• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK II REVISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK II REVISI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPARANSI

TRANSPARANSI

KEBIJAKAN PUBLIK

KEBIJAKAN PUBLIK

BAGIAN II

BAGIAN II

(2)

Biodata Narasumber

Biodata Narasumber

NamaNama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.SiLahirLahir : Jambi, 4 Maret 1977: Jambi, 4 Maret 1977

NIPNIP : 19770304 1995 11 1 001: 19770304 1995 11 1 001

JabatanJabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala): Dosen Fungsional (Lektor Kepala)PangkatPangkat : Pembina TK. I (IV/b): Pembina TK. I (IV/b)

InstansiInstansi : Kampus IPDN Jatinangor: Kampus IPDN Jatinangor

AlamatAlamat : Komp. Singgasana Pradana : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BandungJl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

(3)

F. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM

F. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM

ANALISIS KEBIJAKAN

ANALISIS KEBIJAKAN

POLITICAL SYSTEMS THEORYPOLITICAL SYSTEMS THEORY (by DAVID EASTON) (by DAVID EASTON)

 mengidentifikasi dan antarhubungan institusi dan mengidentifikasi dan antarhubungan institusi dan aktivitas di dalam sebuah masyarakat yg membuat

menjadi batas dari sistem politik. Isinya : Demands, Demands, Support and Feedback.

Support and Feedback.

GROUP THEORYGROUP THEORY

Kebijakan publik merupakan produk dari perjuangan Kebijakan publik merupakan produk dari perjuangan kelompok.

(4)

ELITE THEORYELITE THEORY

  Kebijakan publik dapat dianggap sbg nilai-nilai dan pilihan Kebijakan publik dapat dianggap sbg nilai-nilai dan pilihan

elit yg sedang berkuasa. elit yg sedang berkuasa.

Dye & Zeigler memberikan ringkasan mengenai teori elit sbb :Dye & Zeigler memberikan ringkasan mengenai teori elit sbb :

1) Masyarakat dibagi ke dalam beberapa orang yang1) Masyarakat dibagi ke dalam beberapa orang yang

memiliki kekuasaan dan lainnya tidak. Hanyamemiliki kekuasaan dan lainnya tidak. Hanya

sejumlah kecil orang mengalokasikan nilai-nilaisejumlah kecil orang mengalokasikan nilai-nilai

utk masyarakat, sebagian besar masyarakat tidakutk masyarakat, sebagian besar masyarakat tidak

mengambil keputusan publik.mengambil keputusan publik.

2) Bbrapa orang yg memerintah memiliki karakteristik2) Bbrapa orang yg memerintah memiliki karakteristik

berbeda dgn yg diperintah. Elit ditarik secara berbeda dgn yg diperintah. Elit ditarik secara

disproporsional dari lapisan atas strata sosialdisproporsional dari lapisan atas strata sosial

masyarakat.masyarakat.

(5)

3) Pergerakan dari kelompok non-elit ke kelompok3) Pergerakan dari kelompok non-elit ke kelompok

elit hrs berjalan perlahan dan berkelanjutan sertaelit hrs berjalan perlahan dan berkelanjutan serta

menolak revolusi. Hanya kelompk non-elit yg telahmenolak revolusi. Hanya kelompk non-elit yg telah

menerima konsensus dasar elit dpt diterima dimenerima konsensus dasar elit dpt diterima di

dalam lingkaran elit yang memerintah.dalam lingkaran elit yang memerintah.

4) Elit memberikan sebuah konsensus pada nilai-nilai4) Elit memberikan sebuah konsensus pada nilai-nilai

dasar sistem sosial dan memelihara sistem tsb.dasar sistem sosial dan memelihara sistem tsb.

5) Kebijakan publik tidak merefleksikan kepentingan5) Kebijakan publik tidak merefleksikan kepentingan

masyarakat tetapi lebih banyak mengikuti nilai-nilaimasyarakat tetapi lebih banyak mengikuti nilai-nilai

dari elit. Perubahan kebijakan publik lebih bersifatdari elit. Perubahan kebijakan publik lebih bersifat

bertahap daripada revolusioner. bertahap daripada revolusioner.

6) Elit yang aktif merupakan subyek utk mempenga-6) Elit yang aktif merupakan subyek utk

ruhi secara langsung massa yg apatis.ruhi secara langsung massa yg apatis.

