FAKTOR PENYEBAB
KONFLIK ANTAR UMAT
BERAGAMA
Latar Kemunculan Sekte Madzhab dan New Religious Movement (NRM)
• Akhir-akhir ini sering kita mendengar istilah
“aliran sesat” atau aliran yang menodai
agama. Mereka dianggap sebagai kelompok berbahaya yang mengancam keberadaan agama-agama yang diakui negara, mereka juga dianggap memiliki pemahaman
keagamaan yang dapat memicu konfik di masyarakat.
• Semenjak tahun 1965 eksis Undang-Undang
• Bagaimana sebuah aliran atau sekte
keagamaan dapat dinilai sesat sementara para pengikutnya meyakininya sebagai
kebenaran? Buktinya tidak sedikit dari para pengikut aliran tersebut rela dihukum atau berkorban jiwa dan harta demi
mempertahankan keyakinannya.
• Mengapa sebuah aliran, sekte, madzhab
keagamaan atau yang sering disebut New Religious Movement/NRM (Gerakan
•
istilah NRM ini mulai luas digunakan para
era 70-an menggantikan istilah yang
populer sebelumnya yakni pemujaan atau
kultus
(cult)
yang pada saat itu sering
disalahgunakan untuk melawan
berkembangnya pluralisme agama di Barat.
•
Mereka adalah kelompok yang menawarkan
inovasi dan perbedaan dari agama-agaa
yang lebih besar. Mereka lahir untuk
menantang keyakinan dan praktek
• Di Barat NRM muncul sebagai imbas
kekacauan masyarakat Barat akibat perang dunia ke-2, ledakan penduduk yang tidak bisa ditampung oleh lapangan kerja dan
gelombang imigran yang terus berdatangan dari Asia dan belahan benua lainnya.
• Pada akhir abad ke-19 sudah muncul aliran-aliran yang menantang dominasi Kekristenan seperti Esoterisme Barat, Mormonisme,
Spiritualisme, Christian Science dan lain-lain. • Pada tahun 1960-an di dalam Kekristenan
• Contoh:
1. Kristen Mormon didirikan kurang dari 200
tahun lalu oleh seorang yang bernama Joseph Smith. Pengikutnya menyebut dia sebagai
Nabi.
Mereka percaya Adam sebenarnya adalah Allah dan bapa dari Yesus Kristus.
Mereka percaya bahwa ada tingkatan atau kerajaan yang berbeda-beda setelah
kematian: Kerajaan Langit , Kerajaan Bumi dan Kerajaan Bintang dan Kegelapan. Di mana
2. Christian Science:
Didirikan oleh Ny. Mary Baker Eddy sekitar tahun
1875.. Diilhami oleh keyakinannya bahwa
penyembuhannya itu terjadi sebagai akibat dari kesadaran rohaninya terhadap Allah.
• Allah menciptakan manusia secara sempurna,
sehingga manusia sesungguhnya tidak berdosa.
• Yesus dan Kristus adalah dua pribadi yang
berbeda. Allah menciptakan Yesus untuk
memperlihatkan kepada manusia bagaimanakah anak yang ideal bagi Allah.
• Roh Kudus adalah Ilmu Pengetahuan Ilahi, suatu
metode yang dapat menolong manusia mengenali dan menyembuhkan dirinya sendiri.
• Tritunggal sejati adalah Kehidupan, Kebenaran, dan
•
Yang mendorong semakin berkembangnya
NRM ini adalah semakin meningkatnya
trend pluralisme pemahaman agama-agama
besar di seluruh dunia baik dalam kaitan
dengan eksternal maupun internal agama.
•
Di hampir semua agama besar terdapat
aliran-aliran baru seperti Hare Khresna
(Hindu), Zen Center (Budha Jepang) Jemaat
Ahmadiyah (Islam), Buddha Nichiren
• Faktor yang menjadikan banyak orang antusias
masuk ke dalam NRM adalah ketidakpuasan terhadap agama yang dianut sebelumnya, sebaliknya mereka melihat NRM sebagai
agama yang menantang sekaligus menjanjikan untuk menjawab berbagai persoalan hidup
yang mereka hadapi.
• Apalagi dalam berbagai pertemuan yang
diselenggarakan NRM, biasanya ada testimoni atau kesaksian dari para anggota yang sudah lama bergabung kepada tamu-tamu baru yang diaundang yang menggambarkan mengenai berbagai keuntungan dan manfaat yang
• Dalam sudut pandang psykologis,
ketertarikan banyak orang untuk menjadi anggota NRM bisa muncul karena beberapa faktor.
1. Ingin meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,
2. Mencari kedamaian dalam hidup 3. Mencari persahabatan.
4. Ingin memperluas dan menambah
pengetahuan serta mengejar pencerahan spiritual.
5. Namun tidak sedikit juga ikut karena
•
Dalam konteks Islam: kemunculan sekte,
aliran dan madzhab adalah fenomena yang
sudah ada sejak masa-masa awal
perkembangan Islam.
•
Menurut al Ghazali, latar kemunculannya
terutama dipicu oleh perdebatan siapa yang
paling pantas menggantikan Nabi sebagai
pemimpin kaum muslimin. Meskipun Abu
Bakar akhirnya terpilih, Fatimah ra tidak
mau berbai’at. Ali Bin Abi Thalib juga tidak
mau berbai’at kecuali setelah Fatimah
• Latar lainnya menurut para ulama adalah
karena rumusan teks-teks al Quran dan hadis yang bersifat global sehingga melahirkan
multi intepretasi. Beragam tafsir terhadap
teks-teks ini telah melahirkan madzhab fkih, teologi hingga tasawuf. Tidak jarang antar
madzhab tersebut saling mengkafrkan atau bahkan saling memerangi satu sama lain. • Bahkan menurut Azyumardi Azra, di dalam
Islam juga terdapat madzhab-madzhab sejarah yakni perbedaan madzhab para
•
Misalnya Al Zuhri dan Salih Ibnu
Kaisan yang cenderung berpihak
kepada kepentingan Muawiyah.
Sementara Abu Mikhnaf dan Isa ibn
Yazid cenderung pro Ali (Syiah).
•
juga terdapat madzhab ketiga yang
Ragam Pendekatan Interpretasi Teks Keagamaan
•
Jamal al Banna menjelaskan pasca
wafatnya Nabi Muhammad SAW, pola
pemahaman terhadap al Qur’an
mengalami perubahan total. Al Quran yang
menurutnya sangat jelas telah tersapu
oleh tafsir dan ijtihad pada ragam bentuk
pendekatannya seperti: pendekatan
historis, linguistik, dan fkih. Berbagai tafsir
muncul ke permukaan dan tafsir inilah
• Pertanyaannya mengapa semua ini bisa terjadi?
1. karena perkembangan umat Islam begitu pesat. Dalam dua puluh tahun, Islam sudah sampai ke Cina, India, Spanyol dan Afrika, Persia di Irak dan Iran, Mesir dan Suriah.
2. Bahasa Arab mereka lemah dan tidak mampu memahami penyampaian al Quran.
3. Mereka juga masih membawa tradisi lama.
4. Ulama-ulama yang memahami al Quran secara komprehensif juga semakin sedikit, sementara masalah-masalah baru terus bermunculan.
5. Al Quran tidak menyediakan jawaban bagi
• Karena itu muncul beragam model tafsir:
1. tafsir Nabi terhadap al Quran. Namun Nabi tidak banyak menafsir al Quran, bahkan Nabi memerintahkan orang yang menulis al Quran agar dihapus.
2. pendekatan Asbab al Nuzul al Ayah. Namun banyak ayat yang tidak menunjuk pada sebab kasus tertentu. Sehingga muncul anggapan
bahwa mufassirin sering menggunakan hadis israiliyat atau hadis-hadis asbab al nuzul
palsu. Dan inilah yang menurut al Banna
3. pendekatan
nasikh mansukh
(abrogasi), hal
ini biasanya digunakan dalam menafsirkan
dua hukum yang berbeda di dalam al Quran.
Pendekatan ini memandang bahwa satu ayat
diturunkan untuk satu konteks tertentu dan
ketika konteksnya berubah, maka berlakulah
konsep abrogasi ini.
4. pendekatan bahasa. Hal ini karena bahasa
al Quran menggunakan Bahasa Arab yang
benar-benar baru dimana penyusunan kata
dan peletakan maknanya bagi orang Arab
sendiri dianggap asing. Karena itulah muncul
ilmu balaghah
yang mencakup tiga bagian:
• pendekatan tafsir kontemporer, dengan karakteristik.
1. tafsir harus mampu menemukan fungsi al Quran sebagai sumber petunjuk dan bukan hanya berkutat pada pengertian kata-kata atau kedudukan kalimat-kalimat sebagaimana tafsir-tafsir klasik. Model ini diperkenalkan Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.
2. tafsir hermeneutik. Bahwa upaya tafsir terhadap teks tradisional harus diarahkan agar teks tersebut selalu dapat dipahami dalam konteks kekinian yang
situasinya berbeda. Menurut pendekatan ini, setiap teks (baca: penafsiran) perlu dicurigai, ada ideologi dan kepentingan apa dibalik penafsiran tersebut.
Dalam menafsirkan al Quran, penafsir tidak lagi hanya butuh imlu-ilmu klasik seperti nawhu, sharaf, ushul
3. berwatak kontekstual dan berorientasi
pada semangat al Quran. Dalam model ini,
penafsiran tidak lagi hanya memahami
teks-teks secara parsial melainkan menyeluruh,
tematik
(maudlu’),
menggunakan
pendekatan interdisipliner .
4. berkarakte ilmian, kritis dan non sektarian.
Disebut ilmiah karena produk tafsirnya
dapat diuji kebenarannya berdasarkan
Tentang Klaim Kebenaran dan Dakwah
• Proses beragama adalah proses mencari kebenaran dan keselamatan. Mereka yang meyakini suatu
agama, sudah tentu meyakini bahwa agama itulah yang paling benar
• banyak orang yang berjuang mempertahankan
keyakinannya dan rela mengorbankan apapun demi keyakinan mereka
• harus diakui, berbagai kekerasan atas nama agama dan keyakinan terhadap kelompok yang berbeda iman dan keyakinan telah menjadikan agama yang diyakini sebagai pembawa damai dan rahmat
• Klaim kebenaran yang keliru telah
mengakibatkan:
1. penanda batas antara “orang dalam” dan “orang luar”, antara “kami” dan “kalian”,
antara yang diselamatkan dan yang dihukum 2. lalu mewujud dalam perilaku, cara
berpakaian, cara bersembahyang, dan berbagai atribut serta simbol
3. Alat penyingkiran dan tindak kekerasan atas nama agama. Seperti al-Hallaj, pengikut aliran flsafat pada jaman al-Ghazali, atau pengikut
•
Dalam konteks Indonesia muncul
dalam bentuk
1. pemaksaan pertobatan,
2. fatwa-fatwa yang secara sepihak
menyatakan kesesatan kelompok
kagamaan tertentu
3. pengadilan (persekusi) baik secara
hukum maupun sosial mereka yang
dinilai menyimpang dari kebenaran.
4. Dakwah yang memicu kebencian
• Agama-agama besar seperti Islam dan Kristen menjadikan penyiaran agama merupakan
bagian dari ajaran agama itu sendiri, karena agama tanpa ada yang menyebarkannya
niscaya tidak dapat berkembang, bahkan akan segera gulung tikar.
• Namun harus digarisbawahi bahwa dakwah hanyalah menyampaikan ajaran agama tanpa ada keharusan untuk memaksakannya
• Bahkan jika kita meyakini bahwa keimanan adalah hidayah, maka sebesar apapun
• keberhasilan dakwah sangat ditentukan oleh cara dan metode yang digunakan,
• Pertanyaannya, apakah di dalam berdakwah tidak
boleh ada klaim kebenaran? Tentu klaim kebenaran adalah sesuatu yang boleh dan wajar, karena tanpa ada pengakuan dan keyakinan mengenai
kebenaran agama sendiri berarti kita meragukan kebenaran agama tersebut.
• Klaim kebenaran menjadi problematis apabila
disampaikan dengan cara-cara menyebar
kebencian, disampaikan dengan tutur kata yang kasar, dilakukan dengan cara memaksa serta
melecehkan “Tuhan” agama lain.
• Artnya kebenaran akan benar-benar menjadi
•
Klaim kebenaran juga tidak berarti
menafkan jalan kebenaran yang
ditempuh orang-orang yang berbeda
keyakinan.
•
Menurut Nurcholish Madjid, Allah telah
menciptakan cara dan jalan untuk
masing-masing manusia sehingga
antara sesama tidak dibenarkan saling
menyalahkan dan memaksakan
•
Allah berfrman
ًَةّمُأ ْمُُكَلََََجَل َُةلَل ٱ َءلاَش ْموَل َ ًًجًَهْمنِمّمَ ًََعْمرِمش ْمُُكنِمّم ًَنِْملََََج ّلُكمل
تَٰرِْميَخْمل ٱ ۟اوُقمبَتْمسٱَف ْمُُكٰيَتاَءل اَّم مف ْمُُكَوُلَْمبَييل نمكَٰل َ ًةَدمحَٰ
Bagi Cak Nur, ayat di atas adalah ajaran
tentang hubungan dan pergaulan
berdasarkan pandangan bahwa setiap
agama dengan cara dan jalannya
sendiri-sendri mencoba berjalan menuju
kebenaran.
Wajah damai pada agama hadir ketika para
penganutnya terbuka bahwa kebenaran
tidak tunggal, dan dalam agama lain
terdapat juga ajaran-ajaran yang
Wajah damai dalam agama hadir
ketika para penganutnya meyakini
bahwa misi agama adalah
memperjuangkan keutuhan harkat
dan martabat manusia, dan bersedia
bekerjasama dengan umat dari
agama lain untuk membangun
Faktor-faktor Internal dan Eksternal Konfik Keagamaan
• konfik tidak selalu berarti negatif karena
perbedaan aspirasi dan kepentingan akan selalu ada dimanapun dan kapanpun. Bahkan, konfik dapat juga dipahami sebagai peristiwa budaya
• Namun apabila konfik sudah berubah menjadi
benturan pisik dan kekerasan, konfik semacam ini hanya akan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaa.
• konfik sosial yang membuahkan anarki, seringkali
tidak ada hubungannya dengan agama, tetapi
dalam kenyataannya agama selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari berbagai konfik sosial.
1. kecenderungan absolutistik yaitu
kecenderungan untuk memutlakkan
keyakinan keagamaannya sebagai kebenaran tunggal
2. watak dari konfik antar agama cenderung mengabaikan kualitas kesalehan individu
bahkan baik yang memerangi maupun yang diperangi sama-sama rendah kualitas
keberagamaannya. Yang ada hanyalah
prejudice (prasangka) yaitu pihak yang
“bukan kelompok kita” harus dimusnahkan. 3. Karena konfik agama sangat emosional dan
4. adanya keyakinan semu yaitu siapa yang terlibat dan berhasil memusnahkan lawan
akan membuka pintu surga, atau paling tidak akan mendapatkan pahala yang besar. Di
dalam Islam doktrin amar ma’ruf nahi munkar
sering digunakan sebagai pembenaran. 5. semakin menguatnya sikap intoleran dan
permisif terhadap kekerasan. Misalnya:
karena ketidakmauan berdampingan dengan rumah ibadah agama lain dan ketidakrelaan menerima perbedaan dalam cara meyakini agama atau keyakinan tertentu
Sumber konfik menurut John Lake:
1. sejarah agama yang umumnya merupakan
kronologi perjalanan iman di tengah konfik
antara yang mendaku
the true believers
(penganut sebenarnya) dengan
the
unbelievers.
2. faktor kultural yang paternalistik telah
mempengaruhi sikap paternalistik dalam
beragama. Elit agama selalu menuntut
kepatuhan dari umatnya sebagaimana
raja-raja menuntut loyalitas dari rakyatnya.
Fenomena konfik keagamaan
1. Terjadi pendangkalan moralitas dan
spiritualitas kemanusiaan.
2. konfik antarumat beragama
senantiasa terfokus pada massa
kalangan bawah yang mungkin
Kesimpulan &
Rekomendasi
•
Telah banyak dampak yang timbul dari
fenomena keagamaan di Indonesia,
seperti persekusi (pengadilan) sosial
terhadap sebagian masyarakat, kekerasan
pisik yang berujung penghilangan nyawa,
perusakan properti dan kerugian materi,
dan beragam dampak buruk lainnya
• Ke depan
1. perlu merubah cara pandang kita dalam melihat “yang lain”. Dalam mencapai Zat Yang Tunggal itu tidak ada “yang lain”
melainkan sama-sama hamba dan khalifah Tuhan.
2. perlu melihat bahwa di samping umat Islam, juga masih banyak orang-orang non-muslim yang juga menjalankan fungsinya sebagai
khalifah. Bahkan dalam pergaulan kita
sehari-hari kita sering menyaksikan orang-orang non-muslim yang sangat taat