• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPS 2017 1 Filsafat Ilmu dan Logika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RPS 2017 1 Filsafat Ilmu dan Logika"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu dan Logika Kode MK : ESA 160

Mata Kuliah Prasyarat : - Bobot MK : 2 sks

Dosen Pengampu : Drs. Mulyo Wiharto, MM, MHA Kode Dosen : 1039

Alokasi Waktu : Tatap muka 14 x 100 menit, teoretis dan tidak ada praktik

Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa memahami hakekat flsafat ilmu dan menerapkannya dalam penulisan karya tulis ilmiah.

2. Mahasiswa memahami konsep logika deduktif maupun induktif untuk mengembangkan cara berpikir logis dan ilmiah

SESI KEMAMPUAN

AKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN 1 Mahasiswa mampu

Menjelaskan pengertian flsafat dan flsafat ilmu serta bidang kajian flsafat ilmu

Pengantar : Kontrak

pembelajaran, pengertian flsafat, pengertian flsafat ilmu dan bidang kajian flsafat ilmu

1. Metoda contextual instruction 2. Media : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Kattshoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 3-7

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar

Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 19-36

Menjelaskan pengertian flsafat ilmu dengan benar

2 Mahasiswa mampu menguraikan pengertian ontology, yang ada, yang nyata, esensi dan

substansi segala sesuatu

Ontology: Pengertian ontology, metafisika, ”yang ada” , “yang nyata” , esensi dan substansi

1. Media : contextual instruction 2. Media : : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Kattshoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 195-207

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat

Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 63-71

Menguraikan pengertian esensi dan substansi dengan benar

(2)

AKHIR PEMBELAJARA

N PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

3 Mahasiswa mampu menganalisis cara mendapatkan pengetahuan llmiah

Epistemology : Cara

mendapatkan pengetahuan dengan mitos, common sense, empiris, rasio dan metoda ilmiah

1. Metoda : contextual instruction 2. Media : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 135-150

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat

Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 101-118

Menganalisis cara

mendapatkan pengetahuan ilmiah dengan benar

4 Mahasiswa mampu merumuskan masalah sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengetahuan yang benar

Epistemology : Merumuskan masalah

1. Metoda : contextual instruction 2. Media : :

kelas, komputer, LCD,

whiteboard, web

1.

Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 135-150

2.

Suriasumantri, Jujun S.,

Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 119-161

Merumuskan masalah dengan kalimat tepat.

5 Mahasiswa mampu mengumpulkan teori menggunakan berbagai sumber teori dalam rangka menyusun

kerangka teori dan konsep

Epistemology : Menyusun kerangka teori dan sumber teori

1. Media : contextual instruction 2. Media : : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web, 2 buah buku teks, loose leaf dan lembar tugas

1.

Kattshoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 135-150

2.

Suriasumantri, Jujun S.,

Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 141-161

Mengumpulka n teori yang berasal dari minimal 3 sumber teori berbeda secara tepat

SESI KEMAMPUAN

AKHIR

MATERI PEMBELAJARA

N

BENTUK PEMBELAJARAN

SUMBER PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN 6 Mahasiswa mampu

merumuskan Epistemology: Merumuskan

1.

problem base Media

1.

Kattshoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara

(3)

dengan kerangka

teori hipotesis dan menarik kesimpulan

2.

Media : kelas, komputer, LCD,

whiteboard, web, 2 buah buku teks, loose leaf dan lembar tugas

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 141-161

kalimat yang benar

7 Mahasiswa mampu mensintesis nilai-nilai yang berlaku dalam khasanah ilmu pengetahuan alam dan sosial

Axiology : Hakekat nilai ; nilai ilmu sosial, nilai ilmu alam dan perbedaan keduanya

1. Metoda :: contextual instruction 2. Media : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Jogyakarta : Tiara Wacana, 1996), pp. 325-337

2.

Suriasumantri, Jujun S.,

Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 229-2452

Mensintesis nilai-nilai ilmu pengetahuan alam atau ilmu

pengetahuan sosial dengan benar

8 Mahasiswa mampu menjelaskan

hakekat logika sebagai ilmu atau metoda untuk meneliti penalaran

Logika :

Logika sebagai ilmu dan

metoda

1. Metoda : contextual instruction 2. Media :

kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Soekadijo, RG, Logika Dasar, Tradisional, Simbolik, Induktif, (Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka, 1994), pp. 3-9

2.

Poedjawijatna, IR., Logika Filsafat Berpikir, (Jakarta : Bina Aksara, 1990), p. 27-28

Menjelaskan hakekat logika sebagai ilmu atau logika sebagai

metoda secara tepat.

9 Mahasiswa mampu membuat berbagai bentuk penalaran pengetahuan

Logika : Pengertian penalaran, dan jenis-jenis penalaran

1. Metoda : contextual instruction 2. Media :

kelas, komputer, LCD,

whiteboard, web

1.

Soekadijo, RG, Logika Dasar, Tradisional, Simbolik,

Induktif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 1994), pp. 25-37

2.

Poedjawijatna, IR., Logika Filsafat Berpikir, (Jakarta : Bina Aksara, 1990), pp. 75-87

Membuat contoh penalaran deduktif atau induktif dengan benar.

(4)

AKHIR PEMBELAJARA

N PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

10 Mahasiswa mampu menganalisis pengertian, susunan premis, struktur proposisi dan relasi-relasi deduksi atau silogisme

Deduksi : Susunan premis, struktur proposisi dan relasi-relasi silogisme

1.

Metoda : contextual instruction

2.

Media : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Soekadijo, RG, Logika Dasar, Tradisional, Simbolik, Induktif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 1994), pp. 40-54

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), p. 27-28

Membuat kalimat dengan susunan premis atau struktur proposisi secara tepat.

11 Mahasiswa mampu menjelaskan

pengertian, sifat, faktor-faktor penalaran induktif

Induksi : Pengertian induksi, sifat dan faktor-faktor probabilitas dalam induksi

1.

Metoda : contextual instruction

2.

Media : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1.

Soekadijo, RG, Logika Dasar, Tradisional, Simbolik,

Induktif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 1994), pp. 131-134

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), p. 32-33

Menjelaskan pengertian induksi

dengan benar

12 Mahasiswa mampu menggunakan metoda untuk menentukan hubungan intrinsik dalam penarikan kesimpulan induktif

Induksi : Hubungan intrinsik dan metoda dalam induksi

1.

Metoda : contextual instruction

2.

Media : kelas,

komputer, LCD,

whiteboard, web

1.

Soekadijo, RG, Logika Dasar, Tradisional, Simbolik,

Induktif, (Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka, 1994), pp. 139-157

2.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), p. 32-33

Menilai hubungan intrinsik pada penarikan kesimpulan induktif secara benar.

(5)

13 Mahasiswa mampu membuat resume tentang

matematika sebagai sarana berpikir deduktif

Deduksi : Matematika sebagai sarana berpikir

deduktif

1.

Metoda : cooperative learning dan small group discussion

2.

Media : kelas,

komputer, LCD,

whiteboard, web

perpustakaan, buku flsafat ilmu, dan ringkasan

1.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 189-210

Membuat resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif dengan benar

14 Mahasiswa mampu membuat resume tentang statistika sebagai sarana berpikir deduktif

Induksi : Statistika sebagai sarana berpikir induktif

1.

Metoda cooperative learning dan small group discussion

2.

Media : kelas,

komputer, LCD,

whiteboard, web

perpustakaan, buku flsafat ilmu, dan ringkasan

1.

Suriasumantri, Jujun S., Filsafat Ilmu, Sebuah

Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2000), pp. 211-225

Membuat resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif dengan benar

(6)

SESI

PROSE-SEKOR > 60 (C / C+ )

SEKOR > 45 ( D )

SEKOR < 45 ( E )

BOBOT

1 Pretest

test Tes tulisan (UTS)

Menjelaskan pengertian flsafat, flsafat ilmu serta bidang kajian flsafat ilmu dengan benar

Menjelaskan pengertian flsafat ilmu dan bidang kajian flsafat ilmu dengan benar

Menjelaskan pengertian flsafat ilmu dengan benar

Menjelaska n

pengertian flsafat ilmu kurang tetap

Tidak menjelaska n

pengertian flsafat ilmu

5 %

Menguraikan pengertian ontology, ”yang ada”, ”yang nyata”, esensi dan substansi dengan benar dan lengkap.

Menguraikan pengertian ”yang nyata”, esensi dan substansi dengan benar

Menguraikan pengertian esensi dan substansi dengan benar

Menguraika n

pengertian ontology kurang benar

Tidak menguraik an

pengertian ontology dengan benar.

Menganalisis cara mendapatkan pengetahuan ilmiah,

pengetahuan non ilmia dan

kekurangan pengetahuan non ilmiah dengan benar

Menganalisis cara

mendapatkan pengetahuan ilmiah dan non ilmiah dengan benar ilmiah

dengan benar secara tidak ilmiah

Tidak

test Tes tulisan (UTS)

Merumuskan masalah dengan kalimat korelatif interogatif dengan beberapa cara secara tepat

Merumuskan masalah dengan kalimat korelatif interogatif

dengan tepat

Merumuskan masalah dengan kalimat yang tepat.

Merumuska n masalah dengan kalimat yang tidak tepat.

Tidak merumusk an masalah

5 %

(7)

5 Post test

Tes tulisan (UAS)

Menyusun kerangka teori menggunakan sumber teori yang berasal dari minimal 3 sumber teori yang

berbeda dengan benar

Menyusun kerangka teori menggunakan sumber teori yang berasal 1 sumber teori yang berbeda dengan benar

Mengumpulk an teori yang berasal dari minimal 3 sumber teori berbeda secara tepat

Merumuska n cara menuliskan sumber teori dari minimal 3 sumber teori yang berbeda secara kurang tepat

Tidak merumusk an cara menuliskan sumber teori

Merumuskan hipotesis yang mengandung variabel, yang jelas dan penarikan

kesimpulan, yang didahului dengan uraian yang sesuai dengan kerangka teori.

Merumuskan hipotesis dan kesimpulan dengan kalimat yang benar dan sesuai dengan kerangka teori

Merumuskan hipotesis dan kesimpulan dengan kalimat yang benar

Merumuska n hipotesis dan

kesimpulan dengan kalimat yang tidak benar

Tidak merumusk an

hipotesis dan

Mensintesis nilai-nilai ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial dan perbedaan

keduanya dengan benar

Mensintesis nilai-nilai ilmu

pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dengan benar

Mensintesis nilai-nilai ilmu

pengetahuan alam atau ilmu

pengetahuan sosial

dengan benar

Mensintesis nilai-nilai ilmu pengetahu an secara tidak tepat

Tidak mensintesi s nilai-nilai ilmu

pengetahu an

5 %

(8)

DUR TUK ( A / A-) (B- / B / B+ ) (C / C+ ) 45

Menjelaskan hakekat logika sebagai ilmu dan logika sebagai metoda secara tepat disertai dengan contoh kalimat.

Menjelaskan hakekat logika sebagai ilmu dan logika sebagai metoda secara tepat.

Menjelaskan hakekat logika sebagai ilmu atau logika sebagai metoda

secara tepat.

Menjelaska n hakekat logika secara tidak tepat.

Tidak menjelaska n hakekat logika

0

9 Progres s test ai nilai bonus)

Membuat contoh penalaran

deduktif, induktif dan penalaran langsung dengan benar.

Membuat contoh penalaran

deduktif dan induktif dengan benar.

Membuat contoh penalaran deduktif atau induktif dengan benar.

Membuat contoh penalaran yang tidak tepat

Tidak membuat penalaran

0

10 Post

test Tes lisan Membuat kalimat dengan susunan premis, struktur proposisi dan relasi-relasi silogisme dengan benar.

Membuat kalimat dengan susunan premis dan struktur proposisi secara tepat.

Membuat kalimat dengan susunan premis atau struktur proposisi secara tepat.

Membuat susunan premis atau proposisi tidak benar.

Tidak membuat susunan premis atau struktur proposisi

Menjelaskan pengertian, sifat dan faktor-faktor probabilitas dalam induksi dengan benar.

Menjelaskan pengertian, dan sifat induksi dengan benar

Menjelaskan pengertian induksi dengan benar

Menjelaska n

pengertian induksi secara tidak benar

Tidak menjelaska n

pengertian induksi

0

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR > 60(C / C+ ) SEKOR >45 ( D )

SEKOR < 45 ( E )

(9)

penarikan kesimpulan induktif dengan bebarapa metoda secara benar.

penarikan kesimpulan induktif dengan salah satu metoda secara benar.

intrinsik pada penarikan kesimpulan induktif secara benar.

intrinsik pada penarikan kesimpulan induktif secara tidak benar

penggunaa n metoda induksi

13 Post

test Tes tulisan (Tugas )

Membuat, dan memaparkan resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif serta berdiskusi dengan aktif

Membuat dan memaparkan resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif dengan benar

Membuat resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif dengan benar

Membuat resume tentang matematik a sebagai sarana berpikir deduktif secara tidak benar

Tidak membuat resume tentang matematik a sebagai sarana berpikir deduktif

Membuat dan memaparkan resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif dengan benar serta berdiskusi dengan aktif.

Membuat dan memaparkan resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif dengan benar

Membuat resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif dengan benar

Membuat resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif secara tidak benar.

Tidak membuat resume tentang statistika sebagai sarana berpikir induktif

10 %

KOMPONEN PENILAIAN

1. Kehadiran : 20 %

(10)

3. Ujian Tengah Semester (UTS) : 30 % 4. Ujian Akhir Semester (UAS) : 30 %

VERIFIKASI RPS

Jakarta, 14 Agustus 2017 Mengetahui,

Ketua Program Studi, Dosen Pengampu,

Referensi

Dokumen terkait

merupakan salah satu unit operasi pemisahan tertua yang digunakan untuk memperoleh komponen zat terlarut dari campurannya dalam padatan dengan cara

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penerapan metode Creative Problem Solving pada kegiatan pembelajaran di kelas X program

Gambar 1.. mahasiswa berekspektasi tinggi. Unggul Wasiwitono, ST., M.Eng.Sc sebagai Kepala SubDit. Admisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya juga menambahkan bahwa

Kata kunci : Masalah Transshipment , Masalah Transportasi, Metode Vogel’s Approximation (VAM), Metode Modified Distribution (MODI), Metode Northwest Corner, Metode

JURNAL S1 SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA 3 Secara umum, kendala yang muncul dalam pengasuhan anak ialah sosok ibu yang kesulitan dalam memerankan diri sebagai

disakarida, kecuali sukrosa. Gula Gula bukan bukan pereduksi pereduksi, , adalah adalah karbohidrat yang bereaksi negatif karbohidrat yang bereaksi negatif dengan

Music mania merupakan acara talk show berdurasi 60 menit yang menampilkan bintang tamu band-band indie Jogjakarata ataupun band nasional yang sedang promo album di kota

behaviorism di asrama dilakukan yaitu dengan adanya peraturan-peraturan yang wajib dipatuhi oleh mahasiswa yang tinggal di asrama sesuai dengan buku panduan