• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Menggunakan pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pertumbuhan Ekonomi Menggunakan pdf "

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Suryadi Muuchlis | 3613100049

(2)
(3)

Kabupaten termiskin

di Jawa Timur.

Angka kemiskinan

sebanyak 12%

Penyerapan jumlah

tenaga kerja di

Kabupaten

Sampang masih

belum maksimal.

Sumberdaya alam

belum dioptimalkan

yang menyebabkan

(4)

Mengetahui PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Sampang

tahun 2010-2014.

(5)
(6)

Nilai tambah bruto seluruh barang

dan jasa yang tercipta atau dihasilkan

di wilayah domestik suatu negara

yang timbul akibat berbagai aktivitas

ekonomi dalam suatu periode tertentu

tanpa memperhatikan apakah faktor

produksi yang dimiliki residen atau

non-residen.

(7)

1. PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan

kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan

oleh suatu wilayah

. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang

besar, begitu juga sebaliknya.

2. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan

laju pertumbuhan ekonomi

secara

keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun.

3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan

struktur perekonomian

atau

peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai

peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.

4. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan

nilai PDB dan PNB

per satu orang

penduduk.

5. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui

pertumbuhan nyata ekonomi

per kapita penduduk

suatu negara.

(8)

1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Pengadaan Listrik dan Gas

5. Pengadaan Air

6. Konstruksi

7. Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

8. Transportasi dan Pergudangan

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

10. Informasi dan Komunikasi

11. Jasa Keuangan

12. Real Estat

13. Jasa Perusahaan

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

15. Jasa Pendidikan

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

17. Jasa Lainnya

(9)

Analisis Shift Share merupakan teknik yang digunakan

untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang

(10)

K P

N

K P

P

(11)

K P

N

K P

P

K P

P W

Komponen Pertumbuhan Nasional (PN)

Perubahan produksi atau kesempatan

kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh

perubahan produksi, kebijakan ekonomi

nasional dan kebijakan lain yang mampu

mempengaruhi sektor perekonomian

(12)

K P

Mengetahui pertumbuhan atau pergeseran struktur

perekonomian suatu daerah dengan melihat nilai PDRB

daerah pengamatan pada periode awal yang di

pengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan perekonomian

daerah yang lebih tinggi (Nasional). Merupakan

perubahan tenaga kerja sektor i di wilayah j dalam

memberikan kontribusi terhadap laju pertumbuhan

nasional.

1. PN > 0

pertumbuhan sektor i di wilayah j (propinsi)

memberikan kontribusi positif dalam penyerapan

tenaga kerja nasional

(13)

K P

N

K P

P

K P

P W

Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)

Perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu

wilayah yang disebabkan oleh komposisi sektor dalam

permintaan produk akhir, serta perbedaan dalam

(14)

K P

Sebuah nilai untuk mengukur perubahan relatif

(naik/turun) suatu sektor daerah terhadap sektor yang

sama ditingkat nasional

1. PP > 0

berarti suatu daerah berspesialisasi

dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh

secara cepat

(15)

K P

N

K P

P

K P

P W

Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)

Perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu

(16)

K P

Perbedaan antara pertumbuhan ekonomi di tingkat

provinsi dengan nilai tambah bruto sektor yang sama

di tingkat nasional.

1. PPW > 0

region j memiliki daya saing yang baik

di sektor i apabila dibandingkan dengan wilayah

yang lain atau region j memiliki comparative

advantage untuk sektor i dibandingkan dengan

wilayah yang lain

2. PPW < 0

sektor i pada region j tidak dapat

(17)

PE = KPN + KPP

PE : Pertumbuhan ekonomi

PB : Pertumbuhan ekonomi wilayah lokal

KPN : Komponen pertumbuhan nasional

KPP : Komponen pertumbuhan proporsional

KPPW : Komponen pertumbuhan pangsa wilayah

ri : PDRB/Produksi/tenaga kerja sektor i regional pada tahun awal

ri

: PDRB/Produksi/tenaga kerja sektor i regional pada tahun akhir

Nt : PDRB/Produksi/tenaga kerja total nasional pada tahun awal

Nt

’ : PDRB/

Produksi/tenaga kerja total nasional pada tahun akhir

nt : PDRB/Produksi/tenaga kerja sektor i nasional pada tahun awal

nt

’ : PDRB/

Produksi/tenaga kerja sektor i nasional pada tahun akhir

(*)

(18)

Location Quotient (LQ) merupakan metode sederhana yang mampu menunjukkan

kemampuan ekspor sektor tertentu di suatu terhadap daerah yang lebih besar

(Daryanto dan Hafizrianda, 2010; Setiono. 2011).

(19)
(20)
(21)

Kabupaten Sampang terletak pada 113

0

08’ –

113

0

39’ Bujur Timur dan 06

0

05’–

07

0

13’ Lintang

Selatan, dengan luas wilayah 1.233,33 Km

2

.

Batas Administrasi wilayah Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara

:

Laut Jawa;

Sebelah Timur

:

Kabupaten Pamekasan;

Sebelah Selatan

:

Selat Madura;

(22)

Kab.

Secara administrasi wilayah perencanaan terdiri atas seluruh wilayah yang

termasuk dalam Kabupaten Sampang terdiri dari 14 Kecamatan, dengan 6

kelurahan dan 180 desa:

(23)

No

.

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Per Kecamatan

Luas wilayah

Jumlah Kelurahan/desa

Km % thd total

1. Sreseh 36.699 71,95 5,83 12

2. Torjun 38.532 44,20 3,58 12

3. Pangarengan 20.309 42,69 3,46 6

4. Sampang 117.509 70,01 5,68 18

5. Camplong 73.306 69,93 5,67 14

6. Omben 77.296 116,31 9,43 20

7. Kedungdung 80.236 123,08 9,98 18

8. Jrengik 34.036 65,35 5,30 14

9. Tambelangan 53.977 89,97 7,30 10

10. Banyuates 73.484 141,23 11,45 20

11. Robatal 53.609 80,54 6,53 9

12. Karang penang 63.559 84,25 6,83 7

13. Ketapang 81.924 125,28 10,16 14

14. Sokobanah 67.058 108,51 8,80 12

Jumlah

871.534 1233,30 100 186

Sumber: Kabupaten Sampang dalam Angka 2012

(24)
(25)

Topografi

Geologi

Jenis geologi Batuan alluvium dan mioses fasies

sedimen banyak digunakan oleh masyarakat untuk

tegalan dan sawah, serta sebagian kecil jenis batuan

plistosen fasies sedimen yang seluruhnya untuk

tegalan.

Kelerengan

wilayah

Kabupaten

Sampang

(26)

Jenis Tanah

Hidrologi

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sampang

bagian yang terluas adalah tanah dari jenis

Komplek Mediteran Grumosol, Regosol dan

Litosol yakni seluas 54.335 Ha.

Jenis tanah alluvial hidromorf dengan luas

sekitar 10.720 Ha.

Kabupaten Sampang memiliki 34 buah Sungai

yang mana dibagi menjadi dua:

Kabupaten Sampang Selatan terdapat 25

Sungai

Kabupaten Sampang Utara terdapat 9

Sungai

Klimatologi

(27)
(28)

Uraian 2013 2014

7 Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi

mobil dan sepeda motor 1,692,249.10 1,827,385.90

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 501,397.50 508,345.20

15 Jasa Pendidikan 298,323.30 320,047.70

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 53,460.40 57,626.30

17 Jasa Lainnya 103,979.30 109,402.30

(29)

Uraian 2013 2014

7 Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi mobil

dan sepeda motor 219,200.00 229,303.80

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 28,564.70 28,729.60

15 Jasa Pendidikan 31,265.50 33,290.70

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,592.80 8,212.80

17 Jasa Lainnya 17,517.90 18,473.70

(30)

Lapangan Usaha LQ Sektor Basis

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.32 Basis

2 Pertambangan dan Penggalian 2.61 Basis

3 Industri Pengolahan -0.07 Non Basis

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.05 Non Basis

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah 0.39 Non Basis

6 Kontruksi 0.45 Non Basis

7 Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi

mobil dan sepeda motor 0.41 Non Basis

8 Transportasi dan Pergudangan 0.15 Non Basis

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.01 Non Basis

10 Informasi dan Komunikasi 0.43 Non Basis

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.23 Non Basis

12 Real Estate 0.37 Non Basis

13 Jasa Perusahaan 0.18 Non Basis

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 0.97 Non Basis

15 Jasa Pendidikan 0.52 Non Basis

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.38 Non Basis

(31)

Lapangan Usaha PP Interpretasi PPW Interpretasi PB Interpretasi

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1981754.22 Lambat 116568.48 Berdaya Saing -1865185.731 Tidak Prograsif

2 Pertambangan dan Penggalian -1579350.98 Lambat -409207.97 Tidak Berdayasaing -1988558.943 Tidak Prograsif

3 Industri Pengolahan -223600.11 Lambat 19884.15 Berdaya Saing -203715.9602 Tidak Prograsif

4 Pengadaan Listrik dan Gas -2524.16 Lambat 139.20 Berdaya Saing -2384.966419 Tidak Prograsif

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah -4942.00 Lambat 278.21 Berdaya Saing -4663.796514 Tidak Prograsif

6 Kontruksi -549639.83 Lambat 56118.63 Berdaya Saing -493521.2012 Tidak Prograsif

7 Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda

motor -1015600.04 Lambat 139376.66 Berdaya Saing -876223.3807 Tidak Prograsif

8 Transportasi dan Pergudangan -58622.85 Lambat 9456.47 Berdaya Saing -49166.37613 Tidak Prograsif

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -23793.83 Lambat 3383.90 Berdaya Saing -20409.93338 Tidak Prograsif

10 Informasi dan Komunikasi -311884.15 Lambat 45652.23 Berdaya Saing -266231.9144 Tidak Prograsif

11 Jasa Keuangan dan Asuransi -79246.58 Lambat 10477.74 Berdaya Saing -68768.84479 Tidak Prograsif

12 Real Estate -84708.76 Lambat 10331.30 Berdaya Saing -74377.46402 Tidak Prograsif

13 Jasa Perusahaan -18126.11 Lambat 2072.93 Berdaya Saing -16053.17589 Tidak Prograsif

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -283408.57 Lambat 6664.22 Berdaya Saing -276744.349 Tidak Prograsif

15 Jasa Pendidikan -177928.09 Lambat 22312.32 Berdaya Saing -155615.7694 Tidak Prograsif

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -32029.54 Lambat 4291.73 Berdaya Saing -27737.80985 Tidak Prograsif

(32)

Uraian LQ PB Kategori 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.32 -1865185.73 Sektor Potensial 2 Pertambangan dan Penggalian 2.61 -1988558.94 Sektor Potensial 3 Industri Pengolahan -0.07 -203715.96 Sektor Terbelakang 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.05 -2384.97 Sektor Terbelakang 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 0.39 -4663.80 Sektor Terbelakang 6 Kontruksi 0.45 -493521.20 Sektor Terbelakang 7 Perdagangan Besar dan Eceran, reparasi mobil dan

sepeda motor 0.41 -876223.38 Sektor Terbelakang 8 Transportasi dan Pergudangan 0.15 -49166.38 Sektor Terbelakang 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.01 -20409.93 Sektor Terbelakang 10 Informasi dan Komunikasi 0.43 -266231.91 Sektor Terbelakang 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.23 -68768.84 Sektor Terbelakang 12 Real Estate 0.37 -74377.46 Sektor Terbelakang 13 Jasa Perusahaan 0.18 -16053.18 Sektor Terbelakang 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib 0.97 -276744.35 Sektor Terbelakang 15 Jasa Pendidikan 0.52 -155615.77 Sektor Terbelakang 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.38 -27737.81 Sektor Terbelakang 17 Jasa Lainnya 0.32 -55385.04 Sektor Terbelakang

(33)
(34)

Berdasarkan hasil analisis LQ, sektor basis yang ada di Kabupaten Sampang ialah

sektor

Pertanian, Kehutanan, Perikanan

dan

Pertambangan dan Penggalian

Berdasarkan hasil analisis Shift Share, seluruh sektor yang ada di Kabupaten

Sampang tidak ada yang termasuk sektor progresif

Berdasarkan kombinas analisis LQ dan Shift Share, sektor yang tergolong potensial

untuk dikembangkan adalah sektor

Pertanian, Kehutanan, Perikanan

dan

(35)

Sektor yang harus dikembangkan di Kabupaten Sampang ialah

Sektor Pertanian,

Kehutanan, Perikanan; dan Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sehingga Perlu dikembangkan

Konsep Agropolitan

dan atau

Minapolitan

sebagai

Konsep yang menunjang pengembangan wilayah Kabupaten Sampang.

Konsep Pengembangan Agropolitan telah ditetapkan pada Kabupaten Sampang

dalam Perda Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2012 Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Sampang Tahun 2021-2032

Kemudian telah ada

Masterplan Pengembangan Kawasan Agropolitan

(36)

Gambar

Tabel Jumlah Penduduk per kecamatan Kabupaten Sampang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil observasi pada tanggal 10 Februari 2016 menunjukkan bahwa siswa kurang disiplin terkait dengan penampilan ketika mengikuti kegiatan Pramuka terutama terkait

Minimnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi peraturan tersebut mempengaruhi suatu implementasi kebijakan, berhasil atau tidaknya suatu kebijakan tergantung

Untuk menentukan calon muzaki, BAZNAS kota Pekalongan membuat suatu standar tertentu, contohnya seperti bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu yang gajinya telah

Sedangkan kawasan  pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem

Perbedaan bahasa yang dimiliki Kota Cirebon dengan daerah lain di Jawa Barat ini mengakibatkan toponimi di Kota Cirebon juga berbeda dengan daerah lain di Jawa Barat

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan

Venting system, yaitu suatu alat instrumentasi yang berfungsi sebagai alat keselamatan, yang mana mutlak harus di install atau dipasang dibagian atas dari bejana tekan, alat ini

diperoleh melalui gambaran atau lukisan faktual mengenai keadaan objek yang diteliti. 25 Jadi dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan secara sistematis,