• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO Prototype of 1-Phase AC Axial Permanent Magnet Generator Low Speed as Pico Hydro Power Plant Component

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO Prototype of 1-Phase AC Axial Permanent Magnet Generator Low Speed as Pico Hydro Power Plant Component"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

!

"

!

! "! # $ % 1

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater Purbalingga Indonesia, Telp. (0281) 6596801 2

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Jl. Mayjend Sungkono KM 05 Blater Purbalingga Indonesia, Telp. (0281) 6596801

1

Email : aydinhari@yahoo.com

2

Email: sugengwalj@googlemail.com

!

" ! ! ! ! #

" $ !

% & '% ( ) *"

" + ,- . /

! 01-, 2 + -3. / ! 01- 2

+ " ) ! . + ,4 / ,0

"

5 6 - - ! - % &

( "

7 #

/ " 6

% & '% ( ) *" 6

" 6 / ," . 8 7

01", 2 "3. 8 7 01" 2

" . ,4 8 ,0

"

5 - - - % & "

Mesin fluks aksial merupakan salah satu tipe alternatif selain mesin silinder fluks radial. Mesin jenis ini memiliki konstruksi yang kompak, berbentuk piringan, dan kerapatan daya yang besar. Pada mesin listrik berjenis fluks aksial digunakan magnet permanen. Penggunaan magnet permanen pada mesin listrik ini dapat menghasilkan medan magnet pada celah udara tanpa perlu eksitasi, dan tanpa disipasi daya listrik. Untuk generator magnet permanen digunakan sistem penguatan sendiri. Sistem penguatan ini digunakan pada

generator tanpa sikat ( ).

Kelebihan penggunaan magnet

permanen pada konstruksi mesin listrik ini adalah(Sharma Pawan,2011) :

1. Tidak ada energi listrik yang diserap sistem medan eksitasi sehingga tidak ada kerugian eksitasi yang artinya dapat meningkatkan efisiensi.

2. Menghasilkan torsi yang lebih besar

daripada yang menggunakan eksitasi

elektromagnet.

3. Menghasilkan performa dinamis yang lebih besar (kerapatan fluks magnet lebih besar

pada celah udara) daripada yang

(2)

31

4. Menyederhanakan konstruksi dan

perawatan, mengurangi biaya pemeliharaan pada beberapa tipe mesin.

&' ( " ) ! " & !" * & " "

Generator ini memiliki dua komponen utama, yaitu stator dan rotor yang menentukan jenis dan karakteristik generator. Stator adalah bagian dari generator yang statis (diam atau tidak berubah). Stator berfungsi sebagai kumparan jangkar yang menghasilkan listrik saat terpotong medan magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban disalurkan melalui stator.

Rotor adalah bagian generator yang berputar. Rotor berfungsi sebagai kumparan medan untuk menghasilkan fluks. Digunakan dua buah rotor yang mengapit stator untuk

menghasilkan fluks magnet. Untuk

menghasilkan medan magnetik digunakan magnet permanen pada rotor yang dilekatkan pada piringan rotor. Dua buah rotor tersebut

dihubungkan menggunakan suatu poros

sebagai media putar. Antara rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Jumlah kutub magnet yang digunakan untuk masing8

masing piringan rotor dapat ditentukan

menggunakan persamaan sebagai berikut (Zuhal, 1990) :

f =p 2x

n 60

p =

...(1)

dengan:

n = Kecepatan putar rotor (rpm)

P = Jumlah kutub rotor

f = frekuensi (Hz)

Perputaran rotor akan memutar

medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah8ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada akhir kumparan tersebut, hal tersebut sesuai dengan persamaan (Muller, Bruce, dkk. 2008) :

φ

=

ω

φ

=

ω

φ

ω

=

ω

φ

π

=

=

ω

φ

π

=

φ

=

=

=

φ

=

=

Eeff = C.n.Φmaks>>>>>>.(2) dengan :

Eeff = ggl induksi (Volt) n = Putaran (rpm) N = Jumlah belitan f = Frekuensi (Hz) C = Konstanta

Φmaks = Fluks magnetik (weber) p = Jumlah kutub

(3)

desain rotor bagian luar yang da langsung dikopel atau dipasangk turbin angin, selain itu desain d generator tanpa inti dapat menghila tarik magnet antara bagian yang st bagian yang bergerak. Hal yang d desain dan konstruksi Genera magnet permanen axial fluks mempelajari laju kerapatan fluks m dapat memprediksi besanya nilai E

umum hasil dari penelitian

membenarkan teori yang berkemban

Howey pada tahun 2

melakukan penelitian tentang gene yaitu Generator Magnet Permanen diaplikasikan pada Pembangkit Lis Piko8Hidro (PLTPH). Daya Piko H

baik dan memiliki biaya mu

memproduksi listrik di neg

berkembang, tetapi masih ada be

yang dapat dikembangkan

performansinya. Generator magnet aksial banyak digunakan pada beb mesin listrik untuk turbin angin na sedikit diaplikasikan pada PLTA. Se Howey melakukan penelitian p Generator Magnet Permanen A PLTPH dapat memproduksi listrik dari sekitar 90 % efisiensi lebih

menggunakan generator sinkro

efisiensi sebesar 75%.

"+ "! "! "

Penelitian ini mendesai

magnet permanen putaran renda spesifikasi tegangan 12 volt pada 666 rpm, frekuensi 50 Hz. spesifikasi fisik generator magnet sbb:

ng dapat secara sangkan dengan ain dari angker nghilangkan daya ng statis dengan ang ditinjau dari enerator sinkron luks ini adalah uks magnet agar ilai EMF. Secara

tian ini dapat

embang.

n 2009 telah

generator listrik anen Aksial yang it Listrik Tenaga iko Hidro sangat

murah untuk

negara8negara da beberapa hal

an dari segi

agnet permanen a beberapa jenis in namun masih A. Sehingga D.A. an penggunaan n Aksial pada listrik lebih besar lebih besar dari

sinkron dengan

desai generator

rendah dengan pada kecepatan Hz. Sedangkan agnet permanen

' $ ( * , ) )

&

Kerapatan fluks magnet

Panjang Magnet

Lebar Magnet

Tebal Magnet

Jumlah magnet Radius dalam magnet

Radius luar magnet Jarakantar magnet

Celah udara

Jumlah kumparan

Jumlah fasa

Jumlah lilitan kumparan

Stator terdiri dari 9 kumpara kumparan seperti pada gam dari 50 lilitan dengan dimens

2.a. Kumparan stator

Sembilan kumparan stator seperti pada gambar 3. s yang dihasilkan saling menju $

350 mT

2 inc

1 inc

0.5 inc

9 buah 4.8 cm

10.2 cm 4.15 cm

3 mm

9 belitan & 1 belitan 1fasa

50

mparan, masing8masing a gambar 2.a. tersusun imensi pada gambar 2.b.

2.b. Lilitan stator

(4)

&' -( &' $ " ) &*

Rotor terdiri dari 9 pasang magne yang masing8masing diletakkan pa rotor seperti pada gambar 4. Mas pasang magnet pada kondisi k berlawanan. Gambar 5 menunjukka generator..

&' .( "! "

&' /( ! "

"! "

Pengujian dilakukan pa tanpa beban dan kondisi berbeb Bruce, dkk. 2008). Uji tanpa beba untuk mengetahui relasi antara kece rotor (rpm), tegangan yang dihas (volt) dan frekuensi generator. S pada uji berbeban akan diketahui re

33

&* "

agnet permanen an pada piringan Masing8masing isi kutub yang njukkan rotor dari

"

"

n pada kondisi erbeban (Muller, beban dilakukan kecepatan putar dihasilkan stator r. Sedangakan ahui relasi antara

putaran stator (rpm), arus st stator dan frekuensi generat generator magnet permanen akan dihubungkan dengan D

# / , lalu dilakukan penga

besaran frekuensi, tegangan ), untuk generator faktor daya untuk generator b

"! " "* ' "

Dari pengujian generator diperoleh data seperti tam berikut :

Tabel 2. Data hasil penguj

"0 *&1 ! "! " kenaikan kecepatan 100 rp akan meningkat berkisar 1 frekuensi meningkat antara Dari tabel 2 dapat dig hubungan antara tegangan frekuensi dan putaran pa

nerator (Hz)( Pengujian

anen aksial AC 1 fasa

gan DC 8

engambilan data untuk angan satu fasa ( ator tanpa beban dan rator berbeban.

rator tanpa beban ini i tampak pada tabel 2

engujian tanpa beban

(5)

&' 4( , ) 5 ' "! " ! "! " 6 " * " * 6 * "! " "* ' ' "

&' 7( , ) 5 ' "! " , ) " 6 " * " * 6 * "! " "* ' ' "

"! " ' ' "

Pengujian dilakukan pada rentang putaran antara 100 rpm sampai 1000 rpm. Pada pengujian berbeban menggunakan 3 buah lampu pijar 24 volt 125 mA yang dihubungkan paralel. Dari pengujian generator berbeban ini diperoleh data seperti tampak pada tabel 3 berikut : tegangan RMS meningkat berkisar antara 0,9 V 8 2,4 Volt, arus mengalami peningkatan berkisar

antara 0,01A80,06A, daya mengalami

peningkatan yang sesuai dengan peningkatan nilai tegangan dan arus, sedangkan untuk frekuensi meningkat berkisar antara 7,5 Hz 8 7,7 Hz masing8masing untuk setiap kenaikan kecepatan putaran 100 rpm. Secara umum baik

tegangan maupun frekuensi mengalami

penurunan dibandingkan saat tanpa beban, dikarenakan adanya arus yang mengalir ke beban sehingga timbul rugi8rugi kumparan.

Dari table 3 dapat digambarkan grafik hubungan tegangan, arus, daya dan frekuensi dengan kenaikan kecepatan putaran hasil pengujian dengan beban pada gambar 8, 9, 10, dan 11 berikut berturut8turut merupakan :

&' ;( , ) 5 ' "! " ! "! " 6 " Grafik Hubungan Frekuensi dan Putaran

Hasil Pengujian Tanpa Beban

0 Grafik Hubungan Tegangan dan Putaran

Hasil Pengujian Berbeban Grafik Hubungan Arus dan Putaran Hasil

(6)

35

sebuah prototype generator magnet

permanen aksial AC 1 fasa sesuai spesifikasi yang diharapkan yaitu 12 Volt 50 Hz pada putaran 666 rpm.

2. Berdasarkan hasil pengujian tanpa beban

yang dilakukan, generator dapat

menghasilkan tegangan rms AC sebesar 12,13 volt dengan frekuensi 50,2 Hz, dan

berdasarkan hasil pengujian dengan

beban menghasilkan tegangan rms beban sebesar 11,93 volt dengan frekuensi 50,1 Hz pada kecepatan putaran generator 666 rpm.

Chan T.F dan L.L. Lai.2007. An Axial8Flux

Permanent8Magnet Synchronous

Generator for a Direct8Coupled Wind8 Turbine Sistem

Howey D. A. 2009. Axial Flux Permanent

Magnet Generators For Pico8

Hydropower. South Kensington : Electrical Engineering Department, Imperial College.

Muller, Bruce, dkk. 2008. Design and Testing of a Permanent Magnet Axial Flux

Wind Power Generator.

Pennsylvania State University

Sharma Pawan, T.S. Bhatti, K.S.S.

Ramakrishnan. 2011. Permanent8 Magnet Induction Generators. New Delhi: Indian Institute of Technology Delhi Grafik Hubungan Daya dan Putaran Hasil

Pengujian Berbeban Grafik Hubungan Frekuensi dan Putaran

Gambar

Grafik Hubungan Arus dan Putaran Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Errol Jonathans selaku Direktur Utama Suara Surabaya Media (SS Media) karena atas perkenankannya penulis diijinkan melakukan penelitian ini di tahun 2012/2013, sekaligus

Dengan adanya desain corporate identity UPTD Trans Jogja yang baru, UPTD Trans Jogja harus berusaha untuk memperkenalkan kembali perusahaannya kepada masyarakat dengan

Kekurangan – kekurangan tersebut diantaranya adalah apabila kita ingin mengirimkan pesan melebihi jumlah karakter yang telah ditentukan oleh ponsel yang kita punya dan saat

Istilah epistemologi berasal dari bahasa yunani,episteme yang bermakna pengetahuan dan logos yang bermakna ilmu atau eksplanasi,5[5] sehingga epistemologi berarti teori

Dari dua hal tersebut menunjukan bahwa pemda yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan juga tingkat peradaban masyarakatnya yang sudah maju akan

Hubungan Manajemen Waktu dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi D IV Bidan Pendidik Semester III di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2016. Hasil uji statistik

Permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimana pengaturan hukum atas motif songket sebagai ekspresi budaya tradisional dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta

[r]