Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
SYILVIA IDA MARICE
NIM: 055314 079
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Presented as partial fulfillment of the requirement to obtain
The Sarjana Teknik Degree in Informatics Engineering
Created by:
SYILVIA IDA MARICE
Student number: 055314 079
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
Skripsi ini Kupersembahkan untuk :
Yesus Kristus yang selalu mengasihi dan membimbing aku dalam setiap
langkah hidup ku.
Ayah dan Ibu ku yang telah memberikan pendampingan serta kasih
sayang dari aku kecil hingga dewasa.
Adik-adik ku yang selalu memberi semangat saat aku berada di
perantauan.
Seseorang yang selalu ada untuk ku baik dalam suka maupun duka.
Bagian terbaik dari hidup seseorang
adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya
yang tidak diketahui orang lain.
Tidak pernah ada kata terlambat
merupakan sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan yang dibuat untuk
membantu seseorang dalam menentukan tempat wisata yang paling sesuai dengan
kriteria berdasarkan dana yang dimiliki dan juga tempat wisata yang ingin
dikunjungi oleh pengguna.
Sistem Pendukung Pengambil Keputusan ini menggunakan metode AHP,
dimana
semakin tinggi nilai dari sebuah paket wisata, maka semakin banyak pula tempat wisata yang akan di kunjungi. Sistem ini memiliki data tempat-tempatwisata di Yogyakarta yang berfungsi untuk mendukung proses penentuan
pengambilan keputusan. Data masukan pada sistem ini berupa nilai kriteria paket
wisata yang diinginkan. Sistem yang dibangun dengan menggunakan bahasa
Script PHP dengan
database
MYSQL dan web
server
Apache.
system designed to assist a person in determining the most suitable resorts with
the criteria based on their own funds and also a tourist site visited by the user
wants.
This Decision Support System AHP method, whereby the higher the value
of a package tour, the more tourism object to be visited. This system has a data of
tourism object in Yogyakarta, which serves to support the decision making
process. Data input on this system is the value of the desired criteria for a tour
package. The system built using PHP script language with MySQL database and
Apache web server
The result is of system that is made, these systems do the calculation and
selection of data that has been inputed in the form of the total value of package
tours which would then be sorted from highest to the lowest value, so users can
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Informatika.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penulisan tugas
akhir
ini baik
dalam
memberikan bimbingan, kritik maupun saran antara lain:
1. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T., M.T., selaku ketua program studi Teknik
Informatika.
3. Romo Cyprianus Kuntoro Adi, S.J. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
yang telah banyak membantu dan memberi bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Prima Rosa dan Pak Albert selaku dosen penguji TA.
5. Seluruh Dosen Universitas Sanata Dharma, khusus nya Dosen Teknik
Informatika, yang telah mengajarkan banyak ilmu kepada penulis.
6. Dinas Pariwisata Yogyakarta yang membantu dalam pemberian data
tempat wisata di Yogyakarta.
7. Seluruh responden yang telah membantu menguji program dan mengisi
9. Hanja Winata yang memberikan semangat serta kasih sayang dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Sahabat-sahabat ku yang telah banyak membantu, Agus, Budi, Anton, Mas
Widy, Mas Handi terima kasih atas semuanya.
11. Rekan-rekan Teknik Informatika, khusus nya angkatan 2005 yang selama
ini membantu, mendukung, dan mendorong penulis untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
12. Teman-teman yang ada dikos, Galih, Temi, Rina, Lita, Mbak.Lia, Iin,
Maya, terima kasih atas dukungan dan persahabatan kalian.
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai kekurangan,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dan semoga
hasil skripsi ini memberi manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 12 Juli 2010
Penulis
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR TABEL ... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Rumusan Masalah ... 2
I.3. Tujuan ... 3
I.4. Batasan Masalah ... 3
I.5. Metodologi Penelitian ... 4
I.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ... 7
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 13
III.1. Analisa Sistem ... 13
III.1.1. Scope Definition / mendefinisikan Ruang Lingkup ... 13
III.1.1.1. Sistem yang ada saat ini ... 13
III.1.1.2. Problem Statement ... 14
III.1.2. Problem Analysis / Analisis Masalah ... 15
III.1.2.1. Cause effect analysts ... 15
III.1.2.2. Gambaran sistem yang baru ... 16
III.1.3. Requirement Analysis / Analisis Kebutuhan ... 18
III.1.3.1. Aktor-aktor use case ... 18
III.1.3.2. Use Case Diagram ... 19
III.1.3.2.1. Use case diagram subsistem Administrator ... 19
III.1.3.2.2. Use case diagram subsistem Anggota ... 20
III.1.3.2.3. Use case diagram subsistem User ... 21
III.1.3.3. Narasi singkat use case ... 22
III.1.3.4. Narasi lengkap use case ... 24
III.2. Perancangan Sistem ... 54
III.2.1. Manajemen Data ... 54
III.2.1.1. Input dan output sistem ... 54
III. 2.1.2. Diagram konteks ... 55
III. 2.1.3.4. Diagram berjenjang subsistem user ... 59
III.2.1.4. Data Flow Diagram ... 60
III. 2.1.4.1. Data Flow Diagram level 1 subsistem administrator ... 60
III. 2.1.4.2. Data Flow Diagram level 1 subsistem anggota ... 61
III. 2.1.4.3. Data Flow Diagram level 1 subsistem user ... 62
III. 2.1.4.4. Data Flow Diagram level 2 proses 1.3 ... 62
III. 2.1.4.5. Data Flow Diagram level 2 proses 1.5 ... 63
III. 2.1.4.6. Data Flow Diagram level 2 proses 1.6 ... 63
III. 2.1.4.7. Data Flow Diagram level 2 proses 2.4 ... 64
III. 2.1.4.8. Data Flow Diagram level 2 proses 3.2 ... 64
III. 2.1.4.9. Data Flow Diagram level 2 proses 3.3 ... 65
III. 2.1.4.10. Data Flow Diagram level 2 proses 3.4 ... 65
III.2.1.5. E-R (Entity Relationship) diagram... 66
III.2.1.6. Logical Data Model (hubungan antar tabel) ... 67
III.2.1.7. Uji Normalisasi ... 68
III.2.1.8. Struktur Tabel... 69
III.2.2. Manajemen Dialog ... 72
III.2.2.1. Desain Interface Administrator ... 72
III.2.2.2. Desain Interface Anggota ... 74
III.2.2.3. Desain Interface Pengguna ... 76
IV.1.1.1. Menu login administrator ... 90
IV.1.1.2. Menu beranda administrator ... 91
IV.1.1.3. Menuubah password... 92
IV.1.1.4. Menu kelola komentar... 93
IV.1.1.5. Menu kelola anggota ... 94
IV.1.1.6. Menu kelola galery ... 94
IV.1.1.7. Menu Kelola Nilai bobot ... 96
IV.1.1.8. Menu Logout ... 97
IV.1.2. Implementasi unutk interface anggota ... 97
IV.1.2.1. Menu login anggota ... 97
IV.1.2.2. Menu beranda anggota ... 98
IV.1.2.3. Menu ubah password anggota ... 98
IV.1.2.4. Menu kelola paket anggota ... 99
IV.1.2.5. Menu logout anggota ... 102
IV.1.3. Implementasi unutk interface user ... 103
IV.1.3.1. Menu beranda ... 103
IV.1.3.2. Menu decision ... 104
IV.1.3.3. Menu buku tamu ... 108
IV.1.3.4. Menu travel agent ... 109
IV.1.3.5. Menu pariwisata ... 111
V.3. Kekurangan Sistem ... 115
V.1. Kesimpulan ... 115
V.2. Saran untuk pengembangan SPK Pemilihan Paket Wisata ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 117
Gambar 3.1 Use case diagram Administrator ... 19
Gambar 3.2 Use case diagram Subsistem Anggota ... 20
Gambar 3.3 Use case diagram Subsistem User ... 21
Gambar 3.4 Context Diagram ... 55
Gambar 3.5 Diagram berjenjang subsistemAdministrator ... 57
Gambar 3.6 Diagram berjenjang subsistem Anggota... 58
Gambar 3.7 Diagram berjenjang subsistem User... 59
Gambar 3.8 DFD subsistem administrator ... 60
Gambar 3.9 DFD subsistem anggota ... 61
Gambar 3.10 DFD subsistem user ... 62
Gambar 3.11 DFD level 2 proses 1.3 ... 62
Gambar 3.12 DFD level 2 proses 1.5 ... 63
Gambar 3.13 DFD level 2 proses 1.6 ... 63
Gambar 3.14 DFD level 2 proses 2.4 ... 64
Gambar 3.15 DFD level 2 proses 3.2 ... 64
Gambar 3.16 DFD level 2 proses 3.3 ... 65
Gambar 3.17 DFD level 2 proses 3.4 ... 65
Gambar 3.18 E-R (Entity Relationship) diagram... 66
Gambar 3.19 Translasi ke dalam Relational Model ... 67
Gambar 3.20 Halaman login administrator ... 72
Gambar 3.23 Halaman administrator edit anggota. ... 73
Gambar 3.24 Halaman administrator edit solusi. ... 74
Gambar 3.25 Halaman administrator edit nilai bobot. ... 74
Gambar 3.26 Halaman login anggota ... 74
Gambar 3.27 Halaman beranda anggota. ... 75
Gambar 3.28 Halaman anggota kelola paket ... 75
Gambar 3.29 Halaman anggota tambah paket. ... 75
Gambar 3.30 Menu Index ... 76
Gambar 3.31 Menu Pesan Paket Wisata ... 76
Gambar 3.32 Menu Solusi Desain ... 77
Gambar 3.33 Menu Decision Pilihan Kriteria ... 77
Gambar 3.34 Menu Hasil Detail DSS ... 78
Gambar 3.35 Halaman buku tamu ... 78
Gambar 3.36 Halaman tambah komentar ... 79
Gambar 3.37 Halaman travel agent ... 79
Gambar 3.38 Halaman form pendaftaran travel agent ... 80
Gambar 3.39 Halaman login anggota ... 80
Gambar 3.40 Halaman data pariwisata ... 81
Gambar 4.1 Halaman login administrator ... 90
Gambar 4.2 Halaman peringatan login salah ... 91
Gambar 4.3 Halaman beranda administrator ... 91
Gambar 4.4 Halaman mengubah password ... 92
Gambar 4.7 Halaman kelola anggota. ... 94
Gambar 4.8 Halaman kelola galery ... 94
Gambar 4.9 Halaman data galery ... 95
Gambar 4.10 Halaman kelola nilai bobot ... 96
Gambar 4.11 Halaman logoutadministrator ... 97
Gambar 4.12 Halaman login anggota ... 97
Gambar 4.13 Halaman beranda anggota ... 98
Gambar 4.14 Halaman ubah password anggota ... 98
Gambar 4.15 Halaman kelola paket anggota ... 99
Gambar 4.16 Halaman tambah paket anggota ... 100
Gambar 4.17 Form tambah paket anggota ... 100
Gambar 4.18 Form edit dan hapus paket anggota ... 101
Gambar 4.19 Form logout anggota ... 102
Gambar 4.20 Halaman Beranda ... 103
Gambar 4.21 Halaman decision ... 104
Gambar 4.22 Halaman decision2 ... 105
Gambar 4.23 Halaman decision3 ... 106
Gambar 4.24 Halaman decision4 ... 107
Gambar 4.25 Halaman buku tamu ... 108
Gambar 4.26 Form buku tamu ... 109
Gambar 4.27 Halaman Travel Agent ... 109
Gambar 4.28 Form daftar Travel Agent ... 110
Gambar 4.31 Halaman data pariwisata ... 112
Tabel 3.1 Matrik Permasalahan, Peluang, Sasaran Hasil, Batasan Sistem. ... 15 Tabel 3.2 Aktor-aktor use case ... 18 Tabel 3.3 Narasi singkat use case ... 22 Tabel 3.4 Input dan output sistem ... 54 Tabel 3.5 Tabel administrator ... 69
Tabel 3.6 Tabel calon anggota ... 69
Tabel 3.7 Tabel anggota ... 70
Tabel 3.8 Tabel paket wisata ... 70
Tabel 3.9 Tabel buku tamu ... 71
Tabel 3.10 Tabel nilai bobot ... 71
Tabel 3.11 Tabel tempat wisata... 71
Tabel 3.12 Tabel skala penilaian perbandingan pasangan ... 82
Tabel 3.13 Tabel normalisasi alternatif berdasarkan kriteria harga ... 87
Tabel 3.14 Tabel normalisasi alternatif berdasarkan kriteria banyak tempat ... 87
Tabel 3.15 Tabel normalisasi alternatif berdasarkan kriteria banyak orang ... 87
Tabel 3.16 Tabel normalisasi alternatif berdasarkan kriteria lama wisata ... 88
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ditengah kesibukan Anda menata waktu dan karir, rekreasi adalah suatu
kebutuhan yang tidak dapat terabaikan. Meluangkan waktu untuk istirahat dan
berwisata merupakan tindakan yang tepat bagi seorang profesional. Anda juga
dapat memilih banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi, terutama di
Yogyakarta. Tempat wisata ini mencakup wisata alam, wisata budaya, dan juga
wisata kuliner.
Alasan yang melatar belakangi mengapa penulis memilih Pariwisata yang
ada di Yogyakarta, yaitu ada beberapa potensi DIY menduduki peringkat kedua
setelah Bali. Penilaian tersebut didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi
kekuatan pengembangan wisata di DIY. Pertama, berkenaan dengan keragaman
obyek. Dengan berbagai predikatnya, DIY memiliki keragaman obyek wisata
yang relatif menyeluruh baik dari segi fisik maupun non fisik, di samping
kesiapan sarana penunjang wisata. Sebagai kota pendidikan, Yogyakarta relatif
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Potensi ini masih ditambah lagi dengan letaknya yang bersebelahan dengan
Propinsi Jawa Tengah, sehingga menambah keragaman obyek yang telah ada.
Kedua, berkaitan dengan ragam spesifisitas obyek dengan karakter mantap dan
unik seperti Kraton, Candi Prambanan, kerajinan perak di Kotagede. Spesifikasi
paduan yang serasi. Kesemua faktor tersebut memperkuat daya saing DIY sebagai
propinsi tujuan utama (primary destination) tidak saja bagi wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara.
Terkadang seseorang mengalami kesulitan untuk memilih tempat wisata
sesuai dengan dana yang dimiliki dan juga tempat wisata yang ingin dikunjungi
oleh user. Hal ini disebabkan karna seseorang kurang mengetahui informasi yang
dibutuhkan seperti harga yang harus dibayar, banyak tempat yang dapat di
kunjungi, berapa orang yang dapat ikut dalam wisata, serta lama wisata yang
dapat dilakukan saat berwisata di Yogyakarta. Dari latar belakang ini penulis
tertarik membuat sebuah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan / Decision Support System (DSS) yang dapat membantu seseorang dalam merencanakan berwisata dan rekreasi.
SPPK yang akan dibuat oleh penulis memiliki kemampuan membantu
seseorang dalam menentukan paket wisata yang sesuai dana yang dimiliki user,
lama wisata, banyak tempat wiasta yang ingin dikunjungi, serta berapa banyak
orang yang ikut dalam paket wisata.
I.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah maka dibuat suatu rumusan masalah yaitu:
Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan untuk
memilih paket wisata yang sesuai dengan kriteria yang dimasukkan oleh user
dengan menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode ini
kriteria yang ada. Selain AHP juga mampu memecah-mecah situasi yang
kompleks atau tak terstruktur ke dalam bagian-bagian komponen nya, sehingga
dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada mampu menghemat waktu dan
biaya.
I.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah
sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan paket wisata sehingga dapat
membantu pengguna sistem dalam menentukan pilihan paket wisata yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan orang tersebut. Selain itu juga dapat membantu
anggota sistem yaitu Travel Agent untuk mempromosikan beberapa paket wisata
yang akan mereka tawarkan dalam sistem ini.
I.4. Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menentukan beberapa batasan
masalah sebagai berikut :
1. Kriteria masukan yang ada diantaranya adalah :
• Harga
• Lama wisata
• Jumlah tempat wisata
2. Hasil output dari SPPK ini adalah paket wisata dengan nilai bobot
yang ditentukan dari perbandingan kriteria.
3. Paket wisata yang terdapat pada sistem ini hanya paket wisata
untuk wilayah Yogyakarta, tidak termasuk tempat wisata di luar
daerah.
4. Paket wisata ini tidak termasuk biaya pemesanan tiket pesawat,
kereta maupun bus untuk keluar dari wilayah Yogyakarta.
5. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP
dengan MySql sebagai databasenya.
6. Tidak membahas masalah jaringan dan keamanan sistem.
I.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara untuk mengumpulkan informasi mengenai berbagai
paket wisata oleh penjaga tempat wisata dan klien sebagai pemesan
paket wisata.
2. Studi Pustaka
Sumber kepustakaan yang digunakan adalah buku dan internet.
3. Analisis
Pada tahap ini membahas tentang penentuan secara spesifik teknik
4. Desain / Perancangan Sistem
Membahas tentang rincian dari komponen, struktur, fitur sistem yang
akan dibangun diformulasikan secara terperinci. Pada SPPK tahap
perancangan terdiri dari 3 subsistem yaitu perancangan model,
perancangan data, dan perancangan dialog (user interface).
5. Konstruksi
Tahap ini merupakan kelanjutan dari perancangan, dimana ketiga
subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu SPPK.
6. Implementasi Perancangan
Pembuatan program berdasarkan rancangan yang telah dibuat,
kemudian akan dilakukan ujicoba sistem yang telah selesai dibuat.
Tahapan yang dilakukan adalah :
• Pengecekan alur sistem secara keseluruhan.
• Pengecekan dengan sample apakah terdapat redudansi atau tidak.
• Pengecekan dengan menggunakan data sesungguhnya.
I.6. Sistematika Penulisan
Struktur penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan dari pembuatan tugas akhir ini.
Berisi tentang dasar teori yang mendukung pembuatan tugas
akhir.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang penjelasan analisa dan perancangan
sistem yang dibangun, meliputi analisa masalah, deskripsi sistem,
perancangan subsistem yang akan dibangun yakni subsistem
manajemen data, manajemen model, manajemen dialog.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini akan berisi implementasi dan perancangan yang telah
dibuat sebelumnya meliputi tampilan program dari input maupun
output yang akan dihasilkan.
BAB V ANALISA HASIL
Berisi tentang hasil analisa sistem yang dibangun, kelebihan
kekurangan sistem, kesimpulan dan saran-saran
pengembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam proses
analisis, desain dan implementasi sistem. Ini mencakup : pengertian SPPK,
karakteristik SPPK, komponen SPPK, pengertian Analytical Hierarchy Process,
dan penggunaan Analytical Hierarchy Process..
II.1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Pengertian DSS :
DSS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang
interaktif, fleksibel dan mudah diadaptasi, secara khusus dibangun untuk
membantu mensolusikan permasalahan manajemen non-struktural untuk
meningkatkan pembuatan keputusan.
Selain itu Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK),
adalah sistem yang dapat memberi pilihan yang paling sesuai tujuan dari
banyak alternatif. Selain sistem yang interaktif, namu masih membutuhkan
judgment dari manusia, sehingga kaputusan tetap ada di tangan user dan
sistem hanya memberikan alternatif solusi. Hal-hal yang ditekan kan
dalam pembuatan SPPK adalah service, penampilan informasi secara
cepat, keuntungan manajemen, produktifitas, dan analisis nilai.
keputusan terdiri atas dibangun dari beberapa subsistem, antara lain :
a. Subsistem manajemen data, meliputi basis data yang mengandung data yang relevan dengan keadaan yang ada dan dikelola oleh sebuah
sistem yang dikenal sebagai database management system (DBMS).
b. Subsistem manajemen model, yaitu sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model finansial , statistik, management science, atau
model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis
sistem dan management software yang terkait.
c. Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge) yaitu subsistem yang mampu mendukung subsistem yang lain atau berlaku sebagai
sebuah komponen yang berdiri sendiri (independen).
d. Subsistem antarmuka pengguna (user Interface), yang merupakan media tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung
keputusan serta tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem
pendukung keputusan.
II.2. AHP (Analytic Hierarchy Process) II.2.1. Pengertian AHP
Salah satu teknik pengambilan keputusan/ optimasi multivariate
yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan. Pada hakekatnya AHP
merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan
memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang
mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya.
Terdapat 4 aksioma-aksioma yang terkandung dalam model AHP :
1. Reciprocal Comparison artinya pengambilan keputusan harus dapat memuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Prefesensi
tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila A lebih
disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai daripada A
dengan skala 1/x
2. Homogenity artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen- elemennya dapat
dibandingkan satu sama lainnya. Kalau aksioma ini tidak dipenuhi
maka elemen- elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogen dan
harus dibentuk cluster (kelompok elemen) yang baru
3. Independence artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada
melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola
ketergantungan dalam AHP adalah searah, maksudnya perbandingan
antara elemen-elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung
oleh elemen-elemen pada tingkat diatasnya
4. Expectation artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka
tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap
tidak lengkap
II.2.2 Prosedur AHP
Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :
1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi
unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi
struktur hierarki.
2. Penilaian kriteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan
untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik
dalam mengekspresikan pendapat.
3. Penentuan prioritas
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan
berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari
seluruh alternatif.
Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat
dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk
menghasilkan bobot dan proritas. Bobot atau prioritas dihitung
matematik.
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan
berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas
melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan.
b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan
normalisasi matriks.
4. Konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan
secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan
secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal
dan ordinal. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut
(Suryadi & Ramdhani, 1998):
Hubungan kardinal : aij . ajk = aik
Hubungan ordinal : Ai > Aj, Aj > Ak maka Ai > Ak
Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengalikan matriks dengan proritas bersesuaian.
b. Menjumlahkan hasil perkalian per baris.
c. Hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan
d. Hasil c dibagi jumlah elemen, akan didapat λmaks.
e. Indeks Konsistensi (CI) = (λmaks-n) / (n-1)
Rasio Konsistensi = CI/ RI, di mana RI adalah indeks random
konsistensi. Jika rasio konsistensi ≤ 0.1, hasil perhitungan data
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1
Analisis Sistem
III.1.1
Scope Definition
/ mendefinisikan Ruang Lingkup.
III.1.1.1 Sistem yang ada saat ini
Sistem yang ada belum secara otomatis membantu seseorang dalam
mengambil keputusan untuk memilih paket wisata. Dalam pengambilan
keputusan untuk memilih paket wisata, pertimbangan yang akan dipakai
pengguna sangatlah mempengaruhi pemilihan paket wisata. Adanya beberapa
kendala dalam pemilihan paket wisata, akan mempengaruhi pengguna dalam
pemerolehan solusi yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adapun beberapa kendala sebagai berikut :
1.
Terlalu banyak paket wisata yang ada saat ini, sehingga pengguna
paket wisata menjadi bingung dalam menentukan pilihan.
2.
Banyaknya Tour and Travel yang menawarkan berbagai paket wisata
dengan harga dan tempat-tempat wisata yang beragam.
3.
Dengan pemilihan paket wisata yang dilakukan secara manual
pengguna akan sulit untuk mendapatkan alternatif solusi secara cepat
dan mudah, karna banyaknya tempat yang menyediakan layanan Tour
Oleh karena itu akan dibangun suatu SPPK pemilihan paket wisata berbasis
web yang membantu pengguna paket wisata dalam memperoleh informasi
serta membantu dalam proses pengambilan keputusan pemilihan paket
wisata secara cepat dan mudah.
III.1.1.2
Problem Statement
Masalah pokok yang terjadi saat ini adalah belum adanya sistem
pengambilan keputusan untuk memilih paket wisata yang akan dipilih sesuai
deangan kenginan pengguna.
Masalah tersebut dapat dirumuskan dengan
PIECES.
Kerangka
PIECES
untuk
menganalisa sistem dan aplikasi manual dan terkomputerisasi (Jeffrey L
Whitten, Lonnie D Bentley, Victor M. Barlow, 2004).
•
Performance.
Sistem yang lama masih manual, pengguna mengambil keputusan
dalam memilih paket wisata yang akan dipilih dengan mengandalkan
informasi yang diketahui saja.
•
Information.
Informasi data paket wisata yang akan dipilih, didapat dari iklan atau
dari bertanya kepada teman. Sehingga informasi yang didapat tidak
•
Economic.
Pengguna akan rugi dikemudian hari jika salah dalam memilih paket
wisata.
•
Control Problem.
Tidak ada kontrol dalam sistem yang lama karena masih manual.
•
Efficiency.
Karena sistem yang lama masih manual, mengakibatkan tidak
efisiennya pengguna untuk memilih paket wisata yang akan dipilih.
•
Service.
Tidak adanya layanan untuk mengambil keputusan. Pengguna hanya
mengandalkan insting atau intuisi dalam mengambil keputusan
III.1.2
Problem Analysis / Analisis Masalah
III.1.2.1
Cause effect analysts
Tabel 3.1 MATRIK PERMASALAHAN, PELUANG, SASARAN HASIL, BATASAN
SISTEM
ANALISA SEBAB-AKIBAT
SASARAN PENINGKATAN
SISTEM
1.
Bingungnya
pengguna
paket wisata
dalam
memilih atau
menentukan
paket wisata.
2.
Banyaknya
travel agent
yang
menyediakan
paket wisata.
1.
Sebab: belum
ada sistem yang
secara otomatis
mengkonversi
pertimbangan
dalam memilih
paket wisata
yang akan di
pesan.
2.
Akibat: ada
kemungkinan
salah dalam
menentukan
paket wisata
yang akan di
pesan.
1.
Mempermudah
pengguna
paket wisata
dalam
menentukan
paket wisata
yang akan di
pilih.
1
1
.
.
M
M
e
e
m
m
b
b
u
u
a
a
t
t
s
s
i
i
s
s
t
t
e
e
m
m
y
y
a
a
n
n
g
g
d
d
a
a
p
p
a
a
t
t
m
m
e
e
m
m
b
b
e
e
r
r
i
i
k
k
a
a
n
n
a
a
l
l
t
t
e
e
r
r
n
n
a
a
t
t
i
i
f
f
s
s
o
o
l
l
u
u
s
s
i
i
d
d
a
a
l
l
a
a
m
m
m
m
e
e
m
m
i
i
l
l
i
i
h
h
p
p
a
a
k
k
e
e
t
t
w
w
i
i
s
s
a
a
t
t
a
a
.
.
2
2
.
.
S
S
i
i
s
s
t
t
e
e
m
m
h
h
a
a
n
n
y
y
a
a
m
m
e
e
m
m
b
b
e
e
r
r
i
i
k
k
a
a
n
n
i
i
n
n
f
f
o
o
r
r
m
m
a
a
s
s
i
i
t
t
e
e
m
m
p
p
a
a
t
t
w
w
i
i
s
s
a
a
t
t
a
a
s
s
e
e
r
r
t
t
a
a
h
h
a
a
r
r
g
g
a
a
d
d
a
a
r
r
i
i
p
p
a
a
k
k
e
e
t
t
w
w
i
i
s
s
a
a
t
t
a
a
t
t
e
e
r
r
s
s
e
e
b
b
u
u
t
t
.
.
III.1.2.2
Gambaran sistem yang baru
Untuk mengatasi permasalahan yang ada diperlukan SPPK pemilihan
paket wisata dan entitas yang terlibat dalam sistem diantara nya user
(pengunjung atau anggota) dan administrator.
Sistem menyediakan fasilitas bagi user untuk :
o
Mengambil keputusan dalam memilih paket wisata berdasarkan
kriteria masukan.
o
Memilih paket wisata sebagai alternati solusi.
Sistem menyediakan fasilitas bagi administrator untuk :
o
Meng-
upload
informasi paket wisata.
o
Meng-
upload
informasi tempat-tempat wisata.
o
Meng-
update
data anggota.
Sistem menyediakan fasilitas bagi anggota untuk :
o
Meng-
upload
data paket wisata yang ditawarkan travel agent tersebut.
o
Meng-
update
data paket wisata.
Pada sistem ini proses pemilihan paket wisata, dilakukan dengan
memilih kriteria data mengenai tempat wisata, lama waktu wisata, harga, dan
jumlah orang yang di inginkan oleh user, kemudian sistem akan menampilkan
alternatif solusi paket wisata yang sesuai dengan kriteria masukan yang ada,
sehingga dapat membantu user dalam menentukan pilihan paket wisata yang
akan dipilih.
Pada
proses
upload
informasi paket wisata dapat dilakukan dengan
memberikan detail harga paket wisata dan tempat-tempat wisata yang akan
dikunjungi.
Pada
proses
update
informasi paket wisata, hanya dapat dilakukan
III.1.3
Requirement Analysis
/ Analisa Kebutuhan
III.1.3.1
Aktor-aktor
use case
Tabel 3.2 Aktor-aktor use case
Nama aktor
Keterangan
User
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu pihak yang mengunakan SPPK
Pemesan Paket Wisata, dan pihak hanya melihat web.
Administrator
.
pihak yang menjalankan sistem dan mempunyai hak akses untuk
meng-
upload
atau pun meng-
update
data yang ada.
III.1.3.2
Use Case
Diagram
III.1.3.2.1
Use case
diagram
subsistem administrator.
III.1.3.2.2
Use case
diagram
subsistem anggota.
<< depend on >>
Tambah data Paket
Subsistem anggota
Login anggota
Logout anggota
<< depend on >>
Ubah data Paket
Hapus data Paket Ubah password
Ubah profil anggota
anggota
III.1.3.2.3
Use case
diagram
subsistem user.
III.1.3.3 Narasi
use case
Tabel 3.3 Narasi singkat use case
Nama
use case
Keterangan
Pelaku
Login
Administrator.
