• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Wate

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Wate"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 Matematika merupakan ilmu universal yang telah mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu, serta untuk memajukan daya pikir manusia. Matematika membekali siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis, analitis, dan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan jenjang satuan pendidikan di sekolah.

Pembelajaran matematika tidak bisa lepas dari sebuah rancangan pembelajaran yang biasa disebut dengan kurikulum. Kurikulum berperan sebagai pedoman berjalannya proses kegiatan belajar mengajar di setiap mata pelajaran tanpa terkecuali, seperti halnya pembelajaran matematika dalam KTSP. Matematika dalam KTSP di SD/MI lebih menekankan pada pencapaian kompetensi siswa dengan membangun pengetahuan (mengkontruksi) tentang keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep tersebut secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah yang sedang dipelajari.

Kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika erat kaitannya dengan taraf kemampuan berpikir siswa yang masih dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, siswa memiliki keterbatasan-keterbatasan untuk mengkoordinasikan pemikirannya. Sehingga guru membantu siswa mengkonkretkan objek matematika ke dalam lingkungan sehari-hari melalui penanaman konsep.

(2)

pelajaran yang sukar dipahami dari mata pelajaran lainnya. Pembelajaran dengan melibatkan benda-benda di lingkungan sekitar akan lebih efektif karena membuat pembelajaran nampak nyata dan mudah dipahami oleh siswa

Kenyataan saat ini di kelas 4 SD Negeri 1 Wates, Kecamatan Kedungjati, masih jauh dari kondisi ideal yang diharapkan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya nilai ulangan akhir semester mata pelajaran matematika pada semester I tahun 2017/2018 yang masih jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun presentase ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika semester 1 sebelum penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus Pada Siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

Sumber, data kelas 4 SD Negeri 1 Wates

Berdasarkan Tabel 1 dari 26 siswa yang mendapat nilai <70 ada 20 siswa atau (77%), sedangkan nilai ≥70 sebanyak 6 siswa (23%). Hasil belajar ulangan akhir semester I pada mata pelajaran matematika masih jauh dari yang diharapkan, maka perlu dilakukannya tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 75% dengan nilai KKM ≥70.

(3)

pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Selain dari guru, juga terdapat faktor lain yaitu diri siswa itu sendiri yang kurang dalam memahami konsep belajar matematika. Siswa cenderung terpaku terhadap contoh-sontoh soal yang diberikan oleh guru. Siswa tidak dapat mengerjakan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan oleh guru, walaupun sebenarnya soal yang diberikan guru memiliki taraf pemecahan masalah yang sama. Siswa terjebak dalam satu lingkaran permasalahan dan sulit mengeluarkan dirinya dari masalah tersebut, sehingga menyebabkan pemikiran siswa tidak berkembang serta tidak adanya minat dan motivasi siswa untuk belajar matematika.

Upaya dan inovasi yang telah dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa antara lain guru telah melaksanakan metode pembelajaran dengan berdiskusi, tanya jawab dan juga demonstrasi. Guru selalu memberikan contoh soal terlebih dahulu sebelum memberikan soal evaluasi kepada siswa, dan juga guru selalu memberikan remedial di setiap akhir penugasan soal. Hal ini dilakukan guru untuk dapat memperbaiki hasil belajar siswa supaya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, ditemukan beberapa masalah yang menjadi penyebab hasil ulangan harian pada mata pelajaran matematika siswa kelas 4 di SD N 1 Wates Kecamatan Kedungjati masih jauh dibawah KKM. Hal ini disebabkan karena 1) guru masih menggunakan metode ceramah ketika pembelajaran berlangsung, 2) guru tidak menggunakan media pembelajaran, 3) minat serta motivasi siswa dalam belajar matematika yang masih kurang, 4) pemahaman konsep matematika yang masih rendah, 5) ketidaktertarikan siswa dalam pelajaran matematika karena menganggap bahwa matematika sulit dipelajari karena rumus-rumus matematika yang terlalu banyak.

(4)

media gambar yaitu model pembelajaran kooperatif yang menarik untuk diterapkan kepada siswa. Selain untuk belajar, model pembelajaran ini akan menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih tinggi tentang berjalannya model pembelajaran tersebut. Rasa ingin tahu yang tinggi dimiliki oleh siswa akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perbaikan hasil belajar mereka. Penggunaan media gambar dalam pelaksanaan model pembelajaran Numbered Heads Together berisi tentang lambang dasar bilangan romawi yang digunakan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam belajar matematika.

Model pembelajaran Numbered Heads Together lebih menekankan pada struktur-struktur khusus yang sengaja dirancang dengan tujuan mempengaruhi pola interaksi siswa. Pola interaksi tersebut terjadi karena dalam model ini, membentuk siswa menjadi kelompok belajar untuk menggali serta bertukar pendapat satu sama lain. Sehingga perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut seberapa besar peningkatan model pembelajaran Numbered Heads Together terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan Pembahasan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 4 di SD Negeri 1 Wates?

1.4Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

(5)

1.4.2 Manfaat Penelitian

1.4.2.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam proses kegiatan belajar matematika. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 4 Sekolah Dasar. Selain itu penelitian berbantuan media gambar juga bermanfaat untuk referensi sebagai pengembangan media sesuai dengan materi yang diajarkan dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.4.2.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian untuk pendidik adalah melatih kemandirian untuk menyusun program pembelajaran seperti halnya pembuatan RPP, Program Semester, Program tahunan yang tidak bergantung pada kemajuan teknologi seperti mengambil rpp secara instan melalui internet. Melatih pendidik untuk kreatif dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan materi supaya pembelajaran tidak membosankan dan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu juga melatih pendidik untuk selalu melakukan pembaharuan pembelajaran mengikuti kemajuan jaman dan teknologi, seperti halnya pembaharuan model-model pembelajaran yang dirancang untuk siswa supaya siswa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.

(6)

Gambar

Tabel 1 Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus Pada Siswa kelas 4

Referensi

Dokumen terkait

Keempat : M ewajibkan kepada penerima bantuan dana penelitian untuk membuat laporan akhir hasil penelitian yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan

So that students can socialize with peers without having to leave one of the Indonesian cultural identity is “caring”, based on research from various sources of journals and

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk

The main strengths of the Market are: (1) the ability to assure trust (given by the partnership performance monitoring and utilization of historical information in

MELALUI JALUR SELEKSI BERSAMA UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017.. PROGRAM STUDI : D3

Pada kondisi yang tidak menentu, saya berani menjalankan usaha ini secara terus

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar optimasi, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap