• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Discovery Learning Berbantuan Talking Stick Siswa Kelas 2 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Discovery Learning Berbantuan Talking Stick Siswa Kelas 2 SD"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

43

Dalam pelaksanaan tindakan akan diuraikan deskripsi sebelum tindakan

dilakukan, Deskripsi tindakan siklus I terdiri atas beberapa tahapan,

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, kemudian dilakukan refleksi

siklus I dan Deskripsi siklus II siklus dua ini juga terdiri dari tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian dilanjutkan pada

refleksi siklus II.

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di SDN Candigatak 1 Boyolali pada kelas 2

semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 yang jumlah siswanya 20 orang siswa.

Dalam penelitian ini, meneliti tentang hasil belajar tematik yang berfokus pada

salah satu mapel yaitu Matematika dalam kurikulum 2013. Mata pelajaran

Tematik yang berfokus pada salah satu mapel yaitu Matematika di muat dalam

Tema 1 Hidup Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah dengan Kompetensi

Dasar 3.1 Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok

dienes (kubus satuan). 4.1 Memprediksi pola-pola bilangan sederhana

menggunakan bilangan-bilangan yang kurang dari 100 memeriksa kebenaran

jawabnya.

Sebelum melaksankan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi terhadap guru dan siswa kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali.

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, terdapat permasalahan yang

ditemukan yaitu dalam proses belajar mengajar siswa masih cenderung

bermain dengan dirinya sendiri, kurang memperhatikan guru, kurang aktif

dalam proses pembelajaran dan kurang kerja sama dalam berkelompok. Dalam

proses pembelajaran guru sebenarnya sudah menggunakan media

(2)

proses pembelajaran. Dengan adanya permasalahn tersebut mempengaruhi

hasil belajar siswa, terutama pada mata pelajaran Matematika.

Hasil belajar matematika di SDN Candigatak 1 Boyolali sebelum

melakukan tindakan, hasil belajar tematik yang berfokus pada salah satu mapel

yaitu matematika masih rendah, dapat dilihat dari hasil tes semester kenaikan

kelas pada mata pelajaran matematika semester 2 sebagian besar siswa

memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥70).

Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM berjumlah 8 siswa dengan

presentase 40%, sedangkan siswa yang diatas KKM berjumlah 12 siswa

dengan memperoleh nilai presentase 60%. Ketuntasan belajar matematika

dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut

Tabel 4.1

Distribusi Nilai Matematika Kondisi Pra Siklus No Nilai KKM

(70)

Jumlah Siswa

Presentase (%)

Keterangan

1. ≥ 70 8 40% Tuntas

2. <70 12 60% Tidak Tuntas

Jumlah 20 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 40

Rata – Rata 60

Berdasarkan dari tabel hasil belajar siswa kelas 2 SDN Candigatak 1

Kabupaten Boyolali, sebelum tindakkan dilakukan, menunjukkan bahwa siswa

yang memperoleh nilai yang kurang dari KKM ≥70 sebanyak 12 siswa dengan

presentase 60% tidak tuntas dari keseluruhan siswa kelas 2. Sedangkan siswa

yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan

presentase 40% dari keseluruhan siswa dengan nilai terendah 40, dan nilai

(3)

Gambar 4.1 Diagram Nilai Lingkaran Pra Siklus

Setelah melaksanakan observasi terhadap siswa yang hasilnya belum

tuntas, ternyata siswa tersebut ketika dalam proses pembelajaran siswa

berbicara dengan temannya, tidak memperhatikan saat guru menjelaskan

materi, ketika berkelompok siswa tersebut cenderung kurang dalam

menyampaikan pendapat dan lebih pasif, siswa juga kurang dalam kerja sama.

Berdasarkan hasil belajar rendah dari siswa kelas 2 SDN Candigatak 1

Kabupaten Boyolali. Semester I Tahun Ajaran 2017/2018, peneliti akan

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan yang

akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti menerapkan model Discovery Learning

berbantuan Cooperative Learning tipe Talking Stick. Untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, peneliti mengunakan dua siklus, dalam setiap siklus

dilakukan tiga kali pertemuan.

4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus 1

Pada tahap siklus I diuraikan ada empat tahap yang akan dilakukan yaitu

tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Bagian pelaksanaan tindakkan siklus I diuraikan pada perencanaan tindakan

yang akan direncanakan mengenai apa yang akan dilakukan serta yang

diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, setelah melakukan

tindakan perencanaan maka dilaksanakan tindakan dan observasi, setelah

melakukan pelaksanaan tindakan dan observasi dilanjutkan dengan refleksi

Tuntas 40% Tidak

Tuntas 60%

NIlai Prasiklus

(4)

yang berdasarkan dengan hasil observasi. Kegiatan pada siklus I ini dibagi

menjadi 2 kali pertemuan.

Sebelum melaksanakan tindakan siklus 1, peneliti pada bulan Juni 2017

mengunjungi SD Kanisius Lodoyong Ambarawa Kabupaten Semarang untuk

meminta ijin melakukan uji Validitas soal dan mengunjungi SDN Candigatak

1 Kabupaten Boyolali untuk ijin melakukan penelitian, Tanggal 10 Juni 2017

melaksanakan uji validitas pada jenjang kelas yang lebih tinggi dari kelas yang

akan dilakukan tindakan penelitian yaitu dikelas 3 SD Kanisius Lodoyong

Ambarawa. Soal yang di uji validitasnya berbentuk pilihan ganda, soal

berjumlah 30 butir. Untuk siklus I ada 15 butir dan siklus II juga 15 butir,

setelah diujikan kepada siswa kelas 3 diolah dengan spss 16 didapatkan soal

yang valid, kemudian memilih soal yang akan digunakan untuk evaluasi pada

akhir siklus, masing-masing 10 soal untuk siklus I dan 10 soal untuk siklus II.

Sebelum melakukan tindakan juga terlebih dahulu membuat lembar observasi

siswa dan lembar observasi guru mengenai keterlaksanaan sintaks Discovery

Learning berbantuan Talking Stick.

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I disusun 3 kali

pertemuan dengan menggunakan Tema 1 Hidup Rukun subtema 1 Hidup

Rukun di Rumah. Untuk pertemuan pertama menggunakan pembelajaran 1

untuk pertemuan ke dua menggunakan pembelajaran 2 dan pertemuan ke tiga

digunakan untuk melaksanakn metode Talking Stick kemudian tes evaluasi.

Pada pembelajaran terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal bilangan

asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). Dalam satu

Kompetensi dasar terdapat beberapa indikator 3.1.1 Membilang sampai 500

dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). 3.1.2 Menyebutkan banyak

benda dengan menggunakan kubus satuan blok dienes (kubus satuan). 3.1.3

Menjumlahkan bilangan menggunakan blok dienes. Setelah membuat RPP,

RPP dan sintaks Discovery Learning berbantuan Talking Stick. Kemudian

melakukan konsultasi kepada guru kelas 2 SDN Candigatak 1 Kabupaten

(5)

Mempersiapan perlengkapan untuk kegiatan pembelajaran

menggunakan metode Talking Stick yang akan diterapkan pada kegiatan

pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi siswa, lembar observasi guru,

dan soal evaluasi.

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan

pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2017, pertemuan II pada

tanggal 18 Juli 2017 dan pertemuan ke III dilaksankan pada tanggal 19 Juli

2017.

Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan dengan menggunakan Tema 1

Hidup Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah. Meskipun terdiri dari

beberapa mata pelajaran., tetapi peniliti lebih berfokus pada mata pelajaran

yang diteliti yaitu matematika dengan Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal

bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan).

Dari satu Kompetensi Dasar tersebut terdapat beberapa indikator 3.1.1

Membilang sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan).

3.1.2 Menyebutkan banyak benda dengan menggunakan kubus satuan blok

dienes (kubus satuan). 3.1.3 Menjumlahkan bilangan menggunakan blok

dienes.

1) Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan guru mempersiapkan ruang kelas untuk

proses belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam

kepada siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa,

guru menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan absensi,

kemudian guru memberika motivasi kepada siswa agar semangat

dalam mengikuti pelajaran, setelah memberi motivasi kepada siswa

guru memberikan apersepsi , setelah memberikan apersepsi guru

menyampaikan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

(6)

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dimulai dengan guru menampilkan gambar

blok dienes di depan kelas tetapi siswa belum diberitahu bahwa itu

gambar blok dienes dan bagaimana cara menggunakannya. Kemudian

siswa diberi stimulus (permasalahan) berupa pertanyaan, pertanyaan

tersebut tentunya berkaitan dengan blok dienes dan juga mengenai

bilangan. Diantaranya adalah adakah yang tahu apakah yang disebut

dengan blok dienes, bagaimana cara menggunakan blok dienes,

adakah diantara siswa yang sudah bias mengurutkan bilangan dari 1

sampai denga 500.

Siswa diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

permasalahan berupa pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan

cara siswa di persilahkan untuk membuka buku siswa dan tentunya

dengan bimbingan dari guru, dengan intruksi-intruksi dari guru. Guru

hanya mengarahkan siswa dihalaman berapa dan bagian yang harus

siswa indentifikasi. Siswa mengidentifikasi gambar yang di tampilkan

oleh guru dengan gambar yang ada di dalam buku siswa. Siswa

mengamati bagaimana cara penerapannya dari intruksi yang ada di

buku siswa dengan mempraktikan langsung dengan gambar yang di

bawakan oleh guru. Dengan blok dienes yang ada siswa mencoba

mengaplikasikannya untuk membilang bilangan dari 1 sampai 500.

Siswa melakukan pengolahan data dengan permasalahan yang

diberikan dengan cara di bimbing oleh guru untuk membuat peta

pikiran mengenai topik yaitu mengolah atau menerapkan manipulasi

blok dienes untuk membilang bilangan dari 1 sampai 500. Siswa

melakukan verifikasi data atau mengecek kebenaran dari apa yang

siswa temukan dengan memperhatikan penjelasan dari guru mengenai

(7)

oleh guru. Siswa menggeneralisasikan dengan cara mempratikkan

membilang menggunakan kelereng yang disediakan guru.

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat

lingkaran besar. Guru mengajak siswa untuk bermain Talking Stick.

Guru membawa satu stick dan guru akan memberikannya ke salah satu

siswa. Kemudian siswa tersebut akan memberikan ke siswa lainnya

dan semua siswa bernyanyi bersama, ketika lagu yang dinyanyikan

sudah selesai maka stick juga berhenti di salah satu siswa. Siswa yang

terakir kali memegang stick akan diberikan pertanyaan oleh guru

tentang apa yang di pelajari dalam pembelajaran. permainan ini

berlanjut terus sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari

guru. Permainan Talking Stick ini diberikan kepada siswa untuk

mereview pembelajaran yang sudah dilakukan.

3) Kegiatan Penutup

Pada Kegiatan penutup guru dan siswa bertanya jawab

mengenai proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa

melakukan perenungan dengan menjawab dan bertanya kepada guru.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi

selanjutnya sebagai bahan belajar dirumah. Guru menanyakan kesan

siswa selama mengikuti pembelajaran, kemudian guru menunjuk

salah satu siswa untuk memimpin doa dan kemudian pulang.

Pertemuan II

Pertemuan kedua dalam siklus I dilaksanakan dengan menggunakan

Tema 1 Hidup Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah. Meskipun terdiri

dari beberapa mata pelajaran., tetapi peniliti lebih berfokus pada mata

pelajaran yang diteliti yaitu matematika dengan Kompetensi Dasar 3.1

Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes

(kubus satuan). Dari satu Kompetensi Dasar tersebut terdapat beberapa

(8)

(kubus satuan). 3.1.2 Menyebutkan banyak benda dengan menggunakan

kubus satuan blok dienes (kubus satuan). 3.1.3 Menjumlahkan bilangan

menggunakan blok dienes.

1) Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan guru mempersiapkan ruang kelas untuk

proses belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam

kepada siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa,

guru menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan absensi,

kemudian guru memberika motivasi kepada siswa agar semangat

dalam mengikuti pelajaran, setelah memberi motivasi kepada siswa

guru memberikan apersepsi , setelah memberikan apersepsi guru

menyampaikan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti diawali dengan guru memperlihatkan sedotan

kepada siswa. Ada beberapa warna sedotan yang guru perlihatkan

kepada siswa. Guru menstimulus siswa dengan memberikan

pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan

sedotan yang diperlihatkan oleh guru diantaranya ada berapa

macamkah warna sedotan, dari setiap warna sedotan berapakah

jumlahnya, berapakah jumlah semua sedotan yang ada. Siswa

diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dari pertanyaan

yang diajukan dan tema yang sedang dipelajari dalam pembelajaran.

Siswa mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab

permasalahan yang diberikan guru. Untuk mengumpulkan data dan

informasi dalam memecahkan masalah, siswa dibentuk kelompok

dengan jumlah 4 anak setiap kelompok. Setiap kelompok

mengumpulkan data dan informasi dengan cara mencari sedotan yang

disembunyikan guru di halaman sekolah. Setiap kelompok mencari 5

paket sedotan dengan warna yang berbeda. Setelah setiap kelompok

(9)

kelas siswa melekukan pengolahan data dengan cara menjawab

permasalhan yang diberikan oleh guru menggunakan sedotan yang

siswa cari di halaman. Peta pikiran mengenai topik dan tema dapat

siswa tentukan ketika siswa dapat menjawab permaslahan yang

diberikan oleh guru.

Siswa mempunyai hasil diskusi yang dijawab dari permasalahan

yang diberikan oleh guru, kemudian siswa melakukan verivikasi data

atau hasil yang siswa peroleh dengan cara memperhatikan penjelasan

dari guru. Guru menjelaskan bagaimana cara penjumlahan dengan blok

dienes. Dari contoh penjumlahan menggunakan blok dienes siswa akan

dapat menghitung dan menjumlahkan sedotan yang siswa dapat,

sehingga siswa dapat mengecek kebenaran atau melakukan verivikasi

data. Guru memimpin dan membimbing siswa untuk melakukan

generalisasi permasalahan yang ada dengan menghitung bersama

jumlah jari tangan dan kaki.

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat

lingkaran besar. Guru mengajak siswa untuk bermain Talking Stick.

Guru membawa satu stick dan guru akan memberikannya ke salah satu

siswa. Kemudian siswa tersebut akan memberikan ke siswa lainnya dan

semua siswa bernyanyi bersama, ketika lagu yang dinyanyikan sudah

selesai maka stick juga berhenti di salah satu siswa. Siswa yang terakir

kali memegang stick akan diberikan pertanyaan oleh guru tentang apa

yang di pelajari dalam pembelajaran. permainan ini berlanjut terus

sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru.

Permainan Talking Stick ini diberikan kepada siswa untuk mereview

pembelajaran yang sudah dilakukan.

3) Kegiatan Penutup

Pada Kegiatan penutup guru dan siswa bertanya jawab mengenai

proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa melakukan

(10)

memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya

sebagai bahan belajar dirumah. Guru menanyakan kesan siswa selama

mengikuti pembelajaran, kemudian guru menunjuk salah satu siswa

untuk memimpin doa dan kemudian pulang.

Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan menggunakan Tema 1 Hidup

Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah. Meskipun terdiri dari beberapa

mata pelajaran., tetapi peniliti lebih berfokus pada mata pelajaran yang

diteliti yaitu matematika dengan Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal bilangan

asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). Dari satu

Kompetensi Dasar tersebut terdapat beberapa indikator 3.1.1 Membilang

sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). 3.1.2

Menyebutkan banyak benda dengan menggunakan kubus satuan blok dienes

(kubus satuan). 3.1.3 Menjumlahkan bilangan menggunakan blok dienes.

1) Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan guru mempersiapkan ruang kelas untuk proses

belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam kepada

siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, guru

menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan absensi, kemudian

guru memberika motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

pelajaran, setelah memberi motivasi kepada siswa guru memberikan

apersepsi , setelah memberikan apersepsi guru menyampaikan tentang

tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang

akan berlangsung.

2) Kegiatan Inti

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat

lingkaran besar. Guru mengajak siswa untuk bermain Talking Stick.

Permainan Talking Stick untuk pembelajaran ketiga berbeda dengan

(11)

Talking Stick dalam pembelajaran ke III digunakan untuk mereview

pembelajaran I dan pembelajaran II. Guru membawa satu stick dan guru

akan memberikannya ke salah satu siswa. Kemudian siswa tersebut akan

memberikan ke siswa lainnya dan semua siswa bernyanyi bersama,

ketika lagu yang dinyanyikan sudah selesai maka stick juga berhenti di

salah satu siswa. Siswa yang terakir kali memegang stick akan diberikan

pertanyaan oleh guru tentang apa yang di pelajari dalam pembelajaran.

permainan ini berlanjut terus sampai sebagian besar siswa mendapat

pertanyaan dari guru. Permainan Talking Stick ini diberikan kepada

siswa untuk mereview pembelajaran I dan pembelajaran II sebelum

siswa diberikan soal evaluasi tema 1 Hidup Rukun subtema 1 Hidup

Rukun di Rumah. Dengan kompetensi dasar 3.1 Mengenal bilangan asli

sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). Yang

memuat indikator 3.1.1 Membilang sampai 500 dengan menggunakan

blok dienes (kubus satuan). 3.1.2 Menyebutkan banyak benda dengan

menggunakan kubus satuan blok dienes (kubus satuan). 3.1.3

Menjumlahkan bilangan menggunakan blok dienes. Kemudian siswa

siap mengerjakan soal evaluasi dengan waktu yang cukup.

3) Kegiatan Penutup

Pada Kegiatan penutup guru dan siswa bertanya jawab mengenai

tes evaluasi yang sudah siswa kerjakan. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk membaca materi selanjutnya sebagai bahan belajar

dirumah. Guru menanyakan kesan siswa selama mengikuti

pembelajaran, kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk

memimpin doa kemudian guru menutup pembelajaran.

b. Observasi

Tahap observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran,

observasi dilakukan oleh observer. Pada penelitian ini observasi dilakukan

(12)

kegiatan peneliti selama proses pembelajaran dilaksanakan, observasi ini

berupa sudah dan tidak dilaksanakanya sintak Discovery Learning

berbantuan metode Talking Stick. Di dalam lembar observasi guru terdapat

6 sintak dalam model pembelajaran Discovery Learning berbantuan

metode Talking Stick, hasil observasi pada pertemuan pertama

menunjukkan peneliti sudah melaksanakan semua sintak yang terdapat di

dalam model Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick tetapi

masih ada kekurangan yaitu peneliti belum menyampaikan tujuan

pembelajaran secara jelas yang akan dicapai setelah pembelajaran, selain

itu dalam menyampaikan materi peneliti terlalu tergesa – gesa.

Hasil observasi siklus I pertemuan kedua,keseluruhan sintak sudah

terlaksana semua dan cukup baik tetapi masih ada kekurangan yaitu

peneliti masih kurang dalam menguasai kelas terbukti masih ada beberapa

siswa yang masih asik bermain sendiri dan kurang memperhatikan guru.

