OLEH
I. HIMPUNAN II. BILANGAN III. FUNGSI
IV. FUNGSI LINIER
V. FUNGSI KUADRAT
VI. PENERAPAN FUNGSI DALAM BISNIS DAN
EKONOMI
VII. MATRIK DAN DETERMINAN
VIII. PENGGUNAAN MATRIK & DETERMINAN
Himpunan (set) adalah kumpulan
objek-objek yang berbeda.
Objek di dalam himpunan disebut elemen,
Enumerasi
Simbol-simbol Baku
Notasi Pembentuk Himpunan
Himpunan Kosong
Himpunan Bagian (
Subset
)
Himpunan yang Sama
Himpunan yang Ekivalen
Himpunan Saling Lepas
Irisan (
intersection
)
Gabungan (
union
)
Komplemen (
complement
)
Selisih (
difference
)
Beda Setangkup (
Symmetric
Difference
)
1
. Hukum identitas
-
A
ᴗ
Ø = A
-
A
ᴖ
U = A
2.
Hukum
null
/dominasi:
-
A
ᴖ
Ø
= Ø
-
A
ᴗU = U
3.
Hukum komplemen:
- A
ᴗ
A
= U
- A
ᴖ
A
= Ø
4.
Hukum idempoten:
-
A
ᴗ
A
=
A
-
A
ᴖ
A
=
A
5.
Hukum involusi:
- (A)=
A
6. Hukum penyerapan (absorpsi): - Aᴗ (Aᴖ B) = A
-Aᴖ (Aᴗ B) = A 7. Hukum komutatif:
- Aᴗ B = Bᴗ A - A ᴖB = B ᴖA 8. Hukum asosiatif:
- Aᴗ (B ᴗC) = (Aᴗ B) ᴗ C - Aᴖ (Bᴖ C) = (Aᴖ B) ᴖ C 9. Hukum distributif:
- Aᴗ (Bᴖ C) = (A ᴗB) ᴖ (Aᴗ C) - Aᴖ (Bᴗ C) = (Aᴖ B) ᴗ (A ᴖC) 10 Hukum De Morgan:
- A ᴖ B = A ᴗ B - A ᴗ B = A ᴖ B 11 Hukum 0/1
- Ø = U
Prinsip dualitas: dua konsep yang berbeda
dapat dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar
Prinsip Dualitas pada Himpunan
Misalkan
S
adalah suatu kesamaan (
identity
) yang
melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti , , dan
komplemen. Jika
S
* diperoleh dari
S
dengan mengganti
,
,
U, U
, sedangkan komplemen dibiarkan
Untuk dua himpunan A dan B:
A B = A + B – A B
A B = A +B – 2A B
Partisi dari sebuah himpunan A adalah
sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1, A2, … dari A sedemikian sehingga:
a. A1 A2 … = A, dan
• Himpunan yang elemennya boleh berulang
(tidak harus berbeda) disebut himpunan ganda (multiset).
• Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2,
3, 4}, {}.
• Multiplisitas dari suatu elemen pada
himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda.
Himpunan (set) merupakan contoh khusus
dari suatu multiset, yang dalam hal ini
multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1.
Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan
• P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas
elemennya sama dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b,
c, c },
P Q = { a, a, a, b, c, c, d, d }
• P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas
elemennya sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b,
c, c }
• P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas
elemennya sama dengan:
multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya positif 0, jika selisihnya nol atau negatif.
Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q
= { a, a, b, b, b, c,
c, d, d, f } maka P – Q = { a, e }
• P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum)
dua buah himpunan ganda, adalah suatu multiset
yang multiplisitas elemennya sama dengan
Pernyataan himpunan adalah argumen yang
menggunakan notasi himpunan.
Pernyataan dapat berupa: ◦ Kesamaan (identity)
Contoh: Buktikan “A (B C) = (A B) (A C)”
◦ Implikasi
Pembuktian dengan menggunakan
diagram Venn
Pembuktikan dengan menggunakan
tabel keanggotaan
Pembuktian dengan menggunakan
aljabar himpunan.
Pembuktian dengan menggunakan
BIL.PECAHAN
BIL.BULAT NEGATIF
1. Bilangan Bulat 2. Bilangan Asli 3. Bilangan Cacah 4. Bilangan Prima
Bilangan bulat adalah hasil bagi antara dua
bilangan yang hasilnya bulat termasuk nol.
Jika himpunan bilangan bulat dilambangkan
B maka:
Bilangan Asli adalah bilangan-bilangan bulat
positif.
Jika himpunan bilangan asli dilambangkan
A, maka:
Bilangan cacah adalah bilangan asli dan nol
(0)
Jika himpunan bilangan cacah
dilambangkan C, maka:
Bilangan prima adalah bilangan asli yang
besarnya tidak sama dengan 1, dan hanya habis dibagi dirinya sendiri dan juga hanya habis dibagi oleh 1.
Jika himpunan bilangan prima
Bilangan rasional adalah bilanga yang dapat
dinyatakan sebagai dengan a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Jika himpunan bilangan rasional
dilambangkan dengan Q, maka:
Q = {x│x = a dan b bulat dan b≠0} Contoh:
Q= {2,3,4,5,6}
Bilangan irrasional adalah bilangan yang
tidak dapat dituliskan sebagai dengan a dan b bilangan bulat b ≠ 0.
Jika himpunan bilangan irrasional
Bilangan komplek adalah sebuah bilangan
yang berbentuk a + b, dengan a dan b bilangan-bilangan real dan “I” adalah
lambang dari suatu bilangan yang bersifat bahwa, kuadratnya sama dengan -1, jadi i² =-1.
Jika himpunan bilangan komplek
dilambangkan dengan K, maka:
1. PENGERTIA FUNGSI
2. UNSUR-UNSUR FUNGSI 3. JENIS-JENIS FUNGSI
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B
adalah suatu relasi khusus yang
mengaitkan atau memasangkan setiap anggota A dengan satu dan hanya satu anggota B.
Fungsi dari himpunan A ke B dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Artinya:
Jika x ϵ A dan y ϵ B dan a dikaitkan dengan b maka f(a)=b dengan:
1. A disebut daerah asal (domain)
2. B disebut daerak kawan (kodomain)
3. b desebut bayangan dari a
4. Himpunan semua bayangan dari setiap x ϵ A
a. Cara Daftar Lajur
Fungsi ditujukan dengan cara daftar lajur.
Lajur pertama mengandung yang
elemen-elemen pertama pasangan urut dan lajur kedua mengandung elemen kedua pasangan urut.
Perhatikan di sini, pada daftar lajur tersebut tidak terdapat pasangan urut yang anggota
pertamanya sama. Anggota kedua pada
himpunan pasangan urut bisa terjadi sama.
a. y = x² - 2x b. f(x) = x² - 2x
c. f(x,y) ialah fungsi yang pasangan urutnya
(x, x² - 2x)
d. {(x,y) │ y = x² - 2x}
Cara penulisan dengan lambang yang
sering dipakai adalah cara a atau b, karena lebih singkat bila dibandingkan dengan
P
a. Perubahan/Variabel
b. Parameter & Koefisien
Adalah suatu besarnya yang nilainya bisa
berubah-ubah.
Berdasarkan sifatnya di dalam suatu
fungsi terdapat dua macam variabel
- variabel bebas (
independent variable
)
adalah variabel yang nilainnya tidak
bergabung dari nilai variabel lainnya
atau
variabel yang nilainya boleh
ditentukan sembarang.
- variabel terikat (
dependent variable)
adalah variabel yang nilainya
Parameter adalah suatu konstanta
tertentu yang nilainya belum ditetapkan, yang terkait langsung pada suatu variabel dalam sebuah fungsi. Parameter ini
umumnya dilambangkan dengan huruf
awal abjad Yunani atau Arab,misalnya:α, β, ϒ atau a, b dan c.
Koefisien adalah bilangan (berupa
a.
Dilihat dari operasinya
- Fungsi aljabar
- Fungsi transenden
b.
Dilihat dari hubungan antar variabel
- Fungsi eksplisit
- fungsi implisit
c.
Dilihat dari jumlah variabel bebas
CONTOH GRAFIK
Grafik fungsi f(x)= 2x-3
0
f(x)
Fungsi linier adalah fungsi yang paling
sederhana karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier adalah:
Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk
melalui beberapa macam cara, antara lain:
◦ (1) metode dua titik dan
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan
koordinat masing-masing (x1, y1) dan (x2,
y2), maka rumus persamaan liniernya adalah:
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan
(m)dapat dibentuk sebuah persamaan linier
dengan rumus sebagai berikut:
Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila
persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain.
Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila
kemiringan garis yang satu sama dengan
kemiringan garis yang lain (m1 = m2).
Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan
apabila kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan garis yang lain (m1≠m2).
Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus
apabila kemiringan garis yang satu merupaka
Fungsi kuadrat ialah pemetaan dari
himpunan bilangan nyata R ke dirinya sendiri yang dinyatakan dengan:
f(x) = y = ax2 + bx + c
Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah
parabola
Coba gambarkan 6 Sketsa Grafik fungsi
Untuk melukis grafik fungsi y = ax2 + bx + c diperlukan
sebagai berikut:
1. Menentukan titik potong dengan sumbu x
Hal ini didapat apabila y = f(x) = 0 jadi ax2 + bx + c = 0
Apabila akar-akarnya x1 dan x2 maka titik potong dengan
sumbu x ialah (x1, 0) dan (x2, 0).
Ada tidaknya akar-akar tergantung dari diskriminan
persamaan itu.
Jika D > 0, grafik memotong sumbu x di dua buah titik
(x1, 0) dan (x2, 0).
Jika D = 0, grafik menyinggung di sebuah titik pada
sumbu x di (x1, 0)
2. Menentukan titik potong dengan
sumbu y
Hal ini didapat apabila x = 0, jadi y = c,
maka titik potong dengan sumbu y adalah
(0,c)
3. Menentukan Sumbu Simetri
Grafik dari fungsi kuadrat y = ax
2+ bx + c
mempunyai simetri yang persamaannya
x =
ab
2
4. Menentukan Koordinat titik balik / titik puncak.
Fungsi y = ax2 + bx + c dapat diberi bentuk
y = a (x + )2 +
Parabola mempunyai titik balik minimum dengan
koordinat
( , )
• Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan
keseimbangan pasar
• Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk • Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar.
• Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis
Pulang Pokok (BEP=Break Even Point)
• Fungsi Konsumsi dan Tabungan
menunjukkan hubungan antara jumlah
produk yang diminta oleh konsumen dengan harga produk.
dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan
antara jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk.
Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa
jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga
Pasar suatu macam barang dikatakan
berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di
pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik ditunjukan
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi
penawaran dari dua macam produk yang mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut dibawah ini, carilah harga dan
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah
atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi penawaran akan
1. Matriks Baris 2. Matriks kolom 3. Matriks Nol 4. Matriks Bujur
Sangkar
5. Matriks Diagonal 6. Matriks Satuan (I) 7. Matriks Skalar
8. Matriks Segitiga Atas 9. Matriks Segitiga
Bawah
10. Matriks Simetris
11. Matriks Simetri Skew 1. aij = -aji, dan
diagonalnya nol
12. Matriks Tridiagonal 13. Matriks Transpose 14. Matriks Ortogonal
1. Matriks bujur sangkar yg memenuhi [A][A]T
Determinants are useful in eigenvalue
problems and differential equations.
Can be found only for square matrices.
Simple example: 2
ndorder determinant
The determinant of a 3X3 matrix is found as
follows:
The terms on the RHS can be evaluated as
shown for a 2nd order determinant.
Bila semua unsur dari suatu baris/kolom = nol,
determinan = nol.
Harga determinan tidak berubah bila semua
unsur baris diubah menjadi unsur kolom dan semua kolom menjadi baris.
Pertukaran tempat antara baris dengan baris
atau antara kolom dengan kolom akan mengubah tanda determinan
Bila unsur-unsur baris/kolom dikalikan suatu
faktor, maka determinan harus dikalikan juga.
Bila suatu matriks ada dua baris/ dua kolom yg
identik maka determinannya = nol
Tanpa mengubah harga determinan semua unsur
sebarang baris/kolom dapat dikalikan dgn sebuah faktor dan menambahkan atau mengurangkan
Cramer’s: If the determinant of a system of
n equations with n unknowns is nonzero, that system has precisely one solution.
33
Jika det matriks ≠ 0, maka rank r = orde
matriks (n).
Jika det matriks = 0, maka harus dilihat
minor dari matrik tsb. Jika matriks
bujursangkar di dalam determinan ≠ 0, maka rank =2.
Matriks bujur sangkar orde n dengan rank =
n (det A≠0) disebut matiks non-singular.
The rank of a matrix is simply the number
of independent row vectors in that matrix.
The transpose of a matrix has the same
rank as the original matrix.
To find the rank of a matrix by hand, use
Gauss elimination and the linearly
Menggunakan Eliminasi Gauss Invers Matrik A
PENERAPAN
Metode Cramer
Metode Gauss Seidel
Menggunakan Invers Matriks ◦ Ax=b. maka x=A-1b
Menentukan invers suatu matrik
Mencari penyelesaian suatu sistem
persamaan linear yang simultan
Determinan Matriks berordo 2x2
Determinan Matriks berordo 3x3
1. MATEMATIKA TERAPAN UNTUK BISNIS &
EKONOMI (DUMAIRY/BPFE YOGYAKARTA)
2. MATEMATIKA UNTUK PERGURUAN TINGGI
(YUSUF YAHYA,D.SURYADI H, AGUS S./GHALIA)
3. MATEMATIKA EKONOMI (NATA
WIRAWAN/KERARAS EMAS)
4. MATEMATIKA EKONOMI (WAHYU WIDAYAT/BPFE
YOGYAKARTA)
5. MATEMATIKA DASAR (DANANG
MURSITA/REKAYASA SAINS)