• Tidak ada hasil yang ditemukan

teori belajar behavioristik penerapannya dalam pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "teori belajar behavioristik penerapannya dalam pembelajaran"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Belajar Behavioristik &

Penerapannya dalam

(2)

Pengertian Belajar

Perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon

Bentuk perubahan yg dialami siswa dalam hal kemampuannya dg cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.

Faktor penting dalam belajar behavioristik

Masukan atau input, yang berupa stimulus Keluaran atau output, yang berupa respon

Faktor penguatan (reinforcement) baik positive reinforcement maupun negative reinforcement

Tokoh aliran behavioristik, antara lain: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie dan Skinner

(3)

Teori Belajar menurut Thorndike

Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yg berupa rangsangan, seperti pikiran,

perasaan yg dapat ditangkap indera) dengan respon.

(4)

2. Ivan Patrovich Pavlov (1849 – 1936)

Classic conditioning (pengkondisian atau

persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,

dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.

Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan

stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku (respons).

Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan

ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan

(5)

Menjelaskan bahwa yang paling sentral dalam

hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya.

Pikiran mengenai tugas atau rencana baru

akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.

Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan

menggunakan rangsangan-rangsangan

(6)

Teori Belajar menurut Watson

belajar sebagai proses interaksi antara

stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor

tersebut sebagai hal yang tidak perlu

diperhitungkan karena tidak dapat diamati.

(7)

Watson adalah seorang behavioris murni,

karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman

(8)

Teori Belajar menurut Clark Hull

hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar.

Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti

halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar

organisme tetap bertahan hidup.

(9)

Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan

biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan

biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh

kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu

dikaitkan dengan kebutuhan biologis,

walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam.

Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori

(10)

Teori Belajar menurut Edwin Guthrie

Guthrie juga menggunakan variabel hubungan

stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar.

Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang

dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan

sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru.

(11)

Penguatan sekedar hanya melindungi hasil

belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru.

Hubungan antara stimulus dan respon bersifat

sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi

stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap.

Guthrie juga percaya bahwa hukuman

(12)

4. Robert Gagne (1916 – 2002)

Seorang Psikolog Pendidikan AS. Dengan penemuan berupa Conditions of Learning. 9 kondisi intruksional :

mendapatkan perhatian

Menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapaiStimulasi kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar penyajian materi baru

Menyediakan pembimbinganmemunculkan tindakan

siapa memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik.menilai hasil belajar yang ditunjuukan

(13)

Teori Belajar menurut Skinner

Konsepnya lebih komprehensif.

Hubungan stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, sehingga menimbulkan perubahan

tingkahlaku.

Respon yang diberikan siswa tidak sesederhana, sebab stimulus akan saling berinteraksi

Merupakan tokoh yang paling banyak pengaruhnya dalam perkembangan teori belajar, dengan munculnya program pembelajaran, seperti Teaching machine, pembelajaran berprogram dsb.

(14)

Kritik terhadap teori Behavioristik

Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks

Tidak dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa

Cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak

produktif

(15)

Aplikasi teori behavioristik dalam

pembelajaran

Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif.

Unsur-unsur penting dalam behavioristik, hubungan S-R, siswa pasif,

perilaku sebagai hasil belajar yg tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan hukuman.

Sesuatu yang ada didunia nyata menurut teori ini, terstruktur rapi, teratur maka orang belajar harus dihadapkan aturan yang jelas

Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan

(16)

Aplikasi Dasar

(17)

Langkah-langkah pembelajaran

Menentukan tujuan pembelajaran Menganalisis lingkungan kelas Menentukan materi pelajaran

Memecah materi menjadi bagian kecil-kecil (pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dsb)

Menyajikan materi pelajaran Memberi stimulus

Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa. Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman Memberikan stimulus baru

Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman

(18)

Kelemahan teori belajar

Teori behavioristik sering kali tidak mampu menjelaskan

situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.

dari teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penambahan perbaikan dalam fasilitas restorasi tentunya akan semakin meningkatkan kenyamanan berkendara pada perjalanan kereta api, beberapa perbaikan

Untuk mengetahui bahan makanan dan pelengkap yang digunakan pada hidangan Main Course?. Untuk mengetahui teknik pengolahan hidangan Main Course

Berdasarkan hasil penilaian terhadap kerusakan dan kerugian tersebut, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah

Dalam pembebanan nonlinier seperti Contoh-3.6 dan Contoh-3.7, daya nyata yang diserap beban melalui komponen fundamental selalu lebih kecil dari daya nyata yang

Perlu dibuat standar prosedur operasional (SPO) kelengkapan pengisian resume medis 24 jam setelah selesai pelayanan, perlu melakukan koordinasi antara bagian keuangan

Sebesar jumlah Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan dikurangi

Guru fisika SMA YAPIP Makassar selama ini menerapkan pembelajaran yang konvensional yaitu pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan metode ceramah terhadap siswa,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu menyusun mekanisme pembagian manfaat dengan memperhatikan beberapa aspek penting sebagai berikut: adanya tolok ukur berdasar