BNSP
Manca
Negara
and mobilize the industry, labor, local governmentunitsandtechnical-vocational institution in the skills development of the country’shuman resources.
Republik Act yang lain, Act No. 8042 for Migran Workers, Act of 1995, dan Act No. 9422 year 2007 untuk POEA.
Sedangkan mandat untuk TESDA ini mencakup:
a. Mengintegrasikan, mengkoordinasi-kandanmemonitorskilldevelopment programs;
b. Restrukturisasi semua upaya untuk mempromosikan dan mengembang-kan tenaga kerja kelas menengah; c. Memastikan (approve)skills standard
dan uji kompetensi;
d. Mengembangkan sistem akreditasi untuk lembaga-lembaga yang mem-berikan pelayanan pengembangan SDM klas menengah;
e. Melaksanakan program pembiayaan dan proyek-proyek diklat tenaga kerja kelas menengah;
f. Memberi bimbingan dan pembinaan para instruktur di semua program diklat.
Pemerintahsangatkuatdalam mengen-dalikan program sertifikasi ini, dan tidak ada warga negara Filipina dapat keluar negeritanpamemilikisertifikatkometensi.
Caranya, setiap pembelian tiket harus menunjukkan bukti sertifikat kompetensi. Di airport setiap orang (Filipina) harus memenuhidokumensertifikatkompetensi yaitu POEA Clearance, setara dengan PasportdanBoarding Pass. Ini dibuktikan dengan keputusan pemerintah melalui The merging of National Manpower and Youth Council.
Dua lembaga sertifikasi diberlakukan secara simultan: TESDA untuk Labor Certification, level 1–6, yang kedua PRC (Philipine Regulation Commission) untuk level profesional/tingkat lebih tinggi, kecualiexpertbidangLawyers.
Sertifrikasi kompetensi sudah menjadi
”mandatory”untuksemuatenagakerjadan
di semua bidang keahlian/profesi. TESDA diberi kewenangan untuk melaksanakan pelaksanaan sertifikasi yang diwajibkan di semua lembaga pendidikan dan pelatihan. Sistem uji kompetensi sama dengan BNSP. Lembaga diklat (Training Provider) wajib menggunakan standar kompetensi dan peserta didik wajib di sertifikasi. Bila terbukti ada ”behavior” penyimpangan maka pemerintah segera membekukan izinnya (withdrawall be issued). Setiap tahun rata-rata 716,000 tenaga kerja disertifikasi dan rata-rata kompeten 84%. Hasil UJK tinggi karena diklat-nya sudah/
diwajibkan berbasis kompetensi.Ifyouare not control the Training Provider, you are in trouble.
Yang dianggap kurang produktif dari Pemerintah, karena terlalu banyaknya
”ristriction”(peraturan/persyaratan)untuk UJK dibanding swasta, maka masyarakat/ industri lebih senang UJK melalui lembaga swasta. Disisi lain, kebijakan pemerintah tidak boleh bersaing dan mematikan lembaga swasta.
Tidak ada advertising dalam koran, akan tetapi berjalan dengan sendirinya melalui program sertifikasi baik oleh individu maupun organisasi/industri. Sertifikasi su-dah menjadi budaya dan kebutuhan.
Salah satu kendala untuk tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, adalah penguasaan bahasa Inggris dan bahasa lain.Kinidisediakan35jeniskursusbahasa, disesuaikan dengan rencana penempatan. Bahasa Inggris diajarkan sejak sekolah dasar (elementery school). Guru bahasa Jepang gratis mengajar di kursus-kursus bahasa jepang untuk Perawat dan Care Giver yang akan bekerja di Jepang.
Mrs. Milagros Dawa Hernandez, a Deputy Director General for Sectoral TVET menjelaskan : Proses uji kompetensi dianalogikan sebagai”calibration”,simple, tidak boleh membebani asesi dan asesor.
Why ask for document if you are not provide the money for it ? Put it yourself as an assessee.Don’task this thing if can be represented by demonstration. Good governing is the KING of assessment. Simplification is dangerous, therfore is management responsibility.
Pada saat yang sama TESDA juga diharapkan dapat :
a. Mengembangkan diklat di semua propinsi;
b.Memberdayakanprogrampemagang-an;
c. Melibatkan diri dalam diklat di In-dustri;
d.Menformulasikan skills development plan;
e.Mengembangkan dan mengadminis-trasikantraining insentive;
f. Mengorganisasikan skills
competiti-ons;
g. Mengendalikan skills development funds;
h.TESDA juga mengendalikan biaya uji kompetensi.
Pemerintah mempunyai komitmen yang kuat dalam membangun SDM, terbukti regulasinya yang tegas dan jelas: The merging of the National Manpower and Youth Council, Bureau Technical and Vocational Education of the Departement of Education, Cultuter and Sport, and Apprenticeship Program of Bureau Local Employment fo DOLE gave birth to TESDA.
Pemerintah juga sangat kuat dalam mengendalikan program sertifikasi ini, dan tidakadawarganegaraPilipinadapatkeluar negeritanpamemilikisertifikatkometensi. Caranya, setiap pembelian tiket harus menunjukkan bukti sertifikat kompetensi. Di airport setiap orang (Filipina) harus memenuhidokumensertifikatkompetensi yaitu POEA Clearance, setara dengan Paspor danBoarding Pass.
Pesan khusus Mrs. Milagros yang dapat kita pakai: Tiga suskes program sertifikasi mencakup :
a.Economic Issue: Money outcome
from the end result and adding va-lues of certification come from each individual will direct improve their own income to meet the need of life, reduce poverty population, and improve economic sustainable growth.
b.Political Issue: The outcome of dreaming the politician values for direct impact to the votes. Is a real thing, meassurable, easy evident, and easy to be used as a political
campain.
c.Technical Isssues: Best values of people.
TESDA mendapat anggaran pemerintah sebesar 3 Bil Pessos dan 2.4 Bil Pessos untuk bea siswa.
Ditempatkannya OCTA (On Country Team Approach) di 34 Negara untuk memastikan penempatan dan perlin-dungan tenaga kerja OFW (Overseas Filipino Workers) dilaksanakan dengan baik. Sistem pengawasan telah dibangun secara terintegrasi antaraImigration Desk di Airport, OWWA (Overseas Workers Welfare Administration), POEA (Philipine Overseas Employment Administration), DOLE (Departement of Labor and Em-ployment), dan Agent perjalanan.
Setiap tenaga kerja diwajibkan memberi kontribusi USD 25 per masa kontrak kerja di LN, setiap hari rata-rata 5,000 tenaga kerja ke LN, total USD 30 Bill. Dari kontribusi ini dipergunakan untuk biaya re-patriasi bila terjadi masalah, jaminan gaji bila majikan tidak memberikan gaji, asuransi gratis. Semuanya dikontrol oleh pemerintah (DOLE).
Sumbangan untuk pertumbuhan
eko-nomi sebesar USD 18 Bill per tahun,
sebagianbesardari5jutaOFW(Temporary Workers). Permanent worker lk 5 juta, 80,000Entertainer, 800,000 Awak Kapal. Total penduduk 90 Juta.
Pertemuan dengan Mr. Hon Danilo P. Cruz, Under Secretary of DOLE, sekaligus dihadirkan perwakilan dari POEA dan OWWA. Isi pembahasan sama, menunjukkan peran dan pengendalian yang sangat kuat dari pemerintah melalui DOLE dan berkoordinasi dengan TESDA, POEA, OWWA, OFW, Desk Imigrasi,
Ticketing Office. Dalam kesempatan
paparannya, beliau menunjukkan MoU antara Kemenakertrans dengan DOLE tahun 2003, dan kunjungan anggota DPR.
POEAsepertiBNP2TKI dapatdisarankan ke BNP2TKI dalam membangun kerjasama dengan BNSP. Secara keseluruhan, ha-sil kunjungan ke TESDA, DOLE, POEA dan OWWA sangat inspiratif, dan kalau BNSP dapat mengadopsi sistem yang dikembangkan dan dilaksanakan TESDA, akan jauh lebih”powerfulldanefektif”.
Saran tindak lanjut :
Hasil studi banding ke TESDA, DOLE, POEA, OWWA sangat mengesankan, menunjukkan komitmen, integritas dan koordinasi antar lembaga yang sangat
kuat.Initerbuktidenganpengalaman“best practise”selamalebihdari15tahundengan otoritapengendalianlembagadiklat,diklat Industri,Sertifikasi,pembiayaansertifikasi, Imigrasi, Ticketing, DOLE, dan lembaga pemerintah lain. Layak dipergunakan sebagai acuan untuk memperkuat BNSP sebagai lembaga otoritas sertifikasi, mencakup aspek kelembagaan, kapasitas, otoritas efektivitas operasional dan
koordinasi dengan sektor Industri dan K/L
di Indonesia. TESDA juga menawarkan pelatihan manajemen sekretariat sebagimana pengalaman mereka selama ini.
B
Profil
Lembaga
BNSP
erawal dari perubahan kepemilikan STIE Mulia Persada pada tahun 2006, maka STIE Bakrie School of Management (BSM) pun berdiri
pada tahun yang sama di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Bakrie (YPB). Selanjutnya, dilandasi niat luhur untuk aktif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan Rakyat Indonesia, pada Juli 2009 Yayasan Pendidikan Bakrie (YPB) menetapkan pendirian Universitas Bakrie (UB), menggantikan status BSM yang semula STIE menjadi Universitas dengan tambahanprogramstudibaruberdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor
Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D.
Rektor UNIVERSITAS BAKRIE
Siap Cetak Sarjana Siap Kerja
102/D/0/2009. Pada tanggal 9 Agustus 2010, Universitas Bakrie diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA yang ditandai sekaligus peresmian secara simbolik pembangunan kampus modern terpadu Universitas Bakrie di kawasan sejuk Bogor, Jawa Barat.
Program unggulan yang ditawarkan:
Program Studi Srata 1 (S-1) yakni : Program Studi Manajemen, Program Studi Akutansi, Program Studi Ilmu Komu-nikasi, Program Studi Sistem Informasi, Program Studi Teknik Informatika
Program Beasiswa merupakan salah
satu program unggulan dengan dukungan Kelompok Usaha Bakrie, serta program donasi lainnya. Demikian pula dengan pemberian tunjangan prestasi kepada para mahasiswa yang mencapai prestasi akademik dan non-akademik terbaik.
Salah satu keunggulan Universitas Bakrie adalah mahasiswanya meski belum lulus namun sudah diminati oleh banyak perusahaan yang memang menjadi mitra kerja Universitas Bakrie, antara lain tentu saja perusahaan Group Bakrie sendiri dan pihak lain dari kalangan media, agensi periklanan, organisasi-organisasi profesi maupun organisasi-organisasi usaha.
Dengan dukungan Kelompok Usaha Bakrie, Universitas Bakrie menyadari sepenuhnya kemampuan yang dimilikinya untuk senantiasa mencapai cita-cita para pendiri Yayasan Pendidikan Bakrie dalam arti yang seluas-luasnya.
Pemberian Beasiswa
SalahsatukeunggulanUniversitasBakrie adalah program beasiswa yang kontinyu dan variatif. Sejak didirikan tahun 2006, Universitas Bakrie telah menyalurkan beasiswakepadalebihdari600mahasiswa yang diseleksi melalui Ujian Saringan Mahasiswa di 33 provinsi di Indonesia.
Program Beasiswa merupakan salah satu program unggulan dengan dukungan Kelompok Usaha Bakrie, serta program donasi lainnya. Demikian pula dengan pemberian tunjangan prestasi kepada para mahasiswa yang mencapai prestasi akademik dan non-akademik terbaik.
Sejak program beasiswa bergulir, komposisi mahasiswa penerima beasiswa di Universitas Bakrie mencapai lebih dari 60% dari total jumlah mahasiswa. Dengan kondisi ini diharapkan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif diwarnai kompetisi yang sehat, serta menjadikan mahasiswa unggul sebagai agent of change yang memberi pengaruh positif bagi kehidupan belajar mahasiswa.
VISI UNIVERSITAS BAKRIE
Institusi pendidikan tinggi yang berwawasan global dan sejalan dengan kepentingan nasional, berbasis teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan technopreneur dengan kompetensi tinggi.
MISI UNIVERSITAS BAKRIE
1. Melaksanaan pendidikan akademik di bidang manajemen dan teknologi yang bertaraf internasional;
2. Mendidik siswa unggulan dari seluruh nusantara dan luar negeri menjadi technopreneur yang mampu meningkatkan nilai tambah sumber daya;
3. Menyelenggarakanpenelitianunggulan dan penelitian bekerjasama dengan lembaga dan instansi pendidikan nasional dan internasional;
4. Menyebarkan tata nilai bisnis yang menjaminkeberlanjutanusahaberbasis lingkungan serta kesejahteraan sosial; 5. Melaksanakan kegiatan pelayanan
secara profesional dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berperan aktif dalam modernisasi sistem pembangunan Indonesia;
6. Memberikan kontribusi pada
pembangunan nasional dalam upaya memperluas lapangan pekerjaan. 7. KAMPUS TECHNOPRENEUR
8. Pendidikan dengan visi technopreneur-ship adalah pendidikan yang mene-kankan pada pengembangan kemam-puan mahasiswa dalam memadukan kemajuan teknologi dan pengasahan potensi kewirausahaan untuk mengha-silkan inovasi dan kreasi bisnis modern.
9. Technopreneur adalah wirausahawan berwawasan teknologi atau technology entrepreneur atau disingkat techno-preneur yang merintis bisnis baru
dengan mengandalkan inovasi
teknologi.
D
Profil
Lembaga
Sofia W Alisjahbana Dukung Dunia
Pendidikan Indonesia Lewat Beasiswa
tetap mempertahankan prestasi.
Di samping itu, banyaknya anak yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi menjadi kontribusi tersendiri kampusyang dipimpinnya dalam menopang pendidikan di Indonesia.“Anak-anak berprestasi dari berbagai daerah kami bekali ilmu yang nantinya bisa mereka manfaatkan begitu kembali ke daerah masing-masing,” ujar perempuan yang pernah meraih gelar dosen terbaik itu.
Menurut pendidik kelahiran Bandung, 21 September 1962, ini selain memberi beasiswa bagi anak-anak dari berbagai daerah, kampusnya yang dulu bernama Bakrie School of Management itu membantu atlet berprestasi yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi.
Selain itu, ada bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu atau bantuan bebas biaya semester. “Kami berupaya memberi kesempatan belajar yang lebih besar bagi anak-anak yang ingin melanjutkan studi.
Sehinggadikampusini,lebihdariseparo mahasiswanya penerimabeasiswa,” ujar-nya. Terbukanya kesempatan belajar de-ngan pemberian beasiswa menjadi salah
satu cara bagi Sofia dalam memenuhi harapan bangsa meningkatkan daya saing generasi penerus.
Ia juga mendorong anak didiknya memiliki jiwa wirausaha, keterampilan memadukan kemajuan teknologi dengan bidang usaha, yang mereka sebut technopreneur. “Sekarang kembali ke siswanya, apakah bisa bekerja keras dan mempertahankanprestasi,karenapeluang untuk itu sudahada,”katanya.
Menilik lagi ke belakang, ibu dua
anak ini mengaku pernah punya
pengalaman berkesan dengan beasiswa. Saat melanjutkan studi S2 di Amerika, ia merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dan sempat bekerja sebagai asisten dosen di sana. Kerja keras itu akhirnya melahirkan gelar doktor di depan namanya.
Prof Sofia memulai karir di dunia akademis sebagai Teaching Assistant di almamaternya Engineering Mechanics
BNSP
Department, University of Wisconsin-Madison, USA pada 1988 serta menjadi Research Assistant.
Sepulangnya ke Tanah Air, Prof Sofia kemudian menjadi staf pengajar di Departemen Teknik Sipil Universitas Tarumanagara sejak 1993, Wakil Ketua Program Magister Teknik Sipil di universitasyangsama,WakilRektorbidang AdministrasidanKeuangan,KetuaProgram Magister Teknik Sipil, Ketua Program Doktor Teknik Sipil, Direktur Program Pascasarjana, hingga Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Tarumanagara yang dijabatnya hingga 2009. Prof Sofia kemudian bergabung dan dikukuhkan sebagai Rektor Universitas Bakrie.
Di samping aktif di dunia kampus, Prof Sofia juga pernah menjabat Research & DevelopmentManagerdiPTWiratmanand Associates pada 1993-1995, serta menjadi Senior Assessor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN PT) Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak 2001 hingga sekarang.
Prof. Sofia yang menguasai keahlian Computer Mathematica(sebuahsoftware untuk numerical analysis, 3D dynamics animation dan structural analysis) serta
MathCad ini juga memiliki pengalaman panjangdalampenulisankaryailmiahhasil penelitian maupun pemikiran, terutama yang berkaitan dengan bidang kajiannya dynamicsandvibrationsofelasticsystems. Tulisan-tulisannya tersebar di berbagai jurnal internasional maupun nasional, seperti Icfai University International Journal dan Jurnal Teknik Sipil Untar, serta proceeding seminar/konferensi internasional yang diselenggarakan di berbagai negara seperti Jepang, Cina, Korea, Hong Kong, Thailand, Australia, Kanada, dan Indonesia.
Dynamics and vibrations of elastic systems, stability analysis, moving load problems,danstructural dynamicsadalah topik-topik riset yang sangat diminati oleh Prof Sofia. Sementara traveling, renang, membaca dan badminton adalah minat kesehariannya.(sg)
Menerima beasiswa saat
mengambil gelar master dan
doktor di Negeri Paman Sam
menjadi pengalaman tersendiri
bagi Sofia W Alisjahbana.
Kini, setelah menjadi Rektor
Universitas Bakrie, lulusan
Universitas Wisconsin,
Madison, itu memberikan
beasiswa bagi siswa berprestasi
di daerah-daerah di Indonesia.
Potensi Sumber daya alam (SDA) dan Sumber daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia cukup besar, namun belum bisamenjadikanIndonesiasebagainegara yang makmur. Pendapat Anda sebagai anggota BNSP bagaimana?
Kalaumelihatkenyataan yangada,alam Indonesia memang kaya dan potensial hasil alamnya, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, semua cukup menjanjikan untuk men-cukupi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia.Namunpengelolaanyamemang belum maksimal sehingga belum dapat mensejahteraan rakyat. Sementara dari segi SDM, kuantitasnya memang besar, tapi kualitasnya masih perlu diperbaiki.
Anda sebagai anggota BNSP apa yang harusdikerjakanketikamelihatkenyataan ini?
Kami merupakan lembaga yang inde-penden dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab kepada presiden. Sesuai Keputusan Presiden No. No. 103/M Tahun 2011. Kami mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.DalammelaksanakantugasnyaBNSP dapat memberikan lisensi kepada lem-baga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan. Sertifikasi kompetensi kerja perlu diterapkan jika kita ingin men-dapatkan SDM yang berkualitas.
Ir. H. Teuku Suriansyah, M.Si
BNSP Sangat Berperan dalam
Mencetak SDM Berkualitas
Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, dan juga memiliki
kekayaan sumber daya manusia (SDM). Jika dikelola secara tepat
maka Indonesia bisa segera maju dengan pesat. Untuk itu, SDM
memiliki peran sangat penting dalam pembangunan karena untuk
mengelola kekayaan alam Indonesia tentu diperlukan SDM-SDM
berkualitas yang mempunyai
skill
sesuai standar kompetensi kerja.
Berikut petikan wawancara Sugeng Priatmodjo dengan anggota
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Ir. H. Teuku Suriansyah,
M.Si di sela-sela kesibukannya, belum lama ini.
Bagaimana cara mencetak SDM berkualitas?
