• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN

KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. BANK

PERKREDITAN RAKYAT KECAMATAN LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

NEVIA MUTIA RESISTI

11090153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMBAR

(2)
(3)

PENGARUH KEMAMPUAN, PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN

KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. BANK

PERKREDITAN RAKYAT KECAMATAN LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh:

Nevia Mutia Resisti, Hayu Yolanda Utami dan Vivina Eprillison Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat

Email: neviamutia@gmail.com, hayuyudha@gmail.com, vi2na@yahoo.com

ABSTRACT

This research aim to to analyse 1) Ability have an effect on positive and signifikan to employees labour capacity of PT. BPR District Of Lengayang Sub-Province Coastal area of South 2) Job experience have an effect on positively and signifikan to ability of employees job of PT BPR District Of Lengayang Sub-Province Coastal area of South 3) job experience have an effect on positive and signifikan to labour capacity of kaeryawan PT. BPR District Of Lengayang Sub-Province of Peisir South 4) Satisfaction of job have an effect on positive and signifikan to labour capacity of PT. BPR District Of Lengayang Sub-Province Coastal area. Type Research the used is descriptive research and asosiatif. this research time is conducted in January 2016. this Research population amount to counted 35 people. Technique intake of sampel totally sampling with amount of sampel counted 35 people. Technique analyse data the used is Inductive and descriptive analisys constructively program of SPSS Version 16.00.

Keyword: Ability, Job Experience, Satisfaction of Job, Labour Capacity

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, 2) Pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kemampuan kerja karyawan PT BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, 3) pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja kaeryawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Peisir Selatan, 4) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016. Populasi penelitian ini berjumlah sebanyak 35 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisys deskriptif dan Induktif dengan bantuan program SPSS Versi 16.00.

(4)

PENDAHULUAN

Persaingan didunia kerja yang semakin kompetitif mengakibatkan para pelaku bisnis semakin dituntut untuk memenangkan persaingan sehinnga usahanya dapat terus bertahan dan berlanjut dimasa mendatang. Hal ini menyebabkan para pelaku bisnis memiliki beban yang besar untuk terus berusaha agar perusahaannya dapat terus bertahan. Untuk itu para pelaku bisnis juga harus mempunyai suatu target guna mempertahankan atau meningkatkan produktivitas dan efektifitas karyawan. Hal ini membuat kualiatas dan kuantitas kerja karyawan ikut meningkat.

Menurut Byars dan Rue (Sutrisno, 2013) prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang ada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. Pekerjaan yang dilakukan karyawan dapat dilihat dari kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan tenaga kerja yang bersangkutan. Jadi, karyawan yang memiliki prestasi kerja karyawan yang memiliki skill atau pun keterampilan yang berbeda dengan karyawan yang lainnya, sehingga dengan perbedaan itu karyawan dapat mencapai prestasi kerja, dimana semakin tinggi tingkat prestasi kerja karyawan maka akan berdampak positif bagi karyawan dan perusahaan

Menurut (Hasibuan, 2013) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan outcome atau hasil dari kerja yang dicapai karyawan selama mereka bekerja diperusahaan. Apabila karyawan berkeinginan berprestasi tinggi, ditunjang dengan kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta moral kerja dan disiplin yang tinggi, maka akan sangat mendukung terwujudnya kinerja yang baik yang baik pada perusahaan tersebut.

Untuk menciptakan prestasi kerja yang maksimal perusahaan tidak harus memilih karyawan yang tepat tetapi juga ditunjang dengan menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi karyawan untuk bekerja optimal, karena kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah kemampuan. Menurut (Robbins.p, 2007) Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Betapa hebat dan canggihnya peralatan dan teknologi serta modal yang besar, tetapi bila unsur manusianya tidak memiliki kemampuan untuk bekerja secara efektif dan efisien, tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Agar prestasi karyawan meningkat, karyawan perlu memperdalam kemampuannya yang pertama kemampuan teknis yaitu penguasaan terhadap peralatan kerja dan kemampuan konseptual yaitu memahami kebijakan perusahaan serta kemampuan sosial yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan keja tanpa konflik. Kemampuan yang tinggi akan membantu karyawan dalam mengerjakan berbagai tugas, sehingga memudahkan pekerjaan mereka. Sedangkan kemampuan yang rendah mengakibatkan karyawan menjadi pasif. Tinggi rendahnya prestasi kerja karyawan berkaitan erat dengan kemampuan yang dimiliki dan sistem yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.

Selain kemampuan, faktor yang diduga mempengaruhi prestasi kerja adalah pengalaman kerja. Pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan usaha suatu organisasi. Dengan memperoleh pengalaman kerja, maka tugas yang dibebankan dapat dikerjakan dengan baik. Sedangkan pengalaman kerja jelas sangat mempengaruhi prestasi kerja karyawan karena dengan mempunyai pengalaman kerja, maka prestasi kerjapun akan meningkat. Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang, kadang-kadang lebih dihargai dari pada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling baik dari pada guru. Pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu (Sastrohadiwiruyo, 2005). Pengalaman kerja merupakan sesuatu atau keahlian yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

(5)

Selain kemampuan dan pengalaman kerja, kepuasan kerja diduga mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena kepuasan kerja merupakan sikap yang diperlihatkan oleh karyawan secara langsung baik positif maupun negatif dari hasil pekerjaan yang ia terima. Menurut (Davit dan Newstrom 2014) hakikat kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang yang relatif berbeda dari pemikiran yang objektif dan keinginan perilaku, perasaan senang atau tidak senang ini muncul disebabkan karena pada saat karyawan bekerja mereka membawa serta keinginan, kebutuhan dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja mereka dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi harapan kerja ini dapat terpenuhi, maka semakin tinggi tingkat

kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Jika kepuasan kerja dapat terpenuhi tentunya karyawan akan dapat memberikan kinerja yang baik dan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut.

PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah suatu lembaga keuangan berbentuk bank secara khusus membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah. PT. BPR Lengayang memiliki dua cabang yaitu di Balai Selasa dan Surantih Kabupaten Pesisir Selatan. Karyawan merupakan aset yang penting bagi PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, maka dari itu karyawan dapat memberikan dan melakukan yang terbaik agar dapat memberikan hasil yang terbaik bagi PT. BPR Lengayang itu sendiri.

Tabel 1. Waktu Penilaian Prestasi Kerja Karyawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

No Kriteria Waktu Penilaian

1 Kecakapan penilaian karyawan 6 bulan sekali 2 Kenaikan gaji karyawan 2 tahun sekali

3 Kenaikan jabatan 4 tahun sekali

4 Pemberian sanksi Apabila karyawan berbuat

kesalahan Sumber: PT BPR Kec. Lengayang Kab. Pesisir Selatan (2015)

Dari tabel diatas menjelaskan tentang waktu penilaian yang akan dilakukan oleh pihak PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan terhadap karyawan, penilaian dilakukan secara bulanan, triwulanan, semesteran (6 bulanan) atau tahunan, namun yang dipublikasikan penilaian kinerja karyawan yang berlangsung secara semesteran atau setiap 6 bulan. Penilaian prestasi kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dilakukan langsung oleh pimpinan dimulai dari penilaian kecakapan karyawan, kenaikan gaji, kenaikan jabatan serta pemberian sanksi terhadap karayawan yang melakukan kesalahan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Pengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian asosiatif yaitu penelitian penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atupun juga hubungan antara dua variabel/lebih penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komperatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2008.)

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 di PT. BPR Kec. Lengayang Kab. Pesisir Selatan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karayawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah

(6)

35 orang. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang.

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari, uji normalitas, analisis jalur dan uji t.

HASIL PENELITIAN

1. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kemampuan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien jalur sebesar 0,801, sedangkan hasil uji thitung menyatakan bahwa thitung > ttabel (7,695 > 1,690) dengan alpha 5%, diperoleh nilai sig < alpha (0,000 < 0,05), berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman kerja terhadap kemampuan karyawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan. Artinya Semakin lama seseorang bekerja maka kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas akan semakin bertambah juga

Berdasarkan distribusi frekuensi maka diperoleh rata-rata skor pada variabel pengalaman kerja 4,18 dengan TCR sebesar 83,52% berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator keramahtamahan dalam menghadapi pemimpin diperoleh rata-rata skor sebesar 4,24 dan TCR sebesar 84,76% berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator kelengkapan pengalaman kerja diperoleh rata-rata skor sebesar 4,11 dan TCR sebesar 82,29% berada pada kategori baik.

Uji analisis jalur dengan SPSS 16,0 menunjukan adanya pengaruh langsung

pengalaman kerja terhadap terhadap kemampuan sebesar 0,642, sedangkan pengaruh tidak langsung pengalaman kerja terhadap kemampuan sebesar 0,000, jadi total pengaruh pengalaman kerja terhadap kemampuan adalah sebesar 0,642. Berarti pengalaman kerja berpengaruh sebesar 64,20% terhadap kemampuan kerja karyawan pada PT. BPR di Kecamatan lengayang.

Melihat nilai dominannya pengaruh pengalaman kerja terhadap kemapuan kerja karyawan sangat berpengaruh. Artinya sebelum menerima karyawan baru di PT. BPR, sebaiknya PT. BPR meminta atau memperhatikan pengalaman kerja karyawan tersebut, karena pengalaman kerja sangat kuat hubungan dengan kemampuan untuk bekerja. Pengalaman akan membentuk pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang pada diri seseorang dalam bekerja. Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan menentukan atau menunjukan bagaimana kualitas seseorang dalam bekerja, artinya mudah sulit atau cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan akan dipengaruhi oleh seberapa banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini berarti pengalaman mempengaruhi kemampuan dalam bekerja.

Hasil penelitian ini sesuai menurut teori (Nitisemito, 2000) Pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Menurut (Hasibuan, 2013) kemampuan kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman kerja dan kesungguhan serta waktu.

Hal ini sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh penelitian Randi rahmadi (2008) dengan judul “Pengaruh komitmen organisasi, motivasi dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja lembaga keuangan” hasil dari penelitian menyatakan bahwa: Hasil uji F menunjukan F hitung sebesar 25.782 dengan tingkat signifikan pada alpha 0.000 hal ini berarti variabel independen

(7)

(komitmen organisasi, motivasi dan budaya organisasi) terhadap variabel dependen (prestasi kerja).

2. Pengaruh Kemampuan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien jalur sebesar 0,370, sedangkan hasil uji thitung menyatakan bahwa thitung > ttabel (2,351 > 1,690) dengan alpha 5%, diperoleh nilai sig < alpha (0,025 < 0,05), berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan. Artinya apabila kemampuan kerja tinggi maka prestasi kerja karyawan juga akan meningkat.

Berdasarkan distribusi frekuensi maka diperoleh rata-rata skor pada variabel pengalaman kerja 4,20 dengan TCR sebesar 83,97% berada pada ketegori baik. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator kemampuan konseptual dengan rata-rata skor sebesar 4,27 dan TCR sebesar 85,43% berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikotor kemampuan teknis dengan rata-rata skor sebesar 4,12 dan TCR sebesar 82,48% berada pada ketegori baik.

Uji analisis jalur dengan SPSS 16,0 menunjukan adanya pengaruh langsung antara kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,137, sedangkan pengaruh tidak langsung antara kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,000, jadi total pengaruh kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,137. Berarti kemampuan berpengaruh sebesar 13,70% terhadap prestasi kerja karyawan.

Berdasarkan dari hasil penelitian, berarti kemampuan yang dimiliki oleh

karyawan PT. BPR untuk mencapai prestasi sudah baik, agar hal ini mampu mencapai lebih baik, maka dari itu PT. BPR harus memberikan peraturan yang jelas kepada karyawan tanpa membeda-bedakan golongan, maka terapkan peraturan yang adil pada setiap karyawan supaya karyawan dapat memahami peraturan dan kebijakan yang ada di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan .

Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Robbins.p, 2007) tingkat kinerja pegawai akan sangat tergantung pada faktor kemampuan pegawai itu sendiri seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman dimana dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pula. Menurut Blanchard dan Hersey (dalam Ayu, 2013) Kemampuan kerja adalah keadaan tertentu yang ada pada diri seseorang yang dilakukan secara maksimal dan bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaannya tersebut berdaya dan berhasil guna.

Hal ini sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh penelitian Stepani Indriasari Dwi Ardani (2005) dengan judul “Pengaruh motivasi, kemampuan terhadap prestasi kerja pegawai kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan surakarta” hasil dari penelitian menyatakan bahwa: Pengaruh yang miliki adalah pengaruh yang kuat kareana F hitung lebihbesar dari F tabel (18.295>2.51) sehingga untuk meningkatkatkan prestasii krja pegawai kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan.

3. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan, hail ini dapat dilihat dari nilai koefisien jalur sebesar 0,522 dengan nilai thitung sebesar 3,408 >

tTabel sebesar 1,690 dengan nilai

(8)

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini berarti semakin banyak pengalaman kerja karyawan maka akan semakin naik pula prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang.

Berdasarkan distribusi frekuensi pengalaman kerja maka diperoleh rata-rata skor sebesar 4,18 dengan TCR sebesar 83,52% berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator keramahtamahan dalam menghadapi pemimpin diperoleh rata-rata skor sebesar 4,24 dan TCR sebesar 84,76% berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikotor kelengkapan pengalaman kerja diperoleh rata-rata skor sebesar 4,11 dan TCR sebesar 82,29% berada pada kategori baik.

Sedangkan uji analisis jalur menunjukkan pengaruh langsung variabel pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,184, sedangkan pengaruh tidak langsung antara pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,155, jadi total pengaruh pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,428, berarti pengalaman kerja berpengaruh sebesar 42,80% terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat digambarkan bahwa pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan PT. BPR sudah baik, agar hal ini mampu untuk bertahan maka PT. BPR harus memperhatikan pengalaman kerja karyawan sebelum diterima untuk bekerja di PT. BPR Kecamatan Lengayang, karena karyawan yang memiliki pengalaman yang banyak akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Robbins.p, 2007) bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. artinya semakin banyak pengalaman kerja dapat meningkatkan

prestasi kerja karyawan. sebaliknya, jika pengalaman kerja sedikit maka prestasi kerja karyawan rendah..

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Randi rahmadi (2008) dengan judul “Pengaruh komitmen organisasi, motivasi dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja lembaga keuangan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil uji F menunjukan F hitung sebesar 25.782 dengan tingkat signifikan pada alpha 0.000 hal ini berarti variabel independen (komitmen organisasi, motivasi dan budaya organisasi ) terhadap variabel dependen (prestasi kerja).

4. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,482 dan nilai thitung sebesar 5,025 > tTabel sebesar 1,690 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang. Hal ini berarti semakin naik kepuasan kerja karyawan maka akan semakin naik pula prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang.

Berdasarkan distribusi frekuensi kepuasan kerja maka diperoleh rata-rata skor pada variabel kepuasan kerja sebesar 3,93 dengan TCR sebesar 78,59% berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator menujukan kedudukan dengan rata-rata skor sebesar 4,06 dan TCR sebesar 81,14% berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator pemberian gaji dengan rata-rata skor sebesar 3,68 dan TCR sebesar 73,52% berada pada ketegori cukup.

Uji analisis jalur menunjukkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu

(9)

sebesar 0,232, sedangkan pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 0,000, jadi total pengaruh kepuasan kerja teradap prestasi kerja yaitu sebesar 0,232. Hal ini berarti kepuasan kerja berpengaruh sebesar 23,20% terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan.

Berdasarkan hasil dari penelitian, maka dapat diartikan kepuasan kerja yang didapat oleh karyawan PT. BPR masih tergolong cukup. Salah satu kendala yang sering terjadi di PT. BPR yaitu ketepatan pemberian gaji karyawan oleh perusahaan. Maka dari itu diharapkan kepada pimpinan agar bisa membayar gaji karyawan tepat pada waktunya agar karyawan merasa puas untuk bekerja pada PT. BPR untuk selanjutnya karena karyawan merasa diperhatikan dengan baik.

Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Siagian, 2007), kepuasan kerja ialah sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Artinya secara umum dapat dirumuskan bahwa seseorang yang memiliki rasa puas terhadap pekerjaannya akan mempunyai sikap yang positif terhadap organisasi dimana ia berkarya. Menurut (Robbins.p, 2007) kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.

Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Fajar Wali Haryo Legowo (2008) dengan judul “Pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pada Cv. JM (jaya motor semarang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan displin kerja memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi kerja, hal ini dapat dilihat pada uji koefesiensi korelasi pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 0,878, dan juga dibuktikan dengan besarnya nilai prestasi kerja yang dimiliki para karyawan sebanyak 77,1% dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja dan disiplin kerja yang dimiliki para karyawan itu sendiri sedangkan sisanya 22.9% dipengaruhi variabel lain selain variabel kepuasan kerja dan disiplin kerja.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

KESIMPULAN:

1. Kemampuan berpengaruh signifikan terhadap Prestasi kerja karyawan diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,370 dan nilai thitung 2,351 > ttabel sebesar 1,690 sedangkan nilai signifikan 0,025 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Pengaruh langsung sebesar 0,137 sedangkan nilai pengaruh tidak langsung kemampuan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,000, jadi total pengaruh 0,137. Berarti kemampuan berpengaruh sebesar 13,70% terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan.

2. Pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan, dengan nlai koefisien sebesar 0,522 dan nilai thitung sebesar 3,408 > ttabel sebesar 1,690 sedangkan nilai signifikan 0,002 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Pengaruh tidak langsung pengalaman kerja terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 0,273, sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu sebesar 0,155, jadi total pengaruh pengalaman kerja terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 0,428. Berarti pengalaman kerja berpengaruh sebesar 42,80% terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan.

3. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. BPR Kecamatan Lengayang Kab. Pesisir Selatan. Dimana diperoleh koefisien sebesar 0,482 dan nilai thitung sebesar 5,025 > ttabel sebesar 1,690 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,232, sedangkan pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan yaitu sebesar 0,000, jadi total pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja yaitu sebesar 0,232, hal ini berarti kepuasan kerja

(10)

berpengaruh sebesar 23,20% terhadap prestasi kerja karyawan.

SARAN

1. Berdasarkan tanggapan responden pada indikator kemampuan, maka tanggapan yang terendah terdapat pada indikator kemampuan teknis. Maka dari itu penulis menyarankan kepada karyawan agar bisa memahami tujuan perusahaan yang yang ditetapkan.

2. Selanjutnya untuk indikator pengalaman kerja tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator kelengkapan pengalaman kerja, maka dari itu penulis menyarankan kepada karyawan seharusnya dengan pengalaman kerja yang dimiliki dapat menyelesaikan pekerjaan secara efisien, dan juga diharapkan kepada karyawan agar bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan dengan baik dan tepat waktu. 3. Selanjutnya pada indikator kepuasan

kerja tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator pemberian gaji, maka dari itu penulis menyarankan kepada perusahaan agar bisa memberikan gaji karyawan tepat pada waktunya, gaji yang diberikan harus sesuai dengan pekerjaan yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan, dan juga diharapkan kepada perusahaan agar memberikan uang tunjangan kepada karyawan yang berprestasi, dan juga perusahaan harus memberikan uang jaminan kesehatan bagi setiap karyawan. 4. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik

untuk meneliti topik yang sama, disarankan agar lebih memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga berperan dan mempengaruhi prestasi kerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, M. (2013). Doc3.pdf. In

Manajemen Suberdaya Manusia.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nitisemito, A. (2000). Doc6.pdf. In Manajemen Suberdaya Manusia Dan Organisasi. Jakarta.

Robbins. S. (2007). Doc2.pd. In Prilaku Organisasi (7th ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Sastrohadiwiryo. (2005). Doc4.p. In Manajemen Tenagakerja Indonesia

(Pendekatan Administarsi Dan

Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Siagian, S. (2007). Doc7.pdf. In Manajemen

Sumberdaya MAnusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Sugiyono. (2008). Doc5.p. In Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif dan R & D). Bandung: Alpabeta.

Sutrisno, E. (2013). Doc1.pdf. In

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Gambar

Tabel  1.  Waktu  Penilaian  Prestasi  Kerja  Karyawan  PT.  BPR  Kecamatan    Lengayang  Kabupaten Pesisir Selatan

Referensi

Dokumen terkait

DOME COFFEE BEAN &amp; TEA LEAF Ekuitas Merek Kesadaran Merek Tidak menyadari merek Pengenalan merek Brand Recall Puncak pikiran Assosiasi Merek Kekuatan merek Merek kesukaan

Menurut Djaslim Saladin (2006:54) pasar konsumen adalah terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandalkan kegiatan ekspor – impor sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang menghasilkan devisa (

Peningkatan PDRB diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang merupakan kondisi yang diperlukan ( necessary condition ) bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

Pemberian Campuran Pupuk anorganik dan Pupuk Organik Pada Tanah Ultisol Untuk Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.)Tesis Pascasarjana Pekanbaru : UIR.. Sarief

penyusunan makalah ini, antara lain membantu agar teman-teman mahasiswa agar dapat.. memahami lebih dalam mengenai hukum-hukum

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, dan petunjuk-Nya, sehingga tesis yang berjudul ”Manajemen

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi Ulang Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Dokumen Prastudi Kelayakan dan Sistem Jaringan Jalan untuk Ruas- Ruas Jalan Tol