• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh physical appearance, stereotype, first impressions dan jumping to conclusions sebagai pembentuk persepsi terhadap kepuasan konsumen : studi kasus para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond`s di daerah Kelurahan Caturtunggal - USD Repositor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh physical appearance, stereotype, first impressions dan jumping to conclusions sebagai pembentuk persepsi terhadap kepuasan konsumen : studi kasus para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond`s di daerah Kelurahan Caturtunggal - USD Repositor"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi kasus: Para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond”s di daerah

Kelurahan Caturtunggal)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh :

Cornelia Dwi Yanti Nugraheni NIM : 052214048

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKLUTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

“ Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah

dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur “

(Filipi 4:6)

Dicintai dengan tulus oleh seseorang memberi kita kekuatan,

mencintai seseorang dengan tulus memberi kita keberanian

Skripsi ku ini kupersembahkan untuk :

Yesus Kristus Sang Juru Slamat

Ku

Papa dan Ibu tercinta

Mbak, adek, mas dan keponakan

ku

(5)

NIM : 052214048

Demi kepentingan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions Sebagai Pembentuk Persepsi terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Kencantikan, Studi kasus di daerah Kelurahan Caturtunggal.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal : 29 Oktober 2009

Yang menyatakan

(6)

vi

karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Physical appearance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to

Conclusions Sebagai Pembentuk Persepsi terhadap Kepuasan Konsumen” Pada

Produk Kencantikan, Studi kasus di daerah Kelurahan Caturtunggal Yogyakarta

dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM., selaku dosen pembimbing I, yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Drs. Rubiyatno M.M. selaku dosen tamu dalam ujian sarjana saya yang

berlangsung tanggal 29 Oktober 2009.. menjadi tanggal bersejarah dalam hidup

(7)

vii

pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak F. Surahyo dan Ibu Ag. Sumijati yang tercinta, yang tidak pernah lelah

memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material serta

semangat kepada aku. Semoga Allah Bapa selalu menyertai Papa dan Ibu

tercinta.

8. Om Tanto, Bulek Aam, Bude Supri, Om Prio, Bulek Iin, Mas Tedjo, Mbak tanti,

Mas Fran, dan semua keluarga besar ku yang telah memberi semangat, dukungan

dan doanya.

9. Mbak ku Pascalia Eka Ratri, Mas ku I Gede Asmarayasa dan Keponakan ku

Dimas atas dukungan, doa dan semangat yang selalu diberikan.

10.Adik ku Frederica Retno Dheta makasih atas semangat, dukungan, dan doa yang

diberikan buat mbak enik ya.

11.Mas Gunawan Dan Mas Indo widianto makasih atas semangat, dukungan, doa,

dan yang menemaniku selama aku di Jogja dan bisa membuat aku selalu

tersenyum, makasih banget ya mas- mas ku…….Miss You mas

12.Rini dan deta yang telah banyak membantu baik dalam suka maupun duka.

makasih ya mau ngeditin skripsiku, ngasih semangat tuk ngerjain skripsi….

13.Sahabatku Dian Sartika Yuda, makasih ya nok dah menemani diriku selama

kuliah diJogja dan menjadi tempat curhatanku. Bsk kalau kita dah jarang ketemu ,

(8)

viii

15.Sahabatku Galih, Puput, Wisnu, Pandu dan Lilik makasih atas semua yang kalian

beri ma aku, udah mau dengerin curhatku. Galih Cepat sembuh ya…. Aku sayang

kalian…

16.Buat Bude Bambang dan Pakde Bambang makasih ya atas dukungan nya dan

perhatian buat enik….

17.Komang, Adit, Wibi, Bayu Idol, Guruh, dan Titus makasih ya teman kalian selalu

dukung aku……

18.Anak-anak KKP Denis, Wita, Rere, Pungki, Simon, Santi, Evy, Joni, Mas Buli,

Lia Bantul, Agung, Andre makasih ya buat semuanya…. Dan yang paling penting

buat Mas Tutur makasih dan buat aku Jatuh Cinta ma kamu… ☺

19.Mas Denis, Mas Puput, Mas Andre, Mas Beruk , Mas Simon, Mas Djati, Mbak

Tere, Mbak Valen, dan terutama buat Mas Tutur makasih kita Touring sampe

Pekalongan, pangalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

20.Mbak Eyind, Mas wisnu, Fanny, Mbak Titi, Pak bayu, Windarko, Endro makasih

ya buat semangat, dukungan dan doa yang kalian kasih buat aku….

21.Lia dan Lutfi… Lutfi : jangan lupai aku ya pik dan tetap semangat kita wisuda

April bareng ya

22.Anak-anak ku Dika, Sasi, Hana, Patrik…..Dika: Semangat ya dik perjuangan mu

masih panjang jangan nangis lagi dunk. Sasi : kejar Utung atau Dewa. Hana: jalan

(9)
(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv

HALAMAN ABSTRAK... xv

HALAMAN ABSTRACT ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ... 8

(11)

xi

E. Unsur-unsur Persepsi ... 11

F. Konsep Penting Mengenai Persepsi Selektif ... 11

G. Pengelompokan Persepsi... 12

H. Sikap ... 13

I. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Proses Seleksi Persepsi ... 15

J. Pengaruh Mendistorsikan Persepsi ... 16

K. Kepuasan Konsumen ... 19

L. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepuasaan Konsumen... 19

M.Hipotesis ... 20

N. Kerangka Konseptual ... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Waktu dan Lokasi Tempat Penelitian ... 22

C. Populasi Teknik Samplin dan Sampel ... 22

D. Data dan Sumber Data ... 23

E. Metode Pengumpulan Data ... 24

(12)

xii

BAB IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 33

A. Gambaran Umum Caturtunggal ... 33

B. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia ... 34

C. Gambaran Umum Produk Pond’s ... 38

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data Karakteristik Responden ... 43

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 47

C. Analisis Kuantitatif ... 50

D. Pembahasan ... 61

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

C. Keterbatasan ... 67

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER

(13)

xiii

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 44

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 45

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 46

Tabel V.4 Data Variabel Penelitian Physical Appearance... 47

Tabel V.5 Data Variabel Penelitian Stereotype... 47

Tabel V.6 Data Variabel Penelitian First Impressions... 48

Tabel V.7 Data Variabel Penelitian Jumping To Conclusions... 49

Tabel V.8 Data Variabel Penelitian Kepuasaan Konsumen... 49

Tabel V.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 51

Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 53

Tabel V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas... 54

Tabel V.12 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 57

Tabel V.13 Koefisien ... 58

Tabel V.14 Hasil Uji F... 58

Tabel V.15 Model Sumary... 60

(14)

xiv

Gambar V.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 56

(15)

xv

SEBAGAI PEMBENTUK PERSEPSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Studi kasus: Para konsumen yang memakai produk kecantikan Pond”s di daerah

Kelurahan Caturtunggal

Cornelia Dwi Yanti Nugra Heni Universitas Sanata Dhrama

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah Physical Appearance

berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (2) Apakah

Stereotype berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (3) First Impressions berpengaruh seecara simultan terhadap kepuasaan konsumen (4)

Jumping to Conclusions berpengaruh secara simultan terhadap kepuasaan konsumen (5) apakah, Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan

Jumping to Conclusions berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik Kuesioner. Sampel sebanyak 100 responden wanita yang menggunakan produk poond’s. Variabel penelitiannya adalah , Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) secara simultan Physical Appearance Stereotype, First Impressions, dan Jumping to Conclusions berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen (2) secara parsial Physical Appearance dan FirstImpressions berpengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen, sedangkan Stereotype dan Jumping to Conclusions

(16)

xvi

ON CONSUMER SATISFACTION

A Case study: Consumers of Pond 's in District Caturtunggal

Cornelia Dwi Yanti Nugra Heni Dharma Sanata

Yogyakarta 2009

This study aimed to know (1) Physical Appearance is influence on consumer satisfaction (2) stereotype on customer satisfaction (3) First Impressions influence on consumer satisfaction (4) Jumping to Conclusions influence on consumer satisfaction.

This research is a case study. Sampling technique used was purposive sampling technique. Data were collected using questionnaire. Samples of 100 female respondents were uses the product.

(17)

1

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan budaya dan teknologi, para ahli

kecantikan dapat menciptakan berbagai produk yang dapat membantu

konsumen khususnya wanita semakin cantik. Setiap tahun tern-tren kecantikan

wajah terus mendidik konsumen. Selain tren kosmetik, jenis kosmetik untuk

wanita semakin bertambah. Pertambahan tersebut guna memenuhi kebutuhan

perawatan kulit dan kecantikan wajah. Kalau dulu cukup dengan pelembab,

alas bedak dan bedak, sekarang hal tersebut sangat dipandang kurang

memadai. Selain itu semua produk kosmetik biasanya dibedakan untuk

berbagai jenis kulit mulai kulit berminyak sampai kulit kering,untuk

memutihkan kulit sampai untuk menghilangkan noda hitam bekas jerawat.

Ragam kosmetika yang beredar tidak hanya dipandang sebagai

pemenuhan kebutuhan belaka. Dari sisi yang lain, konsumen wanita pengguna

kosmetika juga beragam. Mereka bisa berbeda dalam usia, pekerjaan, gaya

hidup, budaya, kelas social, pendapatan, persepsi, sikap, kepuasan dan

sebagainya. Disini banyak sekali produk-produk kecantikan yang

menyediakan banyak macam-macam jenis untuk kulit seperti contoh produk

Pond”s, produk ini banyak menciptakan macam-macam produknya, mulai

untuk kulit bermiyak, untuk mencerahkan kulit, hingga menyamarkan noda

(18)

Konsumen adalah pemeran utama dalam bisnis, konsumen memiliki

banyak pengetahuan tentang nilai pribadi dan simbolis yang dipenuhi atau

terpuaskan oleh suatu produk atau merek. Nilai (values) adalah hidup yang

luas dari masyarakat. Nilai seringkali melibatkan afeksi sehubungan dengan

kebutuhan atau tujuan tersebut. Nilai yang telah terpuaskan atau tujuan hidup

utama yang telah tercapai merupakan kejadian internal yang tak terwujud dan

subyektif, sebaliknya konsekuensi fungsional dan psikososial lebih nyata dan

lebih jelas bila terjadi (Peter dan Olson 1999: 7).

Pada dasarnya setiap orang bertindak sesuai dengan persepsi mereka

terhadap suatu hal. Setiap individu melakukan aksi dan reaksi berdasarkan

persepsinya bukan pada objek nyata. Persepsi konsumen sangat penting bagi

pemasar dari pada pengetahuan mereka mengenai objek nyata. Setiap orang

adalah konsumen. Berbagai macam persepsi turut mempengaruhi konsumen

dalam tindakannya. Setiap konsumen dalam mengambil keputusan dan

melakukan tindakan berdasarkan apa yang mereka persepsi kan dari kenyataan

maka sangat penting bagi pemasar memahami seluruh gagasan mengenai

persepsi dan konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga dapat

menentukan apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk

(Schiffman 1987 : 171 ).

Persepsi memegang peranan penting pula dalam pemasaran. Pasar

dimiliki mereka yang pandai bermain dengan persepsi. Pemasaran merupakan

ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam pemasaran,

(19)

menentukan produk baru dibuat dan dipersepsi baik oleh konsumen sebaiknya

mempertimbangkan pengaruh-pengaruh yang dapat mendistrosi persepsi

sebagai berikut (Prasetijo dan Ihalauw 2003 : 84-87) : physical appearance,

stereotype, first impressions, dan jumping to conclusions.

Dari persepsi yang telah ada dan bentuk-bentuk yang mendistrosikan

persepsi. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi konsumen atas

performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan konsumen.

Konsumen merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas

jika harapan konsumen terlampaui. Berdasarkan studi literature dan

pengalaman menjadi konsultan berbagai perusahaan di Indonesia, Hardi

Irawan D, seorang Marketing dan Research konsultan dari Frontier meyakini

ada lima driver utama kepuasan konsumen yaitu kualitas produk, harga,

kualitas pelayanan, emotional factor, dan berhubungan dengan biaya dan

kemudahan untuk mendapat produk atau jasa.

Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik dan mengambil judul

(20)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

mengenai pengaruh persepsi terhadap kepuasan konsumen pada produk

kecantikan Pond’s. dengan demikian perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1.Apakah physical appearance sebagai pembentuk persepsi pada produk

kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen?

2.Apakah stereotype sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan

pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?

3.Apakah first impressions sebagai pembentuk persepsi pada produk

kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen?

4.Apakah jumping to conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk

kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen?

5.Apakah physical appearance, stereotype, first impressions, dan jumping to

(21)

C. Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas,

maka penulis membatasinya. Berikut ini adalah batasan masalah tersebut :

Dimensi persepsi yang diteliti meliputi: physical appearance, stereotype, first

impressions dan jumping to conclusions.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai pengaruh persepsi terhadap kepuasan konsumen pada

produk kecantikan Pond’s maka Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial physical appearance sebagai

pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial stereotype sebagai pembentuk

persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial first impressions sebagai

pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial jumping to conclusions sebagai

pembentuk persepsi pada produk pond’s terhadap kepuasan konsumen.

5. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan physical appearance,

stereotype, first impressions, dan jumping to conclusions sebagai

(22)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan dapat menilai bagaimana pengaruh persepsi

terhadap kepuasan konsumen. Dengan mengetahui pengaruh ini, maka

perusahaan dapat memakai hasil penelitian ini sebagai bahan

pertimbangan untuk menentukan kebijakan apa yang harus dilakukan demi

perkembangan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman serta dapat mengembangkan

ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan di lapangan

secara khususnya di bidang pemasaran.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Peneliti ini kiranya dapat digunakan untuk menambah khasanah

kepustakaan serta dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan bagi

penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori pengertian

(23)

faktor yang mempengaruhi persepsi, sikap, kepuasaan konsumen,

faktor yang mempengaruhi kepuasaan konsumen, dan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini mengemukakan mengenai jenis penelitian, subjek dan

objek yang diteliti, waktu dan lokasi, variabel penelitian, sampel dan

populasi, teknik pengambilan sampel, definisi operasional, teknik

pengunpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis

data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi

sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan pendirian,

lokasi unit, perkembangan perusahaan.

Bab V : Analisis Data

Bab ini mengemukakan tentang menganalisis data-data yang telah

dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan

serta pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran

yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta

(24)

8

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah hal yang amat mendasar, sehingga tidak dapat

dianggap sebagai fungsi sendiri. Disini pemasaran juga sebagai cara untuk

memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan

pelanggan (konsumennya) dan keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan

oleh produsennya melainkan oleh pelanggannya (konsumen). Pemasaran juga

meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam beradaptasi terhadap

lingkungannya secara kreatif dan menjabarkan kebutuhan masyarakat menjadi

peluang yang mendatangkan keuntungan.

Menurut Kotler (2000:9) berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu

proses sosial yang ada didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kotler

(2000:11) juga berpendapat pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.

Menurut Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2001:5) pemasaran

adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang

(25)

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Setelah mengetahui beberapa pengertian pemasaran dari berbagai

literatur di atas, peneliti mengambil definisi bahwa pemasaran adalah proses

ekonomi dan sosial dimana dan kelompok masyarakat (konsumen maupun

produsen) saling mempengaruhi dalam memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan menukarkan produk dan

jasa sesuai dengan situasi pasar yang berpeluang untuk mendapatkan

keuntungan.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan A.B. Susanto (2000:19) manajemen pemasaran

adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian

harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk

menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan

pelanggan dan organisasi.

Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:3) manajemen pemasaran

adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan

mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan

harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang

untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan

(26)

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran itu adalah proses

analisis, merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pertukaran

barang dan jasa, dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi

C. Konsep Pemasaran

Dalam suatu perusahaan, penggunaan konsep pemasaran akan dapat

menunjang berhasil tidaknya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran ini

sangat potensial, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi tanpa

berpedoman pada prinsip pemasaran pelanggan.

Menurut Kotler dan A.B. Susanto (2000:11) konsep inti dari

pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya

dan kepuasan, pertukaran, transaksi, dan hubungan ; pasar dan pemasaran

serta pemasar.

D. Pengertian Persepsi

Menurut Solomon (1999) mendefinisikan persepsi sebagai proses

dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dan dipilih, kemudian diatur dan

akhirnya diinterpretasikan (Prasetijo dan Ihalauw 2003:68). Selain itu persepsi

juga didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,

mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk

akal mengenai dunia.Menurut pendapat Krech mendefinisikan bahwa persepsi

adalah suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar

(27)

E. Unsur-Unsur Persepsi

Sebelum mengetahui lebih dalam tentang perepsi sebaiknya

mengetahui unsur-unsur apa saja yang terkait dengan persepsi antara lain :

1. Sensasi

Sensasi merupakan respon yang segera dan langsung dari alat pancaindera

terhadap stimuli yang sederhana (iklan, kemasan, merk). Stimulus adalah

setiap unit masukan yang diterima oleh setiap indra.

2. Ambang Absolut

Ambang absolut adalah tingkat terendah di mana seseorang dapat

mengalami sensasi.

3. Ambang Diferensial

Ambang diferensial adalah perbedaan minimal yang dapat dirasakan

antara dua macam yang hampir serupa.

F. Berbagai Konsep Penting Mengenai Persepsi Selektif

Pemilihan Stimuli konsumen dari lingkungan berdasarkan pada

interaksi harapan dan motif dengan stimulus itu sendiri. Faktor-faktor ini

memunculkan empat konsep penting mengenai persepsi.

a. Pembukaan Diri yang Selektif

Para konsumen secara aktif mencari berbagai pesan yang mereka rasakan

menyenangkan atau mereka bersimpati pada pesan tersebut, dan mereka

(28)

Mereka juga selektif membuka diri terhadap iklan-iklan yang berusaha

meyakinkan mereka atas kebijakan keputusan membeli mereka.

b. Perhatian yang Selektif

Para konsumen banyak menggunakan kemampuan menyaring yang

berwujud perhatian yang mereka berukan ke stimuli iklan TV.

c. Pertahanan terhadap Persepsi

Para konsumen secara tidak sadar menyaring stimuli yang mereka rasa

secara psikologis mengancam, walaupun pembukaan diri telah terjadi.

d. Halangan Persepsi

Para konsumen melindungi diri mereka dari serangan stimuli dengan

benar-benar menghilangkan menghalangi stimuli tersebut dari kesadaran.

G. Pengelompokan Persepsi

Tiga diantara prinsip paling dasar mengenai pengelompokan persepsi

adalah :

a. Figur dan Dasar

Ilustrasi visual yang paling sederhana yang terdiri dari suatu figur diatas

suatu dasar. Figur tersebut dianggap lebih jelas karena berbeda dengan

dasarnya, kelihatan dapat dilihat dengan baik, solid, dan menjadi latar

depan. Dasar biasanya dianggap sebagai tidak tentu, tidak jelas, dan

kesinambungan. Orang mempunyai kecenderungan untuk

(29)

b. Pengelompokan

Individu cenderung mengelompokan stimuli sehingga stimuli tersebut

membentukbgambar atau kesan yang menyatu. Persepsi mengenai stimuli

sebagai kelompok-kelompok atau potongan-potongan informasi, daripada

sebagai kepingan-kepingan kecil informasi yang berlainan, mempermudah

ingatan mereka maupun untuk mengingatnya kembali.

c. Penyelesaian

Para individu mempunyai kebutuhan untuk memperoleh penyelesaian.

Mereka menyatakan kebutuhan ini dengan mengorganisasikan persepsinya

sehingga mereka membentuk gambar yang lengkap.

H. Sikap

Sikap adalah determinan perilaku sebab dan bagian intrinsk dari

kepribadian seseorang. Sikap berkaitan dengan persepsi kepribadian dan

motivasi. Sebuah sikap adalah perasaan positif atau negatif atau keadaan

mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui pengalaman yang

memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang,

obyek-obyek, dan keadaan ( Gibson 2003:144-147 )

Beberapa teori berusaha untuk menjelaskan pembemtukan dan

perubahan sikap. Salah satu teori menyatakan bahwa seseorang ”mencari

kecocokan antara kepercayaan dan perasaan mereka terhadap obyek” dan

menyarankan bahwa perubahan sikap tergantung pada baik perubahan

(30)

mempunyai sikap yang terstruktur, gabungan dari berbagai komponen afektif

dan kognitif. Teori menyatakan bahwa afeksi, kognisi, dan perilaku

menentukan sikap dan sikap sebaliknya, menentukan afeksi, kognisi, dan

perilaku.

1.Afeksi

Emosi atau ”perasaan”, komponen dari sikap dipelajari dari orang tua, guru,

anggota kelompok sebaya.

2.Kognisi

Komponen kognisi dari sebuah sikap terdiri dari persepsi, pendapat, dan

kepercayaan seseorang. Elemen penting dari kognisi adalah kepercayaan

yang bersifat penilaian yang dilakukan seseorang. Kepercayaan evaluatif

dimanifestasikan sebagai kesan yang baik atau tidak baik yang dilakukan

seseorang terhadap obyek atau orang.

3.Perilaku

Komponen perilaku dari sebuah sikap mengacu pada kecenderungan

seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau sesuatu dengan cara

tertentu misalnya ramah, hangat, agresif, tidak ramah atau apatis.

Individu berusaha untuk memelihara konsistensi diantara

komponen sikap. Tetapi kontradiksi dan ketidakkonsistenan sering terjadi, yang

melahirkan keadaan ketidakseimbangan. Ketegangan yang timbul dari keadaan

seperti itu dapat dikurangi hanya ketika beberapa bentuk konsistensi dicapai.

Istilah disonansi kognitif menjelaskan keadaan dimana ada perbedaan

(31)

merupakan suatu kondisi mental yang menunjukkan kegelisahan yang terjadi

karena adanya konflik di antara berbagai komponen kesadaran individu

(contohnya, sikap dan kepercayaan) sesudah suatu keputusan dibuat.

I. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi yaitu faktor

dari luar dan faktor dari dalam.

1. Faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi adalah

a. Intensitas, prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan

bahwa semakin besar intensitas simulus dari luar, layaknya semakin

besar pula hal-hal itu dapat dipahami.

b.Ukuran, faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas diatas.

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu obyek,

maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

c.Kebelawanan atau kontras, prinsip keberlawanan ini menyatakan

bahwa stimuli luar yang penampilanya berlawanan dengan latar

belakangnya atau sekelilingnya atau yang sama sekali di luar

sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian.

d.Gerakan ( moving ), prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa

orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang

bergerak dalam jangkauan pandanganya dibandingkan dari obyek

(32)

2. Faktor-faktor dari dalam

a. Belajar atau pemahaman dan persepsi, semua faktor-faktor dari dalam

yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu obyek sehingga

menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan

kejiwaan seperti yang diuraikan dimuka. Kekomplekan kejiwaan ini

selaras dengan proses pemahaman dan motivasi yang dipunyai oleh

masing-masing orang.

b. Motivasi dan persepsi, selain proses belajar dapat membentuk

persepsi, faktor dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya

persepsi antara lain motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi

dan kepribadian pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses

belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting

dalam proses pemilihan persepsi.

c. Kepribadian dan persepsi. Dalam membentuk persepi unsur ini amat

erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang

dibicarakan diatas, yang mempunyai akibat tentang apa yang

diperhatikan dalam menghadiri suatu situasi

J. Pengaruh yang Medistorsikan Persepsi

setiap konsumen atau individu mengambil keputusan dan melakukan

tindakan berdasarkan apa yang mereka persepsikan dari kenyataan maka

(33)

dan konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga dapat menentukan

apa yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk.

Selain merek, persepsi memegang peranan penting dalam pemasaran.

Pasar dimiliki mereka yang pandai bermain dengan persepsi. Pemasaran

merupakan ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam

pemasaran persepsi dianggap lebih penting dari pada kenyataan. Perilaku

manusia biasanya lebih dikuasai kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap

benar daripada apa yang sesungguhya benar. Akibatnya, seseorang dapat

dikelabuhi oleh gagasan dan harapannya. Orang kemudian hanya berharap

melihat apa yang mereka ingin saksikan.

Hasilnya persepsi seseorang dengan orang lain bisa berbeda-beda. Apa

yang diketahui seseorang mencerminkan apa yang dipelajarinya dimasa lalu,

keadaan pikirannya saat ini, serta apa yang sebenarnya ada pada kenyataan

diluar dirinya. Hal tersebut, sedikit-banyak dapat menerangkan mengapa

produk yang barharga sama, bekualitas sama, bisa dipersepsikan berbeda.

Al Ries pernah mengatakan, pemasaran merupakan pertempuran

persepsi bukan pertempuran produk. Suatu produk yang berkualitas, model

dan feature sama serta harga hampir sama, kinerjanya bisa berbeda dipasar.

Karena, persepsi suatu produk itu di benak konsumen tidak sama ( Wibowo

dkk 1996:13 ).

Individu terbuka terhadap berbagai pengaruh dan pemasar dalam

menentukan bagaimana produknya dibuat dan dipersepsikan baik oleh

(34)

mendistorsikan persepsi mereka antara lain (Prasetijo dan Ihalaue

2003:84-86):

a. Physical Appearance (Penampilan Fisik)

Orang yang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan

dengan orang-orang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu yang

relevan (dipersepsikan sebagai orang yang mirip dia).

b. Stereotype

Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang (stereotype)

merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi

khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian

tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam menentukan

persepsi konsumen terhadap suatu stimulus.

c.First Impressions (Kesan Pertama)

Kesan pertama cenderung abadi, namun dalam membentuk kesan

yang seperti itu,penerima belum mengetahui stimuli mana yang

relevan penting, atau yang yang dapat diramalkan akan menjadi

perilaku nantinya.

d.Jumping to Conclusions (Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan)

Seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal performansi

(35)

K. Kepuasan Konsumen

Pengertian kepuasan menurut Tjiptono (1997:42) adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsi atau kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan

harapan-harapannya. Setelah merasa puas, konsumen diharapkan :

1. Tetap setia lebih lama.

2. Membeli lebih banyak, produk-produk yang ditawarkan perusahaan.

3. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan

produk-produknya.

4. Menawarkan gagasan atau jasa produk kepada perusahaan.

L . Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasaan Konsumen

Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasaan konsumen adalah

1. Kualitas Produk, pelanggan puas setelah membeli dan menggunakan

produk tersebut, ternyata kualitas produknya baik.

2. Harga, untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah

sumber kepuasaan yang penting karena mereka akan mendapatkan

value money yang tinggi.

3. Kualitas pelayanan, kualitas pelayanan sangat bergantung pada tiga hal

yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Faktor manusia memberikan

kontribusi sekitar 70% .

4. Emotional produk, kepuasaan pelanggan dapat timbul karena lebih

(36)

tersebut. Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari

kelompok orang pentin dan sebagainya adalah contoh – contoh

emotional value yang mendasari kepuasaan pelanggan.