Generasi muda kita sebe-narnya cukup bagus dan mempunyai pengetahuan yangtinggi.Karenaituharus diarahkan dan disesuaikan dengan sektor alam yang ada. Salah satunya bisa mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan dan diarahkan untuk me-ningkatkan kompetensi kerja. Pelatihan kerja dilaksanakan sesuai ke-butuhan pasar kerja
yang mengacu pada
kompetensi kerja, peng-akuan kompetensi ker-ja dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerjayangdilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang independen sesuai yang diamanatkan UU no 13 tahun 2003 ten-tang tenaga kerja (Bab V. Pelatihan Kerja).
sertifikasi kompetensi berbagai profesi?
Jelas sangat strategis! Badan Nasional Sertifikasi Profesi selaku lembaga inde-penden negara yang dibentuk melalui Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 memiliki tanggungjawab utama untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja secara nasional, sebagai bagian tak terpisahkan dari usaha untuk me-ningkatkan daya saing bangsa melalui penyediaan sumber daya manusia yang kompeten di berbagai bidang industri.
Dalam menjalankan misi yang di-embannya BNSP bekerjasama bersama beragam pihak yang memiliki kepentingan dan mimpi yang sama seperti lembaga sertifikasi profesi (LSP), tempat uji kompetensi, asosiasi profesi, asosiasi industri, pusat pendidikan dan pelatihan dan lain-lain.
DalamrangkamencetakSDMberkualitas untuk memenuhi SDA yang ada, kami membentuk berbagai LSP yang kini jumlahnya sudah mencapai 74 LSP. Dan kinerjaLSPdipantausecaraperiodikmelalui laporankegiatansurveilendanmonitoring. LSPyangmelakukanpelanggaranterhadap ketentuan BNSP akan dikenakan sanksi sampai pada pencabutan lisensi. Kinerja pemegang sertifikat dipantau melalui laporan pengguna jasa atau industri
AndayakinmelaluiprosesiniIndonesia akan mempunyai SDM yang handal guna menghadapi pasar bebas di tahun 2015 nanti?
Kami sangat yakin. Karena itu kami bersama anggota selalu membangun kerjasama dengan
stakeholders-stakehol-dersdan instansi pemerintah terkait agar Indonesia mempunyai daya saing tinggi menujuIndonesiaKompetensesuai slogan BNSP menghadapi pasar bebas.
Kalau kita bicara mengenai potensi daerah yang ada di Indonesia cukuplah menjanjikanuntukmemenuhikebutuhan hidupmasyarakatnya.Tapikenapahingga sekarang masih tergantung dengan ne-gara lain, misalnya beras?
Permasalahan inilah yang harus cepat kita tuntaskan, dan mencari solusinya jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut, dan negara kita selalu meng-gantungkan kebutuhan hidup dari negara lain. Lahan persawahan, perhutanan dan kelautan kita sangat subur. Saya yakin kalau dikelola dengan baik dan SDM kita memadahi negara kita akan makmur bah-kan bisa ekspor hasil pertanian ke negara lain.
Apakah Anda punyai kiat untuk memajukan daerah kelahiran, apa-lagi daerah tersebut pernah bencana gempa tsunami?
Ini nasib putra daerah yang daerahnya terkena gempa tsunami, termasuk saya. Kami sebagai putra daerah sangatlah sedih dan prihatin melihat kenyataan itu, melihat ribuan mayat manusia tersapu gelombang tsumani. Selain menelan kor-ban jiwa juga rumah-rumah penduduk, sarana dan prasarana baik fasos maupun fasum rusak parah tergerus gelombang tsunami. Sebagai putra daerah kami akan berupaya bagaimana agar daerahnya bisa pulih pembangunan di segala sektor,
Itumemangbenar.Kami selainmenjabat sebagaianggotaBNSPjugaaktifdiberbagai organisasi di Jakarta antara lain Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILSI), kami diberi tugas sebagai Sekretaris Jendelal dan Asosiasi Instruktur Seluruh Indonesia (AISI). Dan anggotanya hingga sekarang sudah mencapai ribuan tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Anda termasuk orang berpotensi dan mempunyai modal besar di bidang SDM dari berbagai profesi anggotanya jumlah mencapai ribuan tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai putra daerah Anda sudah mempunyai kemampuan untuk membangun daerahnya kelahirannya
Pengalaman dan kemampuan memang sudah sudah kami miliki. Insya Allah kami bisa turut membangun Nanggroe Aceh Darussalam yang antara lain terdiri dari kota Sabang, kota Banda Aceh, kota Aceh Besar, kota Pidie, kota Pidie Jaya, kota Bireuen. kota Aceh Tengah, Kota Bener Meriah, kota Lhokseumawe, kota Aceh Utara, kota Langsa, kota Aceh Timur, kota Aceh Tamiang, kota Aceh Jaya, kota Aceh Barat, kota Seumelu, kota Nangan Raya, kota Aceh Barat daya, kota Aceh Singkil, kota Aceh Selatan, kota Aceh Subulus Salam, kota Aceh Tenggara dan kota GayoLues.
Sebagai putra daerah kami sangatlah bangga bisa mengemban tugas negara di BNSP. BNSP merupakan lembaga negara perannya sangat strategis dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja di Indonesia.(sg)
BNSP
termasuk infrastruktur.
Biasanya, di daerah terkena gempa tsunami dibutuhkan pembangunan se-cara instensif. Apa yang anda lakukan saat itu?
Kami saat itu membentuk langsung lembaga bernama“KrisisCenter Penang-gulangan Gempa/Tsunami Aceh Taman Iskandar Muda” pada tahun 2004 yang diketuai Letjend Tambika Ali dan saya sebagai wakil ketua. Melalui lembaga tersebut kami banyak membantu saudara-saudara kita terkena musibah saat ini.
KalautidaksalahAndajugasudahlama berkecimpung dan duduk di berbagai organisasi strategi di Jakarta dan peran organisasi tersebut sangat bersentuhan langsung dengan SDM apakah itu bisa dijadikan modal untuk pembangunan daerah Anda?
G
LebihDekatdengan
Ir. H. T. Suriansjah
Ir. H. T. Suriansjah, M.Si lahir
di Lhokseumawe, 1 Mei 1954.
Pendidikan sekolah dasar dan
me-nengah pertamanya ditempuh di
kota kelahirannya, namun
kemu-dian dia hijrah ke ibukota untuk
meneruskan sekolah di SMAN 3,
Setiabudi, Jakarta.
elar kesarjanaan diraihnya di Universitas Indonesia dalam bi-dang Tekhnik Listrik pada tahun 1983, dan di universitas yang sama pada tahun 1995, dia menyelesaikan program pasca sarjana (S2) dalam bidang Ilmu Lingkungan.
Selain pendidikan formal, Ir. H. T. Suriansjah pernah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar, seperti workshop PengembanganSKKNISektoralBidangJasa Keinstrukturan 2010, Lokakarya Tingkat
Nasional tentang“How To Be An Efective Trainer” (1995), Seminar Executive Committee2ndASEANSKILLSCOMPETITION
di Manila, Filipina (1997) dan Seminar Nasional tentang “Sosialisasi Dalam Rangka Pemberlakuan SNIWajib”(2004).
Ir. H. T. Suriansjah adalah salah seorang tokohyangsaratdenganpengalamankerja. Berbagai jabatan pernah didudukinya, antara lain sebagai anggota Tim Teknik Bidang Standarisasi Ketenagalistrikan Departemen Pertambangan dan Ener-gi (1988-1991), anggota Tim Penasehat Presiden Urusan Aceh (1999-2000), Pe-nanggungjawab/Ketua Tim Pengendalian Pelayanan Pemulangan TKI ke Daerah Asal di Terminal III (2000-2002), dan sebagai anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk periode 2011-2016.
Suami dari Yulizar dan ayah tiga anak (Teuku Muda Sulistiansyah, Teuku Safriansyah, Cut Riska Septiani) ini juga sarat pengalaman dalam berbagai bidang
keorganisasian. Dia pernah aktif sebagai WakilKetuaUmumDewanPimpinanPusat (DPP) Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI) periode 1987/1992 sampai 2002/2007, Wakil Ketua Tim Krisis Center Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami Aceh, juga menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Instruktur Seluruh Indonesia (AISI) periode 2004-2009 dan periode 2009-2014.
Lensa
Peristiwa
Para peserta LSP Surabaya yang mengikuti Pelatihan Asesor Lisensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) belum lama ini.
BNSP
Para anggota Asosiasi Pengembangan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri (AP2TKI-LN) melakukan kunjungan kerja ke Dirjen Binalatas Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan kerja ini, rombongan diterima langsung oleh Dirjen Binalatas Abdul Wahab Bangkona,DirekturLEMSARKhoirilAnwardanKasubdit Standarisasi Kompetensi Eko Hidayanto, Kasubdit Akreditasi dan Sistem Indormasi Kelembagaan Drs. Djati Ginting, M.Si.
Para peserta Pelatihan Asesor yang diselengarakan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) di Cikarang, Bekasi,JawaBarat,gunameningkatkanmutudankualitas para asesor dalam rangka menuju Indonesia Kompeten.
Komisi Pengendalian dan Komisi Sertifikasi Kompetensi serta anggota Sekretariat sedang melakukan kunjungan kerja di LSP Hotpari (Lembaga Sertifikasi Profesi Hotel dan Pariwisata) Medan.
Pelatihan Bangun Kecerdasan Bangsa ’Bagimu Guru
Kupersembahkan’tahap V Angkatan 7 di Wates, Kulon-0progo, Jawa Tengah (23-24 September 2011), dibuka oleh Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo. Dalam sambutannya Wardoyo mengingatkan kepada para Guru agar berhati-hati supaya tidak terjangkit penyakit
B
Tanggal 24 April 2007
stakeholders
pertambangan (PERHAPI, APBI,
IMA, Expert Pertambangan,
Pemerintah) mendirikan suatu
badan yang bertugas melakukan
sertifikasi untuk professional
pertambangan yang disebut
Lembaga Sertifikasi Profesi
Perhimpunan Ahli Pertambangan
Indonesia (LSP-PERHAPI).
erdirinya lembaga ini merupakan kelanjutan dari upaya panjang yang telahdirintissejak1998,dilanjutkan oleh tim perumus yang dibentuk oleh Dirjen Minerbapabum pada 2004 yang berhasil merumuskan sistem kompetensi geologi dan pertambangan nasional. Hasil rumusan tersebut telah dikonvensikan pada 7 November 2006 dan disahkan melalui Kepmen ESDM no.006/16 Juli 2007.
LSP–PERHAPItelahresmimendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada tanggal 18 Februari 2008 dengan Nomor Lisensi Kep-06/BNSP/ II/2008.
Sertifikasi dapat dimanfaatkan oleh nasional, perorangan, ataupun lembaga. Untuk Nasional sertifikasi dapat menjadi pembinaansumberdayaprofessionalserta untuk menciptakan kesetaraan nasional (proteksi profesi).
Untuk perorangan sertifikasi dapat dimanfaatkan sebagai keabsahan sta-tus professional, kesempatan untuk pembinaan berkelanjutan, terciptanya jalur karir profesi ataupun kemudahan untuk diakses oleh pemberi tugas.
Secara kelembagaan sertifikasi dapat dimanfaatkan sebagai penyedia informasi tenaga professional, ataupun penciptaan iklimkerjaprofessional,inputuntuksistem imbal jasa-billing rate, ataupun untuk mendorong kinerja lembaga menjadi lebih baik.
VISI
Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang memiliki pengetahuan,keterampilandanetikayang
berdayasaingglobaldalammemanfaatkan Sumber Daya Manusia yang optimal untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
MISI
- Membangun dan menyelenggarakan sistem sertifikasi profesi yang kompeten, independen dan kredibel.
- Memberi pelayanan Sumber Daya Manusia profesional yang berdaya saing global melalui sertifikasi.
-Menjadimitradanrujukanpemerintah dan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam pencapaian pengelolaan Sumber Daya Alam.
Kebijakan Mutu
a. LSP – PERHAPI menjamin mutu