• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 2016-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 2016-2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS

DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERIODE 2016-2017

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.ked)

Oleh:

MELISA IRA DIKA

NIM: 702015083

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

v ABSTRAK

Nama : Melisa Ira Dika Program Studi : Kedokteran

Judul : Faktor-Faktor Penyebab Partus Prematurus di RS Muhammadiyah Palembang Periode 2016-2017

Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi uterus, adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu. Angka kejadian

persalinan prematur dan angka kematian bayi prematur di Indonesia masih tergolong tinggi. Indonesia termasuk kedalam peringkat 10 besar dari 184 negara

dengan angka kejadian persalinan prematur yang tinggi, yaitu 15,5 kelahiran prematur per 100 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, dan sampel yang didapatkan sebanyak 82 orang. Data didapatkan melalui rekam medis, lalu hasilnya dibuat dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase. Didapatkan karakteristik partus prematurus berdasarkan usia terbanyak pada usia 20-35 tahun, paling banyak terjadi pada multigravida, memiliki riwayat prematur sebelumnya, dan jenis persalinan terbanyak dilakukan adalah persalinan spontan. Faktor-faktor penyebab partus prematurus didapatkan preeklampsia berat (43,9%), ketuban pecah dini (30,5%), perdarahan antepartum (18,3%), kehamilan kembar (3,7%), inkompetensi serviks (2,4%), dan kelainan uterus (1,2%).

(5)

vi

ABSTRACT

Name : Melisa Ira Dika

Study Program : Faculty of Medicine

Title : The Distribution of Premature Parturition Causal Factor in RS Muhammadiyah Palembang 2016-2017

Premature parturition is a labor that is characterized by uterine contractions, bleeding and dilation of the cervix and the fall of the baby's head in a pregnant woman whose pregnancy is less than 37 weeks. The incidence of preterm labor and premature infant mortality in Indonesia is still relatively high. Indonesia ranks among the top 10 of 184 countries with a high rate of preterm labor, which is 15.5 premature births per 100 live births. This study aims to determine the factors that cause prematurus delivery in Muhammadiyah Hospital Palembang in the period 2016-2017. This research were done in a descriptive form with cross sectional design. Sampling was done by total sampling technique, and the samples obtained were 82 people. Data is obtained through medical records, then the results presented in the form of frequency tables and percentages. The characteristics of prematurous delivery were obtained based on the highest age at the age of 20-35 years, most commonly in multigravidas, had a previous premature history, and the type of labor most performed was spontaneous labor. The factors that cause prematurous delivery are severe preeclampsia (43,9%), premature rupture of amnion membranes (30,5%), antepartum haemorrhage (18,3%), multiple pregnancy (3,7%), cervical incompetence (2,4%), and uterus abnormalities (1,2%).

(6)

vii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1) Prof. dr. Syakroni Daud Rusydi, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing pertama dan dr. Putri Rizki AB selaku dosen pembimbing kedua yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

2) Pihak RS Muhammadiyah Palembang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan;

3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; dan

4) Sahabat dan teman dekat saya yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Palembang, 14 Januari 2019

(7)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL……….... i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

DAFTAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

DAFTAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... iv

ABSTRAK……… v

ABSTRACT………... vi

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH………... vii

DAFTAR ISI………. viii 2.1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita………. 7

2.1.1. Anatomi………….………. 7

2.1.2. Fisiologi……….………. 10

2.2. Partus……...……… 11

2.3. Definisi Partus Prematurus……….………. 12

2.4. Klasifikasi Partus Prematurus.………. 12

2.5. Epidemiologi Partus Prematurus.………. 12

2.6. Etiologi Partus Prematurus……….. 12

2.6.1. Ketuban Pecah Dini………. 13

2.6.2. Perdarahan Antepartum……….. 13

2.6.3. Janin Kehamilan Kembar……… 14

2.6.4. Preeklampsia……… 15

2.6.5. Inkompetensi Serviks……….. 16

2.6.6. Kelainan Uterus……….. 16

2.7. Faktor Risiko Partus Prematurus…….……… 17

(8)

