• Tidak ada hasil yang ditemukan

L A P O R A N KEGIATAN KORDINASI FORUM DISKUSI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L A P O R A N KEGIATAN KORDINASI FORUM DISKUSI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

L A P O R A N

KEGIATAN KORDINASI FORUM DISKUSI POLITIK

TAHUN ANGGARAN 2017

X

X

XX

XX

XX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

XX

XX

XX

X

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Jl. Arumbinang No. 15 Telp. (0287) 384088

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan masyarakat, hampir orang tidak bisa membedakan, antara politik, dan kekuasaan. Politik dan korupsi (uang), politik dan kebohongan, politik dan intervensi. Hal ini disebabkan oleh proses pembodohan politik yang selama ini terjadi pada masyarakat. Politik tidak lagi dilihat sebagai sarana untuk mewujudkan kebaikan bersama namun lebih dari itu sebagai usaha untuk meraih “kekuasaan” dengan jalan mengintervensi dan memanipulasi. Masyarakat yang kurang terdidik secara politik, telah menyebabkan mereka cenderung pasif dan mudah di mobilisasi untuk kepentingan pribadi/ jabatan dari para elite politik. Akibatnya terjadi disentregasi lokal, dimana antar kelompok masyarakat, dan atau antar masa pendukung pasangan/calon tertentu saling sikut menyikut karena beda pilihan politik (perbedaan pilihan politik tidaklah dianggap lumrah). Lebih dari itu, mereka juga tidak bisa ikut mempengaruhi secara signifikan proses-proses pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan kehidupan mereka. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa proses demokratisasi yang sehat mensyaratkan adanya partisipasi politik yang otonom dari warga negara. Partisipasi politik yang otonom ini, hanya dapat dimungkinkan jika warga negara cukup terdidik secara politik. Pendidikan dan politik merupakan dua hal yang berbeda, namun memiliki tujuan utama yang saling mendukung satu sama lain. Keduanya bahu-membahu dalam proses pembentukan karakteristik masyarakat disuatu negara. Lebih dari itu, keduanya satu sama lain menunjang dan saling mengisi. Pendidikan menyangkut proses tranmisi ilmu pengetahuan dan budaya, serta perkembangan keterampilan dan pelatihan yang membawa perubahan pada diri individu terdidik. Sedangkan politik berkenaan dengan praktik kekuasaan, pengaruh dan otoritas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan-keputusan otoritatif tentang alokasi nilai-nilai dan sumber daya. Karena keduanya syarat dengan proses pengalokasian dan pendistribusian nilai-nilai dalam masyarakat, maka tidaklah sulit untuk memahami bahwa pendidikan dan politik adalah dua perangkat aktivitas yang akan terus saling terkait dan berinteraksi.

(3)

Pendidikan politik sebagai kaidah pengetahuan yang harus dikedepankan tanpa intervensi kepentingan dari kelompok tertentu. Bahwa melalui pendidikan politik diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan politik masyarakat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan politik dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengertian Pendidikan Politik

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pendidikan dan politik memiliki makna yang berbeda namun saling bahu-membahu dalam proses pembentukan karakteristik masyarakat. Kata politik sebenarnya bersal dari bahasa yunani : politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara

Berdasarkan penjelasan ini, dapat dikembangkan pengertian politik sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mencerdaskan manusia lain melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Dari penjelasan kedua istilah tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ramlan Surbakti dalam bukunya yang berjudul memahami ilmu politik (1999:117) mengemukakan bahwa pendidikan politik dan sosialisasi politik memilii kesamaan dalam istilah. Dalam bahasa inggris kedua istilah ini memang sering disamakan. Istilah political sosialization jika diartikan secara harfiah kedalam bahasa indonesia akan bermakna sosialisasi politik. Oleh karena itu, dengan menggunakan istilah political sosialization banyak yang mensinonimkan istilah pendidikan politik dengan istilah sosialisasi politik, karena keduanya memiliki makna yang hampir sama. Dengan kata lain, sosialisasi politik adalah pendidikan politik dalam arti sempit. Melalui proses sosialisasi politik anggota masyarakat para anggota masyarakat dapat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat atau dengan kata lain, didalam pendidikan politik terjadi proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(4)

Pendidikan politik dalam tulisan ini dipahami sebagai perbuatan memberi latihan, ajaran, serta bimbingan untuk mengembangkan kapasitas dan potensi diri manusia, melalui proses dialogik yang dilakukan dengan sukarela antar pemberi dan penerima pesan secara rutin, sehingga para penerima pesan dapat memiliki kesadaran berdemokrasi dalam kehidupan bernegara. Hal ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan kesadaran dan partisipasi berdemokrasi dalam kehidupan bernegara. Definisi pendidikan politik ini mengandung tiga anasir penting, yakni : pertama, adanya perbuatan memberi latihan, ajaran, serta bimbingan untuk mengembangkan kapasitas dan potensi diri manusia. Kedua, perbuatan dimaksud harus melalui proses dialogik yang dilakukan dengan sukarela antara pemberi dan penerima pesan secara rutin. Ketiga, perbuatan tersebut ditujukan untuk para penerima pesan dapat memiliki kesadaran berdemokrasi dala kehidupan bernegara.

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai tugas dan fungsinya berkewajiban untuk ikut berperan aktif dalam Pendidikan Politik dengan mengadakan Kegiatan Forum Diskusi Politik untuk menambah wawasan tentang Pemilu serentak Tahun 2019.

(5)

OPERASIONAL KEGIATAN

DASAR HUKUM PELAKSANAAN

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor: 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

7. Keputusan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik nomor : 050 / /KEP/2017 tentang Pembentukan Panitia Pelaksanakan Kegiatan Koordinasi Forum Forum Diskusi Politik Tahun Anggaran 2017.

(6)

MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud diselenggarakan kegiatan ini adalah media penyampaian konsep Poitik yang memiliki tujuan akhir menjadikan masyarakat lebih paham politik, sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam menyongsong Pemilu serentak Tahun 2019.

Dan tujuannya adalah : Memotifasi masyarakat semakin memahami Politik dan memahami Pemilu serentak Tahun 2019..

Tema

Tema Kegiatan Forum-Forum Diskusi Politik adalah : ” PENGUATAN DEMOKRASI

MENYONGSONG SUKSES PEMILU SERENTAK ”.

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan Kegiatan Forum Diskusi Politik akan dilaksanakan di 2 tempat yaitu :

1. Hotel Meotel Daffam pada hari Rabu 12 April 2017 2. Hotel Grafika Gombong hari Kamis 20 April 2017

2. Pembicara / Narasumber dan Moderator :

Meotel Daffam Kebumen : a. Fisip UNDIP SEMARANG

Pembicara : Dr Drs Teguh Yuwono,M.Pol.Admin b. Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Banyumas

Pembicara : Drs. Setia Rahendra, MSi c. Ketua KPU Kebumen

Pembicara : Paulus Widiantoro, SE d. Moderator :

Dr. Drs H. Khambali, SH.MH

(7)

a. Fisip UGM Yogyakarta

Pembicara : Prof Dr Partini, SU

b. Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Magelang Pembicara : Karya Humanita, S.Sos

c. Dekan Fakultas Tarbiyah IAINU Kebumen Pembicara : Drs.H. Cholidy Ibhar, MA d. Moderator :

Warjan, SH.SPd.MPd

3. Peserta

Peserta kegiatan ini berjumlah 300 Orang di bagi menjadi 2 angkatan masing-masing 150 orang terdiri dari Kepala SKPD, Camat, , Tokoh Masyarakat, Pengurus Partai Politik dan Orkemas se Kabupaten Kebumen.

4. Metode / mekanisme:

Metode / mekanisme yang digunakan dalam Kegiatan Forum-Forum Diskusi Politik ceramah, dialog / tanya jawab.

5. Pembiayaan :

Biaya penyelenggaraan kegiatan Forum-Forum Diskusi Politik adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten Kebumen Tahun 2017.

(8)

HASIL KEGIATAN DAN KESIMPULAN

A. HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan Forum-Forum Diskusi Politik dilaksanakan pada :

1. Rabu tanggal 12 April 2017 di Meotel Daffam Jalan A yani Kebumen

2. Kamis tanggal 20 April 2017 di Hotel Grafika Jalan Yos Sudarso 565 Gombong Kebumen.

Adapun peserta di ikuti oleh 300 orang untuk masing-masing tempat terdiri dari ASN antara lain Kepala OPD dan Camat, Tokoh Masyarakat, Pengurus Partai Politik dan Orkemas.

B. KESIMPULAN.

1. Kegiatan Forum-Forum Diskusi Politik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang Demokrasi menjelang Pelaksanaan Pilkada Serentak 2019.

2. Peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan dimaksud dengan banyaknya pertanyaan dari peserta, yang berarti peserta cukup bisa menerima.

3. Perlu dilaksanakan Forum Diskusi Politik secara regular tidak hanya di Tingkat Kabupaten namun dilaksanakan di Tingkat Desa/ Kelompok Masyarakat paling bawah.

4. Para Pengurus Partai Politik dan Masyarakat mengendaki Pendidikan Politik diberikan sejak dini untuk menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan Demokrasi di Indonesia yang kita anut yaitu Demokrasi Pancasila. 5. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kebumen menghendaki Pendidikan Politik dilaksanakan secara kontinue dan akan mendorong pemangku kebijakan keuangan Eksekutif untuk memberikan anggaran yang cukup untuk Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Politik di Kabupaten Kebumen.

BAB IV PENUTUP

(9)

Demikian laporan kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat, khususnya oleh peserta Forum Diskusi Politikdan dapat menyampaikan atau menularkan kepada Masyarakat. Bersama ini kami sertakan dokumen kegiatan terlampir.

Demikian untuk menjadikan periksa.

Mengetahui,

KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KEBUMEN

NURTAQWA SETYABUDI, S.H. Pembina Tk I NIP. 19650521 199203 1 009 Kebumen, April 2017 KETUA PENYELENGGARA ADMAN, SE. NIP. 19650106 198602 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari tingkat efisiensi ekonomis yang telah dicapai oleh petani menunjukkan bahwa usahatani petani padi anorganik Kecamatan Rakit Kulim memberikan

 Peserta didik dalam kelompok mengamati benda-benda yang ada di kelompok masing-masing dan memilih benda yang akan dibeli sesuai dengan uang yang tersedia.  Peserta

Sehingga peningkatan pH tanah dan kesuburan tanah mineral, memang berasal dari abu sisa pembakaran tanah gambut yang menyebabkan hilangnya atau berkurangnya biomassa

Variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis sari buah belimbing ( Averrhoa carambola L.) dan variabel tergantung yaitu efek anti-inflamasi dan analgesik sari

Demikian dikatakan Direktur Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Johan Susmono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasubdit, A Susesno ketika membuka acara TOT

Tingginya angka kematian ibu dan angka kematian anak dari data yang tersaji diatas menjadi salah satu faktor dipilihnya masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

[r]

Dimyati dan Mudjiono (2006: 157) mendefinisikan pembelajaran sebagai “proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar