• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - KTSP PSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KATA PENGANTAR - KTSP PSP"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATHOLIK

TUNAS BANGSA TIMIKA

PROGRAM KEAHLIAN

PEKERJAAN SOSIAL PENDIDIK

YAYASAN PENGEMBANGAN TUNAS BANGSA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KATHOLIK TUNAS BANGSA

JL. CENDRAWASIH-TIMIKA TIMIKA – MIMIKA – PROPINSI PAPUA

Nomor : 817/SMK.K-TB/I/07 Lampiran : -

Perihal : Permohonan Izin Opservasi Kepada

Yth, Pimpinan PT. Garuda Indonesia Airlines Di –

Timika Dengan hormat,

Sesuai Jurusan yang ada di SMK Katholik Tunas Bangsa Timika yaitu Jurusan Pariwisata/Program Keahlian Usaha Jasa Pariwisata, maka harus berhubungan dengan pihak Industri, untuk itu sesui perihal diatas, maka kami mohon izin untuk melaksanakan Opservasi/Pengenalan ke Industri yang Bapak/Ibu Pimpin, untuk melihat secara langsung fasilitas serta Departemen – Departemen yang ada.

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 24 Januari 2007 Jam : Disesuaikan

Demikian Permohonan kami, atas perhatian serta kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Timika, 22 Januari 2007 Mengetahui,

Kepala Sekolah, Ketua Jurusan Pariwisata

TOTOK SUPARMO,S.E B. WATTIMENA,A.Md.Par

(2)

LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Katholik Tunas Bangsa di tetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2010/2011.

Ditetapkan di : Timika

Tanggal :... 2010

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Katholik Tunas Bangsa

( ... ) TOTOK SUPARMO, SE NIP: 19521112 197903 1 013

Mengetahui

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Propinsi Papua

(3)

KATA PENGANTAR

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, SMK Tunas Bangsa Timika berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaannya.

SMK Tunas Bangsa Timika dalam mengembangkan kurikulum berupaya menggunakan pendekatan desentralistik sesuai dengan fleksibilitas yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 . Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengembangan kurikulum yang dilakukan di SMK Tunas Bangsa Timika memperhatikan kebutuhan dan situasi sosial-budaya lokal di daerah Mimika, sesuai dengan kondisi lingkungan, sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta didik.

(4)

KTSP ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar-Mengajar baik di sekolah maupun di dunia kerja dan dunia industri bagi peserta didik SMK Tunas Bangsa Timika .

Timika, ... 2010

Kepala SMK Tunas Bangsa

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL

- Latar Belakang Penyusunan Kurikulum.

Era globalisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang tidak menentu. Masyarakat kita dihadapkan pada persaingan yang ketat dengan negara lain, khususnya dengan persaingan pasar bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja tidak diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Pembangunan nasional tidak hanya melihat kepada kepada kebutuhan internal masyarakat dan bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke depan, karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang semakin menyatu.

Pendidikan nasional di negara kita dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal, elitisme, dan manajemen. Sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan nasional sistem pendidikan nasional : (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik; (2) pemerataan kesempatan belajar; (3) masih rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan; (4) status kelembagaan; (5) manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional; (6) sumber daya yang belum profesional.

(6)

Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. belajar untuk memahami dan menghayati,

c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

(7)

terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.

Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.

B. LANDASAN.

1. Landasan Filosofis.

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidkan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.

(8)

dan tukang meniru, Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang pembangunan.

Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, pembangunan pendidikan merupan suatu keharusan dan amat penting untuk dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Landasan Yuridis.

Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945, mengamanatkan agar Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Ketentuan ini terkait dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan umum, dan dapat diperolehnya pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, berimplikasi terhadap kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik dan berimplikasi pula terhadap penyempurnaan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

(9)

prinsip diversifikasi sesuai dengan potensi peserta didik. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah, dan peran koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah dalam pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah.

C. TUJUAN.

1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

I. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Tujuan Pendidikan menengah Kejuruan adalah meningkattkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

II. Visi, Misi dan Tujuan SMK Katholik Tunas Bangsa Visi

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Perawatan sosial dan menghasilkan tenaga Pendidik (Konseler ) ditingkat Regional dan Nasional.

Misi

(10)

4. Meningkatkan kerjasama dengan lingkungan sekolah ( SD ).

5. Menghasilkan tenaga pendidik ( Guru SD ) untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di Kabupaten Mimika khususnya dan provinsi Papua pada umumnya. 6. Meningkatkan pelayanan sosial kepada masyarakat.

III. Tujuan SMK Katholik Tunas Bangsa

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dibidang keahlian yang diminatinya.

IV. Tujuan Program Keahlian Perawatan Sosial Pendidik.

Tujuan program keahlian Perawatan Sosial Pendidik secara umum mengacu pada isi Undang – undang system Pendidikan Nasional ( UU SPN ) pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasn pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian Perawatan Sosial Pendidik adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :

a. Dapat melakukan komunikasi dan penanganan masalah serta kerjasama dilingkungan sosial klien ( SD ).

b. Melakukan Pencatatan dan pelaporan ( catatan Kasus ). c. Menerapkan kode etik pekerjaan sosial ( Kode etik guru ). d. Melakukan funsi pekerjaan sosial ( Pendidik SD ).

e. Memahami peran pekerja sosial ( Pendidik SD ).

f. Melaksanakan metode praktek pekerjaan sosial ( Pendidik SD ). g. Menerapkan tehnik – tehnik dalam praktek pekerjaan sosial

( Mengajar peserta didik SD ).

h. Mampu membuat dan mengaplikasikan program pembelajaran dalam kegiatan KBM.

i. Memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar.

(11)

V. Standar Kompetensi

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK

1. Berprilaku sesuai dengan ajaran dan agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja.

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekuarangannya.

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan

bertanggungjawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya.

4. berpartisipasi dalam menegakkan aturan – aturan sosial

5. Menghargai keberagaman beragama, bangsa, suku, ras dan golongan social ekonomi dalam lingkup global.

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatiif dan inovatif.

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan.

8. Menunujukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

D. PROFIL SMK Katholik Tunas Bangsa Timika 1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMK Katholik Tunas Bangsa

b. NSS : 33 -2 -25.25.01 - 003

c. SK Pendirian : No. 9160 a/1986/118.11.4/MN/2000 d. Hasil Akreditasi Terakhir :

(12)

2. Bidang dan Program Keahlian

No. Bidang Keahlian Program Keahlian

1. Pariwisata Usaha Perjalanan Wisata Akomodasi Perhotelan 2. Bisnis dan Manajemen Administrasi Perkantoran 3 Kesehatan Perawatan Sosial Pendidik

3.Identitas Kepala Sekolah

a. Nama : TOTOK SUPARMO, SE

b. NIP : 19521112 197903 1 013

c. SK Yang mengangkat : Bupati Mimika d. Nomor SK Pengangkatan : ... e. Tanggal : ... f. TMT : ...

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Kelompok Guru S2 S1 D3

Guru Kejuruan (Produktif)

Usaha Perjalanan Wisata - 2 3

Akomodasi Perhotelan - 2 3

Administrasi Perkantoran - 3 1 Perawatan Sosial Pendidik - 4

-Guru Normatif

-Guru Adaptif

-Guru BK - 1

-Tenaga Administrasi Sekolah - - - 3

(13)

-5. Data Sarana dan Prasarana

a. Luas Tanah : 17.125 M2

b. Luas Bangunan : 815 M2

c. Sertifikat Nomor : ...

No Nama Ruangan Jumlah Luas

(M2)

Ket.

1. Ruang Teori 18 567 m2 Lantai 2

2. Ruang Gambar 3. Ruang Perpustakaan

4. Ruang Tatausaha 1 63 m2

5 Ruang Guru 1 63 m2

6 Ruang BK

7 Ruang Kepala Sekolah 1 9 m2

8 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 9 M2 9 Ruang Osis

10 Kantin 1 21 m2

11 Gudang Umum 1 20 M2

12 Hotel Mini

13 Laboratorium Komputer 1 63 m2

14 Ruang Internet

Usaha Perjalanan Wisata 1 Akomodasi Perhotelan 1 Administrasi Perkantoran 2 Perawatan Sosial pendidik 2

Sub Total 6

(14)

Akomodasi Perhotelan 1 Administrasi Perkantoran 2 Perawatan Sosial pendidik 2

Sub Total 6

No Kelas

Bidang Keahlian/ Program Keahlian

Jumlah Kelas

Jumlah Siswa

3 XII

Usaha Perjalanan Wisata 1 Akomodasi Perhotelan 1 Administrasi Perkantoran 2 Perawatan Sosial pendidik 2

Sub Total 6

(15)

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KUTIKULUM

A. Diagram Pencapaian Kompetensi Prog. Keahlian Pekerjaan Sosial Pendidik :

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan.

PS DK 3 PS DK 2 PS DK 1

PS DK 4

PS DK5

PS DK 6

PS KK 1

PS KK 2

PS KK 4

PS KK3

PS KK 6 PS KK 11

PS KK 5

PS KK 10

PS KK 9 PS KK 7

(16)

B. Struktur Kurikulum ( Generik) Prog. Keahlian : Pekerjaan Sosial Pendidik

NO. Komponen

Durasi Waktu (Jam) A. Kelompok Program :

1. Normatif

1.1 Pendidikan Agama 192

1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192

1.3 Bahasa Indonesia 192

1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192

1.5 Seni Budaya 128

2. Adaptif

2.1 Matematika 330

2.2 Bahasa Inggris 440

2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192

2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128

2.5 KKPI 202

2.6 Kewirausahaan 192

3. Produktif

3.1 Dasar Kompetensi 140

3.2 Kompetensi Kejuruan 1710

B.

4. Muatan Lokal 4.1 Tata Busana

4.2 Strategi Belajar Mengajar

92 100

C.

5. Pengembangan Diri 5.1 Yudo

5.2 BK (192)

(17)

C. Struktur Dan Muatan Kurikulum Program Keahlian Pekerjaan Sosial Pendidk

Satuan Pendidikan : SMK Katholik Tunas Banagsa

Bidang Keahlian : Kesehatan

Program Study Keahlian : Perawatan Sosial Pendidik

No Komponen

Semester/Jumlah Jam Per Mingu Kelas X Kelas XI Kelas XII Jml.

Jam

1. Dasar Kompetensi

1. Mel. Kerjasama Klien Ind/Keluarga / Kelom Komunitas Masyarakat

2. Melaku.Kerjasama di Ling.Sosial Klien 3. Melakukan. Pencatatan & Pelaporan

( Catatan Khusus )

4. Melakukan Temu Bahas Kasus 5. Menerapkan Kode Etik Pekerj. Sosial 6. Menerapak K3 & Lingkungan Hidup

2. Kompetensi Kejuruan

1. Melakukan Fungsi Pekerjaan Sosial 2. Memahami Peran Pekerja Sosial 3. Melak. Metode Praktek Pekerj. Sosial. 4. Menerapkan teknik2 dlm Praktek PS 5. Meng. Penge.Lokal utk. Pekerj. Sosial. 6. Memahami.Prosedur Pelayanan. Di

lembaga Pelayanan Sosial. 7. Melakukan Asesmen

8. Merancang rencana Intervensi 9. Melakukan intervensi

(18)

IV

V.

11. Melakukan referal D. Muatan Lokal

1. Tata Busana

2. Strategi Belajar Mengajar

E. Pengembangan Diri

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya di Kota Timika. Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.

Muatan lokal untuk Program Keahlian Perawatan Sosial Pendidik SMK Katholik Tunas Bangsa Timika adalah penguasaan kompetensi Strategi Belajar Mengajar dan Keterampilan ( Tata Busana )

E. Pengembangan Diri

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.

(19)

1.1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan: a. Kehidupan pribadi

b. Kemampuan sosial c. Kemampuan belajar

d. Wawasan dan perencanaan karir 1.2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:

a. Kepramukaan

b. Latihan kepemimpinan, ilmiah remaja. c. Olahraga, keagamaan

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

(20)

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang diajarkan di Program Keahlian Perawatan Sosial Pendidik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

A. Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP)

Silabus/rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.

(21)

BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Strategi Pembelajaran dengan SKS

1. Pendekatan Pembelajaran

Walaupun SMK Katholik Tunas Bangsa Timika belum melaksanakan sistem SKS dalam penyelenggaraan pemelajarannya agar berjalan efektif maka diterapkan pola pendekatan pembelajaran sbb.:

a. Pembelajaran Tuntas ( mastery learning);

Pembelajaran tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan penguasaan materi (topik/kompetensi) yang dipersyaratkan untuk tingkat kemampuan tertentu. Peserta didik boleh pindah pada materi lain bila materi yang dipelajari sudah dikuasai secara tuntas, jika peserta didik belum mencapai kriteria minimal kompeten, harus mengulangi sampai berhasil.

Agar ketuntasan belajar mencapai 100 %, maka dilakukan program remedial dan perbaikan secara terjadual dengan menyedia kan jam ke ; 9-10 sebagai jam perbaikan dan pengayaan atau diwaktu/bulan yang lain atas dasar kesepakatan bersama antara guru dan peserta didik.

b. Pemelajaran Berbasis Produksi;

(22)

bahan, kepuasan pelanggan, dsb. Aspek industri dalam bentuk penguasaan ketrampilan, sikap dan sikap kerja industri yang terstandar.

a. Pembelajaran berbasis Kompetensi;

Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh dan menyeluruh. Untuk itu ditempuh program pemelajaran sebagai berikut :

No. Tahun Ke

Program Waktu

Belajar Tempat Belajar

I Semua

program

6 hari 6 hari disekolah,

II Semua

program

6 hari 6 hari disekolah,

III Semua

program

6 hari 6 hari disekolah,

Catatan : Pembelajaran di industri dilaksanakan pada semester 5, selama 3 sampai 4 bulan atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian

b. Pembelajaran berwawasan lingkungan;

Proses KBM yang memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.

c. Pembelajaran berbasis normative dan adaptif;

Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan watak, sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan perkembangan IPTEK/Global.

(23)

Susunan Kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa terdiri dari program normatif, adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional (SKN) dan level-level kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa Timika

Masa pendidikan di SMK Katholik Tunas Bangsa dilaksanakan secara reguler yaitu 3 tahun

Beban belajar siswa selama 3 tahun sebesar 4686 jam pelajaran, atau beban belajar rata-rata perminggu sebesar 48 jam pelajaran. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja industri dilaksanakan selama 3 sampai 4 bulan diluar beban belajar dari jam normatif, adaptif maupun produktif.

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;

1. Pembelajaran di sekolah

Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya.

2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja

Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama yang telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring. Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;

(24)

Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu dari industri atau dunia usaha.

b. Pemprograman Bersama;

Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang PSG/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik selama praktek industri bisa diketahui bersama.

c. Guru Tamu;

Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu/ Staf Personalia yang akan memberi informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.

B. Kalender Pendidikan

1. Hari Belajar Efektif.

a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program Keahlian. Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.

b. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan program keahlian.

c. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.

d. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam

pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.

f. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) dialokasikan diluar dari durasi waktu mata pelajaran normatif, adaptif maupun produktif.

(25)

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai berikut ;

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif

belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Hari libur keagamaan diatur sesuai dengan kalender pendidikan dan hari raya keagamaan

6. Hari libur

umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah dan kalender pendidikan

7. Hari libur khusus Maksimum 1

minggu Hari libur khusus disesuaikan peraturan pemerintah 8. Kegiatan khusus

Sekolah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

Rincian Alokasi waktu tersebut diatas diuraikan kedalam masing-masing

semester berdasarkan kalender pendidikan setiap tahun pelajaran berjalan sebagai berikut ;

(26)

I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;

No. Nama Bulan Jumlah Minggu

1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 November 6 Desember

Jumlah

II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;

No. Nama Bulan Jumlah Minggu

1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 November 6 Desember

Jumlah

III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester ∑ – ∑ minggu tidak efektif

... = ... minggu/jam tatap muka b. Alokasi Waktu Program Semester 02

I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;

No. Nama Bulan Jumlah Minggu

1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni

Jumlah II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;

(27)

1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni

Jumlah

III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester ∑. – ∑ minggu tidak efektif

... = ... minggu/jam tatap muka 1. Kalender Akademik Sekolah

Kalender akademik SMK Katholik Tunas Bangsa Timika terbagi kedalam dua (2) semester yaitu semester gasal dan semester genap.

a. Kalender akademik semester gasal diatur setiap awal semester sebagai berikut ;

No BULAN KEGIATAN

1. Juli-Juni

2. Juli

3. Juli

4. Juli

5. Agustus 6. Agustus 7. Agustus 8. Agustus 9. September. 10. September. 11. Oktober 12. Oktober 13. Oktober 14. Oktober 15. Oktober 16. Okt.-Nov. 17. November 18. Desember 19. Desember 20. Desember 21. Januari

(28)

No BULAN KEGIATAN 1. Jan – Juli

2. Jan – Maret 3. Maret

4. Maret

5. April 6. April

7. Mei

8. Mei

9. Juni

(29)

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2010- 2011

BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

JULI 2010                     

AGUSTUS 2010      

SEPT 2010       x

OKTOBER 2010                  ®

NOVEMBER 2010     x

DESEMBER 2010      

JANUARI 2011  ®           

FEBRUARI 2011     x x x

MARET 2011    ®       

APRIL 2011            x

MEI 2011      

JUNI 2011     ® x

JULI 2011                Tahun Pelajaran 2011 – 2012

Keterangan:

 = Hari Pertama Sekolah / MOS  = Libur Umum

 = Hari Ahad / Minggu  = Perkiraan Ujian Nasional

 = Libur Semester ® = Laporan hasil Belajar

 =  = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III

(30)

BAB IV PENILAIAN

A. Kreteria Penilaian

Bentuk dan Pelaksanaan Ujian :

1. Ujian Akhir Semester; Ujian Akhir Semester dilakukan pada tiap akhir semester Gasal/Genap sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar

Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Akhir Semester; a. Kehadiran > 85 %

b. Memenuhi persyaratan administrasi keuangan, yaitu telah menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan pada semester yang bersangkutan maupun semester-semester sebelumnya

c. Mendaftarkan ke Program Keahlian Masing-Masing. d. Membawa kartu ujian saat mengikuti ujian,

2. Ujian Sekolah; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun terakhir.

Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah; a. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs,

b. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan,

3. Ujian Nasional; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada

tahun terakhir.

Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;

a. Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pembelajaran produktif,

b. Telah melaksanakan Prakerin/PSG dan mendapatkan nilai batas lulus. 4. Penilaian sikap;

(31)

digunakan teknik tes penugasan, demontrasi, simulasi, atau kerja proyek. Untuk penilaian sikap (affective) dapat dilakukan bersamaan atau menyatu dengan kegiatan pelaksanaan tugas praktik, yaitu dengan menggunakan format/ lembar penilaian yang menyatu dengan penilaian pelaksanaan tugas maupun dengan format penilaian sikap yang dibuat tersendiri.

Format yang dapat digunakan untuk melaksanakan penilaian sikap baik untuk sikap kerja maupun untuk penilaian sikap dalam aspek non instruksional atau budi pekerti (attitude) antara lain dengan menggunakan format “fish bone analysis”, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta didik untuk memberikan penilaian bagi dirinya sendiri terlebih dahulu sesuai dengan pendapatnya, yang selanjutnya digabungkan dengan nilai yang diberikan oleh guru/instruktor penilai.

Setiap aspek sikap terlebih dahulu diberikan deskripsi kriteria yang menggambarkan kualifikasi dari masing-masing aspek sikap yang dinilai. Jenis/ aspek sikap yang dinilai tiap kompetensi tentunya dapat berbeda-beda tergantung dari tuntutan kompetensi atau karakteristik masing-masing kompetensi.

(32)

FORMAT PENILAIAN SIKAP

Nama Peserta didik : …………...… Program keahlian : ...

No

(n) Aspek Noninstruksional/ sikap (Attitude)

Skor Perolehan Believe (B)

(Preferensi oleh Peserta)

Evaluation (E)

(oleh guru) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Kerja sama √ √

2. Kedisiplinan √ √

3. Kejujuran √ √

4. Mengakses/mengorganisasi kan informasi √ √ 5. Tanggung jawab √ √ 6. Memecahkan masalah √ √

7. Kemandirian √ √

8. Ketekunan √ √

Berdasarkan data tersebut maka skor perolehan aspek noninstruksional dihitung dengan cara sbb:

∑(Bn x En)

Nilai Attitude (Nat) = --- x 9 5 x 5 x n

Skor Perolehan = (B1xE1) + (B2xE2) + (B3xE3) + (B4+E4) + (B5+ E5) + (B6+E6)

+ (B7+E7)+ (B8+E8)

= (5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x3)+ (5x5) +(5x4) = 20+20+20+20+20+15+25+20 = 160.

Skor maksimum dari contoh di atas (n = 8 aspek) = 5 x 5 x 8 = 200. Gradasi nilai tertinggi = 9, → sehingga :

Skor Perolehan Perolehan Nilai Attitude (Nat) = --- x 9

Skor 8 Aspek

160

= --- x 9 = 7,20. 200

Catatan;

(33)

5. Uji Produktif :

Ujian Produktif adalah pendekatan penilaian yang dirancang menyatu dan terintegrasi dalam proses pemelajaran. Dengan pendekatan tersebut diharapkan proses intruksional terselenggara secara alami, dan menjadi wahana belajar bagi peserta didik untuk dapat mengekpresikan kompetensinya.

B. Kenaikan kelas dan kelulusan

1. Syarat naik tingkat / mengikuti program semester tahun berikutnya adalah ;

a. Kehadiran Komulatifnya minimal 80 %.

b. Minimal Tidak ada 6 SKS (± 3 mata pelajaran ) yang sampai batas akhir tahun ajaran belum mencapai Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM), c. Nilai Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia minimal (7,0)

BAIK

d. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran

2. Syarat kelulusan akhir pembelajaran adalah ;

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

(34)

C. Penjurusan

Penjurusan pada SMK Katholik Tunas Bangsa Timika didasarkan pada spektrum pendidikan Kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Penilaian untuk menetapkan ( kenaikan kelas, dan kelulusan) Penilaian berisi mengenai:

a. Kriteria penilaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM);

b. Teknik penilaian untuk mata pelajaran, muatan lokal, serta pengembangan diri;

c. Penjelasan tentang mekanisme penilaian, jadwal pelaksanaan, bentuk dan prosedur laporan hasil belajar (LHB);

d. Ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian praktik maupun ujian akhir;

e. Uraian tentang kriteria kenaikan kelas. D. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian;

1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

(35)

3. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

(36)

BAB V PENUTUP

A. Kurikulum;

Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

B.Pengembangan KTSP;

berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

C. Acuan Operasional Penyusunan KTSP adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

e. Tuntutan dunia kerja f. Perkembangan IPTEKS g. Agama

h. Dinamika perkembangan global

i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat k. Kesetaraan jender

(37)

D. Komponen Kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa meliputi :

a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK

b. Struktur dan Muatan Kurikulum SMK Tunas Bangsa 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Kelompok mata pelajaran estetika

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

c. Struktur kurikulum SMK Tunas Bangsa Timika meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII.

d. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat pada struktur kurikulum SMK

Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMK Katholik Tunas Bangsa ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menjadikan:

1. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence

(38)

3. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform

4. Guru akan mampu memeberdayakan potensi dirinya untuk melaksakan

reformasi pembelajaran.

Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan, sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional.

(39)
(40)

LAMPIRAN-LAMPIRAN.

I. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) A. Pendidikan Agama Katolik

1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.

2. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.

3. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.

4. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup

B. Pendidikan Kewarganegaraan

1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan

nasional, dan tindakan anti korupsi

(41)

4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI

5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia

6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional 7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai

dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya

9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional

C. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan

2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya

4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya

5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air

6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain 7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti

(42)

D. Bahasa Indonesia;

Tingkat Semenjana 1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

2. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

3. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

4. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Tingkat Madia

1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

2. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

3. Membaca

(43)

4. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan

Tingkat Unggul

1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

2. Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

3. Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

4. Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

E. Seni Budaya Seni Rupa

1. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan

(44)

Seni Musik

1. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam kehidupan

2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik Seni Tari

1. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan

2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari Teater

1. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan

2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater

Kelompok Adaptif A. Bahasa Inggris Level Novice

1. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

2. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

(45)

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

4. Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

Level Elementary 1. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

2. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan

3. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan 4. Menulis

(46)

menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.

Level Intermediate 1. Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

2. Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

3. Membaca

Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian

4. Menulis

(47)

B. Matematika

1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah

2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah

3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah

5. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks

6. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah

7. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah

8. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah

9. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah

10. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah

11. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah

(48)

13. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah

14. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam pemecahan masalah

15. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah

16. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

17. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide

18. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri

C. Ilmu Pengetahuan Alam

1. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari

2. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan

3. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam

(49)

D. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar

2. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional

3. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan 4. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan

keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi

5. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan

6. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. E. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

1. Mampu mengoperasikan komputer PC

2. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware

3. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja

4. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web design.

F. Kewirausahaan

1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya

(50)

3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya

4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya

II. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar A.. Pendidikan Agama Katolik

Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Gereja

1. Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah

1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan persekutuan yang terbuka

1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja

1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan kepentingan umum

(51)

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

2. Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah

2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia

2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak Asasi Manusia

2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan sesamanya

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

1. Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan

kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama atau

berkepercayaan lain

1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan perannya

(52)

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

2. Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan ajaran Gereja dalam mengembangkan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara, sehingga mampu terlibat membangun negara dan bangsanya

2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya sehingga mampu menentukan langkah yang tepat untuk menjawab panggilan tersebut

B. Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara

1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI 1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme

dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional

2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional

2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan 2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku

2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

(53)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM

3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia 3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan

internasional HAM

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi

4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi

4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara

4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia

4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara

5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan

5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia

5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara

5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku

6. Menganalisis sistem politik di Indonesia

6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di Indonesia

6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara

6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia

(54)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik 1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang

berkembang dalam masyarakat Indonesia 1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi

pengembangan budaya politik

1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan 2. Menganalisis budaya demokrasi

menuju masyarakat madani

2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi

2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani 2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia

sejak orde lama, orde baru, dan reformasi 2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam

kehidupan sehari-hari 3. Menampilkan sikap

keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kelas XI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara

4.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional 4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik 4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional

(ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional

(55)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

internasional yang bermanfaat bagi Indonesia 5. Menganalisis sistem hukum dan

peradilan internasional

5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional

5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional

5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional

Kelas XII, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka 1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan

paradigma pembangunan

1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka

2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan

2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara

2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Negara Indonesia

2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lain

Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi

3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peranserta perkembangan pers di Indonesia

3.2 Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia

3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di Indonesia

(56)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

globalisasi globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia 4.4 Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh

globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia

C. Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana

1. 1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak

1. 2 Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat

1. 3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks

bermasyarakat

1. 4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks

1. 5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat

1. 6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat

1. 7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun

1. 8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar 1. 9 Menulis dengan memanfaatkan

(57)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. 10 Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat

1. 11 Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi

1. 12 Membuat parafrasa dari teks tertulis

2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia

2. 1 Menyimak untuk

menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja

2. 2 Menyimak untuk

memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja

2. 3 Memahami perintah

kerja tertulis

2. 4 Membaca untuk

memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja

2. 5 Menggunakan

secara lisan kalimat tanya/pernyataan dalam konteks bekerja

2. 6 Membuat parafrasa

lisan dalam konteks bekerja

2. 7 Menerapkan pola

gilir dalam berkomunikasi

2. 8 Bercakap-cakap

secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja

2. 9 Berdiskusi yang

(58)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. 10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja

2. 11 Menyampaikan

laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja

2. 12 Menulis wacana

yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif

2. 13 Meringkas teks

tertulis dalam konteks bekerja

2. 14 Menyimpulkan isi

teks tertulis dalam konteks bekerja 3. Berkomunikasi dengan

bahasa Indonesia setara tingkat Unggul

3. 1 Menyimak

untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana

3. 2 Mengapresiasi

secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana

3. 3 Menulis

proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana

3. 4 Menulis surat

dengan memperhatikan jenis surat

3. 5 Menulis

laporan ilmiah sederhana

D. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas X, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan

olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung

(59)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

di dalamnya 1.2 Mempraktikkan keterampilan salah satu permainan olahraga beregu bola kecil dengan menggunakan alat dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri**)

1.4 Mempraktikkan keterampilan salah satu cabang olahraga bela diri serta nilai kejujuran,

menghargai orang lain, kerja keras dan percaya diri**)

2. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya sesuai dengan kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya

2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan untuk kebugaran jasmani dalam bentuk sederhana serta nilai

tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.

2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap segar

3. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya

3.1 Mempraktikkan rangkaian senam lantai dengan menggunakan bantuan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa alat

serta nilai percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab

4. Mempraktikkan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi yang baik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak dasar langkah dan lompat pada aktivitas ritmik tanpa alat serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan 4.2 Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan lengan

(60)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar estetika

5. Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah

sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya*)

5.1 Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu gaya renang serta nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras

5.2 Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat indah dari samping kolam dengan teknik serta nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras

6. Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan penyelamatan aktivitas di alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya***)

6.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan menjelajah pantai serta nilai tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong, melaksanakan keputusan kelompok

6.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan kegiatan penjelajahan di pantai serta nilai

tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong, keputusan dalam kelompok

6.3 Mempraktikkan keterampilan memilih makanan dan minuman yang sehat

7. Menerapkan budaya hidup sehat 7.1 Menganalisis bahaya penggunaan narkoba 7.2 Memahami berbagai peraturan perundangan

tentang narkoba

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

8. Mempraktikkan berbagai

keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

8.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri **)

Gambar

tabel yang cocok

Referensi

Dokumen terkait

Energi yang dihasilkan oleh sumber radiasi dapat dimanfaatkan untuk tujuan menghambat pertunasan dan pematangan serta membasmi serangga (dosis rendah) dan

In this section, we develop a firm valuation methodology to exploit variation in firm-level ratios of retained earnings to total book value to examine the direct prediction that

pengalaman diri pengalaman bersama keluarga antara lain meliputi meliputi pengalaman bersama kerabat pengalaman bersama ayah pengalaman bersama ibu pengalaman bersama kakak

Bidan desa di Puskesmas ‘X’ yang memiliki resilience tinggi adalah bidan desa yang mampu bangkit dari keadaan sulit yang mereka hadapi, mereka mampu mengatasi hambatan yang muncul

[r]

Tujuan Perkuliahan : mahasiswa mampu menjelaskan tentang berbagai gejala gangguan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini. Materi Pokok : Gejala Gangguan

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Sehubungan telah dilaksanakannya Evaluasi terhadap Penawaran Saudara untuk Kegiatan Peningkatan Jalan Boronubaen – Fatunaku (Section II) , selanjutnya akan dilaksanakan