YAYASA SEKOLAH MENE
TER Jl. Merdeka No. 24 Band http/ / : www.smasantaang
MODUL PEMBELAJARAN EKO
“MANAJEMEN_BAGIAN 2”
KELAS XII IPS
Oleh: Melania Lintang Kenisah, S
1. Fungsi Manajemen
Berikut adalah fungsi-fungs ahli manajemen, yaitu:
a. Perencanaan (
P
lanning Merupakan fungsi manajeme setiap kegiatan dan fungsi yang perencanaan. Perencanaan adalah p langkah-langkah yang harus dilakukPertanyaan mendasar pada manajer adalah:
ENGAH ATAS SANTA ANGELA ERAKREDI TASI A
ndung ( 022. 4214714 – Fax.022. 4222587
aangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is member of Regis
ISO 9001 : 2008 Cert
KONOMI
, S.E.
gsi manajemen yang secara umum dinyatakan
ng)
men yang paling utama. Perencanaan merupakan g lain akan bekerja setelah diberi arahan pa h proses dasar manajemen untuk menentukan kukan agar tujuan dapat tercapai.
a perencanaan yang harus mampu dijawab ole
capai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan terte
g menjadi tujuan, bukan yang lain. (Manajer har ang disertai hasil analisisnya)
ndirian tempat usaha yang ideal. (Manajer har bkan alasan pemilihan lokasi dengan mempertim al, dan teknis)
i harus diselesaikan. (Manajer atau pengambil pat menentukan jadwal pekerjaan yang harus dise
1
043
gistar of Standards (Holding) Ltd.
2 Siapa pihak yang akan dipilih untuk melakukan pekerjaan. (Manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang lain dengan memperhatikan asas
“the right man on the right place”)
vi. How
Bagaimana cara melaksanakan pekerjaan. (Seorang manajer tidak selalu harus melaksanakan pekerjaan seorang diri, pekerjaan tersebut dapat pula dilimpahkan kepada staffnya)
Pembagian perencanaan berdasarkan jenjang manajemen: i. Perencanaan jenjang atas (top-level)
- Lebih strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, dan bersifat menyeluruh.
- Untuk tujuan jangka panjang
- Menjadi tanggung jawab manajemen puncak ii. Perencanaan jenjang menegah (middle-level)
- Lebih bersifat administratif, yaitu menyangkut cara-cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan.
- Menjadi tanggung jawab manajemen menengah iii. Perencanaan jenjang bawah (low-level)
- Lebih memfokuskan untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
- Menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana
Syarat-syarat perencanaan (kriteria perencanaan yang baik): i. Memiliki tujuan yang jelas.
ii. Bersifat sederhana (simple), dalam arti tidak muluk-muluk sehingga tidak terlalu sulit dalam pelaksanaannya.
iii. Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan.
iv. Bersifat fleksibel, yaitu dapat berubah sesuai perkembangan yang ada.
3 vi. Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia dan dapat digunakan
secara efektif dan berdaya guna.
Manfaat perencanaan:
i. Membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit terorganisasi ke arah yang sama.
ii. Jika disusun dengan penelitian yang akurat, akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
iii. Memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya, sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
iv. Digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Pengorganisasian (
O
rganizing)Merupakan langkah kedua fungsi manajemen, yaitu keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang dengan sedemikian rupa sehingga tercipta kesatuan yang dapat digerakan dalam rangka mencapai tujuan.
Unsur organisasi:
i. Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerja sama ii. Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
iii. Kegiatan dirahkan untuk mencapai tujuan
Manfaat pengorganisasian:
i. Memungkinkan pembagian tugas sesuai keadaan perusahaan ii. Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
iii. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan.
Fungsi pengorganisasian:
4 iii. Memiliki manajer puncak yang profesional untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan
Bentuk organisasi:
i. Organisasi garis/organisasi militer
Ciri-ciri:
- Wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan - Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
- Cocok untuk diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memiliki ciri, antara lain jumlah karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi.
ii. Organisasi fungsional
Ciri-ciri:
- Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas.
- Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi, sebab tugas-tugas sudah cukup jelas.
- Koordinasi hanya diperlukan oleh pimpinan jenjang atas.
- Pembagian unit-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas.
5
iii. Organisasi garis dan staf
Ciri-ciri:
- Memberi wewenang kepada pimpinan untuk memberikan komando kepada bawahan.
- Pimpinan dibantu staf dalam pelaksanaan tugasnya. Pada organisasi yang besar, staf fapat dibagi dua, yaitu staf umum dan staf khusus.
- Cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar, daerah operasinya luas, serta mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam dan kompleks.
- Personil organisasi dibagi menjadi tiga:
o Pimpinan: mengendalikan organisasi, menciptakan kelancaran tugas-tugas, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan.
o Pembantu pimpinan (staf): bertugas membantu pimpinan berdasarkan bidangnya masing-masing.
6 c. Pelaksanaan (
A
ctuating)Merupakan suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk bisa menggerakkan orang bukanlah pekerjaan mudah, pimpinan organisasi harus dapat memberi motivasi sehingga setiap orang mau bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan.
Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya Motivation dan Personality, orang dapat digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut (piramida Maslow):
i. Kebutuhan fisiologis
Berhubungan dengan kebutuhan fisik, seperti sandang, pangan, papan. ii. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
7 iii. Kebutuhan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti dapat diterima di lingkungannya, memiliki keluarga, memiliki seseorang untuk dicintai atau disayangi, memiliki teman.
iv. Kebutuhan akan harga diri/prestise
Keinginan untuk mendapatkan penghargaan, pengakuan, dihargai/menghargai orang lain, kepercayaan diri.
v. Kebutuhan aktualisasi diri
Keinginan untuk memperoleh kesempatan dalam mengembangkan bakat dan kemampuan kerja demi mewujudkan cita-citanya.
Cara untuk menggerakkan orang-orang, maka dibutuhkan kepemimpinan. Berikut adalah model kepemimpinan yang dikenal umum:
i. Otoriter
Ciri-ciri:
- Pemimpin mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan, tidak meminta masukan atau saran
- Pemimpin yang menganggap bawahannya hanya sebatas pelaksana tugas/pekerjaan dan bukan sebagai rekan kerja.
- Pemimpin menganggap bahwa hubungan antara pimpinan dan bawahan adalah layaknya hubungan majikan dan buruh.
ii. Demokratis
Ciri-ciri:
- Pemimpin mampu mengakomodasikan pendapat bawahan dalam pengambilan keputusan.
- Pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai rekan satu tim. - Pemimpin yang selalu mendengar keluhan bawahan.
iii. Bebas
Ciri-ciri:
- Pemimpin yang menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahan. - Pemimpin hanya berperan sebagai pemberi arahan dan nasihat dalam
8 d. Pengawasan (
C
ontrolling)Merupakan fungsi penting pada suatu organisasi yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat demi tercapainya tujuan organisasi. Tujuan pengawasan:
- Memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana - Mencegah adanya kesalahan
- Menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam bekerja - Mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul
- Memberi jalan keluar atas suatu kesalahan Pengawasan dapat efektif jika memperhatikan hal berikut:
i. Jalur/urut-urutan (routing)
Seorang manajer harus dapat menetapkan jalur atau cara untuk mengetahui di mana kesalahan sering terjadi.
ii. Penetapan waktu (scheduling)
Seorang manajer harus dapat menetapkan kapan sebaiknya tugas pengawasan itu dilakukan. Pengawasan terjadwal kadang-kadang kurang efisien dalam menemukan kesalahan karena orang-orang sudah terlebih dahulu bersiap-siap untuk menyembunyikan kesalahan yang dilakukan. Pengawasan yang mendadak kadang lebih berguna daripada pengawasan terjadwal.
iii. Perintah pelaksanaan (dispatching)
Merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan terhadap suatu pekerjaan dengan tujuan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Melalui perintah ini, dapat dihindari suatu pelaksanaan pekerjaan yang terkatung-katung sehingga dapat diidentifikasi siapa yang berbuat salah.
iv. Tindak lanjut (follow up)
Jika seorang pemimpin sudah menemukan kesalahan, maka dia harus mencari jalan keluar atas kesalahan itu. Pemimpin dapat memberikan peringatan pada bawahan yang sengaja berbuat salah atau memberi hukuman pada bawahan yang sengaja berbuat salah. Selain itu, pemimpin harus bisa memberi petunjuk pada bawahan agar kesalahannya tidak terulang.
2. Teori Manajemen
9 a. Aliran klasik
Mendefinisikan manajemen berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Perhatian dan kemampuan manajemen diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
b. Aliran perilaku
Sering disebut aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajian pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia. Aliran ini menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teorinya. c. Aliran manajemen ilmiah
Menggunakan ilmu matematika dan statistikan dalam mengembangkan terorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatof merupakan saran utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
d. Aliran analisis sistem
Memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain dalam mengembangkan teorinya. Contohnya, bagian kepegawaian mengatakan bahwa keberhasilan dalam memotivasi pegawai akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan, penggajian, jam kerja, jaminan hari tua, dan faktor lainnya. e. Aliran manajemen berdasarkan hasil
Diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini memfokuskan pemikiran pada hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.
f. Aliran manajemen mutu
Memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan (konsumen). Oleh karen itu, fokus utama aliran manajemen mutu adalah pelanggan (pihak yang berhak mengatakan apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu atu tidak).
3. Bidang Manajemen
Bidang-bidang manajemen antara lain adalah: a. Manajemen produksi
10 - Perancangan sistem produksi
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja.
- Pengendalian sistem produksi
Berkaitan dengan dua masalah utama, yaitu masalah mutu dan persediaan. b. Manajemen pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Manajemen pemasaran harus ditangani sungguh-sungguh dalam perusahaan karena tidak semua produk yang akan dipasarkan akan laku terjual. Oleh karena itu diperlukan untuk melakukan/memperhatikan hal-hal berikut:
- Riset pasar
- Segmentasi, targeting, dan positioning - Bauran pemasaran
Empat unsur penting dalam memasarkan produk (4P): 1. Produk (Product)
2. Harga (Price)
3. Promosi (Promotion)
4. Distribusi atau penempatan (Place) - Kepuasan pelanggan
c. Manajemen keuangan
Manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhakn dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah:
- Manajemen sumber dana
Harus dapat memilah sumber dana yang akan digunakan dalam perusahaan, apakah berasal dari dalam atau luar perusahaan.
- Manajemen penggunaan dana
Dana perusahaan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Dana dapat digunakan untuk jangka pendek atau jangka panjang.
11 Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan (efektif dan efisien). Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
d. Manajemen personalia
Merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan.
Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia: - Penerimaan pegawai
- Penilaian pegawai - Promosi dan mutasi - motivasi
e. Manajemen administrasi
Memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administrasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Yang perlu diperhatikan adalah:
- Pengadministrasian kegiatan - Pemakaian alat-alat perkantoran - Pemeliharaan organisasi
Tugas kelompok:
(dilakukan di kelas saat pembelajaran)
Diskusikan dengan teman sekelompokmu tentang kelebihan dan kekurangan dari bentuk-bentuk organisasi yang sudah dijelaskan. Tuliskan hasilnya pada kertas plano dan presentasikan.
Sumber:
Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Esis PT Gelora Aksara Pratama.
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2012. Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita untuk Kelas XII SMA