• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TAFSIR AKIDAH Tentang KEYAKINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TAFSIR AKIDAH Tentang KEYAKINAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TAFSIR AKIDAH

Tentang

“ KEYAKINAN KEPADA ALLAH

SEBAGAI ILLAH”

(Dari Pandangan Tiga Mufasir)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Akidah

Di Susun Oleh: SUPRIYANTO NIM:13.3.1.015

Dosen Pembimbing : Delmus Puneri Salim, Ph. D

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah Makna Ilah

Untuk dapat memahami kalimat ini, maka pertama tama kita harus memahami makna dari kata Ilah, sehingga ketika kita mengucapkan kalimat "tidak ada Ilah kecuali Allah" maka kita mengucapkannya berdasarkan ilmu, kita mengetahui apa yang kita ucapkan dan kita siap untuk merealisasikannya. Kita hidup dan mati demi kalimat ini.

Kata Ilah

هلإ

dalam bahasa Arab bermakna: sesuatu yang diibadahi, baik secara haq ataupun secara batil. Allah adalah satu satunya Ilah yang haq, hanya Dia saja Ilah yang berhak untuk diibadahi. Adapun pancasila yang disembah, presiden yang ditaati secara mutlak, kuburan yang disembah, salib, patung budha, tempat tempat yang dikeramatkan dan dikultuskan dan lain lain adalah merupakan Ilah bagi orang yang beribadah kepadanya, tapi ini semua adalah Ilah Ilah yang bathil dan palsu, karena ini semua hanyalah makhluk dan sama sekali tidak berhak untuk diibadahi.

هللا

(Al Ilah) berasal dari kata alaha - ya'lahu - uluuhah - ilaahah - uluuhiyyah yang bermakna beribadah. Adapun Ilaah adalah sinonim dari kata Ma'luuh yang bermakna obyek yang diibadahi atau sesuatu yang di ibadahi. Bentuk jamak dari kata Ilaah هلإ adalah aalihah ةهلآ (Ilah Ilah). Orang orang musyrikin Arab pada zaman Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam telah menyebut berhala berhala mereka dengan aalihah, karena berhala yang mereka ibadahi tidak hanya satu, tapi banyak, diantaranya adalah berhala lata, berhala uzza, berhala manat dan lain lain. Itulah sebabnya kenapa mereka sangat heran terhadap da'wah tauhid Nabi

Muhammad shollallahu 'alihi wa sallam, mereka berkata:

باجع ئيشل اذه نإ ادحاو اهلإ ةهللا لعجأ

"Kenapa ia menjadikan Ilah Ilah itu hanya Ilah Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar benar suatu hal yang mengherankan"(Shaad : 5)

(3)

seluruh Ilah Ilah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Ta'ala telah menceritakan keadaan mereka:

نونجم رعاشل انتهلا اوكراتلانإأ نولوقيو ،نوربكتسي هللالإ هلإل مهل ليق اذإاوناك مهنإ

"Sesungguhnya mereka (orang orang musyrikin) apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallaah (tidak ada Ilah kecuali Allah)" mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata: "Apakah kami harus meninggalkan

Ilah Ilah kami karena seorang penyair yang gila?"(Ash Shaaffaat : 35-36)

Mereka tahu betul makna kata Ilah. Maka celakalah orang yang mana Abu Jahal lebih tahu darinya tentang makna Ilah !

Jadi segala sesuatu yang diibadahi walau dengan satu bentuk ibadah saja, adalah merupakan Ilah bagi orang yang beribadah kepadanya. Dan ibadah itu sendiri memiliki arti yang luas, tidak seperti yang digambarkan oleh orang orang sekuler, ulama ulama pancasila dan penyembah penyembah kubur. Mereka

menggambarkan bahwa ibadah hanyalah amalan amalan seperti sholat, sedekah, puasa, baca Al Quran, dan melaksanakan ibadah haji saja. Sehingga mereka santai santai saja ketika mempersembahkan satu atau beberapa bentuk ibadah kepada sembahan sembahan mereka selain Allah, mereka mengklaim bahwa mereka meyakini tidak ada Ilah selain Allah, padahal kenyataannya mereka telah beribadah kepada banyak Ilah Ilah selain Allah !!!

Perantau tidak bercadang untuk membahaskan kesemua perkataan dalam kalimah tauhid itu. Perantau hanya ingin menyentuh mengenai perkataan "illah".

Kebiasaanya perkataan "illah" ini diterjemahkan kedalam bahasa melayu sebagai TUHAN, atau pun God dalam bahasa inggeris. Jadi maksud kalimah tauhid itu membawa erti, TIADA TUHAN SELAIN ALLAH.

Mari kita membahaskan perkataan "illah" ini melebihi skop yang biasa kita guna pakai(TUHAN)

(4)

Jadi sudah semestinya perkataan "illah" ini begitu istimewa sehinggakan ia menjadi sebahagian dari kalimah tauhid yang agung itu.

Illah, selain dari ertinya TUHAN juga membawa erti sesembahan/perkara yang disembah/sesuatu yang disembah

Jika ingin diperbahaskan maksud illah dari segi linguistik, memang akan membazirkan masa. Dan perantau tidak bercadangan untuk membawa pembaca kepada perbahasan yang membazirkan masa. Jadi, apa yang ada di sebalik perkataan illah ini? Apa kah kandungan illah itu?

Apabila kita memahami kandungan sesuatu perkara, sudah semestinya kita akan lebih menghayati kalimah ini. InsyaAllah.

Empat kesimpulan yang dapat Perantau kongsi mengenai kandungan perkataan illah

YANG PERTAMA

Merasa tenang terhadap sesuatu

" Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, "(Surah Yunus:7)

(5)

Suatu contoh yang perantau ingin bawakan ialah, duit. Berapa ramai manusia yang merasakan tenang apabila melihat duit, atau merasa tenang apabila memikirkan tentang duit. Tidak dinafikan, manusia pada hari ini bekerja bertungkus lumus, membuat apa sahaja untuk mendapatkan duit yang banyak. Sama sahaja, di timur dibarat apatah lagi. Pada mereka, duit mampu memberikan ketenangan dan kepuasan sebagai mana yang dinyatakan dalam ayat Quran diatas. Bagaimana manusia merasa tenteram dengan kehidupan dunia.

Ada banyak lagi contoh yang boleh perantau huraikan, namun, ia akan membazirkan masa. Antara contohnya ialah harta, wanita, pangkat, darjat, kedudukan.

berapa ramai yang merasa tenang dengan pangkatnya? Sedangkan Nabi SAW sendiri yang dikurniakan pangkat Nabi pun merasa gelisah dek kerana amanah yang dipikul baginda amat besar.

Kita lihat pula contoh pada ayat ini;

"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)."

(Al Araf:138)

(6)

Hari ini berhala berhala bukan lagi dalam bentuk patung, tetapi bentuk duit, pangkat, derajat, kemasyhuran.

Bagaimana ketenangan orang beriman?

Orang beriman pula hanya akan tenang/tenteram apabila dia mengingati Penciptanya. Sebagaimana firman Allah SWT:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Rad: 28)

Apa kata kita muhasabah sebentar diri kita. Apakah kita merasa tenang terhadap sesuatu yang lain selain dari Allah? Hati hati, mungkin perkara itu yang kita sembah. Bahkan sampai kepada men"tuhan"kan perkara itu.

Realiti umat pada hari ini, ramai yang menyembah duit, kemewahan dunia...bahkan wanita...

Carilah ketenangan dalam apa yang kamu sembah...yakni Allah...

YANG KEDUA

Merasa selamat/berlindung/ditolong dengan sesuatu

"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungankepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

(7)

Bagaimanakah yang dikatakan merasakan selamat dengan sesuatu? Sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat di atas, ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap kuasa di tempat itu. Mari kita melihat kepada skop yang lebih luas dari jin. Skop yang menjadi realiti umat pada hari ini. Contoh yang sama seperti yang pertama tadi, yakni duit.

Ada manusia, yang merasakan dengan adanya duit yang banyak, adanya duit yang bertimbun timbun mampu memberikan perlindungan kepadanya. Di anggapnya duit itu mampu memberikan keselamatan. Di anggapanya duit itu mampu memberi keselamatan. Dianggapnya duit itulah pelindungnya selain dari Allah.

Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. (Yasin:74)

Inilah arti perkataan illah yang kedua.

Ada pula orang yang beranggapan bahawa pangkat yang tinggi mampu memberikan keselamatan dan perlindungan kepadanya. Ada yang beranggapan bahawa rumah yang besar dilengkapi dengan CCTV, pengawal keselamatan mampu memberikan keselamatan dan perlindungan kepadanya. Ini semua adalah anggapan yang jahil! Anggapan yang tidak mendasarkan hak ALLAH.

(8)

Allah lah pelindung sebenar orang beriman.

Muhasabah diri kita. Apa kita benar benar merasakan Allah sebagai pelindung kita atau sesuatu yang lain. Jika kita merasa terlindung/selamat dari sesuatu selain Allah, ditakuti, perkara itu menjadi TUHAN kita. Nauzubbillah.

YANG KETIGA

Selalu merindukan sesuatu.

Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya." (Asy Syuara:71)

Merindukan sesuatu dan tekun dalam merinduinya juga merupakan salah satu kandungan perkataan illah.

KIta mengambil contoh yang sama yakni duit.

Apabila kita selalu memikirkan tentang duit, dan sentiada berusaha bersungguh sungguh mendapatkannya melalui apa jua cara, maka ini juga dikatakan suatu penyembahan kepada selain dari Allah.

Berapa ramai orang yang selalu mengidamkan duit yang banyak? Mengimpikan untuk memiliki rumah yang mewah? Mengimpikan untuk memiliki segenap kemewahan dunia?

Hati hati pembaca sekalian,...mungkin itulah yang kita sembah. DUIT!

(9)

penyembahan? Sedangkan kehendak Allah yang lebih utama untuk dipenuhi.

Inilah kandungan illah yang ketiga. Sentiasa merasa rindu dan berusaha memenuhi tuntutan perkara yang dirinduinya.

Sesembahan yang kita tidak sedar. MENSYIRIKKAN ALLAH!

YANG KEEMPAT

Kandungan yang terakhir barang kali ialah mencintai dan cenderung kepada yang dicintainya.

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Al Baqarah:165)

Sebagai mana yang dinyatakan dalam ayat suci Quran diatas, nyatalah bahawa ada manusia yang mengambil sesuatu untuk dicintai selain dari Allah.

(10)

Persoalan cinta, tidak perlu dihuraikan panjang, kerana pada hemat perantau, ramai yang memahami cinta itu.

Sebagai kesimpulannya perantau ingin mengariskan semua kandungan kandungan perkataan illah;

1. Merasa tenang terhadap sesuatu

2. Merasa dilindungi oleh sesuatu

3. Merindui dan berusaha memenuhi tuntutan yang dirindui

4. Mencintai sesuatu

Orang yang beriman hanya akan merasa tenang apabila dia teringat kepada Allah, merasa dilindungi oleh Allah, sentiasa merindui dan berusaha memenuhi kehendak Allah dan mencintai Allah.

sedangkan orang yang belum beriman/munafiq/kafir pula merasa tenang terhadap sesuatu selain dari Allah, merasa terlindung oleh sesuatu selain Allah, merindui dan memenuhi tuntutan sesuatu selain Allah dan mencintai sesuatu selain Allah.

Apabila kita memahami manifestasi dan kandungan disebalik perkataan illah itu tadi, maka kita akan lebih menghayati kalimah Tauhid yang suci dan agung itu.

(11)

Inilah manifestasi cinta yang amat tinggi. Hanya meletakan Allah sebagai maksud/matlamat kehidupannya.

Dengan pengertian 4 kandungan perkataan illah itu, boleh lah dikatakan bahawa, kalimah tauhid itu ialah suatu revolusi kepada perhambaan sesama makhluk, pengtuhanan kepada makhluk, penafian kepada segala bentuk pengabdian selain kepada Allah sahaja.

Surat Al Fatihah merupakan surat yang agung lagi mulia. Di antara keagungan dan kemuliaannya :

 Mushaf Al Qur`an yang agung ini dibuka dan diawali dengan surat ini, sehingga dinamakan Al Faatihah.

 Semua makna Al Qur`an terkandung dalam surat ini, sehingga dinamakan UmmulQur`an.

 Setiap Muslim yang sejati selalu membaca surat ini berulang-ulang pada setiap shalatnya sehari semalam minimal 17 kali, sehingga dinamakan Al Matsaaniy.

