• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1101854 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1101854 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak munculnya suatu aturan yang mengatur tentang kebijakan otonomi

suatu daerah khususnya Indonesia, cenderung menyebabkan maraknya

daerah-daerah melakukan pemekaran wilayah dengan tujuan untuk menciptakan

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Secara normatif dalam melakukan

pemekaran wilayah atau pembentukan suatu daerah, baru dapat terlaksana setelah

mengikuti proses, tahapan dan perencanaan dalam pemekaran wilayah. Menurut

Tarigan (2008, hlm.3) mengemukakan bahwa :

“Perencanaan wilayah merupakan perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan ruang wilayah tercakup dalam kegiatan perencanaa tata ruang, sedangkan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah (terutama aktivitas ekonomi) tercakup dalam kegiatan perencanaan pembangunan wilayah, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Perencanaan wilayah sebagai langkah dalam menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman, serta lestari. Pada akhirnya, menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik pihak pemerintah maupun pihak swasta”.

Perkembangan atau pemekaran suatu wilayah akan terus terjadi dan

berevolusi sejalan dengan kebutuhan masyarakat, bertambahnya jumlah

penduduk, aspek-aspek sosial ekonomi yang menunjang serta fasilitas-fasilitas

atau infrastruktur yang menyertainya, untuk itu diperlukan suatu perencanaan

yang matang dalam menyikapi hal tersebut agar tercipta kesejahteraan yang

merakyat. Pengembangan infrastruktur yang terarah dan terencana tentunya akan

memberikan arti dan manfaat tersendiri bagi masyarakat dalam upaya

meningkatkan pelayanan yang benar-benar berbasis kepada masyarakat terutama

dalam pengembangan kawasan tertinggal, daerah perbatasan, pulau-pulau kecil,

dan kawasan yang menjadi andalan perkotaan sehingga tercipta perkenomian

(2)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

Berdasarkan Undang-undang No.22 Tahun 1999 yang direvisi dengan

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 jo Undang-undang No.12 tahun 2008 tentang

Pemerintahan Daerah mengisyaratkan perlunya pembentukan daerah baru. Pada

undang-undang tersebut disebutkan bahwa pembentukan daerah pada dasarnya

dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mewujudkan

kesejahteraan masyarakat disamping sebagai sarana pendidikan politik ditingkat

lokal. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 129 tahun 2000 tentang Persyaratan

Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Daerah,

pada pasal 2 menyebutkan pemekaran daerah bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dengan melalui :

1. Peningkatan pelayanan kepada masayarakat;

2. Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;

3. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah;

4. Percepatan pengelolaan potensi daerah;

5. Peningkatan keamanan dan ketertiban;

6. Peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah di atas, dapat disimpulkan bahwa pada

umumnya argumen yang diajukan untuk mendukung pemekaran, yaitu adanya

kebutuhan untuk mengatasi jauhnya jarak rentang kendali antara pemerintah dan

masyarakat, serta memberi kesempatan pada daerah untuk melakukan pemerataan

pembangunan. Alasan lain adalah diupayakannya pengembangan demokrasi lokal

melalui pembagian kekuasaan pada tingkat yang lebih kecil tetapi kenyataan

dilapangan pembangunan lebih diutamakan pada bagian fisik tanpa

memperhatikan kepentingan sosial hal ini senada dengan pendapat Dagur (2004,

hlm.12) bahwa :

“Pembangunan yang berlangsung selama ini sebagian besar lebih

berorientasi kepada pembangunan fisik semata. Sementara itu pembangunan dibidang sosial hanya sebagai pelengkap saja. Dengan kondisi yang seperti itu pada sebagian daerah akhirnya timbul kesenjangan

(3)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

Peran masyarakat bagi daerah pemekaran wilayah merupakan salah satu

syarat utama yang sangat dibutuhkan dalam proses pemekaran wilayah. Menurut

Syaukani (2001, hlm.260) menyatakan bahwa : Bagaimanapun juga daerah kota/

kabupaten merupakan basis pembangunan dari sebuah Negara yang berdaulat.

Sehingga boleh dikatakan keberhasilan otonomi atau pemekaran daerah itu

tergantung dari sejauh mana partisipasi masyarakat daerah kota/kabupaten

terhadap pembangunan”. Dalam arti masyarakat kota/kabupaten harus diberi

kepercayaan dan kewenangan yang cukup membangun kemandirian yang sesuai

dengan potensi dan sumber daya setempat perlunya aspirasi masyarakat dalam

perencanaan pemekaran wilayah sangatlah penting karena masyarakat ikut turut

memajukan pembangunan suatu daerah

Aspek geografis, mengasumsikan bahwa kondisi geografis suatu daerah

akan berpengaruh terhadap pembentukan identitas suatu kelompok masyarakat

yang akhirnya akan berkembang menjadi satu kesatuan politik, misalnya

masyarakat daerah pantai, gunung atau pulau, masyarakat yang terpisah secara

geografis, cenderung membentuk komunitas tersendiri dan akan menjadi dasar

pembentukan kelompok masyarakat. Dukungan terhadap kondisi fisik dan kondisi

sosial serta keterkaitan antara respon masyarakat memiliki peran yang signifikan

dalam proses perencanaan pemekaran wilayah, karena dukungan-dukungan

kondisi tersebut serta aspirasi masyarakat yang nantinya akan menilai apakah

daerah yang dijadikan daerah pemekaran wilayah layak atau tidaknya untuk

dimekarkan,

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sejak tahun 2010 telah

merencanakan untuk memekarkan kabupaten baru yang terletak dibagian utara

Provinsi Kepulauan Riau yaitu Kabupaten Kundur yang semula tergabung dalam

Kabupaten Karimun, pemekaran ini dimaksudkan agar pembangunan dan

pelayanan pada daerah pemekaran Kabupaten Kundur dapat merata pada setiap

(4)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

Kepulauan Riau (JPNNRida, 2014,April). Berikut adalah luas calon Kabupaten

Kundur berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karimun 2013 :

Tabel 1.1

Luas Calon Kabupaten Kundur

Kecamatan Jumlah Luas Wilayah (KM2) Total

Luas Kelurahan Desa Daratan Lautan

Durai - 4 52 1.480,54 1.532,54

Ungar 1 3 - - -

Belat - 6 - - -

Kundur * 3 3 34,3 449,93 484,23

Kundur Utara** 1 4 29,5 509,15 538,65

Kundur Barat 1 4 21,7 267,12 297,82

Total 6 24 137,5 2706,74 2844,24

*) Luas tergabung dengan Kec. Ungar

**) Luas tergabung dengan Kec. Belat

Sumber : BPS Kabupaten Karimun 2013

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa calon Kabupaten

Kundur memiliki luas wilayah daratan 137,5 km2 dan lautan 2706,74 km2 atau

35,64% dari luas wilayah Kabupaten Karimun, sementara secara administratif

Kabupaten Kundur terdiri atas 105 pulau dan hanya 21 pulau yang berpenghuni,

dan terdiri atas 6 kecamatan yaitu, Kecamatan Durai, Kecamatan Kundur,

Kecamatan Ungar, Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Belat, Kecamatan

Kundur Barat, serta 6 kelurahan dan 24 desa.

Secara garis besar calon kabupaten Kundur baru memiliki kondisi fisik

geografi dan kondisi sosial ekonomi yang harus diperhatikan dalam rencana

pemekaran wilayah agar kondisi-kondisi tersebut nantinya dapat dijadikan acuan

pemerintah maupun masyarakat dalam hal pengelolaan potensi-potensi daerah

(5)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

keterkaitan antara fisik dan fisik, maupun sosial dan fisik yang menunjang

rencana pemekaran wilayah pada daerah tersebut. Pada penelitian ini akan dikaji

dukungan kondisi fisik geografis, kondisi sosial ekonomi dan tanggapan

masyarakat terhadap dukungan pemekaran wilayah yang nantinya akan diperoleh

suatu faktor-faktor geografi terhadap rencana pemekaran wilayah. Kenyataan ini

membuat peneliti tertarik mengangkat penelitian ini dengan judul

Faktor-Faktor Geografi Terhadap Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten

Kundur Sebagai Kabupaten Baru Di Provinsi Kepulauan Riau”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Bagaimana dukungan kondisi fisis geografis terhadap rencana pemekaran

wilayah Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi Kepulauan

Riau ?

2. Bagaimana dukungan kondisi sosial ekonomi terhadap rencana pemekaran

wilayah Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi Kepulauan

Riau ?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap rencana pemekaran wilayah

Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi Kepulauan Riau ?

C. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan maslah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini

adalah, sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dukungan kondisi fisis geografis terhadap rencana

pemekaran wilayah Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi

(6)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

2. Mengidentifikasi dukungan kondisi sosial ekonomi terhadap rencana

pemekaran wilayah Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi

Kepulauan Riau

3. Menganalisis respon masyarakat terhadap rencana pemekaran wilayah

Kabupaten Kundur sebagai kabupaten baru di Provinsi Kepulauan Riau

D. Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah

Kabupaten Karimun maupun pemerintah terkait dalam mengambil keputusan

mengenai rencana pemekaran wilayah Kabupaten Kundur sebagai kabupaten

baru sehingga pemekaran wilayah tersebut benar-benar bermanfaat, dan

bukan menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat setempat

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi

masyarakat di Kabupaten Karimun untuk lebih mempersiapkan diri dalam

menghadapi rencana pemekaran wilayah Kabupaten Kundur sebagai

kabupaten baru

3. Bagi ilmu pengetahuan diharapkan dapat menjadi salah satu masukan

pengayaan pengajaran materi geografi tentang materi Perencanaan Wilayah

4. Bagi peneliti yang lain dapat menjadi salah satu bahan penelitian lebih lanjut

mengenai masalah yang sama pada masa yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi

(7)

Adi Pranata, 2015

FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI TERHADAP RENCANA PEMEKARAN WILAYAH KABUPATEN KUNDUR SEBAGAI KABUPATEN BARU DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

No Daftar Skripsi : 4450/un.40.2.4/PL/2015

Bab II menguraikan berbagai teori yang terkait dengan permasalahan yang

dibahas, yang meliputi pengertian Respon, Masyarakat, Pemekaran

Wilayah dan Dukungan Terhadap Pemekaran Wilayah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Bab III menguraikan tentang metode penelitian, sampel dan populasi

penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, dan alur penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV menguraikan tentang kondisi fisik dan kondisi sosial rencana

pemekaran wilayah Kabupaten Kundur,dan analisis hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V menguraikan tentang kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Assement of Cytotoxic Activity of Two Medicinal Plants Using Brine Shrimp (Artemia Salina) as an Experimental Tool.. International Journal of Pharmaceutical Science

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisika dan kimia tanah pada lahan karet yang menghasilkan dengan beberapa jenis vegetasi penutup tanah yang yang tumbuh di kebun

Masafumi Hirata, Atsushi Iizuka, Hideki Ohta, Takayuki. Yoshihiro Yokota, and Koii

Perhitungan bulk density, particle density dan porositas pada vegetasi Paku harupat kedalaman 5 cm... Hasil analisa sifat kimia tanah Tanah dengan vegetasi

Praktik administrasi negara/publik saat ini dilihat dari lensa new public service, Negara tidak memberikan pelayanan publik kepada citizens khususnya yang tinggal di desa...