• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Industri Pada Perusahaan Manufaktur PT HM Sampoerna Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Analisis Industri Pada Perusahaan Manufaktur PT HM Sampoerna Tbk"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PROFIL PERUSAHAAN

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.

(2)

Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.

Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia.

1.2 SEJARAH SAMPOERNA.

(3)

Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya.

Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.

Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

PRODUKSI ROKOK.

(4)

mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.

Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin. Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:

Pemrosesan daun tembakau; Produksi rokok;

Dan pengemasan serta persiapan distribusi.

Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.

1.3 STRUKTUR PERUSAHAAN

1. Liem Seeng Tee (1893–1956).

Liem Seeng Tee adalah pendiri PT. HM Sampoerna, sebuah perusahaan rokok besar di Indonesia. Dia adalah generasi pertama dari keluarga Sampoerna; ayah dari Aga Sampoerna dan kakek dari Putera Sampoerna. Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio mendirikan Sampoerna pada tahun 1913 di Surabaya.

2. Aga Sampoerna.

(5)

3. Putera Sampoerna.

Generasi berikutnya,adalah generasi yang membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan.

4. Michael Sampoerna.

(6)
(7)
(8)

1.4 TATA KELOLA PERUSAHAAN.

Salah satu kunci kesuksesan Sampoerna adalah ketaatan terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai perusahaan publik, sekaligus sebagai afi liasi PMI, penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi suatu keharusan bagi Sampoerna. Sampoerna menetapkan standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afi liasi PMI, termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada karyawan Sampoerna pada seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat.

Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Sampoerna merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, dibantu oleh tim yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Audit Internal, dan Sekretaris Perusahaan. Tim tersebut secara rutin memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap Prosedur dan Kebijakan Perusahaan.

1. Dewan Komisaris

(9)

2. Direksi

3. Direksi bertanggung jawab mengelola Sampoerna untuk mencapai maksud dan tujuannya. Direksi berhak mewakili Sampoerna, baik di dalam maupun di luar pengadilan, tentang segala hal dan dalam segala kejadian. Direksi juga berhak mengikat Sampoerna dengan pihak lain, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar Sampoerna, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang tentang Pasar Modal serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.

4. Direksi juga mendapatkan pelatihan dan pengembangan secara berkala, yang frekuensi dan jenisnya disesuaikan dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing Direksi. Direksi menyelenggarakan rapat rutin, umumnya setiap bulan, yang dapat melibatkan pimpinan divisi dan manajer senior tertentu. Rapat tersebut antara lain membahas kinerja keuangan kuartalan dan rekomendasi dividen, situasi ekonomi, situasi pasar, kompetisi, informasi penjualan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan operasional dan kegiatan usaha Sampoerna.

5. Sepanjang Tahun Buku 2012, Direksi mengadakan 12 pertemuan yang dihadiri oleh mayoritas anggota, sebagaimana diamanatkan oleh Anggaran Dasar Sampoerna.

6. Komite Audit

7. Sebagaimana dinyatakan dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris Sampoerna dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Tanggung jawab Komite Audit meliputi penelahan atas laporan keuangan Sampoerna, pekerjaan Audit Internal, implementasi manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan kegiatan Sampoerna.

(10)

tanggal 9 Desember 2010. Phang Cheow Hock dan Goh Kok Ho adalah Komisaris Independen Sampoerna sedangkan Dr. Ronny Kusuma Muntoro merupakan tokoh akademisi dari Universitas Indonesia yang berpengalaman luas dalam pengajaran dan studi system informasi, sistem pengendalian manajemen, serta akuntansi biaya dan manajemen.

9. Komite Audit mengadakan 9 kali pertemuan selama periode antara 1 April 2012 sampai dengan Laporan Tahunan ini di terbitkan yang dihadiri oleh seluruh anggota. Komite Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi (“KNR”) pada 9 Maret 2011. KNR memberikan saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal terkait nominasi dan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan tanggal 27 April 2012 memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi dari KNR untuk menetapkan (i) gaji dan tunjangan untuk setiap anggota Direksi, dan (ii) uang jasa, honorarium atau tunjangan untuk setiap anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2012 dan tahun-tahun buku selanjutnya sampai ditentukan lain oleh RUPS.

(11)

11. Sepanjang Tahun Buku 2012 sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, KNR mengadakan dua kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota.

