• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pers 9 Recent site activity teeffendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pers 9 Recent site activity teeffendi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kriminalisasi Pers

dalam RUU KUHPidana

2008

(2)

Kriminalisasi Pers

Kriminalisasi adalah pengaturan perbuatan sebagai tindak pidana dalam sebuah undang-undang.

Istilah kriminalisasi pers mungkin kurang tepat, karena yang diatur sebagai tindak pidana adalah perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan pers dalam melaksanakan tugasnya, bukan tentang

(3)

Pengaturan Tindak Pidana Pers dalam RUU KUHPidana 2008

RUU KUHPidana 2008 tidak mengatur secara khusus asas hukum pidana dalam Buku I yang mengatur ketentuan penuntutan terhadap penerbitan dan percetakan.

Ketentuan mengenai tindak pidana dengan

(4)

Pengaturan Tindak Pidana Pers dalam RUU KUHPidana 2008

1. Pasal 737, menerbitkan tulisan atau gambar yang menurut sifatnya dapat dipidana;

2. Pasal 738, mencetak tulisan atau gambar yang menurut sifatnya dapat dipidana;

(5)

Perbedaan pengaturan Tindak Pidana Pers dalam KUHPidana dan RUU KUHPidana 2008

Rumusan tindak pidana untuk penerbitan dan percetakan dalam Pasal 737 dan 738 RUU KUHPidana 2008 sama

dengan rumusan tindak pidana yang dimuat dalam Pasal 483 dan 494 KUHPidana.

Perbedaan pengaturan delik penerbitan dan percetakan dalam KUHPidana adalah Buku I RUU KUHPidana tidak memuat ketentuan umum sebagai asas hukum

(6)

Dekriminalisasi Tindak

Pidana Pers

Dekriminalisasi adalah penghapusan

pengaturan perbuatan yang merupakan

tindak pidana dari undang-undang.

(7)

Arti Penting Dekriminalisasi

Pers

Menurut Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 (UU Pers), Kemerdekaan Pers

dijamin sebagai hak asasi warga negara

Dilanjutkan dengan keberadaan Pasal 8 UU Pers yang menyebutkan, Dalam melaksanakan

(8)

Arti Penting Dekriminalisasi

Pers

Beberapa negara di dunia menghapuskan

perbuatan yang berkaitan dengan profesi pers sebagai tindak pidana dengan adanya hak

kebebasan pers.

Tindak pidana pers umumnya berkaitan dengan kode etik pers, oleh karena itu penyelesaian

perkara ini cukup secara internal dewan pers/ komisi penyiaran atau diselesaikan secara

(9)

Pelanggaran Kode Etik dan

Tindak Pidana

Jika melihat rumusan tindak pidana yang diatur dalam RUU KUHPidana 2008, tindak pidana

tersebut hanya berkaitan dengan percetakan dan penerbitan tulisan atau gambar yang menurut

sifatnya dapat dipidana.

Titik tekan dari pengaturan tersebut terkait

(10)

Pelanggaran Kode Etik dan

Tindak Pidana

Pelanggaran terhadap kode etik pers bukanlah merupakan suatu tindak pidana, selama

perbuatan melanggar kode etik yang termasuk dalam kode etik tersebut tidak diatur secara

tegas sebagai tindak pidana dalam suatu undang-undang.

Pelanggaran kode etik pers akan diperiksa

(11)

Pelanggaran Kode Etik dan

Tindak Pidana

Pelanggaran kode etik pers yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dalam RUU KUHPidana 2008:

1. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi

(Pasal 737, Pasal 738 dan Pasal 739);

2. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis dan cabul serta tidak

(12)

Omnium Rerum

Principia Parva Sunt

Gambar

gambar yang dicetak dan atau diterbitkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran dengan memberikan masalah yang berkaitan

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan laporan disebabkan oleh masih lemahnya tingkat konsumsi masyarakat, rendahnya investasi dan minimnya

Astuti (2014) mengungkapkan cara yang dapat dilakukan untuk menunjang proses literasi yaitu pada lingkungan yang optimal dalam memfungsikan dan membiasakan penggunaan tulisan

Ruang lingkup permasalahan pada pada penelitian ini adalah desain backfilling yang dibuat sesuai dengan jumlah overburden yang masih harus dikupas serta dengan

Pada lintasan 2 di indikasikan terdapat aquifer tertekan yang berada pada kedalaman lebih dari 40 m dengan lapisan penutup (impermeabel) yang mirip dengan

2 Muhammad Ismanto Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tingkat Kepatuhan Diit Rendah Garam Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang. 2011

setiap langkah besar dalam proses perencanaan dan penerapan rencana dan akan memasukkan bahan belajar dari pengalaman rencana, dan akan memasukkan bahan belajar dari pengalaman

Penelitian ini diharapkan dapat membuahkan hasil nyata berupa desain konstruksi perkerasan jalan rigid porous pavement dengan menggunakan material lokal yang disesuaikan