ix

2.7.2. Faktor Maternal……….. 18

2.7.3. Faktor Perilaku……… 19

2.8. Patofisiologi Partus Prematurus…….……….. 19

2.9. Penegakkan Diagnosis Partus Prematurus……….……….. 20

2.10. Pemeriksaan Penunjang………. 21

2.11. Tatalaksana Partus Prematurus.………. 22

2.11.1. Rekomendasi Penatalaksanaan………. 22

2.12. Pencegahan Partus Prematurus…….………. 26

2.13. Komplikasi Partus Prematurus…….………. 27

2.14. Prognosis Bayi Prematur…..………….……… 27

2.15. Kerangka Teori……….. 28

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian………. 29

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 29

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian……… 29

3.3.1. Populasi Penelitian………….………. 29

3.3.2. Sampel Penelitian..………. 29

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi………. 30

3.4.1 Kriteria Inklusi………. 30

3.4.2 Kriteria Eksklusi……….. 30

3.5. Variabel Penelitian………... 30

3.6. Cara Pengambilan Sampel………... 30

3.7. Definisi Operasional……… 30

3.8. Metode Pengumpulan Data………..……… 32

3.9. Metode Pengolahan dan Analisis Data………...……….. 32

3.10.Etika Penelitian……… 32

3.11.Alur Penelitian……….. 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil……….. 34

4.2 Pembahasan……….. 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 48

5.2 Saran………. 49

DAFTAR PUSTAKA……… 50

LAMPIRAN………... 52

(9)

1 Universitas Muhammadiyah Palembang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi uterus, adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (Oxorn, 2010). The American Academy of Pediatrics mendefinisikan bayi prematur adalah bayi dengan berat badan lahir < 2.500 g. Partus prematurus juga di definisikan sebagai persalinan pada wanita hamil dengan usia gestasi 20-36 minggu, dengan kontraksi uterus empat kali tiap 20 menit atau delapan kali tiap 60 menit selama 6 hari, dan diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban pecah dini, dilatasi serviks ≥ 2cm, penipisan serviks > 50%, atau perubahan dalam hal dilatasi, dan penipisan serviks pada pemeriksaan secara serial (Creasy & Heron, 2009).

Menurut laporan badan kesehatan dunia, setiap tahun diperkirakan tiga belas juta bayi lahir secara prematur di seluruh dunia dan satu juta bayi prematur meninggal. Prevalensi persalinan prematur di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan dari tahun 2012 sebesar 11,55%, meningkat pada tahun 2014

menjadi 12,32% dan pada tahun 2015 menjadi 12,37%. Prevalensi persalinan prematur di Inggris juga mengalami peningkatan, dari tahun 2010 yaitu 7,0%

meningkat pada tahun 2011 menjadi 7,1% dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 7,5%. Dan prevalensi persalinan prematur di Eropa berkisar antara 5-11% (WHO, 2014).

(10)

2

Universitas Muhammadiyah Palembang prematur nya, Indonesia berada pada peringkat 7 dari 10 negara dengan jumlah kematian bayi prematur sebesar 25.800 kematian (UCFS, 2014).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, angka kematian pada bayi prematur pada tahun 2011 didapatkan 79 bayi (0,5%) dari jumlah kelahiran bayi 156.348. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 91 bayi (0,8%) dari jumlah kelahiran bayi 102.205 (Dinkes Kota Palembang, 2013).

Dalam sebagian besar kasus, etiologi partus prematurus tidak terdiagnosis, dan umumnya multifaktor, kurang lebih 30% kasus partus prematurus tidak diketahui penyebabnya (Guaschino, 2012). Sedangkan 70% sisanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kehamilan kembar 30% kasus, ketuban pecah dini, perdarahan antepartum, inkompetensi serviks, kelainan kongenital uterus 20-25%, dan sisanya 15-20% dengan penyebab preeklampsia (Townson DS, 2011).

Permasalahan utama pada partus prematurus ini tidak saja pada kematian

perinatal melainkan bayi yang lahir prematur terutama dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena bayi kesulitan

(11)

3

Universitas Muhammadiyah Palembang terjadinya persalinan dengan pemberian tokolisis, kortikosteroid untuk pematangan paru janin, dan antibiotik profilaksis (Prawirohardjo, 2014).

Berdasarkan data angka kejadian partus prematurus dan kematian bayi prematur yang mengalami peningkatan, maka diperlukan penelitian faktor-faktor penyebab partus prematurus untuk mengetahui data yang lebih lengkap mengenai angka kejadian, dan distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus sehingga diharapkan dapat membantu upaya peningkatan penanganan, pencegahan, dan mampu menekan angka kematian neonatal. Di samping itu juga sebagai penelitian pendahulu untuk acuan penelitian selanjutnya.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Berapa angka kejadian partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

2. Bagaimana distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden yang mengalami partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

(12)

4

Universitas Muhammadiyah Palembang 3. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan ketuban pecah dini sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

4. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan perdarahan antepartum sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

5. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan inkompetensi serviks sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

6. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kelainan uterus sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017. 7. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kehamilan

kembar sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode

2016-2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai penyebab terjadinya partus prematurus.

2. Sebagai masukan untuk dapat melakukan perawatan segera kepada ibu hamil yang berisiko mengalami partus prematurus agar dapat mengurangi insiden kematian ibu dan bayi, dan mengurangi kejadian prematurus pada masa yang akan datang.

(13)

5

Universitas Muhammadiyah Palembang 1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian

1. Intan Simamora Karakteristik ibu

melahirkan prematur

2. Tria Agustiana Faktor-faktor yang

(14)
(15)

50 Universitas Muhammadiyah Palembang

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, WW., Goldenberg, RI., Mercer, B., et al. 2011. The Preterm Prediction

study : “Association of Second Trimester Genitourinary Chlamydia Infection.

Obstetry Gynecologist Journal. 183(3) : 662-678.

Anik Maryunani. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta : Trans Info Medika

Creasy, RK., Herron MA. 2009. Prevention of Preterm Birth. Obstetry Gynecologist Journal; 102: 488-492.

Cunningham, FG. et al. 2014. Preterm Birth. In: William Obstetrics (22nd edition). New York. Hal: 855-873.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013. (Di akses 5 September 2018) Tersedia dari: http://www.portalgaruda.org

Dizon, Towson, DS. 2011. Preterm labour and delivery : a genetic predisposition. Pediatry Perinatal Epidemiology. 2:57-62.

Greer, I., Norman, J. 2008. Preterm Labor, Managing Risk in Clinical Practice. Cambridge University Press. Hal: 1-26.

Goldenberg, RL., Culhane, JF., et. al. Preterm Birth : Epidemiology and Causes. 2010. Hal: 75.

Guaschino, S., De Seta, F., Piccoli, M., Maso, G., Alberico, S. 2012. Etiology of preterm labour: bacterial vaginosis. Obstetry Gynecologist Journal. 3:46-51.

Hacker, N. 2011. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates.

Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI. Manajemen Persalinan Preterm. Semarang, 2016.

Krisnadi, SR. 2009. Faktor Risiko Persalinan Prematur. Bandung : Refika Aditama. Hal : 43-55.

Manuaba, I.B.G, 2010. Gawat Darurat : Obstetrik Ginekologi dan Obstetrik Ginekologi Sosial. Ed:1. EGC : Jakarta.

Moutquin, J. 2013. Classification and Heterogenicity of Preterm Birth. BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynecology. 20: 30-33.

(16)

51

Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Hal: 667-675.

Spong, CY. 2010. Prediction and Prevention of Recruitment Spontaneous Preterm Birth. Obstetry Ginecologist Journal. 110:405-415.

Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuka Medik.

Sulistiarini, D., Berliana, SM. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelahiran Prematur di Indonesia. E-Journal Kesehatan dan Lingkungan. 1(2) : 109-115.

Sumarah. 2008. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.

UCSF. 2014. Preterm Birth is Now Leading Cause of Death in Young Children Globally. University of California, San Fransisco. Diakses pada 12 Agustus 2018.

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 625.

WHO. 2014. Born Too Soon : The Global Action Report on Preterm Birth.

Widjayanegara, H. 2009. Aspek Umum Prematuritas. Bandung : Refika Aditama. Hal: 3-4.

Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. Hal : 79-82.

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Pencon bagian depan dari kuningan, bagian bahu dari besi dicat dengan Brom warna kuning emas, rancakan diberi list dengan brom warna kuning emas Pencon bagian depan dari

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan penguatan (reinforcement) dapat membuat perilaku seperti apa yang diharapkan oleh pemberi penguatan (reinforcement)

Simpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa, aktivitas belajar

2015.How Information Technology Governance Mechanism and Strategic Aligment Influence Organizatinal Performance Insights From aMatched Survey of Business and IT

Hasil penilaian kinerja sudah cukup baik terutama pada kompetensi Kepribadian dan Sosial namun masih terdapat kekurangan pada kompetensi Pedagogik dan Profesional

Eropa tersebut. Gaya estetik yang sebelumnya banyak dipengaruhi kebudayaan Hindu, yang kemudian disebut kebudayaan Hindu-Jawa, mulai memudar dan.. sedikit demi sedikit berubah

Selanjutnya pada pengamatan suhu rendah pada akhir penyimpanan (hari ke-27) nilai organoleptik tekstur tertinggi adalah pelapisan Aloe vera 100% (4,7) dan yang

penggunaan fungsi laptop sebagaimana mestinya. Dari hasil pengamatan di kelas serta diskusi dengan guru, dalam proses belajar biologi di kelas VIII-E RSBI SMP Negeri 1