12. Audit Internal

13. Audit Internal membantu Direksi mengelola proses-proses internal Sampoerna. Piagam Audit Internal dikeluarkan pada tahun 2009 oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Audit Internal memantau kepatuhan terhadap Prosedur dan Kebijakan Sampoerna, serta hal-hal lain sebagaimana diminta oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Voong Che Yee menduduki jabatan Ketua Audit Internal sejak tahun 2010 setelah cukup lama berkarier di bidang keuangan dan manajemen pada afi liasi PMI di Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Voong Che Yee memiliki gelar Sarjana bidang Ekonomi dengan jurusan Akuntansi dari University of Hull, Inggris. Beliau adalah anggota dari Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales.

14. Sebagaimana dijabarkan dalam Piagam Audit Internal, tugas utama Audit Internal adalah memberikan Direksi penilaian objektif yang independen mengenai kecukupan dan keefektifan Sistem Pengendalian Internal yang dijalankan Sampoerna.

15. Kegiatan-Kegiatan Audit Internal

16. Demi terselenggaranya kinerja dengan baik, lengkap dan tepat waktu, Audit Internal memiliki wewenang sebagai berikut:

 Akses langsung dan penuh terhadap pembukuan, arsip dan fasilitas Sampoerna sebagaimana dibutuhkan secara wajar untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya;

 Berkomunikasi secara langsung dan mengadakan pertemuan berkala dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit atau para anggotanya serta

(12)

17. Sepanjang Tahun Buku 2012, kegiatan-kegiatan Audit Internal adalah antara lain:

 Menyiapkan dan mengembangkan rencana audit berdasarkan pendekatan risiko;

 Menerapkan rencana audit, membuat ikhtisar temuan audit dan merekomendasikan perbaikan terhadap bidang-bidang yang diaudit dan melaporkan kepada Direksi;

 Melakukan audit khusus sebagaimana diminta oleh Direksi.

18. Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Audit Internal memiliki sejumlah tenaga audit dan keuangan yang profesional dan berkualifi kasi serta memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. Ketua Audit Internal mengadakan pertemuan bulanan untuk memonitor dan mengevaluasi kualitas penyelesaian yang tepat waktu dan pelaporan kegiatan dan temuan audit kepada Direksi dan Komite Audit.

19. Untuk menjaga kemandirian Audit Internal, para karyawan Audit Internal tidak terlibat langsung dalam melaksanakan dan/atau membuat keputusan terkait kegiatan operasional Sampoerna.

20. Risiko dan Manajemen Risiko

21. Usaha Sampoerna tidak terlepas dari risiko-risiko yang timbul dari pengaruh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain:

o Perubahan yang signifi kan atas sistem cukai dan perubahan signifi kan pada regulasi industri rokok di Indonesia;

o Kondisi ekonomi, sosial dan politik;

o Persaingan usaha;

o Perubahan selera dan preferensi perokok dewasa;

o Rokok palsu dan/atau selundupan;

o Devaluasi mata uang Rupiah Indonesia terhadap mata uang asing; dan

(13)

22. Risiko-risiko lainnya antara lain meliputi tuntutan hukum, kegagalan peluncuran produk baru, dan fl uktuasi harga tembakau, cengkeh dan bahan baku lainnya.

23. Sampoerna senantiasa berusaha mengurangi risiko usaha melalui pengendalian internal yang efektif dan memadai, penyusunan rencana tak terduga dan melalui asuransi. Selama Tahun Buku 2012, tidak ada tuntutan hukum yang mempengaruhi hasil usaha Sampoerna secara signifi kan.

24. Komunikasi Karyawan

25. Komunikasi dengan karyawan merupakan salah satu aspek penting dari tata kelola perusahaan. Untuk kepentingan itu, Sampoerna memanfaatkan berbagai media komunikasi, seperti majalah triwulan Lentera, TV Sampoerna, Radio Sampoerna, surat elektronik, acara tatap muka dengan Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya yang dilakukan sedikitnya dua kali setahun yang di sebut dengan Sersan, kegiatan karyawan, perayaan ulang tahun Sampoerna dan pertemuan-pertemuan lainnya.

26. Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor

(14)
(15)

29.BAB II

PEMBAHASAN

30.

2.1 VISI DAN MISI SAMPOERNA.

31. Visi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.

32. Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:

1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa

33. Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha.

34. Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.

3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas.

(16)

pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.

36.

2.1.1 LAMBANG DAN LOGO PT. HM. SAMPOERNA Tbk

37. Lambang Perusahaan mewakili perusahaan dan harus dipergunakan untuk keperluan dimana PT. HM Sampoerna Tbk harus tampil secara resmi.

38.

39. Gambar 3.1

40. Lambang PT. HM Sampoerna Tbk

41.

42. Sumber : www.sampoerna.com 43.

44. Sedangkan Logo Perusahaan memberikan identitas terhadap produk-produk yang dihasilkan PT. HM Sampoerna Tbk. Logo ini memiliki konsep “Anggarda Paramitha”, yang memiliki arti menuju kesempurnaan dan kemakmuran bagi tiga komponen penting sehingga semua komponen tersebut mengalami keuntungan. Komponen tersebut adalah:

a. Penjual / Produsen b. Penjual, dan c. Pembeli 45.

46. Gambar 3.2

47. Logo PT. HM Sampoerna Tbk (Anggarda Paramitha) 48.

49. 50.

51. 52. 53. 54. 55.

(17)

57. Selain itu terdapat pula “Logo Tiga Tangan” yang mencerminkan sebuah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang cakrawala peluang bisnis yang lebih luas ke masa depan. bahwa sukses akan dicapai bila ketiga pihak, yakni produsen, pedagang dan konsumen mendapat keuntungan dari produknya.

74.

2.1.2 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT HM SAMPOERNA Tbk

 Cara PT HM Sampoerna Tbk Beroperasi

(18)

Tbk., baik secara lokal ataupun global.Di setiap negara tempat produk PT HM Sampoerna Tbk. dijual, PT HM Sampoerna Tbk. dipandu oleh prinsip dasar yang sama. Salah satu tujuan utama perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini: 1. PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif merokok

terhadap kesehatan.

2. PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok yang menyeluruh dan memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, pendapatan negara dan prediktabilitas industri.

3. PT HM Sampoerna Tbk mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga bekerjasama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak dan remaja.

4. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan.

5. PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan program untuk secara konsisten mengurangi dampak lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah.

6. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian tembakau berkelanjutan.

7. PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok, lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang terkait dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk.

(19)

76. Bagi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”), berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk. Sejumlah bidang utama pemberian dukungan PT HM Sampoerna Tbk adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanganan bencana alam.

77.

 Empat pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna Tbk

1. Penanggulangan Bencana

78. Untuk menanggulangi bencana alam PT Sampoerna membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR). Tim tersebut telah diikutsertakan untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu PT Sampoerna juga memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terkena bencana.

2. Pendidikan

(20)

3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

80. Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) mulai beroperasi di dekat pabrik yang berada di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPKSampoerna menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. Selain itu untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Sampoerna juga membangun usaha mikro dan kecil.

4. Keberlangsungan Lingkungan

81. Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, Sampoerna mendukung Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.

82.

2.2 LINGKUNGAN REGULASI & FISKAL.

83. Pada bulan Desember 2012, Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan peraturan pemerintah mengenai pengendalian tembakau (PP No. 109/2012), dan kami menyambut baik adanya pelarangan penjualan terhadap anak-anak dalam peraturan tersebut. Sampoerna senantiasa konsisten mendukung penyusunan regulasi yang menyeluruh dan berimbang serta mempertimbangkan realitas, skala dan sejarah sektor tembakau di Indonesia.

(21)

85. Kegiatan usaha Sampoerna memberikan lapangan kerja secara keseluruhan bagi 89.500 orang terhitung akhir 2012. Angka tersebut meliputi sekitar 61.000 orang yang merupakan pekerja dari 38 unit MPS yang berlokasi di 27 kabupaten di Pulau Jawa. Pada bulan November 2012, Kementerian Keuangan RI menerbitkan kebijakan baru tentang struktur cukai produk tembakau yang menyederhanakan struktur tersebut untuk tahun 2013 dengan menggabungkan beberapa layer pada golongan-golongan SKM dan SPM. Tidak ada perubahan terhadap segmen SKT. Pada tahun 2012, Sampoerna menyumbangkan cukai sejumlah Rp27,7 triliun, yang berarti Sampoerna merupakan salah satu penyumbang cukai tembakau terbesar di Indonesia. Kontribusi kami tercatat sebesar 30,6% dari total pendapatan domestik cukai produk tembakau negara sebesar Rp90,5 triliun pada tahun 2012*. Industri kretek yang merupakan salah satu kekhasan Indonesia memberikan lapangan kerja bagi sekitar enam juta orang, dan merupakan salah satu sektor penyumbang cukai dan pajak terbesar bagi Pemerintah RI. Sampoerna terus merekomendasikan agar pemerintah mempertimbangkan pentingnya perlindungan tenaga kerja dalam merumuskan kebijakan cukai di masa depan.

86.

2.3 ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA Tbk 1. Strength

a. Kualitas Bahan Baku

87. Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).

b. Menguasai pangsa pasar

88. Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga Djarum 20,4 %.

(22)

89. Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.

d. Budaya Perusahaan.

90. Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d’corps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.

e. Nilai capital yang besar.

91. Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.

92. 2. Weakness

a. Harga yang cukup mahal.

93. Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang mahal.

b. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional

(23)

kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.

c. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing

95. Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion.

d. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline.

96. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar

e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

97. Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu.

98. 3. Opportunity

(24)

99. Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip Morris.

b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia.

100. Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok. c. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan

produk baru

101. Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.

(25)

102. Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.

e. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna. 103. Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.

104. 4. Threats

a. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok

105. Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.

b. Kompetitor dari rokok jenis Mild

106. Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.

(26)

107. Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild.

d. Tingginya pajak rokok

108. Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.

e. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok

109. Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi anti-rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.

110.

111. Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna: 1. Market Driven Strategy

112. PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

(27)

businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah (value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga harus memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.

114. PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya ‘Taste of the Future’ yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.

2. Blue Ocean Strategy.

(28)

produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.

116. Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan pasar sekitar 50%.

3. Memberi “Customer Value” Pada Produknya

117. Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini’, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.

(29)

4. Diversifikasi Produk

119. Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi produk ditujukan:

 untuk membuat produk tahan lebih lama,

 mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,

 memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,

 memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya. 120. Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM SAMPOERNA Tbk. antara lain:

1. PT Sampoerna – rokok a. Dji Sam Soe b. A Mild c. U Mild

d. Sampoerna Hijau e. Avolution

f. Kraton Dalem g. Panamas h. Komet

i. Sampoerna Pas j. A Flava

2. PT Sampoerna Printpack - percetakan kemasan

(30)

Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori single business.

122. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi, yaitu:

1. Functional – area Strategies

123. Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi, dan bahkan model bisnis.

 Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian karyawan di tahun 1960-an

 Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam Soe ditahun 1920-an

 Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun corporate brand “HM Sampoerna,” dan pembenahan proses di fasilitas produksi Sukorejo. Dan yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi “raksasa” berupa perubahan model bisnis Sampoerna dari “manufacturing-driven company” menjadi “market-driven company,” pada awal tahun 1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional perusahaan.

2. Business Strategy

124. Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam inovasi, antara lain:

 Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia dengan inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok dewasa, yaitu rokok dengan rasa mild & mint.

(31)

3. Operating Strategies

125. Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan pengendalian operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.

126. 127.

(32)

128.

BAB III

PENUTUP

129.

130.

3.1 Kesimpulan

131. Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna agar perusahaan mencapai income stabil karena akan kestabilan Product Life Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.

132. PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian dalam bidang pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan

(33)

Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan ini.

(34)

134. DAFTAR PUSTAKA 135.

136. David J. Hunger & Thomas L. Wheelen, 2003, “Manajemen Strategis”, Edisi II, Penerbit Andi, Yogyakarta.

137. www.liputan6.com 138. www.sampoerna.com 139. www.wikipedia.com

140. http://guruhnasrullah.wordpress.com/2012/10/15/pelaksanaan-rencana-strategi-pt-hm-sampoerna-tbk/

141. http://rudyanto.mhs.narotama.ac.id/2013/04/11/analisis-strong-dan-weaknes-pt-hanjaya-mandala-sampoerna-tbk-sampoerna/

142. 143. 144.

Referensi

Dokumen terkait

sebelumnya, karena secara spesial diluncurkan untuk menyasar segmen anak muda, mulai dari desain kartu hingga sisi konten. Brand kartu Simpati Loop hadir dengan terobosan baru

Uraian di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya antara perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan masyarakat mempunyai hubungan timbal balik, dan keduanya

Menurut Anas Makruf (2012), salah satu bentuk analisis terhadap kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset atau modalnya secara produktif untuk menghasilkan laba dengan

1. ALLAH S.W.T sebagai lentera kehidupanku yang selalu memberikan anugrah dan nikmatNya. Soeparto dan ibunda Eka Suhartini, terima kasih atas semua dukungan, doa, dan

Peneliti kali ini juga tertarik untuk melakukan penelitian pada laman resmi perusahaan dan laman resmi perusahaan yang dipilih untuk diteliti adalah dua perusahaan rokok

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Sampoerna memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan