• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kelas Dan Status Sosial ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kelas Dan Status Sosial ekonomi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kelas dan Status Sosial (Social Class and Status Group Influences)

Bab ini membahas subjek yang kompleks mengenai kelas dan status sosial. Tujuannya, yaitu untuk menganalisis pengenalan kebutuhan, proses pencarian, kriteria evaluasi, dan pola pembelian dari pelbagai kelas sosial untuk mencocokkan produk dan komunikasi secara benar dengan kelas sosial yang aktual dan yang dicita-citakan. Uraian pada bab ini lebih banyak bersumber dari buku Engel, et al. (1994), melalui karya tulis di bukunya PerilakuKonsumen.

Kelas sosial mengacu kepada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka di pasar. Kelompok status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup di kalangan masing-masing kelas dan juga estimasi sosial yang positif atau negative mengenai kehormatan yang diberikan kepada masing-masing kelas.

Max Weber bersama dengan Karl Marx (dikutip oleh Engel et al. (1994)), yang dapat dianggap sebagai bapak teori kelas sosial, menjelaskan perbedaan tersebut.

Melalui penyederhanaan yang terkesan berlebihan, orang dapat berkata bahwa “kelas” distratifikasikan menurut hubungan mereka didalam produksi dan perolehan barang, sedangkan “kelompok status” distratifikasikan menurut prinsip konsumsi barang yang mereka gambarkan dengan “gaya hidup” spesial.

Sistem kelas dan status sosial ada didalam setiap negara di dunia. Di Inggris dan negara-negara lain di Eropa, konsep tersebut begitu penting untuk memahami perilaku konsumen. Merk dan toko juga mempunyai urutan kedudukan. Konsumen percaya satu merk lebih tinggi atau lebih rendah dari merk yang lain; dan bahwa beberapa toko lebih cocok untuk orang yang lebih tinggi dalam status sosial dibandingkan toko yang lain. Merk dan toko berusaha menegakkan suatu posisi atau lokasi di dalam pikiran/benak pelanggan, yang konsisten dengan nilai dan kepercayaan dari satu strata sosial atau lainnya. Stratifikasi menurut konsumen tentang merk dan took menghasilkan konsistensi kognitif diantara berbagai sifat dan persepsi konsumen mengenai posisi sosial mereka sendiri. Ini memungkinkan pelanggan berkata, “merk (atau toko) ini adalah untuk saya.”

(2)

Status sosial dapat dibedakan menjadi dua macam menurut proses perkembangannya:

1. Status yang diperoleh atas dasar keturunan. Pada umumnya, status ini banyak dijumpai pada masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup, misalnya masyarakat feodal atau masyarakat yang menganut paham rasialisme.

2. Status yang yang diperoleh atas dasar usaha yang disengaja. Status ini dalam dalam perolehannya berbeda dengan status atas dasar kelahiran, kodrat atau keturunan. Status ini bersifat lebih terbuka. Individu dan anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Sistem kelas sosial menggolongkan keluarga ketimbang individu. Keluarga berbagi banyak karakteristik diantara para anggotanya yang memengaruhi hubungan dengan orang luar, seperti rumah yang sama, pendapatan yang sama, nilai-nilai yang sama, dan dengan demikian banyak perilaku yang sama. Bila suatu kelompok besar, keluarga, kira-kira sama dalam peringkat satu sama lain dan jelas berbeda dengan keluarga lain, mereka membentuk suatu kelas sosial. Sistem kasta lebih kaku. Hanya interaksi yang relatif terkendali didapatkan atau dibolehkan antarkasta.

Sembilan variabel muncul sebagai yang paling penting didalam arus sosiologis dan penelitian lain yang berkenaan dengan kelas sosial. Kesembilan variable ini diidentifikasi di dalam sintesis yang berpengaruh dari penelitian kelas sosial oleh Gilbert dan Kahl (dikutip oleh Shiffman & Kanuk, 2006), yang dikelompokkkan dengan cara berikut.

1. Variabel ekonomi. Pekerjaan, pendapatan dan kekayaan mempunyai kepentingan kritis karena apa yang orang kerjakan untuk nafkah tidak hanya menentukan berapa banyak yang harus dibelanjakan oleh keluarga, tetapi juga sangat penting dalam menentukan kehormatan yang diberikan kepada anggota keluarga. Kekayaan biasanya hasil dari akumulasi pendapatan masa lalu. Dalam bentuk tertentu seperti pemilikan perusahaan atau saham dan obligasi, kekayaan adalah sumber pendapatan masa datang yang memungkinkan keluarga mempertahankan kelas sosialnya (yang tinggi), generasi demi generasi.

2. Variabel interaksi. Prestise pribadi, asosiasi, dan sosialisasi ialah inti dari kelas sosial. Orang mempunyai prestise tinggi bilaorang lain mempunyai sikap hormat pada mereka.

 Prestise adalah sentimen didalam pikiran orang yang mungkin tidak selalu mengetahui bahwa hal itu ada di sana.

(3)

 Sosialisasi adalah proses dimana individu belajar keterampilan, sikap, dan kebiasaan untuk berpartisipasi di dalam kehidupan komunitas bersangkutan.

3. Variabel politik. Kekuasaan, kesadaran kelas dan mobilitas, penting untuk mengerti aspek politik dari sistem stratifikasi.

 Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk menjalankan kehendak mereka atas orang lain.

 Kesadaran kelas mengacu pada tingkat dimana orang di dalam suatu kelas sosial sadar akan diri mereka sebagai kelompok tersendiri dengan kepentingan politik dan ekonomi bersama.

 Mobilitas dan suksesi adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau instabilitas sistem stratifikasi.

Analisis konsumen mempertimbangkan pekerjaan sebagai indikator tunggal terbaik mengenai kelas sosial. Pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat memengaruhi gaya hidup mereka dan merupakan satu-satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestise, kehormatan dan respek. Status seseorang dapat pula dipengaruhi oleh keberhasilan yang berhubungan dengan status orang lain didalam pekerjaan yang sama. Walaupun pendapatan bukanlah indikator yang baik untuk keseluruhan kelas sosial, pendapatan dapat berfungsi sebagai ukuran prestasi pribadi didalam suatu pekerjaan. Orang merasa paling senang bila mereka berada bersama orang dengan nilai dan perilaku yang sama. Keanggotaan kelompok dan interaksi dianggap sebagai determinan utama dari kelas sosial seseorang.

Perbedaan Antara Kelas Sosial dengan Status Sosial

Kelas Sosial

Istilah kelas seperti yang telah terjadi dalam bidang sosiologi tidak selalu mempunyai

arti yang sama, walaupun pada hakikatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam

masyarakat.

Class system adalah penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat, artinya semua orang

dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh

masyarakat umum.

(4)

yang menggunakan istilah kelas hanya untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur ekonomi,

sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan dinamakan kedudukan.

Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata (lapisan) orang-orang yang berkedudukan

sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa

dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki

kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama

akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.

Kelas sosial didefinisikan pula sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu

hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai

status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih

rendah. Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang

rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para

anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada

mereka. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli

berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka

sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai

produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang

lebih rendah”.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai

kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas

sosial. Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor

gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung

membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.

Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial

dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh

orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang

untuk mengembangkan dan memajukan diri.

(5)

memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun

sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.

Status Sosial

Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status), dan kedudukan sosial

(sosial status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok

sosial. Kedudukan sosial diartikan sebagai tempat seseorang, secara umum dalam masyarakatnya

sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan

hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan

demikian, seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya

ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya

sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh.

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan, yaitu:

1.

Ascribed Status

Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan rohaniah dan

kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan

anak seorang bangsawan ialah bangsawan pula.

2.

Achieved Status

(6)

Referensi

Dokumen terkait

 Sentriol (Sentrosom), merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke

Tadalafil sebagai BKO (Bahan Kimia Obat) pada sediaan jamu kuat pria dapat dianalisis dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan fase terbalik

Ketua - Koordinasi dengan Kabupaten/Kota, Pusat, - Mengkoordinir Proses seleksi di Provinsi - Melaporkan hasil kegiatan ke Badan Diklat - Menerima hasil tes yang ada di Provinsi

SEKEDAR INFORMASI : UNTUK KEGIATAN SELEKSI WAWANCARA YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAANA. KOMPETENSI KEAHLIAN

Dengan adanya perpustakaan, maka masjid juga berfungsi sebagai pusat pendidikan karena lewat perpustakaan para jamaah masjid dan umat Islam umumnya mempelajari apa-apa

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hama yang menyerang pada 13 galur dan empat varietas gandum di dataran rendah adalah jangkrik (Orthoptera:

Jika dianggap semua eksperimen untuk mendapatkan berbagai besaran termodinamika bagi sistem zarah identik (dengan berbagai macam je- nis statistika) telah dapat dilakukan, dan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN SISWA MATERI PENGOLAHAN DATA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia