• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN MATEMATIKA PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENDY VIRUS ( HIV ) TRANSMISI VERTIKAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMODELAN MATEMATIKA PENULARAN HUMAN IMMUNODEFICIENDY VIRUS ( HIV ) TRANSMISI VERTIKAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini terdapat berbagai macam penyakit yang harus diwaspadai

karena dapat mengakibatkan kematian. Salah satu penyakit yang harus diwaspadai

adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome ( AIDS ) karena berakibat

kematian pada penderitanya. AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem

kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) [8],

atau dengan kata lain AIDS adalah fase terakhir dari infeksi HIV.

Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seks, pemakaian suntik

bersama penderita, ibu penderita HIV positif ke bayinya dan lain- lain [16]. Dari

beberapa cara penularan tersebut, penularan dari ibu hamil ke bayinya adalah cara

penularan yang efektif. Penularan HIV dari ibu hamil ke bayinya disebut

penularan secara vertikal [1] dimana penularan dapat terjadi pada masa

kehamilan, saat melahirkan, setelah melahirkan maupun saat menyusui. Oleh

karena itu, penularan HIV transmisi vertikal harus dikendalikan penyebarannya.

Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang matematika memberikan

peranan yang penting dalam mencegah dan mengendalikan meluasnya

penyebaran penyakit. Penyakit-penyakit tersebut dapat dimodelkan ke dalam

model matematika yaitu model epidemi SIR (Susceptible-Infective-Recovered)

(2)

2

Dalam perkembangannya, untuk menganalisa model penularan HIV akan

digunakan model SEIA (Susceptible-Eksposed-Infected-AIDS) karena dalam HIV

terdapat periode laten dan tidak dapat sembuh sehingga tidak ada laju

kesembuhan. Model SEIA yang memperhatikan adanya periode laten, dengan

pendekatan compartmental (pembagian kelas) maka populasi dibagi ke dalam

empat kelas yaitu susceptible, exposed, infected, dan AIDS.

Pada pembagian kelas epidemi, diasumsikan jumlah populasi konstan dan

dinotasikan dengan N. Model SEIA penularan HIV menggambarkan alur

penyebaran virus dari kelas susceptible maka individu susceptible pertama kali

akan melewati periode jendela sehingga memasuki kelas exposed. Setelah periode

jendela berakhir, individu dalam kelas ini memasuki kelas infected, apabila

kekebalan tubuh tinggi HIV akan tetap pada kelas infected namun jika kekebalan

tubuh rendah maka akan memasuki kelas AIDS.

Dengan memperhatikan faktor transmisi vertikal pada model SEIA

penularan HIV maka model pun akan berubah yang kemudian akan dicari solusi

sistem dan dianalisis kestabilan sistemnya. Analisis kestabilan dilakukan dengan

menggunakan análisis kestabilan lokal yang bertujuan untuk mengetahui

kestabilan disekitar titik kesetimbangannya. Selanjutnya akan dilakukan simulasi

model untuk mengetahui gambaran nyata model penularan HIV transmisi vertikal

kemudian akan ditentukan strategi pengendalian model penularan HIV transmisi

(3)

3

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah

mengkonstruksi model penularan HIV yang digunakan untuk mengendalikan

penyebaran HIV dengan membuat strategi pengendalian penyebaran virus.

1.3 Pembatasan Masalah

Penulisan tugas akhir ini hanya difokuskan pada strategi model sederhana

pengendalian HIV transmisi vertikal dengan menganalisa kestabilan model.

Pengaruh vaksinasi tidak diperhatikan, dan pengaruh migrasi diabaikan. Periode

latent virus diperhatikan yang artinya virus belum ditemukan namun sudah dapat

menularkan penyakit, dan HIV tidak dapat disembuhkan.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mendapatkan rasio reproduksi

untuk mengetahui tingkat penyebaran virus. Setelah itu, akan ditentukan strategi

pengendalian untuk mengendalikan penyebaran HIV transmisi vertikal.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi empat bab, yaitu

pendahuluan, materi penunjang, pembahasan dan penutup.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang,

rumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan penulisan serta sistematika

penulisan. Bab II merupakan bab materi penunjang yang berisi materi dasar yang

(4)

4

differensial, kriteria Routh-Hurwitz, titik kesetimbangan serta model SIR dan

SEIR Klasik. Bab III merupakan bab pembahasan yang membahas model SEIA

yang meliputi, model SEIA dengan adanya transmisi vertikal, menentukan

penyebaran virus, analisis kestabilan, simulasi model dan strategi model

Referensi

Dokumen terkait

Study ini menggunakan deskriptif surv ey dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku perawat pelaksana dalam patient safety pada pencegahan

Permasalahan ini dibatasi pada pembahasan mengenai analisa kestabilan model dinamik penyebaran virus flu burung pada populasi manusia dan burung serta

Invers Laplace dari persamaan tersebut berupa model eksponesial yang merupakan persamaan jumlah karbon di atmosfer dan vegetasi.. Hasil analisis model dan simulasi

Dari analisis kestabilan diketahui titik kesetimbangan bebas penyakit stabil jika < 1 dan titik kesetimbangan endemik virus stabil.. jika

Dari hasil analisa kestabilan diketahui titik kesetimbangan bebas penyakit tidak stabil sedangkan titik kesetimbangan endemik stabil.. Untuk mengilustrasikan

Basis B-spline digunakan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada estimator Spline dan model terbaik dalam Tugas Akhir ini ditentukan berdasarkan Generalized Cross

Berdasarkan order yang ditentukan melalui tahapan identifikasi tersebut akan digunakan untuk penentuan model ARIMA atau Subset ARIMA yang tepat.. Namun demikian apabila

Hubungan Antara Pemahaman tentang HIV/AIDS dengan Kecemasan Tertular HIV/AIDS Pada Wanita Penjaja Seks Langsung.. Informasi tentang penyebaran HIV, membuat banyak