• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan compentence, conscience dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan compentence, conscience dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I - USD Repository"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK KELAS IIIC SD KANISIUS DEMANGAN BARU I

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Nama : Theresia Uri Pratiwi NIM : 091134222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK KELAS IIIC SD KANISIUS DEMANGAN BARU I

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Nama : Theresia Uri Pratiwi NIM : 091134222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang memberkatiku dan menolongku selalu.

Kedua orangtuaku yang selalu ada di saat aku membutuhkan.

Kedua kakakku dan adikku yang selalu membantuku.

(6)

v

HALAMAN MOTTO

You can if you want

Lakukanlah segala sesuatu dengan penuh semangat

Jangan menunda-nunda pekerjaan

Tidak ada suatu masalah yang tak ada pemecahan

Ucapkanlah syukur pada Tuhan atas segala sesuatu yang kita dapat

Berdoalah pada Tuhan dan mintalah

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Juli 2011

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Theresia Uri Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 091134222

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK KELAS IIIC SD KANISIUS DEMANGAN BARU I

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan

royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 Juli 2011

Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK KELAS IIIC SD KANISIUS DEMANGAN BARU I

Oleh:

Theresia Uri Pratiwi

NIM :

091134222

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan

compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan instrumen berupa lembar pengamatan, panduan wawancara, dan catatan anekdotal. Data dianalisa dengan langkah mendiskripsikan data pra penelitian, mendiskripsikan penjelasan dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai siklus I, mendiskripsikan penjelasan dan hasil (competence, conscience dan

compassion) yang dicapai siklus II, membandingkan competence, conscience dan

compassion sebelum dan sesudah penerapan PPR.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience, dan

compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I mengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran. Pada pra penelitian skor

(10)

ix

ABSTRACT

THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGICAL PARADIGM IN THEMATIC SCIENCE AND BAHASA INDONESIA COURSES ENHANCE THE COMPETENCE, CONSCIENCE AND COMPASSION OF THE THIRD

GRADE STUDENTS OF IN SD KANISIUS DEMANGAN BARU I By:

Theresia Uri Pratiwi

Student Number : 091134222

The purpose of this research was to enhance the competence, conscience and compassion of the third grade students of in SD Kanisius Demangan Baru I with the application of Reflective Pedagogical Paradigm in thematic science and Bahasa Indonesia courses.To achieve these objectives, the research was participated by the third grade students of SD Kanisius Demangan Baru I. The techniques to gather the data were interview methods, observation, and documentation. The instruments were observation sheet, interview, anecdotal notes. The documents were analyzed by describing the pre-study measurement, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle I, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle II, comparing the competence, conscience and compassion before and after the application of PPR.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan Program SI PGSD Universitas

Sanata Dharma.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang besar-besarnya kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph.D., dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

yang telah banyak membantu dalam segala keperluan perkuliahan selama menjadi

mahasiswa.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., kaprodi program studi PGSD yang sudah banyak

memberikan pendampingan selama menjadi mahasiswa.

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan B.Indah Nugraheni, Spd.,S.I.P, M.Pd.,

dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tulus untuk

membimbing, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat kepada penulis

dalam mengerjakan skripsi ini.

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum, dosen penguji yang telah banyak memberikan saran

dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Para Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung telah

memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku

(12)

xi

6. Kedua orang tua penulis yang tanpa henti memberikan biaya, dukungan, dorongan,

doa, dan kasihnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Teman-teman mahasiswa PGSD SI angkatan 2009 yang telah memberikan

semangat dalam pembuatan skripsi ini.

8. Kepala Sekolah, guru, karyawan dan peserta didik di SD Kanisius Demangan Baru

yang telah bersedia membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Seperti ada pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, maka penulis

menyadari atas keterbatasan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu

mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak yang

membaca skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang

membacanya.

Yogyakarta, 28 Juli 2011

Penulis

(Theresia Uri Pratiwi)

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

(14)

xiii

E. Pemecahan Masalah ... 6

F. Tujuan ... 7

G. Manfaat ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Paradigma Pedagogi Reflektif 1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ... 9

2. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif... 9

3. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif ... 10

4. Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif... 11

5. Pengertian Competence, Conscience dan Compassion... 13

B.Pembelajaran Tematik 1. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 14

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 15

3. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik ... 17

4. Kekuatan Pembelajaran Tematik... 18

5. Kekurangan Dalam Pembelajaran Tematik ... 19

C.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Pengertian PTK... 20

2. Karakteristik PTK... 21

3. Tujuan PTK ... 22

(15)

xiv D. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum ... 24

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 25

E. Peserta Didik Kelas IIIC 1. Pengertian Peserta Didik ... 26

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Awal SD... 27

3. Karakteristik Peserta Didik Kelas IIIC ... 29

F. Kerangka Berpikir... 30

G. Hipotesis Tindakan... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

D. Rencana Penelitian ... 33

E. Penyusunan Instrumen Penelitian... 37

F. Metode Pengumpulan Data... 38

G. Tehnik Analisis Data... 39

H. Kisi-kisi Soal ... 41

(16)

xv

2. Tujuan SD Kanisius Demangan Baru I... 47

3. Sarana dan Prasarana ... 50

B. Kurikulum Kelas IIIC... 50

C. Kondisi Kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I ... 52

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANNYA A.Deskripsi Data 1. Pra Penelitian... 56

2. Siklus I... 66

3. Siklus 2 ... 84

B. Analisis Komparasi Tentang Competence, Conscience Dan Compassion (3C) Peserta Didik Sebelum Dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) 1. Competence……… 103

2. Conscience ... 106

3. Compassion ... 107

4. Hasil Akhir ... 108

BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA... 116

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas IIIC ... 51

Tabel 4.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia... 51

Tabel 4.3 Daftar Nama Peserta Didik Kelas IIIC ... 52

Tabel 4.4 Jadwal Mata Pelajaran Kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru ... 54

Tabel 5.1 Hasil Wawancara Dengan Wali Kelas IIIC ... 57

Tabel 5.2 Hasil Observasi Peserta Didik Pra Penelitian Pada Kelas IIIC... 59

Tabel 5.3 Skor Peserta Didik Mata Pelajaran IPA Pra Penelitian... 61

Tabel 5.4 Skor Kelas IIIC Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 62

Tabel 5.5 Hasil Observasi Terhadap Pendidik Pra Penelitian... 64

Tabel 5.6 Indikator Pada Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia Kelas III Siklus I ... 66

Tabel 5.7 Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas IIIC Siklus I... 72

Tabel 5.8 Hasil Observasi Pada Pendidik Kelas IIIC Siklus I ... 74

Tabel 5.9 Daftar Skor Kelas IIIC Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I ... 75

Tabel 5.10 Daftar Skor Kelas IIIC Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I... 77

Tabel 5.11 Daftar Skor Conscience dan Compassion Pada Siklus I... 78

Tabel 5.12 Skor Akhir Pada Mata Pelajaran IPA Siklus I ... 80

Tabel 5.13 Skor Akhir Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus I ... 82

(18)

xvii

Tabel 5.15 Hasil Observasi Pada Peserta Didik Kelas IIIC Siklus II ... 90

Tabel 5.16 Hasil Observasi Pada Pendidik Kelas IIIC Siklus II... 92

Tabel 5.17 Skor Competence Peserta Didik Kelas IIIC Pada Mata Pelajaran

IPA Siklus II... 93

Tabel 5.18 Skor Competence Peserta Didik Kelas IIIC Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Siklus II ... 95

Tabel 5.19 Daftar Skor Conscience dan Compassion Pada Siklus II ... 97

Tabel 5.20 Hasil Akhir Pada Mata Pelajaran IPA Peserta Didik Kelas IIIC

Siklus II ... 99

Tabel 5.21 Hasil Akhir Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus II ... 101

Tabel 5.22 Skor Competence Peserta Didik Kelas IIIC... 104

Tabel 5.23 Hasil Persentase Yang Mencapai KKM Peserta Didik Kelas IIIC ... 105

Tabel 5.24 Hasil Pengukuran Conscience Peserta Didik Kelas IIIC ... 106

Tabel 5.25 Hasil Pengukuran Compassion Peserta Didik Kelas IIIC... 107

Tabel 5.26 Perbandingan Hasil Akhir Peserta Didik Kelas IIIC Pada Mata

Pelajaran IPA ... 109

Tabel 5.27 Perbandingan Hasil Akhir Peserta Didik Kelas IIIC Pada Mata

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Silabus ... 118

Lampiran 2 : Jejaring Tema ... 121

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 122

Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa Siklus I... 131

Lampiran 5 : Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Siklus I ... 134

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Siklus I ... 135

Lampiran 7 : Rubrik Penilaian Siklus I... 136

Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 139

Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa Siklus II... 146

Lampiran 10 : Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Siklus II ... 148

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Siklus II ... 149

Lampiran 12 : Rubrik Penilaian Siklus II ... 150

Lampiran 13 : Lembar Observasi Umum Aktivitas Peserta Didik Menggunakan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Pra Penelitian... 153

Lampiran 14 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Menggunakan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Siklus I ... 154

Lampiran 15 : Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Menggunakan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Siklus II ... 155

(21)

xx

Lampiran 17 : Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Menggunakan PPR

Dalam Pembelajaran Tematik Siklus I ... 157

Lampiran 18 : Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Menggunakan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Siklus II... 158

Lampiran 19 : Pedoman Wawancara Dengan Guru... 159

Lampiran 20 : Lembar Observasi Kegiatan Guru/ Siswa/ Kelompok/ Kelas Pra Penelitian... 160

Lampiran 21 : Lembar Observasi Kegiatan Guru/ Siswa/ Kelompok/ Kelas Siklus I ... 161

Lampiran 22 : Lembar Observasi Kegiatan Guru/ Siswa/ Kelompok/ Kelas Siklus II ... 162

Lampiran 23 : Lembar Refleksi Guru (Mitra) Terhadap Penerapan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Siklus I ... 163

Lampiran 24 :Lembar Refleksi Guru (Mitra) Terhadap Penerapan PPR Dalam Pembelajaran Tematik Siklus II... 165

Lampiran 25 : Skala Sikap Siklus I... 167

Lampiran 26 : Skala Minat Siklus I ... 168

Lampiran 27 : Skala Sikap Siklus II ... 169

Lampiran 28 : Skala Minat Siklus II ... 170

Lampiran 29 : Foto Penelitian di SD Kanisius Demangan Baru I ... 171

Lampiran 30 : Surat Ijin Penelitian ... 173

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi perannya sebagai manusia di masa yang akan datang (Masijo, 2006:3). Pendidikan juga bertugas mengembangkan segala potensi/ aspek kemampuan siswa, sehingga para siswa memiliki pengalaman belajar dan dapat menerapkan pengalaman-pengalaman tersebut di lingkungan dan masyarakat (Masijo, 2006:3). Untuk dapat mengembangkan segala potensi/ aspek kemampuan siswa membutuhkan proses pembelajaran yang lebih baik. Proses pembelajaran yang lebih baik dapat menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan oleh peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah model pembelajaran inovatif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

(23)

lebih mendalam, yaitu proses pembentukan yang mempunyai keunggulan untuk mewujudkan semua bakat dan kemampuannya. Di dalam model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif langkah-langkah yang harus digunakan adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi yang merupakan suatu proses kesinambungan yang tidak terpisahkan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk

mengembangkan 3C (competence, conscience dan compassion) secara utuh.

Competence merupakan kualitas yang unggul bagi peserta didik. Sedangkan

dengan conscience adalah ketajaman hati nurani dan compassion adalah sikap

peduli terhadap sesama (Masijo, 2009:3).

Peneliti melakukan PKM di SD Kanisius Demangan Baru I. SD Kanisius tersebut di bawah naungan Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah institusi pendidikan yang menerapkan pembelajaran PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif). Selama melaksanakan PKM kurang lebih 3 bulan, peneliti melakukan wawancara terhadap wali kelas IIIC. Dari hasil wawancara dengan guru kelas IIIC peneliti memperoleh data jika kelas IIIC mengalami masalah-masalah sebagai berikut: Pertama jika dibandingkan dengan kelas IIIA dan kelas IIIB, nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia peserta didik kelas IIIC paling

rendah. Berarti ada permasalahan yang berkaitan dengan competence. Kedua

peserta didik kurang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik. Hal tersebut nampak pada saat pendidik memberikan beberapa pertanyaan tetapi tidak ada yang mau mengemukakan pendapatnya karena takut

(24)

salah. Peserta didik seakan takut untuk mengemukakan pendapatnya. Hal itu

sangat berkaitan dengan conscience. Ketiga peserta didik dalam berkelompok

kurang bisa bekerjasama dengan cara saling mendengarkan pendapat teman dalam

satu kelompok. Berarti ada permasalahan yang berkaitan dengan compassion.

Dengan adanya berbagai masalah tersebut, peneliti terdorong untuk

membantu pendidik dalam upaya meningkatkan 3C yaitu competence, conscience

dan compassion. Selain itu, peneliti sebagai seorang calon pendidik merasa sangat tergugah ketika melihat permasalahan yang ada dalam pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan competence, conscience dan

compassion, peneliti akan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Kasihani Kasbolah, 2001:8). Salah satu tujuan PTK adalah meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah. Untuk itu peneliti akan menggunakan PPR dalam pembelajaran tematik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan mengambil judul “ Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) Dalam Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Competence,

(25)

Baru I”. Dengan hal ini peneliti berharap supaya peserta didik dapat

meningkatkan 3C (competence, conscience dan compassion) melalui PPR dalam

pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

B.Batasan Masalah

Masalah dibatasi pada peningkatan competence, conscience dan compassion

(3C) pada peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia menggunakan tema lingkungan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata

pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia, competence, conscience dan

compassion peserta didik kelas IIIC dapat ditingkatkan?

2. Bagaimana meningkatkan competence kelas III dengan menerapkan PPR

dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia?

3. Bagaimana meningkatkan conscience kelas III dengan menerapkan PPR

dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia?

4. Bagaimana meningkatkan compassion kelas III dengan menerapkan PPR

dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

D. Batasan pengertian

1.Paradigma Pedagogi Reflektif adalah sebuah pola pikir (paradigma) dalam

menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang sangat menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (Tim PPR SD Kelompok Kanisius, 2010:3).

2.Tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Trianto, 2009:79 ).

3.Competence adalah kualitas yang unggul bagi peserta didik (Masijo, 2009:3).

4.Conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani (Masijo, 2009:3).

5.Compassion adalah sikap peduli terhadap sesama (Masijo, 2009:3).

6. Peserta didik kelas IIIC adalah peserta didik di SD Kanisius Demangan Baru I

yang jumlah peserta didiknya 35 orang diantaranya 19 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan yang nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia paling rendah di antara kelas IIIA dan kelas IIIB.

7. IPA adalah pembelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

(27)

8. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (KTSP).

9. PTK adalah salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang

dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Kasihani Kasbolah, 2001:8).

E.Pemecahan Masalah

Ada beberapa masalah yang ada di kelas IIIC diantaranya berkaitan dengan competence yaitu, nilai rata-rata peserta didik pada kelas IIIC untuk mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia lebih rendah dibandingkan kelas IIIA dan

IIIB. Selain itu berkaitan dengan conscience, peserta didik kurang berani

mengemukakan pendapatnya terhadap teman maupun pendidik. Sedangkan yang

berkaitan dengan compassion, peserta didik belum bisa bekerjasama dengan baik

(28)

F.Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

G.

Manfaat

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak, baik dari pihak peneliti, SI PGSD USD, peserta didik, pendidik dan sekolah yaitu sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik khususnya pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan competence, conscience dan compassion untuk kelas rendah.

2. Bagi SI PGSD USD

Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan melengkapi karya tulis ilmiah di PGSD.

3. Peserta didik

(29)

4. Bagi pendidik

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperkaya perbendaharaan ilmu pengetahuan tentang penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

dalam pembelajaran tematik yang dapat meningkatkan competence,

conscience dan compassion untuk kelas rendah.

(30)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

1.Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kata paradigma berarti suatu kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan model. Dalam hal ini paradigma maksudnya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010:22). Selain itu pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif menurut Tim PPR SD Kelompok Kanisius (2010:3) adalah sebuah pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang sangat menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

2. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

PPR memiliki ciri esensial sebagai berikut (Subagya, 2010: 68):

a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan dalam semua kurikulum.

(31)

c.Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik.

d.Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong

pelajar merefleksikan makna dan arti yang dipelajari.

3.Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Tujuan PPR bagi pendidik dan peserta didik (Tim PPR SD Kelompok Kanisius, 2010:3) adalah:

a.Tujuan PPR bagi pendidik :

1) Semakin memahami peserta didik.

2) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya.

3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya.

4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral.

5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan.

6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai

pendidik, pengajar, dan pendamping.

b. Tujuan PPR bagi peserta didik :

1) Membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi sesama.

(32)

2)Menjadi manusia yang utuh.

3)Menjadi manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk

perkembangan, dan religius.

4)Menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai.

5)Menjadi manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam

pelayanannya pada orang lain.

4. Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Langkah-langkah dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah sebagai berikut (Tim PPR SD Kelompok Kanisius, 2010:4).

Gambar 1. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif KONTEKS

PENGALAMAN EVALUASI

(33)

a. Konteks

Konteks merupakan segala kemungkinan yang dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran dan perkembangan. Konteks meliputi banyak hal seperti: keluarga, kelompok baya, keadaan sosial, lembaga pendidikan, ekonomi, budaya dan kenyataan-kenyataan yang lain. Hal ini akan mempengaruhi sikap, tanggapan, penilaian dan pilihan-pilihan siswa. Hal ini akan berdampak positif dan berdampak negatif.

b. Pengalaman

Pengalaman berarti mengenyam sesuatu hal dalam batin. Dalam hal ini peserta didik hendaknya diberi pendampingan agar mempunyai pengalaman pembelajaran. Pengalaman yang dimaksud adalah meliputi segala sesuatu pembelajaran, informasi dan nilai-nilai, perasaan dan sebagainya.

c. Refleksi

Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi berarti meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara utuh.

d. Aksi.

Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi mengacu pada kebutuhan batin manusia yang pada dasarnya pada pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi juga dapat dikatakan suatu perbuatan.

(34)

e. Evaluasi

Merupakan bagian penting dalam proses belajar. Dengan penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang akan dicapai selama proses belajar. Evaluasi merupakan suatu tinjauan untuk mengetahuai apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh siswa maupun guru.

5. Pengertian Competence, Conscience Dan Compassion

Subagya (2010:24) menyatakan bahwa pada dasarnya PPR menuntut pembentukan pribadi manusia secara utuh melalui proses yang unggul, sehingga bakat dan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan dapat berkembang secara optimal. Aspek kehidupan yang dapat dikembangkan adalah melalui proses pembelajaran yang berupa competence, conscience dan compassion.

Competence merupakan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif (Subagya, 2010). Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal yang diberikan oleh pendidik dengan nilai yang baik, misalnya; peserta didik mendapatkan nilai diatas KKM dan nilai rata-rata kelasnya baik diantara kelas yang lain.

Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (Subagya: 2010). Ketajaman hati nurani

(35)

yang berlaku misalnya; peserta didik mempunyai kesadaran untuk berani mengungkapkan pendapatnya, sehingga mereka tidak takut jika menjawab pertanyaan dari pendidik.

Compassion merupakan aspek psikomotor yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama (Subagya, 2010). Tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama adalah rasa kepedulian sehingga peserta didik menyadari bahwa hubungan dengan sesama sangat penting bagi dirinya. misal; peserta didik dapat bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok dengan cara mereka tidak membagi-bagikan soal peranggota kelompok melainkan mengerjakan soal secara bersama-sama.

B.Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dimaknai dengan pembelajaran yang menggunakan tema- tema tertentu. Dalam pembahasan tema tersebut akan ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Misalnya saja tema “lingkungan”. Tema “ lingkungan” dapat ditinjau dari mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, PKN, dan lain-lain.

Menurut Depdiknas pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Trianto, 2009:79). Selain itu menurut Hadi Subroto pembelajaran tematik adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa, maka pembelajaran akan lebih bermakna (Trianto, 2009:82). Pembelajaran tematik juga merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran (Trianto, 2009:84).

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran sehingga memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Depdiknas pembelajaran tematik terdapat beberapa karakterisik. Karakteristik pembelajaran tematik adalah (Trianto, 2009:92) :

a. Berpusat pada siswa

(37)

b. Memberikan pengalaman langsung

Dengan adanya pengalaman yang langsung siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.

c.Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Fokus pembelajaran tematik diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut.

e.Bersifat fleksibel

Guru hanya mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

f.Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Dengan menggunakan pembelajaran yang menyenangkan peserta didik mampu menyerap pengetahuannya dengan baik.

(38)

3. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik

Tahap-tahap pembelajaran tematik (Puji Purnomo, 2006:10) adalah:

a. Tahap persiapan dan pelaksanaan

Dalam pembelajaran tematik perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Di dalam tahap pelaksanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah pertama tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut. Tahap kedua adalah pengaturan jadwal.

c. Tahap penilaian

(39)

4.Kekuatan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan, yaitu (Trianto, 2009: 89): a. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru.

1) Waktu yang tersedia banyak. Materi tidak dibatasi oleh jam pelajaran,

melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.

2) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan

alami.

3) Pendidik dapat membantu peserta didik memperluas kesempatan belajar ke

berbagai aspek kehidupan.

4) Pendidik bebas membantu peserta didik melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang.

5) Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada

kompetensi bisa dikurangi dan diganti dengan kerjasama dan kolaborasi.

b. Keuntungan bagi peserta didik

1) Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar dari pada hasil belajar.

2) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa dalam hal ini dikaitkan

pada minat, kebutuhan, dan kecerdasan.

(40)

3) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.

4) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.

5) Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga

meningkatkan apersepsi dan pemahaman.

5. Kekurangan dalam Pembelajan Tematik

a. Aspek pendidik

Pendidik harus mempunyai wawasan yang luas. Pendidik dituntut untuk mencari banyak informasi dari berbagai hal tentang pengetahuan tersebut. Jika pendidik tidak memiliki hal tersebut maka pembelajaran tematik sulit terwujud.

b. Aspek peserta didik

Peserta didik dituntut adanya kemampuan akademik maupun kreatifitasnya. Hal ini diperlukan karena dalam pembelajaran tematik diperlukan kemampuan menguraikan.

c. Aspek sarana dan sumber pembelajaran

(41)

d. Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian pada pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangan dalam pengembangan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.

e.Aspek penilaian

Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.

f. Aspek suasana pembelajaran

Pada saat mengajarkan sebuah tema, maka guru berkencenderungan menekankan atau mengutamakan subtansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru itu.

C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1.Pengertian PTK

Berbagai definisi telah diutarakan oleh para pakar tentang apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas. Walaupun ada beberapa definisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

Penelitian Tindakan Kelas namun pada hakikatnya definisi-definisi tersebut memiliki banyak persamaan arti yang terkandung didalamnya. Salah satunya menurut Kemmis dan Carr bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya memahami pekerjaan ini serta situasi di mana pekerjaan ini dilakukan (Kasbolah, 2001:9). Sedangkan

menurut Ebbut PTK merupakan studi yang dilakukan dalam upaya

memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah, 2001:9).

Selanjutnya PTK adalah suatu penelitian yang merupakan suatu rangkaian langkah-langkah yang satu dengan yang lain saling berhubungan (Kasbolah, 2001:10). Langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini adalah: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. PTK juga merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggunglangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbolah, 2001:11).

2. Karakteristik PTK

Karakteristik PTK menurut Rochman Natawidya adalah (Sarwiji Suwandari, 2010:14):

a.Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk

(43)

b.Diterapkan secara kontekstual, yang artinya adalah variabel-variabel atau faktor-faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian.

c.Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru. d.Bersifat fleksibel (disesuaikan dengan keadaan).

e.Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan atas

perilaku serta refleksi peneliti.

f. Bersifat situasional dan spesifik, dilakukan dalam bentuk studi kasus.

3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Suryantotujuan dari pelaksanaan PTK adalah (Kasbolah, 2001:21):

a. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.

b. Meningkatkan relevansi pendidikan

c. Meningkatkan mutu pendidikan

d. Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan

4.Langkah-langkah PTK

Langkah-langkah dalam PTK adalah (Susilo, 2007:19) : a. Perencanaan

Kegiatan dalam perencanaan mencakup 3 hal yaitu: 1) Indentifikasi masalah

2) Analisis penyebab adanya masalah

(44)

b.Tindakan

Menentukan bentuk tindakan (aksi) yang dipilih perlu mempertimbangan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1) Apakah tindakan (aksi) yang dipilih telah mempunyai landasan berpikir

yang mantap, baik secara kajian teoritis maupun konsep?

2) Apakah alternatif tindakan (aksi) yang telah dipercayai dapat menjawab

permasalahan yang muncul?

3) Bagaimanakah cara melaksanakan tindakan (aksi) dalam bentuk strategi

langkah-langkah setiap siklus dalam proses pembelajaran di kelas?

4) Bagaimanakah cara menguji tindakan (aksi) sehingga dapat dibuktikan

telah terjadi perbaikan kondisi dan peningkatan proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang teliti?

c.Observasi

(45)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas.

D.Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan (Oemar Malik, 2007:16). Selain itu, kurikulum adalah sejumlah bahan ajar yang harus dipelajari serta dikuasai siswa sebagai dasar penjejangan belajar siswa lebih lanjut (Samana, 2004:23).

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20, Tahun 2003, rumusan makna kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (Samana, 2004:3).

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana yang berkaitan dengan bahan ajar yang dipelajari dan dikuasai siswa sebagai dasar penjenjangan belajar siswa secara lanjut.

(46)

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a.Pengertian KTSP

Seiring dengan perkembangan jaman, kurikulum mengalami perubahan pada sistem pengajarannya. Sistem pengajaran yang digunakan oleh masing-masing sekolah dasar pada saat ini adalah KTSP yang merupakan sistem pengajaran baru. Menurut Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Trianto, 2009:66). Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

b. Prinsip Pengembangan KTSP

Prinsip pengembangan KTSP adalah (Trianto, 2009:67) :

1)Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik, dan lingkungannya.

2)Beragam dan terpadu.

3)Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

(47)

5) Menyeluruh dan berkesinambungan.

6) Belajar sepanjang hayat.

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

c.Tujuan KTSP

Tujuan KTSP adalah (Wina Sanjaya, 2010:132) :

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3) Meningkatkan kompetisi yang sehat antara satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

E.Peserta Didik Kelas IIIC

1. Pengertian Peserta Didik

Ada beberapa pengertian peserta didik berdasarkan pendekatan psikologis. Peserta didik merupakan suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi, seperti : bakat, minat, kebutuhan (Oemar Hamalik, 2007:7) sedangkan dalam pendekatan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)

peserta didik merupakan anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik (Oemar Hamalik, 2007:7). Sebagai anggota masyarakat, mereka berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Murip Yahya, 2008:113).

Berdasarkan dari beberapa pengertian dapat disimpulkan peserta didik merupakan anggota masyarakat yang sedang tumbuh kembang untuk berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia sehingga menjadikan anggota masyarakat yang lebih baik.

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Awal SD

Menurut Trianto (2009:17) karakter anak masa sekolah dasar (8-10 tahun) adalah:

a.Ciri Khas secara fisik/jasmani

1)Aktif mengembangkan koordinasi otot besar dan kecil.

(49)

3)Ingin menguasai ketrampilan dasar.

4)Senang olahraga dalam tim dan kegiatan atletik lainnya.

5)Mengikuti kata hati.

b.Ciri khas secara mental/kognitif

1)Selalu ingin belajar hal-hal baru.

2)Kemampuan untuk memahami pandangan orang lain mulai berkembang.

3)Mulai mengenal perasaan malu dalam situasi-situasi tertentu.

4)Pemahaman konsep berkembang berdasarkan lingkungan sekitarnya.

5)Ketrampilan menulis dan berbahasa terus berkembang.

6)Dapat memahami lebih dari ”seluruh” gambar yang ada.

7)Sangat kreatif dan senang menemukan hal-hal baru.

8)Sangat ingin tahu.

9)Mudah mengingat.

10)Mengetahui tentang konsep yang benar dan salah.

c.Ciri khas secara sosial/emosional

1)Lebih mengutamakan teman-teman sebaya dalam kelompoknya.

(50)

2)Pengaruh dari kelompoknya sangat kuat.

3)Lebih peka dalam memilih teman.

4)Umumnya mudah bergaul dan percaya diri.

5)Perilaku bersaing mulai berkembang.

6)Peka untuk bermain jujur.

7)Memperhatikan perbuatan dan perilaku orang dewasa.

8)Kesadaran untuk berperilaku seperti orang yang berjenis kelamin sama mulai

berkembang.

9)Mulai memisahkan diri dari keluarga: dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang

terpisah dari keluarga.

10)Selera humor berkembang.

11)Mengalami rangkaian emosi-takut, merasa bersalah dan marah.

12) Mengetahui peristiwa yang terjadi disekitarnya, meskipun secara emosional

belum cukup dewasa untuk mengatasi akibat-akibatnya.

3. Karakteristik peserta didik kelas IIIC

(51)

a.Peserta didik kelas IIIC merupakan peserta didik yang mempunyai sikap peduli terhadap teman maupun guru. Hal tersebut tampak ketika mereka mempunyai sesuatu yang dianggap lebih, mereka akan membagi kepada teman maupun gurunya, misalnya saja gantungan kunci, cokelat, dan lain-lain.

b.Peserta didik mempunyai sikap disiplin. Mereka mematuhi peraturan-peraturan

yang ada di sekolah.

c. Rata-rata kelas paling rendah diantara kelas IIIA dan IIIB.

d.Kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya. Mereka seolah-olah takut

dalam memberikan pendapat.

F. Kerangka berpikir

Pendidikan merupakan proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Musibin Syah, 2002:10). Proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan membutuhkan proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran hendaknya juga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Dengan mengalami pengalaman yang bermakna, peserta didik dapat menemukan dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang utuh. Salah satunya adalah dengan melalui PPR.

PPR merupakan sebuah pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang sangat menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal ini PPR memiliki 5 langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(52)

yang mempunyai kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dengan adanya hal tersebut peserta didik diharapkan dapat mengalami sendiri (tidak hanya mendapat informasi karena

diberi tahu) sehingga dapat mengembangkan 3C (competence, conscience dan

compassion).

PPR ini akan diterapkan dalam pembelajaran tematik yang dapat memberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik yang sesuai karakter peserta didik kelas rendah sehingga dapat mengembangkan 3C (competence, conscience dan compassion). Hal tersebut akan diterapkan pada kelas rendah yaitu kelas III.

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian adalah dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia

Kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I dapat meningkatkan competence,

(53)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis pada penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan tema lingkungan. PTK merupakan penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya perbaikan dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas (Hasiani Kasbolah E.S 2001:8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah SD Kanisius Demangan Baru I yang terletak di Jl Demangan Baru 22, Depok, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 17 Maret 2011 dan 24 Maret 2011, tahun ajaran 2010-2011 Semester II.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1)Subjek Penelitian

(54)

2)Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan

compassion (3C) melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.

D. Rencana Penelitian 1. Persiapan

a. Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IIIC untuk mengadakan

penelitian.

b. Melakukan wawancara terhadap pendidik kelas IIIC untuk mengetahui

permasalahan yang ada pada kelas IIIC.

c. Mengindentifikasi masalah dan menentukan pemecahan permasalahan.

d. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan.

e. Menentukan SK, KD dan materi pokok pembelajaran.

f.Menyusun RPP dan LKS.

g. Menyusun soal evaluasi.

h. Membuat instrumen penelitian.

i.Menyiapkan media yang dibutuhkan.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

a. Siklus 1

1) Rencana tindakan

(55)

b) Peserta didik merapikan pakaian, tempat duduk dan menyiapkan alat tulis.

c) Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

dengan duduk tenang, rapi dan memperhatikan.

d) Peserta didik menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Naik-Naik

Ke Puncak Gunung.

e) Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan lagu

naik-naik ke puncak gunung dan pengalaman peserta didik.

f) Peserta didik bersama pendidik melakukan tanya jawab berkaitan

mengenai pengalaman siswa dengan gunung berapi.

g) Peserta didik mengamati gambar kenampakan alam seperti gunung,

lembah, bukit, perbukian dan pegunungan.

h) Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik mengenai

permukaan bumi daratan (gunung, pegunungan, bukit, lembah).

i) Peserta didik melihat peristiwa penampakan alam gunung berapi

melalui video.

j) Peserta didik bersama pendidik melakukan tanya jawab tentang

video singkat tersebut.

k) Peserta didik dibagi dalam kelompok (masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 orang).

(56)

l) Peserta didik berdiskusi bersama kelompok mengerjakan LKS yang berkaitan dengan kenampakan alam, mengurutkan gambar seri dan menceritakan gambar seri tentang gunung meletus.

m) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

n) Peserta didik bersama pendidik membuat kesimpulan.

o) Peserta didik melakukan refleksi.

p) Peserta didik melakukan rencana tindak lanjut aksi. q) Peserta didik mengerjakan evaluasi.

2) Pelaksanaan

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan. 3)Observasi

a)Mengobservasi keterlibatan peserta didik dengan lembar

pengamatan.

b) Melakukan penelitian hasil tes.

c) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase tingkat

keberhasilan siswa. 4) Refleksi

a) Mengindentifikasi kesulitan dan hambatan.

b)Membuat suatu kesimpulan.

b.Siklus II

1)Rencana Tindakan

(57)

b) Peserta didik merapikan pakaian, tempat duduk dan menyiapkan alat tulis.

c) Peserta didik mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dengan duduk

tenang, rapi dan memperhatikan.

d) Peserta didik bersama pendidik melakukan tanya jawab.

e) Pendidik memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman

peserta didik pada saat berlibur ke pantai.

f) Peserta didik melihat beberapa gambar dan peta yang ditunjukkan oleh pendidik.

g) Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang kenampakan alam lautan.

h) Peserta didik bersama pendidik melakukan tanya jawab berkaitan dengan

kenampakan alam lautan.

i)Peserta didik dibagi dalam kelompok. (masing-masing kelompok terdiri 4-5

orang)

j)Peserta didik dibagikan peta, amplop yang berisi potongan gambar, LKS.

k) Peserta didik mengerjakan LKS dengan melihat peta yang sudah dipersiapkan

pendidik.

l)Peserta didik membuat sebuah karangan berdasarkan gambar dalam kelompok.

m)Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

n) Peserta didik bersama pendidik membuat kesimpulan.

o) Peserta didik melakukan refleksi.

p) Pendidik membimbing peserta didik untuk berefleksi melalui beberapa

pertanyaan.

(58)

q) Peserta didik melakukan aksi. r) Peserta didik mengerjakan evaluasi. 2)Pelaksanaan

Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan. 3) Observasi

a) Mengobservasi keterlibatan peserta didik dengan menggunakan lembar

pengamatan.

b) Melakukan penelitian hasil tes dan non tes.

c) Melakukan pengumpulan data dan menghitung persentase tingkat

keberhasilan siswa. 4) Refleksi

a)Mengindentifikasi kesulitan dan hambatan.

b) Membuat suatu kesimpulan.

E. Penyusunan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah: 1.Instrumen pengamatan aktivitas guru.

2.Instrumen pengamatan terhadap peserta didik.

(59)

F.Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian sangat membutuhkan banyak data. Melalui data tersebut penelitian dapat berjalan dengan baik. Pengumpulan data yang kami lakukan adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan yang diwawancarai, yang dilaksanakan secara tatap muka, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan maksud memperoleh jawaban dari yang diwawancarai (Masijo, 2009:29). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan wali kelas IIIC yaitu ibu Alexandra Sandra Kumasmiah dengan tujuan ingin mengetahui berbagai masalah yang ada pada kelas IIIC dan karakteristik peserta didik kelas IIIC. Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara dengan 13 pertanyaan.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu tehnik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat (Masijo, 2009:19). Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik pengamatan secara langsung. Dengan tujuan agar dapat mengerti ada permasalahan di

dalam kelas yang berkaitan dengan competence, conscience, dan

(60)

compassion. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar observasi dan catatan anekdotal.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat (Masijo, 2009:19). Dalam hal ini penelitian yang akan dilakukan dengan cara mengumpulkan daftar nilai peserta didik kelas IIIC pada mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Dengan mengetahui daftar nilai peserta didik kelas IIIC diharapkan nantinya dapat mengetahui permasalahan yang ada pada kelas IIIC. Foto dan video saat penelitian juga dibutuhkan karena sebagai salah arsip dalam pengumpulan data.

G. Tehnik Analisis Data

Untuk analisis data peneliti menggunakan beberapa langkah. Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1.Mendiskripsikan data pra penelitian.

2.Mendiskripsikan penjelasan dan hasil (competence, conscience dan

compassion) yang dicapai siklus I.

3.Mendiskripsikan penjelasan dan hasil (competence, conscience dan

compassion) yang dicapai siklus II.

4.Membandingkan competence, conscience, compassion sebelum dan

(61)

Competence dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan nilai dan

jumlah siswa yang tuntas belajar. Untuk pengukuran competence peneliti

menggunakan kriteria ketuntasan belajar yaitu dikatakan tuntas belajar dengan

tes minimal 70. Pada setiap jenis competence dihitung jumlah siswa yang

mendapat nilai yang sudah memenuhi KKM (%) dengan rumus sebagai berikut:

X ( % ) = x 100%

( n: Jumlah siswa yang memenuhi KKM N: Jumlah seluruh siswa). Sedangkan untuk menghitung rata-rata kelas adalah:

M =

(M: nilai rata-rata, Jumlah nilai siswa satu kelas, N; Jumlah siswa)

Untuk conscience dan compassion peneliti menggunakan alat ukur non

tes yaitu skala sikap dan skala minat. Sedangkan untuk hasil akhir peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

CI x 70% + CII x 15% + CIII x 15%

Hasil Akhir = 100

Keterangan:

CI : Competence

CII : Conscience

CIII : Compassion

(62)

F. Kisi-Kisi Soal

Kisi-kisi soal digunakan sebagai panduan untuk membuat soal yang didasarkan pada indikator. Bentuk soal dalam penelitian adalah uraian untuk mengukur competence, sedangkan skala sikap dan skala minat untuk mengukur conscience dan compassion. Kisi-kisi soal yang digunakan untuk penelitian adalah:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Pada Siklus I dan II Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia No Indikator Bentuk

Penilaian

Aspek Penilaian

CI CII CIII 1

IPA

Competence

a. Peserta didik mampu

mendiskripsikan kenampakan alam daratan (pegunungan, gunung, bukit, perbukitan, dan lembah) setelah melihat gambar.

b. Peserta didik mampu

mendeskripsikan

kenampakan alam lautan (pantai, danau, sungai) setelah melihat gambar.

c. Peserta didik mampu

menyebutkan contoh laut, lautan, dan samudra.

(63)

Conscience

a. Peserta didik berani

mengungkapkan

pengalamannya sendiri pada saat menghadapi peristiwa gunung merapi meletus.

b. Peserta didik memiliki

kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Non Tes (Siklus I)

Non Tes

Skala Sikap 1,2,3,4,5,7,8,9

Skala Minat 1,2,4,5,9,10)

Skala Sikap 6, 10 Skala Minat

1,2,4,5,6,9 Compassion

a. Peserta didik tergugah

semangat untuk menolong orang lain setelah melihat video tentang gunung merapi meletus.

b. Peserta didik tergugah

semangat untuk menjaga lingkungan di sekitar.

Non Tes

Non Tes

Skala Sikap 6 Skala Minat

6,10

Skala Sikap 6

Bahasa Indonesia Competence

a. Peserta didik mampu

membuat karangan tentang peristiwa gunung merapi meletus setelah melihat gambar seri.

b. Peserta didik mampu

Tes B.1

(64)

membuat karangan tentang liburan ke pantai setelah melihat gambar.

Tes B.1

Conscience

a. Peserta didik mampu

merumuskan sebuah cerita secara runtut dengan cermat pada saat menghapi peristiwa gunung merapi meletus setelah mengurutkan gambar seri.

b. Peserta didik memiliki

keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya

dalam kelompok ketika menyusun karangan berdasarkan gambar yang

disediakan.

Non Tes

Non Tes

Skala Sikap 1,5,678,9 Skala Minat

3,7,8

Skala Sikap 2,3,5,7,8,9 Skala Minat

1,9,10

Compassion

a.Peserta didik mampu

bekerjasama membuat karangan dalam kelompok.

b.Peserta didik mampu untuk

menyampaikan karangan dari hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Non Tes

Non Tes

Skala Sikap 10

(65)

Keterangan:

CI : Competence

CII : Conscience

CIII : Compassion

(66)

45 BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A.SD Kanisius Demangan Baru 1. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi SD Kanisius Demangan Baru I

SD kanisius Demangan Baru I mempunyai Visi dan Misi Sekolah. Visi SD tersebut adalah: “Unggul dalam prestasi, prima dalam pelayanan berdasarkan nilai-nilai Kristiani”. Berdasarkan visi tersebut sekolah merumuskan indikator ketercapaian visi sebagai berikut :

1) Unggul dalam bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani. 2) Unggul dalam budi pekerti.

3) Unggul dalam pengembangan kurikulum.

4) Unggul dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

5) Unggul dalam prestasi akademik.

6) Unggul dalam prestasi non akademik.

7) Unggul dalam IPTEK.

8) Unggul dalam budaya daerah.

9) Unggul dalam sarana prasarana pendidikan.

10) Unggul dalam SDM pendidikan.

11) Unggul dalam kelembagaan dan manajemen sekolah.

(67)

13) Unggul dalam disiplin dan bekerja keras. b. Misi SD Kanisius Demangan Baru I

Misi untuk SD tersebut sebagai berikut:

1) Mengacu indikator Visi 1.a tentang : “Unggul dalam bertingkah laku

berdasarkan nilai-nilai Kristiani” antara lain :

a)Melaksanakan pembinaan dan pengembangan cara bertingkah laku

berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

b) Melaksanakan pembiasan untuk semua warga sekolah bertingkah

laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

2) Mengacu indikator Visi 1.b tentang : “Unggul dalam budi pekerti” antara

lain :

a) Melaksanakan dan pengembangan budi pekerti luhur.

b) Melaksanakan pembiasaan berbudi pekerti luhur.

3) Mengacu indikator Visi 1.c tentang : “Unggul dalam pengembangan

kurikulum” antara lain :

a) Melaksanakan pengembangan kurikulum SD Kanisius Demangan

Baru I.

b) Melaksanakan pengembangan pemetaan materi (SK, KD,

Indikator) dan penilaian.

c) Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran silabus.

d) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.

e) Melaksanakan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

(68)

f) Melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

g) Melaksanakan pengembangan panduan guru.

4) Mengacu indikator Visi 1.d tentang : “Unggul dalam pelaksanaan proses

pembelajaran” antara lain :

a) Melaksanakan pengembangan Buku Teks Pelajaran, Buku

Panduan Guru, Buku Pengayaan, Buku Referensi, dan sumber belajar lainnya.

b) Melaksanakan pengembangan pengelolaan kelas.

c) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran yang

PAKEM.

2. Tujuan SD Kanisius Demangan Baru I

Yang menjadi tujuan SD Kanisius Demangan Baru mulai tahun ajaran 2009/2010 sebagai berikut :

1) Semua warga SD Kanisius Demangan Baru dalam bertingkah laku

berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

2) Semua warga SD Kanisius Demangan Baru berbudi pekerti yang

luhur.

3) Berstandar Nasional. Dicapai dengan misi a. Tentang pengembangan

(69)

4) Mengembangkan dan memiliki kurikulum SD Kanisius Demangan Baru yang mantap.

5) Semua pendidiknya mengembangkan pemetaan SK, KD,

Indikator dan penilaian, untuk semua mata pelajaran mulai tahun ajaran 2008/2009 kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.

6) Semua pendidikanya mengembangkan dan memiliki silabus yang

dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.

7) Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran yang diampunya dengan menganalisa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap awal tahun ajaran mulai tahun ajaran 2008/2009.

8) Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki RPP untuk

semua mata pelajaran yang diampu mulai tahun ajaran 2008/2009 kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.

9) Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki panduan guru

untuk semua mata pelajaran yang diampunya mulai tahun ajaran 2008/2009 kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran.

(70)

10)Semua pendidiknya mengembangkan penilaian yang meliputi Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas, kelas I sampai dengan Kelas VI untuk semua mata pelajaran yang diampunya.

11)Mencapai standar proses pembelajaran meliputi: ditetapkannya

KKM, melaksanakan pendekatan belajar tuntas, dengan metode CTL, pendekatan pembelajaran individual, PAKEM, dan lain-lain yang berpolakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

12)Memiliki / mencapai standar pencapaian ketuntasan kompetensi /

prestasi / kelulusan.

13)Memiliki prestasi akademik dalam mengikuti lomba baik tingkat

kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.

14)Memiliki prestasi non akademik dalam mengikuti lomba tingkat

kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.

15)Menguasai IPTEK.

16)Menguasai budaya daerah.

17)Memenuhi standar sarana prasarana.

18)Memenuhi standar kepala sekolah, pendidik, dan tenaga

kependidikan.

19)Memenuhi standar pengelolaan sekolah.

(71)

3.Sarana dan Prasarana

Sarana yang terdapat di SD kanisius Demangan Baru diantaranya:

1)Laboratorium Bahasa Inggris

2)Laboratorium Komputer

3)Laboratorium IPA

4)Perpustakaan

5)Gudang Pramuka

6)Ruang kepala sekolah

7)UKS

Sedangkan untuk prasarana yang ada di SD Kanisius Demangan baru I adalah:

1)LCD

2)Viewer

3)Komputer

4)Tape

5)Sound system

B. Kurikulum kelas IIIC

Muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran, dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas III semester II untuk pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia sebagai berikut:

(72)

Tabel 4.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III

Tabel 4.2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menulis (Braille) 9. Menulis karangan

dan puisi

9.1 Menulis karangan tentang berbagai topik sederhana

dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda ttitik, tanda koma, dll).

9.2 Menulis puisi berdasarkan pengalaman dengan

pilihan kata yang menarik

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bumi dan Alam Semesta 6. Memahami kenampakan

permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta

hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam

6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar

6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca

6.3 Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia

(73)

C.Kondisi Kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IIIC dengan jumlah 36 peserta didik, 1 diantaranya keluar sehingga hanya terdapat 35 peserta didik, diantaranya 16

laki-laki dan 19 perempuan. Ibu Alexandra SandraKusmainah merupakan Wali

kelas IIIC. Peserta didik yang terdapat dikelas IIIC sebagai berikut: Tabel 4.3

Daftar Nama Peserta Didik Kelas IIIC

No Nama Peserta Didik Jenis Kelamin Keterangan L P

1. Noni Puspa Anriana √

2. A. Yubi √

3. Novidya Maheswari √

4. Geralda Anindya Dwianto √

5. Primo √

6. Maria angelia √

7. Nico Roma Fernando √

8. Reinald SB √

9. Samuel Nico Wijaya √

10. Steven Henry Putra √

11. Samuel Anoldi Nahama S. √

12. Seliclorida √

13. Th. Avilia Krisnanda S √

14. Andan √

Gambar

Gambar 1  : Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ..........................................
Gambar 1. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pada Siklus I dan II Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia
gambar seri.
+7

Referensi

Dokumen terkait

12 Jadi implikasi yang dimaksud disini ialah pembiasaan membaca asmaul husna dan surat yasin melibatkan diri dalam pembentukan.

memadai bahwa transaksi yang dicatat atau yang sudah terjadi adalah sah, telah diotorisasi, telah dicatat, dan dinilai dengan wajar. Sistem informasi yang baik akan

Kompetensi akan ditentukan berdasarkan bukti bahwa telah melakukan secara konsisten melalui julat representatif (representative range) dari penerapan yang meliputi peralatan,

Dalam pembuatan pelengkap busana ini limbah plastik sebagai bahan dasar dilapisi dengan kain perca yang memang banyak dimiliki oleh para penjahit.. Limbah kain perca

Contoh SBR (styrene butadiene rubber) merupakan kopolimer acak dari butadiene dan stirena (25% stirena dan 75% butadiena) yang diproduksi dengan cara polimerisasi emulsi..

16 Pada saat pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pajak per unit produk yang dijual oleh produsen, harga bersih (setelah pajak) yang diterima oleh produsen

Belanja Daerah tahun anggaran 2010 merupakan formulasi kebijakan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam rangka melaksanakan urusan

a. Penyusun kebijakan Pemerintah Daerah. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah