• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Materi Sosiologi kelas 10 seme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rangkuman Materi Sosiologi kelas 10 seme"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

“Rangkuman Materi Sosiologi Semester 1”

Oleh :

Hainun Nisa Halida

10 IPA 1

20

(2)

BAB I

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI FENOMENA SOSIAL

I. DEFINISI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE

Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata Social, yang berarti teman, serta Logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari kemasyarakatan. Objek utama sosiologi yaitu mesyarakat. Ada beberapa tokoh yang mengungkapkan defnisi sosiologi, adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Auguste Comte : sosiologi adalah ilmu yang memepelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi sebagai ilmu sosial mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, maupun peradaban

2. Emile Durkheim : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta-fakta mengenai cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu dan fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu

3. Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial

4. Soejono Soekamto : sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada sendi-sendi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat

5. William Kornblum : Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi

6. Roucek & Waren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok sosial

(3)

Ciri-Ciri Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Empiris : didasarkan observasi sehingga hasilnya tidak spekulatif

b. Teoritis : abstraksi dari observasi

c. Kumulatif : taori yang ada diperluas, sehingga memperkuat teori yang sudah ada

d. Non etis : tidak mempertimbangkan dari sisi benar ataupun tidak

Objek kajian sosiologi

Pada dasarnya, sosiologi mengkaji mengenai kehidupan bermasyarakat, adapun kajian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya b. Hubungan antara individu dan kelompok

c. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain

d. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya

Konsep-Konsep tentang Realitas Sosial Budaya

1. Kesenjangan sosial

2. Kesenjangan kebudayaan’ 3. Modernisasi dan globalisasi 4. Kebodohan

5. Kemiskinan

Cabang-cabang Sosiologi

Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang keilmuannya. Berikut cabang-cabang sosiologi :

1. Sosiologi pendidikan 2. Sosiologi agama 3. Sosiologi hukum 4. Sosiologi keluarga 5. Sosiologi industri

(4)

7. Sosiologi politik 8. Sosiologi pedesaan 9. Sosiologi perkotaan

10. Sosiologi kesehatan

Sosiologi berhubungan dengan beberapa ilmu, seperti :

1. Antropologi, mengenai masyarakat dan kebudayaan

2. Sejarah, mengenai sejarah serta perkembangan sosial masyarakat 3. Ilmu politik, mengenai sosial ketika berhadapan di dunia politik 4. Ekonomi, mengenai upaya pemenuhan kebutuhan yang tidak

terbatas, serta alat pemuas kebutuhan yang terbatas, serta interaksi yang terjadi

Kegunaan Sosiologi

Sosiologi berguna untuk :

1. Perencanaan sosial 2. Penelitian

a. Pemahaman mengenai simbol kata-kata, kode

b. Pemahaman mengenai pola tingkah laku manusia dalam masyarakat

c. Kemempuan mempertimbangkan berbagai fenomena yang timbul secara objektif

d. Kemampuan melihat kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu e. Kehati-hatian menjaga pikiran yang rasional

3. Pembangunan a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Evaluasi

4. Pemecahan masalah sosial

a. Masalah kemiskinan, contoh : pengemis, pengangguran b. Masalah psikologi, contoh : stres, gila, bunuh diri

(5)

II. KONSEP-KONSEP MENDASAR DALAM METODOLOGI SOSIOLOGI

A. Konsep : -> Berdasarkan pandangan masyarakat

-> Berdasarkan dari ilmuwan yang dilatarbelakangi teori dan norma ilmiah

Konsep dasar yang tercakup, yaitu :

a. Interaksi dan kerjasama b. Interpedensi

c. Kesinambungan dan oerubahan

d. Keragaman, kesamaan, serta perbedaan e. Konflik dan konsensus

f. Evolusi dan adaptasi g. Pola

h. Tempat/lokasi

i. Kekuasaan dan wewenang j. Nilai dan kepercayaan k. Keadilan dan pemerataan l. Sebab akibat

B. Metode

Metode ialah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Adapun metode yang bisa digunakan dlam pengkajian dalam Sosiologi, yaitu :

1. Metode kualitatif

 Metode historis

 Metode komparatif

 Metode historis-komparatif

 Metode studi kasus

 Metode observasi

 Metode fungsionalisme

(6)

 Metode Statistik

 Sosiometri

 Metode jejak pendapat/polling

III. REALITAS SOSIAL MASYARAKAT

Realitas sosial adalah kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan manusia untuk bersatu dengan manusia lainnya. Bentuk-bentuk realitas sosial yaitu :

a. Keluarga, yaitu satuan sosial terkecil yang minimal terdiri dari suami dan istri, serta terikat oleh perkawinan, darah, atau adopsi yang membentuk rumah tangga, saling berinteraksi, dan berkomunikasi satu sama lain menggunakan perasaan.

Ciri-ciri keluarga :

1. Terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah, maupun adopsi

2. Hidup bersama dalam suatu rumah, serta membentuk rumah tangga

3. Satu kesatuan untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi sesuai peranannya masing-masing

4. Mempertahankan kehidupan bersama

Keluarga dibedakan menjadi :

 Keluarga Luas (Extended Family) : keluarga yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu, semua cucu.

 Keluarga Inti (Nuclear Family) : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anak.

Fungsi kaluarga antara lain :

1. Fungsi biologis, melanjutkan keturunan 2. Fungsi proteksi, melindungi anggotanya

3. Fungsi ekonomi, perencanaan ekonomi keluarga

4. Fungsi edukatif, sebagai tempat mendidik serta pembelajaran 5. Fungsi sosialisasi, sebagai lembaga pertama yang mengajari

anak sosial

(7)

7. Fungsi kasih sayang, saling menyayangi serta mempertahankan rasa sayang

b. Kekerabatan, merupakan satuan sosial yang anggota-anggotanya memiliki hubungan keturunan atau hubungan darah. Hubungan kekerabatan terbentuk dari perkawinan.

 Sistem kekerabatan yang berlaku :

1. Bilateral atau Parental → menarik garis keturunan dari ayah dan ibu

2. Unilateral

a. Patrilineal → menarik garis keturunan dari ayah b. Matrilineal → menarik garis keturunan dari ibu

3. Ambilinial → menarik garis keturunan sebagian dari ibu, sebagian dari ayah

c. Perkumpulan atau asosiasi, hubungan akrab, sering berkumpul menyelesaikan masalah bersama

d. Ketetanggaan, satuan sosial terdiri dari orang yang berdekatan e. Persahabatan, hubungan akrab orang-orang berdasarkan rasa hati f. Saingan dan lawan, orang yang berebut sesuatu disertai

pertentangan

g. Masyarakat, suatu beberapa kelompok yang sudah cukup lama hidup bersama

h. Suku bangsa, golongan yang dibedakan dari golongan masyarakat lainnya karena budaya

i. Badan Internasional, lembaga yang bekerjasama pada tingkat internasional/global

j. Interaksi sosial, hubungan timbal balik antar indivisu, individu dengan kelompok, sesama kelompok

k. Status dan peran, posisi seseorang dalam kehidupan

l. Perilaku menyimpang, perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada

IV. DATA TENTANG REALITAS SOSIAL DAN PERMASALAHAN SOSIAL

A. Demoralisasi B. Terorisme

C. Perdagangan anak D. Kemiskinan

(8)

BAB II

INTERAKSI SOSIAL ANTAR INDIVIDU DAN ANTAR KELOMPOK

Sub-Bab2

a. Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial b. Faktor-faktor pendorong interaksi sosial c. Bentuk-bentuk interaksi sosial

-Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

Gregariousness adalah dorongan manusia untuk selalu hidup bersama

Faktor-faktor yang mendorong keinginan manusia untuk hidup bersama antara lain :

1. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup 2. Dorongan untuk mempertahankan diri

3. Dorongan untuk meneruskan generasi 4. Dorongan untuk hidup bersama

Pola pola interaksi sosial sebagai berikut :

1. Interaksi sosial antar individu

(9)

3. Interaksi sosial anta kelompok

- Faktor-faktor pendorong interaksi sosial

 Imitasi : meniru gaya berpakaian, berbicara, penampilan seseorang

 Identifkasi : meniru secara keseluruhan/memiripkan semirip mungkin seseorang

 Sugesti : pendapat/saran yang diberikan tanpa daya kritik

 Motivasi : dorongan yang diberikan agar lebih percaya diri, semangat

 Simpati : perasaan tertarik yang timbul dari diri, ikut merasakan apa yang dirasakan

 Empati : seperti halnya simpati, namun lebih dalam perasaan seseorang

Syarat terjadi interaksi sosial

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berdasarkan komunikasinya a. Kontak langsung

b. Kontak tak langsung

Kontak sosial berdasarkan proses komunikasinya

a. Kontak Primer b. Kontask Sekunder

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang terwujud pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap, maupun perasaan yang disampaikan oleh orang yang bersangkutan dan orang tersebut menyampaikan terhadap perasaan yang ingin disampaikan.

(10)

ASOSIATIF

Bentuk interaksi sosial yang cenderung bersatu dan membangun solidaritas

 Kerjasama

 Bargaining

 Kooptasi

 Koalisi

 Joint Venture

 Akomodasi

o Coercion

o Kompromi

o Arbitrase

o Mediasi

o Konsiliasi

o Toleransi

o Stalemate

o Ajudikasi

 Asimilasi

 Akulturasi

DISSOSIATIF

Bentuk interaksi sosial yang cenderung berpecah dan tidak membangun solidaritas

 Persaingan

 Kontravensi

 Konflik

Keteraturan Sosial

Unsur-unsur keteraturan sosial

1. Tertib Sosial : gambaran tentang kondisi kehidupan yang aman, dinamis, teratur

2. Order : sistem norma atau nilai sosial yang diakui dan dipatuhi 3. Keajegan : gambaran keteraturan tetap dan relatif tidak berubah 4. Pola : corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi

(11)
(12)

BAB III

NILAI NORMA DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

I. NILAI SOSIAL

A. Pengertian Nilai Sosial

 Pengertian nilai menurut KBBI : Kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan

 Nilai budaya dan nilai sosial : Konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dalam kehidupan manusia

 Pengertian nilai sosial menurut beberapa ahli :

1. Woods : Petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

2. B. Simanjuntak : Ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik

3. Robert M.Z. Lawang : Gambaran mengenai apa yang diingkan, pantas, berharga, dan mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut

4. C. Kluckholn : Nilai kebudayaan mencakup hal-hal berikut :

 Nilai mengenai hakikat hidup manusia : Ada manusia yang beranggapan bahwa hidup ini indah

 Nilai mengenai hakikat karya manusia : Ada manusia yang beranggapan bahwa manusia berkarya demi harga diri

 Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu : Ada manusia yang berorientasi pada masa lalu atau masa depan

(13)

B. Jenis Jenis Nilai

Klasifkasi nilai menurut Prof. Notonegoro

 Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

 Nilai vital Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas atau kegiatan.

 Nilai kerohanian Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia, seperti:

a). Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)

b). Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)

c). Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa) d). Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.

Klasifkasi nilai dilihat dari sumbernya

 Nilai Theonom, yaitu nilai yang bersumber dari ajaran yang dsampaikan oleh Tuhan melalui agama.

 Nilai Heteronom, yaitu nilai yang dirumuskan dri kesepakatan orang banyak

 Nilai Otonom, yaitu nilai yang dirumuskan oleh individu C. Ciri-Ciri Nilai Sosial

 Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga

 Disebarkan di antara warga masyarakat

 Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)

 Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia

 Mempengaruhi perkembangan diri seseorang

(14)

 berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial.

 memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.

 melibatkan emosi dan perasaan. D. Fungsi Nilai Sosial

 Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.

 Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.

 Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.

 Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.

 Sebagai alat pengawas perilaku manusia. II. NORMA SOSIAL

A. Pengertian Norma Sosial

Norma sosial merupakan sekumpulan pendapat tentang bagaimanakah seharusnya manusia itu harus bertingkah laku bahkan harus bertindak yang pantas sehingga keharusan dan kepantasan itu menjadi terbiasa dan selanjutnya diturunkan secara turun-temurun hingga mewujudkan peraturan-peraturan hidup dalam pergaulan kehidupan masyarakat.

B. Ciri-Ciri Norma Sosial

 Umumnya tidak tertulis;

 Hasil dari kesepakatan masyarakat;

 Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;

 Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi

 Mengalam perubahan C. Klasifkasi Norma Sosial

(15)

Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang, dan kuat. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu :

 Cara (usage) : Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena sanksinya hanya cemoohan.

Contoh : Ketika sedang makan orang bersendawa

 Kebiasaan (folkways) : Suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang.

Contoh : Menghormati orang yang lebih tua

 Tata kelakuan (mores) : Aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas/kontrol, secara sadar/ tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran akan diberikan sanksi berat.

Contoh : Larangan berzinah

 Adat istiadat (custom) : Suatu aturan yang turun temurun namun sangat mengikat dan akan mendapat sanksi bagi yang melanggar.

Contoh : Larangan menikah dengan orang yang 1 marga dalam adat Batak

D. Fungsi Norma Sosial

 Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.

 Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.

 Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya.

(16)

 Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.

 Wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.

 Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.

E. Macam-Macam Norma Sosial

 Norma agama : Berdasarkan ajaran/kaidah suatu agama. Bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluknya.

Co : Norma agama islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan rukun islam dan rukun iman

 Norma Kesusilaan : Didasarkan pada hati nurani.akhlak manusia. Bersifat universal.

Co : Perilaku yang menyangkut nilai kemanusiaan seperti pengkhianatan

 Norma kesopanan : Berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Bersifat relatif.

Co : Tidak memakai perhiasaan dan pakaian yang mencolok

 Norma kebiasaan : Hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

Co : Kebiasaan melakukan selametan/doa bagi anak yang baru lahir

 Norma hukum : Himpunan petunjuk hidup/perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Bersifat mengikat dan memaksa.

Co : Tidak melakukan tindak kriminal seperti mencuri, membunuh, dll

(17)

mengikutinya bersifat massal, dan kalangan luas menggandrunginya

Co : perubahan mode pakaian pada wanita, di mana suatu waktu berkembang tren para wanita memakai rok mini, kemudian berubah ke rok panjang, dan selanjutnya kembali lagi ke rok mini.

F. Sifat Norma Sosial

 Norma formal : Tertulis, contohnya Konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah

 Norma nonformal : Tidak tertulis, contohnya Aturan dalam keluarga

III. SOSIALISASI

A. Pengertian Sosialisasi

Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.

B. Tujuan Sosialisasi

 Mampu menjadi anggota mayarakat yang baik

 Dapat enyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat

 Akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya

 Akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.

C. Pelaksanaan Sosialisasi

 Metode ganjaran atau hukuman

 Metode didacing teaching, anak diajarkan berbagai macam pengetahuan dan keterampilan

 Metode pemberian contoh, dilakukan dengan melalui proses imitasi dan sugesti.

(18)

 Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

 Tahap Meniru (Play Stage)

 Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

 Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generelized Other) E. Agen Sosialisasi

 Keluarga

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi :

o Sosialisasi Represif, menekankan penggunaan hukum terhadap kesalahan yang dibuat oleh anak

o Sosialisasi Partisipatif, menekankan pada interaksi yang dibuat oleh anak. Apabila anak melanggar diberi hukuman, apabila anak berbuat baik diberi penghargaan.

 Sekolah

 Kelompok Pergaulan

 Media Massa F. Tipe Sosialisasi

 Sosialisasi formal : melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku.

 Sosialisasi nonformal : sosialisasi yang terdapat pada masyarakat atau dalam pergaulan yang sifatnya kekeluargaan.

G. Bentuk Sosialisasi

 Sosialisasi primer : sosialisasi yang pertama kali diterima oleh individu di lingkungan keluarganya.

 Sosialisasi sekunder : lanjutan sosialsasi primer. H. Faktor penghambat sosialisasi

 Kemampuan berbahasa

 Kepandaian bergaul

 Kehidupan masyarakat yang terisolir

 Kesulitas dalam melakukan komunikasi

(19)

 Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain

 Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi

 Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat

IV. KEPRIBADIAN

A. Pengertian Kepribadian

ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu

B. Faktor Pembentuk Kepribadian

 Warisan biologis

 Lingkungan fsik

 Kebudayaan

 Pengalaman kelompok

 Pengalaman unik

C. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian

 Sifat dasar

 Lingkungan Prenatal

 Perbedaan individual

 Lingkungan

 Motivasi

BAB IV

(20)

 PERILAKU MENYIMPANG

 Pengertian Perilaku Menyimpang:

Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial. Robert

MZ Lawang: perilaku menyimpang adalah tindakan yang menyimpang dari

norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.

 Menurut Lemert, Penyimpangan dibedakan menjadi dua:

o Penyimpangan primer : dilakukan oleh seseorang secara temporer, dan pelakunya masih dapat diterima secara sosial

o Penyimpangan sekunder : penyimpangan yang dilakukan secara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan dan ciri khas dari pelakunya.

 Faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang:

o Faktor Internal:

 Intelegensi

 Kondisi fsik

 Kondisi psikis (kejiwaan)

 Kepribadian

 Usia

 Jenis Kelamin

 Kedudukan seseorang dalam keluarga

o Faktor eksternal

o Faktor sosial ekonomi

o Kondisi politik

o Faktor budaya

o Kehidupan rumah tangga

o Pendidikan di sekolah

o Pergaulan

o Media massa

(21)

o Tindak Kejahatan atau Kriminal;spt pembunuhan, perampokan, pencurian, pemalsuan, penganiayaan, pemerkosaan,

penculikan, dll.

o Penyimpangan seksual; Sodomi, transeksual,masokisme, homoseks, incest, scoptophilia, transvestite, kumpul kebo, necrophilia, perzinahan, pelacuran, dsb.

o Pemakaian dan peredaran obat terlarang dan alkoholisme

o Penyimpangan gaya hidup: spt arogansi (kesombongan), sikap eksentrik, konsumerisme, dll.

o Tawuran atau perkelahian antar pelajar.

 Berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi penyimpangan Positif & penyimpangan Negatif.

 Berdasarkan jumlah pelakunya, dibedakan menjadi penyimpangan Individu & penyimpangan Kelompok.

 Perilaku Menyimpang Sebagai Hasil sosialisasi Tidak Sempurna:

Tidak semua agen sosialisasi mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga

proses sosialisasi juga tidak berhasil baik. Dalam kerangka ini perilaku menyimpang

disebabkan oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna.

 Perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang:

Penyimpangan ini dipicu oleh proses sosialisasi dari kelompok atau golongan

masyarakat yang memiliki nilai atau kebudayaan menyimpang, seperti kelompok

pencopet, penjudi, koruptor, dll.

 PENGENDALIAN SOSIAL

 Pengertian Pengendalian Sosial

(22)

nilai dan norma-norma social agar kehidupan masyarakat tertib dan teratur.

 Fungsi Pengendalian sosial adalah sebagai pencegah dan pereda ketegangan sosial yang diakibatkan penyimpangan yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.

 Sifat Pengendalian sosial:

o Preventif; dilakukan sebagai pencegahan (sebelum penyimpangan terjadi)

o Represif; dilakukan sebagai pereda/penyelesaian (setelah penyimpangan terjadi)

 Cara Pengendalian Sosial:

o Persuasif : membujuk, menasehati, atau mengajak secara halus.

o Koersif : dilakukan dengan kekerasan fsik atau ancaman.

 Lembaga Pengendalian sosial:

o Keluarga

o Lembaga Penegak Hukum; pengadilan, kejaksaan, kepolisian..

o Lembaga Pendidikan

o Lembaga kemasyarakatan; RT, RW, dll

o Lembaga Keagamaan

 Peran Lembaga Pengendalian Sosial:

o Menanamkan norma-norma pada masyarakat

o Memberikan sanksi bagi pelaku penyimpangan.

 Bentuk Pengendalian sosial:

o Gosip

o Teguran

o Hukuman

o Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Janotek Junior Deniro Tampubolon : Counter Jumlah Penonton Pada Stadion Sepak Bola Automatis Berbasis Microkontroler AT89S51, 2009.. COUNTER JUMLAH PENONTON PADA STADION SEPAK

Jl. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di kelas memiliki peran strategis dalam pengembangan bahan ajar atau LKS.Materi workshop disusun didasarkan atas analisis

Notasi λ merupakan fungsi bijektif yang memetakan sisi dan simpul graf ke bilangan asli sehingga penjumlahan label dari semua sisi yang melekat pada simpul tertentu ditambah

Pada 2011 sebesar 3.000 militer Sunni membelot dari pemerintahan tetapi hal ini tidak mempengaruhi banyak karena kebanyakan dari militer Sunni ini tidak menempati

4. Aktifkan pilihan Estimate dan Model Fit seperti pada gambar di atas, kemudian klik Continue.. c) Dari hasil tabel coefficient untuk variabel Status Kerja (kerja) diperoleh nilai

Suhu di ruangan kerja sebaiknya dapat dijaga sekitar 18. Agar amannya maka prosedur yang tertulis dalam buku manual alat sterilisasi dengan

mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan

Namun perlu diketahui pula bahwa batasan atau standar yang digunakan dalam pengiriman pada umumnya, yaitu ± 52 jam sehingga penambahan pasir sebesar 62,5 gram (efisiensi bobot)