IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR WILAYAH STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH SEBAGAI MOTOR PENGGERAK EKONOMI WILAYAH
Artha Agung Alank Sigit Permadi Putra / 08211440000036
Dalam melaksanakan pembangunan sebagai upaya untuk mengatasi ketimpangan pembangunan wilayah telah dilaksanakan di beberapa wilayah strategis dan cepat tumbuh. Beberapa wilayah di Jawa Timur yang mempunyai potensi dan dikembangkan secara optimal telah menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah yang cepat tumbuh dengan dukungan sarana dan prasarana yang telah ada sehingga membuat wilayah dan kawasan yang dimaksud cepat tumbuh dan berkembang.
Namun demikian sampai saat ini hasil pembangunan yang telah dilaksanakan belum bisa diketahui secara pasti data-data (informasi) kondisi pencapaian pelayanan sarana dan prasarana proyeksi program tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 baik yang di danai oleh dana APBN, APBD Provinsi, maupun dana APBD Kabupaten/kota.
Di Jawa Timur pertumbuhan kota Metropolitan dan kota-kota besar masih didominasi oleh Surabaya dan kota-kota sekitarnya serta Kota Malang yang juga mulai beranjak menjadi kota metropolitan. Sedangkan beberapa perkotaan yang juga berpotensi berkembang relatif pesat adalah Kota Kediri, Madiun, Jember dan Blitar.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur, bahwa untuk mengendalikan-perkembangan kawasan perkotaan yang terus membesar dan berpotensi mendorong perkembangan mega urban serta mengendalikan kawasan terbangun di perkotaan sesuai dengan daya dukung dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan maka diterapkan konsep pusat pembangunan berupa Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Dengan konsep tersebut diharapkan akan dapat menciptakan keserasian dan keseimbangan struktur ruang wilayah, sehingga pusat pertumbuhan bagi wilayah hinterlandnya diharapkan mampu sebagai motor penggerak pembangunan, sebagai motor penggerak perekonomian wilayah. Oleh karena itu wilayah Jawa Timur dibagi 9 (sembilan) Satuan Wilayah Pengembangan antara lain ;
SWP Gerbangkertasusila Plus meliputi : Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten dan Kota Pasuruan dengan pusat pelayanan di Kota Surabaya.
SWP Madiun dan sekitarnya meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, serta Kabupaten Ngawi dengan pusat pelayanan di Kota Madiun.
SWP Kediri dan sekitarnya meliputi : Kota Kediri, Kabupayen Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung, dengan pusat pelayanan di Kota Kediri.
SWP Probolinggo dan Lumajang meliputi: Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang dengan pusat pelayanan di Kota Probolinggo.
SWP Blitar meliputi : Kota Blitar dengan pusat pelayanan di Kota Blitar.
SWP Jember dan sekitarnya meliputi : Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo dengan pusat pelayanan di Kota Jember.
SWP Banyuwangi meliputi Kabupaten Banyuwangi dengan pusat pelayanan di Perkotaan Trenggalek.
SWP Madura dan kepulauan meliputi: Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep dengan pusat pelayanan di perkotaan Pamekasan.
Pembiayaan perkotaan dari sumber dana yang tersedia baik berasal dari sektor pemerintahan maupun swasta, bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan sumber dana dan daya daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbagai rencana kebijakan termasuk diantaranya penggalian potensi yang dimiliki daerah baik daerah pusat maupun daerah pinggiran yang berfungsi sebagai hinterlandnya. Suatu kota tidak akan bisa tumbuh dan berkembang apabila tidak didukung oleh wilayah sekitarnya.
Artikel ini ditayangkan pada: