MA 2181 ANALISIS DATA
Statistika Deskriptif Data
Temperatur O-ring pada
Kecelakaan Pesawat
Ulang-alik Challenger
Aulia R.M. Fikri
Nama: Aulia R.M. Fikri Tugas A NIM: 10107096 MA 2181 Analisis Data
Kecelakaan pesawat ulang alik Challenger terjadi pada 28 Januari 1986 di Amerika Serikat, dimana pesawat ulang alik tersebut meledak setelah 73 detik dari waktu peluncuran yang mengakibatkan gugurnya ketujuh kru pesawat tersebut.
Tragedi ini mendorong NASA membentuk Presedential Commision on the Space Shuttle Challenger Accident untuk menginvestigasi penyebab kenapa misi tersebut gagal. Fokus perhatian penyelidikan dengan cepat mengarah pada perilaku O-ring pada mesin roket dari pesawat.
O-ring bisa digunakan untuk aplikasi statis maupun dinamis dimana terjadi gerak relatif antara bagian-bagian dari suatu mesin dengan O-ring itu sendiri, misalnya pada shaft pumpa berputar dan piston silinder hidrolik. O-ring merupakan salah satu “penyegel” paling banyak dipakai dalam perancangan mesin karena tidak mahal, mudah dibuat, reliable, dan mudah dalam pemasangannya. Salah satu hal yang patut diperhatikan pada penggunaan O-ring adalah kaitannnya dengan temperaturnya. Meskipun ada O-ring yang dapat mentolerir temperature rendah maupun tinggi. akan tetapi hampir semua material engineering berubah menjadi rigid pada temperature yang rendah dan mengalami kegagalan dalam perekatan atau dengan kata lain segel yang telah dibuat bisa lepas.
Berikut adalah data observasi temperature dari O-ring dalam derajat Fahrenheit , untuk setiap uji peluncuran mesin roket pesawat ulang alik Challenger tersebut (Sumber: Presedential Commision on the Space Shuttle Challenger Accident, Vol. 1, 1986: 129-131).
84 45 68 57 53 76
Sari numerik data di atas adalah sebagai berikut
Beberapa chart yang mendeskripsikan data di atas adalah sebagai berikut Histogram
• Histogram berdasarkan frekuensi kemunculan data
• Histogram berdasarkan presentase kemunculan data 0.0
1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Series1
Series2
0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Series1
Penjelasan hasil olahan data :
• Sari numerik memberikan nilai = 65.34 < 67 = , oleh karena itu distribusi kemencengan data berjenis menceng kiri.
• Kurtosis yang bernilai 0.928 menyatakan kecilnya kelancipan kurva distribusi. Sedangkan variansi yang berharga 142.232 mengindikasikan penyebaran variasi nilai data yang cukup besar.
• Akan tetapi terlihat dari boxplot yang dibuat, data observasi temperatur di atas mempunyai satu data pencilan bawah, yakni data temperatur 31℉. Pencilan ini berjarak cukup kecil dari lower whisker, sehingga peneliti data di atas masih dapat mengolah data tanpa ada pertimbangan bahwa mungkin ada prosedur-prosedur pengolahan data tertentu yang tidak patut untuk digunakan.
• Data temperatur 31℉ sendiri bisa kita sebut pencilan karena data tersebut terobservasi jaraknya lebih dari 1.5 dari lower fourth. Lebih jauh lagi suatu pencilan sendiri tergolong ekstrim jika jaraknya lebih dari 3 dari lower fourth.
• , lower fourth, dan upper fourth ditentukan sebagai berikut:
Pertama kita urutkan data di atas, kemudian bagi menjadi setengah bagian terkecil dan setengah bagian terbesar.
lower fourth = median setengah bagian terkecil = = 59
Setelah komisi presidensial pennyelidikan kecelakaan Challenger tersebut bekerja beberapa bulan, mereka mengumumkan hasil penyelidikan bahwa kecelakaan Challenger disebabkan oleh gagalnya
O-ring menyegel suatu sambungan (joint) pada Solid Rocker Booster (SRB) sebelah kanan ketika pesawat lepas landas, yang mengakibatkan rusaknya struktuktur mesin sehingga memicu ledakan. Terlepasnya segel ini merupakan dampak dari temperature lingkungan yang rendah pada saat hari peluncuran.
Penampang yang disederhanakan dari joint antar segmen roket di SRB. A - steel wall thickness 12.7 mm, B - base O-ring gasket,
C - backup O-ring gasket, D - Strengthening-Cover band, E - insulation,
F - insulation, G - carpeting, H-sealing paste, I - fixed propellant
Referensi:
• Berk, K.N. and P. Carey. Data Analysis with Microsoft Excel. Brooks/Cole. 2004
• Devore, J. L. Probability and Statistics for Engineering and The Science, 6th Ed. Brooks/Cole. 2004
• Report of the PRESIDENTIAL COMMISSION on the Space Shuttle Challenger Accident. Vol.1 Chapter VI: An Accident Rooted in History. (http://history.nasa.gov/rogersrep/v1ch6.htm)
(Left) Forward NA denotes not applicable.
NOTE: A list of the sequence of launches (1-25), identified by STS mission designation, is provided on pages 4 thru 6.
1
On STS-6, both nozzles had a hot gas path detected in the putty with an indication of heat on the primary O-ring.
2
On STS-9, one of the right Solid Rocket Booster field joints was pressurized at 200 psi after a destack.
3
On STS 41-C, left aft field had a hot gas path detected in the putty with an indication of heat on the primary O-ring.
4
On a center field joint of STS 51-C, soot was blown by the primary and there was a heat effect on the secondary.
5
On STS 51-G, right nozzle has erosion in two places on the primary O-ring.
6
On STS 51-F, right nozzle had hot gas path detected in putty with an indication of heat on the primary O-ring.
7