• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK DAN ORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK DAN ORAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kondisi ekonomi yang rendah membuat suatu masalah yang serius dalam keinginan untuk bersekolah. Kemiskinan, keterlebelakangan, lingkungan yang non formalis membuat pendidikan itu terasa tak penting jika suatu pendidikan tidak menghasilkan uang. Menurut mereka uang adalah segalanya ketimbang ilmu, dengan uang kita dapat bertahan hidup untuk memberi kebutuhan dan kecukupan hidup. Mereka tidak mengerti apa itu pendidikan? Apa itu sekolah? Padahal di era serba modern ini perlu adanya pendidikan agar tidak mudah terjerumus dan tertipu oleh kebodohan mereka dalam menggeluti dunia ini yang serba keras.

Dahulu pra proklamasi sangat sulit untuk bersekolah karena di bayang-bayangi oleh para penjajah yang terus menerus menekankan untuk bekerja, tidak ada satupun bangsa Indonesia yang boleh untuk bersekolah kecuali orang-orang yang berdarah biru atau keturunan bangsawan. Bukti sejarah itu membuktikan bahwa penjajah haruslah tinggi derajatnya dengan orang Indonesia, atau dalam artian orang yang berilmu lebih tidak mudah di bodohi ketimbang orang yang tak berilmu. Hal ini membuktikan rasa gelisah jika bangsa Indonesia belajar akan membuat mereka terkalahkan. Bangsa Indonesia dahulu berjuang mati-matian agar dapat bersekolah meski harus menempuh jarak yang jauh dan dalam kondisi yang genting karena dalam masa penjajahan.

(2)

Tetapi pada zaman sekarang banyak sekali anak-anak muda yang lebih banyak bermain daripada belajar, kemajuan tekhnologi membuat mereka menjadi dan merasa malas untuk belajar, tidak seperti dahulu walaupun sekarang Pemerintah telah memberikan bantuan berupa BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ) atau Pendidikan gratis bagi siapapun tanpa mengenal derajat mereka, tapi masih banyak yang menyia-nyiakannya . Tekhnologi membuat para pemuda lupa akan pentingnya belajar. Hal ini sebenarnya adalah penjajahan secara perlahan-lahan dengan tujuan agar malas untuk bekerja dan belajar , maka dari itu perlu kita sadari jangan jadi pemakai dari tekhnologi tersebut karena tidak akan membuat kita cerdas tetapi jadilah pencipta. Oleh karena itu belajarlah dan bersekolahlah dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hak dan keadilan dan rasa kepuasan diri atas hasil yang di dapatkan nantinya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan mengenai fenomena pentingnya pendidikan, ada banyak hal yang melatar belakanginya yaitu di antaranya kondisi terpuruknya ekonomi.

Berbagai persoalan tentang pentingnya pendidikan memunculkan pertanyaan :

1) Bagaimana pandangan orang tua dan anak-anak tentang pentingnya pendidikan?

2) Hambatan-hambatan apa sajakah yang di hadapi oleh orang tua dan anak-anak dalam rangka untuk mendapatkan pendidikan?

3) Solusi apakah yang dapat membuat orang tua dan anak sadar akan pentingnya pendidikan?

C. TUJUAN RISET

Berdasarkan fenomena di atas , penelitian ini bertujuan :

(3)

2) Menjelaskan bahwa kondisi ekonomi bukan lah suatu penghambat untuk mendapatkan pendidikan.

3) Dapat mengetahui solusi dalam menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pendidikan.

D. METODE PENELITIAN

(4)

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

- Definisi Pendidikan

Menurut Horne mendefinisikan pendidikan sebagai proses penyesuaian yang berlangsung secara terus menerus bagi perkembangan intelektual, emosional dan fisik manusia.

Frederick J. McDonald mendefinisikan pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk menguabah perilaku manusia (Human Behavior). Perilaku dimaksud berupa setiap tanggapan atau perbuatan seseorang.

Rechey (1968) mengemukakan bahwa istilah pendidikan (education) berkaitan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa generasi muda kearah peran-peran baru bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya di masyarakat.

Pendidikan pada intinya merupakan proses penyiapan subjek didik “ bertanggung jawab” mengandung makna, bahwa subjek didik dipersiapkan untuk menjadi manusia yang berani berbuat dan berani pula bertanggung jawab atas perbuatannya. Definisi-definisi ini menggiring kita pada beberapa kesimpulan. Pertama, pendidikan adalah proses kemanusiaan dan pemanusiaan secara simultan. Kedua, pendidikan adalah proses sosial yang dibangun untuk menggali dan mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi insan berperadaban. Ketigaa, pendidikan adalah proses interaksi manusiawi yang dilakukan oleh subjek dewasa untuk menumbuhkan kedewasaan pada subjek yang belum dewasa dengan menggunakan potensi yang ada dan yang sesuai. Keempat,

(5)

pengetahuan yang terjadi baik dalam skema kelembagaan maupun pada proses sosial pada umumnya.1

Bagi Don Berg (2010), dalam paham masyarakat umum pendidikan hanyalah penyampaian pengetahuan, ketrampilan dan informasi dari guru kepada siswa. Menurutnya definisi ini tidak memadai untuk menggambarkan apa yang sebenarnya penting tentang keberadaan pendidikan dan menjadi berpendidikan. Menurut Berg, definisi yang tepat tentang pendidikan adalah proses menjadi orang yang berpendidikan. Menjadi orang yang berpendidikan berarti manusia menjalani proses pencerdasan dan pengembangan potensi secara kontinyu dan optimum.

Manusia berpendidikan dapat melihat secara akurat, berpikir jernih dan bertindak secara efektif untuk mencapai tujuan dirinya sesuai dengan dan aspirasi. Pendidikan adalah proses kartografi kognitif, pemetaan pengalaman dan menemukan berbagai rute yang dapat diandalkan untuk mengoptimasi pemikiran dan potensi yang belum optimal. Karenanya, gagasan bahwa pendidikan hanya di definisikan sebagai transmisi pengetahuan, keterampilan dan informasi dari guru kepada siswa adalah sesat.2

- Pendidikan sebagai Objek Formal Pendidikan

Objek formal ilmu pendidikan adalah pendidikan, yang dapat diartikan secara maha luas, sempit, dan luas terbatas. Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya.

1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan (Bandung : CV Alfabeta, 2010), hlm. 3.

(6)

Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsug sepanjang hidup (lifelong) sejak lahir (bahkan sejak awal hidup dalam kandungan) hingga mati.

Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan (schooling). Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, disamping keluarga, dunia kerja, Negara, dan lembaga keagamaan . oleh karena itu pendidikan dalam arti sempit adalah pengaruh yang di upayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social mereka . jelas kiranya bahwa definisi pendidikan dalam arti sempit secara tersurat atau tersirat memperlihatkan keterbatasan dalam waktu, tempat, bentuk kegiatan dan tujuan dalam proses berlangsungnya pendidikan.

Semangat definisi alternatif terdapat dalam definisi pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta penjelasannya. Definisi pendidikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dinyatakan secara tersurat pada pasal 1, ayat (1), dengan rumusan sebagai berikut : “ pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan , dan / atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang”.

3

- Pendidikan sebagai penyadaran

Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Ahmad D. Marimba, mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasamani dan rohani anak didik menuju kepribadian yang utama. Jadi,

(7)

pendidikan dapat diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadian manusia sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimananpun sederhananya suatu peradaban didalamnya pasti berlangsung apa yang disebut dengan proses pendidikan. Karenanya, pendidikan telah ada sepanjang umat manusia.

Di samping karena pendidikan sangat penting bagi umat manusia , juga pendidikan merupakan bagian terpenting bagi Negara maupun pemerintah. Pada era reformasi ini, pembaruan demi pembaruan selalu diupayakan agar pendidikan benar-benar memberikan kontribusi yang signifikan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi cita-cita setiap oran yang mencintai perbaikan karena pendidikan merupakan salah satu media dalam mengangkat kualitas masyarakat dan menyadarkan mereka untuk dapat menuju kebahagiaan dan kesempurnaan kehidupan.4

B. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Perlu kita pikirkan bersama, bahwa pendidikan merupakan kebutuhan hajat orang banyak. Kebutuhan pendidikan merupakan hak azazi manusia semua pihak perlu memikirkan bagaimana mutu pendidikan setiap tahunnya meningkat. Oleh sebab itu persolan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, pemerintah, masyarakat, orang tua dan anak didik itu sendiri.

Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan. Komitmen pemerintah tersebut tentunya penting di dukung hanya perlu di ingat, untuk memajukan mutu pendidikan tidak cukup diandalkan dengan alokasi dana yang besar saja. Kalau tidak di barengi dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang benar, serta dikelola orang-orang yang benar, maka jelas akan tidak efektif dan efisien.5

4 Baharuddin, Pendidikan Psikologi Perkembangan (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2009), hlm. 226.

(8)

Dari berbagai pernyataan-pernyataan di atas dapat di temukan hasil dan jawaban atas rumusah masalah berdasarkan penelitian yang kami teliti adalah sebagai berikut :

- Pembahasan Penelitian

Di daerah yang kami teliti yaitu di desa Margasari kab. Tegal, kami menemukan seorang narasumber untuk di teliti tentang Pendidikan. Dia adalah seorang wanita tua bernama Mbok Minah, berumur sekitar 60 an . Dia bekerja sebagai Pembantu rumah tangga, mbok Minah memiliki 7 anak diantaranya 5 perempuan dan 2 laki-laki. Tetapi 2 anak perempuannya yang sulung telah meninggal dunia.

Menurut Mbok Minah, pendidikan tidaklah penting karena tidak menghasilkan uang tetapi menghabiskan biaya. Menurutnya dahulu yang utama di cari adalah uang untuk kebutuhan hidup bukanlah ilmu, karena dia hidup dalam kondisi serba kekurangan dan lagi untuk memberi makan anak-anaknya.

- Penyelesaian Masalah

1. Pandangan orang tua dan anak terhadap Pendidikan

- Secara material

Sebagian besar orang tua dan anak setuju bahwa pendidikan itu penting, karena dengan pendidikan dapat memberi wawasan yang luas dan mencerdaskan . di samping itu pendidikan merupakan dasar paling utama untuk mencapai kesuksesan dan juga dengan bekal adanya pendidikan kita menjadi orang yang terpandang karena wawasan pengetahuan yang luas.

- Secara immaterial

(9)

mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan. Masalah sekolah atau tidak itu urusan belakang yang penting kita tidak kelaparan. Perjuangan hidup adalah yang harus di lakukan untuk menghadapi kehidupan di dunia nyata.

2. Hambatan orang tua dan anak dalam memperoleh Pendidikan

- Kemiskinan,

- Tidak ada kemauan dari pihak orang tua untuk anaknya,

- Tidak adanya dorongan (Motivasi,

- Lingkungan yang tidak mendukung.

Adapun Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu :

1. Rendahnya sarana fisik, 2. Rendahnya kualitas guru, 3. Rendahnya kesejahteraan guru, 4. Rendahnya prestasi siswa,

5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, 6. Mahalnya biaya pendidikan.6

- Solusi agar orang tua dan anak sadar akan pentingnya pendidikan, adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan bahwa dengan adanya pendidikan kita dapat mempelajari dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang penting.Pendidikan sangat penting kita dapatkan, karena jika kita tidak mengetahui dan mendapatkan ilmu kita akan mudah di tipu dan di permainkan oleh orang.

6 (

(10)

2. Mengutarakan bahwa masalah ekonomi bukanlah kendala untuk mendapatkan pendidikan, tetapi minat dari anak dan dorongan dari orang tualah yang terpenting.

3. Menjelaskan bahwa pendidikan akan membawa dampak yang baik bagi anak dan orang tua di masa yang akan datang.

4. Menjelaskan bahwa dengan pendidikan, orang lain akan mudah mengenal kita, dan mendapatkan suatu pekerjaan yang layak dan menguntungkan di masa yang akan datang.

- Arti Penting Pendidikan

Adanya Pendidikan itu karena di butuhkan dalam memenuhi kegiatan mencari kebenaran dan arti sebuah permasalahan, individual seyogyanya menambahkannya kedalam suatu keharusan. Arti pendidikan adalah wujud dari belajar. di jelaskan dalam surat al-Alaq ayat 1 yakni “iqra” artinya bacalah. Hal ini di maksudkan bahwa bacalah di sini adalah “li ta’allum” (belajar) , memberi pengertian agar seluruh makhluk hidup yang berakal supaya belajar mencari ilmu sampai benar-benar mengetahui beberapa arti dan seberapa luasnya ilmu yang di miliki sang pencipta.

Living is learning, merupakan sepenggal kalimat yang dikemukakan oleh Havighurst (1953). Dengan kalimat tersebut memberikan. Dengan kalimat tersebut memberikan suatu gambaran bahwa belajar merupakan hal yang sangat penting, sehngga tidaklah mengherankan bahwa banyak orang ataupun ahli yang membicarakan masalah belajar. Hampir semua pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku manusia dibentuk, diubah, dan berkembang melalui belajar. kegiatan belajar dapat berlangsung di mana dan kapan saja, di rumah, di sekolah, di pasar, di took, di masyarakat luas, pagi, sore, dan malam. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa belajar merupakan masalah bagi setiap manusia.7

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung : CV Alfabeta.

Donna, Erica. 2010, “Kendala Pendidikan di Indonesia”. ( http://pendidikan-erica.blogspot.com). Di akses, 18 April 2013.

Hardjo, Mudya. 2002. FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Isjoni. 2007. Saatnya Pendidikan kita Bangkit. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini peneliti ingin mencoba membuat sebuah aplikasi pembelajaran sholat untuk anak SD karena anak jaman sekarang lebih banyak bermain dari pada belajar khususnya

Sebenarnya, dari jawaban yang didapat, itu semua bukanlah menjadi penghalang anak untuk membaca sebuah buku cerita, karena di zaman sekarang sekarang, membaca

idealnya memiliki fasilitas belajar dan bermain yang seimbang mengingat siswa TAUD adalah anak usia dini yang masih senang akan bermain. Untuk mencapai kondisi

media elektronik yang sangat mempengaruhi anak dalam bermain. Banyak stasiun televisi yang menayangkan program acara yang.. menarik untuk anak-anak. Berbagai informasi

Beberapa anak muda pada zaman sekarang sudah masuk dalam partai politik tetapi kebnayakan anak tersebut tidak konsisten dengan satu partai politik ,mereka masih mudah

Ketika siswa mengikuti proses pembelajaran matematika yang berlangsung di sekolah, mereka merasa jenuh akan pelajaran matematika, sama sekali tidak tertarik, malas

Zaman modern ini membuat anak-anak sekarang lebih menyukai bermain gawai dibanding membaca buku-buku cerita anak yang sesuai dengan usia mereka.. Akibatnya,

Ada beberapa cara yang dikemukakan oleh Sulaiman (2006 : 52), dalam meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka, yaitu: 1) Dengan mengontrol