• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman KelompokMatematika

PERBANDINGAN SEGIEMPAT LAMBERT PADA GEOMETRI EUCLID DAN NON-EUCLID 1-6 Anggun Novita Sari, Muslim Ansori dan Agus Sutrisno

RuangTopologi , , , , 7-14

Anwar Sidik, Muslim Ansori dan Amanto

PENERAPAN GRAF DEBRUIJN PADA KONSTRUKSI GRAF EULERIAN 15-21 Fazrie Mulia , Wamiliana , dan Fitriani

REPRESENTASI OPERATOR HILBERT SCHMIDT PADA RUANG BARISAN 22-27 Herlisa Anggraini , Muslim Ansori, Amanto

ANALISIS APROKSIMASI FUNGSI DENGAN METODE MINIMUM NORM PADA RUANG 28-33 HILBERT C[a, b] (STUDI KASUS : FUNGSI POLINOM DAN FUNGSI RASIONAL)

Ida Safitri, Amanto, dan Agus Sutrisno

Algoritma Untuk Mencari Grup AutomorfismaPada Graf Circulant 34-37 Vebriyan Agung , Ahmad Faisol, Amanto

KEISOMORFISMAAN GEOMETRI AFFIN 38-41

Pratiwi Handayani, Muslim Ansori, Dorrah Aziz

METODE PENGUKURAN SUDUT MES SEBAGAI KEBIJAKAN PENENTUAN 1 SYAWAL 42-44 Mardiyah Hayati , Tiryono, dan Dorrah

KE-ISOMORFISMAAN GEOMETRI INSIDENSI 45-47

Marlina , Muslim Ansori dan Dorrah Aziz

TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN 48-53

Nur Rohmah, Muslim Ansori dan Amanto

KAJIAN ANALITIK GEOMETRI PADA GERAK MEKANIK POLISI TIDUR (POLDUR) UNTUK 54-56 PENGGERAK DINAMO

Nurul Hidayah Marfiatin, Tiryono Ruby dan Agus Sutrisno

INTEGRAL RIEMAAN FUNGSI BERNILAI VEKTOR 57-63

Pita Rini, Dorrah Aziz, dan Amanto

ISOMORFISME BENTUK-BENTUK GRAFWRAPPED BUTTERFLY NETWORKSDANGRAF 64-71 CYCLIC-CUBES

Ririn Septiana, Wamiliana, dan Fitriani

Ring Armendariz 72-77

Tri Handono, Ahmad Faisol dan Fitriani

(3)

Kelompok Statistika

APROKSIMASI DISTRIBUSIT-STUDENTTERHADAPGENERALIZED LAMBDA 82-85 DISTRIBUTION(GLD) BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA

Eflin Marsinta Uli, Warsono, dan Widiarti

ANALISIS CADANGAN ASURANSI DENGAN METODE ZILLMER DAN NEW JERSEY 86-93 Eva fitrilia, Rudi Ruswandi, dan Widiarti

PENDEKATAN DIDTRIBUSI GAMMATERHADAPGENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION 94-97 (GLD)BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA

Jihan Trimita Sari T, Warsono, dan Widiarti

PERBANDINGAN ANALISIS RAGAM KLASIFIKASI SATU ARAH METODE KONVENSIONAL 98-103 DENGAN METODE ANOM

Latusiania Oktamia, Netti Herawati, Eri Setiawan

PENDUGAAN PARAMETER MODEL POISSON-GAMMA MENGGUNAKAN ALGORITMA EM 104-109 (EXPECTATION MAXIMIZATION)

Nurashri Partasiwi, Dian Kurniasari dan Widiarti

KAJIAN CADANGAN ASURANSIDENGAN METODE ZILLMER DAN METODE KANADA 110-115 Roza Zelvia, Rudi Ruswandi dan Widiarti

ANALISIS KOMPONEN RAGAM DATA HILANG PADA RANCANGANCROSS-OVER 116-121 Sorta Sundy H. S, Mustofa Usman dan Dian Kurniasari

PENDEKATAN DISTRIBUSI GOMPERTZ PADA CADANGAN ASURANSI JIWA UNTUK 122-126 METODE ZILLMER DAN ILLINOIS

Mahfuz Hudori, Rudi Ruswandi dan Widiarti

KAJIAN RELATIF BIASMETODEONE-STAGEDANTWO-STAGE CLUSTER SAMPLING 127-130 Rohman, Dian Kurniasar dan Widiarti

PERBANDINGAN UJI HOMOGENITAS RAGAM KLASIFIKASI SATU ARAH METODE 131-136 KONVENSIONAL DENGAN METODE ANOMV

Tika Wahyuni, Netti Herawati dan Eri Setiawan

PENDEKATAN DISTRIBUSI KHI-KUADRAT TERHADAPGENERALIZED LAMBDA 137-140 DISTRIBUTION(GLD) BERDASARKAN EMPAT MOMEN PERTAMANYA

Tiyas Yulita , Warsono dan Dian Kurniasari

Kelompok Kimia

TRANSESTERIFIKASI MINYAK SAWIT DENGAN METANOL DAN KATALIS HETEROGEN 141-147 BERBASIS SILIKA SEKAM PADI (MgO-SiO2)

EviRawati Sijabat, Wasinton Simanjuntak dan Kamisah D. Pandiangan

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING SEBAGAI INHIBITOR 148-153 KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODEUNSEEDED EXPERIMENT

Miftasani,Suharso dan Buhani

(4)

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF DARI KULIT BUAH ASAM KERANJI (Dalium indum) 161-168 SEBAGAI INHIBITORKOROSIBAJA LUNAK

Dewi Kartika Sari, Ilim Wasinton dan Simanjuntak

TransesterifikasiMinyakSawitdenganMetanoldanKatalisHeterogenBerbasis 169-175 SilikaSekamPadi(TiO2/SiO2)

Wanti Simanjuntak, Kamisah D. Pandiangan dan Wasinton Simanjuntak

UJI PENDAHULUAN HIDROLISIS ONGGOK UNTUK MENGHASILKAN GULA REDUKSI 176-182 DENGAN BANTUAN ULTRASONIKASI SEBAGAI PRAPERLAKUAN

Juwita Ratna Sari dan Wasinton Simanjuntak

STUDI FORMULASI PATI SORGUM-GELATIN DAN KONSENTRASIPLASTICIZERDALAM 183-190 SINTESA BIOPLASTIK SERTA UJIBIODEGRADABLEDENGAN METODE FISIK

Yesti Harryzona dan Yuli Darni

KelompokFisika

Pengaruh Variasi Suhu Pemanasan Dengan Pendinginan Secara Lambat Terhadap Uji 191-195 BendingDan Struktur Mikro Pada Baja Pegas Daun AISI 5140

Adelina S.E Sianturi, Ediman Ginting dan Pulung Karo-Karo

PengaruhKadarCaCO3terhadapPembentukanFaseBahanSuperkonduktorBSCCO-2212 196-201 denganDopingPb (BPSCCO-2212)

Ameilda Larasati, Suprihatin dan Ediman GintingSuka

Variasi Kadar CaCO3dalamPembentukanFaseBahanSuperkonduktor BSCCO-2223 202-207 dengan Doping Pb (BPSCCO-2223)

Fitri Afriani, Suprihatin dan Ediman Ginting Suka

Sintesis Bahan Superkonduktor BSCCO-2223 Tanpa Doping Pb Pada Berbagai Kadar 208-212 CaCO3Heni Handayani, Suprihatin dan Ediman Ginting Suka

Pengaruh Variasi Waktu Penarikan dalam Pembuatan Lapisan Tipis TiO2dengan Metode213-218 Pelapisan Celup

Dian Yulia Sari dan Posman Manurung

Pengaruh Suhu Sintering terhadap Karakteristik Struktur dan Mikrostruktur Komposit 219-225 Aluminosilikat 3Al2O3.2SiO2Berbahan Dasar Silika Sekam Padi

Fissilla Venia Wiranti dan Simon Sembiring

Sintesisdan KarakterisasiTitaniaSilikadenganMetode Sol Gel 226-230 Revy Susi Maryanti dan Posman Manurung

Uji Fotokatalis Bahan TiO2yang ditambahdengan SiO2padaZatWarnaMetilenBiru 231- 236 Violina Sitorus dan Posman Manurung

KARAKTERISTIK STRUKTUR DAN MIKROSTRUKTUR KOMPOSIT B2O3-SiO2BERBASIS 237-241 SILIKA SEKAM PADI DENGAN VARIASI SUHU KALSINASI

Nur Hasanah, Suprihatin, dan Simon Sembiring

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS ALAT UKUR MASSA JENIS ZAT CAIR BERBASIS 242-247 MIKROKONTROLER ATMega8535

(5)

ANALISIS BAWAH PERMUKAAN KELURAHAN TRIKORA KABUPATEN NGADA NTT 248-250 MENGGUNAKAN METODE GPR (Ground Penetrating Radar) DAN GEOLISTRIK

R. Wulandari,Rustadi dan A. Zaenudin

(6)

KAJIAN RELATIF BIAS

METODE

ONE-STAGE

DAN

TWO-STAGE CLUSTER SAMPLING

Rohman1, Dian Kurniasari2, Widiarti2.

Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia1 Dosen Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia2

ABSTRAK

Tujuan teori sampling adalah membuat sampling menjadi lebih efisien, artinya dengan biaya yang lebih rendah diperoleh ketelitian yang sama tinggi atau dengan biaya yang sama diperoleh ketelitian yang lebih tinggi. Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil. Metode One-Stage Cluster Sampling membagi populasi menjadi kelompok atau kluster. Sedangkan metode Two-Stage Cluster Sampling merupakan pengembangan dari metode kluster sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara dua tahap, yaitu tahap pertama, memilih beberapa kluster dalam populasi secara acak sebagai sampel dan tahap kedua memilih elemen dari tiap kluster terpilih secara acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji relatif bias dan variansi pada metodeone-stage dan two-stage cluster sampling. Berdasarkan teori dan hasil simulasi diperoleh bahwa metodetwo-stage cluster samplingmemiliki variansi lebih kecil dibandingkan metodeone-stage cluster sampling

Kata kunci :One-stagedanTwo-stage cluster sampling, Relatif bias. I. PENDAHULUAN

Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil. Sesuai dengan namanya, penarikan sampel ini didasarkan pada gugus atau cluster. Teknik cluster sampling digunakan jika catatan lengkap tentang unit elementer dalam populasi tidak diperoleh serta keterbatasan biaya dan populasi geografis elemen-elemen populasi berjauhan.

Metode One-Stage Cluster Sampling membagi populasi menjadi kelompok atau kluster. Beberapa kluster kemudian dipilih secara acak sebagai wakil dari populasi, kemudian seluruh elemen dalam cluster terpilih dijadikan sebagai sampel penelitian. Sedangkan metode Two-Stage Cluster Sampling merupakan pengembangan dari metode kluster sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara dua tahap, yaitu tahap pertama, memilih beberapa kluster dalam populasi secara acak sebagai sampel dan tahap kedua memilih elemen dari tiap kluster terpilih secara acak [5].

II. LANDASAN TEORI 2.1 Sampling

Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang berukuran N [4]. Tujuan teori sampling adalah membuat sampling menjadi lebih efisien, artinya dengan biaya yang lebih rendah diperoleh ketelitian yang sama tinggi atau

dengan biaya yang sama diperoleh ketelitian yang lebih tinggi.

2.2 Teknik Sampling

Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi . Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Yang termasuk dalam teknik probality sampling adalah :

a. Sampel Acak Sederhana

2.3 Definisi 2.3 Sampling Acak Sederhana

Jika suatu sampel dengan n elemen dipilih dari suatu populasi dengan N elemen sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan n elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih, prosedur sampling yang demikian disebut simple random sampling [6].

Penduga rata-rata pada sampling acak sederhana adalah:

(7)

Penduga varian untukߤƸadalah:

b. Sampling Acak Berlapis

2.4. Definisi 2.4 Sampling Acak Berlapis

Sampling acak berlapis adalah bentuk sampling acak yang elemen populasinya dibagi kedalam kelompok-kelompok homogen yang disebut strata. Sampling acak berlapis dilakukan apabila:

1. Jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subkelompok tertentu dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap subkelompok sebagai suatu populasi tertentu.

2. Administrasi yang baik dapat memakai keguanaan strata.

3. Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi yang berbeda.

4. Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian perkiraan dari karakteristik populasi. Hal ini memungkinkan untuk membagi sebuah populasi yang heterogen menjad subpopulasi-subpopulasi, dengan setiap subpopulasi menjadi homogen [1].

Penduga rata-rata pada sampling acak berlapis adalah:

ݕത ൌ ܰ෍ ܰ1 ௜ݕത௜ ௅

௜ୀଵ

Penduga varian untukߤƸadalah:

ܸሺݕതሻ= ଵ

c. Sampling Kelompok

Sampling kelompok adalah pengambilan sampel dari beberapa unit sampling yang merupakan kelompok dari elemen [5].

2.5. One-Stage Cluster Sampling

One-Stage Cluster Sampling dilakukan dengan didasarkan pada gugus (klaster). Asumsinya, individu adalah bagian dari gugus atau klaster tertentu, kerangka sampel berupa daftar nama individu memang tidak tersedia, tetapi daftar kelompok (gugus) itu pastilah tersedia.

Penduga bagi rata-rata populasi adalah :

ݕത௢௡௘= ∑ ௬೔

೙ ೔సభ

∑೙೔సభ௠೔

Notasi : ݕ=∑௠௝ୀଵ೔ ݕ௜௝

mi= banyaknya elemen dalam kelompok i,

dimana i = 1,2,3,...,N

Karena pemilihan klaster dilakukan dengan metode acak maka diperoleh penduga varian bagi one-stage cluster adalah :

ܸ෠(ݕത௢௡௘)ൌ ൬ܰ െ ݊

ܰ݊ܯഥଶ൰ ܵଶ

dengan ܵଶ=∑೙೔సభሺ௬೔ି௬ത௠೔)మ ௡ିଵ

Notasi N= jumlah kluster n= jumlah kluster terpilih

݉௜ൌ ܯ௜= jumlah elemen/unit sampel kluster

terpilih ke-i

2.6. Two-stage Cluster sampling

Metode Two-Stage Cluster Sampling merupakan pengembangan dari metode kluster sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara dua tahap, yaitu tahap pertama, memilih beberapa kluster dalam populasi secara acak sebagai sampel dan tahap kedua memilih elemen dari tiap kluster terpilih secara acak [5].

Penduga bagi rata-rata populasi yaitu

ݕത௧௪௢ =

N = Jumlah kluster dalam populasi n = Jumlah kluster terpilih

Mi= Jumlam elemen/unit sampling dari kluster

ke-i

mi = Jumlam elemen/unit sampling yang

dipilih dari kluster terpilih ke-i

M = ∑ே௜ୀଵܯ = jumlah elemen/unit sampling dalam populasi

ܯഥ=ெ

ே= rata-rata jumlah elemen/unit

sampling masing-masing kluster

(8)

2.7. Sampling Error

Bila ݕത digunakan untuk menduga ߤ, kita percaya (1-α)100% bahwa galatnya tidak akan melebihiܼఈ

ଶ ൗඥܸ෠ሺݕതሻ.

2.8. Selang Kepercayaan

Bila ݕത adalah nilaitengah sampel acak berukuan n yang diamil dari suatu populasi dengan varians ߪଶ diketahui, maka selang kepercayaan (1-α)100% bagi ߤadalah

ݕത േ ܼఈඥܸ෠ሺݕതሻ.

III.

METODE PENELITIAN

a) Membagi populasi pemilih dalam 5

cluster ( tahun)

b) Memilih 2 dari jumlah cluster yang

ada

dengan

menggunakan

simple

random sampling. Pada metode

two-stage cluster sampling dari cluster

terpilih dipilih 2 sub cluster

pada

masing-masing

cluster

berupa

kelurahan untuk dijadikan sampel.

c) Menghitung penduga parameter

ߤƸ

dan

ܸሺߤƸሻ

dari masing-masing metode

.

d) Mengulangi langkah b-c sebanyak

300x.

e) Mengkaji relatif bias pada

masing-masing metode.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Varians Pada Metode

One-StagedanTwo-Stage Cluster

Sampling

Penduga varians one-stage cluster sampling bagi penduga rata-rata populasi adalah:

Penduga varians two-stage cluster sampling bagi penduga rata-rata populasi adalah:

ܸ෠(ݕത௧௪௢)ൌ ൬ܰ െ ݊

Pertama, akan dibuktikanܽ ൏ ܿ

1 <ሺܰ െ ݊ሻܰݕതଶsehingga dapat disimpulkan bahwa

ெഥି௠ ሺ௠ିଵሻ<

ሺேି௡ሻே௬തమ

(9)

Selanjutnya akan dibuktikanܾ ൏ ݀

Karena ݉ merupakan jumlah elemen/unit sampling yang dipilih dari kluster terpilih ke-i maka ݉ memiliki jumlah yang besar. Sedangkanݕ௜௝െ ݕത adalah selisih antara nilai obesrvasi dengan rata-ratanya, maka selisih keduanya menyempit. Dapat dikatakan

݉௜− 1 >> ݕ௜௝െ ݕത௜ , sehingga dapat

disimpulkan bahwa

∑௡௜ୀଵ൫ݕ௜௝െ ݕത௜൯ଶ<∑௡௜ୀଵሺ݉௜− 1)ଶ (terbukti)

Maka Penduga varians bagi penduga rata-rata populasitwo-satge clustersampling lebih kecil dari Penduga varians bagi penduga rata-rata populasione-stage cluster sampling.

4.2 Hasil Simulasi

Simulasi didesain ke dalam 9 cluster dengan 6 sub cluster pada masing-masing cluster. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai varians pada masing-masing metode dengan ulangan sebanyak 300. Diperoleh hasil simulasi untuk metode one-stage dan two-stage cluster sampling yang tersaji dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Metode one-stage dan two-stage cluster samplingdengan actual mean 284595

Nilai dugaan One-Stage Cluster Two-Stage Cluster

Rata-rata 282838 284959

Varians 1381750000 1158760000

Selang Kepercayaan

(219403;346273) (226630;3432 88)

Relatif Bias 10.84 9.24

Selang 126870 116658

Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa nilai rata-rata penduga pada metode one-stage dan two-stage cluster sebesar 282838 dan 284959. Metode two-stage cluster sampling menghasilkan nilai statistik yang lebih mendekati nilai parameter ݕത ൌ ʹͺͶͷͻͷ. Selang pada metode two-stage cluster sampling relatif lebih kecil dari metode one-stage cluster sampling dengan nilai pada masing-masing metode sebesar 116658 dan 126870. relatif bias pada metode two-satge cluster sampling mempunyai nilai relatif lebih kecil dibandingkan dengan metode one-stage

cluster sampling dengan masing-masing nilai sebesar 9,24% dan 10,84%.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan pada kajian metode one-stage dan two-stage cluster sampling , dapat disimpulkan bahwa: 1. Penduga parameter pada metode

two-satge cluster samplingmenghasilkan nilai varians dan relatif bias lebih minimum dari metodeone-satge cluster samplingapabila karakteristik data yg di gunakan antar cluster homogen.

2. Penarikan sampel pada metode two-stage cluster sampling dapat didesain menggunakan software SAS 9.0 dengan bantuan proc surveyselect dan proc IML.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cochran, W.G. 1991. Teknik Penarikan Sampel. Edisi Ketiga. Penerbit Universitas Indonesia, Depok.

[2] Lohr, S.L. 1999. Sampling: design and Analysis. Dexbury Press, California.

[3] Scheaffer, R.L. et.al. 1996. Elementary Survey Sampling Fifth Edition. Duxbury Press, USA.

Referensi

Dokumen terkait

1.4.1 Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas

Fungsi tuturan untuk mengucapkan selamat adalah pernyataan selamat dari penutur atas apa yang telah diraih oleh mitra tutur. Fungsi untuk mengucapkan selamat

Dengan adanya Formulir Permohonan Perbaikan yang baru maka Formulir ini dapat disebarluaskan dalam masing-masing ruangan karena di dalam Formulir ini terdapat informasi yang

Kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi (dengan rekan kerja, lingkungan, dan lain-lain) dengan fleksibel dalam mengaplikasikan

Untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan bahan tradisional (obat herbal) daun lamtoro yang di ekstrak untuk membunuh parasit caplak Rhipicephalus

Perlakuan terhadap Hewan Coba dengan pemberian ekstrak Daun Kelor 3 dosis yaitu: 250mg/200BB tikus(dosis A), 500mg/200BB tikus(dosis B), 1000mg/200BB tikus(dosis C) selama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Secara simultan faktor Total Quality Management yaitu kerja tim, pendidikan dan pelatihan,dan pelibatan dan pemberdayaan

Hasil tersebut menunjukkan ada perbedaan saat sebelum diterapkan LKS IPA tipe webbed pada tema limbah rumah tangga dengan persentase ketuntasan siswa di kelas VII-F