• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

PANDUAN

PENYELENGGARAAN MAKANAN

RUMAH SAKIT

TK IV 02.07.04

(2)

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

SURAT KEPUTUSAN Nomor: Skep / / /2016

TENTANG

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran pelayanan makanan Rumah Sakit TK IV 02.07.04 perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.04 tentang Panduan Penyelenggaraan Makanan

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia No 44 Tentang Rumah Sakit

2. Permenkes No 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

3. Permenkes 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Keputusan Kepala RS TK IV 02.07.04 tentang Panduan Penyelenggaraan Makanan

(3)

Kedua :Kebijakan Penyelenggaraan Makanan RS TK IV 02.07.04 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Panduan Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit TK IV 02.07.04 Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di

kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Bandar Lampung

Pada tanggal 2016

Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.04

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto, Sp. An Mayor Ckm NRP 11000003530571

(4)

BAB I DEFINISI

Penyelenggaraan makanan merupakan proses yang terstruktur dan terorganisir dalam memproduksi makanan dan haus dilakukan sesuai dengan ketentuan serta persyaratan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap kegiatan yang dilakukan pada proses produksi makanan harus dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan agar dapat menjamin keamanan makanan yang akan dikonsumsi oleh konsumen.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 78 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, penyelenggaraan makanan adalah proses kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan meliputi perencanaan menu, anggaran belanja, kebutuhan bahan makanan, pemesanan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan, penyajian dan distribusi makanan, pelaporan, serta evaluasi.

(5)

BAB II RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penyelenggaraan makanan di Unit Pelayanan Makanan Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 adalah

1. Perencanaan SDM, bahan makanan, serta sarana dan prasarana 2. Penerimaan bahan makanan

3. Penyimpanan bahan makanan 4. Persiapan bahan makanan 5. Pengolahan bahan makanan 6. Penyajian dan distribusi makanan 7. Pelaporan dan evaluasi

BAB III

(6)

Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, peralatan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, serta pelaporan dan evaluasi.

A. Tujuan

Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal. B. Sarana dan Ruang Lingkup

Sarana penyelenggaraan makanan di rumah sakit terutama pasien yang rawat inap, sesuai dengan kondisi rumah sakit dapat juga dilakukan penyelenggaraan, makanan bagi karyawan. Ruang lingkup penyelenggaraan makanan rumah sakit meliputi produksi dan distribusi makanan.

C. Alur Penyelenggaraan Makanan

GAMBAR Alur Penyelenggaraan Makanan

D. Bentuk Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit 1. Sistem Swakelola

Pada penyelenggaraan makanan RS dengan sistem swakelola instalasi gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan, dalam sistem swakelola ini, seluruh sumber daya yang diperlukan (tenaga, dana, metoda, sarana, dan prasarana) disediakan oleh pihak RS.

Kegiatan Penyelenggaraan Makanan

1. Peraturan pemberian makanan rumah sakit (PPMRS)

Penyusunan penentuan pemberian makanan RS ini berdasarkan : a. Kebijakan RS setempat

b. Macam konsumen yang dilayani

c. Angka kebutuhan gizi dan kebutuhan gizi untuk diet khusus d. Standar makan sehari untuk makanan biasa dan diet khusus

Pelayanan Makanan Pasien (7) Perencanaan Menu (1) Pengadaan Bahan (2) Penerimaan & Penyimpanan Bahan (3) Persiapan & Pengolahan Makanan (4) Distribusi Makanan (5) Penyajian Makanan di Ruang (6)

(7)

e. Penentuan menu dan pola makan f. Penetapan kelas perawatan

g. Pedoman pelayanan gizi rumah sakit yang berlaku 2. Penyusunan standar bahan makanan rumah sakit

Standar makanan sehari adalah acuan/patokan macam dan jumlah bahan makanan (berat kotor) seorang per hari, disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien tercantum dalam penuntun diet dan disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit.

3. Perencanaan menu a. Bentuk tim kerja

b. Menetapkan maca menu

c. Menetapkan macam siklus menu d. Menetapkan pola menu

e. Menetapkan besar porsi

f. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang, dan malam g. Perencanaan format menu

4. Perencanaan kebutuhan bahan makanan a. Pengertian

Adalah serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah, dan mutu makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.

b. Tujuan

Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.

c. Langkah langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan

1) Susun bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan makanan apakah yang termasuk:

a) Bahan makanan segar b) Bahan makanan kering

2) Hitung kebutuhan bahan makanan satu persatu dengan cara: a) Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani

b) Hitung macam dan jumlah kebutuhan bahan makanan dalam 1 siklus menu

c) Masukkan perhitungan tersebut dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah dilengkapi dengan spesifikasinya

5. Perencanaan anggaran bahan makanan a. Pengertian

Perencanaan anggaran makanan dalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang dilayani.

(8)

Tersedianya rencana anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Langkah perencanaan anggaran bahan makanan :

1) Tetapkan macam dan jumlah pasien.

2) Kumpulkan harga bahan makanan dengan melakukan survey pasar, kemudian tentukan harga rata-rata bahan makanan.

3) Buat pedoman berat bersih bahan makanan yang digunakan dan dikonversikan ke dalam berat kotor.

4) Hitung indeks harga makan perorang perhari dengan cara mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan harga satuan sesuai pasien yang dilayani.

5) Hitung anggaran belanja setahun (jumlah pasien yang dilayani dalam 1 tahun dikalikan indeks harga makanan).

6) Hasil perhitungan dilaporkan kepada pengambil keputusan (sesuai dengan struktur organisasi masing-masing).

7) Rencana anggaran diusulkan secara resmi melalui administratif yang berlaku.

6. Pengadaan bahan makanan a. Pengertian

Pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan, perhitungan harga makanan, pemesanandan pembelian bahan makanan, dan melakukan survey pasar.

b. Spesifikasi bahan makanan

Spesifikasi bahan makanan adalah standar bahan makanan yang ditetapkan oleh unit/instalasi gizi sesuai dengan ukuran, bentuk, penampilan, dan kualitas bahan makanan.

Tipe spesifikasi: 1) Spesifikasi teknik

Biaya yang digunakan untuk bahan makanan yang dapat diukur secara objektif dan diukur dengan menggunakan instrumen tertentu. Secara khusus digunakan pada bahan makanan dengan tingkat kualitas tertentu yang secara nasional sudah ada.

2) Spesifikasi penampilan

Dalam menetapkan spesifikasi bahan makanan haruslah sederhana, lengkap, dan jelas. Secara garis besar berisi :

a) Nama bahan makanan/produk b) Ukuran/tipe unit/container/kemasan c) Tingkat kualitas

d) Umur bahan makanan e) Warna bahan makanan f) Identifikasi pabrik

(9)

g) Masa pakai bahan makanan/masa kadaluarsa h) Data isi produk bila dalam satu kemasan i) Satuan bahan makanan yang dimaksud j) Keterangan khusus lain jika diperlukan

3) Spesifikasi pada kualitas barang yang telah dikeluarkan oleh suatu pabrik dan telah diketahui oleh pembeli. Misalnya spesifikasi untuk makanan kaleng.

c. Survey pasar

Adalah kegiatan untuk mencari informasi mengenai harga bahan makanan yang ada di pasaran, sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaan anggaran bahan makanan. Dari survey tersebut akan diperoleh perkiraan harga bahan makanan yang meliputi harga terendah, harga tertinggi, harga tertimbang, dan harga perkiraan maksimal.

7. Pemesanan dan pembelian bahan makanan a. Pemesanan bahan makanan

Pengertian :

Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan menu dan rata-rata jumlah pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.

Tujuan :

Tersedianya daftar pemesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan, standar porsibahan makanan, dan spesifikasi yang ditetapkan. Persyaratan :

1) Adanya kebijakan rumah sakit tentang prosedur pengadaan bahan makanan.

2) Tersedianya dana untuk bahan makanan. 3) Adanya spesifikasi bahan makanan.

4) Adanya menu dan jumlah bahan bahan makanan yang dibutuhkan selama periode tertentu.

5) Adanya pemesanan makanan untuk 1 periode tertentu. Langkah – langkah pemesanan bahan makanan.

1) Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering. 2) Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara mengalikan

standar porsi dengan jumlah pasien kali kurun waktu tertentu. b. Pembelian bahan makanan

Pengertian :

Pembelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyedia macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan,

(10)

biasanya terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat, dan harga yang benar. Sistem pembelian bahan makanan yang dilakukan adalah pembelian langsung ke pasar (The Open Market of Buying).

8. Penerimaan bahan makanan Pengertian :

Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, mencatat, meneliti, dan memutuskan serta melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan, serta waktu penerimaannya. Tujuan :

Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan, dan spesifikasi yang ditetapkan.

Prasyarat :

a. Tersedianya daftar pesanan bahan makanan berupa macam dan jumlah bahan makanan yang akan diterima pada waktu tertentu.

b. Tersedianya spesifikasi bahan makana yang ditetapkan Langkah – langkah penerimaan bahan makanan :

a. Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan ketentuan spesifikasi bahan makanan yang dipesan.

b. Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis barang atau dapat langsung ke tempat pengolahan makanan.

9. Penyimpanan dan penyaluran bahan makanan a. Penyimpanan bahan makanan

Pengertian :

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan makanan kering dan dingin/beku.

Tujuan :

Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai kebutuhan.

Prasyarat :

1) Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan bahan makanan segar.

2) Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai peraturan.

3) Tersedianya kartu stok bahan makanan/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.

Langkah – langkah penyimpanan bahan makanan :

1) Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera dibawa ke ruang penyimpanan, gudang, atau ruang pendingin.

(11)

2) Apabila bahan makanan langsung digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpanan bahan makanan setempat dibawa ke ruang persiapan bahan makanan.

b. Penyaluran bahan makan Pengertian :

Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan makanan bedasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan bahan makanan.

Tujuan :

Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas yang tepat sesuai pesanan dan waktu yang diperlukan.

Prasyarat :

1) Adanya bon permintaan bahan makanan

2) Tersedianya kartu stok/buku catatan keluar masuknya bahan makanan. 10.Persiapan bahan makanan

Pengertian :

Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dsb) sesuai dengan menu dan jumlah pasien yang dilayani.

Prasyarat :

a. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan b. Tersedianya tempat dan peralatan persiapan

c. Tersedianya prosedur tetap persiapan

d. Tersedianya standar porsi, standar resep, jadwal persiapan, dan jumlah pemasak.

11. Pengolahan bahan makanan Pengertian :

Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengolah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, sehat, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.

Tujuan :

a. Mengurangi risiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan. b. Meningkatkan nilai cerna

c. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan, dan penampilan makanan.

d. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh. Prasyarat :

a. Tersedianya menu, pedoman menu, dan siklus menu. b. Tersedianya bahan makanan yang akan dimasak. c. Tersedianya peralatan pemasakan bahan makanan.

(12)

d. Tersedianya aturan dalam menilai hasil pemasakan. e. Tersedianya prosedur tetap pemasakan.

f. Tersedianya peraturan penggunaan Bahan Tambahan Pangan. 12.Distribusi makanan

Pengertian :

Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan dilayani.

Tujuan :

Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Prasyarat :

a. Tersedianya peraturan pemberian makanan rumah sakit b. Tersedianya standar porsi yang ditetapkan rumah sakit c. Adanya peraturan pengambilan makanan

d. Adanya daftar permintaan makanan pasien

e. Tersedianya peralatan untuk distribusi makanan dan peralatan makan. f. Adanya jadwal pendistribusian yang ditetapkan.

Sistem distribusi yang digunakan sangat mempengaruhi makanan yang disajikan, tergantung pada jenis dan jumlah tenaga, peralatan, dan perlengkapan yang ada. Sistem pendistribusian yang digunakan rumah sakit adalah Sentralisasi, yaitu makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan di ruang produksi makanan.

Keuntungan cara sentralisasi :

a. Tenaga lebih hemat sehingga lebih hemat biaya

b. Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti

c. Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian makanan.

d. Ruang pasien terhindar dari bau masakan dan kebisingan pada waktu pembagian makanan.

e. Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.

Kelemahan cara sentralisasi :

a. Memerlukann tempat, peralatan, dan perlengkapan makanan yang lebih banyak (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak yang luas). b. Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan serta

pemeliharaan.

c. Makanan sampai ke pasien sudah agak dingin.

d. Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik, akibat perjalanan dari ruangan produksi ke pantry di ruang perawatan.

(13)

BAB IV DOKUMENTASI

Proses dan seluruh kegiatan yang dilakukan di Unit Pelayanan Makanan harus selalu didokumentasikan dan dilaporkan melalui laporan tahunan Instalasi Gizi serta dievaluasi secara berkala.

Ditetapkan di Bandar Lampung

Pada tanggal 2016

Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.04

dr. Djoko Sulistyo Purwodarminto, Sp. An Mayor Ckm NRP 11000003530571

Gambar

GAMBAR Alur Penyelenggaraan Makanan

Referensi

Dokumen terkait

Disarankan kepada Manajemen RSUD Kabupaten Aceh Tamiang untuk meningkatkan perhatian terhadap pelayanan makanan yang mengacu kepada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Penyelenggaraan makanan di rumah sakit adalah salah satu bentuk kegiatan pelayanan gizi rumah sakit, yang merupakan suatu rangkaian kegiatan, mulai dari pengadaan bahan sampai

pihak rumah sakit untuk kegiatan penyelenggaraan makanan yang dianggap masih. belum

Pengetahuan dan Perilaku Penjamah Tentang Sanitasi Pengolahan Makanan Pada Instalasi Gizi Rumah Sakit di Jakarta.. Asuhan Nutrisi Rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan higiene sanitasi makanan yang dikelola Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan tidak memenuhi syarat

Peralatan makan yang digunakan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan sudah diketegorikan memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI

Penyelenggaraan Makanan Manajemen Sistem Pelayanan Gizi Swakelola & Jasaboga Diinstalasi Gizi Rumah Sakit.. Definisi Pengelolaan

Penyelenggaraan Makanan Manajemen Sistem Pelayanan Gizi Swakelola & Jasaboga Diinstalasi Gizi Rumah Sakit.. Bakri, Bachyar