• Tidak ada hasil yang ditemukan

88341308 7 Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "88341308 7 Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

MENULIS

(2)
(3)

A. Karangan Ilmu Pengetahuan

Isi karangan ini adalah pembicaraan sesuatu hal dalam bidang pengetahuan dari dunia fisik, baik yang bersifat ilmiah rendah maupun yang bersifat ilmiah tinggi yang disebut juga karangan pengetahuan teknis yang menyangkut kehidupan sehari-hari.

(4)

Karangan ini sering juga disebut karangan ilmiah populer, ditujukan kepada masyarakat awam, sedangkan karangan pengetahuan tehnis, ditujukan kepada golongan tertentu.

(5)

B. Karangan Kesusastraan

Karangan kesusastraan walaupun ada juga yang berdasarkan fakta, baik fakta umum maupun fakta pribadi, tetapi karangan-karangan ini lebih berpungsi sebagai ajakan dan hiburan daripada pemberitahuan.

Karangan dimaksudkan untuk menyentuh perasaan dan menggerakkan emosi, jadi lebih ditujukan kepada hati daripada pikiran.

(6)

C. Karangan lain-lain

Karangan jenis ini adalah karangan yang berisi antara lain tentang ramalan, rahasia alam gaib, perdukunan dan lain-lain yang tidak dimengerti oleh orang-orang biasa, dan menyangkut bidang para-psikologi.

(7)

A. Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang benar.

Karangan ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.

(8)

B. Karangan Non-Ilmiah

Karangan non-ilmiah bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.

Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.

(9)

C. Karangan tidak Ilmiah

Karangan tidak ilmiah mungkin saja menyajikan fakta umum akan tetapi datanya diperoleh tidak melalui prosedur yang ilmiah, sehingga validitas data diragukan.

(10)

A. Karangan Asli

Karangan asli dapat ditulis dengan bahasa ibu atau bahasa lain berdasar fakta yang telah diuji kebenarannya.

Cara penuturannya dan gaya bahasanya mencerminkan jiwa dan kepribadian penulisnya.

Gagasan-gagasan (ide) atau pendapatnya adalah asli, atau sebagian kecil saja yang diperoleh dari acuan.

(11)

B. Alih bahasa atau terjemahan

Karangan alih bahasa yaitu karangan menerjemahkan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain.

Jenis karangan ini terbagi tiga :

(12)

2) Menerjemahkan isinya,

yaitu kata atau ungkapan diterjemahkan secara seimbang dalam hubungan yang wajar menurut struktur dan

kaidah bahasa yang lain, contoh: “For your eyes only” diterjemahkan “Hanya matamu yang melihatnya” atau “ Engkaulah saksinya”.

3) Menerjemahkan secara bebas.

(13)

C. Saduran

Menyadur adalah mengubah suatu karangan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain atau dalam bahasa yang sama. Saduran berbeda dengan terjemahan.

Penyaduran : Pengalih bahasaan secara bebas suatu wacana kedalam suatu bahasa sasaran dengan jalan menyingkat, mengubah tokoh-tokohnya , mengganti latar sosial budaya dsb. Penerjemahan : (translation) pengalihan amanat antar budaya

(14)

1. Alih bahasa (terjemahan) a) Terjemahan kulit

Kata demi kata, sifatnya dekat dengan aslinya tetapi maknanya menjadi kabur.

b). Terjemahan isi

(15)

2. Saduran

Dalam karangan saduran jelas tampak cara penuturan yang berbeda, bentuk berbeda, gagasan-gagasan sama, kejelasan makna tergantung kemampuan penyadur. Saduran itu

berbeda dengan karangan aslinya. 3. Karangan asli

Dalam karangan asli, baik cara penuturan dan gaya

(16)

BAGIAN II

(17)

Penulisan Karya Ilmiah meliputi :

1. Mengenai ciri,

2. Sifat dan bentuk karangan ilmiah, 3. Metode ilmiah,

4. Istilah-istilah dalam karya ilmiah,

5. Memahami bagian dan unsur karangan ilmiah, 6. Penuturan dalam karangan ilmiah,

7. Bagaimana memulai suatu karangan ilmiah,

(18)

Karya ilmiah (scientific paper) : laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan seseorang/tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Penelitian (Reseach) : “a systemic attempt to provide answer to question”

Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah.

(19)

Peneliti dan Penulis

Peneliti : Orang yang mengerjakan perkara riset dengan sebaik-baik rupa ilmuan yang tidak mau alpa, lengah, apalagi keliru dan cacat menjaring data/fakta/bukti keilmuan risetnya. Ia memilih metode dan teknik riset, melahap teori, literatur, dan segala perkakas keilmiahan, yang dihitung tidak ada orang yang mencela/ mengejek tulisannya.

