• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Definisi Strategi - Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Definisi Strategi - Analisis Strategi Pemasaran Pada Coruca Coffee Shop"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Definisi Strategi

Strategi di definisikan sebagai pola atau tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah di rumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan (Fandy Tjiptono,2008:3).

Sementara itu Steiner dan Miner dalam Rangkuti (2013:4) mengatakan bahwa strategi merupakan respon yang terus-menerus maupun adaptatif terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan.

(2)

2.2 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:6) definisi dari pemasaran adalah : “A social and managerial process whereby which individuals and groups obtain what they need and want throught creating and exchanging products and value with others”. Yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial, dimana melalui proses tersebut individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan dan pertukaran produk serta nilai dengan individu yang lainnya.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:6) dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, Bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.

(3)

2.2.1 Konsep pemasaran

Menurut Kotler dan keller (2009:12) konsep inti dari pemasaran antara lain ialah Kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan Mercedes, tetapi hanya sedikit yang mau dan mampu untuk membayar. Perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang menginkan produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu membelinya.

2.2.2 Unsur-unsur utama pemasaran

Unsur utama dalam pemasaran modern menurut fandy tjiptono ( 2008:69) dapat klasifikasikan ke dalam 3 unsur:

1. Segmenting (segmentasi pasar)

(4)

mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogeny dalam segala aspek, ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar, namun agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik berikut

a. Dapat diukur (measureable)

Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur. Variable segmentasi tertentu memang terlalu sulit untuk diukur.

b. Besar (substantial)

Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan nilai kelompok homogeny terbesar yang memungkinkan, yang dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus untuk mereka

c. Dapat dijangkau (accessible)

Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Misalnya perusahaan parfum menemukan bahwa pengguna berat mereknya adalah wanita lajang yang bekerja sampai larut malam dan sering ke bar. Jika wanita-wanita ini tidak tinggal atau berbelanja pada tempat-tempat tertentu dan tidak dosorot oleh media tertentu, maka mereka sulit dijangkau.

d. Dapat dibedakan (differentiable)

(5)

e. Dapat diambil tindakan (actionable)

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Misalnya sebuah perusahaan penerbangan mengidentifikasi delapan segmen pasar, maka sebagai konsekuensinya, perusahaan harus dapat menyediakan sumber daya yang memadai agar sanggup mengembangkan program pemasaran yang terpisah untuk setiap segmen tersebut.

2. Targeting (Penentuan pasar)

Targeting atau penentuan pasar adalah tinakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini tentu saja program pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan karakteristik pasar sasaran yang akan di masuki

3. Positioning

Positioning berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi berkeunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan produk dan jasabpara pesaing dalam benak pasar sasaran.

Dalam melakukan positioningM.Taufiq Amir (2005:126) mengemukakan ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendapat keunggulan bersaing, yang antara lain:

(6)

Aspek-aspek yang bisa membuat produk kita berbeda cukup banyak. Mulai dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, hingga daya tahan, dan lain-lain. Misalkan pada bisnis restoran, kita meilhat banyak produk yang sama, tetapi dengan keunggulan berbeda-beda.

2. Pelayanan

Perusahaan bisa berbeda dalam hal kemudahan pemesanan, penyerahan barang. Mungkin bentuk pelayanan bisa memalui jasa instalasi, seperti perusahaan yang memasang jaringan computer di sebuah kantor.

3. Saluran

Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaan lewat saluran, milanya, saluran yang peliputnya (coverage) sangat luas. Kita bisa temukan dari pojok gang-gang sempit hingga took-toko modern. Untuk itu perusahaan harus memiliki armada-armada distribusi yang banyak dan kuat.

4. Citra (image)

(7)

5. Karyawan

Perusahaan-perusahaan tertentu menganggap karyawan sebagai variable yang sangat penting sebagai pembeda. Misalkan di sebuah perusahaan menetapkan karyawan harus memiliki kualifikasi minimal tingkat SMA, atau dengan kriteria tertentu seperti memiliki soft skill tertentu.

