• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL ELEKTROLISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL ELEKTROLISIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Penelitian

Elektrolisis Larutan KI,

CuSO4, NaCl, dan KBr

Oleh:

Ayuna Santika Putri (XII MIPA 7/6) Dea Afianingrum (XII MIPA 7/10) Dimas Agung Prabowo (XII MIPA 7/12)

Evy Isnaeni (XII MIPA 7/13)

Guru Pembimbing:

Ali Amron, S.Pd

SMA NEGERI 1 KOTA BLITAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk pada penulis, sehingga penulisan tugas yang berjudul “Laporan Penelitian Elektrolisis Larutan KI, CuSO4, NaCl, dan KBr” ini dapat terselesaikan

dengan baik dan lancar.

Proses penulisan tugas ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ali Amron, S.Pd. , selaku Guru Kimia.

Penulisan tugas ini masih banyak kekurangan, baik isi maupun bahasanya mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran diperlukan penulis untuk menyempurnakannya.

Semoga amal baik mereka diterima dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya, semoga tugas ini berguna untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca.

Blitar, Oktober 2015

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya aliran elektron yang ditimbulkan oleh konversi energi kimia, melalui pemisahan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari suatu redoks, menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel elektrokimia dibedakan menjadi sel volta (sel galvani) dan sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Sel volta melibatkan reaksi redoks spontan yang menghasilkan perubhan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan sel elektrolisis melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan arus listrik dari luar.

Reaksi elektrolisis terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit. Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai penguraian ion-ion yang disebabkan arus listrik. Bila elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katoda , sedangkan anion dioksidasi di anoda.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? 2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis, terutama pada elektroda (katoda dan anoda).

1.4 Manfaat Penelitian

(4)

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Elektrolisis

Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia tidak spontan dapat terjadi. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia atau tempat di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan. Prinsip dasar elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) dan tidak memerlukan jembatan garam seperti sel volta. (sel elektrokimia).

2.2 Faktor-Faktor Elektolisis

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi elektrolisis, di antaranya adalah:

1. Overpotensial

Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan. Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.

2. Jenis elektroda

Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina (Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pt, C, dan Au). Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.

3. Reaksi elektroda yang bersamaan

Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis. 4. Keadaan pereaksi

Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda dari nilai standar. Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).

(5)
(6)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Kota Blitar pada Senin, 28 September 2015.

3.2 Objek Penelitian

Pada penelitian elektrolisis larutan elektrolit yang di uji adalah larutan KI, larutan NaCl, larutan CuSO4, dan larutan KBr dengan elektode C.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Pada bagian berikut, disajikan alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian. Alat

1. Power supply 2. Statif

3. Tabung pipa u

4. Elektrode karbon 2 buah 5. Penjepit buaya 2 buah 6. Gelas kimia

7. Pipet

Bahan

1. Larutan CuSO4 (Aquades + CuSO4)

2. Larutan KI (Aquades + KI) 3. Larutan NaCl (Aquades + NaCl) 4. Larutan KBr (Aquades + KBr)

5. Fenolftalein (PP)  indikator basa dengan trayek pH 8,3-10,00

3.4 Prosedur Penelitian

Pada bagian berikut, disajikan langkah kerja dalam penelitian elektrolisis

1. Menyiapkan alat dan bahan.

(7)

4. Memasukkan larutan KI pada pipa U hingga diperkirakan elektrode bisa tercelup.

5. Memasang ujung penjepit buaya ke elektrode C.

6. Memasang ujung penjepit buaya yang lain ke power supply arus DC. 7. Meneteskan PP 2 tetes pada larutan di setiap mulut pipa U

8. Memasukkan kedua elektrode karbon pada setiap mulut pipa U hingga tercelup pada larutan

9. Menghidupkan power supply dimulai dari voltase yang terendah. 10. Menaikkan voltase secara bertahap.

11. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada kedua elektrode

12. Mengganti larutan KI dengan larutan CuSO4 dengan cara membuang larutan

KI kemudian mencuci bersih pipa U lalu mengkeringkannya.

13. Mengulangi langkah 4-12 sampai semua larutan (larutan NaCl, KBr, CuSO4)

selesai dielektrolisis.

(8)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Pada bagian ini disajikan data-data dari hasil penelitian sel elektrolisis larutan KI, larutan NaCl, larutan CuSO4, dan larutan KBr dengan elektode C.

No Lar

Setelah ditetesi PP anoda dan katoda tidak berubah warna.

(9)

C

Warna merah muda kuat di sekitar elektrode.

Anoda :

Timbul warna samar biru hijau muda.

Warna merah muda kuat di sekitar elektrode.

Larutan KI adalah larutan elektrolit yang dapat diuji menggunakan alat uji elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada Anoda muncul gelembung-gelembung gas. Gas yang muncul pada anoda adalah gas I2 . Pada Anoda larutan berubah

kuning kecoklatan, hal ini menandakan bahwa pada anoda, reaksi elektrolisis larutan KI membuat elektroda menguraikan 2I- menjadi I

2(g) + 2e-. Adapun bau yang muncul di daerah

anoda adalah seperti bau betadine (obat merah). Sedangkan gas yang muncul pada katoda adalah gas H2. Warna merah muda kuat yang muncul menandakan adanya basa yaitu OH-.

Larutan CuSO4 dapat diuraikan menjadi Cu2+ + SO42-. Pada anoda muncul

gelembung-gelembung gas yaitu gas O2. Setelah ditetesi PP reaksi elektrolisis larutan CuSO4 tidak

mengubah warna karena mengandung asam yaitu H+. Pada katoda muncul endapan warna

coklat yaitu endapan logam Cu.

(10)

samar biru hijau muda yang menandakan bahwa di anoda terdapat gas Cl2. Di sekitar daerah

anoda tercium bau seperti kaporit. Sedangkan gas yang muncul pada katoda adalah gas H2.

Warna merah muda kuat yang muncul menandakan adanya basa yaitu OH-.

Larutan KBr merupakan larutan elektrolit sehingga dapat dielektrolisis. Menurut data penilitian yang telah diperoleh pada anoda muncul gelembung-gelembung gas. Gas yang muncul pada anoda adalah gas Br2 . Pada anoda terdapat kuning yang menandakan bahwa di

anoda terdapat gas Br2. Pada katoda timbul gelembung gas yang lebih banyak daripada anoda,

gas tersebut adalah gas H2. Warna merah muda kuat yang muncul menandakan adanya basa

(11)

BAB V

PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan

Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Larutan KI mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada anoda terjadi oksidasi. Pada elektrolisis larutan KI terjadi oksidasi ion I-, karena

anion I- lebih mudah teroksidasi dari pada air. Pada katoda terjadi reduksi H 2O

menjadi ion OH- dan gas H 2.

b. Larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada

katoda terjadi reduksi. Pada ektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+), ion Cu2+

tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H2O karena H2O lebih mudah teroksidasi

dari pada asam oksi yang ada pada larutan yaitu SO42-.

c. Larutan NaCl mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+.

Pada anoda terjadi oksidasi ion Cl-, karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi

daripada air (H2O).

d. Larutan KBr mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion K+.

Pada anoda terjadi oksidasi ion Br-, karena kation Br- lebih mudah teroksidasi

daripada air (H2O).

Dalam penelitian elektrolisis larutan KI, CuSO4, NaCl, dan KBr dapat diamati

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2/Edisi Ketiga.

Jakarta:Penerbit Erlangga.

Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta:Esis.

Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta:PT Graha Cipta Karya.

Wikibook. Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimi. Oktober 2015.

http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Elektrokimia

(13)

LAMPIRAN Alat dan Bahan

Penjepit buaya 2 buah

statif Gelas Larutan

Larutan KI Elektroda Tabung Pipa U

Power Supply

(14)

Proses Elektrolisis

Larutan KI

Larutan CuSO4

Larutan NaCl

Larutan KBr

Sebelum dielektrolisis

Sesudah dielektrolisis

Sebelum dielektrolisis

Sesudah dielektrolisis

Timbul endapan warna coklat

Sebelum dielektrolisis

Timbul warna biru hijau muda, sesudah dielektrolisis

Sebelum dielektrolisis

Referensi

Dokumen terkait

Katalis adalah zaat yang mengubah lintasan (mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar

Rangkaian sel Volta tersusun dari dua buah elektroda logam yang dicelupkan dalam larutan elektrolit sehingga mampu mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara

pemisahan logam  Reaksi-reaksi dalam elektrolisis  Teliti dalam menjelaskan terjadinya perubahan energi yang dilepaskan pada reaksi redoks menjadi energi listrik,

Dasar dari penggunaan elektrolisis adalah pada saat Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat...

pada proses elektrolisis terjadi reaksi kimia jika dialiri arus listrik searah yaitu reaksi oksidasi dan reduksi pada elektrodanya, Ion-ion dalam larutan elektrolit ditarik

Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis.. Faktor yang menentukan reaksi

Katode Anode Katode Anode 1 1 Larutan KI Larutan KI Mula-mula larutan KI Mula-mula larutan KI  berwarna kuning  berwarna kuning  pucat. Larutan PP : Larutan PP : Larutan KI

Dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia oleh arus listrik atau yang disebut dengan elektrolisis reaksi terjadi pada dua tempat yakni pada katoda