• Tidak ada hasil yang ditemukan

JIP 3070 Problematika Demokrasi di Era

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JIP 3070 Problematika Demokrasi di Era"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Problematika Demokrasi di Era Globalisasi

Kita tentu sudah tak asing lagi dengan istilah demokrasi. Perbandingan sistem

demokrasi pertama kali dicetuskan di Yunani (abad ke-6 S.M) dengan demokrasi

pada abad modern ini tentu jauh berbeda. Demokrasi mengalami perkembangan

seiring dengan kemajuan zaman. Melalui dinamisme ini, muncul isu-isu dan

tantangan baru yang berkaitan dengan demokrasi di belahan dunia. Maka dari itu,

karangan ini bertujuan untuk membahas isu-isu demokrasi yang muncul di era

globalisasi.

Munculnya globalisasi diisukan akan berpengaruh kuat terhadap sistem

demokrasi. Globalisasi dicirikan dengan munculnya lembaga-lembaga governance

global yang mempunyai kekuasaan memengaruhi kebijakan melebihi kemampuan

Negara. Lembaga-lembaga tersebut hendaknya menjadi fokus utama dalam

membahas kajian mengenai demokrasi di era globalisasi ini.1

Negara yang menganut sistem demokrasi setidaknya memiliki sepuluh

keunggulan dibandingkan dengan Negara yang menganut sistem lain (Robert A.

Dahl), 1. Menghindari tirani; 2. Menjamin hak asasi; 3. Menjamin kebebasan

umum; 4. Menentukan nasib sendiri; 5. Otonomi moral; 6. Menjamin

perkembangan manusia; 7. Menjaga kepentingan pribadi yang utama; 8.

Persamaan politik; 9. Menjaga perdamaian; dan 10. Mendorong kemakmuran.2

1

Budi Winarno, Globalisasi & Krisis Demokrasi : Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi (Yogyakarta: MedPress, 2007), hlm. 36.

2

(2)

Dalam kehidupan nyata, keunggulan-keunggulan yang diungkapkan oleh

Dahl tersebut tidak terrealisasikan dengan baik. Bahkan mendapat tantangan

global yang cukup berat, yakni 1. Penekanan terhadap pemilu; 2. Kegagalan

demokrasi representative; 3. Tingkat partisipasi masyarakat menurun di beberapa

Negara; 4. Kebebasan (liberty) dan persamaan (equality) di era sekarang ini

terreduksi sedemikian rupa; 5. Perkembangan IT telah mendekonstruksi ruang

politik, sosial, budaya, dan ekonomi.3

Jantung dari demokrasi adalah keterbukaan, kesejahteraan, dan pengambilan

keputusan secara kolektif (John Art Schotle).4 Namun, hal tersebut lagi-lagi tidak

sejalan dengan realita yang ada. Contoh konkritnya, pemungutan suara dalam

Pemilu. Dalam demokrasi, pengambilan keputusan didasarkan pada suara

mayoritas, namun yang terjadi masih banyak pihak-pihak minoritas yang

mementingkan kepentingan pribadi dan tidak melakukan keterbukaan

(transparency) sehingga ia menghalalkan segala cara dan bisa mendominasi suara.

Problematika seperti contoh diatas merupakan suatu bentuk pelanggaran

dalam pelaksanaan demokrasi. Pada era globalisasi ini yang seharusnya bisa

mendukung perkembangan demokrasi, realitanya berbanding terbalik dengan

pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh sejumlah pakar seperti yang telah

disebutkan di atas.

3

Ibid., hlm. 43. 4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan negara yang pada intinya semua orang (rakyat) mempunyai hak yang sama untuk memerintah dan diperintah.

demokrasi yang ideal, maka tidak akan pernah ada rezim yang demokratis". Pernyataan Robert Dahl tersebut bermakna bahwa tidak akan ada demokrasi yang memiliki kesempurnaan

Dalam negara yang menganut sistem demokrasi liberal seperti Jerman, negara bukan satu-satunya aktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri karena terdapat aktor-aktor lain yakni

Sedangkan sistem perekomonian tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Indonesia menganut Demokrasi Ekonomi Negara (GBHN) bahwa, pembangunan dengan dasar asas kekeluargaan (Pasal

3 Sedangkan menurut Moh.Kusnardi dan Hermaily Ibrahim bahwa pada garis besarnya sistem pemerintahan yang dilakukan pada negara- negara demokrasi menganut sistem parlementer atau

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan

Pada dasarnya demokrasi memiliki landasan untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia secara sistem konstitusional, yang bukan termasuk kepada landasan demokrasi di Indonesia adalah …

Dalam demokrasi parlementer yang memiliki negara bagian, umumnya terjadi pada sistem pemerintahan monarki ataupun tidak memiliki senat atau perwakilan tiap tiap negara bagian yang telah