Selain itu pada saat kegiatan pembagian kelompok siswa masih ribut dan

saat berdiskusi masih ada siswa yang belum mau menyampaikan

pendapatnya. Pada pertemuan ketiga peneliti memberi soal evaluasi materi

pertemuan I dan II. Hasil dari evalusai siklus 1 hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari hasil saat siswa melaksanakan tes semester 2

pada saat kelas 1.

c. Refleksi

Pada akhir proses pembelajaran siklus 1, guru melakukan refleksi

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan bersama guru kelas 2, hasil

refleksi tersebut, akan digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan

tindakan penelitian siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan

refleksi yang telah dilakukan, nampak bahwa sebagian besar butir kegiatan

sudah dilakukan oleh guru. Kelebihan guru yang lain nampak dalam

pembelajaran siklus 1 adalah, guru sudah melakukan apersepsi dengan

baik, dan sudah memotivasi siswa untuk sungguh-sungguh dalam

(13)

Rumah dengan Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal bilangan asli sampai 500

dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). Kemudian guru telah

memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, dan menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

Hasil observasi terhadap respon siswa, dalam pelaksanaan tindakan

Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick siklus 1, terdapat 7

butir kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa, dan 2 butir lainnya belum

dilakukan. Pada siklus 1 nampak, adanya kelebihan-kelebihan siswa yakni

siswa sudah cukup aktif dan antusias dalam mengikuti Discovery Learning.

Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan siswa dalam menjawab pertanyaan

apersepsi yang diberikan guru, dan kegiatan siswa dalam melaksanakan

diskusi kelompok, sesuai dengan prinsip-prinsip dan langkah-langkah

Discovery Learning, yang meliputi merumuskan masalah, membuat

kesimpulan awal, mengumpulkan informasi, mengolah hasil penemuan

informasi dan menggeneralisasi.

Selain kelebihan dari peneliti dan siswa diatas yang didapat saat

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick, di temukan juga

beberpa kekurangan saat penelitian dilaksanakan. Beberapa kekurangan

tersebut adalah:

a. Dalam membentuk kelompok diskusi, guru tidak membentuk

kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan akademik siswa,

melainkan siswa diminta untuk membentuk kelompok sendiri,

berdasarkan tempat duduk siswa yang saling berdekatan.

b. Guru tidak menjelaskan secara rinci prosedur dan

langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning berbantuan metode

Talking Stick.

c. Guru tidak memberi tahu untuk apa siswa membaca kembali

pembelajaran yang sudah dilakukan, sehingga siswa kelihatan

(14)

d. Kurang menguasai kelas dengan baik terbukti peneliti tidak fokus

terhadap siswa yang masih ribut.

e. Siswa masih ribut sendiri karena dalam penyampaian materi

masih dengan ceramah dan siswa tidak dilibatkan dalam proses

pembelajaran.

f. Beberapa siswa belum berani dan tidak memiliki rasa percaya diri

untuk melakukan presentasi dan menanggapi laporan hasil

diskusi.

g. Peneliti tidak fokus terhadap siswa yang ribut dikarenakan

peneliti lebih berfokus pada anak–anak yang aktif saja dan

berfokus pada materi yang disampaiakan.

Dari kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran siklus I yang

ditulis diaatas, dapat diperbaiki pada siklus II. Hal yang dapat dilakukan

untuk memperbaiki kekurangan pada kegiatan pembelajaran siklus I

adalah:

a. Memberi ketegasan kepada siswa agar siswa mau untuk

berdiskusi dengan kelompok yang sudah terbentuk. Pada saat

membentuk kelompok guru mampu mengelompokan sesuai

kemampuan akademik, sehingga masing-masing kelompok

mempunyai keseimbangan dengan kelompok lainnya. Dengan

demikian setiap kelompok di harapkan mampu untuk lebih aktif

dan bersaing dengan kelompok lainnya.

b. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Discovery

Learning berbantuan metode Talking Stick.dengan baik, sehingga

siswa tidak kebingungan dalam mengikuti langka-langkah

pembelajaran.

c. Guru memberi pengertian kepada siswa ketika akan

melaksanakan metode Talking Stick, sehingga siswa ketika

mengikuti metode Talking Stick tidak akan menghindari

(15)

d. Guru harus lebih tegas dalam menguasai kelas. Tidak hanya

memperhatikan siswa yang aktif, tetapi juga mampu

mengendalikan siswa yang sibuk sendiri, siswa yang suka

mengganggu siswa lainnya.

e. Dalam penyampaian materi guru menggunakan alat peraga untuk

bisa menarik perhatian siswa.

h. Memaksimalkan metode Talking Stick sehingga dalam keadaan

apapun siswa dituntut untuk berani dan memiliki rasa percaya diri

untuk melakukan presentasi dan menanggapi laporan hasil

diskusi.

4.1.1.3. Perencanaan Siklus II

Pada tahap siklus II, mengacu pada hasil refleksi yang dilakukan pada

siklus I. Pelaksanaan penelitian siklus II, dilakukan dengan memberi tindakan

pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbantua metode

Talking Stick. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dalam siklus II,

adalah sama seperti pada siklus I yakni, perencanaan, pelaksanaan tindakan

dan observasi, refleksi. Pada penelitian siklus II materi yang digunakan adalah

tema 1 Hidup Rukun Subtema 1 Hidup Rukun dengan Kompetensi Dasar

Matematika 4.1 Memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan

bilangan-bilangan yang kurang dari 100. Dalam satu kompetensi dasar

mengandung beberapa indicator sebagai berikut: 4.1.1 Menentukan pola-pola

bilangan sederhana menggunakan bilangan kurang dari 100. 4.1.2 Membuat

pola-pola bilangan sederhana dengan menggunakan bilangan kurang 100. RPP

dirancang dalam 3 kali pertemuan, dengan alokasi waktu @ 3x35 menit.

Perangkat pembelajaran yang disusun meliputi kisi-kisi penilaian, LKS, butir

soal tes formatif, penilaian dan lembar observasi yang digunakan untuk

mengamati tindakan pelaksanaan Discovery Learning berbantuan metode

(16)

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan

pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2017 dan pertemuan kedua

pada tanggal 18 Juli 2017 kemudian pertemuan terakir siklus I atau

pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 Juli. Pada siklus II

dilaksanakan untuk memperbaiki siklus I, dengan melakukan refleksi

bersama guru kelas 2 tentang kekurangan–kekurangan dalam siklus I dapat

diperbaiki di siklus II. Hal–hal untuk memperbaiki dari siklus I

dipersiapkan di siklus II. Dalam siklus II langakah–langkah pembelajaran

sama dengan siklus I yang berbeda ialah pada saat penyampaian materi

yang semula masih dengan ceramah, pada siklus II ini lebih

memaksimalkan media yang ada dan guru lebih bersifat membantu

sehingga siswa yang lebih aktif. Metode yang digunakan tetap sama yaitu

Talking Stick.

Pertemuan 1

Pelaksanaan penelitian siklus II pada pertemuan 1, dilaksanakan

pada hari Kamis, tanggal 20-23 Juli 2017 dengan melaksanakan RPP

yang telah disusun melalui model Discovery Learning berbantuan metode

Talking Stick, uraian kegiatan sebagai berikut.

1)Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan guru memeprsiapkan ruang kelas untuk proses

belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam kepada

siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, guru

menanyakan kehadiran siswa, kemudian guru memberika motivasi

kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran, setelah

memberi motivasi kepada siswa guru memberikan apersepsi, setelah

memberikan apersepsi guru menyampaikan tentang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang akan

(17)

2)Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti diawali guru menunjukkan alat media berupa

jam dinding yang dibuat dari kertas. Dari alat media jam tersebut guru

menjelaskan tntang satuan waktu (detik, menit, dan jam). Kemudian

guru mengajak siswa melakukan tanya jawab dengan menggunakan alat

media tersebut. Bertanya jawab mengenai satuan waktu.

Siswa diminta untuk berkelompok sesuai kelompok yang sudah di

tentukan oleh guru, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Guru

memberikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. Lembar

kerja tersebut berisikan permasalahan yang harus siswa selesaikan.

Siswa diminta untuk berdiskusi dan mengidentifikasi permasalahan

dalam lembar kerja. Cerita tentang apa yang ada di dalam lembar kerja,

kegiatan apa saja yang ada dalam lmbar kerja, informasi apa saja yag

terkadandung dalam lembar kerja. Kemudian setelah siswa selesai

menuliskannya siswa di bombing untuk mengumpulkan data. Mengulas

bacaan yang ada dalam lembar kerja, saling mengemukakan gagasannya

tentang bacaan yang ada Bersama masing-masing kelompok. Siswa

diijinkan untuk bertanya kepada guru.

Guru membimbing siswa daam pengolahan data. Siswa mengolah

data dengan cara merangkai bacaan yang ada menjadi cerita runtut dan

benar. Selain itu siswa juga mengidentifikasi dengan cara

menggolongkan satuan waktu menjadi waktu tidak baku dan waktu

baku. Siswa mngecek kebenaran dan keabsahan data yang diperoleh dari

lembar kerja dengan cara saling bertukar pikiran antar kelompok.

Dengan demikian siswa mampu menarik kesimpulan selain dari

data-data yang diperoleh dari bacaan tetapi juga saat bertukar pikiran. Siswa

mempresentasikan kesimpulannya di depan kelas dan guru menanggapi

setiap kelompok yang mempresentasikan kesimpulannya.

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat

lingkaran besar. Guru mengajak siswa untuk bermain Talking Stick.

(18)

siswa. Kemudian siswa tersebut akan memberikan ke siswa lainnya dan

semua siswa bernyanyi bersama, ketika lagu yang dinyanyikan sudah

selesai maka stick juga berhenti di salah satu siswa. Siswa yang terakir

kali memegang stick akan diberikan pertanyaan oleh guru tentang apa

yang di pelajari dalam pembelajaran. permainan ini berlanjut terus

sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru. Permainan

Talking Stick ini diberikan kepada siswa untuk mereview pembelajaran

yang sudah dilakukan.

3)Kegiatan Penutup

Pada Kegiatan penutup guru dan siswa menarik kesimpulan

tentang materi yang telah dipelajari. Siswa melakukan perenungan

dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa. Guru

menanyakan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran, kemudian

guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa dan guru menutup

pembelajaran.

Pertemuan II

Pelaksanaan penelitian siklus II pada pertemuan 2, dilaksanakan

pada hari Jumat, tanggal 22 Juli 2017 dengan melaksanakan RPP yang

telah disusun melalui model Discovery Learning berbantuan metode

Talking Stick, uraian kegiatan sebagai berikut.

1) Kegiatan awal

Pada awal kegiatan guru memepersiapkan ruang kelas untuk

proses belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam

kepada siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, guru

menanyakan kehadiran siswa, kemudian guru memberikan motivasi

kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran, setelah

memberi motivasi kepada siswa guru memberikan apersepsi, setelah

(19)

pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang akan

berlangsung.

2)Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti diawali dengan guru bercerita menggunakan

tokoh kartun yang digemari anak-anak yaitu doraemon. Menggunakan

pintu kemana saja guru bercerita tentunya bercerita sesuai materi yang

akan diajarkan dalam pembelajaran ke 2 yaitu penjumlahan dan

pengurangan waktu. Siswa sangat ertarik dengan cerita yang diberikan

dan siswa sangat memperhatikan cerita tersebut. Dai cerita yang

diberikan secara otomatis siswa bertanya tanpa guru meminta sisa untuk

bertanya.

Siswa diminta untuk berkelompok, setiap kelompok

beranggotakan 4 siswa. Guru memberikan cerita kepada setiap

kelompok. Cerita tentang pintu kemana saja, cerita tersebut mempunyai

permasalahan tentang penjumlahan dan pengurangan waktu. Dalam

kelompok siswa saling berdiskusi untuk mengidentifikasi prmasalahan

yang ada didalam certita tersebut. Siswa mengumpulkan data dengan

bertukar gagasan dengan sesame anggoa kelompok.

Guru menyediakan kertas tebal dan gunting. Guru membimbing

siswa untuk mengolah data dengan cara membimbing siswa untuk

membuat alat media pintu kemana saja. Kemudian siswa

mengaplikasikan cerita dengan pintu kemana saja yang siswa buat.

Bersamaan dengan hal tersebut guru memberikan beberapa soal tentang

penjumlahan dan pengurangan waktu yang ditulis di papan tulis. Siswa

menyimpulkan dan menggeneralisasikan dengan cara menjawab

pertanyaan yang di berikn guru di papan tulis. Kemudian siswa

menyapaik hasil diskusinya didpan kelas dan guru menanggapi hasil

diskusi siswa.

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat

(20)

Guru membawa satu stick dan guru akan memberikannya ke salah satu

siswa. Kemudian siswa tersebut akan memberikan ke siswa lainnya dan

semua siswa bernyanyi bersama, ketika lagu yang dinyanyikan sudah

selesai maka stick juga berhenti di salah satu siswa. Siswa yang terakir

kali memegang stick akan diberikan pertanyaan oleh guru tentang apa

yang di pelajari dalam pembelajaran. permainan ini berlanjut terus

sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru. Permainan

Talking Stick ini diberikan kepada siswa untuk mereview pembelajaran

yang sudah dilakukan.

3)Kegiatan penutup

Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari. Guru memberikan evaluasi kepada siswa, siswa melakukan

perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku

siswa. Guru menanyakan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran,

kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa dan

guru menutup pembelajaran.

Pertemuan III

Pelaksanaan penelitian siklus II pada pertemuan terakir atau

pertemuan ketiga, dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 23 Juli 2017

dengan melaksanakan RPP yang telah disusun melalui model Discovery

Learning berbantuan metode Talking Stick. Dengan menggunakan Tema

1 Hidup Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah. Meskipun terdiri dari

beberapa mata pelajaran., tetapi peniliti lebih berfokus pada mata

pelajaran yang diteliti yaitu matematika dengan Kompetensi Dasar 4.1

Memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan

bilangan-bilangan yang kurang dari 100. Dalam satu kompetensi dasar

mengandung beberapa indicator sebagai berikut: 4.1.1 Menentukan

(21)

Membuat pola-pola bilangan sederhana dengan menggunakan bilangan

kurang 100, uraian kegiatan sebagai berikut.

1)Kegiatan Awal

Pada awal kegiatan guru mempersiapkan ruang kelas untuk proses

belajar mengajar, guru memasuki kelas dengan memberi salam kepada

siswa, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, guru

menanyakan kehadiran siswa dengan melakukan absensi, kemudian guru

memberika motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

pelajaran, setelah memberi motivasi kepada siswa guru memberikan

apersepsi , setelah memberikan apersepsi guru menyampaikan tentang

tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang

akan berlangsung.

2)Kegiatan Inti

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat lingkaran

besar. Guru mengajak siswa untuk bermain Talking Stick. Permainan

Talking Stick untuk pembelajaran ketiga berbeda dengan permainan

Talking Stick pembelajaran I dan pembelajaran II. Permainan Talking Stick

dalam pembelajaran ke III digunakan untuk mereview pembelajaran I dan

pembelajaran II. Guru membawa satu stick dan guru akan memberikannya

ke salah satu siswa. Kemudian siswa tersebut akan memberikan ke siswa

lainnya dan semua siswa bernyanyi bersama, ketika lagu yang dinyanyikan

sudah selesai maka stick juga berhenti di salah satu siswa. Siswa yang

terakir kali memegang stick akan diberikan pertanyaan oleh guru tentang

apa yang di pelajari dalam pembelajaran. Permainan ini berlanjut terus

sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan dari guru. Permainan

Talking Stick ini diberikan kepada siswa untuk mereview pembelajaran I

dan pembelajaran II sebelum siswa diberikan soal evaluasi tema 1 Hidup

Rukun subtema 1 Hidup Rukun di Rumah. Dengan kompetensi dasar 4.1

(22)

bilangan-bilangan yang kurang dari 100. Dalam satu kompetensi dasar mengandung

beberapa indicator sebagai berikut: 4.1.1 Menentukan pola-pola bilangan

sederhana menggunakan bilangan kurang dari 100. 4.1.2 Membuat

pola-pola bilangan sederhana dengan menggunakan bilangan kurang 100.

Kemudian siswa siap mengerjakan soal evaluasi dengan waktu yang

cukup.

3)Kegiatan Penutup

Pada Kegiatan penutup guru dan siswa bertanya jawab mengenai tes

evaluasi yang sudah siswa kerjakan. Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk membaca materi selanjutnya sebagai bahan belajar dirumah. Guru

menanyakan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran, kemudian guru

menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa kemudian guru menutup

pembelajaran.

b. Observasi

Pada tahap observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran,

observasi dilakukan oleh observer. Pada penelitian ini observasi dilakukan

pada tiga kali pertemuan. Hasil observasi dilakukan untuk mengetahui

kegiatan peneliti selama proses pembelajaran dilaksanakan, observasi berupa

sudah atau belum dilaksanakannya sintak Discovery Learning berbantuan

metode Talking Stick. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati

aktifitas guru, dan respon siswa terhadap Discovery Learning berbantuan

metode Talking Stick, dengan menggunakan lembar observasi yang

disediakan. Berdasarkan hasil observasi, terhadap aktifitas guru dalam

melaksanakan tindakan Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick

pada pertemuan ke 1 dan 2 pertemuan 3, menunjukkan bahwa guru telah

melaksanakan seluruh kegiatan Discovery Learning berbantuan metode

(23)

menunjukkan adanya peningkatan respon siswa terhadap pelaksanaan

tindakan Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick.

Hasil observasi Siklus II pertemuan 2, keseluruhan sintak sudah

terlaksana semua dan cukup baik, peneliti sudah mampu untuk menguasai

kelas siswa pun juga tidak ribut sendiri karena siswa dilibatkan pada saat

proses pembelajaraan. Keseluruhan terlaksananya sintak Discovery Learning

berbantuan metode Talking Stick sudah terlaksana dengan baik, peneliti

melaksanakan perbaikan dengan memberi pengertian kepada siswa ketika

akan melaksanakan metode Talking Stick, sehingga siswa ketika mengikuti

metode Talking Stick tidak akan menghindari memegang stick karena takut

diberikan pertanyaan. Dalam Siklus II guru juga lebih tegas dalam menguasai

kelas. Tidak hanya memperhatikan siswa yang aktif, tetapi juga mampu

mengendalikan siswa yang sibuk sendiri, siswa yang suka mengganggu siswa

lainnya. Dalam penyampaian materi guru menggunakan alat peraga untuk

bisa menarik perhatian siswa. Memaksimalkan metode Talking Stick sehingga

dalam keadaan apapun siswa dituntut untuk berani dan memiliki rasa percaya

diri untuk melakukan presentasi dan menanggapi laporan hasil diskusi.

Pelaksanaan siklus II pertemuan tiga dilakukan evaluasi, hasil belajar

semakin meningkat jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 19 siswa

dari 20 siswa, masih ada 1 siswa yang belum mencapai KKM.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir kegiatan siklus II, oleh guru

bersama-sama dengan observer atau guru kelas 2 SDN Candigatak 1. Refleksi

dilakukan untuk mengevaluasi dan mengetahui keberhasilan dan kekurangan

pelaksanaan pembelajaran tematik yang berfokus pada salah satu mapel yaitu

Matematika siklus II, dengan materi Pola Bilangan.

Berdasarkan hasil observasi siklus II, menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning berbantuan

(24)

pembelajaran. Hal ini Nampak, pada meningkatnya hasil belajar siswa. Selain

hal tersebut siswa juga semakin aktif dalam kegiatan menyimak, menanya,

mengidentifikasi, memgklasifikasi, merumuskan masalah, membuat hipotesa,

mengumpulkan informasi, menarik kesimpulan dan mempresentasikan.

Selain hasil belajar meningkat dan sangat aktif, mengemukakan ide dan

pendapatnya dalam kegiatan diskusi.

Adapun kelebihan guru, yang menonjol dalam pelaksanaan penelitian

siklus, adalah guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model

Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick, sesuai dengan prinsip

dan langkah-langkah Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick.

Guru juga telah membimbing, mengarahkan dan mendampingi siswa dalam

kegiatan Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick, dimulai dari

kegiatan mengidentifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data,

mengecek kebenaran, menyimpulkan, dan menggeneralisasikan.

Dari hasil tes formatif, dan penilaian terhadap ketrampilan atau unjuk

kerja, siswa dalam menyimak, mengumpulkan informasi, mengklasifikasi,

menggeneralisasi dan mempresentasikan, yang dilakukan pada kegiatan

pembelajaran siklus II, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Sedangkan kelemahan yang masih nampak, pada pembelajaran siklus 2,

yaitu siswa masih merasa kesulitan untuk memberikan tanggapan terhadap

presentasi hasil diskusi siswa lainnya. Solusi yang dilakukan oleh guru, adalah

dengan memberikan kata kunci, untuk merangsang siswa memberikan

pendapat dan tanggapan terhadap laporan hasil diskusi.

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penilaian

Dalam Deskripsi hasil penilaian akan dibahas tentang Deskripsi data

dan analisis data hasil belajar siklus I dan siklus II.

4.1.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1

Hasil belajar siswa SDN Candigatak 1 Boyolali setelah melaksanakan

(25)

Talking Stick nilai ketuntasan hasil belajar siswa SDN Candigatak 1 Boyolali

pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai diatas KKM adalah

12 siswa dengan presentase 60%, sedangkan siswa yang belum mencapai

KKM ada 8 siswa, dengan presentase 40% dengan nilai tertinggi 80 dan

terendah 50 dengan rata – rata 68.

4.1.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Hasil belajar siswa SDN Candigatak 1 Boyolali setelah melaksanakan

pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbantuan metode

Talking Stick pada siklus II nilai ketuntasan hasil belajar siswa SDN

Candigatak 1 Boyolali pada siklus II, dapat diketahui bahwa siswa yang

mencapai diatas KKM adalah 19 siswa dengan presentase 95%, sedangkan

siswa yang belum mencapai KKM ada 1 siswa, dengan presentase 5% dengan

nilai tertinggi 100 dan terendah 60 dengan rata – rata 80.

4.1.3. Analisis Data

Untuk menganalisis data, peneliti melakukan anlisis data dengan

menggunakan dua tahapan, yaitu tahapan analisis ketuntasan dan analisis

komparatif.

4.1.3.1. Analisis Ketuntasan hasil Belajar a. Ketuntasan hasil belajar Pra Siklus

Dibawah ini tabel hasil belajar siswa kelas 2 SDN Candigatak 1

Boyolali semester 1 pada kegiatan pembelajaran Pra Siklus, dapat dilihat

(26)

Tabel 4.2

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 Semester 1 Pra Siklus No Nilai KKM

(70)

Jumlah Siswa

Presentase (%)

Keterangan

3. ≥ 70 8 40% Tuntas

4. <70 12 60% Tidak Tuntas

Jumlah 20 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 40

Rata – Rata 60

Tabel secara deskriptif dan dilengkapi secara visual dengan diagram dibawah

ini.

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 Pra Siklus

b.Ketuntasan hasil belajar siklus 1

Dibawah ini dapat dilihat pada tabel 4.3 Tentang hasil belajar siswa

kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali pada kegiatan pembelajaran siklus I.

Hasil belajar siswa SDN Candigatak 1 Boyolali setelah melakukan

Tuntas 40%

Tidak Tuntas 60%

(27)

pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning berbantuan

metode Talking Stick, diperoleh hasil belajar siswa yaitu :

Tabel 4.3

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar MAatematika Siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 Pada

Siklus I

Dari tabel 4.3 dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa SDN

Candigatak 1 Boyolali pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa yang

mencapai diatas KKM adalah 12 siswa dengan presentase 60%, sedangkan

siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa, dengan presentase 40%

dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 50, rata-rata 68. Narasi Tabel 4.3

secara deskriptif dan dilengkapi secara visual dengan menggunakan

diagram dibawah ini : No Nilai KKM

70

Jumlah Siswa

Presentase (%)

Keterangan

1. ≥ 70 12 60% Tuntas

2. <70 8 40% Tidak Tuntas

Jumlah 20 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 50

(28)

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 BoyolaliSiklus 1 c. Ketuntasan hasil belajar siklus II

Hasil belajar siswa SDN Candigatak 1 Boyolali pada siklus II

dengan menggunakan model pembelajaran model Discovery Learning

berbantuan metode Talking Stick diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 4.4

Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali Semester II Tahun Ajaran 2017/2018 Pada Siklus II

Dari tabel 4.4 dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa SDN

Candigatak 1 Boyolali pada siklus II, dapat diketahui bahwa siswa yang

mencapai diatas KKM adalah 19 siswa dengan presentase 95%, sedangkan

Tuntas 60% Tidak

Tuntas 40%

NILAI SIKLUS I

No Nilai KKM 70

Jumlah Siswa

Presentase (%)

Keterangan

1. ≥ 70 19 95% Tuntas

2. <70 1 5% Tidak Tuntas

Jumlah 20 100%

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 60

(29)

siswa yang belum mencapai KKM ada 1 siswa, dengan presentase 5%

dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 60, perbandingan dari nilai yang

tuntas dan nilai yang tidak tuntas dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas 2 SDN Candigatak 1 BoyolaliSiklus II 4.1.3.2. Analasis Komparatif

Berdasarkan hasil belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, analisis hasil

belajar dilakukan dengan menggunakan data ketuntasan hasil belajar, Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II, dalam tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.5

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SDN Candi

gatak 1 Boyolali

(30)

Dari tabel 4.5 dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari Pra

Siklus, sampai pada siklus II mengalami peningkatan. Pada Pra Siklus siswa

yang tuntas belajar berjumlah 8 siswa dengan persentase 40%, pada siklus I

siswa yang tuntas hasil belajarnya berjumlah 12 siswa dengan persentase 60%,

dan pada siklus II siswa yang tuntas hasil belajarnya menjadi 19 siswa dengan

persentase 95%. Sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya menurun

pada saat Pra Siklus berjumlah 12 siswa dengan persentase 60%, pada siklus I

berjumlah 8 siswa dengan persentase 40%, sedangkan siklus II jumlah siswa

yang tidak tuntas semakin menurun menjadi 1 siswa dengan persentase 5%.

Nilai tertinggi siswapun menjadi meningkat. Saat Pra Siklus 80, siklus I tetap

yaitu 80, dan pada sklus II menjadi 100. Sedangkan nilai terendah Pra Siklus

dengan nilai 40, siklus I dengan nilai yaitu 50, dan pada siklus II dengan nilai

yaitu 60. Nilai Rata-rata siswa dari Pra siklus sampai siklus II. Rata-rata Pra

Siklus 60, meningkat ke siklus I menjadi 68 atau naik sebesar 8 dan siklus II

menjadi 80. Untuk memperjelas perbandingan hasil belajar siswa dari Pra

Siklus sampai dengan Siklus II disajikan dalam grafik gambar 4.5 :

Gambar 4.5

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kelas IV SDN Candigatak 1 Boyolali

(31)

Dari gambar 4.5 dapat dijelaskan bahwa banyak siswa yang mencapai

ketuntasan hasil belajar pada Pra Siklus sampai dengan siklus II mengalami

peningkatan hasil belajar. Pada saat Pra Siklus ke siklus I besar peningkatan

adalah 40% menjadi 60% kemudian siklus I ke siklus II 60% menjadi 95%.

Sedangkan siswa yang tidak tuntas jumlahnya menurun. Saat Pra Siklus 60%

belum tuntas, pada kegiatan siklus I menurun menjadi 40%, kemudian siklus I

ke siklus II semakin menurun siklus I yaitu 60% menjadi menurun menjadi

5%.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat hasil belajar siswa kelas 2

SDN Candigatak 1 Boyolali diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa

setelah melakukan tindakan pembelajaran menggunakan model Discovery

Learning berbantuan metode Talking Stick, peningkatan hasil belajar siswa

dapat dilihat dari hasil nilai siklus I dan siklus II. Pada Pra Siklus, banyak

siswa hasil belajarnya tidak tuntas, siswa yang tidak tuntas pada pra siklus

berjumlah 12 siswa dengan persentase 40%, siswa yang tuntas berjumlah 8

siswa dengan persentase 40%, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas 2 SDN Candigatak 1 Boyolali Salatiga sebelum melakukan tindakan

hasil belajarnya masih rendah. Setelah melakukan tindakan dengan

menerapkan model Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick pada

siklus I meningkat, siswa yang yang tuntas meningkat, siswa yang tuntas

berjumlah 12 siswa dengan presentase 60%, sedangkan siswa yang tidak tuntas

menurun menjadi 8 siswa dengan presentesae 40%. Hal itu membuktikan

bahwa model model Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah melakukan tindakan pada

siklus I ternyata masih ada beberapa siswa yang hasil belajarnya belum tuntas,

maka peneliti melakukan tindakan selanjutnya dengan melakukan tindakan

(32)

terbukti siswa yang hasil belajarnya tuntas meningkat menjadi 19 anak dengan

presentase 95% sedangkan siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas turun

hanya menjadi 1 siswa dengan presentase 5%.

Setelah melakukan observasi melalui wawancara dengan guru ternyata

masih ada 1 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Peneliti melakukan

wawancara dengan guru membahas Penyebab 1 siswa yang belum mencapai

ketuntasan belajar ternyata penyebab 1 siswa yang belum tuntas hasil

belajarnya dikarenakan, siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah, kegiatan pembelajaran

berlangsung siswa tersebut memang agak lambat untuk menerima materi

pelajaran. Sehingga hasil belajarnya masih belum tuntas atau mencapai KKM.

Dengan hasil permasalahan yang dihadapi oleh 1 siswa tersebut, maka

peneliti memberi saran atau solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut

yaitu dengan cara guru memberi remedial kepada 1 siswa tersebut, kemudian

remedial bisa dikerjakan dirumah maupun disekolah, tindakan selanjutnya 1

siswa tersebut diberi bimbingan belajar dan guru harus menemukan cara yang

pas untuk mengatasi siswa yang dalam belajar kurang bisa menerima materi

dengan cepat agar 1 siswa tersebut tidak tertinggal oleh teman–temannya.

Penerapan model Discovery Learning berbantuan metode Talking Stick

berdampak pada situasi kelas dan siswa. Perubahan kondisi siswa antara lain,

siswa aktif, berani menyatakan pendapatnya, siswa belajar berfikir kritis pada

saat memecahkan masalah, siswa belajar bekerja sama dengan anggota

kelompok, siswa lebih fokus terhadap pembelajaran, selain itu siswa berani

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sama seperti metode Talking

Stick sehingga siswa merasa senang dan tidak merasa malu atau takut serta

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pada saat berdiskusi terjadi

interaksi antar dua atau lebih individu yang terlibat, siswa saling tukar menukar

pemikiran dan pendapat, belajar bertanggung jawab dalam kelompok. Kondisi

kelas cenderung lebih aktif, menyenangkan, ramai dalam arti karena diskusi

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi   Nilai Matematika Kondisi Pra Siklus
Gambar 4.1 Diagram Nilai Lingkaran Pra Siklus
Tabel 4.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa
Tabel 4.3 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar MAatematika Siswa Kelas 2 SDN
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam usaha meningkatkan pendapatan golongan asnaf fakir and miskin di Pulau Pinang, Pusat Urus Zakat Pulau Pinang telah melaksanakan pelbagai program gerak asnaf

LiFi (LightFidelity) merupakan teknologi yang menggunakan LED (Light Diode Emiting) untuk mengirimkan data kepenerima dengan perubahan intensitas cahaya

Pada penelitian sebelumnya yang be rjudul “ Analisis Penggunaan Uang Elektronik ” yang dilakukan oleh Habsari menyatakan bahwa variabel persepsi manfaat

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengertian kunci: Media sebagai alat bantu adalah media yang bisa digunakan oleh fasilitator maupun peserta untuk menjelaskan sesuatu pembahasan (presentasi, ceramah,

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi negara adalah. sebagai

• Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

kualitas pelayanan dapat dilakukan antara lain dengan cara : menambah jumlah. counter teller dan customer service, merubah tata letak pamflet, brosur