(6)

FUNCTIONAL PROCESS THEORYFUNCTIONAL PROCESS THEORY

 Harold Lasswell mengemukakan 7 (tujuh) kategoriHarold Lasswell mengemukakan 7 (tujuh) kategori

analisis fungsional yi sbb :analisis fungsional yi sbb :

1) 1) IntelligenceIntelligence : bgmn informasi mengenai masalah : bgmn informasi mengenai masalah

kebijakan yg memperoleh perhatian pembuatkebijakan yg memperoleh perhatian pembuat

kebijakan didapat dan diproses. kebijakan didapat dan diproses.

2) 2) RecommendationRecommendation : Bgmn rekomendasi berkaitan : Bgmn rekomendasi berkaitan

dengan isyu yg telah ada dibuat & dikembangkan.dengan isyu yg telah ada dibuat & dikembangkan.

3) 3) PrescriptionPrescription : Bgmn aturan-aturan umum dipakai : Bgmn aturan-aturan umum dipakai

atau diperankan, oleh siapa ?atau diperankan, oleh siapa ?

4) 4) InvocationInvocation : Siapa menentukan aturan atau hukum : Siapa menentukan aturan atau hukum

yg sdh baku dan penerapan kebutuhan akan aturanyg sdh baku dan penerapan kebutuhan akan aturan

atau hukum ?atau hukum ?

(7)

5)

5) ApplicationApplication : Bgmn hukum atau aturan diterapkan : Bgmn hukum atau aturan diterapkan atau dipaksakan ?

atau dipaksakan ? 6)

6) AppraisalAppraisal : Bgmn pelaksanaan kebijakan, sukses, : Bgmn pelaksanaan kebijakan, sukses, gagal atau diharapkan ?

gagal atau diharapkan ? 7)

7) TerminationTermination : Bgmn aturan atau hukum yg asli : Bgmn aturan atau hukum yg asli

dibatalkan atau dilanjutkan dengan modifikasi atau dibatalkan atau dilanjutkan dengan modifikasi atau

mengubah bentuk ? mengubah bentuk ?

INSTITUTIONALISMINSTITUTIONALISM

 Menekankan pada aspek formal dan struktural dari Menekankan pada aspek formal dan struktural dari institusi, sehingga kurang dapat mendayagunakan institusi, sehingga kurang dapat mendayagunakan

(8)

G. HAKIKAT MASALAH PUBLIK

G. HAKIKAT MASALAH PUBLIK

Beberapa Pengertian DasarBeberapa Pengertian Dasar

a. Peristiwa adalah tindakan yang bersifat alami dana. Peristiwa adalah tindakan yang bersifat alami dan

manusiawi yg dirasa memiliki konsekuensi –manusiawi yg dirasa memiliki konsekuensi –

konsekuensi sosial.konsekuensi sosial.

b. Permasalahan adalah kebutuhan manusia, entah b. Permasalahan adalah kebutuhan manusia, entah

bgmn cara mengenalnya, yg tetap ada jalanbgmn cara mengenalnya, yg tetap ada jalan

keluarnya.keluarnya.

c. Permasalahan publik adalah kebutuhan manusia,c. Permasalahan publik adalah kebutuhan manusia,

entah bgmn cara mengenalnya, yg tidak dapatentah bgmn cara mengenalnya, yg tidak dapat

(9)

d. Isyu-isyu adalah permasalahan umum yg bersifatd. Isyu-isyu adalah permasalahan umum yg bersifat

kontroversial.kontroversial.

e. Bidang isyu adalah kumpulan permasalahane. Bidang isyu adalah kumpulan permasalahan

umum yg bersifat kontroversial.umum yg bersifat kontroversial.

(Sumber : Jones, 1984 : 70).(Sumber : Jones, 1984 : 70).

* * Permasalahan bersifat privat apabila dapat diatasi Permasalahan bersifat privat apabila dapat diatasi tanpa mempengaruhi orang lain.

tanpa mempengaruhi orang lain.

* * Permasalahan publik terdiri dari semua masalah yg Permasalahan publik terdiri dari semua masalah yg dipengaruhi oleh konsekuensi-konsekuensi tidak

(10)

A TAXONOMY OF GENERAL APPROACHES

A TAXONOMY OF GENERAL APPROACHES

TO POLITICAL PHENOMENA

TO POLITICAL PHENOMENA

Method of Theory ConstructionMethod of Theory Construction

Deductive InductiveDeductive Inductive

Individual Public choice Welfare EconomicsIndividual Public choice Welfare Economics Fundamental

Fundamental

Group Marxism Pluralism/ Corporatism Group Marxism Pluralism/ Corporatism Unit of

Unit of

Institutions Neo-Institutio- StatismInstitutions Neo-Institutio- Statism Analysis nalism

Analysis nalism

Sumber : Michael Howlett & M Ramesh, 1995; 19.

(11)

H. BARANG DAN JASA PUBLIK

H. BARANG DAN JASA PUBLIK

 Samuelson mendefinisikan public good sbg :Samuelson mendefinisikan public good sbg :

 “ as one which all enjoy in common in the sense that each as one which all enjoy in common in the sense that each

individual’s consumption of such a good leads to no individual’s consumption of such a good leads to no

subtraction from any other individual’s consumption of subtraction from any other individual’s consumption of

that good”. that good”.

A Taxonomy of GoodsA Taxonomy of Goods

Excludable Non-excludableExcludable Non-excludable Rival A B

Rival A B Non-rival C D Non-rival C D

(12)

TAKSONOMI UMUM BARANG DAN JASA-JASA

TAKSONOMI UMUM BARANG DAN JASA-JASA

EXHAUSTIVENESSEXHAUSTIVENESS

HIGH LOWHIGH LOW EXCLUSIVITY

EXCLUSIVITY

HIGH HIGH PRIVATE GOOD TOLL GOODPRIVATE GOOD TOLL GOOD

LOW LOW COMMON POOL GOOD COMMON POOL GOOD PUBLIC GOODPUBLIC GOOD

Sumber : E.S. Savas, dikutip dari Howlett & Ramesh, 1995 : 32

(13)

Dua Karakteristik Barang Publik :

Dua Karakteristik Barang Publik :

1) non-rivalness in consumption;1) non-rivalness in consumption;2) non-excludable2) non-excludable

Sumber : John Cullis and Philip Jones, 1992 : 63.

(14)

The Prisoner’s Dilemma

The Prisoner’s Dilemma

Prisoner APrisoner A

Denies ConfessDenies Confess

A and B each A gets 0 yearsA and B each A gets 0 years

Denies Denies get 1 years B gets 5 years get 1 years B gets 5 years

Prisoner BPrisoner B

Confess Confess A gets 5 years A and B eachA gets 5 years A and B each

B gets 0 years serve 3 yearsB gets 0 years serve 3 years

Source : Inge Kaul, et al, 1999 : 8.

(15)

PRIVATE AND PUBLIC GOODS

PRIVATE AND PUBLIC GOODS

Rivalrous NonrivalrousRivalrous Nonrivalrous

Excludable Private good Excludable Private good NetworkNetwork

Club goodClub good

Nonexcludable Nonexcludable Good subject Pure public goodGood subject Pure public good

to congestion, Existence valueto congestion, Existence value

yet accessible Some globalyet accessible Some global

to all commonsto all commons

Some globalSome global

commons commons

Source : Inge Kaul, et al, 1999 : 5.

(16)

PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA) PROSES HIRARKI ANALITIK (PHA)

oleh :

oleh : THOMAS L. SAATYTHOMAS L. SAATY

Metode PHA adalah metode yg memecah-mecah Metode PHA adalah metode yg memecah-mecah

suatu situasi yg kompleks, tak terstruktur, ke dalam suatu situasi yg kompleks, tak terstruktur, ke dalam

bagian-bagian komponennya, menata bagian atau bagian-bagian komponennya, menata bagian atau

variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif

pentingnya setiap variabel; dan mensintesis pentingnya setiap variabel; dan mensintesis

berbagai pertimbangan utk menetapkan variabel berbagai pertimbangan utk menetapkan variabel

mana yg memiliki prioritas paling tinggi dan mana yg memiliki prioritas paling tinggi dan

bertindak utk mempengaruhi hasil pada situasi bertindak utk mempengaruhi hasil pada situasi

(17)

EMPAT SIFAT CIRI ANCANGAN

tas secara berlebihan.tas secara berlebihan.

2. Keadilan dng menilai biaya serta manfaat & mengalokasi 2. Keadilan dng menilai biaya serta manfaat & mengalokasi

kan biaya kepada mereka yang memperoleh manfaat.kan biaya kepada mereka yang memperoleh manfaat. 3. Kemampuan utk merencanakan hal yg belum diketahui 3. Kemampuan utk merencanakan hal yg belum diketahui

dgn memperhitungkan perubahan, menetapkan dimana dgn memperhitungkan perubahan, menetapkan dimana

perubahan itu mungkin akan muncul, dan memutuskan perubahan itu mungkin akan muncul, dan memutuskan

prioritas utk menentukan tindakan. prioritas utk menentukan tindakan.

4. Keluwesan dlm menyesuaikan terhadap perubahan dgn 4. Keluwesan dlm menyesuaikan terhadap perubahan dgn

cara merencanakan, melaksanakan, dan sbg tanggapancara merencanakan, melaksanakan, dan sbg tanggapan

terhadap kondisi yg baru, merencanakan ulang danterhadap kondisi yg baru, merencanakan ulang dan

(18)

PRINSIP PEMIKIRAN ANALITIK PRINSIP PEMIKIRAN ANALITIK

1.

1.

Menyusun hirarki

Menyusun hirarki

2.

2.

Menentukan prioritas

Menentukan prioritas

3.

3.

Konsistensi logis

Konsistensi logis

4.

4.

Pengukuran

Pengukuran

5.

5.

Evolusi skala

Evolusi skala

6.

(19)

TIGA PRINSIP DASAR PHA

TIGA PRINSIP DASAR PHA

1.

1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarkis Menggambarkan dan menguraikan secara hirarkis

menyusun secara hirarkis – yaitu memecah- menyusun secara hirarkis – yaitu

memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur yg mecah persoalan menjadi unsur-unsur yg terpisah-pisah.

pisah. 2.

2. Pembedaan prioritas dan sintesis Pembedaan prioritas dan sintesis  disebut disebut

penetapan prioritas, yaitu menentukan peringkat penetapan prioritas, yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.

elemen-elemen menurut relatif pentingnya. 3.

(20)

Tingkat 1 :Tingkat 1 :

FokusFokus

Tingkat 2 :Tingkat 2 :

KriteriaKriteria

Tingkat 3 :Tingkat 3 :

SubkriteriaSubkriteria

Tingkat 4 :Tingkat 4 :

(21)

Contoh : Hirarki Untuk Memilih Calon Kepala Dinas

Contoh : Hirarki Untuk Memilih Calon Kepala Dinas

Tingkat 1 Tingkat 1

Fokus Memilih Kepala Dinas Fokus Memilih Kepala Dinas

Tingkat 2 : Tingkat 2 :

Pendidikan dan Pendidikan Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan Pendidikan dan Pendidikan Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan Manajemen Teknis Pribadi Ketrampilan Manajemen Teknis Pribadi

Tingkat 3 : Tingkat 3 :

Kemampuan Kepemimpinan Pemecahan Pengetahuan Tanggung Kemampuan Kepemimpinan Pemecahan Pengetahuan Tanggung

masalah pekerjaan jawabmasalah pekerjaan jawab

Tingkat 4 : Tingkat 4 :

(22)

Bagimu Negeri

Jiwa Raga Kami

Amiin.

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

(23)

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Kurang

Referensi

Dokumen terkait

terlihat bahwa di minggu 1 konversi itik hibrida yang terendah ada diperlakuan P3 dimana diperlakuan ini diberi tambahan daun sukun sebanyak 12%, dimana dengan

CPOB adalah suatu konsep dalam industri farmasi mengenai langkah- langkah atau prosedur yang dilakukan dalam suatu industri farmasi untuk menjamin mutu obat yang diproduksi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kesimpulan yang dapat ditarik yaitu pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa pada tema Hidup Rukun

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Pembelajaran Ekspositori memberi pengaruh yang lebih baik daripada Pembelajaran tipe Jigsaw

Dalam sumber daya manusia terkait dengan masih sedikitnya jumlah petugas yang ada dalam hal melaksanakan pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan di

Atas dasar hasil wawancara yang telah dijelaskan oleh mahasiswa di atas, peneliti memandang perlunya dilakukan penelitian terkait hubungan dukungan sosial teman sebaya

Menurut Sarwono, 1994, Patofisiologi dari kehamilan mola hidatidosa yaitu karena tidak sempurnanya peredaran darah fetus, yang terjadi pada sel telur patologik yaitu : hasil

Figure 4, shows a damage assessment map produced by the integration of the two change detection methods, coherence results for SAR data and CE results for