(20)

Manfaat penelitian :

1. Manfaat teoritis : Menolak atau mengukuhkan atau

merevisi terhadap suatu keraguan teori.

(21)

Manusia selaku makhluk berakal selalu berusaha ingin tahu dan memahami alamnya, baik yang ada di dalam maupun di luar dirinya.

Hasil pemahaman itu direkam dan disimpan di benaknya sehingga menjadi khazanah budaya yang kemudian disebut pengetahuan.

(22)

Pengetahuan manusia tentang alam itu berbeda-beda, baik kualitas maupun kuantitasnya karena disebabkan adanya perbedaan dalam cara memperolehnya.

1. Adanya yang melalui proses pengenalan sepintas atau alami (disebut pengetahuan),

2. Ada yang melalui proses pengenalan secara seksama dan menggunakan cara tertentu yang disebut metode ilmiah atau metode penelitian (inilah yang disebut ilmu).

(23)

Metode ilmiah menggunakan dua pendekatan :

1. Pendekatan rasional

Pendekatan rasional berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literatur).

2. Pendekatan empiris

Pendekatan empiris berupaya merumuskan kebenaran

berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium). Jadi, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang sistematis itu dapat diperoleh melalui

(24)

Metode Memperoleh Ilmu Pengetahuan :

1. Metode keteguhan (tenacity) 2. Metode otoritas

3. Metode apriori / intuisi 4. Metode tradisi

5. Metode coba-coba (trial and eror) 6. Metode metafisik/supranatural

7. Metode akal sehat (Metode ilmiah) Berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis,

(25)

Dalam proses berpikir ilmiah terdapat beberapa langkah seperti yang tertera di bawah ini (John Dewey, 1958 : 111).

1. Merasakan adanya suatu masalah yang memerlukan pemecahan.

2. Merumuskan dan membatasi masalah yang dirasakan itu. 3. Membuat hipotesis yaitu praduga (kesimpulan sementara). 4. Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang dirasakan itu.

5. Mengolah data untuk membuat kesimpulan.

(26)

1. Lugas yaitu pembicaraan langsung pada persoalan tanpa basa-basi yang tak perlu.

2. Logis, maksudnya segala keterangan yang disajikan memiliki dasar dan alasan yang masuk akal.

3. Tuntas yaitu segi masalah dikupas secara mendalam. 4. Sistematis yaitu uraian disusun menurut pola tertentu

sehingga jelas urutan dan berkaitan antara unsur-unsur tulisan tersebut.

5. Objektif yaitu segala keterangan yang dikemukakan menurut apa adanya sesuai dengan data dan fakta yang diperoleh.

6. Cermat yaitu berupaya menghindari kesalahan dan kekeliruan betapapun kecilnya disegala bidang.

(27)

7. Bernas artinya meskipun uraian itu singkat, isinya padat. 8. Jelas artinya keterangan yang dikemukakan dapat

mengungkapkan

makna secara jernih sehingga mudah dipahami pembaca. 9. Tidak emosional artinya tanpa melibatkan perasaan haru,

benci, kagum dan sebagainya.

10. Terbuka artinya tidak menutup kemungkinan adanya pendapat baru.

11. Kebenarannya dapat diuji,

(28)

Orang menulis atau mengungkapkan gagasan keilmuannya dalam bentuk karangan ilmiah dengan tujuan yang berbeda-beda. diantaranya :

a. Diskusi : (seminar, simposium, debat) b. Berbagai penerbitan,

c. Proses belajar mengajar,

d. Program pengembangan ilmu dan penyelesaian suatu program studi di Perguruan Tinggi (PT).

(29)

Berdasarkan hal diatas karangan ilmiah dapat digolongkan

dengan jenis sebagai berikut :

1. Artikel

(30)

Ada banyak ragam pengertian artikel.

Menurut Sharon Scull (1987) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi.

(31)

2. Makalah

Makalah berasal dari bahasa Arab alih-alih kata paper, kertas kerja. Makalah dibuat (1) untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran atau kuliah tertentu, (2) untuk dibahas dalam pertemuan ilmiah seminar, simposium, dan lokakarya.

(32)

3. Laporan

Bahasa : Laporan = report (inggris)= membawa/mengangkut re = kembali.

(33)

Laporan teknis adalah suatu bentuk karya tulis yang disusun untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tertentu, baik yang sedang dilaksanakan maupun yang telah selesai dilaksanakan.

Laporan teknis dapat disampaikan secara lisan dan tulisan. Keuntungan laporan tertulis:

1) Mempunyai kadar keresmian yang lebih tinggi 2) Merupakan bukti nyata dari suatu pelaporan 3) Mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat

(34)

Fungsi laporan :

a. Mengatasi suatu masalah

b. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif

c. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah d. Menemukan teknik-teknik baru

(35)
(36)

b. Laporan praktikum (penelitian)

Kegiatan praktikum menjadi bagian penting dari program pendidikan. Hal ini disebabkan oleh pentingnya peranan kegiatan praktikum dalam mengembangkan kompetensi ahli sains. Praktikum menjadi wahana untuk:

(1) Pemantapan pengetahuan teoretis yang telah dipelajari; (2) Pengembangan keterampilan menggunakan peralatan standar laboratorium sains;

(3) Pembinaan sikap ilmiah dalam bekerja di laboratorium sains; dan

(37)

Unsur-unsur penting Kompetensi seorang ilmuan :

1. Kombinasi antara pemahaman yang kuat aspek-aspek teoretis,

2. Kemampuan merancang eksperimen/penyelidikan untuk memecahkan masalah dengan mengaplikasikan

pengetahuan teoretik tadi,

3. Keterampilan bekerja di laboratorium,

(38)

Laporan praktikum mesti memenuhi kriteria 1) Nalar (logic);

2) Kejelasan (clarity); 3) Presisi (precision).

(39)

Fungsi laporan praktikum adalah wahana penyampaian pesan dari mahasiswa (communicator) kepada pembaca laporan itu (dosen dan mahasiswa lain) tentang:

1) Masalah apa yang diselidiki;

2) Pengetahuan teoretis apa yang dijadikan landasan bagi penetapan prosedur/metode penyelidikan:

3) Apa yang dilakukan untuk pengumpulan data informasi; 4) Data apa yang terkumpul dan temuan apa yang dihasilkan dari analisis data;

5) Pembahasan (diksusi) tentang hasil yang diperoleh, khususnya mengenai implikasi temuan ;

(40)

Laporan praktikum harus terdiri dari Komponen-komponen : 1) Tujuan, yang memaparkan permasalahan apa yang

akan diselidiki;

2) Teori, yang memaparkan konsep dan prinsip.

3) Alat dan bahan, yang merupakan paparan tentang jenis

(41)

(5) Hasil Percobaan, yang mengungkapkan data yang telah ditabulasi, Hasil analisis data, baik secara statistik maupun tidak, serta temuan-temuan penting percobaan sebagai hasil analisis data;

6) Pembahasan, yang mengungkapkan rasionalisasi

(penjelasan yang masuk akal) terhadap berbagai temuan yang menarik, misalnya perbedaan antara prediksi teoreti dengan realita yang diamati;

(7) Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang

(42)

4. Skripsi

Karya tulis ini dibuat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan S1. Di perguruan jenis tertentu digunakan istilah tugas akhir (TA). Selain itu, ada pula yang menyebutnya risalah.

(43)

5. Tesis

Tesis merupakan karya tulis dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program pendidikan S2 (master).

Dalam tesis sudah dituntut lebih banyak dari skripsi. Pengujian dalam tesis dititikberatkan pada syarat-syarat formil pendekatannya, segi materil, dan cakupannya lebih luas dan mendalam dari skripsi.

6. Disertasi

(44)

7. Resensi

Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku, membuat buku-buku baru terbit. Buku yang mempunyai resensi yang baik didalamnya terdapat suatu jawaban dari semua pertanyaan yang muncul dari si pembaca.

8. Monograf

(45)

9. Referat

Referat adalah kertas kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).

10. Kabilitasi

Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan pada acara tertentu. Terbit Minggu/satu bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin.

11. Surat Pembaca

(46)

12. Proposal

Proposal adalah suatu tulisan yang dikerjakan untuk mengajukan suatu permohonan kepada lembaga atau pimpinan mengenai suatu pekerjaan atau acara yang akan dilakukan di lembaga tersebut.

Tujuannya untuk memberikan informasi mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dalam suatu acara tersebut.

(47)

Secara umum ada empat pola penyajian dalam menyusun karya tulis ilmiah. Pemakaian keempat pola itu ditentukan oleh maksud dan tujuan penulis tentang idenya mengenai suatu objek.

Dapat pula dikatakan, salah satu pola digunakan bergantung pada dari sisi mana objek itu dibicarakan.

Misalnya :

Sebuah bangunan kuno bisa dibicarakan sejarahnya, kondisi fisiknya, pentingnya bangunan kuno itu dilestarikan, atau hanya sekedar diinformasikan bahwa disuatu daerah ada bangunan kuno sebagai peninggalan sejarah.

(48)

1) Kisahan (narasi)

Uraian yang mengisahkan terjadinya sesuatu secara kronologis disebut kisahan. Ciri pola ini memiliki unsur subjek, tempat, waktu, proses dan kejadian.

Contoh :

Ketika itu Lara Santang (Syarifah Mudain), ibu Sunan

Gunung Djati telah hamil Sembilan bulan. Ia pergi ke Mekah ditemani suaminya, Maulana Sultan Makhmud. Di kota ini, Syarifah Mudain melahirkan seorang putra yang diberi nama Syarif Hidayat oleh ayahnya. Hal ini terjadi tahun 1448,

(49)

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah

biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan

(50)

Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan

panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha

(51)

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.

Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan

"rumus" 5 W+1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba. 1. (What) Apa yang akan diceritakan,

2. (Where) Dimana seting/lokasi ceritanya,

3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, 4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,

(52)

Contoh Narasi Fakta (non fiksi):

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah

seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno meng-habiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan

karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucap-kan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan

Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa

Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu

pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepe-mimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno

bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di

Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya

(53)

Contoh Narasi Fiksi :

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur

tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan

kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

(54)

2) Perian (deskripsi)

Pola ini digunakan untuk mengambarkan suatu objek tentang ciri, sifat, karakter, keadaan umum dan sebagainya.

Diharapkan pembaca memiliki gambaran yang jelas mengenai objek yang dibicarakan.

Contoh :

Ikan yang busuk menampakkan tanda-tanda yang objektif.

Kulitnya tidak cerah lagi, lender busuk dan mulai mengering. Matanya redup cekung dan kusam. Insangnya pucat dan

(55)

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: 1. menggambarkan atau melukiskan sesuatu,

2. penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,

(56)

Pola pengembangan paragraf deskripsi :

1. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.

2. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.

(57)

Langkah menyusun deskripsi :

1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan 2. Tentukan tujuan

3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan

4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)

(58)

Contoh topik untuk karangan deskripsi :

1. Keindahan Bukit Kintamani ,

2. Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Mahasiswa Kesehatan Tingkat Nasional,

(59)

Contoh deskripsi berupa fakta:

(60)

Contoh deskripsi berupa fiksi :

(61)

3) Bahasan (argumentasi)

Pola ini dimaksudkan untuk meyakinkan kebenaran suatu gagasan atau pendapat dengan mengemukakan berbagai alasan atau bukti. Pola ini merupakan ciri khas karangan ilmiah yang memang argumentatif.

Contoh :

Bangsa Indonesia harus menguasai iptek (ilmu pengetahuan

dan teknologi) kalau mau tetap hidup. Tanpa penguasaan iptek, segala keputusan yang mempengaruhi nasib bangsa dan Negara akan makin diambil alih oleh Negara industri. Akibatnya secara berangsur-angsur kepribadian dan otonomi bangsa Indonesia

akan digerogoti sampai menjadi korban bangkitnya

(62)

Karangan argumentasi bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai

alasan/bukti.

Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca.

(63)

Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi :

Disiplin kunci sukses berwirausaha,

Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,

(64)

Contoh karangan argumentasi pada umumnya :

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.

Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung

jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung

(65)

4) Paparan (eksposisi)

Paparan adalah karya tulis yang maksudnya menjelaskan sesuatu yang bersifat memberikan informasi tentang suatu objek sehingga objek tersebut jelas secara gamblang.

Contoh :

(66)

Karangan eksposisi berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.

(67)

Langkah menyusun eksposisi:

1. Menentukan topik/tema 2. Menetapkan tujuan

3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber

4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

(68)

Contoh topik untuk eksposisi :

1. Manfaat kegiatan peraktek lapangan

(69)

Contoh karangan eksposisi pada umumnya :

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi

akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.

Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran

(70)

Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi :

Cara mencangkok tanaman:

1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.

2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.

(71)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelumnya terima kasih Hamim Mamonto warga Cilameta Cipadung Kidul RT 02/RW 12 Kec Panyileukan Kota Bandung (Pkl.17.35 WIB) Berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 08

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan bahwa manajemen laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen

Tesis berjudul Pengaruh Jenis Kelamin dan Perbedaan Usia Terhadap Product, Purchase Decision, Consumption, dan Advertising Involvement Dalam Industri Fashion di

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh guru kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Observer duduk di belakang siswa dan mengamati aktivitas siswa sampai

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

• Jangan biarkan kabel jaringan listrik bersentuhan atau mendekati pintu peralatan atau ditempatkan di rongga bawah peralatan, terutama saat beroperasi atau pintu peralatan