• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakekat Manusia Menurut Islam docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hakekat Manusia Menurut Islam docx"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

DISUSUN OLEH :

FARHAM ASSAGGAF D51113008

KHAERUL FAJRI D51113009

PALLAWA RUKKA HAMTY D51113010

TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Menurut Islam”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di Universitas Negeri Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

A. Hakikat Manusia Menurut Islam 1. Pengertian Hakikat

2. Pengertian Manusia B. Tujuan Penciptaan Manusia C. Fungsi dan Peran Manusia

(4)

A. Latar Belakang

Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân, mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya.Kata nâs misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial.Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis.Begitu juga dengan kata-kata lainnya.

B. Rumusan Masalah

(5)

2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?

3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ? 4) Bagaimana konsep manusia dalam islam?

C. Metode Penulisan

1) Membaca buku yang bersangkutan untuk materi hakikat manusia dalam islam

2) Memperdalam poin – poin yang telah diberikan 3) Sesuai dengan Teori yang telah diberikan

D. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.

2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia 3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

4) Untuk mengetahui konsep manusia dalam islam.

(6)

A. HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

1. Pengertian Hakikat

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu.Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu.Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri.Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri.Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.Hakikat adalah berupa apa yang membuat sesuatu terwujud. Dengankata lain dapat dirumuskan, Hakikat adalah unsur utama yang mengujudkan sesuatu. Hakikat mengacu kepada faktor utama yang lebih fundamental. Faktor utama tersebut wajib ada dan merupakan suatu kemestian.Hakekat selalu ada dalam keadaan sifatnya tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut sesuatu tidak akan bermakna sebagai wujud yang kita maksudkan. Karena hakekat merupakan faktor utama yang wajib ada, maka esensi-nya itu tidak dapat dipungkiri atau dinafikan. Keberadaannya (eksistensi-nya) itu di setiap tempat dan waktu tidak berubah. Dengan kata lain hakikat itu adalah pokok atau inti dari yang ada. Tidak akan pernah ada sebuah atribut jika tidak ada hakikat.

(7)

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal

budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt.Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini.Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.

Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan).Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social (superego).Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin).Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak).Behavior yang menganalisis prilaku yang Nampak saja.

(8)

Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir.Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.

Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-mu’minuum : 33).

Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.

(9)

buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif. Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.

Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu : 1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.

2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur).Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.

3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia.Potensi yang dimiliki manusia dapat di

kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi rohania.Ibnu sina yang

terkenal dengan filsafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk

social dan sekaligus makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk social untuk

menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan hidupnya, karena manusia tidak

hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain manusia baru bisa

mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup berkumpul

bersama manusia.

(10)

Artinya:“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada

Kami?” [Al-Mu’minun: 115]

Untuk mengemban amanah atau tugas keagamaan:

Artinya:“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan

mereka khawatir tidak dapat melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu

oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh.”

[Al-Ahzab; 72]

Untuk Mengabdi atau Beribadah

Artinya :“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”. [Adz-Dzariyat: 56]

(11)

berarti agar mereka mengabdi kepada-Ku.Maksudnya Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada Allah, bukan karena Allah membutuhkan manusia. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas: Atinya, melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku, baik secara sukarela maupun terpaksa”. Dan itu pula yang menjadi pilihan Ibnu Jarir. Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: “Yakni supaya mereka mengenal-Ku.

Seorang hamba perlu taat dan patuh kepada semua arahan tuannya, lebih-lebih lagi jika diberi dan dikurniakan dengan segala macam bantuan, kemudahan dan keamanan oleh tuannya. Oleh itu, kita mesti melakukan segala arahan dengan penuh pengertian bahwa kita menyerahkan segala-galanya kepada tuan kita.

Kata kunci ‘penyerahan’ ini yang menjadi intipati kepada Islam yaitu penyerahan secara keseluruhan terhadap Allah SWT.Mereka yang dipandang oleh Allah dengan pangkat ‘Hamba’ ini pasti beroleh keuntungan di dunia dan di akhirat.

Tanggungjawab sebagai abdi merupakan suatu tanggungjawab individu atau fardhu ain.Ia meliputi kepada kemestian untuk memahami lapangan akidah dan tauhid, syariat dan akhlak.

(12)

Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti.Ia menjelaskan bahawa Allah mengamanahkan manusia sebagai ‘pengganti’ untuk mentadbir bumi dengan merujuk kepada manual dan panduan daripadaNya. Mengingat kejadian yang diabadikan dalam Al-Qur’an, ketika Allah Swt berdialog dengan malaikat soal rencana menciptakan khalifah di bumi.

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak

menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan

kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan na

ma-mu?”Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui.” [Al-Baqarah: 30]

(13)

Artinya:“Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi, dan Dia mengangkat derajat sebagian kamu diatas yang lain, untuk mengujimu atas

(karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.

Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat member hukuman, dan sungguh, Dia Maha

pengampun, Maha penyayang .” [Al-An-‘Am: 165]

Amanah ini sangat besar dan berat.Perkara ini merupakan suatu tanggungjawab sosial atau fardhu kifayah yang perlu dilaksanakan bagi menjamin kehidupan yang harmoni, aman dan adil.Ia meliputi segala aspek kehidupan seperti cabang seperti memberi peluang pendidikan, memastikan bidang pertanian dan penghasilan bahan makan yang halal lagi baik, menyediakan kemudahan kesehatan serta tempat kediaman yang baik. “Setiap dari kamu merupakan pemimpin dan setiap dari kamu akan ditanya mengenai apa yang kamu pimpin.”

(hadis riwayat Bukhari no. 893 dan Muslim no. 1829).

(14)

Artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari

yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentu itu

lebih baik bagi mereka.Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan

diantara mereka adalah orang-orang fasik.” [Ali Imran: 110]

C. FUNGSI DAN PERAN MANUSIA

Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia yaitu :

 Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi kepada nafsu dan syahwat.Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun perintah Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”

(15)

“Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”

Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat manusia.Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini. Sehingga seorang khalifah harus benar-benar memiliki akhlak Al Quran dan Al Hadis. Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus :

(16)

2. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran dan juga Al Bayan

3. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan membudaya. Hal ini tercantum pula di dalam QS Al Mu’min:35

Dari ketiga peran tersebut,maka semua yang dilakukan oleh khalifah harus untuk kebersamaan sesama umat manusia dan hamba Allah serta pertanggungjawabannya kepada Allah, diri sendiri, dan masyarakat.

D. TANGGUNGJAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH SWT

Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba Allah SWT

Manusia memiliki banyak tanggungjawab sebagai hamba Allah SWT

Kelompok kami menyimpulkan tanggungjawab sebagai hamba Allah SWT sebagai berikut :

(17)

mereka dipertanggung jawabkan atas setiap usaha dan amal yang berkaitan dengan perintah keagamaan semasa ia hidup di dunia. Mereka akan diadil dan diberi pembalasan di hari pembalasan sama ada ditempatkan di Syurga tau neraka.

2. Sabda Nabi saw, dari Ibnu Umar ra katanya, " Saya mendengar rasulullah saw bersabda", maksudnya:

"Semua orang dari engkau sekalian itu adalah pengembala, dan dipertanggung jawabkan terhadap apa yang digembalainya. Seorang pemimpin adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaanya; Seorang lelaki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang pengembalaannya; Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya tentang pengembalaannya; Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaanya. Maka semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya."

- ( Muttafaq 'alaih) Tanggung jawab manusia terhadap allah swt adalah seperti berikut:

1) Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan melakukan amal soleh mengikut syariat yang ditetapakan oleh agama melalui RasulNya.

(18)

memikulnya dan bimbang tidak dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan." - (Surah Al Ahzab: 72)

3) Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, iaitu sebagai khalifah Allah swt bertanggung jawab menyebarkan Islam, meninggikan kalimah Allah swt dan supaya manusia menjadi orang Islam.

Firman Allah swt,: " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyeru berbuat kebaik, serta melarang dari kemungkaran (buruk dan keji ). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya."- ( Surah Ali imran: 104)

4) Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah dan melaksanakan syariat Islam yang telah ditetapkan agama.

5) Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga dari azab neraka.

Tanggungjawab Manusia Sebagai Khalifah Allah SWT

(19)

Firman Allah SWT :

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah. Berkata Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang yang melakukan kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa bertasbih dan bertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”

(Al-Baqarah:30)

Di kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan tanggungjawab tersebut.Ini sudah tentu kerana manusia merupakan makhluk yang paling istimewa.

Firman Allah SWT :

(20)

- Optimalisasi Kemampuan

Dengan berbagai kelebihan tersebut, sangat penting bagi manusia untuk dapat mengembangkan diri dan mengoptimalkan kemampuanya.Optimalisasi kemampuan tercermin dalam pemanfaatan kemampuan dari manusia itu sendiri terhadap potensi-potensi yang dimilikinya.Manusia diberikan kelebihan fisik tersebut guna memasimalkan tugas kekhalifahan di bumi.Dengan otak manusia diharapkan kehidupan di bumi secara umum dapat berkembang dengan baik dan terjaga dari kerusakan.Dengan tangan, manusia diharapkan memiliki kemampuan mencipta, dalam arti memnafaatkan potensi sumber daya dari Allah.Dengan lisan manusia diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.Dari hal-hal tersebut di atas maka jelaslah bahwa optimalisasi kemampuan tercermin dari optimalisasi potensi materi yang dimiliki oleh manusia dari Allah.Sekarang kita bisa melihat hasilnya yaitu dengan adanya kapal, pesawat terbang, motor, mobil, dan teknologi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk kemashlahatan makhluk- manusia, hewan, dan tumbuhan.

- Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam

(21)

melakukan sesuatu hal, janganlah pernah melampaui batas.Artinya manusia harus bisa berlaku normal sebagaimana adanya. Allah mengatakan bahwasanya potensi-potensi alam itu tidak akan pernah habis tetapi hal tersebut berlaku apabila manusia memnafaatkan dengan sewajarnya dan sebenarnya hal negatif ini tidak akan terjadi apabila manusia taat dan patuhpada perintah Allah. Janganlah melampaui batas.

Optimalisasi alam bukanlah dengan tindakan mengeruk sebanyak-banyaknya potensi alam semesta.Akan tetapi, optimalisasi sebenarnya dimaksudkan untuk mengatur semaksimal mungkin perihal pengelolaan alam.Sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Hutan tidak akan habis hanya oleh karena alasan industrialisasi atau perluasan masalah tempat tinggal. Dengan potensi otak manusia telah diberi akal untuk berpikir bagaimana menyeimbangakan segala potensi kehidupan dan alam semesta.

E. Asal Mula Manusia “Teori Evolusi Darwin dan Nabi Adam a.s”

(22)

1. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini :

a. Australophithecines

b. Homo habilis

c. Homo erectus

d. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis> Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

(23)

1. Nutfah (Q.S. al – insan : 2) karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,

'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering

(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah

menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh

(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).

(24)

Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri.Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan.Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi.Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut

mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik

dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak

makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)

(25)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks.Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam hal agama kita juga mempunyai banyak kekurangan maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang harus kita patuhi sebagai umat manusia.

A. Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abudin. 1998. AL-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah. Jakarta : PT. aaaaaaRaja Grafindo Persada.

Departemen Agama RI.2001. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan aaaaaTinggi Umum. Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam, aaaaaJakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, 2004

Machendrawaty & Ahmad. 2004. Pengembangan Masyarakat Islam. Jakarta : aaaaaRineka Cipta.

Muhammadong.2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen aaaaaaPendidikan Agama Islam Universitas Negeri Makassar.

Abdullah, Abd. Malik.2009. Pendidikan Agama Islam.Makassar : Tim Dosen Penididikan Agama Islam Universitas Negeri Makassar.

http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html

http://suaratauhid.com/tujuan-agung-penciptaan-jin-dan-manusia-adalah-beribadah-hanya-kepada-allah.html

http://limubermanfaat.blogspot.com/2011/01/fungsi-dan-peran-manusia.html

http://fahiroh-sukma.blogspot.com/2012/03/tujuan-penciptaan-manusia.html

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga perkiraan luas panen padi Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2008 merupakan penjumlahan perkiraan luas panen padi sawah dan luas panen padi ladang yaitu sebesar

mempelajari fungsi sel, dan bagaimana sel berinteraksi satu sama lain dan dengan organisme yang lebih besar yang..

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nursaidah (2013) di kota Jember untuk mengetahui pengaruh risiko pembelian, harga atas kualitas produk, kontrol perilaku, norma

Dan yang disebut penyalah guna menurut Pasal 1 angka (15) Undang- undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau

Data yang sudah dalam tahap pengumpulan data dengan metode wawancara saat pagi hari di saat orang yang memberikan jawaban masih segar dan tidak mendapat banyak

Selain itu permohonan akan ditolak apabila merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek terkenal milik orang lain dengan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode padan referensial dan padan pragmatis, hal itu digunakan untuk menentukan tuturan makian yang digunakan oleh

Pada penelitian ini masalah yang dapat diidentifikasi adalah rendahnya kemampuan siswa memahami konsep Sains dalam pembelajaran di Taman Kanak- Kanak Miftahulhuda