Use case
ini menggambarkan proses
otentifikasi
user dengan memasukan
password
untuk dapat
mengakses sistem dan database. Proses ini
dilakukan oleh
administrator.
Administrator.
Ubah
password.
Use case
ini menggambarkan proses mengubah
data
password
administrator.
Administrator.
Terima calon
anggota.
Use case
ini menggambarkan proses menerima
calon anggota. Calon anggota adalah pihak toko
penjual paket wisata.
Administrator.
Tolak calon
anggota.
Use case
ini menggambarkan proses menolak
calon anggota.
Administrator.
Hapus
anggota.
Use case
ini menggambarkan proses penghapusan
keanggotaan.
Administrator.
Ubah nilai
bobot kriteria.
Use case
ini menggambarkan proses mengubah
data nilai bobot kriteria.
Administrator.
Hapus
komentar
Use case
ini menggambarkan menghapus
komentar yang ditulis oleh user
.
Administrator.
Logout
Administrator.
Use case
ini menggambarkan proses
logout
(keluar) dari halaman
administrator
.
Administrator.
Login
anggota
.
Use case
ini menggambarkan proses
otentifikasi
user dengan memasukan
password
untuk dapat
mengakses sistem dan database. Proses ini
dilakukan oleh anggota sistem.
Anggota.
password
. data
password
anggota.
Ubah profil
anggota.
Use case
ini menggambarkan proses mengubah
data profil anggota.
Anggota.
Tambah data
paket.
Use case
ini menggambarkan proses penambahan
data - data paket wisata.
Anggota.
Ubah data
paket.
Use case
ini menggambarkan proses pengubahan
data - data paket wisata yang dimiliki oleh
anggota.
Anggota.
Hapus data
paket.
Use case
ini menggambarkan proses penghapusan
data - data paket wisata yang dimiliki oleh
anggota.
Anggota.
Logout
anggota.
Use case
ini menggambarkan proses
logout
(keluar) dari halaman anggota.
Anggota.
Lihat data
paket wisata.
Use case
ini menggambarkan proses dimana user
melihat data – data paket wisata.
User.
Lihat data
tempat wisata.
Use case
ini menggambarkan proses dimana user
melihat data wisata yang ada di dalam galery
sistem.
User.
Cari paket
wisata.
Use case
ini menggambarkan proses pencarian
paket wisata melalui fasilitas
searching
yang ada
disistem ini.
User.
Hitung.
Use case
ini menggambarkan proses memilih
paket wisata dari hasil pencarian untuk dihitung.
User.
Lihat hasil
perhitungan.
Use case
ini menggambarkan proses melihat hasil
pengelolahan data-data paket wisata yang dihitung
oleh user.
User.
Bandingkan
data paket
Use case
ini menggambarkan proses
wisata.
membandingkan paket-paket dari hasil pencarian.
Lihat lomentar
Use case
ini menggambarkan proses melihat
komentar.
User.
Tulis lomentar
Use case
ini menggambarkan proses menulis
komentar.
User.
Lihat anggota.
Use case
ini menggambarkan proses melihat
anggota sistem.
User.
Daftar anggota.
Use case
ini menggambarkan proses pendaftaran
untuk menjadi anggota sistem.
User.
III.1.3.4 Narasi
use case.
NAMA USE CASE :
Login
administrator
.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Login administrator. TIPE USE CASE
ID USE CASE : 1 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses masuk
kedalam sistem.
KONDISI AWAL : Administrator telah memiliki username dan
password.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
URUTAN AKTIFITAS NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator membuka halaman LOGIN. Step 3: Administrator memasukkan
username dan
password. Step 4: Administrator menekan tombol “LOGIN” Step 2: Sistem meminta
administrator untuk memasukkan
username dan
password.
Step 5:
Sistem mengecek validasi username
dan password dibasis data.
Step 6: Sistem masuk kehalaman utama untuk administrator.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Administrator menekan tombol “BATAL”, sehingga sistem tidak akan masuk kehalaman utama untuk administrator.
Alt-step 5:
Jika username dan password.yang dimasukkan tidak sesuai maka sistem akan memberikan peringatan.
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil masuk kehalaman menu utama untuk administrator.
KONDISI AKHIR : • Administrator berhasil login dan masuk
kehalaman utama untuk administrator. • Administrator gagal login sehingga tidak
dapat masuk kehalaman menu utama untuk administrator.
PROSEDUR BISNIS : Administrator harus memasukkan username
dan password. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh administrator. • Hanya dapat diakses oleh administrator
NAMA USE CASE : Ubah
password
.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : ubah password. TIPE USE CASE
ID USE CASE : 2 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
mengganti data password.
KONDISI AWAL : Administrator telah melakukan login.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin mengganti data password. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Administrator masuk kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu “UBAH PASSWORD”
Step 3:
Administrator
memasukkan
password baru. Step 4: Administrator menekan tombol “UBAH” Step 2: Sistem meminta
administrator untuk memasukkan
password baru.
Step 5:
Sistem menyimpan data password baru
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa password berhasil diubah.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika data tidak berhasil disimpan ke dalam
pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil mengganti data password.
KONDISI AKHIR : Administrator berhasil mengganti data
password..
PROSEDUR BISNIS : Administrator harus memasukkan data
dengan tipe yang sesuai. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
Hanya dapat diakses oleh administrator.
NAMA USE CASE : Terima calon anggota.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Kelola calon anggota TIPE USE CASE
ID USE CASE : 3 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
pengelolahan data calon anggota.
KONDISI AWAL : Administrator sudah melakukan login kedalam sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin menerima calon anggota untuk menjadi anggota sistem.
URUTAN AKTIFITAS NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator masuk kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu “TRAVEL AGENT”
Step 2: Kemudian
administrator memilih submenu “CALON ANGGOTA”
Step 4: Administrator menekan tombol “TAMBAH”. Sistem akan menampilkan halaman yang berisi data calon anggota.
Step 5:
Data calon anggota yang siterima akan disimpan oleh sistem ke dalam database
dengan status sudah menjadi anggota.
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa data calon anggota telah diterima.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika data anggota tidak berhasil disimpan ke
dalam database maka sistem akan
menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil memproses dan menyimpan data calon anggota
KONDISI AKHIR : Data calon anggota yang sudah menjadi
anggota berhasil disimpan..
PROSEDUR BISNIS : Administrator harus memasukkan data
dengan tipe yang sesuai. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh administrator. • Harus dapat mengubah status calon
anggota menjadi anggota.
NAMA USE CASE : Tolak calon anggota.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Kelola calon anggota TIPE USE CASE
ID USE CASE : 4 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
pengelolahan data calon anggota.
KONDISI AWAL : Administrator sudah melakukan login kedalam sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin menolak calon anggota untuk menjadi anggota sistem.
URUTAN AKTIFITAS NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator masuk kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu “TRAVEL AGENT”
Step 2: Kemudian
administrator memilih submenu “CALON ANGGOTA” Step 4: Administrator menekan tombol “DITOLAK”. Step 3: Sistem akan menampilkan halaman yang berisi data calon anggota.
Step 5:
Data calon anggota yang dihapus dari
database.
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa data calon anggota telah ditolak.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika data anggota tidak berhasil disimpan ke
dalam database maka sistem akan
menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
KONDISI AKHIR : Data calon anggota berhasil dihapus.
PROSEDUR BISNIS :
-BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh administrator.
• Harus dapat menhapus data calon
anggota.
NAMA USE CASE : Hapus anggota.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Hapus anggota TIPE USE CASE
ID USE CASE : 5 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
penghapusan anggota.
KONDISI AWAL : Administrator sudah melakukan login kedalam sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin menghapus data anggota. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator masuk kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu “TRAVEL AGENT”
Step 2: Kemudian
“HAPUS”.
Step 5:
Sistem menghapus data anggota dari
database.
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa data anggota berhasil dihapos.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 3:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil menghapus data anggota.
KONDISI AKHIR : Data anggota berhasil dihapus.
PROSEDUR BISNIS :
-BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
• Harus dapat diakses oleh administrator. • Harus dapat menghapus data anggota.
NAMA USE CASE : Ubah nilai bobot kriteria.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Ubah nilai bobot
kriteria.
TIPE USE CASE
ID USE CASE : 6 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
mengubah nilai bobot kriteria.
KONDISI AWAL : Administrator sudah melakukan login kedalam sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin menambahkan artikel kedalam sistem. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu UBAH NILAI BOBOT
Step 3:
Administrator
memasukkan nilai bobot yang baru. Step 4: Administrator menekan tombol “UBAH”. Step 2: Sistem akan menampilkan halaman yang berisi data nilai bobot kriteria.
Step 5:
Sistem menyimpan data nilai bobot yang baru.
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa nilai bobot berhasil diubah.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika nilai bobot tidak berhasil disimpan maka sistem akan menampilkan pesan gagal. KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil mengubah dan menyimpan nilai bobot.
KONDISI AKHIR : • Nilai bobot yang diubah berhasil
disimpan.
• Nilai bobot yang diubah gagal disimpan.
PROSEDUR BISNIS : Administrator harus memasukkan data
dengan tipe yang sesuai. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh administrator. • Harus dapat mengubah dan menyimpan
nilai kriteria.
NAMA USE CASE : Hapus komentar.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Hapus komentar. TIPE USE CASE
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
pengelolahan data komentar.
KONDISI AWAL : Administrator sudah melakukan login kedalam sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin menghapus komentar.. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator masuk kehalaman utama untuk administrator
dan memilih menu “EDIT KOMENTAR” Step 3: Administrator menekan tombol “HAPUS”. Step 2: Sistem akan menampilkan halaman yang berisi komentar - komentar.
Step 4:
Sistem menampilkan pesan bahwa komentar berhasil dihapus.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 3:
Administrator menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 4:
Jika komentar tidak berhasil dihapus maka sistem akan menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil memproses komentar yang ditulis oleh pengunjung.
KONDISI AKHIR : Komentar berhasil ditampilkan ataupun
dihapus.
PROSEDUR BISNIS :
-BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
NAMA USE CASE :
Logout administrator.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Logout administrator TIPE USE CASE
ID USE CASE : 8 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Administrator
AKTOR LAIN YANG BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses logout
atau keluar dari sistem.
KONDISI AWAL : Administrator telah melalui proses login.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat administrator
ingin keluar dari halaman administrator.
URUTAN AKTIFITAS NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Administrator memilih
menu LOGOUT. Step 2:
Sistem melakukan proses logout.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 1:
Administrator menekan tombol pada menu yang telah disediakan dan akan masuk kesuatu halaman sesuai dengan menu yang dipilih.
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila administrator
telah berhasil melakukan logout dari halaman
administrator.
KONDISI AKHIR : • Administrator berhasil keluar dari sistem. • Administrator harus melakukan login lagin
bila ingin masuk kehalaman administrator
lagi.
• Administrator gagal keluar dari sistem sehingga kembali masuk kehalaman menu utama untuk Administrator.
PROSEDUR BISNIS :
-BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
NAMA USE CASE :
Login
anggota.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Login anggota TIPE USE CASE
ID USE CASE : 9 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses masuk
kedalam sistem yang dilakukan oleh anggota.
KONDISI AWAL : Sudah terdaftar menjadi anggota dan telah
memiliki username dan password.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
masuk kedalam sistem. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Anggota membuka halaman LOGIN.
Step 3: Anggota memasukkan
username dan
password. Step 4: Anggotamenekan tombol “LOGIN” Step 2: Sistem meminta anggota untuk memasukkan
username dan
password.
Step 5:
Sistem mengecek validasi username
dan password
didatabase. Step 6: Sistem masuk kehalaman utama untuk anggota sistem.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
untuk anggota.
Alt-step 5:
Jika username dan password.yang dimasukkan tidak sesuai maka sistem akan memberikan peringatan dan sekaligus juga meminta anggota untuk memasukkan
username dan password lagi.
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila anggota telah berhasil masuk kehalaman menu utama untuk anggota.
KONDISI AKHIR : • Anggota berhasil login dan masuk
kehalaman utama untuk anggota.
• Anggota gagal login sehingga tidak masuk kehalaman menu utama untuk anggota.
PROSEDUR BISNIS : Anggota harus memasukkan username dan
password. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
Hanya dapat diakses oleh anggota atau user yang memiliki username dan password.
NAMA USE CASE : Ubah
password
.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : ubah password. TIPE USE CASE
ID USE CASE : 10 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota. AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
mengganti data password. KONDISI AWAL : Anggotatelah melakukan login.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
mengganti data password. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Anggota masuk kehalaman utama untuk anggota dan memilih menu “UBAH
Step 2:
PASSWORD”
Step 3: Anggota memasukkan
password baru. Step 4:
Anggota menekan tombol “UBAH”
memasukkan
password baru.
Step 5:
Sistem menyimpan data password baru
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa password berhasil di ubah.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Anggota menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika data tidak berhasil disimpan ke dalam
database maka sistem akan menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila anggota telah berhasil mengganti data password.
KONDISI AKHIR : Anggotaberhasil mengganti data password.. PROSEDUR BISNIS : Anggotaharus memasukkan data dengan tipe
yang sesuai. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
Hanya dapat diakses oleh anggota.
NAMA USE CASE : Ubah profil anggota.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Ubah profil anggota. TIPE USE CASE
ID USE CASE : 11 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota. AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
KONDISI AWAL : Anggotatelah melakukan login.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
mengubah data profil anggota. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Anggota masuk kehalaman utama untuk anggota dan memilih menu “UBAH PROFIL”
Step 3: Anggota
memasukkan data profilbaru. Step 4: Anggota menekan tombol “UBAH” Step 2: Sistem meminta anggota untuk memasukkan data profil baru. Step 5: Sistem menyimpan data profil baru
Step 6:
Sistem menampilkan pesan bahwa data berhasil diubah.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 4:
Anggota menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 5:
Jika data tidak berhasil disimpan ke dalam
database maka sistem akan menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila anggota telah berhasil mengganti data profil
KONDISI AKHIR : Anggotaberhasil mengganti data profil. PROSEDUR BISNIS : Anggotaharus memasukkan data dengan tipe
yang sesuai. BATASAN IMPLEMENTASI
DAN SPESIFIKASI :
Hanya dapat diakses oleh anggota.
NAMA USE CASE : Tambah data paket wisata.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Tambah data paket
wisata
TIPE USE CASE
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
penambahan data paket wisata.
KONDISI AWAL : Anggota sudah melakukan login kedalam
sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
menambahkan data paket wisata. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Anggota masuk kehalaman utama untuk anggota dan memilih menu “KELOLA DATA PAKET WISATA” Step 3: Anggota menekan tombol “TAMBAH PAKET WISATA”. Step 5: Anggota memasukkan data paket wisata baru. Step 6: Anggota menekan tombol “SIMPAN”. Step 2: Sistem akan menampilkan halaman yang berisi data paket wisata.
Step 4: Sistem akan menampilkan halaman untuk menambah paket wisata. Step 7: Sistem memproses dan menyimpan data paket wisata baru. Step 8:
Sistem menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 6:
Anggota menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 8:
maka sistem akan menampilkan pesan gagal
KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila anggota telah berhasil memproses data – data paket wisata. KONDISI AKHIR : Data paket wisata yang dimasukkan berhasil
disimpan.
PROSEDUR BISNIS : Anggota harus memasukkan data dengan tipe yang sesuai.
BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh anggota.
• Harus dapat menyimpan data paket wisata yang dimasukkan.
NAMA USE CASE : Ubah data paket wisata.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Ubah data paket
wisata
TIPE USE CASE
ID USE CASE : 13 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
STAKEHOLDERS LAIN YANG TERTARIK :
-
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
mengubah ata paket wisata.
KONDISI AWAL : Anggota sudah melakukan login kedalam
sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
mengubah data paket wisata. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1:
Anggota masuk kehalaman utama untuk anggota dan memilih menu “KELOLA DATA PAKET WISATA” Step 3: Anggota menekan Step 2: Sistem akan menampilkan halaman yang berisi data paket wisata.
tombol “UBAH PAKET WISATA”.
Step 5: Anggota
memasukkan data paket wisata baru. Step 6: Anggota menekan tombol “SIMPAN”. Sistem akan menampilkan halaman untuk mengubah paket wisata.
Step 7:
Sistem memproses dan menyimpan data paket wisata baru. Step 8:
Sistem menampilkan pesan bahwa data berhasil disimpan.
AKTIFITAS LAIN : Alt-step 6:
Anggota menekan tombol “BATAL”, untuk membatalkan.
Alt-step 8:
Jika data anggota tidak berhasil disimpan maka sistem akan menampilkan pesan gagal KESIMPULAN : Use case ini berhenti apabila anggota telah
berhasil memproses data paket wisata.
KONDISI AKHIR : Data paket wisata yang diubah berhasil
disimpan.
PROSEDUR BISNIS : Anggota harus memasukkan data dengan tipe yang sesuai.
BATASAN IMPLEMENTASI DAN SPESIFIKASI :
• Hanya dapat diakses oleh anggota.
• Harus dapat menyimpan data paket wisata yang diubah.
NAMA USE CASE : Hapus data paket wisata.
Penulis : Syilvia
Tanggal : 13 Maret 2010
Version
:
1.00
NAMA USE CASE : Hapus data paket
wisata
TIPE USE CASE
ID USE CASE : 14 Bisnis Sistem :
PRIORITAS: Tinggi
SUMBER : -
PRIMARY BISNIS ACTOR : Anggota AKTOR LAIN YANG
BERPERAN :
-
YANG TERTARIK :
DESKRIPSI : Use case ini menggambarkan proses
penghapusan data paket wisata.
KONDISI AWAL : Anggota sudah melakukan login kedalam
sistem.
TRIGGER : Use case ini digunakan saat anggota ingin
menghapus mengubah data paket wisata. URUTAN AKTIFITAS
NORMAL :
AKSI AKTOR RESPON SISTEM
Step 1: