• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Dalam melayani kesehatan di rumah sakit ada 3 (tiga) pelaku utama yang berperan dan masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajibannya telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan

antara lain Permenkes No.159b tahun 1988 tentang rumah sakit dan surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No.YM.01.04.3.5.2504 tentang pedoman hak dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit serta Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat, informasi yang benar, jelas dan jujur

GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

Tina Ferawati1, Sri Sugiarsi2, Sri Wahyuningsih3

Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2,3

Tina_vernize@yahoo.com1, srisugiarsi@yahoo.com2 !"#$%&'($)*+,%'-./0,3

ABSTRAK

Pasien mempunyai hak atas informasi medis dalam menerima pelayanan praktik kedokteran. Hak atas informasi medis adalah hak pasien untuk mendapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya secara lengkap. Berdasarkan survei pendahuluan dapat diketahui bahwa terdapat 60% pasien tidak percaya terhadap hak dan kewajiban pasien rawat inap tentang pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

Jenis penulisan adalah deskriptif . Instrument penulisan adalah kuesioner. Variabel penulisan ini adalah sikap pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap. Populasi penulisan adalah pasien rawat inap bangsal cempaka atas dengan sampel 30 menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, uji validitas menggunakan product moment dan uji realibilitas menggunakan kuisoner, Teknik pengambilan data menjadi tabel dan diagram pie. Analisis data pasien yang digunakan adalah analisis diskriptif.

Hasil penulisan menunjukkan bahwa responden Sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori baik sebanyak 22 (73%) dan kategori kurang sebanyak 8 (27%).Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan pada kategori baik sebanyak 21 (70%) dan kategori kurang sebanyak 9 (30%).Sikap pasien rawat inap atas disimpan rahasia penyakitnya pada kategori baik sebanyak 24 (73%) dan kategori kurang sebanyak 6 (20%). Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak 25 (83%) dan kategori kurang sebanyak 5(17%).Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi publik pada kategori baik sebanyak 23 pasien (77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien (23%).Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah baik sejumlah 24 (80%) dan kurang sujumlah 6 (20%).

Gambaran sikap pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap sebagian besar bersikap baik. Diharapkan RSUD Sukoharjo selalu membeikan informasi medis mengenai hak dan kewajiban pasien.

(2)

87 Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...

mengenai hak dan kewajiban pasien, menghormati dan melindungi hak-hak pasien dan melaksanakan etika rumah sakit (Sumerta, 2010).

Hak dan kewajiban pasien diatur dalam undang- undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Macam- macam hak pasien meliputi; hak atas infomasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat kedua. Sedangkan kewajiban pasien adalah memberikan informasi yang benar kepada dokter, mematuhi anjuran dokter atau perawat, memberi imbalan jasa yang layak dan pasien juga mempunyai kewajiban untuk tidak memaksakan keinginannya agar dilaksanakan oleh dokter apabila berlawanan dengan kebebasan dan keluhuran profesi dokter. Hak dan kepentingan pasien sebagai konsumen juga dilindungi oleh undang-undang konsumen nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga pasien berhak menyampaikan keluhannya terhadap pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan pelayanan di rumah sakit.

Secara formal penyedia pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit mengakui bahwa pasien mempunyai hak dan kewajiban, tetapi kebanyakan pasien dan petugas kesehatan tidak mengetahui hak-hak dan kewajiban pasien. Hanya sebagian kecil pasien menyadari hak-haknya, tetapi tidak merasa percaya diri untuk mengemukakannya. Sebaliknya, petugas kesehatan mengerti hak-hak konsumen tidak mau peduli, dengan alasan keterbatasan petugas atau fasilitas yang tidak memadai. Berdasarkan hasil survei pendahuluan pasien yang bersikap tidak percaya terhadap hak dan kewajiban tentang pelayanan rumah sakit sebesar sebesar 60%, dan 40% menyatakan percaya terhadap hak dan kewajiban pasien dari 30 responden.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian ini adalah diskriptif, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2010). Penelitian ini menggambarkan tentang sikap pasien terhadap hak dan kewajiban pasien di RSUD Sukoharjo. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap bangsal cempaka atas di Rumah Sakit Umum daerah Sukoharjo. Dalam penelitian ini pengambilan sampel mengunkaan teknik accidental sampling atau sampling isidental adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto S, 2006). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Kuesioner berisi daftar pertanyaan tentang mutu pelayanan RSUD Sukoharjo.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner terdiri 15 pertanyaan tertutp dengan alternative jawaban dari sangat setuju, Setuju, Kurang setuju, tidak setuju. Berdasarkan hasil uji validitas instrument sebaqnyak 15 pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden diperoleh harga tabel dengan interval kepercayaan 95% adalah 0,361. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga xy per item soal. Misalnya harga xy terkecil yaitu 0.422 pada soal nomor 1, kemudian dibandingkan dengan harga tabel dimana harga xy lebih besar tabel (0.422 > 0.361). Oleh karena itu 15 item soal tersebut dikatakan valid.

(3)

Hasil uji realibilitas dengan rumus alpha diperoleh harga r_11 sebesar 0.945 yang kemudian dibandingkan dengan harga tabel yaitu 0.361. Instrumen tersebut dikatakan reliable jika harga tabel kurang dari sama dengan harga r_11 (0.361 <_ 0.945).

1. Tahapan Pengolahan Data a. Collecting

Mengumpulkan data hasil responden pasien rawat inap.

b. Klasifikasi

Mengelompokkan data yang telah diperoleh menjadi tabel dan persentase.

c. Penyajian data

Mengolah data yang telah di input untuk menghasilkan data yang mudah dimengerti dalam bentuk narasi.

d. Memaparkan (Narasi) atau penyajian data Memaparkan atau menyajikan hasil penelitian dalam bentuk kalimat.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meng-gunakan diskriptif yaitu memaparkan data penelitian kemudian menganalisis hasil penelitian dalam bentuk narasi dan tabel penelitian

HASIL

1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis yang yang di berikan oleh rumah sakit yang berhubungan dengan pasien ataupun penyakit pasien

tahu

83% tidak

tahu 17%

Sikap pasien rawat inap atas informasi medis

Gambar 1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis

Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori Tahu sebanyak 25 pasien (83%), Tidak tahu sebanyak 5 pasien (17%). 2. Sikap pasien rawat inap terhadap memberikan

persetujuan tindakan yang diajukan oleh dokter untuk melakukan tindakan untuk pasien.

93% 7%

Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan

tindakan

setuju tidak setuju

Gambar 2. Sikap pasien rawat inap terhadap

persetujuan tindakan

Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan pada kategori Setuju sebanyak 28 pasien (93%), Tidak setuju sebanyak 2 pasien (7%).

3. Sikap pasien rawat inap atas hak untuk dsimpan rahasia penyakitnya oleh petugas medis maupun paramedis.

tahu 73% tidak

tahu 27%

Sikap pasien rawat inap atas rahasia kedokteran

Gambar 3. Sikap pasien rawat inap atas rahasia

(4)

89 Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ... Berdasarkan gambar 7 diketahui bahwa

menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien (73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%). 4. Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban

informasi public.

73% 27%

Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban

informasi public

tahu

tidak tahu

Gambar 4. Sikap pasien rawat inap terhadap

ketertiban informasi public

Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien (73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%). 5. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban

pasien terhadap rumah sakit.

90% 10%

Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien tarhadap rumah

sakit.

tahu tidak tahu

Gambar 5 Sikap Pasien Rawat Inap Berdasarkan

Kewajiban Pasien Terhadap Rumah Sakit

Berdasarkan gambar 8 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada kategori Tahu sebanyak 27 pasien (90%), Tidak

tahu sebanyak 3 pasien (27%). Berdasarkan Rata-rata keseluruhan.

6. Berdasarkan Rata-rata keseluruhan

tahu 83% tidak

tahu 17%

Rata-rata keseluruhan

Gambar 6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap

Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien (83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%).

PEMBAHASAN

1. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Atas Informasi Medis.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap hak katas informasi medis di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 25 pasien (83%).

Aspek-aspek yang termasuk dalam hak adalah pasien medapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya.

Akan tetapi dalam penelitian ini ada 5 pasien (17%) merasa kurang baik dengan beberapa hal yang meliputi informasi medis berdasarkan sikap tenaga kesehatan di RSUD Sukoharjo, dapat diketahui hasil jawaban dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor tiga yaitu Saya yakin rumah sakit akan memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit yang diberikan.

2. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Untuk Memberikan Persetujuan.

(5)

persetujuan tindakan di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang baik sejumlah 28 pasien (93%).. Pernyataan baik ini dilihat dari Informasi medis yang perlu disampaikan kepada pasien menurut Permenkes No.290/MENKES/PER/ III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran pasal 8.

Keberadaan sebanyak 2 pasien (7%) yang menyatakan kurang baik terhadap hak atas pemberian persetujuan tindakan medis dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor lima yaitu saya merespon tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien sebelum dan sesudah diberikan tindakan

3. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap hak untuk disimpan rahasia penyakitnya

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap hak untuk disimpan rahasia di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 22 pasien (73%). Pernyataan baik ini dilihat dari Kerahasiaan adalah suatu pertimbangan penting tetapi jangan dijadikan satu-satunya faktor dalam pengembangan kebijakan pemerintah dalam pengeluaran informasi.

Menteri Kesehatan menerbitkan peraturan tentang rekam medis yaitu PP nomor 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran yang pada penjelasannya disebutkan bahwa: setiap orang harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman dan bebas.

Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%) yang menyatakan kurang baik dengan hak atas disimpan rahasia penyakitnya dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor tujuh yaitu Saya yakin bahwa dokter akan merahasiakan penyakitnya yang saya derita.

4. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap terhadap ketertiban informasi publik di Rumah Sakit umum Daerah Sukoharjo.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban informasi publik, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 22 pasien (73%). Pernyataan baik dilihat dari UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Dalam pasal 2 ditentukan bahwa setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik dan hanya informasi publik tertentu atau terbatas yang dikecualikan atau dirahasiakan yang bersifat ketat.

Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%) yang menyatakan kurang baik dengan hak atas ketertiban informasi publik dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor sembilan yaitu Saya yakin pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur professional.

5. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 27 pasien (90%). Pernyataan baik ini dilihat dari Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut, telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Undang-Undang Praktek Kedoktetan, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

(6)

91 Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ... kesehatan di rumah sakit ada 3 (tiga) pelaku utama

yang berperan, yang masing-masing mempunyai hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut, telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Undang-Undang Praktek Kedoktetan, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

M e n g a c u k e p a d a U n d a n g - U n d a n g Keterbukaan Informasi Publik, maka sudah seharusnya pelaku utama pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu pasien, dokter dan rumah sakit secara terbuka mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing yang mungkin selama ini belum diketahui secara utuh.

a. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit

1) Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit. 2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi

segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatan.

3) Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.

4) Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi atau memberikan imbalan jasa atas pelayanan rumah sakit atau dokter.

5) Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuatnya.

b. Kewajiban Dokter

1) Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara dokter tersebut dengan rumah sakit.

2) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur aperasianal serta kebutuhan medis pasien.

3) Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain, yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.

4) Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

5) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. 6) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bertugas dan mampu melakukannya.

7) Memberikan informasi yang adekwat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta risiko yang dapat ditimbulkannya.

8) Membuat rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.

9) Menambah ilmu pengetahuan dan m e n g i k u t i p e r k e m b a n g a n i l m u kedakteran atau kedakteran gigi. 10) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati

atau perjanjian yang telah dibuatnya. 11) Bekerjasama dengan profesi dan pihak

(7)

12) Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

c. Kewajiban Rumah Sakit

1) R u m a h s a k i t w a j i b m e m a t u h i perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah..

2) Rumah sakir wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan suku,ras,agama,seks,dan status sosial pasien.

3) Rumah sakit wajib merawat pasien s e b a i k - b a i k n y a d e n g a n t i d a k membedakan kelas perawatan (duty of one)

4) Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas perawatan (quality of one). 5) Rumah sakit wajib memberikan

pertolongan pengobatan di unit gawat darurat tanpa meminta jaminan materi terlebih dauhulu.

6) Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak dan lanjut usia.

7) Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana medic (medical equipment) sesuai dengan standar yang berlaku.

8) Rumah saki wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai (ready for use) 9) Rumah sakit wajib merujuk pasien

kepada rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan

10) Rumah sakit wajib melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan

hokum bilamana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapat perlakuan tidak wajar atau tuntutan hokum dari pasien atau keluarganya. 11) Rumah sakit wajib mengusahakan adanya

sistem,sarana dan prasarana pencegahan kecelakaan dan penangulangan bencana 12) Rumah sakit wajib mengadakan

perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut. 13) Rumah sakit wajib membuat standard

an prosedur tetap baik pelayanan medik,penunjang medik,non medik. (Wijono D, 2000).

Keberadaan sebanyak 3 pasien (10%) yang menyatakan kurang baik dengan kewajiban pasien terhadap rumah sakit dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor lima belas yaitu Saya berkewajiban memberikan informaasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang di derita kepada dokter yang merawat.

6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap

Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien (83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%).

SIMPULAN

1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori baik sebanyak 22 pasien (73%) dan kategori kurang sebanyak 8 pasien (27%). 2. Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan

tindakan pada kategori baik sebanyak 21 pasien (70%) dan kategori kurang sebanyak 9 pasien (30%).

(8)

93 Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ... (73%) dan kategori kurang sebanyak 6 pasien

(20%).

4. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak 25 pasien (83%) dan kategori kurang sebanyak 5 pasien (17%).

5. Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi publik pada kategori baik sebanyak 23 pasien (77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien (23%).

6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah baik sejumlah 24 pasien (80%) dan kurang sujumlah 6 pasien (20%)..

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar,S 1996. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. Sikap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depkes RI. 2004. pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI

________. 2004. Undang-undang No. 8 Tahun 2004 tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta: Depkes RI

________.2004. Undang-undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Jakarta :Depkes RI

________.2004. Undang-undang No.36 tahun 2004 tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

________.2004. Undang-undang No. 44 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI

Jabir M. 2009. Hak Pasien Atas Informasi. Diakses pada tangga 13 Nopember 2010.http://hak dan keawjiban.com.

KKI. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: KKI. Notoatmodjo,S.2003.Pengertian Sikap. Diakses 7 mei

2013. http://resources.unpad.ac.id/unpad

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumerta IN, Tanpa tahun. Perlunya Mengetahui Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah

Sakit Menjelang Berlakunya undang-undang

Keterbukaan Informasi Publik. Diakses 12 mei 2013, http://www.sanglahhospitalbali.com

Gambar

tabel yaitu 0.361. Instrumen tersebut dikatakan
Gambar 6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap

Referensi

Dokumen terkait

Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh kesalahan teknik mengerjakan sterilisasi; semakin rumit

Perusahaan seperti ini biasanya menganggap bahwa biaya yang dikeluarkan hanya akan meningkatkan biaya produksi, akan tetapi dalam jangka panjang perusahaan akan

Bagian Perlengkapan Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Tahun Anggaran 2010 akan melaksanakan pelelangan umum ulang secara elektronik paket

Kepada Perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang, diharapkan menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kesertaan KB Jalur Swasta, Satuan Kerja

Dalam kasus Dunkin’ Donuts  yang bercabang di kota Yogyakarta, time to market   cenderung tinggi karena mereka memiliki kebijakan mengeluarkan produk baru mereka dan

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, buku karikatur sebagai media massa, kritik sosial, kategorisasi sosial pada buku Karikatur

secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks ulasan (review), lisan dan tulis, terkait penilaian film/buku/cerita Tindakan

Didalam Alquran kata tabayyun disebutkan dua kali, yakni dalam surat al-Hujurot ayat 6 dan an-Nisa ayat 94. Akan tetapi kata yang mirip dengan kata tabayyun ada