IMMUNOGLOBULIN
GENES
Antibodi adlh antigen-binding protein yang
Bagian konstan dari rantai H
menentukan kelas dan subkelas dari
immunoglobulin tersebut. Kelas dari
Imunoglobulin terdiridari Ig G, Ig M, Ig
D, Ig A, Ig E, dan masing-masing kelas
tersebut memiliki beberapa subkelas
(tabel ).
Masing-masing kelas dan
dikenal 5 kelas utama immunoglobulin, setiap kelas
mempunyai rantai berat yang spesifik. Ig G
mempunyai rantai Gammaγ(G), sedangkan rantai berat pada Ig M adalah rantai μ(M), pada rantai Ig A rantai beratnya adalah α (A), pada Ig D rantai δ, pada Ig E rantai ε (E). Jadi kelima kelas immunoglobulin
diberi nama sesuai H-chain yang menyusunnya. Selain itu juga terdapat dua tipe L-chain (rantai ringan) yaitu λ dan κ. Tiap molekul Ig G tersusun atas satu unit
dasar (karena itu disebut monomer), terdiri atas dua ranti γ dirangkaikan dengan dua rantai κ atau rantai λ. Ig A juga merupakan monomer, tersusun atas dua
rantai ε dan dua rantai κ atau λ, demikian pula Ig D yang terdiri atas dua rantai δ dan dua rantai κ atau λ. Di lain pihak molekul Ig M yang disekresikan
Subclass IgG
Abbas, 2012)
Gen yang mengkode rantai H terletak padak
romosom 14, yang mana untuk membentuk
bagian ini diperlukan 51
Variable (V) gene
segment
, 27
Diversity (D) gene segment
, 6
Joining (J) gene segment
, dan 6
Constant (C)
gene segment
. Gen yang mengkode rantai Lκ
terletak pada kromosom 2, yang mana untuk
membentuk bagian ini diperlukan 40 V
κ
gene
segment
, 5 J
κ
gene segment
, dan 1 C
κ
gene
segment
. Rantai Lκ ini memiliki jumlah segmen
yang lebih sederhana daripada rantai Lλ.
Gen yang mengkode rantai Lλ terletak pada
Multigene Family
Rantai H pd krom 14
V gene segment : 51
Rantai Lλ pd krom 22
VDJ recombination
rantai H
(Kuby, 2006)
Bagian variable rantai H akan mengalami VDJ
recombination dan kemudian bergabung dengan C gene segment rantai H, sedangkan bagian variable rantai L akan mengalami VJ recombination dan kemudian
Pada fase VDJ recombination terjadi 4 hal yaitu :
1. Synapsis
2. Cleavage
3. Coding dan processing
4. Joining
Tahap synapsis dan cleavage diperlukan dua jenis protein
yaitu recombination - activating gene 1 (Rag-1) dan
recombination - activating gene 2 (Rag -2). Protein Rag - 1 memiliki fungsi untuk mengenali urutan DNA vf pada bagian antara hepatamer dengan segmen coding, kemudian
membelah, namun Rag-1 hanya bisa aktif ketika bergabung dengan Rag-2. Protein Rag-2 dapat membantu Rag-1 untuk berikatan dengan tetramer protein lainnya. Rag gene
merupakan gen spesifik organ limfoid sehingga hanya di ekspresikan oleh sel B dan sel T yang sedang berkembang. Protein Rag ini diekspresikan pada tahap Go dan G1 siklus sel,
Tahap coding dan processing diperlukan TdT yaitu Terminal
deoxynucleotidyltransferase, yang mana enzim ini berguna untuk memediasi penambahan nukleotida baru pada ujung DNA yang rusak sebelum masuk ketahap joining.
Mekanisme Pembentukan
Diversitas Antibody
Segmen germ-line gene multipel
Rekombinasi VDJ dan VJ
Fleksibilitas junctional
Penambahan nukleotida P-region
(P-addition)
Penambahan nukleotida N-region
(N-addition)
Hipermutasi somatik
Beraneka ragam rantai L dan rantai H
DIVERSITAS ANTIBODI
›
Variabilias immunoglobulin
immunoglobulin merupakan kumpulan protein
yang sangat heterogen, dan bahwa heteroginitas
ini antara lain disebabkan oleh susunan asam
amino yang berbeda satu dengan yang lain.
Akibat perbedaan susunan asam amino, struktur
molekul juga menjadi berbeda yang selanjutnya
menimbulkan variabilitas dan determinan
antigenik Ig. Variabilitas imunoglobulin dapat
digolongkan dalam: Isotip, Alotip, dan Idiotip.
Variasi Isotip
Terdapat Sembilan isotip H-chain fungsional,
sesuai dengan subkelas Ig, masing-masing
dihubungkan dengan L-chain κ atau λ. Fungsi
antibody sebagian besar ditentukan oleh
spesifitas antigen binding site dan isotip
H-chain. Subkelas yang berbeda menunjukkan
perbedaan dalam hal kemampuan berikatan
dengan reseptor Fc, komplemen dan reseptor
yang lain. IgG, IgA dan IgE mempunyai
afinitas antigen yang lebih tinggi dibanding
IgM, walaupun hal ini juga bergantung pada
maturasi afinitas yang bersaing dengan class
switching pada sel B dan tidak ada
Variasi alotip
Determinan antigenic satu varian isotip immunoglobulin
dalam satu spesies juga dapat berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetic (variasi
genetik) mengikuti hokum mendel, dan disebut varian alotip. Contoh varian alotip yang paling baik adalah
golongan darah umumnya perbedaan dalam varian alotipe terdapat pada rantai berat. Pada seseorang mungkin
dijumpai beberapa yang berbeda, dan varian alotip yang terdapat pada seseorang juga tidak selalu sama dengan yang terdapat pada orang lain.
Variasi Idiotip
Idiotip adalah determinan antigen yang diasosiasikan