2.2.3 Lingkungan Pemasaran

Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar (eksternal) maupun di dalam (internal) perusahaan,M.Taufiq Amir (2005:29) membaginya kedalam dua kelompok, yaitu lingkungan makro dan mikro.

A. Lingkungan Makro

Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang memengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Biasanya, ia memengaruhi lingkungan mikro terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro sendiri terdapat faktor-faktor yans sebagai berikut:

1. Demografis

Aspek ini merupakan segala sesuatu yang terkait dengan populasi manusia, mulai dari jumlah, kepadatan, lokasi, usia dan kelompok usia, gender, ras ,pekerjaan, dan berbagai ukuran lainnya.

2. Perekonomian

(8)

memengaruhi pendapatan masyarakat. Di sisni, pendapatan menjadi factor kunci. Jika orang tidak mempunyai pendapatan yang cukup, ia tidak akan memiliki daya beli. Dan artinya produk yang kita tawarkan tidak akan dibeli.

3. Lingkungan Alam

Lingkungan alam juga menjadi penting. Citra perusahaan dan produk, bisa terpengaruh oleh sikap dan perhatian kita pada lingkungan alam. Selain itu, perhatian pemasar pada sumber daya alam, juga dapat terkait dengan jaminan pengadaan bahan baku.

4. Teknologi

Pemahaman terhadap pengaruh teknologi, baik terhadap prilaku konsumen, maupun terhadap proses bisnis yang kita jalani sangat menentukan. Dengan teknologi, kita dapat mengembangkan produk-produk baru, dan meraih peluang baru

5. Politik

(9)

6. Sosial Budaya

Budaya berkaitan dengan intuisi dan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai dasar masyarakat, persepsi, preferensi, dan prilaku. Dengan demikian pengaruh yang diberikan pada kita sebagai pemasar sngat kuat dan luas. Pada prinsipnya, ada dua nilai budaya yang menjadi perhatian, yaitu nilai inti (core values). Nilai inti biasanya tidak terlalu banyak mengalami pergeseran. Kalaupun berubah biasanya tak terlalu banyak pergeseran. Selanjutnya adalah Secondary values, nilai ini relative sering berubah. Misalkan, kadang-kdang gaya hidup ada yang mendadak berubah. Bagi pemasar yang penciumannya kuat, perubahan ini selalu diantisipasi

7. Tren

Ini satu lagi yang dapat memengaruhi secara tidak langsung, tetapi dapat menentukan kelangsungan pemasaranperusahaan. Ada kecenderungan yangharus “dibaca” oleh orang pemasaran. Untuk itu, cara melihat yang kreatif dibutuhkan di sini. Kecenderungan-kecenderungan baru adalah tren yang anda lihat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Lingkungan Mikro

Berbeda dengan elemen lingkungan makro, elemen lingkungan mikro memberikan pengaruh langsung pada aktivitas pemasaran perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan mikro antara lain:

(10)

Dalam hal pemasaran, bagian lain seperti bagian keuangan, produksi, SDM, harus mendukung usaha pemasaran. Jika pemasaran produk tidak berhasil, artinya semua bagian-bagian tersebut tidak berkerja dengan baik. Setiap bagian harus saling mendukung pemasaran.

2. Pemasok

Pemasok mempunya peran tersendiri. Adakalanya kelangsungan hidup bagian pemasaran, bahkan perusaan kita, tergantung dari pemasok. Pemasok memegang peranan penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan barang akan member dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.

3. Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran adalah rekanan kita yang membantu dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir.

4. Pelanggan

(11)

5. Pesaing

Dunia bisnis adalah dunia yang keras. Salah satu yang membuat dunia ini penuh intrik adalah karena persaingan. Jika kita memasarkan sesuatu, dan sukses, jangan berharap kita bisa melenggang dalam waktu yang lama.

6. Publik

Publik adalah khalayak ramai secara umum. Ada public yang terkait dengan urusan keuangan, media masa, dan masyarakat sekitar tempat produksi, masyarakat yang menjadi sasaran kita.

2.2.4 Proses Pemasaran

Menurut suharno dan yudi sutarso (2010:4) Proses pemasaran terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memahami kebutuhan dan keinginan pasar

Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah memahami pasar dan mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Aspek ini penting dilakukan untuk menentukan penawaran produk apakah yang tepat dan memberikan nilai kepada pasar.

b. Merancang strategi pemasaran yang berorientasi pelanggan

(12)

c. Mempersiapkan rencana dan program pemasaran terintegrasi

Program pemasaran terintegrasi merupakan seluruh aktivitas yang disusun dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang biasanya adalah terdiri dari empat elemen yaitu kegiatan terkait dengan produk, menentukan harga, distribusi dan promosi.

d. Membangun hubungan dengan pelanggan.

Membangun relasi dengan pelanggan adalah langkah paling penting dalam kegiatan pemasaran. Model kerelasian pelanggan telah popular dikembangkan yaitu hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) atau CRM.

e. Mendapat nilai dari pelanggan

(13)

Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Sumber:Kotler dalam Suharno dan yudi Sutarso (2010:4) 2.3 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (1997:46) bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan. Produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran

Menurut Sunarto (2004: 42) bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “Empat P”. Product, price, place, dan promotion (produk, harga, distribusi, dan promosi):

1. Product

Pemasaran tentu saja dimulai dengan suatu produk. Produk adalah suatu barang,jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

(14)

seorang konsumen. Menurut Sunarto (2004: 42) produk artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. 2. Price

Suatu produk memilih harga yang paling sesuai untuk dijual, kadang-kadang adalah suatu tindakan penyeimbang. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya. Di sisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling kepada produk-produk lain. Menurut Widiana (2010: 75) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peranan harga dalam keadaan persaingan yang makin ketat sangatlah penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.

3. Place

(15)

4. Promotion

Komponen yang paling nyata dalam bauran pemasaran adalah promosi yang berkaitan dengan tekhnik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Menurut Widiana (2010: 70-71) Promotion adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.4 Strategi Pemasaran

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan-pendekatan (strategi) yang tepat dalam memasarkan produk agar dapat menjamin kelangsungan ataupun dapat mengembangkan usaha yang di jalaninya. Pelaksanaan strategi pemasaran membutuhkan adanya suatu formulasi strategi pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat terfokus. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, pada usaha berskala kecil ataupun mikro juga membutuhkannya agar dapat bersaing.

(16)

Definisi strategi pemasaran yang dikemukakan oleh oleh Kotler dan Amstrong (2001:71) : “A marketing strategy is the marketing logic whereby the the company hopes to achieve its marketing objectives. it consists of specific strategies for target markets, positioning, the marketing mix, and marketing expenditure levels”. Yang dapat diartikan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk mencapai tujuan pemasaran. terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, positioning, bauran pemasaran, dan biaya pemasaran yang diperlukan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa strategi pemasaran ialah pendekatan-pendekatan yang di lakukan oleh perusahaan baik secara eksplisit maupun implisit untuk mencapai tujuan pemasaran dan bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

Tujuan strategi pemasaran menurut Orville C.Walker,jr dan kawan-kawan ( 1995:12) tujuan dari strategi pemasaran adalah : “The primary purpose of marketing is to effectively allocate and coordinate marketing resource and activities to accomplish the firm's objectives within a specific produck market”. Yang kurang lebih dapat diartikan bahwa tujuan utama pemasaran adalah untuk secara efektif mengalokasikan dan mengkoordinasikan sumber daya pemasaran dan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam pasar produk tertentu.

(17)

pemasaran suatu perusahaan menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut:

a. Faktor lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada bisnis perusahaan. Selain itu faktor-faktor seperti perkembangan tekhnologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan factor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

b. Faktor pasar

Perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, trend dalam system distribusi, pola prilaku konsumen, permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini atau yang dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

c. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

(18)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat di dasarkan pada faktor-faktor seperti tekhnologi,sumber daya financial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki. e. Prilaku konsumen

Prilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, dan penentuan strategi promosi. Analisis prilaku konsumen dapat dilakukan dengan riset pasar. Baik melalui observasi maupun metode Survai.

f. Analisis Ekonomi

Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan mendapat laba. Analisis ekonomi terdiri atas analisis terhadap komitmen yang diperlukan, analisis BEP (break event point), penilaian resiko/laba, dan analisis ekonomi pesaing.

2.5 Jenis-jenis strategi pemasaran

Menurut fandy tjiptono (2008:65) setiap perusahaan memiliki tiga kemungkinan pandangan terhadap strategi pemasaran dalam melayani pasarnya, yaitu

(19)

Strategi ini sering disebut pula stretegi agregasi pasar atau pemasaran tidak terdiferensiasi. Strategi ini didasarkan pada filosofi mass market, yang menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual.

2. Product-variety (Differentiated Marketing)

Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya kualitas, ukuran, model, warna, atau cirri-cirinya.

3. Target Marketing

Dalam target marketing, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen tersebut.

2.6 Analisis Swot

(20)

perusahaan disebut analisis SWOT. Elemn-elemen dalam analisis SWOT antara lain ialah:

a. Kekuatan

Menurut situmorang (2009:240) kekuatan adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting.

b. Kelemahan

Menurut Situmorang (2009:240) kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.

c. Peluang

Menurut Kotler &keller (2009:52) Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana perusahaan mempunyai protabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.

d. Ancaman

Menurut Kotler &keller (2009:55) Ancaman lingkungan (environmental threat) adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba.

(21)

Menurut rangkuti (2013:26) setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (internal strategic factor analisis summary) di susun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kernagka Strength and weakness perusahaan. Tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posos strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk dalam kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya denganrata-rata industri, nilainya 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

(22)

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

(23)

5.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti (2013:27)

2.8 Matrik EFAS (External Factor Analysis Summary)

Menurut rangkuti (2013:24) berikut cara menyusun Matrik EFAS: a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (Poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1. Pemberian rating nilai ancaman adalah sebaliknya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.

(24)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.2 EFAS Faktor-faktor

Strategi eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating

Komentar

Kekutan: 1.

2. 3. 4. 5.

Kelemahan: 1.

(25)

4. 5.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti (2013:26

2.9 Matriks SWOT

Menurut Rangkuti (2013:83) Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set alternatif strategi.

Tabel 2.3 Matriks SWOT IFAS

EFAS

STRENGH (S)

Tentukan faktor-faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNIES (O)

Tentukan faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

(26)

Tentukan faktor ancaman eksternal

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghilangkan

ancaman Sumber: Rangkuti (2013:83)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pemasaran
Tabel 2.1 IFAS
Tabel 2.2 EFAS
Tabel 2.3 Matriks SWOT

Referensi

Dokumen terkait

memberikan pendapatan bagi perusahaan, harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan harga merupakan unsur bauran pemasaran yang fleksibel artinya dapat berubah

Pemasaran merupakan proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Cakupan kegiatan pemasaran

Positioning merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu strategi pemasaran karena ini akan menentukan persepsi dari konsumen terhadap produk atau jasa

a) Mass Marketing (Pemasaran Massal), yaitu produsen akan memproduksi, mendistribusikan, serta mempromosikan satu jenis produknya secara masal kepada semua konsumen.

Kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen akan berubah secara terus- menerus, sehingga seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan yang seksama tentang perilaku

Untuk memenangkan persaingan, setiap perusahaan harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik, yaitu dengan menggunakan suatu strategi pemasaran yang

Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen.Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu

Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang terdiri dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen, menentukan produk yang akan dijual, menentukan harga produk yang sesuai,