5. Berhubungan dengan biaya dan kemudahan untuk mendapatkan

produk atau jasa, pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah,

nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk dan pelayanan.

M . Hipotesis

Untuk mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis

mencoba membuat rumusan hipotesis sebagai berikut :

a. Physical apperance sebagai pembentuk persepsi pada produk

kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

b. Stereotype sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan pond’s

secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

c. First Impressions sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan

pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

d. Jumping to Conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk

kecantikan pond’s secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

e. Physical apperance, Stereotype, First Impressions, dan Jumping to

Conclusions sebagai pembentuk persepsi pada produk kecantikan

(37)

K. Kerangka Konseptual

Secara Simultan

Physical apperance

Stereotype

First Impressions

Jumping to Conclusions

Kepuasan Konsumen

Secara parsial

Secara parsial

Secara Parsial

(38)

22

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus. Studi

kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu selama

kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya,

dengan cukup mendalam dan menyeluruh

B. Waktu dan Lokasi Tempat Penelitian

1. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2009.

2. Lokasi penelitian dilaksanakan di daerah Kelurahan Caturtunggal.

C. Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang

mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel ( Umar 2001 : 77 ).

Populasi dari penelitian ini adalah para konsumen yang memakai

produk kecantikan Pond’s.

2. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Purposive Sampling yaitu

teknik penentuan sampel berdasarkan ciri tertentu yang dianggap

(39)

dilakukan dengan mendatangi secara langsung responden. Ciri yang

digunakan dalam penentuan sampel yaitu Responden yang pernah dan

masih menggunakan produk pond’s.

3. Sampel

Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen yang

memakai produk kecantikan Pond’s.

D. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari objek penelitian secara

langsung. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian

kuesioner yang diperoleh dari responden .

2. Data sekunder

Data sekunder adalah pelengkap dari data primer yng didapat secara

tidak langsung dari objek penelitian. Yang termasuk data sekunder

adalah gambaran umum tentang produk kecantikan pond’s dan data

(40)

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan satu metode

pengumpulan data. Teknik tersebut :

Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat

sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada responden

untuk memperoleh sejumlah data. (Utari B.R., Diah. 2005).

F. Definisi Operasi Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan oleh peneliti adalah :

1. Variabel bebas ( independent variabel ) dalam penelitian ini terdapat 4

karakteristik yang membuat mendistorsikan persepsi yaitu :

a. Physical Appearance (Penampilan Fisik)

Orang yang cenderung suka pada kualitas yang mereka asosiasikan

dengan orang-orang mirip dengan mereka dalam hal-hal tertentu

yang relevan (dipersepsikan sebagai orang yang mirip dia).

b. Stereotype

Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang (stereotype)

merupakan harapan orang tersebut akan terjadinya situasi-situasi

khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian-kejadian

tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam menentukan

(41)

c. First Impressions (Kesan Pertama)

Kesan pertama cenderung abadi, namun dalam membentuk kesan

yang seperti itu,penerima belum mengetahui stimuli mana yang

relevan penting, atau yang yang dapat diramalkan akan menjadi

perilaku nantinya.

d. Jumping to Conclusions (Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan)

Seringkali orang menyimpulkan, terutama dalam hal performansi

produk, sebelum melihat bukti-bukti yang relevan.

2. Variabel terikat ( dependent variabel ) dalam penelitian ini adalah

kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen yaitu perasaan senang atau

kecewa konsumen yang timbul setelah mempergunakan produk

kecantikan Pond’s.

G.Uji Instrumen Penelitian

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan

pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan

seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan

dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik

korelasi Product Moment. Pengukuran atau pengujian validitas

dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap

(42)

diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item

pertanyaan terhadap skor total

Rumus koefisien korelasi Product Moment (Umar, 2002 : 316):

(

)( )

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka

ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

(43)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau

keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar,

2002 : 57). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang

benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil

tetap akan sama.

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,

misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha :

r 11 : Reliabilitas instrumen

(44)

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis kuntitatif. Analisis kuntitatif adalah merupakan metode analisis data

dengan melakukan perhitungan statistik. Analisis kuantitatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda

yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan diukur

tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien

korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi

antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih besar dari 0,60 (r >

0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi

antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih kecil atau sama

dengan 0,60 ( r ≤ 0,60)

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai sama

atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi

yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut

terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi

(45)

3. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data variabel

bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang

dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.

4. Uji Autokorelasi

Menurut Purbayu (2005:240-241) untuk mendeteksi gejala autokorelsi

kita menggunakan uji Durbin-Waston (DW). Uji ini menghasilkan nilai

DW hitung (d) dan nilai Dw tabel (dL dan dv). Aturan pengujiannya

adalah:

a. d<dL : Terjadi masalah outokorelasi yang positif yang

perlu perbaikan.

b. dL<d<dU : ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah,

dimana perbaikan akan lebih baik.

c. dU<d<4-dU : Tidak ada masalah outokorelasi.

d. 4-dU<d<4-dL : masalah outokorelasi lemah, dimana dengan

perbaikan akan lebih baik.

e. 4-dL<d : Masalah outokorelasi serius.

2. Pengujian dengan uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh secara simultan physical

appearance, stereotype, first impressions, dan jumping toconclusions

sebagai pembentuk persepsi terhadap kepuasaan konsumen.

(46)

a. Perumusan Hipotesis

Ho : physical appearance, stereotype, first impressions, dan

jumping toconclusions sebagai pembentuk persepsi secara

simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.

Ha : physical appearance, stereotype, first impressions, dan

jumping toconclusions sebagai pembentuk persepsi secara

simultan berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen.

b. Menentukan F tabel dengan taraf signifikan adalah 5 % dan

derajat bebasnya ( df ) ( k;n-k-1 ).

F = harga F garis regresi yang dicari

K= banyaknya variabel bebas

N= jumlah sampel

R= koefisien korelasi

d. Menentukan Kesimpulan

1. Jika nilai F hitung> F tabel maka Ho ditolak.

(47)

3. Pengujian dengan Uji t

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial : physical appearance,

stereotype, first impressions, dan jumping toconclusions sebagai

pembentuk persepsi terhadap kepuasan konsumen maka digunakan uji

signifikan variabel individual. Rumus uji t menurut Hasan (2002:124)

to =

Sbi Bi bi

i= 1,2,3...

bi = nilai koefisien regresi

Bi = nilai koefisien regresi untuk populasi

Sbi = kesalahan baku koefisien regresi

2. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ini untuk meramalkan keadaan

(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Jadi

analisis regresi linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2 ( Sugiyono, 2005:210).

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+...+bnXn

Y = kepuasan konsumen

a = harga y bila X1, X2, X3, X4 semuanya 0

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan

pada variabel independen.

X1 = Physical appearance

(48)

X3 = First imperessions

X4 = Jumping to coclusions

Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus :

a =

( )

( )

( )(

)

Bobot nilai yang diperoleh berdasarkan tanggapan responden terhadap

atribut yang ditawarkan adalah :

Tanggapan Sangat Setuju ( SS ) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju ( S ) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral ( N ) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju ( TS ) mendapat nilai 2

Tanggapan Sangat Tidak Setuju ( STS ) mendapat nilai 1

Dengan melihat besarnya koefisien regresi linier berganda pada

persamaan di atas, maka dapat diketahui hubungan masing-masing

(49)

33

A. Gambaran Umum Catur Tunggal

Catur Tunggal adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Catur

Tunggal terletak pada 7º46’48” LS, dan 110º23’45” BT, dengan luas

wilayah 11.070.000 M² dan didiami oleh 58.440 jiwa.

Pada mulanya desa Catur Tunggal merupakan wilayah yang terdiri

dari lima kelurahan, yaitu Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Mrican,

Kelurahan Demangan, Kelurahan Ambarukmo, dan Kelurahan Kledokan.

Berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang

diterbitkan pada tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka lima

kelurahan tersebut kamudian digabung menjadi satu desa yang otonom

dengan nama Desa Catur Tunggal yang secara resmi ditetapkan berdasarkan

Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-daerah

Kelurahan.

Sebagaimana dengan wilayah-wilayah lainnya, desa Catur Tunggal

juga memiliki batasan yang membedakan antara satu desa dengan desa yang

lainnya, batasan tersebut meliputi:

1. Sebelah Utara : Desa Condong Catur

2. Sebelah Timur : Desa Maguwoharjo

(50)

4. Sebelah Barat : Desa Sinduadi di Kecamatan Mlati

Secara administratif Kelurahan Catur Tunggal terdiri dari 22

padukuhan dengan perincian sebagai berikut:

Tabel IV. 1 Tabel Nama Padukuhan di Kelurahan Catur Tunggal

No. Nama Padukuhan Nama Kampung dan Perumahan

1 Blimbingsari Blimbingsari, Sekip, Sendowo 2 Santren Santren

3 Ambarukmo Ambarukmo 4 Mrican Mrican 5 Tempel Tempel

6 Nologaten Nologaten, Tirta Kirana 7 Janti Janti

8 Karanggayam Karanggayam 9 Papringan Papringan 10 Sapen Sapen

11 Tambakbayan Tambakbayan, Babarsari 12 Gowok Gowok, Nolobangsan 13 Sagan Sagan

14 Dabag Dabag

15 Seturan Seturan, Permata Seturan, Perum Deppen, Villa Seturan Indah, Perum RRI

16 Manggung Manggung, Citra Harmoni Residence 17 Ngentak Ngentak

18 Karangmalang Karangmalang 19 Karangwuni Karangwuni 20 Kledokan Kledokan 21 Samirono Samirono 22 Kocoran Kocoran

B. Gambaran umum PT Unilever Indonesia

Produk Pond’s di produksi oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Oleh

karena itu gambaran umum perusahaan yang akan diulas terlebih dahulu

(51)

1. Sejarah Singkat

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever, dengan akta No. 33 yang dibuat

oleh Tn. A.H Van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh

Gubernur Jenderal Van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada 16

Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada 9 Januari

1934 tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny.

Kartini Mulyadi pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT

Unilever Indonesia. Tanggal 30 Juni1997, nama perusahaan diubah

menjadi PT Unilever Indonesia Tbk, dengan akta No. 92 yang dibuat

oleh notaries Tn. Mudofir Hadi, S.H. Akta ini disetujui oleh Menteri

Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98. tanggal 23

Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15

Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan bergerak dalam bidang

produksi sabun, detergen, margarine, minyak sayur, makanan yang

terbuat dari susu, es krim, minuman dari the dan produk-produk

kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan

Perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000, yang dituangkan dalam akta

notaris No. 82 dibuat oleh notaris Singgih Susilo, SH tertanggal 14 Juni

2000, perusahaan juga bertindak sebagia distributor utama dan member

jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum

dan Perundang-undangan dengan keputusan No.

(52)

2. Tujuan

PT Unilever Indonesia Tbk menyebutkan bahwa, untuk berhasil

diperlukan “standar tertinggi etika perusahaan terhadap setiap karyawan

yang bekerja di perusahaan, masyarakat sekitar, dan lingkungan tempat

perusahaan melakukan kegiatan usaha”. Berikut yang menjadi tujuan PT

Unilever Indonesia Tbk :

a. Selalu bekerja atas dasar integritas

Perusahaan melakukan kegiatan usaha berdasarkan integritas dan

menghormati setiap orang, perusahaan, linkungan tempat perusahaan

beroprasi merupakan faktor utama yang menjadi tanggung jawab

perusahaan.

b. Dampak positif

Memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melaui produk,

kegiatan, hubungan niaga, bantua sukarela, dan beragam cara lain

yang melibatkan masyrakat.

c. Komitmen sinambung

Perusahaan berkomitmen untuk terus memperbaiki cara perusahaan

mengelola dampak lingkungan dan bekerja untuk mencapai tujuan

jangka panjangdalam mengembangkan usaha yang berwawasan

lingkungan.

d. Menetapkan aspirasi perusahaan

Hal ini didukung oleh aturan asas usha yang menguraikan standar

(53)

berada di seluruh dunia. Aturan tersebut juga mendukung pendekatan

perusahaan terhadap tanggung jawab pengawasan perusahaan.

e. Bekerja dengan orang lain

Perusahaan bersedia bekerja sama dengan pemasok yang memiliki

nilai kerja yang sama seperti perusahaan dan bekerja dengan standar

yang sama seperti perusahaan lakukan. Etika usaha mitra usaha

perusahaan, sejalan dengan asas etika usaha perusahaan, terdiri dari

sepuluh asas yang mencakup integritas dan tanggung jawab usaha

yang terkait dengan para karyawan, konsumen, dan lingkungan.

3. Misi

Misi PT Unilever Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:

a. Menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya, memenuhi kebutuhan

dan aspirasi konsumen

b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas

c. Menghilangkan kegiatan yang tak benilai tambah dari segala proses

d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinertja yang

tinggi

e. Meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan diatas rata-rata karyawan dan pemegang

saham.

f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada

(54)

4. Nilai Perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk, memiliki nilai-nilai dan perusahaan bangga

terhadap nilai-nilai tersebut dan menjalankannya dalam kehidupan

sehari-hari. Nilai-nilai yang dimaksud adalah:

a. Fokus kepada pelanggan, konsumen, dan masyarakat

b. Kerjasama

c. Integritas

d. Membuat sesuatu terjadi

e. Berbagi kegembiraan

f. Exellence

C. Gambaran Umum Pond”s

Produk Pond's pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek

tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling

menguntungkan di seluruh dunia. Pada tahun 1886, Pond's diluncurkan

kebali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun 1914 Pond’s Cold Cream dan

Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon)

kecantikan. Pada pertengahan tahun 1920an, Pond’s mencerminkan

penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang

Hollywood, dan masyarakat pemerhati masalah kecantikan. Citra gayanya

didukung oleh jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan

(55)

Pertama kali produk pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai

obat oleh ilmuan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond mengambil sari

pati teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut

dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak lama kemudian

produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract.

Menjelang 1910, Pond’s menjadi merek terkenal di antara

merek-merek lain di Amerika. Mengkhususkan diri pada krim pembersih Pond’s,

perusahaan Pond’s memulai kampanye niaga yang kemudian menjadi

terkenal karena banyak kaum selebritis yang terlibat di dalamnya. “Pond’s

Healing” berada di belakang “Pond’s Vanishing Cream, karena “Pond’s

Healing” dan “Pond’s Cold Cream” dicetak dalam ukuran kecil di bawah

iklan niaga“ Pond’s Vanishing Cream.”

Menjelang 1914, kata-kata “Pond’s Healing” dicabut dari iklan

tersebut, dan perusahaan Pond’s mulai mengiklankan “Pond’s Vanishing

Cream” dan “Pond’s Cold Cream” secara bersama-sama, memastikan untuk

menjelaskan maksud berbeda masing-masing krim di iklan baru tersebut.

Satu baris iklan berbunyi: “Setiap kulit normal membutuhkan dua krim ini”.

Akibatnya, “Pond’s Vanishing Cream” mengalami peningkatan penjualan

sebesar 60% selama tahun 1915, sedangkan “Pond’s Cold Cream” 27%.

Pond's memahami bahwa wanita selalu merasa berkepentingan

denagn kulit yang indah. Sebagai perusahaan terkemuka dan terbesar dalam

(56)

menghadirkan solusi kecantikan secara menyeluruh yang dapat membuat

kulit wanita lebih indah dari yang pernah ia harapkan.

1. Pond's dibedakan dalam 3 kategori produk a. Pengendalian Minyak

Solusi Pengendalian Minyak Pond’s dengan Vitamin B3nya, bahan

pengurang minyak, triclosan dan tabir surya membantu mengurangi

dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini

juga membantu untuk menghidupkan kembali sel-sel mati dan

mencegah timbulnya jerawat sehingga anda dapat tampil segar setiap

hari.

b. Pemutih Kulit

Produk Pemutih Kulit Pond’s bukan hanya sekedar menjadikan kulit

wanita menjadi putih, namun juga membuat kulit berkilau cerah.

Pond’s White Beauty memiliki vitamin B3, B6, E dan C sebagai

penghilang racun, yang menetralisir noda-noda penyebab flek hitam

yang terdapat di dalam lingkungan dan mengurangi penumpukan zat

melanin, sehingga membuat kulit menjadi halus, bersih dan cerah.

c. Penghambat Penuaan Dini

Produk Pond's Anti Aging (Anti Penuaan Dini) sebagai produk

masstige pertama memperkenalkan CLA sebagai bahan utama untuk

menghambat masalah penuaan dini. Dengan menggunakan produk

tersebut, wanita dapat terbantu mengembalikan serta meningkatkan

(57)

dalam untuk menghaluskan kulit, mengurangi kepudaran warna kulit,

sebagai tanda-tanda penuaan dan mengurangi garis hitam di bawah

lingkar bola, kantung mata dan penonjolan hanya dalam waktu dua

minggu.

2. Aktivasi

a. Pond's Miracle Lab

Karena Pond's memasuki pasar masstige atau premium dengan

produk anti penuaan dininya, peluncuran produk tersebut perlu

didukung dengan dengan aktivasi premium dan massive. Agar misi

ini terjawab Pond's meluncurkan aktivasi Miracle Labnya yang tidak

hanya sekedar membawa produk Pond’s premium melalui Counter

Kecantikan seperti yang dilakukan produk kulit lain, namun

membawa total citra Ponds ke tingkat yang lebih tinggi yang

menghadirkan produk anti penuaan dini yang lebih mutakhir, lebih

utama, dengan perhatian para akhli yang lebih besar pada Anti

Penuaan Dini sebagai andalan produk. Oleh karena itu dalam aktivasi

ini Pond's menciptakan gebrakan besar dan kemudian diikuti dengan

amplifikasi berita secara luas sehingga hal ini membantu

menimbulkan citra dalam persepsi masyarakat tentang Ponds sebagai

produk premium terdepan dalam kategori anti-penuaan dini.

b. Pond's White Class

Alasan utama mengapa kami melakukan aktivasi ini adalah karena

(58)

Mereka merasa bahwa mereka tidak memerlukan pelembab karena

mereka masih terlalu muda, merasa bahwa pelembab hanya akan

membuat kulit mereka menjadi berminyak, dan masih banyak lagi

alasan lain mengapa mereka memilih untuk tidak menggunakan

pelembab. Namun demikian, kami merasa perlu untuk mengadakan

kampanye pendidikan kategori, untuk mensosialisasikan perlunya

pelembab untuk para konsumen dengan memperkenalkan dan

menekankan pada manfaat penggunaan pelembab sejak dini. Pesan

kampanye kami adalah “Dengan Pond’s, Putih dan Bersinar itu

Mudah”, yang menyampaikan dua manfaat: baik fisik dan emosional

karena kami menekankan bahwa kulit yang lebih putih memberi

anda lebih banyak kesempatan untuk menikmati hidup ini.

c. Pond's Beautylogy

Untuk menarik kaum muda yang menjadi sasaran pasar produk

pembersih, Pond's mulai melakukan aktivasi Beautylogy ini pada

awal tahun 2007. Tujuan utama aktivasi ini adalah menyampaikan

pesan yang mendidik dan membuat kampanye yang menyenangkan

untuk kelompok sasaran kaum muda Indonesia sambil membangun

pesan inti Pond’s “satu solusi untuk memecahkan 5 masalah anda”.

Dalam aktivasi acara dari satu tempat ke tempat lain Pond's juga

memperkenalkan Bunga Citra Lestari sebagai Duta Mereknya, sosok

(59)

43

A. Deskripsi Data Karakteristik Responden

Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan

analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis

kelamin, usia dan Pekerjaan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan

dalam pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden.

Kuesioner yang dibagikan kepada konsumen produk kecantikan

Pond’s terdiri dari 29 item pertanyaan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Bagian I, terdiri dari daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden

terdiri dari 4 pertanyaan.

2. Bagian II, terdiri dari daftar pertanyaan untuk mengetahui dimensi

pembentuk persepsi yang meliputi Physical Appearance, Stereotype,

First Impressions, Jumping To Conclusions, terdiri dari 20 item

pertanyaan.

3. Bagian III, terdiri dari daftar pertanyaan untuk mengetahui kepuasaan

konsumen penggunaan produk kecantikan Pond’s.

Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas

instrumen), analisis uji Asumsi Klasik, Regresi Linier Berganda, uji F dan

(60)

Appearance, Stereotype, First Impressions, Jumping To Conclusions

Sebagai Pembentuk Persepsi Terhadap Kepuasaan Konsumen. Pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation

Version) dan Microsoft Office Excel 2003.

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Dalam pembagian kuesioner ini dikhusus pada perempuan yang

menggunakan produk kecantikan pond’s, karena kebanyakaan yang

menggunakan produk kecantikan adalah perempuan, semua kuesioner

dibagikan pada 100 responden perempuan yang pernah dan masih

menggunakan produk kecantikan pond’s.

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan peendidikan dapat dilihat pada

table dibawah ini :

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Jumlah Responden Pendidikan

Dalam angka Perentase

SMA 28 orang 28 %

Perguruan Tinggi 72 orang 72%

Jumlah 100 orang 100 %

Tabel tersebut menjelaskan bahwa konsumen terbanyak adalah

responden yang mempunyai pendidikan diperguruaan tinggi baik yang

sudah lulus menjadi sarjana atau masih kuliah sebagai mahasiswi

berjumlah 72 orang (72 %), dan yamg masih duduk di bangku sekolah

(61)

memakai produk kecantikan adalah konsumen yang memang

memerlukan untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada table

dibawah ini :

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Jumlah Responden Pekerjaan

Dalam angka Perentase

Pelajar 14 orang 14 %

Mahasiswi 52 orang 52 %

Lain-lain 34 orang 34 5

Jumlah 100 orang 100 %

Tabel tersebut menjelaskan bahwa konsumen terbanyak adalah

responden yang mempunyai pekerjaan sebagai mahasiswi dengan jumlah

52 orang ( 52 %), kemudian pelajar sejumlah 14 orang ( 14 % ), dan

pekerjaan lain-lain meliputi pegawai swasta, PNS, guru, ibu rumah

tangga, dan wiraswasta sejumlah 34 orang ( 34 % ). Konsumen yang ada

baik dari karakteristik pendidikan, konsumen terbanyak yang memakai

produk kecantikan dari kalangan mahasiswi dan mereka yang sudah

bekerja, dan mungkin pelajar tidak terlalu mementingkan penampilan,

mungkin mereka juga ada yang belum mengenal penting atau tidaknya

(62)

4. Karakteristik responden berdasarkan usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tebel

dibawah ini :

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah Responden Umur Responden

Dalam angka Persentase

15-19 tahun 31 orang 31 %

20-24 tahun 47 orang 47 %

25-29 tahun 14 orang 14%

30-34 tahun 4 orang 4 %

≥ 35 tahun 4 orang 4 %

Jumlah 100 orang 100 %

Table tersebut menjelaskan bahwa konsumen terbanyak adalah

responden yang memiliki usia 20-24 tahun dengan jumlah 47 orang (47

%) , kemudian usia 15-19 tahun sejumlah 31 orang (31 %), usia 25-29

tahun 14 orang (14 %),usia 30-34 tahun 4 orang (4 %),dan yang terakhir

usia ≥ 35 tahun sejumlah 4 orang (4%). Konsumen yang ada baik

dari karakteristik pendidikan, konsumen terbanyak yang memakai

produk kecantikan dari kalangan mahasiswi dan mereka yang sudah

bekerja, dan mungkin pelajar tidak terlalu mementingkan penampilan,

mungkin mereka juga ada yang belum mengenal penting atau tidaknya

(63)

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian

1. Physical Appearance

Tabel V.4

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Physical Appearance

No.

Sumber : Data Primer diolah, 2009

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 item

pertanyaan yang diberikan, 100 responden yang memakai produk

kecantikan Pond’s rata-rata menjawab netral. Hal ini berarti bahwa

menurut persepsi responden setelah menggunakan produk dari pond’s

kualitas yang ditawarkan produk pond’s dinilai cukup.

2. Stereotype

Tabel V.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stereotype

No.

Sumber : Data Primer diolah, 2009

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 item

(64)

memakai produk kecantikan Pond’s rata-rata menjawab netral. Hal ini

berarti bahwa persepsi responden setelah menggunakan produk pond’s

ini apa yang ada dalam benak mereka tentan situasi khusus yang mereka

inginkan dinilai cukup, dan nilai pada variable ini lebih tinggi

rata-ratanya dibandingkan dengan variable yang lain.

3. First Impressions

Tabel V.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai First Impressions

No.

Pertanyaan Total

Rata-Rata 1 357 2 344 3 351 4 344 5 372

3,536

Sumber : Data Primer diolah, 2009

Berdasarakan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 item

pertanyaan mengenai First Impressions, 100 responden memakai produk

kecantikan Pond’s rata-rata menjawab netral. Hal ini berarti bahwa

persepsi responden seebelum mereka mengunakan produk ini, kesan

pertama yang ditampilkan baik dalam iklan yang mereka berikan kepada

(65)

4. Jumping To Conclusions

Tabel V.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Jumping To Conclusions

No.

Sumber : Data Primer diolah, 2009

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 5 item

pertanyaan yang diajukan mengenai Jumping To Conclusions, 100

responden memakai produk kecantikan Pond’s rata-rata menjawab

netral. Hal ini berarti persepsi responden sebelum menggunakan produk

pond’s ini cukup dikenal oleh setiap kalangan, dan produk ini cukup

dipandang baik oleh responden sehingga mereka cepat dalam mengambil

keputusan untuk menggunakan produk pond’s ini.

5. Kepuasaan konsumen

Tabel V.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasaan Konsumen

No.

Gambar

Tabel IV. 1 Tabel Nama Padukuhan di Kelurahan Catur Tunggal
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi (0,752 &gt; 0,05), Besarnya nilai probabilitas sebesar 0,752 berarti bahwa besarnya tingkat persentase

Hubungan stres terhadap kekambuhan menunjukkan pasien hipertensi dengan tingkat stres sedang sebagian besar memiliki kekambuhan kadang-kadang yaitu sebanyak 34 responden

Peneliti dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Direktur Akademi Pariwisata Medan yang telah berkenan memberikan kesempatan dalam melaksanakan penelitian ini yang

Indikasi kejadian seruakan dingin dengan indeks ≥10 mb terjadi pada awal bulan (1 Februari) dan pertengahan bulan (14 Februari) yang disertai terjadinya penurunan

Mahasiswa dapat menyebutkan pokok-pokok penting Metodologi 7 Materi Pokok : Pengertian dan Ruang Lingkup Meodologi Sejarah 8... Mendiskripsikan tahapan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengambil kesimpulan bahwa rata- rata responden merasa puas terhadap seluruh aspek- aspek yang terdapat pada analisa dari marketing mix

Informasi waktu perjalanan merupakan salah satu acuan dalam merencanakan suatu perjalanan.Maka diperlukan suatu metode estimasi waktu perjalanan yang dapat diandalkan.Model

2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertang- gungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana