• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

No. 55/07/21/Th. X, 01 Juli 2015

PRODUKSI

PADI,

JAGUNG,

DAN

KEDELAI

(ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

1. PENDAHULUAN

Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini mencakup produksi PADI, JAGUNG, dan KEDELAI. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu dilakukan oleh BPS sebanyak 4 (empat) kali dengan status angka yang berbeda. Angka Ramalan I (ARAM I) terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan April. Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan realisasi produksi Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ARAM, ASEM dan ATAP melalui BRS adalah seperti berikut:

A. PADI

Produksi padi tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebanyak 1.404 ton gabah

kering giling (GKG), naik sebesar 1 ton (0,07 persen) dibandingkan tahun 2014 (Angka Tetap). Namun luas panen tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan tetapi produktivitas naik sebesar 0,03 kuintal/hektar (0,08 persen).

B. JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 682 ton pipilan

kering, turun sebesar 21 ton (-2,98 persen) dibandingkan tahun 2014 (Angka Tetap). Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 11 hektar (-3,65 persen), meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,16 kuintal/hektar (0,68 persen)

C. KEDELAI

Produksi kedelai tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 18 ton biji kering,

turun sebesar 1 ton (-5,55 persen) dibanding tahun 2014 (Angka Tetap). Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 1 hektar (-5,88 persen), meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,38 persen).

(2)

Status Angka Jadwal Rilis BRS (tahun t)

Subround

Januari-April Mei-Agustus September-Desember 1. ARAM I (t) Awal Juli REALISASI RAMALAN

2. ARAM II (t) Awal November REALISASI RAMALAN 3. ASEM (t-1) Awal Maret REALISASI (angka belum final)

4. ATAP (t-1) Awal Juli REALISASI (angka final)

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaanya baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan. Diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir.

2. PRODUKSI PADI

Produksi padi tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 1.404 ton Gabah Kering Giling (GKG), bertambah sebanyak 1 ton (0,07 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014 (Angka Tetap). Untuk luas panen tahun 2015 tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan sedangkan produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 0,29 kuintal/hektar (0,80 persen).

Tabel 1. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi (Sawah+Ladang) Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Uraian 2013 (ATAP) 2014 (ARAM I) 2015

Perkembangan

2013−2014 2014−2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 379 385 385 6 1,58 0 0 Sumatera 3.518.149 3.466.211 3.714.367 -51.938 -1,48 248.156 7,16 Indonesia 13.835.252 13.797.307 14.309.364 -37.945 -0,274 512.057 3,71 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 36,15 36,44 36,47 0,29 0,80 0,03 0,08 Sumatera 42,9 42,77 44,02 -0,13 -0,30 1,25 2,92 Indonesia 51,52 51,35 52,80 -0,17 -0,33 1,45 2,82 3.Produksi (Ton) Kepulauan Riau 1.370 1.403 1.404 33 2,41 1 0,07 Sumatera 16.749.659 16.628.893 18.429.856 -120.766 -0,72 1.800.963 10,83 Indonesia 71.279.709 70.846.465 75.550.895 -433.244 -0,61 4.704.430 6,64 Keterangan : Bentuk produksi Padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)

(3)

Berdasarkan cara tanam, sebenar padi di Indonesia dibedakan menjadi padi sawah dan padi ladang. Khusus di Provinsi Kepulauan Riau hanya terdapat jenis padi sawah saja, walaupun kenyataannya kontribusi padi ladang secara nasional cukup banyak sekitar 3,74 juta ton di tahun 2014.

Tabel 2. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Uraian 2013 (ATAP) 2014 (ARAM I) 2015

Perkembangan

2013−2014 2014−2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 379 385 385 6 1,58 0 0 Sumatera 3.261.191 3.224.907 3.482.081 -36.264 -1,112 257.174 8 Indonesia 12.672.003 12.664.347 13.186.722 -7.656 -0,06 522.375 4,12 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 36,15 36,44 36,47 0,29 0,80 0,03 0,08 Sumatera 44,78 45,25 45,68 0,47 1,05 0,43 0,95 Indonesia 53,18 52,98 54,45 -0,2 -0,38 1,47 2,77 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 1.370 1.403 1.404 33 2,41 1 0,07 Sumatera 15.988.963 15.950.567 17.749.959 -38.396 -0,24 1.799.392 11,28 Indonesia 67.391.608 67.102.361 71.801.210 -289.247 -0,43 4.698.849 7

Keterangan : Bentuk produksi Padi adalah Gabah Kering Giling (GKG)

4. PRODUKSI JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 682 ton pipilan kering, turun sebesar 21 ton (-2,98 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Penurunan produksi terjadi

karena luas panen turun sebesar 11 hektar (-3,68 persen), namun produktivitas mengalami kenaikan

(4)

Tabel 3. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Uraian 2013 (ATAP) 2014 (ARAM I) 2015

Perkembangan

2013−2014 2014−2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 339 301 290 -38 -11,21 -11 -3,65 Sumatera 753.469 748.033 803.426 -5.436 -0,721 55.393 7,41 Indonesia 3 821 504 3 837 019 3.997.499 15.515 0,406 160.480 4,18 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 23,30 23,36 23,52 0,06 0,26 0,16 0,68 Sumatera 43,71 45,87 47,48 2,16 4,94 1,61 3,51 Indonesia 48,44 49,54 51,70 1,1 2,27 2,16 4,36 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 790 703 682 -87 -11,01 -21 -2,98 Sumatera 3.985.308 4.025.273 4.465.688 39.965 1,003 440.415 10,94 Indonesia 18 511 853 19 008 426 20.666.702 496.573 2,68 1.658.276 8,72

Keterangan : Bentuk produksi Jagung adalah Pipilan Kering

5. PRODUKSI KEDELAI

Produksi Kedelai tahun 2015 (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 17 ton biji kering, turun sebesar 1 ton (-5,88) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena luas panen turun sebesar 1 hektar (-5,88 persen) namun produktivitas kedelai di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,38 persen).

(5)

Tabel 4. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Uraian 2013 (ATAP) 2014 (ARAM) 2015

Perkembangan

2013−2014 2014−2015

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

Kepulauan Riau 17 17 16 0 0,00 -1 -5,88 Sumatera 50.508 79.905 86.654 29.392 58,202 6.749 8,44 Indonesia 550 793 615 685 640.351 64.226 11,781 24.666 4,01 2. Produktivitas (ku/ha) Kepulauan Riau 10,59 10,59 10,63 0 0,00 0,04 0,38 Sumatera 10,77 12,28 11,20 1,49 14,02 -1,08 -8,79 Indonesia 14,16 15,51 15,60 1,35 9,53 0,09 0,58 3. Produksi (ton) Kepulauan Riau 18 18 17 0 0,00 -1 -5,55 Sumatera 68.872 111.163 118.591 42.061 61,40 7.428 6,68 Indonesia 779 992 954 997 998.866 173.964 22,43 43.869 4,59

Keterangan : Bentuk produksi Kedelai adalah Biji Kering

Secara umum perkembangan ketiga komoditas tersebut (padi, jagung, dan kedelai) tahun 2013 -2015 di Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut

Tabel 5. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Uraian 2013 (ATAP) 2014 (ARAM) 2015

Perkembangan

2013−2014 2013−2014

Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Padi 379 385 385 6 1,58 0 0 - Jagung 339 301 290 -38 -11,21 -11 -3,65 - Kedelai 17 17 16 0 0 -1 -5,88 2. Produktivitas (ku/ha) - Padi 36,15 36,44 36,47 0,29 0,80 0,03 0,08 - Jagung 23,30 23,36 23,52 0,06 0,26 0,16 0,68 - Kedelai 10,59 10,59 10,63 0 0,00 0,04 0,38 3. Produksi (ton) - Padi 1.370 1.403 1.404 33 2,41 1 0,07 - Jagung 790 703 682 -87 -11,01 -21 -2,98 - Kedelai 18 18 17 0 0,00 -1 -5,55

Keterangan: kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG), produksi jagung adalah pipilan kering, produksi kedelai adalah biji kering

Gambar

Tabel 1.  Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi (Sawah+Ladang)  Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015
Tabel 2.  Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah  Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015
Tabel 3.  Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung  Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015
Tabel 5.  Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai  Di Provinsi Kepulauan Riau dan Indonesia, 2013-2015

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu matematika berkaitan dengan teknologi dan cara mencari tahu tentang pengukuran secara sistematis, sehingga matematika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan konsentrasi gula pada sirup bonggol nanas dihasilkan yang terbaik adalah sirup bonggol nanas

bahwa ketentuan pasal 110 huruf f dan pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Pasar

Dari penyebaran kuesioner bahwa pada variabel pengetahuan produk, tanggapan responden tertinggi terdapat pada indikator Kp1 yang menyatakan tentang “Saya merasa

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan