• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN KONSUMEN DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN KONSUMEN DENGAN LOYALITAS KONSUMEN"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN

KONSUMEN DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus : Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pengunjung Toko Buku Gramedia, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : Apriadi NIM : 04 2214 079

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN

KONSUMEN DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus : Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pengunjung Toko Buku Gramedia, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Nama : Apriadi NIM : 04 2214 079

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN MOTTO

“ Janganlah banyak bicara dan sedikit bekerja, tetapi

sedikit bicara dan banyaklah bekerja “

“ Jangan pernah menyerah dengan semua tantangan

yang ada“

(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Kedua Orang Tuaku Bong Tjhun Lim dan Lie Fung Tjin, Ketiga

Kakakku Julianus, Julianto, dan Juniwendi serta adikku yang paling

bungsu Apriana.

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Mei 2010 Penulis,

(8)

vii

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pengunjung Toko Buku Gramedia Yogyakarta

Apriadi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability, responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan kepuasan konsumen, 2). Hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability, responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan loyalitas konsumen, 3). Hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability, responsiveness, competence, access, tangibles dan kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen.

Penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pengunjung toko buku Gramedia Yogyakarta, yang diteliti sebanyak 100 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2009. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan Analisis Korelasi Product Moment dan hipotesis yang ketiga menggunakan Analisis Korelasi Berganda.

(9)

viii

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON RELATIONSHIP BETWEEN THE SERVICE QUALITY AND CONSUMER’S SATISFACTION TOWARD THE

CONSUMER’S LOYALTY

A Case Study on the Students of Economics Faculty Sanata Dharma University Who Visited Gramedia Book Store Yogyakarta

Apriadi Faculty of Economics Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

The research aimed to find out: 1). The relationship between service quality seen of the reliability, responsiveness, competence, access, and tangibles with customer satisfaction, 2). The relationship between service quality seen of the reliability, responsiveness, competence, access, and tangibles with customer loyalty, 3). The relationship between service quality seen of the reliability, responsiveness, competence, access, tangibles, and customer satisfaction with customer loyalty.

The research was a case study on Sanata Dharma University students. Data collection techniques was by distributing a questionnaires to the respondents. Population of this research were students of the Faculty of Economics, University of Sanata Dharma Yogyakarta who ever visited Gramedia bookstore Yogyakarta, as many as 100 respondents. The research was conducted in November-December 2009. Sampling technique was used Accidental Sampling. Validity test was used Product Moment Correlation technique and reliability test was used Cronbach's alpha formula. Data analysis techniques to test the first hypothesis and the second was used Product Moment Correlation Analysis and the third hypothesis was used Multiple Correlation Analysis.

(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Apriadi

Nomor Mahasiwa : 04 2214 079

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Hubungan Kualitas Layanan, Kepuasan Konsumen dengan Loyalitas Konsume : Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pengunjung Toko Buku Gramedia Yogyakarta.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 06 Mei 2010

Yang menyatakan,

(11)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul

“Analisi Hubungan Kualitas Layanan, Kepuasan Konsumen dengan

Loyalitas Konsumen”. Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pengunjung Toko Buku Gramedia Yogyakarta.

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 3. Bapak Drs. Marianus Mukhtar Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I

(12)

xi

4. Bapak Drs. P. Rubiyatno, MM. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Kedua Orang Tuaku Bong Tjhun Lim dan Lie Fung Tjin, yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

7. Ketiga Kakakku Julianus, Julianto, dan Juniwendi dan Adikku Apriana, serta sepupuku-sepupuku (Heldi dan wenny) yang telah memberikan pengalaman, dukungan, serta doa selama ini, kalian semua adalah semangatku dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

8. Keluarga besarku di Sanggau (nenek, Fukchion khiu, khiume, dll) terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan serta doanya.

9. Teman-teman aspura (Dorr, Om Jess, Be’i, Brue, Arok, AA, Joe) tetep semangat …

10.Teman-teman dari kampoeng naga dan Sanggau (Wawan, arsen, ninoy, bob, Bebe, Am, abet, aping, acan, dlll) Good luck bro …

(13)

xii

12.Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, makasih banyak atas dukungan dan partisipasinya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.

Yogyakarta, 03 Mei 2010 Penulis,

(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT...…viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ...ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

(15)

xiv

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Manajemen Pemasaran... 9

C. Konsep Pemasaran ... 10

D. Fungsi Kegiatan Pemasaran ... 11

E. Produk dan Jasa ... 12

F. Perilaku Konsumen ... 13

G. Kualitas Jasa dan Pelayanan... 17

H. Dimensi Kualitas Layanan ... 17

I. Kepuasan Konsumen ... 21

J. Loyalitas Konsumen... 23

K. Hipotesis... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Sampling ... 28

F. Data dan Sumber Data ... 30

G. Teknik Pemgumpulan Data... 30

H. Teknik Pengukuran Data... 31

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 31

(16)

xv

K. Pengujian Hipotesis... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 39

B. Perusahaan Gramedia... 51

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 55

B. Metode Pengujian Instrumen ... 60

C. Pengujian Hipotesis... 63

D. Pembahasan... 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 72

B. Saran... 73

C. Keterbatasan ... 74

DAFTAR PUSTAKA... 75

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ...35

Tabel V.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...55

Tabel V.2. Karekteristik Responden Berdasarkan Program Studi ...56

Tabel V.3. Karekteristik Responden Berdasarkan Usia ...57

Tabel V.4. Karekteristik Responden Berdasarkan Uang Saku perBulan ...57

Tabel V.5. Karekteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal...58

Tabel V.6.Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan...59

Tabel V.7.Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...61

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian dunia maupun Indonesia dalam era

globalisasi sekarang ini semakin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya industri retail yang ada pada saat ini.

Dengan banyaknya industri retail yang ada pada saat ini mengakibatkan

terjadinya persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen

yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dewasa

ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan

adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian

produk dan jasa yang berkualitas dengan harga bersaing (Tjiptono, 1997). Oleh

karena itu, produsen dituntut untuk menyiapkan saluran distrubusi yang efektif.

Ada berbagai level saluran yang menghubungkan produsen dengan pelanggan

akhir. Saluran terakhir yang menghubungkan produsen dengan pelanggan akhir

adalah pengecer (retailer).

Menurut Tjiptono (1997) usaha eceran merupakan semua kegiatan

penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk

pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.

Organisasi retail sangat beragam dari yang nyata hingga di dunia maya

(virtual). Ada beberapa jenis organisasi retail (Kotler, 2000) yaitu : swalayan,

(20)

2

dan pengecer potongan harga, dan swapilih. Industri retail saat ini berusaha

menemukan strategi pemasaran baru guna menarik dan mempertahankan

pelanggan dengan menawarkan lokasi yang dekat, jenis produk yang unik, dan

pelayanan yang baik. Seperti halnya semua pemasar, retail harus menyiapkan

rencana pemasaran yang meliputi keputusan mengenai pasar sasaran, ragam

dan pengolahan produk, pelayanan produk dan suasana toko. Zulian Yamit

(2001) menekankan bahwa tidak ada gunanya menghasilkan produk atau jasa

yang berkualitas kalau tidak dapat menciptakan dan mempertahakan

pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti mengharapkan pelanggan

melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa saat kebutuhan yang sama

muncul dikemudian hari.

Retail merupakan salah satu jenis saluran industri jasa yang berbeda

dengan jenis industri manufaktur, hal ini menyebabkan kesukaran dalam

mengukur kinerja industri retail. Alat pengukuran kinerja jasa dikembangkan

oleh Parasuraman (1998) untuk mengukur kepuasan konsumen perusahaan jasa

yaitu SERVQUAL (Service Quality). Bagi perusahaan yang bergerak dibidang

jasa, memuaskan kebutuhan pelanggan berarti perusahaan harus memberikan

pelayanan berkualitas kepada pelanggan (zulian yamit, 2001). Pembelian atau

pelayanan jasa oleh perusahaan retail mungkin dapat mengalami kegagalan

dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan apabila perusahaan tidak

mengetahui bentuk layanan yang sebenarnya diinginkan pelanggan. Ada

beberapa bentuk layanan yang harus dimiliki oleh perusahaan, diantaranya

(21)

3

(responsiveness), kompetensi yang dimiliki perusahaan (competence),

kemampuan untuk didekati oleh konsumen (access), dan hal-hal yang dapat

dilihat didalam perusahaan (tangibles).

Beberapa bentuk kualitas layanan tersebut merupakan kunci utama dalam

memenangkan persaingan karena dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih

tinggi kepada konsumen yang kemudian dapat menciptakan minat bagi

pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengetahui apakah

kualitas layanan akan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang kemudian

menciptakan minat bagi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di

perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul : “Analisis

Hubungan Antara Kualitas Layanan, Kepuasan Konsumen dengan

Loyalitas Konsumen”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, akan dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan kepuasan

konsumen?

2. Apakah ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan loyalitas

(22)

4

3. Apakah ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, tangibles dan kepuasan konsumen

dengan loyalitas konsumen?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah kualitas layanan yang

ditinjau dari 5 dimensi kualitas layanan yaitu reliability, responsiveness,

competence, access, tangibles, dan kepuasan konsumen yang diduga memiliki

hubungan dengan loyalitas konsumen. Dimensi lain yang berhubungan dengan

kualitas layanan tidak akan dibahas.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian yang hendak dicapai dalam pembuatan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi hubungan kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan kepuasan

konsumen.

2. Untuk mengidentifikasi hubungan kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan loyalitas

konsumen.

3. Untuk mengidentifikasi hubungan kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, tangibles dan kepuasan konsumen

(23)

5

E. Manfaat Penelitian

1.Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan

dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir serta

menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan pengetahuan sebagai hasil

pengamatan secara langsung serta dapat memahami penerapan suatu disiplin

ilmu yang telah diperoleh dalam kenyataan khususnya mengenai kualitas

layanan yang bagaimana untuk dapat memuaskan konsumen dan dapat

menciptakan minat atau konsumen untuk membeli.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan

dalam suatu pengembangan strategi pemasaran dalam menerapkan bauran

pemasarannya supaya lebih dapat meningkatkan volume penjualan.

4. Bagi pihak-pihak lain

Sebagai masukan atau bahan referensi bagi pihak-pihak yang melakukan

penelitian yang berhubungan dengan analisis hubungan antara kualitas

(24)

6

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Meliputi uraian berbagai teori-teori dan pengertian-pengertian yang

menjadi dasar untuk menguraikan masalah dan dalam memecahkan

masalah yang dikemukakan dalam penulisan skripsi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subyek dan obyek penelitian, populasi dan sampel, sampling, data dan

sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, teknik

pengujian instrumen, alat analisis data, dan pengujian hipotesis.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Meliputi gambaran informasi tentang perusahaan yang menjadi tempat

(25)

7

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Meliputi uraian tentang hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan

dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB IV : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dari bab ini akan diambil kesimpulan dari penelitian dan saran-saran

kepada pihak perusahaan disertai pernyataan penulis akan keterbatasan

(26)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan,

karena faktor pemasaran sangat menentukan dalam kelangsungan hidup

produk, mengembangkan usaha, memperoleh laba dan mempertahankan

loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang

bersangkutan. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penting dalam

perekonomian dan mempunyai fungsi pokok dalam perusahaan. Beberapa

pengertian pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Menurut Willian J. Shultz (Buchari Alma, 1992:2) pemasaran adalah

usaha / kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke

konsumen.

2. Menurut Philip Kotler (1987:8) pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan

dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

3. Menurut William J Stanton (1985:14) pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, promosi, distribusi barang dan jasa

yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun konsumen yang

(27)

9

Berdasarkan definisi tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa pemasaran

merupakan kegiatan sumber daya manusia yang memiliki hubungan dengan

pasar dan dua pihak yang terlibat dalam pemasaran tersebut yaitu produsen

yang berusaha mencapai laba yang maksimal dan konsumen yang

menginginkan tingkat kepuasan yang maksimal dari barang dan jasa yang

diperolehnya.

B. Manajemen Pemasaran

Dalam pemasaran perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari

kegiatan penjualan barang atau jasa yang diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus

dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu

perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.

1. Menurut Kotler (Buchari Alma, 1992:189) manajemen pemasaran adalah

kegiatan menganalisa, merencana, mengimplementasikan, dan mengawasi

segala kegiatan (programs), guna mencapai tingkat pemasaran sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Menurut Pride and Ferrel (1995:28) manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan-kegiatan pemasaran untuk membantu dan mendukung pertukaran yang

(28)

10

“Marketing is a total system of business activity designed to plan, price,

promote and distribute want statisfying goods and service to present potential

costumer” (Stanton 1984:7)

Artinya pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan

kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan

kebutuhan pembeli aktual dan potensial.

C. Konsep Pemasaran

Kegiatan pemasaran adalah merupakan kegiatan vital yang harus

dilakukan oleh perusahaan, karena jika tidak dilakukan maka perusahaan itu

tidak akan dapat berkembang. Konsep pemasaran adalah untuk memberikan

kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

Ada lima konsep alternatif yang melandasi aktifitas pemasaran organisasi

(Kotler dan Amstrong, 2001:19) yaitu :

1. Konsep Produksi

Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk

yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly affordable) oleh

karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi

produksi dan efisiensi distribusi.

2. Konsep Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyenangi produk

(29)

11

yang menonjol, karena itu organisasi harus mencurahkan usaha

terus-menerus dalam perbaikan produk.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli

cukup banyak produk kecuali organisasi menjalankan suatu usaha

promosi dan penjualan yang kokoh.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang diterapkan perusahaan tersebut harus menjadi lebih

efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar

sasaran terpilih.

5. Konsep Pemasaran Bermasyarakat

Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan

kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya

dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara

mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan

masyarakat.

D. Fungsi Kegiatan Pemasaran

adapun fungsi pemasaran menurut Gito Sudarmo (1994 : 16) ada 3 yaitu :

(30)

12

Fungsi yang merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara

penjual dengan pembelinya.

2. Fungsi Penyediaan Fisik

Fungsi pengangkutan atau transportasi, penggudangan serta

pendistribusian.

3. Fungsi Pembelian Fasilitas

Penyediaan fasilitas baik berupa fisik maupun non fisik yang diperlukan

bagi terselenggaranya kegiatan pemasaran atau fungsi yang terdahulu

secara efektif dan efisien.

E. Produk dan Jasa

Produk merupakan variabel yang paling mendasar. Kegiatan penentuan

produk dijalankan setelah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Menurut Khotler (1984:329) produk adalah sebagai setiap apa saja

yang ditawarkan dan dipasarkan untuk mendapatkan perhatian, permintaan

pemakaian atau konsumsi yang memenuhi keinginan dan kebutuhan.

Sedangkan jasa menurut Khotler dan Gary Amstrong adalah setiap kegiatan

atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak dan kepada pihak lainnya

yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu.

Menurut Gaspersz (1997:124) jasa adalah suatu hasil yang diciptakan

melalui suatu aktivitas dalam keterkaitan diantara pemasok dan pelanggan

dengan melalui aktivitas internal pemasok untuk memenuhi kebutuhan

(31)

13

Karakteristik jasa yang membedakan dengan barang (Umar Husein, 2003:4)

adalah sebagai berikut :

1. Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen.

2. Produk jasa merupakan suatu kinerja yang sifatnya intangible.

3. Dalam proses produksi jasa, konsumen memiliki peran yang lebih besar

untuk turut serta dalam pengolahannya dibandingkan dengan produk barang

fisik.

4. Orang-orang yang terlibat dalam proses jasa berperan sedikit banyak dalam

pembentukan atau mendesain jasa.

5. Dalam hal operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih

bervariasi.

6. Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen.

7. Jasa tidak dapat disimpan.

8. Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih

diperhatikan.

F. Perilaku Konsumen

Untuk mengembangkan suatu strategi pemasaran yang efektif manajer

perlu memahami perilaku konsumen. Dewasa ini konsumen semakin kritis

dalam mengevaluasi produk atau jasa, konsumen tidak hanya memperhatikan

harga produk yang akan dikonsumsinya tetapi juga mutu, pelayanan dan

manfaat barang yang diharapkan memuaskan kebutuhan dan keinginan

(32)

14

Menurut James F. Engel (1994:9) perilaku konsumen adalah

kegiatan-kegiatan dari individu yang secara langsung terlibat di dalam mendapatkan

serta menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk di dalamnya

proses pengambilan keputusan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Philip Kotler

(2000:153), antara lain :

1. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang sangat luas dan mendalam

terhadap perilaku. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial sangatlah

penting dimana :

a. Kultur budaya penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.

b. Sub Kultur

Setiap budaya terdiri dari sub kultur yang lebih kecil dan memberikan

lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya.

Banyak sub kultur yang membentuk segmen pasar penting dan

perusahaan sering merancang produk dan program yang disesuaikan

dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Strata tersebut berupa

sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan

peran tertentu dan tidak dapat merubah keanggotaan kasta sosial

(33)

15

2. Faktor Sosial

Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor

sosial itu sendiri dapat muncul dari beberapa hal, diantaranya :

a. Kelompok Acuan

Banyak kelompok memiliki pengaruh terhadap perilaku seseorang.

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan telah menjadi objek penelitian yang ekstensif.

c. Peran dan Status

Peran dan status dapat didefinisikan sebagai posisi seseorang dalam

kelompok. Peran ini meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan

oleh seseorang, misalnya peran sebagai seorang ibu, ayah, anak, dan

lain sebagainya. Peran ini sangat berpengaruh terhadap perilaku

pembelian.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen jika dibandingkan dengan faktor-faktor lain.

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya,

sehingga pemasar perlu memperhatikan perkembangan usia seseorang

(34)

16

mengetahuinya maka pemasar akan mengerti produk apa yang

dibutuhkan seseorang dari waktu ke waktu. Transformasi perjalanan

hidup seseorang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya sehingga akan

mudah bagi kita untuk mengenali perilaku pembelian konsumen.

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang

memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka.

c. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola terhadap seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan

lingkungannya. pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan

gaya hidup berkelompok.

4. Faktor Psikologis atau Kejiwaan

Empat faktor psikologis utama yang mempengaruhi pilihan

pembelian seseorang adalah motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

keyakinan dan sikap.

a. Motivasi

Setiap orang memiliki banyak kebutuhan, baik yang bersifat biogenis

seperti lapar, haus, tidak nyaman ataupun kebutuhan lain yang bersifat

psikogenis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa

(35)

17

b. Persepsi

Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih,

mengorganisasikan dan menginterpretasi masukan-masukan informasi

untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi ini

memacu seseorang untuk bertimdak.

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul

dari pengalaman. Sebagian besar perilaku seseorang adalah hasil dari

belajar.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang

suatu hal. Sedangkan sikap adalah evaluasi dari perasaan, emosional

dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak.

G. Kualitas Jasa dan Pelayanan

Kualitas jasa jauh lebih sukar didefinisikan, dijabarkan, dan diukur bila

dibandingkan dengan kualitas barang. Pada dasarnya, definisi kualitas jasa

berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta

ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan konsumen.

Menurut Wyckof (Tjiptono, 2000:52) kualitas jasa merupakan tingkat

kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut

(36)

18

H. Dimensi Kualitas layanan

Menurut A. Parasuraman, V.A Zeitthaml, dan L.L. Berry ada sepuluh

dimensi layanan yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas layanan

yang baik sehingga tercapainya kepuasan dan loyalitas dari konsumen.

Dimensi layanan tersebut meliputi :

1. Reliabilitas (Reliability)

Meliputi prestasi yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini

meliputi :

- ketepatan dalam perhitungan rekening

- mengarsipkan catatan-catatan yang benar dan tepat

- melaksanakan jasa yang tepat pada waktu yang disetujui

2. Kerelaan Melayani (Responsiveness)

Berkait dengan kerelaan dan kesiapsediaan para karyawan untuk

menyediakan jasa. Hal ini meliputi bertepatan waktu dari jasa :

- mengirim bukti transaksi segera

- menelepon kembali kepada pelanggan secepat mungkin

- memberikan jasa secara cepat dan tepat

3. Kompetensi (Competence)

Berarti pemilikan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang

diperlukan untuk melakukan jasa. Hal ini meliputi :

-pengetahuan dan keterampilan dari tenaga kerja yang berkontak dengan

(37)

19

-pengetahuan dan keterampilan dari tenaga kerja yang mendukung operasi

dari belakang

-kemampuan membuat penelitian tentang organisasi

4. Kemampuan untuk didekati (Access)

Meliputi kemampuan para konsumen untuk mendekati para karyawan serta

kemudahan berkontak. Hal ini berarti :

-jasa dapat didekati dengan mudah lewat telepon (barisan telepon tidak

sibuk dan para konsumen tidak diminta tunggu lama)

-lamanya waktu tunggu untuk menerima pelayanan tidak terlalu lama

- jam kerja kantor tidak menyusahkan (convenient)

- lokasi fasilitas jasa yang tak menyusahkan

5. Kesopan-santunan

Meliputi kesopan-santunan atau keadaan (politeness), kehormatan (respect),

pertimbangan atau perhatian orang lain (consideration) dan

keramah-tamahan (friendliness) dari para karyawan yang berkontak langsung dengan

para konsumen, hal ini meliputi :

-penjagaan miliknya konsumen

-penampilan yang bersih dan rapih dari tenaga kerja yang berkontak

(38)

20

6. Komunikasi (Communication)

Berarti memberikan informasi kepada para konsumen dalam bahasa yang

dapat dimengerti oleh mereka dan juga mendengarkan mereka. Hal ini

meliputi :

-menjelaskan jasa sendiri

-menjelaskan berapa besarnya biaya atau harga jasa

-menjelaskan keseimbangan antara jasa dan biayanya

- menjaminkan kepada para konsumen bahwa suatu masalah atau problem

tertentu akan diatasi atau diselesaikan

7. Kemampuan dipercaya (Credibility)

Meliputi sifat dapat atau layak dipercaya, kemampuan dipercaya secara

intelektual, dan kujujuran. Hal ini yang menyumbang kemampuan

dipercaya meliputi :

-nama perusahaan

-reputasi perusahaan

-ciri-ciri khas atau sifat-sifat dari tenaga kerja yang berkontak langsung

dengan para pelanggan

-tingkat ketegasan atau keterusterangan yang diliputi dalam interaksi

dengan para langganan

8. Keamanan (Security)

Kebebasan dari bahaya, resiko atau keragu-raguan, hal ini meliputi :

-keamanan jasmani atau fisik

(39)

21

-kerahasiaan (confidentiality)

9. Pengertian / Mengenai Para Langganan (Understanding / Knowing the

Customer)

Berusaha mengerti kebutuhan-kebutuhan para konsumen. Hal ini meliputi :

-mempelajari syarat-syarat spesifik dari konsumen

-memberikan perhatian yang diindividualisasikan

-mengenal atau menghafalkan nama langganan yang sering dilayani

10.Hal yang dapat dilihat (Tangibles)

Meliputi tanda-tanda atau petunjuk-petunjuk fisik dari jasa :

-fasilitas-fasilitas fisik

-penampilan dari tenaga kerja

-peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk memberi jasa

-lambang atau gambaran fisik dari jasa seperti kartu kredit yang plastik atau

buku rekening bank

-para konsumen lain yang berada pada fasilitas jasa

I. Kepuasan Konsumen

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen membentuk penghargaan

mereka berdasarkan pada pesan yang mereka peroleh dari penjual, teman dan

sumber informasi lainnya. Perhatian mengenai kepuasan dan ketidakpuasan ini

semakin besar sehingga banyak pihak yang menaruh perhatian pada hal ini,

(40)

22

konsumen dan ketidakpuasan konsumen. Pihak-pihak tersebut antara lain

pemasar, konsumen, dan peneliti perilaku konsumen. Dalam situasi persaingan

yang sangat ketat dewasa ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta menempatkan

orientasinya pada kepuasan konsumen.

1. Pengertian Kepuasan Konsumen

− Menurut Kotler (Tjiptono, 2000:90) kepuasan konsumen adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang ia rasakan

dibandingkan dengan harapannya.

− Menurut Wilkie, kepuasan konsumen adalah suatu tanggapan emosional

yang ada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk.

− Menurut J. F. Engel (1990:545), kepuasan merupakan evaluasi purnabeli

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama

atau melampaui harapan pelanggan.

2. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen

Pengukuran kepuasan konsumen menurut kotler dapat dilakukan dengan

menggunakan empat metode :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk

(41)

23

b. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

konsumen adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost

shoppers untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan

dan pesaing. Ada baiknya para manajer perusahaan terjun langsung

sebagai ghost shoppers untuk mengetahui secara langsung bagaimana

karyawannya berinteraksi dan memperlakukan para pelanggan.

c. Lost Costumer Analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah

berhenti membeli atau yang beralih pemasok. Agar dapat memahami

mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan

perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

d. Survai Kepuasan Konsumen

Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan

balik langsung dari pelanggan dan juga memberikan sinyal positif

bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka.

J. Loyalitas Konsumen

Loyalitas terjadi karena adanya hubungan yang harmonis antara pelanggan

dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta karena adanya kepuasan

pelanggan. Menurut Henry Assael (1992:187) loyalitas adalah pembelian

kembali karena komitmen untuk yakin terhadap merk atau perusahaan oleh

(42)

24

hubungan pemasaran adalah mencapai hubungan pelanggan dan membangun

kesetiaan pelanggan dengan cara :

a. Jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama, dari sana

hubungan utama dibangun karena dengan pelayanan inti yang memuaskan

pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan jasa kita.

b. Karena perusahaan jasa sangat fleksibel untuk tingkat yang lebih besar

maka bisnis ini mempunyai pertimbangan keuntungan melebihi barang

produk manufaktur karena mereka mempunyai pelanggan yang berbeda

dan problem yang berbeda pula.

c. Jasa tambahan berarti membangun plus dan lebih baik lagi jika pelayanan

plus itu tidak dapat ditiru oleh para pesaing.

d. Harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli barang untuk

membangun loyalitas pelanggan dapat di tempuh dengan cara memberi

potongan harga bagi para pelanggan sehingga mereka merasa perusahaan

memberikan perhatian.

e. Pemasaran internal merupakan faktor yang cukup penting tekanannya pada

karyawan, bagaimana perusahaan mampu mengelola karyawannya agar

mengerti prinsip-prinsip pemasaran melakukannya dalam tugas.

Menurut Philip Kotler loyalitas kosumen berdasarkan pola pembeliannya dapat

dibagi menjadi 4 golongan (Kotler, 2000:262) yaitu :

(43)

25

adalah konsumen yang selalu membeli satu merk sepanjang waktu,

sehingga pola membelinya adalah X,X,X,X yaitu setia pada merk X tanpa

syarat.

2. Golongan Agak Setia

adalah konsumen yang setia pada dua atau tiga merk dimana kesetiaan yang

terpecah antara dua pola (X dan Y) dapat dituliskan dengan pola membeli

X,X,Y,Y,X,Y.

3. Golongan Berpindah Kesetiaan

adalah golongan konsumen yang bergeser dari satu merk ke merk lain,

maka apabila konsumen pada awalnya setia pada merk X tetapi kemudian

pada saat berikutnya berpindah ke merk Y. Pola membelinya dapat

dituliskan X,Y,Z,S,Z.

4. Golongan Selalu Berpindah-pindah

adalah kelompok konsumen yang sama sekali tidak setia pada merk apapun,

maka pola pembeliannya dapat dituliskan X,Y,Z,S,Z.

Loyalitas merupakan situasi yang sangat ideal yang paling diharapkan oleh

para pemasar atau produsen, dimana konsumen bersikap positif terhadap

produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai dengan pola pembelian ulang

yang konsisten. Namun loyalitas konsumen tidak mudah dicapai, sekalipun

(44)

26

bisa saja berganti pemasok atau tidak loyal bila ada perusahaan pesaing yang

memberikan tawaran diskon.

K. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan penelitian yang

masih harus dibuktikan kebenarannya (Hariwijaya dan Tirton P.B., 2007:50)

Berdasar perumusan masalah dan landasan teori, maka penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan kepuasan

konsumen?

2. ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan loyalitas

konsumen?

3. ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari reliability,

responsiveness, competence, access, tangibles dan kepuasan konsumen

(45)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah berupa studi kasus. studi kasus adalah suatu

penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu

tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup

mendalam dan menyeluruh (Husein Umar, 1997 : 29)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

2 . W a k t u P e n e l i t i a n

Penelitian dilakukan bulan November-Desember 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam

penelitian. Dalam penelitian ini subyeknya adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah berkunjung

(46)

28

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah berbagai variabel yang akan diteliti. Obyek dalam

penelitian ini adalah persepsi konsumen terhadap kualitas layanan,

kepuasan konsumen, dengan loyalitas konsumen di toko buku Gramedia

Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel

1 . P o p u l a s i

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan kartakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2003:72). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma yang pernah berkunjung ke toko buku

Gramedia.

2 . S a m p e l

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2003:73). Sampel dalam penelitian ini terbatas

pada 100 responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma yang pernah berkunjung ke toko buku Gramedia yang ditemui oleh

(47)

29

E. Sampling

Sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk

mengambil sampel (Djarwanto Ps. dan Subagyo, 2000 : 111).

Sedangkan Nawawi (dalam Utari B.R., 2005 : 15) mendefinisikan

sampling atau teknik pengambilan sampel sebagai cara untuk menentukan

sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan

sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi

agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

Agar sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan

dijadikan sumber data sebenarnya, maka penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel dengan Non Random Sampling yaitu dengan teknik

Accidental sampling yang artinya teknik pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan, dalam hal ini mahasiswa yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti di Universitas Sanata Dharma dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang mahasiswa yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

Teknik pengambilan sampel dengan Non Random Sampling

mempunyai kelemahan-kelemahan sampling diantaranya (Djarwanto Ps. dan

Subagyo, 1985 : 101) :

1. Jika data diperlukan dari wilayah-wilayah yang amat kecil maka

diperlukan sampel yang relatif besar proporsinya. Karena precision dari

sebuah sampel sangat tergantung dari besarnya sampel, bukan dari jenis

(48)

30

2. Jika data yang dibutuhkan adalah untuk beberapa periode waktu yang

teratur dan diperlukan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari

suatu periode ke periode berikutnya, sampel yang besar mungkin

dibutuhkan.

3. Jika dalam suatu survei, pengambilan sampel harus dikeluarkan biaya

administrasi yang besarnya luar biasa disebabkan oleh pekerjaan

pemilihan sampel, pengawasan dan sebagainya, maka sampling mungkin

tidak praktis.

F. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

Data primer. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh individu sendiri

(Boedijoewono, 2001 : 12). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini

merupakan hasil dari wawancara dan kuesioner yang berhubungan dengan

kualitas layanan, kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

(49)

31

penelitian ini berhubungan dengan kualitas layanan, kepuasan konsumen

dengan loyalitas konsumen pada toko buku Gramedia, Yogyakarta.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 1999 : 130). Wawancara dalam

penelitian ini berkaitan dengan kualitas layanan, kepuasan konsumen

dengan loyalitas konsumen pada toko buku Gramedia, Yogyakarta.

H. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala likert, karena

metode ini mudah dipahami. Metode skala likert ini menjelaskan responden

diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pernyataan yang

berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor

berupa :

1.Sangat setuju (SS) = 5

2.Setuju (S) = 4

3.Netral (N) = 3

4.Tidak setuju (TS) = 2

(50)

32

I. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian Validitas dan Reliabilitas :

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau

kecocokkan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini

dilakukan untuk menunjukkan tingkat kevalidan instrumen. Dalam hal ini

untuk mengukur validitas alat dari penelitian ini, peneliti menggunakan

metode korelasi product moment (Husein, 2003 : 93).

Rumus :

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel

∑X = jumlah total skor item

∑Y = jumlah total dari nilai skor total

∑XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total

∑X2 = jumlah kuadrat skor item

∑Y2 = jumlah kuadrat skor total

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka

(51)

33

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Kountour (2003:156) suatu instrumen penelitian disebut

reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian

atas apa yang diukur, jika hasil penilaian yang diberikan oleh instrumen

tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat

dipercaya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha (α) yaitu teknik pengujian reliabilitas suatu test atau angket yang jawabannya atau tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapat terdiri dari

dua pilihan atau lebih (Kountour, 2003:158).

Cronbach’s Alpha dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut

(Kountour, 2003:158) :

Rumus :

K e t e r a n g a n :

(52)

34

N = banyaknya pertanyaan

=

variance dari pertanyaan

=

variance dari skor

J. Alat Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan variabel X dalam hal ini kualitas layanan

(X1) dan kepuasan konsumen (X2), dengan variabel Y yaitu loyalitas

konsumen, digunakan alat analisis korelasi dengan metode analisis korelasi

Pearson Product Moment dan analisis korelasi berganda.

1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Analisis korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk

menentukan hubungan antara dua gejala interval. Gejala interval adalah

gejala yang menggunakan skala pengukuran yang sama.

Analisis ini digunakan untuk menjawab 2 permasalahan, yang

pertama “Apakah ada hubungan antara kualitas layanan dilihat dari

reliability, responsiveness, competence, access, dan tangibles dengan

kepuasan konsumen?” dan permasalahan kedua “Apakah ada hubungan

antara kualitas layanan dilihat dari reliability, responsiveness, competence,

(53)

35

Rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 2001 : 182) :

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara Xi terhadap Y

n = jumlah sampel

Y = variabel loyalitas konsumen

Xi = variabel kualitas layanan dan kepuasan konsumen

Langkah selanjutnya untuk menguji hipotesis adalah menentukan H0 dan

Ha :

H0 : r = 0, tidak ada hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan

konsumen dengan loyalitas konsumen.

Ha : r ≠ 0, ada hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen.

Pada hakikatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga 1.

a. Bila r = 0 atau r mendekati 0, berarti bahwa antara kedua variabel tidak

(54)

36

b. Bila r = +1, berarti bahwa kedua variabel mempunyai hubungan positif

dan sempurna (mendekati = 1 hubungan sangat kuat dan positif).

c. Bila r = -1, berarti kedua variabel mempunyai hubungan negatif dan

sempurna (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif).

Langkah selanjutnya memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan

menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 183) :

Tabel 3.1

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

2. Analisis Korelasi Berganda

Teknik korelasi berganda digunakan untuk menentukan hubungan

antara variabel kualitas layanan (X1) dan kepuasan konsumen (X2), dengan

loyalitas konsumen (Y). Analisis ini digunakan untuk menjawab

permasalahan ketiga “Apakah ada hubungan antara kualitas layanan dilihat

dari reliability,responsiveness, competence, access, tangibles dan kepuasan

konsumen dengan loyalitas konsumen?”.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

(55)

37

Untuk memperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi berganda

digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 190) :

Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel X1 dan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y

= koefisien korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

= koefisien korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

= koefisien korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

K. Pengujian Hipotesis

1. Uji-t

Dalam hal ini, untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu

kualitas layanan (X1) dan kepuasan konsumen (X2) mempunyai hubungan

yang signifikan dengan loyalitas konsumen (Y)

Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi

(56)

38

adalah 5 %. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai t

(Sugiyono, 200:292) :

Rumus:

Keterangan :

t = t hitung yang dicari

r = koefisien korelasi

r2 = koefisien determinan

n = jumlah sampel

Jika ttabel≤ thitung≤ ttabel (α = 0,05 ; n-2), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika thitung > ttabel (α = 0,05 ; n-2), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Uji-F

Dalam penelitian ini, uji-F dimaksudkan untuk mengidentisifikasi

apakah secara simultan variabel kualitas layanan (X1) dan kepuasan

konsumen (X2) secara signifikan dapat menjelaskan variabel loyalitas

konsumen (Y).

Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil

perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 5%.

Pengujian hipotesis diatas dengan menghitung nilai F (Sugiyono, 2001 :

(57)

39

Rumus :

Keterangan :

R2 = koefisien korelasi berganda

k = jumlah variabel X1-2

n = jumlah sampel

F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

Jika Fhitung≤ Ftabel (α = 0,05 ; n-k-1), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

(58)

40 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru

(PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan,

Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh

paraimam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim

disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara

lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh

Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang

yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse,

S.J. Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,

Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus

menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan

lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Empat

jurusan pertama PTPG Sanata Dharma, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA,

dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater

Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan

(59)

41

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J.

sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang

sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. Perkembangan Selanjutnya

Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan

November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik

Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil

memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri

PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli

1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari

Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma

tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah

menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP.

Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma

berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat

Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Sejak saat itu

(60)

42

aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana, fisik, administrasi,

sistem pengajaran atau kurikulum dan visi-misi kepada masyarakat.

Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola

Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini

ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Agar Sanata Dharma dapat

menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta

kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan SK

Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi

Universitas Sanata Dharma. Dengan ini, diharapkan Universitas Sanata

Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru sekaligus

berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sanata Dharma akhirnya terdorong untuk memperluas program

pendidikannya. Selain tetap membuka pendidikan guru FKIP (Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma juga membuka beberapa

fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 7 Fakultas

dengan 26 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan

3 Program Kursus Bersertifikat. Selain itu perkembangan selanjutnya

meliputi aspek-aspek lainya seperti, sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan,

dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro

/ lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik,

(61)

43

3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma :

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang)

4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus

(S.J.) propinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai

kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara

objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan

pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu

menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian

pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat

(62)

44

b. Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis

yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan,

lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi

kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang

mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual

mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa

menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan

sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga

yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional. Tujuan

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di USD

bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan

memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang

berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita

kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga

memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan

integritas kepribadian yang tinggi.

5. Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

a. Fakultas Ekonomi (FE) USD bertujuan untuk :

1) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan

Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan

(63)

45

2) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan

Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

b. Program Studi Fakultas Ekonomi

1. Program Studi Akuntansi

a) Misi

Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi

para pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat.

Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis

yang selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka

yang berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk

penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan

tersebut Jurusan atau Prodi Akuntansi memfokuskan misinya

pada penyiapan sumber daya manusia di bidang akuntansi yang

profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas

moral yang tinggi. Para lulusan di bidang akuntansi ini akan

mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat,

lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan

keputusan dalam dunia bisnis.

b) Penyelenggaraan

Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang

(64)

46

a. Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi.

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan

informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi

secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan dunia

bisnis.

c. Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi

dirinya maupun masyarakat sekitar.

d. Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai internal

auditor maupun external auditor (akuntan publik) dengan memberi

bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak.

Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi Akuntansi,

diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugas-tugas

terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum kepada

mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga

dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi

kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di

Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb. Mengingat bahwa

penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu

menjadi misi program studi, maka pemahaman mahasiswa akan

kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial. Untuk

itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi program

(65)

47

teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan. Untuk mengembangkan

dan menjawab tantangan perubahan lingkungan bisnis, Jurusan atau

Prodi Akuntansi senantiasa berusaha memperbaharui buku-buku

praktikum akuntansi baik secara manual maupun terkomputerisasi, serta

berusaha mendapatkan informasi mengenai isu-isu kontemporer di

bidang akuntansi dan mengembangkan program aplikasi komputer ke

dalam berbagai mata kuliah pokok. Para dosen di Jurusan atau Prodi

Akuntansi berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah

master lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan

maupun para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan

perusahaan dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar

dapat menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan

dengan praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara umum,

perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik.

Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik

lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan

dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia

(pendidikan, pelatihan, penelitian) mendapatkan perhatian besar.

Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam penyelenggaraan

pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam mengikuti kuliah,

menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan

(66)

48

c) Kurikulum

Kurikulum di Jurusan atau Prodi Akuntansi dirancang dalam

paket-paket per semester sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan studinya

dalam jangka waktu 4 tahun, bahkan bisa kurang dari waktu tersebut bagi

mahasiswa berprestasi. Jurusan Akuntansi memilih konsentrasi pada

bidang audit dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang dapat

bekerja sebagai internal auditor di perusahaan-perusahaan atau sebagai

external auditor di kantor akuntan publik. Oleh karena itu mata kuliah

yang ditawarkan lebih banyak di konsentrasikan ke bidang audit.

d) Fasilitas Penunjang

Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu

dan mempermudah proses perkuliahan adalah :

a. Perpustakaan

b. Tempat kuliah yang nyaman di Kampus

c. Jaringan Internet

d. Lab Komputer Akuntansi

e. Pojok Bursa Efek Jakarta

f. Pusat Pengembangan Akuntansi

(67)

49

2. Program Studi Manajemen

a) Misi

Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Hambatan-hambatan

perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga lalu-lintas

modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu

mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin terbatas, yang juga

akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran terhadap

lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas

hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan

konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan

sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan

masyarakat luas. Untuk menjawab tantangan itu, Jurusan / Prodi

Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon manajer

profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan

perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri :

a. berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi;

b. beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan

organisasi;

c. berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.

b) Penyelenggaraan

Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen

diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur

(68)

50

mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan ceramah, seminar

dan lain sebagainya. Penggunaan komputer semakin ditekankan

sehingga sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern.

Untuk membantu terbentuknya kematangan pribadi diciptakan suas

Gambar

Tabel 3.1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Tabel V.1
Tabel V.2
Tabel V.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.31/Menhut- II/2014 tentang Tata Cara Pemberian Dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam, Izin

Pada Gambar 5.26 terlihat pasukan ranger yang semula berada dalam state move dengan health point 100% akan bertemu musuh, lalu Gambar 5.27 terlihat state nya telah

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mediasi perceraian di Pengadilan Agama Sragen adalah sebagai berikut: pra mediasi, mediasi, pasca

Perencanaan sumber daya manusia harus mampu berpegang pada prinsip pokok untuk mendayagunakan pegawai/karyawan yang sudah dimiliki secara efektif dan efisien, sebelum

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

Kemudian dilakukan penentuan kadar flavonoid lotion antara sebelum penyimpanan (minggu ke-0) dan setelah penyimpanan (minggu ke-5) menggunakan metode densitometri. Dari

Penelitian ini akan memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengalaman dan gambaran komunikasi interpersonal pada remaja yang diasuh oleh orangtua tunggal sehingga masyarakat