kedua terbanyak yang mengisi kuesioner ini sebanyak 36 mahasiswa/i (18 %). Ada juga fakultas Komunikasi & Multimedia sebanyak 15 mahasiswa/i (8%). Dan fakultas Psikologi sebanyak 10 mahasiswa/i (5%).

3.1.3 Gambaran subyek penelitian berdasarkan usia

Gambar 3.3 Gambaran subyek berdasarkan usia

Subyek termuda yang terlibat dalam penelitian ini berusia 19 tahun sebanyak 46 mahasiswa/i (23 %). Usia 20 tahun diisi sebanyak 45 mahasiswa/i (23 %). Usia terbanyak diisi oleh subyek berusia 21 tahun sebanyak 61 mahasiswa/i (30 %). Dan subyek tertua berusia 22 tahun sebanyak 48 mahasiswa/i (24 %).

(4)

3.2 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Winchester (2010) menjelaskan tentang penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomenanya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan atau mendeskripsikan suatu fakta untuk mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman dan mendeskripsikan ilmu atau ilmu sosial.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif adalah suatu model yang mempelajari masalah-masalah sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan mencari fakta-fakta yang tepat. Metode ini sering disebut sebagai metode survei, karena tujuannya untuk mengetahui gejala yang terjadi atau yang ingin diteliti (Nazir, 2005).des

3.3 Setting lokasi penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Universitas Bina Nusantara, kampus Anggrek, Syahdan dan Kijang. Setting penelitian ini di lakukan dengan membagi-bagikan kuesioner kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Penelitian ini cukup berjalan dengan lancar, tertib, karena peneliti selalu mengawasi setiap peserta yang berpartisipasi mengisi kuesioner.

(5)

3.4 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur masalah yang sedang diamati (Sugiyono, 2007). Dalam studi penelitian ini, peneliti menggunakan 7 langkah kegiatan untuk dapat memperoleh hasil pengukuran, adalah sebagai berikut:

1. Peneliti merangkum hasil wawancara dengan mahasiswa. Menurut kamu apa indikator dosen yang memiliki kinerja baik?

Hasilnya :

a. Memberi penilaian secara objektif (8 mahasiswa/i)

b. Menyampaikan materi dengan mengaitkan dengan aplikasi pada kehidupan sehari – hari (6 mahasiswa/i)

c. Membuat suasana kelas yang interaktif (5 mahasiswa/i)

d. Menguasai materi sehingga tidak sibuk dengan buku pegangan (3 mahasiswa/i)

e. Memiliki toleransi nilai dengan memperhitungkan usaha mahasiswa (3 mahasiswa/i)

f. Memberi latihan dan kuis kepada mahasiswa agar dapat melatih pengertian mahasiswa (2 mahasiswa/i)

g. Menyediakan waktu di luar jam mata kuliah untuk berbagi pengetahuan dengan mahasiswa (2 mahasiswa/i)

h. Memberi jokes saat mengajar untuk membuat suasana lebih hangat (2 mahasiswa/i)

i. Memberi motivasi kepada mahasiswa bahwa mereka dapat melewati rintangan saat belajar di perguruan tinggi (2 mahasiswa/i)

(6)

j. Memberi contoh yang baik kepada mahasiswa dengan bertanggung jawab saat berbuat kesalahan (2 mahasiswa/i)

2. Aspek-aspek yang dianggap penting dirangkum dalam kuesioner dan disebarkan oleh peneliti ke 200 subyek menjadi beberapa aspek. Melalui kuesioner ini, akan diperoleh aspek utama menurut mahasiswa, kemudian akan diperoleh ranking dari masing-masing aspek (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2a-2b).

3. Universitas Bina Nusantara memiliki instrumen atau alat ukur yang selalu digunakan untuk mengukur kinerja dosen, yang dinamakan kuesioner proses pembelajaran (IKAD) dan dikeluarkan oleh QMC (Quality Management Center). Setelah itu kuesioner proses pembelajaran (IKAD) akan diranking aspek-aspeknya oleh 200 subyek (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3a-3b).

4. Peneliti melakukan persamaan persepsi mahasiswa dengan kuesioner proses pembelajaran (IKAD) dan disebarkan kepada mahasiswa untuk diranking (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4a).

5. Peneliti memberi rating score pada aspek-aspek yang sudah diranking oleh mahasiswa. Aspek kinerja yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 10. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 9.

(7)

Keterangan cara penghitungan:

360 = 36 X 10, 243 = 27 X 9, dan seterusnya.

6. Aspek-aspek IKAD yang sudah diranking oleh mahasiswa diberi rating score. Aspek kinerja IKAD yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 8. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 7 dan seterusnya.

no Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 total Ranking

1

Mahasiswa mengerti dan memahami dengan baik teori maupun aplikasi penerapan mata kuliah.

408 231 162 100 96 60 32 9 1098 1

Keterangan cara penghitungan

408 = 51 X 8, 231 = 33 X 7 dan seterusnya.

7. Kuesioner yang berisi aspek kinerja dosen yang sama antara persepsi mahasiswa dengan IKAD juga diberi rating score setelah diranking mahasiswa. Aspek kinerja yang memiliki ranking pertama dalam prioritas akan ditulis angka 1 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 4. Kemudian begitu pula dengan aspek kinerja yang mendapatkan prioritas ke 2 akan ditulis 2 dalam kotak ranking dan skornya akan dikalikan 3 dan seterusnya. (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 4b)

no Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total Ranking

1

Memberi penilaian secara objektif (tidak pilih kasih)

(8)

no Aspek 1 2 3 4 Total Ranking

1

Memberi contoh yang mudah dimengerti sehingga mahasiswa cepat menangkap materi

164 201 110 37 512 2

Keterangan cara penghitungan

164 = 41 X 4, 201 = 67 X 3 dan seterusnya.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data-data kuantitatif mengenai item-item yang diisi oleh berdasarkan narasumber.

3.5Pengukuran variabel penelitian

Dalam mengukur variabel kinerja dosen, peneliti menggunakan skala pengukuran rating scale. Pengukuran rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap, dapat juga untuk mengukur persepsi responden terhadap suatu fenomena (Sugiyono, 2004). Hal terpenting dalam menyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan arti dari setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen, misalnya: A memilih jawaban angka 1, tetapi arti angka 1 bagi si B belum tentu memiliki makna yang sama dengan si A yang menjawab angka 1. Berikut ini merupakan contoh tabel skala rating scale sebagai berikut : Tabel 3.1 contoh skala rating scale persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen

Interval Item

…2…. Memberi penilaian secara objektif …1…. Membuat suasana kelas yang interaktif …5… Memberi jokes saat mengajar untuk

(9)

3.6 Prosedur penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa langkah yang peneliti lakukan ketika menjalankan proses pengambilan data, adalah sebagai berikut:

1. Peneliti berdiskusi wawancara dengan 8 mahasiswa untuk memperoleh aspek-aspek mengenai kinerja dosen yang baik dalam mengajar.

2. Kemudian peneliti menuliskan hasil dari diskusi wawancara dengan 10 mahasiswa menjadi 10 aspek.

3. Peneliti mendapat informasi bahwa di Universitas Bina Nusantara memiliki kriteria tertentu untuk mengukur kinerja dosen dalam mengajar yang tertulis dalam kuesioner proses pembelajaran (IKAD). Kemudian peneliti mencatat aspek-aspek IKAD mengenai kriteria kinerja dosen yang baik dalam mengajar.

4. Setelah diperoleh data berdasarkan wawancara dengan mahasiswa, kemudian membandingkan aspeknya dengan IKAD, maka peneliti juga melakukan persamaan antara aspek-aspek hasil wawancara dengan mahasiswa dan aspek yang terkandung dari IKAD.

5. Peneliti kemudian mengambil data berupa ranking dari aspek – aspek kinerja dosen dalam mengajar yang berdasarkan persepsi mahasiswa, IKAD maupun aspek – aspek yang sama dari kedua instrumen tersebut.

6. Data berupa ranking diberi rating score dengan cara yang sudah dijelaskan. 7. Data yang sudah berupa skor diranking untuk diketahui yang menjadi urutan

(10)

3.7 Pengolahan data hasil penelitian

Pengolahan data penelitian ini menggunakan korelasi berjenjang Spearman-Rank, karena data yang digunakan dalam menghitung jarak perbedaan antara masing-masing aspek menggunakan ranking (Sugiyono, 2007). Dengan begitu data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dilihat berdasarkan proses ranking. Dan pengolahan data penelitian ini juga menggunakan korelasi pearson. Korelasi pearson berguna untuk mencari adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini korelasi pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara aspek kinerja dosen dalam mengajar berdasarkan hasil wawancara persepsi mahasiswa dengan aspek yang terkandung dalam IKAD.

Keterangan uji korelasi berupa :

IKAD_1 = Aspek IKAD menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi spearman.

Persepsi

mahasiswa_1 = Aspek persepsi mahasiswa yang diolah dengan korelasi spearman.

Persepsi

mahasiswa_2 = Aspek persepsi mahasiswa menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi spearman.

IKAD_2 = Aspek IKAD yang diolah dengan korelasi spearman.

IKAD_3 = Aspek IKAD menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi pearson.

Persepsi

mahasiswa_3 = Aspek persepsi mahasiswa yang diolah dengan korelasi pearson.

(11)

Persepsi

mahasiswa_4 = Aspek persepsi mahasiswa menjadi patokan saat pengolahan data dengan korelasi pearson.

Gambar

Gambar 3.2  Gambaran subyek berdasarkan fakultas
Tabel 3.1 contoh skala rating scale persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran laju respirasi dilakukan dalam wadah stoples kaca. Perlakuan buah utuh, setengah kupas melintang, setengah kupas membujur dan kupas penuh dimasukkan ke dalam

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

Nilai gel strength akan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan waktu pembentukan gel. Gel strength kemudian akan mengalami penurunan jika sudah mencapai

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web berbasis SMS yang mampu mempermudah komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa dengan hasil pengujian sebagai berikut : Dari ahli

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan