PENGANTAR BISNIS
Dosen : Zazuli M. Hanief, S.H., M.Hum. Pertemuan IPENGETAHUAN UMUM TENTANG BISNIS
PENGERTIAN BISNIS
Hughes dan Kapoor :
“Kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.”
Brown dan Petrello :
“Lembaga yang menghasikan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat”
PENDORONG MUNCULNYA SUATU BISNIS :
1. Potensi adanya permintaan barang atau jasa. 2. Keinginan mendapat keuntungan/profit.
3. Keinginan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
1. Tanah dan Kekayaan Alam
Tanah dan kekayaan alam menjadi unsur pokok dalam menghasilkan barang. Fungsi utama tanah adalah sebagai tempat usaha.
Sementara Kekayaan alam merupakan bahan untuk memproduksi barang. Bagaimana fungsi kekayaan alam dalam bisnis di bidang jasa?
2. Modal dan Barang Modal
Modal sering diartikan sebagai dana untuk membiayai kegiatan usaha (modal kerja). Barang modal adalah benda-benda yang digunakan untuk memproses dan memproduksikan berbagai jenis barang maupun jasa.
3. Sumber Daya Manusia
Untuk melangsungkan usaha secara baik dan konsisten, dibutuhkan sumber daya manusia dari berbagai kompetensi untuk mengisi setiap jenjang dalam struktur organisasi usaha mulai dari level terendah hingga tertinggi.
4. Kewirausahaan (entrepreneurship)
PENGANTAR BISNIS
Dosen : Zazuli M. Hanief, S.H., M.Hum. Pertemuan IPERANAN PEMERINTAH BAGI DUNIA BISNIS
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan bisnis (regulator)
Pemerintah memiliki kewenangan penting dalam mengawasi, membina, dan mengatur kegiatan bisnis baik dengan cara mengeluarkan regulasi (peraturan perundangan) maupun dengan tindakan langsung melalui institusi-institusi terkait seperti Perpajakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Penanaman Modal (Bapepam), Pengadilan Niaga, Departemen Industri dan Perdagangan, dan lain-lain.
2. Mendorong pertumbuhan dan kestabilan (fasilitator)
Untuk mendorong pertumbuhan dunia bisnis, pemerintah juga harus memberikan fasilitas-fasilitas yang mempermudah kegiatan bisnis di seperti percepatan perijinan, keringanan pajak dan cukai, keterbukaan informasi, subsidi, proteksi, dan sebagainya.
3. Pengguna hasil produksi (konsumen)
Sebagaimana sifat institusi pada umumnya, pemerintah juga membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, baik untuk kebutuhan operasional lembaga maupun pelayanan kepada masyarakat. Di sinilah kebutuhan pemerintah akan dipenuhi oleh dunia bisnis dari berbagai sektor.
4. Memproduksi barang dan jasa (produser)
Untuk beberapa tujuan strategis agar kebutuhan masyarakat maupun pemerintah terpenuhi serta untuk melaksanakan perintah undang-undang, pemerintah juga berkepentingan membuat kegiatan-kegiatan bisnis. Kegiatan-kegiatan bisnis ini selain bertujuan untuk mencapai keuntungan, juga memiliki tujuan lain seperti pembinaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) oleh bank-bank pemerintah, pengendalian kebutuhan pangan oleh Bulog, pemenuhan kebutuhan energi oleh Pertamina, PGN, atau PLN, serta pemenuhan kebutuhan strategis pertahanan oleh Pindad, PT. DI, atau PT. PAL.
UNSUR POKOK DALAM PENGELOLAAN SUATU BISNIS 1. Pendekatan dalam mengelola kegiatan bisnis
Pada umumnya, pengelolaan kegiatan bisnis selalu menggunakan pendekatan manajemen. Namun tidak semua perusahaan dikelola melalui pendekatan manajemen modern yang ditangani oleh seorang profesional. Hanya perusahaan yang sudah cukup besar dan mapan yang menerapkan manajemen modern karena tuntutan kebutuhan.
Perusahaan rintisan (start up) biasanya masih menerapkan manajemen sederhana dan belum melibatkan seorang profesional. Bahkan pada umumnya perusahaan seperti ini dikelola dengan memberdayakan anggota keluarga atau kerabat sehingga sering juga disebut manajemen keluarga.
2. Mengorganisasi kegiatan perusahaan
PENGANTAR BISNIS
Dosen : Zazuli M. Hanief, S.H., M.Hum. Pertemuan Ioperasional perusahaan. Pengorganisasian kegiatan lazimnya disusun dalam bentuk struktur organisasi dari tingkat atas sampai paling bawah oleh manajemen merujuk pada kebutuhan operasional perusahaan.
3. Mengorganisasi kegiatan produksi
Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan yang menghasilkan barang. Kegiatan produksi ini harus memenuhi standar efisiensi, efektifitas, dan profitabilitas sehingga perusahaan dapat menghasilkan barang yang memenuhi standar kualitas dan harga yang kompetitif. Semakin besar sebuah perusahaan, maka semakin komplek pengorganisasian kegiatan produksinya.
4. Mengelola sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perusahaan. Untuk itu, pengelolaan SDM yang baik harus mampu memenuhi kebutuhan perusahaan berdasarkan visi, misi, kultur, dan kualifikasi yang telah dibangun. Penempatan dan perlakuan yang tepat terhadap SDM dengan memperhatikan prinsip-prinsip kompensasi, aspirasi, reward, dan punishment akan mendorong optimalisasi dalam bekerja.
5. Mengelola pemasaran
Dalam suatu perusahaan, pemasaran menjadi ujung tombak dalam menghasilkan laba. Pengelolaan pemasaran akan menentukan seberapa besar barang atau jasa diserap oleh masyarakat. Diperlukan kejelian, strategi, dan upaya terus menerus agar antara harga dan kebutuhan masyarakat dapat bertemu dalam proses transaksi barang maupun jasa.
UNSUR PELENGKAP DALAM PENGELOLAAN SUATU BISNIS 1. Pencatatan keuangan perusahaan (akutansi)
Pencatatan keuangan penting dilakukan secara berdisiplin dan teratur agar perusahaan dapat melakukan perencanaan biaya kegiatan perusahaan, penentuan laba atau rugi, dan analisis keuangan perusahaan. Pencatatan keuangan yang baik akan memudahkan perusahaan dalam mengembangkan diri.
2. Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi telah memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia bisnis. Boleh dikata hampir segala aspek pekerjaan telah melibatkan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, efektifitas dan efesiensi operasional perusahaan akan tercapai di segala bidang seperti keuangan, administrasi, pemasaran, penjualan hingga promosi sehingga kemampuan perusahaan dalam berkompetisi juga meningkat.
3. Pendanaan dan lembaga keuangan
Pendanaan selalu dibutuhkan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan seperti operasional, produksi, ekspansi, riset, hingga promosi. Tanpa pendanaan yang sesuai, kegiatan bisnis tidak akan mampu berjalan secara optimal dan ujung-ujungnya akan membuat perusahaan merugi. Sumber pendanaan bisa berasal dari lembaga keuangan (perbankan) atau pasar modal (menerbitkan saham atau obligasi).
4. Etika dan tanggungjawab sosial
PENGANTAR BISNIS
Dosen : Zazuli M. Hanief, S.H., M.Hum. Pertemuan IDalam etika misalnya perusahaan-perusahaan dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kultur di mana barang dan jasanya dipasarkan. Tidak boleh ada hal yang bertentangan dengan budaya maupun kebiasaan masyarakat setempat. Bahkan dalam kompetisi bisnis, etika juga harus ditegakan. Meskipun ada persaingan, namun batas-batasnya tetap ada dan harus dipatuhi seperti larangan menjegal suatu produk, promosi dengan materi negatif tentang pihak kompetitor, dan sebagainya.