• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kinerja lingkungan. Struktur modal, Profitabilitas, dan ukuran perusahaan Terhadap nilai perusahaan yang Terdaftar di bursa efek Indonesia - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kinerja lingkungan. Struktur modal, Profitabilitas, dan ukuran perusahaan Terhadap nilai perusahaan yang Terdaftar di bursa efek Indonesia - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam industri manufaktur yang semakin ketat setiap tahunnya memberikan dampak bagi perusahaan manufaktur untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat mempertahankan usahanya, terlebih untuk perusahaan yang telah

go public. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan

kinerjanya yaitu dengan melakukan continuous improvement terhadap nilai yang dimiliki oleh perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dapat dilihat pada respon pasar yang tercermin melalui harga saham. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan perusahaan karena dengan nilai perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan kemakmuran pemegang saham. Perlu adanya penyampaian yang baik oleh perusahaan dalam mengungkapkan informasi-informasi yang dimiliki agar calon investor tertarik menanamkan saham di perusahaan tersebut dan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

(2)

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dimulai pada tahun 1990 yang dulunya dikenal dengan nama Program Kali Bersih (PROKASIH). Tahun 1995 berubah menjadi PROPER PROKASIH yang dikhususkan untuk pengendalian pencemaran air. Tahun 2002 hingga saat ini berubah menjadi PROPER yang cakupannya menjadi lebih luas yaitu pengendalian air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3.

PROPER adalah salah satu sarana kebijakan yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam rangka mendorong penaatan penanggung jawab usaha atau kegiatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Kegiatan PROPER melibatkan bantuan pemerintah provinsi dan kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Keikutsertaan perusahaan dalam kegiatan PROPER selama ini ditentukan oleh pemerintah daerah, kemudian ditetapkan oleh pemerintah pusat, dengan kata lain perusahaan yang mengikuti kegiatan PROPER terkait erat dengan kewenangan pemerintah untuk memasukkan suatu perusahaan kedalam peserta PROPER.

Tujuan dari diadakannya PROPER adalah untuk meningkatkan kesadaran perusahaan untuk menaati peraturan perundangan lingkungan hidup, memenuhi persyaratan lingkungan secara lengkap dan menyeluruh, serta menjadi nilai tambah terhadap pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya alam. Perusahaan yang melakukan pengelolaan kinerja lingkungan diharapkan dapat menjaga keseimbangan lingkungan usahanya dalam setiap proses bisnis yang dilakukan.

(3)

reputasi yang akan diperoleh perusahaan dinilai dengan warna, yang terdiri dari emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Berdasarkan hasil Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada tahun 2012, menunjukkan ada 12 perusahaan yang berhasil mendapatkan emas. Pada tahun 2013 perusahaan yang berhasil mendapatkan peringkat emas sebesar 12 perusahaan.

Pada tahun 2014 perusahaan yang mendapatkan peringkat emas mengalami penurunan sebesar 9 perusahaan. Pada tahun 2015 perusahaan yang mendapat peringkat emas mengalami peningkatan yaitu ada 12 perusahaan. Pada tahun 2016 perusahaan yang mendapat peringkat emas sebesar 12 perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi (naik turun perusahaan yang memperoleh peringkat emas dari tahun 2012-2016) dan memotivasi peneliti untuk mengetahui tentang perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER).

(4)

menciptakan kinerja lingkungan yang baik maka bisa meningkatkan nilai bagi perusahaan yang diungkap dalam laporan tahunan perusahaan.

Salah satu tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan. Suatu nilai perusahaan sangatlah penting karena jika suatu perusahaan memiliki nilai perusahaan yang tinggi, juga akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi merupakan keinginan dari para pemilik perusahaan, karena bisa menjadi tolak ukur tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti. 2002:7).

Nilai perusahaan merupakan pembayaran yang dilakukan oleh calon pembeli ketika suatu perusahaan dijual (Wiagustini, 2010:8). Meningkatnya persaingan usaha dan semakin rumitnya situasi yang dihadapi oleh perusahaan masa kini menuntut ruang lingkup dan peran seorang manajer keuangan yang semakin luas. Perusahaan melalui manajer keuangan harus mampu menjalankan fungsinya didalam mengelola keuangan dengan benar dan seefisien mungkin. Ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan seorang manajer keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan salah satunya adalah dengan melihat nilai perusahaan.

(5)

buku ekuitas yang ada pada laporan posisi keuangan (Murhadi, 2015:66). Semakin kecil nilai PBV, harga dari suatu saham akan dianggap semakin murah.

Berikut ini adalah rata-rata PBV dari perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang mengikuti PROPER pada tahun 2012-2016:

Sumber: Data Diolah

Gambar 1.1

Rata-rata PBV Perusahaan Manufaktur di BEI yang Mengikuti PROPER Tahun 2012-2016

Diagram garis pada Gambar 1.1 menjelaskan pergerakan nilai PBV perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang mengikuti PROPER pada tahun 2012-2016. Diagram garis tersebut mengalami siklus naik turun disetiap periode. Pergerakan pada Gambar 1.1 menunjukkan nilai PBV pada tahun 2012 nilai PBV sebesar 4,288. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan dengan nilai PBV sebesar 4,751. Pada tahun 2014 nilai PBV mengalami peningkatan dengan nilai PBV sebesar 4,774, namun pada tahun 2015 mengalami penurunan dengan nilai PBV sebesar 3,686. Pada tahun 2016 mengalami kenaikaan dengan nilai PBV sebesar 4,253. Data diagram tersebut dapat dijadikan sebagai fenomena karena terjadi naik turun pada Price Book Value perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang mengikuti PROPER pada tahun 2012-2016. Fenomena ini

(6)

memotivasi peneliti untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai perusahaan.

Teori yang akan digunakan adalah teori sinyal (Signalling Theory). Teori sinyal digunakan dikarenakan adanya dukungan dan keterkaitan dengan nilai perusahaan, kinerja lingkungan, struktur modal, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Teori sinyal (Signalling Theory) yaitu merupakan sinyal yang diberikan oleh manajemen perusahaan kepada investor sebagai petunjuk menyangkut prospek perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2013:186).

Perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dannburuk. Sinyal tersebut efektif jika dapat ditangkap dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk. Teori ini menjelaskan tentang dorongan kepada perusahaan dalam menyampaikan informasi ke pihak eksternal. Teori sinyal menjelaskan pemberian sinyal dilakukan oleh manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi.

(7)

yang didasarkan pada kebijakan lingkungan, sasaran lingkungan dan targett lingkungan.

Kinerja Lingkungan merupakan upaya suatu perusahaan dalam menciptakan sebuah lingkungan usaha yang baik. Pengelolaan lingkungan dipengaruhi dan juga mempengaruhi perusahaan, dan dapat menentukan keunggulan perusahaan dalam persaingan sehingga dapat menarik minat

shareholder dan stakeholder yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan

(Ardila dan Nurwani, 2017). Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang hijau (green) (Suratno dkk, 2006:8). Sejak tahun 1995, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) mengembangkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) untuk mendorong perusahaann agar dapat meningkatkan pengelolaan lingkungannya.

(8)

Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan kinerja lingkungan adalah penelitian yang dilakukan oleh Hariati dan Rihatiningtyas (2015) dan Anggraeni (2015), membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Mareta dan Fitriyah (2017), Ardila dan Nurwani (2017), Tjahjono (2013) membuktikan, bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel ini dipilih karena adanya ketidakkonsistenan hasil dari peneliti sebelumnya.

(9)

Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan struktur modal adalah penelitian yang dilakukan oleh Solikin, dkk (2015), Hoque, dkk (2014), Chowdhury dan Chowdhury (2010), membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Rusiah, dkk (2017), Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sianipar (2017), Ayem dan Nugroho (2016), Welley dan Untu (2015) membuktikan, bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel ini dipilih karena adanya ketidakkonsistenan hasil dari peneliti sebelumnya.

Besar kecilnya profitabilitas yang diperoleh perusahaan juga mempengaruhi nilaiiperusahaan. Profitabilitas merupakan sebuah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas dapat digunakan untuk evaluasi atas efektivitas pengelolaan perusahaan (Ardila dan Nurwani, 2017).

(10)

untuk menanamkan sahamnya, hal ini akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan profitabilitas adalah penelitian yang dilakukan oleh Rusiah, dkk (2017), Nurminda, dkk (2017), Sianipar (2017), Ayem dan Nugroho (2016), Sucuahi dan Cambarihan (2016), Cecilia, dkk (2015), Ernawati dan Widyawati (2015), Welley dan Untu (2015), Dewi dan Wirajaya (2013), Chowdhury dan Chowdhury (2010), membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ardila dan Nurwani (2017) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Khumairoh dkk (2016) membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengrauh terhadap nilai perusahaan. Variabel ini dipilih karena adanya ketidakkonsistenan hasil dari peneliti sebelumnya.

Salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam mengukur nilai perusahaan yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, atau nilai aset (Riyanto, 2008:313). Besarnya ukuran suatu perusahaan maka akan mempermudah perusahaan memperoleh sumber pendanaan yang baik, dan perusahaan yang memiliki ukuran besar dilihat dari total asetnya yang besar akan memiliki reputasi baik, sehingga investor tertarik menanamkan saham di perusahaan tersebut dan akan berpengaruh pada meningkatnya nilai perusahaan.

(11)

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Nurminda, dkk (2017), Cecilia, dkk (2015), Dewi dan Wirajaya (2013) membuktikan, bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel ini dipilih karena adanya ketidakkonsistenan hasil dari peneliti sebelumnya.

Topik ini diteliti karena adanya ketidakkonsistenan hasil pada variabel kinerja lingkungan, struktur modal, profitabilitas, dan ukuran perusahaan yang terjadi pada penelitian-penelitian sebelumnya. Ketidakkonsistenan dari beberapa hasil penelitian terdahulu menjadikan alasan mengapa penelitian penting dilakukan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh kinerja lingkungan, struktur modal, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengikuti PROPER.

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan dan melihat ketidakkonsistenan penelitian terdahulu, maka penelitian yang dilakukan berjudul “Pengaruh Kinerja Lingkungan, Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan?

(12)

3. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

1. Mengetahui dan menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan

2. Mengetahui dan menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

3. Mengetahui dan menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

4. Mengetahui dan menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoritis

(13)

sumber bacaan dan refrensi dalam memberikan informasi secara teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan melaksanakan riset atau penelitian yang lebih lanjut mengenai permasalahan sumber pustaka yang telah ada.

1.4.2 Secara Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian dapat diharapkan mampu memberikan masukan bagi para investor yang akan membeli saham pada perusahaan. Manfaat secara praktis selanjutnya yaitu sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan kegiatan investasi pada perusahaan. Informasi yang diutamakan terkait dengan kinerja lingkungan, struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika dalam penulisan metodologi penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian dalam metodologi penelitian. Bab ini juga membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian, bentuk dari kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN

(14)

pengumpulan data, dan juga teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran subyek penelitian, memaparkan analisis data, dan pembahasan yang berisi penjelasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Gambar

Gambar 1.1 Rata-rata PBV Perusahaan Manufaktur di BEI yang Mengikuti PROPER

Referensi

Dokumen terkait

Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang di rancang untuk di tarik dan sebagian bebannya di tumpu oleh

Pelayanan air bersih sistem non perpipaan yang dimanfaatkan oleh penduduk di Kabupaten Luwu untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya cukup tinggi dibanding dengan

Tujuan utama pemantapan kawasan lindung dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Lubuklinggau adalah untuk melindungi sumber daya alam atau buatan yang ada di dalamnya,

Pilek ringan dan berat dapat disembuhkan dengan 1 sendok makan madu suam-suam kuku dan ¼ sendok teh bubuk kayu manis setiap hari selama 3 hari.. Ramuan ini dapat menyembuhkan

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

[r]

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

[r]