Lampiran 1. Bagan Penelitian
Bagan Penelitian
I II III IV
A1B0C0 A1B1C0 A2B0C0 A2B0C0
A2B0C0 A1B2C0 A2B0C1 A1B0C0
A1B0C1 A1B3C0 A2B1C0 A2B0C1
A2B0C1 A2B1C0 A2B1C1 A1B0C1
A1B1C0 A2B2C0 A2B2C0 A2B1C0
A2B1C0 A2B3C0 A2B2C1 A1B1C0
A1B2C0 A1B1C1 A2B3C0 A2B2C0
A2B2C0 A1B0C0 A2B3C1 A1B2C0
A1B3C0 A1B2C1 A1B0C0 A2B3C0
A2B3C0 A2B0C0 A1B0C1 A1B3C0
A1B1C1 A1B3C1 A1B1C0 A2B1C1
A2B1C1 A2B1C1 A1B1C1 A1B3C1
A1B2C1 A2B0C1 A1B2C0 A2B2C1
A2B2C1 A2B3C1 A1B2C1 A1B2C1
A1B3C1 A1B0C1 A1B3C0 A2B3C1
A2B3C1 A2B2C1 A1B3C1 A1B1C1
T
Keterangan:
A1B0C0: Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat tanpa agen antagonis maupun patogen,tanpa agen antagonis maupun patogen,
A1B0C0 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka tanpa agen antagonis maupun patogen,
A1B0C0 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat dan S. rolfsii, A2BOC1 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan S. rolfsii A1B1C0: Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. harzianum A2B1C0 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. harzianum A1B2C0 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat dan T. koningii A2B2C0: Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. koningii A1B3C0: Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat dan T. viridae A2B3C0: Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. viridae A1B1C1 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat dan T. harzianum
serta S. rolfsii,
A2B1C1 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. harzianum serta S. rolfsii
A1B2C1 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan alginat dan T. koningii serta S. rolfsii
A2B2C1 : Benih kedelai yang dienkapsulasi dengan tapioka dan T. koningii serta S. rolfsii
Lampiran 2, Tinggi tanaman kedelai pada pengamatan 1 MST
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 3, Tinggi tanaman kedelai pada pengamatan 2 MST
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 4, Tinggi tanaman kedelai pada pengamatan 3 MST
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 5, Tinggi tanaman kedelai pada pengamatan 4 MST
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 6. Persentase dumping off tanaman kedelai
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Transformasi Arcsin
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 7. Bobot Basah Akar Tanaman Kedelai
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Transformasi √x+0,5
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 8. Bobot Kering Akar Tanaman Kedelai
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Transformasi √x+0,5
Perlakuan Ulangan Total Rataan
Lampiran 9. Foto Tinggi Tanaman Kedelai 4 MST
A1B1C1 A2B1C1 A1B2C1 A2B2C1
A1B3C1 A2B3C1 A1B1C0
A1B3C1
A2B3C0 A1B3C0
A1B2C0
A2B3C1 A1B1C0 A2B1C0
A2B2C0
A1B0C0 A2B0C0 A1B0C1 A2B0C1
Lampiran 10. Foto Bobot Akar Tanaman Kedelai 4 MST
A1B1C1 A2B1C1 A1B2C1 A2B2C1
A1B3C1 A2B3C1 A1B1C0 A2B1C0
A1B2C0 A2B2C0 A1B3C0 A2B3C0
A2B0C1 A1B0C1
Lampiran 11. Mikroskopis Fungi Trichoderma.sp.
Lampiran 12. Kandungan Kimia Tapioka dan Alginat
Komposisi Kimia Tepung Tapioka
Komposisi Jumlah
Energi 307 kalori/100 gram
Sumber: Grace (1977)
Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan)
Komponen Kadar
Kalori 146,00 kal
Air 62,50 gram
Fospor 40,00 mg
Karbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 mg
Mutu Natrium Alginat
Parameter Mutu Na-alginat hasil ekstraksi
Sumber (Bahari et al., 2012)
Lampiran 13. Deskripsi Tanaman Kedelai
Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Grobogan
Dilepas tahun : 2008
SK Mentan : 238/Kpst/SR,120/3/2008
Asal : Pemurnian populasi local Malabar Grobogan Tipe pertumbuhan : determinit
Warna hipokotil : ungu Warna epikotil : ungu
Warna daun : hijau agak tua Warna bulu batang : coklat
Warna bunga : ungu
Warna kulit biji : kuning muda Warna polong tua : coklat