Tumor Hidung
Tumor Hidung
Tumor jinak dan tumor ganas hidung
Tumor jinak dan tumor ganas hidung
& sinus paranasal jarang tjd, tetapi
& sinus paranasal jarang tjd, tetapi
perlu diketahui utk:
perlu diketahui utk:
Membedakan tumor jinak atau ganasMembedakan tumor jinak atau ganas Mengenali gejala dini tumor ganas Mengenali gejala dini tumor ganas
Tumor jinak pada hidung & sinus
Tumor jinak pada hidung & sinus
paranasal
paranasal
Osteoma Osteoma Ossifying fbroma (fbrous dysplasia)Ossifying fbroma (fbrous dysplasia)
PapillomaPapilloma
HemangiomaHemangioma
Tumor ganas pada bagian luar hidung:
Tumor ganas pada bagian luar hidung:
Basal cell carcinoma (Rodent ulcer)Basal cell carcinoma (Rodent ulcer)
Keratinizing Squamous Cell CarcinomaKeratinizing Squamous Cell Carcinoma
Tumor ganas pada hidung & sinus
Tumor ganas pada hidung & sinus
paranasal
paranasal
Dari
Dari
Epitel
Epitel
:
:
Squamous Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma Adeno CarcinomaAdeno Carcinoma
Adeno Cystic CarcinomaAdeno Cystic Carcinoma
Undiferentiated CarcinomaUndiferentiated Carcinoma
Dari
Dari
Mesenkhim
Mesenkhim
:
:
Osteo SarcomaOsteo Sarcoma
Chondro SarcomaChondro Sarcoma Lymphoma MalignaLymphoma Maligna
Osteoma
Osteoma
Proliferasi tulang padat pada sinus Frontalis dan Proliferasi tulang padat pada sinus Frontalis dan
sinus Ethmoidalis sinus Ethmoidalis
Sefalgia, sinusitis berulang, rasa tertekan pada Sefalgia, sinusitis berulang, rasa tertekan pada
orbita orbita
Dx: X-fotoDx: X-foto
Tx: observasi - operasiTx: observasi - operasi
Ossifying Fibroma
Ossifying Fibroma
Penonjolan unilateral tulang wajahPenonjolan unilateral tulang wajah
Berasal dari periosteum atau periodontal Berasal dari periosteum atau periodontal
membran membran
Anak atau dewasa (usia 20-40 th)Anak atau dewasa (usia 20-40 th) Wanita > priaWanita > pria
Mandibula > maksilaMandibula > maksila Dx: X-fotoDx: X-foto
Fibrous dysplasia
Fibrous dysplasia
Mrp defek perkembangan atau metaplasia Mrp defek perkembangan atau metaplasia
fbro-oseus fbro-oseus
Banyak pd dekade IBanyak pd dekade I
Perempuan > Laki-lakiPerempuan > Laki-laki Maksila > mandibulaMaksila > mandibula Dx: X-fotoDx: X-foto
Kista dentigerus/folikuler
Kista dentigerus/folikuler
Kista otontogenikKista otontogenik
Unilokuler, mahkota tempat asal kelainan Unilokuler, mahkota tempat asal kelainan
yg belum mengalami erupsi menghadap ke yg belum mengalami erupsi menghadap ke kista
kista
Sebab: akumulasi cairan diantara reduksi Sebab: akumulasi cairan diantara reduksi
enamel epitel dan enamel permukaan gigi enamel epitel dan enamel permukaan gigi
Klinis: benjolan pd mandibula/maksilaKlinis: benjolan pd mandibula/maksila Dx: X-foto (AP/lat, panoramik, Eisler, Dx: X-foto (AP/lat, panoramik, Eisler,
Water’s) Water’s)
Kista Radikuler
Kista Radikuler
Kista odontogenik Kista odontogenik berasal dari infamasi berasal dari infamasi
yang disebabkan berasal dari karies akibat yang disebabkan berasal dari karies akibat rangsangan kronik, terbentuk granuloma di rangsangan kronik, terbentuk granuloma di tulang rahang sekitar akar gigi yg kmd
tulang rahang sekitar akar gigi yg kmd mengalami nekrosis di bag sentral
mengalami nekrosis di bag sentral shg tjd shg tjd kista infeksi unilokuler
kista infeksi unilokuler
Kista menghadap ke akar gigi (srg di Kista menghadap ke akar gigi (srg di
premolar & molar) premolar & molar)
Papilloma
Papilloma
Inverted papillomaInverted papilloma Orang tuaOrang tua
Sering residif ganas (squamous cell Sering residif ganas (squamous cell
carcinoma) carcinoma)
Mirip polip nasiMirip polip nasi Dx: biopsiDx: biopsi
Tx: operasiTx: operasi
Hemangioma
Hemangioma
KongenitalKongenital
Epistaksis, buntu hidungEpistaksis, buntu hidung Dx: biopsiDx: biopsi
Basal cell carcinoma (Rodent Ulcer)
Basal cell carcinoma (Rodent Ulcer)
Usia 60-70 thUsia 60-70 th
Mula-mula nodul lunak, retraksi di tengah, Mula-mula nodul lunak, retraksi di tengah,
tumbuh lambat kmd meluas ke sekitarnya tumbuh lambat kmd meluas ke sekitarnya dan infltrasi ke jar di bawahnya
dan infltrasi ke jar di bawahnya
Tidak metastaseTidak metastase Dx: biopsiDx: biopsi
Keratinizing squamous cell
Keratinizing squamous cell
carcinoma
carcinoma
Mula-mula nodul lunak utk waktu yg lama, Mula-mula nodul lunak utk waktu yg lama,
mendesak, tumbuh cepat, terjadi ulserasi mendesak, tumbuh cepat, terjadi ulserasi
Cepat tjd metastase ke limfonodiCepat tjd metastase ke limfonodi Dx: biopsiDx: biopsi
Melanoma maligna
Melanoma maligna
Kanker kulit yg paling seringKanker kulit yg paling sering
Usia 20-60 thUsia 20-60 th
Seperti tahi lalat bertambah luas dg cepat, Seperti tahi lalat bertambah luas dg cepat, berbentuk benjol, dapat membentuk satelit di berbentuk benjol, dapat membentuk satelit di
