• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “ IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN ( DAUN ) MELATI “ Oleh : REZKI PRATAMA 02043 / 2008 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010 KATA PENGANTAR - Tumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PAPER PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “ IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN ( DAUN ) MELATI “ Oleh : REZKI PRATAMA 02043 / 2008 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010 KATA PENGANTAR - Tumbuhan "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“ IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN ( DAUN ) MELATI “

Oleh :

REZKI PRATAMA

02043 / 2008

JURUSAN KIMIA

(2)

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia organik 2 dengan judul “IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN (DAUN) MELATI” yang merupakan salah satu tugas akhir praktikum kimia organik 2.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra.Isniyetti dan Bapak Dr.Nazulis sebagai dosen serta Bang Riki,Kak Nola dan Kak Dini sebagai asisten dosen yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan arahan serta penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.

Penulis juga menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan sekali saran dan petunjuk menuju kesempurnaannya sehingga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan kita semua.

Padang, Oktober 2010

(3)

DAFTAR ISI

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tumbuhan 4 B.Metabolit Sekunder 7

3. BAB III METOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Pelaksanaan 12 B.Sampel Penelitian 12 C.Alat dan Bahan 12

D.Prosedur Kerja 13

4. BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

A. Hasil 16

B. Pembahasan 17

5. BAB V KESIMPULAN dan SARAN

A.Kesimpulan 19 B.Saran 19

(4)
(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Tumbuhan Melati

(6)

BAB 1 tumbuhnya pun berbeda-beda seperti di air,menempel di pohon ,di tanah yang lembab dan juga ada di tanah yang kering.

Saat ini sudah banyak diketahui bahwa beberapa dari tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa kimia baru yang penting dalam pengobatan berbagai macam penyakit. Senyawa kimia tersebut umumnya terdapat sebagai metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, dan saponin.

Usaha untuk mengidentifikasi senyawa organik bahan alam berbagai jenis tumbuhan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit telah banyak dilakukan. Bila ini terus berkembang, diharapkan akan ditemukan senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan berbagai penyakit dan sebagai bahan baku obat-obatan.

(7)

Tumbuhan bunga melati umunya dijadikan tanaman hias. Siapa sangka kalau bunga berwarna putih ini mengandung banyak khasiat obat. Bunga dan daun untuk influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah, air susu ibu (ASI) berlebih, jerawat, biduran,bengkak karena gigitan binatang, dan sesak asma. Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), luka terpukul, keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi, sakit kepala dan cacingan.

Dengan demikian melati merupakan tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi kehidupan, selain dimanfaatkan untuk tanaman hias.

Berdasarkan dari hal ini maka penulis tertarik dan ingin mengetahui kandungan yang terdapat dalam melati.khususnya pada daun melati Penulis memberi judul paper ini adalah.

B PERUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apa saja kandungan biologi aktif yang terdapat pada tumbuhan ( daun ) melati (Jasminum Sambac) dan apa saja khasiat dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.

C BATASAN MASALAH

Untuk mengarahkan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal berikut:

(8)

D TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk menentukan senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalam tumbuhan(daun) melati

2. Untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari tumbuhan(daun) melati

3. Untuk memenuhi tugas praktikum kimia organik II

E MANFAAT PENULISAN

Percobaan ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memberikan informasi tentang kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan ( daun ) melati

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A BOTANI TUMBUHAN

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa berbatang tegak yang hidup menahun. Tanaman jenis belukar dan ia juga dikatakan tanaman yang merayap dan menjalar. tanaman ini mempunyai kira – kira 200 jenis dan boleh didapati di kawasan tropika dan beriklim panas. tanaman ini hidup membesar dalam keadaan menjalar pada tanaman-tanaman lain atau pada sesuatu bahan yang ia boleh berpaut.

Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian 600 atau 800 meter di atas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakan dengan cara stek. Tunas-tunas akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

Klasifikasi Ilmiah

(10)

Gambar tanaman melati

Sifat dan manfaat

Melati merupakan tanaman hias,bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum. Bentuk daunnya ringkas dan mudah,bercabang tiga, sedikit berlilin dan warna hijau tua. Manakala warna bunganya putih. Satu bunga ada dijumpai 5 atau 6 kelopak.

(11)

Selain itu bunga melati juga bermanfaat sebagai bunga tabor, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campur atau pengharum teh.

Kandungan

Melati mengandung senyawa-senyawa kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzil, livalilacetaat.

Pemanfaatan

1. Menghentikan ASI yang berlebih

Bahan : 1 genggam daun melati

Cara membuat : bahan tersebut dipipis halus

Cara menggunakan : ditempel disekitar buah dada,setiap pagi sebelum mandi

2. Sakit mata (mata merah)

Bahan : 1 genggam daun melati

Cara membuat : bahan tersebut dipipis halus

Cara menggunakan : ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi sampai sembuh

3. Bengkak karena sengatan lebah

Bahan : 1 genggam daun melati

(12)

4. Demam dan sakit kepala

Bahan : 1 genggam daun melati,10 bunga melati

Cara membuat : bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang

Cara menggunakan : air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi

5. Sesak napas

Bahan : 20 lembar daun melati dan garam secukupnya

Cara membuat : bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring

Cara menggunakan : ditempel disekitar dada,setiap pagi sebelum mandi

B METABOLIT SEKUNDER

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun.

Yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada senyawa-senyawa yang dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyawa metabolit adalah senyawa-senyawa hasil metabolit sekunder,yang tidak terdapat secara merata dalam makhluk hidup dan ditemukan pada semua organ tumbuhan pada akar, kulit batang, bunga, buah dan biji dan sedikit pada hewan.

(13)

dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain.

1. Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam yang terbesar jumlahnya baik dari segi jumlah senyawa sebenarnya dalam dunia tumbuhan. Alkaloid menurut winterstein dan trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa mengandung atom Nitrogen berasal dari tumbuhan dan hewan Harborne dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif biologis menonjol.

Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu contoh yang sederhana, tetapi yang efeknya tidak sederhana adalah nikotin. Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung , kanker paru-paru, kanker mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.

2. Flavonoid

(14)

Sebagian flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh flavon atau flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah berhasil diisolasi sekitar 3000 senyawa flavonoid.

Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi : 1) Sebagai pigmen warna

2) Fungsi fisiologi 3) Aktivitas farmakologi 4) Flavonoid dalam makanan

Aktivitas marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah dan lain-lain.

3. Terpenoid

Pada awalnya senyawa terpen merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan H dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris C5H8 (unit isoprena) yang bergabung secara head to tail

(15)

Berdasarkan jumlah unit isoterpena yang dikandungnya, senyawa terpenoid dibagi atas :

1. Monoterpen ( dua unit isoprene ) 2. Seskiterpen ( tiga unit isoprene ) 3. Diterpen (empat unit isoprene ) 4. Triterpena (lima unit isoprene ) 5. Tetraterpen ( delapan unit isoprene ) 6. Politerpena ( banyak unit isoprene )

Monoterpen dan seskiterpen adalah komponen utama minyak esensial (minyak atsiri) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu diterpenoid, skualena (terdapat dalam ragi, kecambah gandum dan minyak hati hiu) tergolong triterpenoid, karoten-karoten pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpenoid dan lanosterol (suatu komponen lanolin yang diperoleh dari lemak wol). Kedua senyawa ini merupakan zat antara dalam biosintesis steroid. Karet alam merupakan suatu politerpena.

Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.senyawa-senyawa ini mempunyai efek fisiologi tertentu.

(16)

hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam biosintesis hormon steroid, namun merupakan tak keharusan dalam diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.

Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada testis dan indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen dan hormon betina estrogen dan hormon kehamilan progesteron.

Senyawa glikosida kompleks adalah suatu saponin yang merupakan senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non gula (aglikon). Saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya banyak terdapat dalam lerak yang dapat digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampoo. Saponin dapat diperoleh dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi.

4. Saponin

(17)

terdapat dalam lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tembuhan melalui ekstraksi.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Kimia organik Fakultas Matemtika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang , pada hari selasa tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2010.

B SAMPEL YANG DIGUNAKAN

Sampel yang digunakan adalah daun melati (Jasminum sambac)

C ALAT DAN BAHAN

Alat –alat : lumpang, pisau/gunting, plat tetes, tabung reaksi, pipet tetes, corong, pemanas, pasir halus bersih dan kapas.

Bahan : Contoh/simplisia tumbuhan (akar, kulit, batang, daun, bunga, buah atau biki) amoniak kloroform 0,005N (1 ML amoniak dalam 250 ML kloroform), H2SO4 2N, pereaksi mayer,

(18)

D. PROSEDUR KERJA

1. Identifikasi Alkaloid

4 gram sampel dirajang halus dan digerus

+ kloroform sedikit Digerus lagi

Membentuk pasta

+10 ml larutan amoniak-kloroform 0.05N

Dan digerus lagi

Disaring ke dalam tabung reaksi Filtrat

5ml H2SO4,dikocok kuat

Diamkan larutan

Terbentuk 2 lapisan

Dengan pipet yang diberi kapas untuk menyaring

Diambil asam sulfat dimasukkan ke tabung reaksi

Filtrat

(19)

+ pereaksi Dragendorf oren

2. Identifikasi Flavonoid

0.5 gram sampel dirajang halus

Diekstrak dengan 5ml metanol Dipanaskan selama 5 menit

Ekstrak

+beberapa tetes HCl p.a + sedikit serbuk magnesium

Merah/pink atau kuning (mengandung flavonoid)

3. Identifikasi Steroid/Terpenoid

Lapisan kloroform pada uji Alkaloid

Ditempatkan pada plat tetes

+ 5 tetes anhidrat (biarkan mengering)

+ 3 tetes H2SO4

Warna merah / jingga (mengandung triterpenoid)

(20)

4. Identifikasi Saponin

Sampel kering dirajang halus

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

+ air suling

Didihkan sampai 2-3menit Didinginkan

Dikocok kuat-kuat

(21)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A HASIL

UJI PEREAKSI HASIL

ALKALOID Mayer Wagner

(22)

klorida pekat dan serbuk magnesium

warna

Mengandung flavonoid STEROID/TERPENOID Kloroform, anhidrat

asetat dan asam sulfat

SAPONIN Air suling Tidak menimbulkan busa

Sample tidak mengandung

saponin

B PEMBAHASAN

Percobaan ini memberikan hasil bahwa :

Identifikasi Alkaloid

(23)

alkaloid. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur karena daun melati mengandung senyawa alkaloid..

Identifikasi Flavonoid

Identifikasi flavonoid menggunakan metode shinoda test/sianidin test. Yang mana akan dihasilkan perubahan warna sampel menjadi pink atau kuning. Pada melati memberikan hasil yang negatif dimana terjadi perubahan warna. Dari hasil percobaan ini daun melati mengandung flavonoid. Hasil sesuai dengan teori bahwa melati mengandung senyawa flavonoid.

Identifikasi steroid/Terpenoid

Identifikasi steroid/terpenoid menggunakan metoda Lieberman-Burchard, yang mana akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu/jingga yang menandakan test positif untuk tripenoid dan warna biru menandakan uji positif untuk steroid. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa melati mengalami perubahan warna biru setelah ditetesi H2SO4 pekat. Ini menandakan bahwa daun

melati terkandung steroid. Hal ini sesuai dengan teori yang ada yaitu pada daun melati terkandung senyawa steroid

Identifikasi saponin

(24)

mengandung senyawa saponin. Hasil percobaan ini sesuai dengan literatur bahwa daun melati tidak mengandung senyawa saponin.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

(25)

2. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) mengandung flavonoid. 3. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) mengandung steroid 4. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) tidak mengandung saponin

B SARAN

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam pembuatan paper ini. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan kritikan untuk masukan dan penyempurnaan paper ini. Penulis mengharapkan paper ini bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & fessenden. 1982. KIMIA ORGANIKJILID II. Jakarta: Erlangga Hart, Harold. 1990. KIMIAORGANIK. Jakarta: Erlangga

Tim Kimia Organik. 2010. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II.

Padang: FMIPA UNP

http//google.com. KANDUNGAN MELATI

(26)

Gambar

Gambar tanaman melati

Referensi

Dokumen terkait

Menguraikan produk kreasi Tucibake (terong ungu crispy balado keju). Menguraikan langkah-langkah mempromosikan produk Tucibake. Menjelaskan manfaat terong ungu pada masyarakat

Dalam penelitian ini data primernya adalah lingkungan belajar, fasilitas belajar dan keaktivan organisasi ekstrakurikuler pramuka siswa yang diperoleh dari

Dijelaskan, hal lain yang juga telah disiapkan panitia adalah kegiatan outbond yang difokuskun pada keterampilan kepemimpinan, jurnalistik, kewirausahaan dan keagamaan,

Bahan memiliki kekuatan yang baik sehingga tahan lama sesuai dengan. umur

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa sesorang siswa yang memiliki tingkat modernitas yang tinggi yang di tandai dengan kesadaran diri sebagai subyek ( baik dalam

Pada sub bab sebelumnya, pembebanan terpusat pada titik-titik nodal. Pada kondisi struktur yang sebenarnya, pembebanan tidak hanya merupakan beban-beban terpusat

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Makgosa dan Mohube (2007) yang menemukan bahwa teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku konsumsi atas ba- rang

Pero poco después «le entró a nues- tro poeta la ventolera de hallar la cuadratura del círculo» (López-Cañete 1996, p. XII), lo que le lleva a pasar noches sin dormir y