Oleh karena itu, seorang muslim harus mempelajari, mentadabburi, dan mengamalkan makna ayat-ayat yang terkandung di dalam surat yang agung ini, karena hal itu adalah salah satu sebab yang akan membantunya untuk melakukan kekhusyu’an dalam shalatnya.

Surat Al Fatihah ada tujuh ayat, tiga ayat dan setengah ayat (berikutnya dari firman Allah: iyyakana’budu) adalah hak Allah, sebagai pujian kepada Allah SWT, sedangkan tiga ayat dan setengah ayatnya lagi untuk hamba, dari firman-Nya: (wa iyyakanasta’in

) sampai akhir surat.

B. Rumusan masalah

1. Illah yang berhak disembah dari Tafsir surah Zukhruf ayat 26-28 dan Thaha ayat 98 menurut pandangan para mufasir

(12)

3. Larangan menyekutukan Allah dari tafsir surah Luqman ayat 3 dan An Nisa ayat 48,116 menurut menurut pandangan para mufasir

BAB II PEMBAHASAN

I. Illah yang berhak disembah dari Tafsir surah Zukhruf ayat 26-28 dan Thaha ayat 98 menurut pandangan para mufasir

Al Fatihah juga dinamakan dengan Al Matsaanii, karena dibaca berulang-ulang di setiap rakaat. Ia juga dikenal dengan nama Ummul Qur`an karena ummu asy syai`i (induk sesuatu), yaitu asal yang segala sesuatu kembali kepadanya. Makna-makna Al Qur`an kembali kepada kandungan surat ini (Al Fatihah). Dan dinamakan pula dengan ash sholah, berdasarkan sabda Nabi SAW pada hadits yang diriwayatkan dari Rabbnya,

bahwasanya Allah SWT berfirman yang artinya:

“ Aku bahagi shalat setengah untuk-Ku dan setengah untuk hamba-Ku, yakni Al Fatihah. Jika hamba berkata: (Alhamdulillahirabbil’alamin) Allah berfirman: “Hamba-Ku telah memuji-Ku.” Apabila dia berkata: (Arrahmanirrahim), Allah berfirman: “Hamba-Ku telah memuji-Ku.” Apabila dia berkata: (Maalikiyaumiddin) , Allah berfirman: “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.”Lalu apabila dia berkata : (Iyyakana’budu Wa iyyakanasta’in) “hanya kepada-Mulah kami beribadah dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan.” Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hamba-Ku. Hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya.” (HR. Muslim (393) dari hadits Abu Hurairah)

Ayat 5

(13)

"Hanya kepada-Mu Kami mengabdi dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan."

Kalimat "Hanya kepada-Mu Kami mengabdi dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan", adalah bukti bahwa kalimat-kalimat tersebut adalah pengajaran. Allah mengajarkan ini kepada kita agar kita ucapkan, karena mustahil Allah yang Maha Kuasa itu berucap demikian, bila bukan untuk pengajaran.

Banyak sekali pesan yang dikandung kata iyyaka dan na'budu. Secara tidak langsung penggalan ayat ini mengecam mereka yang mempertuhan atau menyembah selain Allah, baik masyarakat Arab ketika itu maupun selainnya. Penggalan ayat mengecam mereka semua dan mengumandangkan bahwa Allah lah yang patut disembah dan tidak ada sesembahan yang lain.

Selain itu dalam meminta pertolongan kita tidak dapat mengabaikan Allah dalam peranan-Nya. Permohonan bantuan kepada Allah agar Dia mempermudah apa yang tidak mampu diraih oleh yang bermohon dengan upaya sendiri. Para ulama mendefinisikannya sebagai "Penciptaan sesuatu yang dengannya menjadi sempurna atau mudah pencapaian apa yang diharapkan."

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa permohonan bantuan itu, bukan berarti berlepas tangan sama sekali. Tetapi Kita masih dituntut untuk berperan, sedikit atau banyak, sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Ayat 6

م

ت ييق

ع تتس

ي م

ن لياَ ط

ت ارتص

ص لاَ َّانتدعه

ي ا

"Bimbing (antar)lah Kami (memasuki) jalan lebar dan luas."

Setelah mempersembahkan puja puji kepada Allah dan mengakui kekuasaan dan kepemilikan-Nya, ayat selanjutnya merupakan pernyataan tentang ketulusan-Nya beribadah serta kebutuhannya kepada pertolongan Allah.

(14)

Shiroth di sini bagaikan jalan tol yang lurus dan tanpa hambatan, semua yang telah memasukinya tudak dapat keluar kecuali setelah tiba di tempat tujuan.

Shiroth adalah jalan yang lurus, semua orang dapat melaluinya tanpa berdesak-desakan. Sehingga shiroth menjadi jalan utama untuk sampai kepada tujuan utama umat manusia, yaitu keridloan Allah dalam setiap tingkah laku.

Ayat 7

رعييييغتَ ميييهعييلتعتَ ت

ت ييم

ي عتنيأ

ت َ نتييذعييلياَ ط

ت ارتييص

ع

ن

ت ييلصَّاض

ي لاَ ل

ت وتَ ميهعييلتعتَ بعويض

ن غيم

ت ليا

"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

Kata ni'mah/nikmat yang dimaksud di sini adalah nikmat yang paling bernilai yang tanpa nik mat itu, nikmat-nikmat yang lain tidak akan mempunyai nilai yang berarti, bahkan dapat menjadi niqmah atau bencana jika tidak bisa mensyukuri dan menggunakannya dengan benar.

Nikmat tersebut adalah nikmat memperoleh hidayah Allah serta ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka yang taat melaksanakan pesan-pesan Ilahi yang merupakan nikmat terbesar itu, mereka itulah yang masuk dan bisa melalui shiroth al-mustaqim.

Mengenai yang disebut dengan al-maghdhub 'alaihim,ayat ini tidak menjelaskan siapakah orang-orang tersebut, tetapi rasulullah telah memberi contoh konkret,yaitu orang-orang Yahudi yang mengerti akan kebenaran tetapi enggan melaksanakannya.

(15)

menelusuri Shiroth al-mustaqim, jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.

Ayat ini juga mengajarkan kaum muslimin agar selalu optimis menghadapi hidup ini, bukankah nikmat Allah selalu tercurah kepada hamba-hamba-Nya?

II. Tafsir Al Fatihah ayat 5-7 dan Amin dari terjemahan kitab Asy-Syaikh Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan

 Ayat 5

ن

ن ييععتتس

ي نتَ ك

ت َّايياعوتَ دنبنعينتَ ك

ت َّايياع

"Hanya kepada-Mu Kami beribadah dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan."

Dalam ayat ini (terdapat dalil yang menunjukkan) tauhid uluhiyyah dan tauhid rububiyyah:

(Iyyakana’budu) menunjukkan tauhid uluhiyyah.

(Wa Iyyakanasta’in) menunjukkan tauhid rububiyyah. Penjelasan :

Tauhid uluhiyyah, yaitu mengesakan Allah dengan perbuatanperbuatan hamba yang disyariatkan oleh Allah, karena al uluhiyyah artinya ibadah . Dan ibadah itu termasuk perbuatan-perbuatan para hamba.

(16)

Jadi Tauhid uluhiyyah adalah mengikhlaskan atau memurnikan semua bentuk ibadah hanya untuk Allah semata tidak kepada yang lainNya Dan tauhid rububiyyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatanNya

Tauhid rububiyyah, karena member pertolongan termasuk perbuatan-perbuatan Ar Rabb (Allah) . Asy Syaikh Sholeh Al Fauzan dalam kitab Syarh Al Qowaa’idul Arba: “Tauhid rububiyyah adalah pengikraran bahwasanya Allah Sang Pencipta, Pemberi Rizki, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan lagi Mengatur (alam semesta), atau dengan pengertian yang ringkas Tauhid rububiyyah adalah mengesakan Allah SWT dengan perbuatanperbuatanNya.”

Ayat 6

م

ت ييق

ع تتس

ي م

ن لياَ ط

ت ارتص

ص لاَ َّانتدعه

ي ا

"Bimbing (antar)lah Kami (memasuki) jalan lebar dan luas." Penjelasan :

(Ihdinassirato) hidayah (petunjuk) itu ada dua macam :

 Hidayah dalaalah dan irsyaad (hidayah berupa petunjuk dan bimbingan).

 Hidayah taufiiq dan tasdiid

(Hidayah yang pertama): Hidayah dalaalah dan irsyaad. Hidayah ini untuk seluruh makhluk baik yang mukmin, kafir atau yang musyrik. Karena sesungguhnya Allah memberi penjelasandan petunjuk kepada mereka (makhluk), untuk menempuh jalan yang benar, akan tetapi orang-orang kafir tidak (mau) menerimanya.

Allah SWT berfirman yang artinya :

Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk.” (Fushshilat : 17)

Artinya Kami menjelaskan kepada mereka. maka Allah yang memberikan petunjuk kepada seluruh makhluk dengan hidayah berupa penjelasan dan bimbingan.

(17)

Jalan Allah adalah mustaqiim yaitu lurus. Berbeda dengan jalan-jalan kesesatan. Karena jalan-jalan kesesatan itu adalah jalan yang berbelok-belok dan menyimpang serta menyianyiakan orang yang menempuh jalan tersebut. Adapun jalan Allah adalah jalan yang terang lagi lurus. Barangsiapa yang menempuh jalanNya, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.

Allah SWT berfirman yang artinya:

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalanjalanitu mencerai beraikankamu dari jalanNya.” (Al An’aam: 153)

Maka mohonlah kamu kepada Allah agar diberikan petunjuk kepada jalan ini.

Ayat 7

رعييغتَ ميهعييلتعتَ ت

ت م

ي عتنيأ

ت َ نتييذعلياَ ط

ت ارتص

ع

َ ن

ت ييلصَّاض

ي لاَ ل

ت وتَ ميهعييلتعتَ بعويض

ن غيم

ت ليا

"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat." terdapat beberapa faedah yang menyebutkan keadaankeadaan manusia. Allah membagi manusia menjadi tiga golongan :

1. (Golongan) yang diberikan nikmat 2. (Golongan yang dimurkai

3. (golongan) yang sesat Penjelasan :

Manusia itu ada yang diberikan kenikmatan (jalan yang lurus), ada yang dimurkai dan ada pula yang sesat. Adapun orang-orang yang diberikan kenikmatan adalah orang-orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.

(18)

Dan orang-orang yang sesat adalah orangorang yang beramal akan tetapi tanpa didasari ilmu). Engkau memohon kepada Allah, agar menjadikanmu dan diriku bersama orang-orang yang diberikan kenikmatan, dan dijauhi dari jalan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat. Surat Al Fatihah ini adalah surat yang agung. Oleh karena itulah, Allah mewajibkanmu (membaca)nya pada setiap rakaat. Mengapa? karena di dalamnya terdapat rahasia-rahasia (hikmah).

Orang-orang yang dimurkai adalah ahlul ilmi (orang yang berilmu) yang tidak beramal.

Penjelasan :

Mereka adalah Yahudi dan orang yang bersama mereka menempuh jalan ini dari kalangan umat ini (umat Islam) yang mengetahui (berilmu, akan tetapi) tidak mengamalkan ilmunya.

(Golongan yang kedua): Orangorang yang sesat Ahli ibadah yang tidak berilmu. Penjelasan :

Di antara mereka adalah kaum sufisme pelaku bid'ah dan ahli khurofat. Semuanya termasuk dalam golongan orang-orang sesat. Karena mereka sibuk beribadah dan meninggalkan ilmu (tidak mau mempelajari dan

menuntut ilmu syar’i). Mereka mengatakan ilmu itu (hanya) menyibukkanmu dari beramal (menyibukkanmu untuk tidak beramal). Oleh karena itu, sebagian salaf berkata:

Barangsiapa yang rusak dari ulama kita, karena pada dirinya terdapat (sifat) yang serupa dengan Yahudi. Dan barangsiapa yang rusak dari ahli ibadah kita, karena pada dirinya terdapat (sifat) yang serupa dengan Nashrani.”

(Golongan yang ketiga) : orang yang berhias dengan ilmu dan amal. Mereka adalah orang-orang yang diberikan kenikmatan.

Penjelasan :

(19)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersamasama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabinabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orangorang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaikbaiknya.” (An Nisaa’ : 69)

Siroothol mustaqiim adalah jalan yang ditempuh oleh para rasul dalam perkara keyakinan dan selainnya dan juga jalan yang ditempuh oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah yaitu jalannya orangorang yang diberikan kenikmatan oleh Allah. Dia memberikan kenikmatan yang mutlak lagi sempurna kepada mereka dengan kenikmatan yang mengantarkan kepada kebahagiaan yang abadi.

Allah memerintahkan agar kita berdo’a kepada-Nya supaya diberikan petunjuk untuk menempuh jalan mereka. Mereka adalah 4 golongan yang mendapatkan kenikmatan yang mutlak ini. Mereka itu adalah:

1. Al Anbiyaa’ (para nabi) yaitu orang-orang yang dikhususkan oleh Allah untuk mendapatkan nubuwwah dan risalah.

2. As Shiddiquun yaitu orang-orang sangat jujur, tunduk dan membenarkan ajaran para rasul dengan sebenar-benarnya disertai keikhlasan yang sempurna

kepada Allah. Firman Allah :

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya. Mereka itulah orangorang yang bertakwa.” (Az Zumaar : 33) Dan firman Allah SWT:

“Yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang shiddiqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka.” (Al Hadiid : 19)

3. Asy Syuhadaa’ adalah orangorang yang terbunuh di jalan Allah. Mereka dinamakan syahiid karena = kenikmatan oleh Allah. Dia memberikan kenikmatan yang mutlak lagi sempurna kepada mereka dengan kenikmatan yang mengantarkan kepada kebahagiaan yang abadi. Allah memerintahkan agar kita berdo’a kepada-Nya supaya diberikan petunjuk untuk menempuh jalan mereka.

(20)

dengan amalan sholeh. Pada ayat ini terdapat beberapa faedah, di antaranya berlepas diri dari segala upaya dan kekuatan. Karena sesungguhnya ia (ilmu dan amal) hanyalah pemberian Allah semata.

Penjelasan :

Hal tersebut terkandung dalam firman Allah SWT berfirman :

ن

ن ييععتتس

ي نتَ ك

ت َّايياعوتَ دنبنعينتَ ك

ت َّايياع

Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah

kami meminta pertolongan” (Al Faatihah : 5)

Semuanya itu merupakan keutaman dari Allah bukan karena upayamu dan bukan pula kekuatanmu. Kamu mendapatkan taufiq (kemudahan) untuk (mendapatkan) ilmu yang bermanfaat dan beramal dengan ilmu tersebut. Ini semua merupakan keutamaan dari Allah. Seandainya Allah berkehendak niscaya kamu akan bersama golongan yang dimurkai atau termasuk golongan yang sesat. Dialah Allah yang memberikan nikmat kepadamu dan mengeluarkanmu dari dua golongan ini, dan menjadikanmu bersama para nabi, para shiddiiqiin, dan syuhada (orang-orang yang mati syahid). Ini (semua) bukanlah karena upayamu dan bukan pula karena kekuatanmu akan tetapi karena keutamaan dari Allah SWT. Karena itu, sepantasnyalah engkau menggantungkan (menyandarkan) hatimu ha nya kepada Allah, dan berlepas diri dari daya dan kekuatan kecuali kepada-Nya.

Ibnul Qoyyim berkata : “Seandainya Rabbmu berkendak, niscaya engkau juga akanseperti mereka. Karena hati (manusia) itu(berada) di antara jarijemari Ar Rahman.

III. Tafsir Amin menurut tafsir Al Misbah dan Al Maraghikan bagian Dianjurkan mengakhiri bacaan surah ini dengan ucapan Amin walaupun kata ini bukan bagian dari al Fatihah. Terdapat beberapa pendapat tentang makna Amin:

(21)

3. Demikian itu, Ya Allah. Maka, semoga Engkau mengabulkannya. 4. Jangan kecewakan kami, Ya Allah!

5. Amin adalah salah satu nama Allah SWT.

Jika pengertian Amin dikaitkan langsung kepada ayat-ayat surah al Fatihah, permohonan yang kita ajukan adalah kandungan ayat ketujuh, dan dengan demikian permohonan itu diakhiri dengan permohonan baru yaitu Amin yakni kiranya Allah memperkenankan dan tidak mengecewakan pemohon.

Tetepi, jika Amin dikaitkan dengan bunyi salah satu hadits, permohonan itu mencakup seluruh ayat-ayat surah al Fatihah.

Sebelum ini telah dikemukakan hadits yang diriwayatkan dari Sayyidina ali Ibn abi Thalib berkata: Sesungguhnya aku telah telah mendengar Rasulullah SAW. bersabda. bahwasanya Allah SWT berfirman yang artinya:

(22)

pengabdiannya, ganjaran yang menjadikan semua yang berbeda ibadah dengannya akan merasa iri dengan ganjaran itu”. Apabila ia membaca (Wa iyyakanasta’in) “hanya kepada-Mulah kami beribadah dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan.” Allah berfirman : “Kepada-Ku hamba-Ku meminta pertolongan dan perlindungan. Ku-persaksikan kamu, pasti akan Ku-bantu ia dalamsegala urusannya, akan Ku-tolong ia dalam segala kesulitannya, dan akan Ku-bimbing ia dalam saat-saat krisisnya”. Apabila ia membaca (ihdinash-shiratl al mustaqim) hingga akhir ayat, Allah menyambutnya dan berfirman: “Ini antara Aku dan hamba-Ku. Hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya,Ku-beri harapannya,dan Ku-tentramkan jiwanya dari segala yang mengkhawatirkannya” (HR. Muslim (393) dari hadits Abu Hurairah)

Kembali kepada Amin, jika kita membacanya, kaitkanlanlah ia dengan kandungan hadits-hadits qutsi di atas. Karena, kini kita telah mengetahui apa yang dijanjikan Allah. Ucapkanlah Amin dengan maksud “Perkenankanlah semua itu ya Allah, jangan kecewakan Kami.”

(23)

kaidah bahasa yang dipakai oleh al-Qur’an.1

Sedang mereka itu bukan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.2

A. Penutup / Kesimpulan

Surat Al-Fatihah merupakan surat makiyyah (yaitu surat yang diturunkan di kota Mekkah) dan terdiri dari 7 (tujuh) ayat. Surat ini merupakan satu-satunya surat yang diturunkan secara lengkap diantara surat-surat yang lain dalam Al-Qur’an.

Surat ini disebut “al-Fatihah” (pembuka) karena dengan surat inilah dibukanya dan dimulainya al-Qur’an. Disamping nama tersebut di atas, ternyata surat al-Fatihah mempunyai nama lain yaitu “Ummul Qur’an” atau disebut “Ummul Kitab”. Dinamakan “Ummul Qur’an” karena dia merupakan induk dari semua isi Qur’an, serta menjadi intisari dari Qur’an. Pendek kata, surat Fatihah mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi al-Qur’an. Karena saking hebatnya surat al-Fatihah, maka surat itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap shalat, dinamakan pula “As-Sab’ul Matsaani” (tujuh yang berulang-ulang) karena jumlah ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

- Mustafa, Ahmad, Tafsir al-Maraghi, Beirut : Darul Fikri, t.t.

- Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Tilawatil Qur’an, t.t. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jombang.

- Junus, Mahmud. 2000. Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim. Bandung : PT. Al-Ma’arif.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat karya yang diciptakan semata-mata tidak mengedepankan bentuk dan teknik belaka, melainkan juga memperkuat isi atau pesan yang hendak disampaikan, maka, apa yang

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

dan n %u %u&u &u. ;ntu& itu< &ami menghara,&an &e&urangan dan masih !auh dari &esem,urnaan.. #alah satu su% sistem &esehatan nasional

Pelaksanaan kegiatan, setelah bahan dan peralatan disiapkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan kegiatan yaitu dilakukan kegiatan berupa pengoperasian/

Entitas Bagian Personalia adalah entitas yang berfungsi memberikan data jabatan, data golongan dan data keputusan gaji ke dalam sistem informasi dan menerima daftar

Penelitian yang dilakukan Posumah (2013) mendapatkan hasil yang serupa yakni sejumlah 97 orang (100%) menggunakan foto polos Waters untuk mendiagnosis sinusitis, hal

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Berhubungan dengan staf medis, perawat, pasien untuk menetapkan hasil yang diharapkan ntuk menetapkan hasil yang diharapkan Menetapkan dan melaksanakan semua tindakan yang