sekitarnya sekitarnya
Tjd metastaseTjd metastase
Pd bagian luar hidung, septum nasiPd bagian luar hidung, septum nasi
EpistaksisEpistaksis
Konsultasi dg ahli penyakit kulitKonsultasi dg ahli penyakit kulit
Hindari biopsiHindari biopsi
Operasi radikal secepat mungkin, dilanjutkan Operasi radikal secepat mungkin, dilanjutkan kemoterapi
Tumor ganas
Tumor ganas
Semua jenis tumor ganas penanganannya
Semua jenis tumor ganas penanganannya
sama
sama
3% tumor ganas daerah kepala & leher
3% tumor ganas daerah kepala & leher
Peringkat no. 2/3 di bidang THT
Peringkat no. 2/3 di bidang THT
Letak tumor & kemungkinan perluasannya:
Letak tumor & kemungkinan perluasannya:
Sinus maksilarisSinus maksilaris : 60%: 60% Rongga hidungRongga hidung : 20%: 20%
Sinus etmoidalisSinus etmoidalis : 15%: 15% Vestibulum nasiVestibulum nasi: 4%: 4%
Sinus frontalis & sfenoid Sinus frontalis & sfenoid : 1%: 1%
Etiologi:
Etiologi:
Pasti ???Pasti ??? Kelainan/kerusakan konstitusi genetikKelainan/kerusakan konstitusi genetik
Tumor ganas sinus maksilaris Tumor ganas sinus maksilaris byk pd org Jepang byk pd org Jepang
Karsinogenik kimiawiKarsinogenik kimiawi
Kerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi Kerusakan gen yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi
sel sel
(proto-onkogen
(proto-onkogen onkogen) onkogen)
1.
1. Langsung (direct acting carcinogen) Langsung (direct acting carcinogen) Gas mustardGas mustard
2.
2. Tak langsung (pro carcinogen)Tak langsung (pro carcinogen) Ion radium, isopropil alkoholIon radium, isopropil alkohol
Lingkungan hidupLingkungan hidup
(85% kanker
(85% kanker ok/ pengaruh lingkungan hidup) ok/ pengaruh lingkungan hidup)
Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel), Terutama pd industri/pabrik: kayu, nikel (debu nikel),
krom, sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan krom, sepatu, arloji, batere, pemutih, gelas, bahan penyamak kulit
Letak tumor & prognosisnya
Letak tumor & prognosisnya
Sebileau’s Three Planes
Level I ke level II prognosis makin jelek
Ohngren’s Plane
Gejala tumor ganas pd hidung & sinus
Gejala tumor ganas pd hidung & sinus
paranasal
paranasal
Untuk waktu agak lama tanpa keluhan sehingga Untuk waktu agak lama tanpa keluhan sehingga
diagnosis
diagnosis
dini sulit
dini sulit
Gejala awal yg perlu diperhatikan
Gejala awal yg perlu diperhatikan
Usia lanjutUsia lanjut Obstruksi nasi unilateralObstruksi nasi unilateral Rinore unilateralRinore unilateral
Epistaksis unilateralEpistaksis unilateral Foetor nasiFoetor nasi
Gejala perluasan tumor ke jaringan
Gejala perluasan tumor ke jaringan
sekitarnya
sekitarnya
Sefalgi Sefalgi perluasan ke intra kranial perluasan ke intra kranial Gangguan gerakan bola mataGangguan gerakan bola mata
Pendesakan bola mataPendesakan bola mata
Pembengkakan daerah medial canthus, Pembengkakan daerah medial canthus,
palpebra, pipi, palatum dan alveolar palpebra, pipi, palatum dan alveolar
Gigi rahang atas goyangGigi rahang atas goyang
Diagnosis
Diagnosis
AnamnesisAnamnesis
Pemeriksaan THTPemeriksaan THT EndoskopiEndoskopi
Biopsi Biopsi diagnosis pasti diagnosis pasti
X-foto (Water’s, skull lateral, Rheeze), CT X-foto (Water’s, skull lateral, Rheeze), CT
scan, MRI scan, MRI
Konsultasi dg ahli penyakit mata dan sarafKonsultasi dg ahli penyakit mata dan saraf Dicari metastasis jauhDicari metastasis jauh
Klasifkasi TNM
Klasifkasi TNM
T1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum) T1 : tumor pada sinus maksilaris (antrum) T2 : infrastruktur, palatum durum, hidung T2 : infrastruktur, palatum durum, hidung T3 : etmoid, dinding posterior sinus
T3 : etmoid, dinding posterior sinus maksilaris, dasar
maksilaris, dasar
orbita, pipi (bukal)orbita, pipi (bukal)
T4 : rongga orbita & struktur lain di T4 : rongga orbita & struktur lain di
Stadium TNMStadium TNM
Stadium
Stadium
0
0
Tis
Tis
N
N
00M
M
00Stadium I
Stadium I
T
T
11N
N
00M
M
00Stadium
Stadium
II
II
T
T
22N
N
00M
M
00Stadium
Stadium
III
III
T
T
33N
N
00M
M
00T
T
1,2,31,2,3N
N
11M
M
00Stadium
Stadium
IV
IV
T
T
44N
N
0,10,1M
M
00Any T
Any T
N
N
2,32,3M
M
00Any T
Diagnosis banding
Diagnosis banding
Infeksi sinus paranasalis dan komplikasinyaInfeksi sinus paranasalis dan komplikasinya
Tumor jinak rongga hidung dan sinus paranasalTumor jinak rongga hidung dan sinus paranasal
Terapi
Terapi
(tergantung
(tergantung jenis, lokalisasi & perluasan) jenis, lokalisasi & perluasan)
1.
1. Operasi Operasi
Rinotomi lateralRinotomi lateral
Maksilektomi parsialMaksilektomi parsial Maksilektomi totalMaksilektomi total
Maksilektomi total + eksenterasi bulbiMaksilektomi total + eksenterasi bulbi
2.
2. RadiasiRadiasi
Post operasi 6000 RadPost operasi 6000 Rad Sebagai paliatifSebagai paliatif
3.
3. Kemoterapi Kemoterapi
KARSINOMA NASOFARING
Penderita KNF
KNF perlu diketahui oleh Dokter Umum,
KNF perlu diketahui oleh Dokter Umum,
O.K.:
O.K.:
Sering dijumpai di Indonesia
Sering dijumpai di Indonesia
Tumor ganas terbanyak di bidang THT
Tumor ganas terbanyak di bidang THT
Sebagian besar awalnya datang pd
Sebagian besar awalnya datang pd
dokter umum
dokter umum
Sebagian besar datang sdh dlm kondisi
Sebagian besar datang sdh dlm kondisi
stadium lanjut (95%)
stadium lanjut (95%)
Anatomi
Anatomi
Nasofaring = rinofaring = epifaringNasofaring = rinofaring = epifaring
Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak, Ruang yg terletak langsung di bwh tengkorak,
di belakang kavum nasi, di atas palatum
di belakang kavum nasi, di atas palatum
anterior
anterior
: koane / nares posterior
: koane / nares posterior
posterior
posterior
: setinggi kolumna vertebra C1-2
: setinggi kolumna vertebra C1-2
inferior
inferior
: dinding atas palatum mole
: dinding atas palatum mole
superior
superior
: basis kranii (os occipital & sfenoid)
: basis kranii (os occipital & sfenoid)
lateral
Anatomi
Anatomi
fosa Rossenm
fosa Rossenm
ülleri – resesus faringealis
ülleri – resesus faringealis
epitel peralihan
epitel peralihan
foramen laserum
foramen laserum
aliran limfe tdk mengindahkan garis
aliran limfe tdk mengindahkan garis
tengah tubuh
tengah tubuh
metastasis ke leher
metastasis ke leher
kontralateral
Tumor ganas nasofaring (TGN) adalah
keganasan yang berasal dari epitel mukosa,
jaringan penyangga / lunak atau kelenjar yang
terdapat pada nasofaring
♂ : ♀
= 2 : 1
Etiologi
Etiologi
Virus Epstein Barr (EBV)
Virus Epstein Barr (EBV)
Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)
Bahan karsinogenik (nitrosamin, dll)
Genetik (ras
Genetik (ras
HLA)
HLA)
Lain2 : Iritasi menahun
Lain2 : Iritasi menahun
- asap
- asap
- panas, pedas
- panas, pedas
- radang kronis (nasofaringitis
- radang kronis (nasofaringitis
kr)
kr)
Lokalisasi
Lokalisasi
fosa Rosenm
fosa Rosenm
ülleri (>>>)
ülleri (>>>)
sekitar tuba Eustachius
sekitar tuba Eustachius
dinding belakang nasofaring
dinding belakang nasofaring
Klasifkasi KNF (WHO,
Klasifkasi KNF (WHO,
1097)
1097)
Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan
Karsinoma sel skuamosa dg pembentukan
bahan tanduk
bahan tanduk
= WHO tipe 1
= WHO tipe 1
(diferensiasi baik, sedang dan jelek)
(diferensiasi baik, sedang dan jelek)
Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan
Karsinoma sel skuamosa tanpa pembentukan
bahan tanduk
bahan tanduk
= WHO tipe 2
= WHO tipe 2
Karsinoma tanpa diferensiasi
Karsinoma tanpa diferensiasi
(
(
undiferentiated Ca
undiferentiated Ca
)
)
= WHO tipe 3
= WHO tipe 3
(karsinoma sel transisional &
(karsinoma sel transisional &
limfoepitelial)
limfoepitelial)
Berdasarkan Patologi Anatomi
Berdasarkan Patologi Anatomi
keganasan di nasofaring dapat berupa :
keganasan di nasofaring dapat berupa :
Karsinoma nasofaring
Karsinoma nasofaring
Adenosarkoma
Adenosarkoma
Karsinoma adenokistik (= silindroma)
Karsinoma adenokistik (= silindroma)
Jenis yang lain :
Jenis yang lain :
- melanoma maligna
- melanoma maligna
- limfoma maligna
- limfoma maligna
Bentuk & cara tumbuh:
Bentuk & cara tumbuh:
Anamnesis & Gejala Klinik
Anamnesis & Gejala Klinik
Gejala dini:
Gejala dini:
Telinga
Telinga
: mendenging/grebek2 (tinitus),
: mendenging/grebek2 (tinitus),
pendengaran menurun, otalgi
pendengaran menurun, otalgi
Hidung
Hidung
: pilek lama, ingus/dahak
: pilek lama, ingus/dahak
campur
Gejala lanjut:
Gejala lanjut:
Ekspansif:
Ekspansif:
ke depan
ke depan
menutup koane
menutup koane
buntu
buntu
hidung
hidung
ke bawah
ke bawah
mendesak palatum
mendesak palatum
“
“
bombans” palatum
bombans” palatum
mole
Infltratif:
Infltratif:
ke atas
ke atas
melalui foramen laserum
melalui foramen laserum
ke
ke
endokranium
endokranium
sindroma
sindroma
petrosfenoidal, gejala :
petrosfenoidal, gejala :
sakit kepala
sakit kepala
paresis N. VI (m. rektus lateralis)
paresis N. VI (m. rektus lateralis)
→
→
strabismus, diplopi
strabismus, diplopi
paresis N. V & cabang2nya
paresis N. V & cabang2nya
→
→
trigeminal neuralgi
trigeminal neuralgi
paresis N. III, IV
paresis N. III, IV
→
ke samping
ke samping
lewat foramen jugulare,
lewat foramen jugulare,
atau spatium parafaring
atau spatium parafaring
sindroma
sindroma
parotidean, gejala :
parotidean, gejala :
parese N. IX, X
parese N. IX, X
→
→
sulit menelan, regurgitasi, bindeng
sulit menelan, regurgitasi, bindeng
-
Paresis N.XI
Paresis N.XI
kelemahan otot bahu/leher
kelemahan otot bahu/leher
paresis N. XII
paresis N. XII
→
Perlu pem. neurologis
Perlu pem. neurologis
untuk menentukan adanya paresis / paralisisuntuk menentukan adanya paresis / paralisis
N. I – XIIN. I – XII
(kanan, kiri, atau keduanya)(kanan, kiri, atau keduanya)
Pem.lokal nasofaring
Pem.lokal nasofaring
R.A.
R.A.
R.P.
R.P.
Pem. Leher
Pem. Leher
m
m
etastasis ke kel. GB leher ?
etastasis ke kel. GB leher ?
Paling sering metastasis
Paling sering metastasis
ke
ke
kel GB
servikalis profunda laterokranialis
Lokasi :
Lokasi :
kaudal dari ujung mastoid
kaudal dari ujung mastoid
dorsal dari angulus mandibula
dorsal dari angulus mandibula
medial dari m. sternokleidomastoideus
medial dari m. sternokleidomastoideus
Tumor leher
Tumor leher
(65-85%)
(65-85%)
keluhan tersering pdrt datang berobat ke
keluhan tersering pdrt datang berobat ke
dokter
Sign & symptoms of NPC
Waspada TGN bila dijumpai
Waspada TGN bila dijumpai
TRIAS
TRIAS
GEJALA
GEJALA
Tumor leher
Gejala telinga
Gejala hidung
Gejala intrakranial
Gejala telinga
Gejala hidung
Tumor leher
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis
Tujuan
Tujuan
menentukan:
menentukan:
Lokasi, besar / luas tumor primer
Lokasi, besar / luas tumor primer
invasi tumor ke organ sekitar
invasi tumor ke organ sekitar
adanya destruksi tulang dasar
adanya destruksi tulang dasar
tengkorak
tengkorak
metastasis ke KB leher
metastasis ke KB leher
metastasis jauh
metastasis jauh
Pem. radiologi
Pem. radiologi
yaitu :yaitu :
foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak, foto tengkorak (AP, lateral, dasar tengkorak,
Water’s) Water’s)
CT scan / MRI CT scan / MRI
foto torak (PA) foto torak (PA) metastasis ke paru? metastasis ke paru? USG abdomen USG abdomen metastasis ke hepar? metastasis ke hepar?
CT Scan
Tumor
Diagnosis
Diagnosis
A. Diagnosis klinik
A. Diagnosis klinik
1. umur (biasanya usia tua > 40 th)
1. umur (biasanya usia tua > 40 th)
2. gejala klinis
2. gejala klinis
dini / lanjut
dini / lanjut
3. pemeriksaan lokal
3. pemeriksaan lokal
tumor di nasofaring
tumor di nasofaring
4. radiologis
4. radiologis
mass di nasofaring
mass di nasofaring
B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti)
B. Diagnosis histopatologis (Dx pasti)
- biopsi nasofaring
- biopsi nasofaring
sel ganas +
sel ganas +
(WHO tipe 1,2 / 3)
(WHO tipe 1,2 / 3)
C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA anti
C. Diagnosis serologis : IgA anti VCA, IgA anti
EA
Diagnosis banding
Diagnosis banding
angiofbroma nasofaring juvenilis
angiofbroma nasofaring juvenilis
angiofbroma nasofaring
angiofbroma nasofaring
adenoid persisten
adenoid persisten
Terapi
Terapi
Radioterapi
Radioterapi
dosis : 6600 – 7000 rad
dosis : 6600 – 7000 rad
Sitostatika
Sitostatika
(neoajuvan, konkuren, ajuvan kemoterapi)
(neoajuvan, konkuren, ajuvan kemoterapi)
mis.: cisplatin, carboplatin, 5 – FU,
mis.: cisplatin, carboplatin, 5 – FU,
bleomisin, paclitaxel, docetaxel
bleomisin, paclitaxel, docetaxel
Prognosis
Stadium dini
Stadium dini
5 ysr: 70 – 80 %
5 ysr: 70 – 80 %
Stadium lanjut
Angiofbroma
Angiofbroma
Nasofaring Juvenilis
Angiofbroma Nasofaring
Angiofbroma Nasofaring
Juvenilis (ANJ)
Juvenilis (ANJ)
Tumor jinak yg berasal dari
Tumor jinak yg berasal dari
dinding nasofaring
dinding nasofaring
Tumor tumbuh ekspansif ke
Tumor tumbuh ekspansif ke
sekitarnya, progresif, mudah
sekitarnya, progresif, mudah
berdarah
berdarah
perdarahan hebat
perdarahan hebat
dari hidung dan mulut
dari hidung dan mulut
ANJ
ANJ cenderung tumbuh &
ANJ cenderung tumbuh &
ekspansi keluar nasofaring
ekspansi keluar nasofaring
Anterior
Anterior
ke rongga
ke rongga
hidung, sinus maksila &
hidung, sinus maksila &
etmoid, rongga orbita
etmoid, rongga orbita
Inferior
Inferior
tumor menekan
tumor menekan
palatum mole (“bombans’),
palatum mole (“bombans’),
ke meso/orofaring (
ke meso/orofaring (
obstruksi jln napas atas)
Superior
Superior
ke intra kranial yaitu:
ke intra kranial yaitu:
- ke sinus sfenoid, lalu ke fosa
- ke sinus sfenoid, lalu ke fosa
pituitari, menekan sinus
pituitari, menekan sinus
kavernosus
kavernosus
- ke fosa kranii anterior (melalui
- ke fosa kranii anterior (melalui
lamina
lamina
kribrosa)
kribrosa)
Vaskularisasi tumor terut. dr
Vaskularisasi tumor terut. dr
cab a. maksilaris interna
cab a. maksilaris interna
Makroskopis
Makroskopis
Tumor berbentuk oval/bulat,
Tumor berbentuk oval/bulat,
berlobus-lobus, kadang bertangkai
berlobus-lobus, kadang bertangkai
Konsistensi padat kenyal, diliputi
Konsistensi padat kenyal, diliputi
mukosa
mukosa
Warna kemerahan, atau merah-
Warna kemerahan, atau
merah-ungu
ungu
Histopatologi
Histopatologi
tumor t.d. stroma dgn sel2
tumor t.d. stroma dgn sel2
fbroblas & sejumlah serat
fbroblas & sejumlah serat
22kolagen,
kolagen,
ditemukan banyak pembuluh darah
ditemukan banyak pembuluh darah
seperti kapiler berukuran besar
seperti kapiler berukuran besar
tanpa tunika muskularis
tanpa tunika muskularis
Laki >>> wanita
Laki >>> wanita
usia 10 -17 th (pubertas,
usia 10 -17 th (pubertas,
dekade 2)
dekade 2)
jarang > 25 th
jarang > 25 th
-
bertambahnya usia (> 20-25 th)
bertambahnya usia (> 20-25 th)
tumor
tumor
mengecil (teoritis)
mengecil (teoritis)
0,05% dari tumor Kepala Leher
0,05% dari tumor Kepala Leher
Etiologi
Etiologi
Belum pasti
Belum pasti
Teori:
Teori:
Teori jaringan tempat asal tumor
Teori jaringan tempat asal tumor
Pertumbuhan abnormal jar.
Pertumbuhan abnormal jar.
paraganglionik di sktr bag.
paraganglionik di sktr bag.
akhir a. maksilaris interna
akhir a. maksilaris interna
(nutrisi utama)
(nutrisi utama)
Pertumbuhan jar. fbrokartilago
Pertumbuhan jar. fbrokartilago
Periostium ventral ddg
Periostium ventral ddg
posterior nasofaring tdk bisa
posterior nasofaring tdk bisa
mjd tlg yg semestinya
mjd tlg yg semestinya
tjd
tjd
hipertrof jaringan akibat
hipertrof jaringan akibat
peningkatan hormon
peningkatan hormon
pertumbuhan
pertumbuhan
Pertumbuhan fasia basalis yg
Pertumbuhan fasia basalis yg
terbentuk dr pertemuan
terbentuk dr pertemuan
aponeurosis faringeal & fasia
aponeurosis faringeal & fasia
bukofaringeal dekat dasar tlg
bukofaringeal dekat dasar tlg
kepala
Teori Hormonal
Teori Hormonal
Gangguan keseimbangan
Gangguan keseimbangan
hormon androgen & estrogen
hormon androgen & estrogen
Pemberian estrogen
Pemberian estrogen
menurunkan ukuran tumor &
menurunkan ukuran tumor &
mengurangi kecenderungan
mengurangi kecenderungan
perdarahan
perdarahan
Pemberian testosteron
Pemberian testosteron
meningkatkan ukuran tumor
sistem pituitari androgenital
Lokasi
Lokasi
atap nasofaring (plg
atap nasofaring (plg
sering),
sering),
dinding lateral nasofaring
dinding lateral nasofaring
Tumor tumbuh relatif cepat
Tumor tumbuh relatif cepat
memenuhi nasofaring
memenuhi nasofaring
Anamnesis
Anamnesis
o
Hidung buntu (uni/bilateral)
Hidung buntu (uni/bilateral)
o
Epistaksis berulang, profus
Epistaksis berulang, profus
(bisa sampai anemi)
(bisa sampai anemi)
o
Sakit kepala (o.k. blokade sinus
Sakit kepala (o.k. blokade sinus
paranasalis
paranasalis
vacum sinus
vacum sinus
headache)
headache)
o
Hidung / wajah membengkak
Hidung / wajah membengkak
•
Nasofaringoskop
Nasofaringoskop
i
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Klinis
R.A.
R.A.
massa kemerahan / ungu di hidung
massa kemerahan / ungu di hidung
RP
RP
massa di nasofaring
massa di nasofaring
Tumor ekspansi ke sekitarnya :
Tumor ekspansi ke sekitarnya :
- mesofaring
- mesofaring
massa di mesofaring,
massa di mesofaring,
palatum mole “bombans”
palatum mole “bombans”
- rongga orbita
- rongga orbita
protopsis (10-15%)
protopsis (10-15%)
- sinus maksila
- sinus maksila
maksila membengkak
maksila membengkak
- fosa pterigopalatina
- fosa pterigopalatina
mass di pipi
mass di pipi
(infratemporal)
(infratemporal)
Radiologi
Radiologi
Foto plain : Waters, skull AP/Lat, basis kranii
Arteriografi
Diagnosi
Diagnosi
s
s
Laki2, usia pubertas
Laki2, usia pubertas
Ax : hidung buntu, epistaksis berulang &
Ax : hidung buntu, epistaksis berulang &
profus
profus
Pem. klinis :
Pem. klinis :
tumor nasofaring dgn
tumor nasofaring dgn
permukaan licin, warna kemerahan / ungu
permukaan licin, warna kemerahan / ungu
Radiologis (CT Scan / MRI)
Radiologis (CT Scan / MRI)
massa tumor
massa tumor
di nasofaring (ekstensi ke sekitarnya)
Staging ANJ
Staging ANJ
Menurut Session (1981), di revisi
Menurut Session (1981), di revisi
Radkowski (1996) :
Radkowski (1996) :
Std I : tumor terbatas di nasofaring
Std I : tumor terbatas di nasofaring
Std II: tumor meluas ke rongga hidung
Std II: tumor meluas ke rongga hidung
&/ sinus sfenoid
&/ sinus sfenoid
Std III: tumor meluas ke sinus
Std III: tumor meluas ke sinus
maksila, etmoid, fosa pterigomaksila,
maksila, etmoid, fosa pterigomaksila,
fosa infratemporal, orbita
fosa infratemporal, orbita
Staging ANJ
Staging ANJ
Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews
(1989):
(1989):
Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/
kavum nasikavum nasi
Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus
paranasalparanasal
Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa
pterigomaksilapterigomaksila
Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai
penekanan ke depan dinding posterior penekanan ke depan dinding posterior antrum sinus maksila, ekstensi ke atas antrum sinus maksila, ekstensi ke atas
erosi tlg orbita erosi tlg orbita
TERAPI
TERAPI
1.
1. Operasi Operasi (treatment of choice)(treatment of choice)
- Std Ia : transpalatal- Std Ia : transpalatal
- Std Ib, IIa : transpalatal ± RL - Std Ib, IIa : transpalatal ± RL
- Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas - Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas - Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas + - Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas +
maksilektomi posterior & medialmaksilektomi posterior & medial
± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra bedah± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra bedah
2.
2. Radiasi & / hormon Radiasi & / hormon untuk Std III, tumor untuk Std III, tumor
sgt besar, tumor residif (kecil) sgt besar, tumor residif (kecil) Hormon estrogen :
Hormon estrogen :
Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln)Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln)
Folliculin (estrogen sintetis)Folliculin (estrogen sintetis)
Contoh kasus ANJ
CT scan
o
I
I
nsisi
nsisi
mukosa
mukosa
palatum bentuk U
palatum bentuk U
Operasi ekstraksi ANJ
Operasi ekstraksi ANJ
dgn pendekatan transpalatal
o
Memisahkan mukosa
Memisahkan mukosa
&
&
otot dari
otot dari
tulang
tulang
fap mukosa palatum
fap mukosa palatum
Tulang palatum durum di potong dgn
pahat
tampak / teraba tumor
Tumor dipegang dgn tang khusus
Prognosis
Prognosis
Stadium dini
Stadium dini
→ baik
→ baik
Stadium lanjut (perluasan ke rongga
Stadium lanjut (perluasan ke rongga
tengkorak)
Karsinoma Tonsil
Insidens
Insidens
Barat:
Barat:
laki-laki:perempuan = 4:1 laki-laki:perempuan = 4:1
Indonesia:
Indonesia:
laki-laki:perempuan hampir sama
laki-laki:perempuan hampir sama kebiasaan makan sirih bagi perempuan kebiasaan makan sirih bagi perempuan
Usia tersering:
Usia tersering:
Etiologi
Etiologi
???
???
Faktor predisposisi
Faktor predisposisi
:
:
Perokok, peminum alkohol, pemakan sirihPerokok, peminum alkohol, pemakan sirih Iritasi lokal, suka minum panas, infeksiIritasi lokal, suka minum panas, infeksi
Histopatologi
Histopatologi
Asal:
Asal:
struktur epitelial dan struktur
struktur epitelial dan struktur
limfoid
limfoid
Karsinoma sel skuamosa diferensiasi baik
Karsinoma sel skuamosa diferensiasi baik
Karsinoma anaplastik yg berdiferensiasi
Karsinoma anaplastik yg berdiferensiasi
jelek
Diagnosis
Diagnosis
Stadium awal: tidak khas
Stadium awal: tidak khas
Keluhan tergantung pd
Keluhan tergantung pd
:
:
Besarnya tumorBesarnya tumor
Anamnesis
Anamnesis
Awal
Awal
:
:
Gangguan menelanGangguan menelan
rasa tak enak/sakit/perasaan menusukrasa tak enak/sakit/perasaan menusuk
waktu menelan makananwaktu menelan makanan
Kadang ada darah pada salivaKadang ada darah pada saliva Nyeri yang menjalar pd telingaNyeri yang menjalar pd telinga
Lanjut
Lanjut
:
:
TrismusTrismus
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Tipe eksoftik Tipe eksoftik menyebar secara superfsial menyebar secara superfsial Tipe ulseratif Tipe ulseratif infltrasi dalam infltrasi dalam
Pemx faring-tonsil rutinPemx faring-tonsil rutin::
Tumor tampakTumor tampak
Biasanya pada 1 tonsil sajaBiasanya pada 1 tonsil saja
Pemx dg kaca laringPemx dg kaca laring::
Perluasan ke pangkal lidah, arkus anterior-posteriorPerluasan ke pangkal lidah, arkus anterior-posterior
Palpasi dg jari telunjukPalpasi dg jari telunjuk
Ada tidaknya fksasi palatum atau lidahAda tidaknya fksasi palatum atau lidah
Pemx rinoskopi posteriorPemx rinoskopi posterior
Tumor tumbuh secara eksoftikTumor tumbuh secara eksoftik
Akan memenuhi seluruh orofaringAkan memenuhi seluruh orofaring Timbul sesak nafas Timbul sesak nafas trakeotomitrakeotomi
Stadium lanjutStadium lanjut::
Metastasis ke kelenjar limfe leherMetastasis ke kelenjar limfe leher
Metastasis jauhMetastasis jauh::
Paru, mediastinum, tulang dan heparParu, mediastinum, tulang dan hepar
Penatalaksanaan terapi
Penatalaksanaan terapi
Dasar
Dasar
: atas stadium tumor
: atas stadium tumor
Stadium I dan II
Stadium I dan II
: operasi ekstirpasi tumor
: operasi ekstirpasi tumor
+ radiasi
+ radiasi
Stadium III dan IV
Stadium III dan IV
yang
yang
operable
operable
:
:
operasi + kemoterapi + radiasi
operasi + kemoterapi + radiasi
Operasi
Operasi
:
:
Reseksi tumorReseksi tumor
Karsinoma Tonsil
Karsinoma Tonsil
Anamnesis
Anamnesis
:
:
Sakit menelan, ludah ada darahSakit menelan, ludah ada darah Usia > 50 thUsia > 50 th
Perokok, peminum alkohol, pemakan sirihPerokok, peminum alkohol, pemakan sirih
Pemeriksaan
Pemeriksaan
:
:
Tumor pada tonsil unilateralTumor pada tonsil unilateral Palpasi leher, pangkal lidahPalpasi leher, pangkal lidah Biopsi Biopsi
Terapi
Terapi
:
:
OperasiOperasi
Karsinoma Laring
Tumor ganas ke-3, setelah tumor ganas
Tumor ganas ke-3, setelah tumor ganas
nasofaring dan hidung/sinus paranasalis
nasofaring dan hidung/sinus paranasalis
Sering terjadi pd penderita berusia > 40
Sering terjadi pd penderita berusia > 40
th
th
Laki-laki > wanita
Laki-laki > wanita
76% dari korda vokalis
76% dari korda vokalis
Gejala dini: suara parauGejala dini: suara parau
Tapi sering datang pd stadium lanjutTapi sering datang pd stadium lanjut
Dengan penanganan tepat dan cepat,
Dengan penanganan tepat dan cepat,
keganasan pada traktus aero-digestivus
keganasan pada traktus aero-digestivus
yg paling:
yg paling:
kurabelkurabel
Etiologi
Etiologi
Pasti: ???
Pasti: ???
Kelompok resiko tinggi:
Kelompok resiko tinggi:
Perokok dan peminum alkoholPerokok dan peminum alkohol
Supra Glotis Glotis
Diagnosis
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis
:
:
1.
1.
Suara parau
Suara parau
ok/
ok/
Tidak dapat merapatnya korda vokalisTidak dapat merapatnya korda vokalis Gangguan getaran pd waktu fonasiGangguan getaran pd waktu fonasi
Suara kasar Suara kasar afoni tergantung dari afoni tergantung dari
beratnya gangguan beratnya gangguan
Tumor korda vokalis Tumor korda vokalis suara parau suara parau
menetap
menetap gejala dinigejala dini
Tumor supra/subglotik Tumor supra/subglotik suara parau suara parau
gejala lanjut
2.
2.
Sesak nafas & stridor inspirasi
Sesak nafas & stridor inspirasi
gejala std lanjut ok/gejala std lanjut ok/
Tumor >Tumor >
Akumulasi debris & sekretAkumulasi debris & sekret Fiksasi korda vokalisFiksasi korda vokalis
sesak & stridor waktu bekerja
sesak & stridor waktu bekerja waktu waktu istirahat
istirahat kompensasikompensasi sesak setelah sesak setelah lumen tertutup > 80%
3.
3.
Nyeri pd tenggorok dan disfagia
Nyeri pd tenggorok dan disfagia
tumor supra glotistumor supra glotis
4.
4.
Batuk + darah
Batuk + darah
ok/ ulserasi pd tumor ok/ ulserasi pd tumor
5.
Pemeriksaan
Pemeriksaan
1.
1.
Pemeriksaan fsik
Pemeriksaan fsik
Leher: t.a.a, terutama pd fase diniLeher: t.a.a, terutama pd fase dini
metastase ke kel. limfe leher
metastase ke kel. limfe leher tumor kolitumor koli
Tergantung letak tumorTergantung letak tumor::
Di Di glotisglotis kel. limfe sedikit kel. limfe sedikit
metastasis servikal lambat / jarangmetastasis servikal lambat / jarang
Di supraglotis & subglotisDi supraglotis & subglotis kel. limfe +++ kel. limfe +++
2.
2.
Pemeriksaan laring
Pemeriksaan laring
a.
a. Pemeriksaan laring secara tidak langsungPemeriksaan laring secara tidak langsung
Kaca laring dan lampu kepalaKaca laring dan lampu kepala
Gambar laring tampak pd kaca laringGambar laring tampak pd kaca laring
b.
b. Pemeriksaan laring secara langsungPemeriksaan laring secara langsung
Laringoskopi direktaLaringoskopi direkta::
Kaku (rigid)Kaku (rigid)
Fleksibel (Fleksibel (fiber opticfiber optic))
Mikrolaringoskopi (dg mikroskop)Mikrolaringoskopi (dg mikroskop)
Laring Normal
(dg FOL) Ca Laring
(dg FOL)
3.
3.
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis
a.
a. Foto jaringan lunak leher dari AP / lateralFoto jaringan lunak leher dari AP / lateral
Paling sederhanaPaling sederhana
lihat lumen trakealihat lumen trakea
deteksi tumor trakea / laringdeteksi tumor trakea / laring
b.
b. LaringografLaringograf
Dengan kontras Dengan kontras melapisi dinding laring dan melapisi dinding laring dan
hipofaring, informasi ttg permukaan laring dan hipofaring, informasi ttg permukaan laring dan perluasan tumor
perluasan tumor
KerugianKerugian::
Alergi kontrasAlergi kontras
Keamanan penderita dg problem ggn jalan nafasKeamanan penderita dg problem ggn jalan nafas
c.
c. TomografTomograf t.u proyeksi frontal t.u proyeksi frontal
Korda vokalis, plika ventrikularis dan ventrikel Korda vokalis, plika ventrikularis dan ventrikel
d.
d. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging CT scan dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) (MRI)
Lebih efektif dan akuratLebih efektif dan akurat
Hub. anatomi tumor laring dg jaringan sekitarHub. anatomi tumor laring dg jaringan sekitar Perluasan tumorPerluasan tumor
Diagnosis pasti
Diagnosis pasti
:
:
BiopsiBiopsi
PA: karsinoma sel skuamosa (sering)PA: karsinoma sel skuamosa (sering)
Diagnosis banding
Diagnosis banding
:
:
Tuberkulosis laringTuberkulosis laring
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
1.
1.
Trakeotomi
Trakeotomi
, bila sesak
, bila sesak
2.
2.
Pembedahan
Pembedahan
:
:
Laringektomi parsial (LP)Laringektomi parsial (LP) Laringektomi total (LT) dg:Laringektomi total (LT) dg:
Diseksi leher fungsional (DLF)Diseksi leher fungsional (DLF) Diseksi leher radikal (DLR)Diseksi leher radikal (DLR)
3.
3.
Radioterapi
Radioterapi
4.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
tergantung stadium
tergantung stadium
tumor dan Keadaan Umum penderita
tumor dan Keadaan Umum penderita
Std I Std I : radiasi, bila gagal LT/LP: radiasi, bila gagal LT/LP Std IIStd II : LT: LT
Std IIIStd III : N1 : N1 LT LT
kelj >> kelj >> kombinasi dg DLF/DLR + kombinasi dg DLF/DLR + radioterapi
radioterapi
Std IVStd IV : tanpa N/M : tanpa N/M LT + DSF + radioterapi LT + DSF + radioterapi
Rehabilitasi suara
Rehabilitasi suara
:
:
Untuk memperbaiki kualitas hidup
Untuk memperbaiki kualitas hidup
penderita:
penderita:
Dg alat bantu:Dg alat bantu:
vibrator
vibrator di submandibula di submandibula
Melatih suara dari esofagus (Melatih suara dari esofagus (esophageal esophageal
speech
Diagnosis Karsinoma
Diagnosis Karsinoma
Laring
Laring
AnamnesisAnamnesis::
Suara parau > 2 mingguSuara parau > 2 minggu Usia > 40 thUsia > 40 th
DisfagiaDisfagia PerokokPerokok
Peminum alkoholPeminum alkohol
PemeriksaanPemeriksaan::
Suara parauSuara parau
Sesak nafas (std lanjut)Sesak nafas (std lanjut) Lihat laring dg:Lihat laring dg:
Laringoskopi indirekLaringoskopi indirek
TerapiTerapi::
Trakeotomi, bila sesak nafasTrakeotomi, bila sesak nafas Operasi:Operasi:
Laringektomi parsialLaringektomi parsial Laringektomi totalLaringektomi total
Diseksi leher fungsional / radikalDiseksi leher fungsional / radikal RadioterapiRadioterapi
Daerah
Daerah Gejala Gejala DiagnosisDiagnosis Lnn.Lnn. Prognosis Prognosis
Supraglotis
Supraglotis Sesak Sesak Lambat Lambat ++++ Jelek Jelek
Glotis
Glotis Parau Parau Dini Dini -- Baik Baik
Subglotis
Karsinoma
Karsinoma
Esofagus
Paling panjang pd 1/3 bagian tengah
Paling panjang pd 1/3 bagian tengah
esofagus
esofagus
Dapat juga pada 1/3 bagian distal
Dapat juga pada 1/3 bagian distal
Sering terjadi pd usia dekade ketujuh
Sering terjadi pd usia dekade ketujuh
Histologis
Histologis
Karsinoma sel skuamosa (paling sering)
Karsinoma sel skuamosa (paling sering)
Adenokarsinoma (1/3 esofagus distal)
Adenokarsinoma (1/3 esofagus distal)
penjalaran tumor primer lambung
penjalaran tumor primer lambung
Leiomyosarkoma dan rhabdomyosarkoma
Leiomyosarkoma dan rhabdomyosarkoma
(jarang)
Etiologi
Etiologi
Pasti: ???
Pasti: ???
Faktor yg berhubungan erat
Faktor yg berhubungan erat
:
:
Makanan / minuman panas, pedas atau bersifat Makanan / minuman panas, pedas atau bersifat
karsinogenik (zat nitrosamin) karsinogenik (zat nitrosamin)
MerokokMerokok
Peminum alkoholPeminum alkohol
Faktor predisposisi
Faktor predisposisi
:
:
Diagnosis
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis
Gejala dini: Gejala dini: disfagiadisfagia pada daerah servikal pada daerah servikal
sering terlewatkan sering terlewatkan
dinding esofagus elastisdinding esofagus elastis
Baru terpikirkan bila timbul Baru terpikirkan bila timbul obstruksi totalobstruksi total
berat badan menurunberat badan menurun
Batuk-batukBatuk-batuk, ok:, ok:
Regurgitasi Regurgitasi aspirasi aspirasi
Pemeriksaan
Pemeriksaan
1.
1.
Laringoskopia direkta
Laringoskopia direkta
Penumpukan sekret pd daerah hipofaringPenumpukan sekret pd daerah hipofaring
obstruksi esofagusobstruksi esofagus
Paralisa pita suaraParalisa pita suara
penetrasi transmural pd n.rekurenspenetrasi transmural pd n.rekurens
2.
2.
Esofagoskopia
Esofagoskopia
Mukosa tidak rataMukosa tidak rata
Tumor dg permukaan tdk rata & mudah Tumor dg permukaan tdk rata & mudah
berdarah, lihat lokasi dan perluasan tumor berdarah, lihat lokasi dan perluasan tumor
3.
3.
Bronkoskopia
Bronkoskopia
Bila curiga perluasan tumor pd trakea / Bila curiga perluasan tumor pd trakea /
4.
4.
Radiologis
Radiologis
EsofagogramEsofagogram
Foto esofagus dg kontras BariumFoto esofagus dg kontras Barium
overfow ke trakea
overfow ke trakea kontras yg dpt diserap kontras yg dpt diserap
Tampak flling defectTampak flling defect
ulkus, penyempitan lumen atau gangguan ulkus, penyempitan lumen atau gangguan peristaltik
peristaltik
CT scan dan MRICT scan dan MRI
Diagnosis lebih tepatDiagnosis lebih tepat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
1.
1.
Pembedahan
Pembedahan
Tidak memuaskan ok/ biasanya pd std lanjutTidak memuaskan ok/ biasanya pd std lanjut Std Std dinidini: operasi : operasi enbloc esophagotomyenbloc esophagotomy
Std Std lanjutlanjut: paliatif dg op : paliatif dg op end to end esophago end to end esophago gastrostomy
gastrostomy
2.
2.
Radiasi
Radiasi
Diberikan pra bedah atau pasca bedahDiberikan pra bedah atau pasca bedah Sebagai terapi atau paliatifSebagai terapi atau paliatif
3.
3.
Kemoterapi
Kemoterapi
4.
4.
Perbaiki intake makanan
Perbaiki intake makanan
:
:
Sonde lambungSonde lambung
Metastasis
Metastasis
Ke kelenjar limfe regional dan supraklavi-
Ke kelenjar limfe regional dan
supraklavi-kular
kular
Karsinoma Esofagus
Karsinoma Esofagus
AnamnesisAnamnesis::
Disfagia pada usia > 40 thDisfagia pada usia > 40 th MuntahMuntah
BB turunBB turun
Batuk ok/ aspirasiBatuk ok/ aspirasi
PemeriksaanPemeriksaan::
KU: lemah, dehidrasiKU: lemah, dehidrasi
LD: tumpukan sekret di hipofaringLD: tumpukan sekret di hipofaring
Esofagoskopia: tumor/mukosa tak rataEsofagoskopia: tumor/mukosa tak rata Esofagogram: flling defect/lumen sempitEsofagogram: flling defect/lumen sempit
TerapiTerapi::
OperasiOperasi RadiasiRadiasi
KemoterapiKemoterapi