• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1102018 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IPS 1102018 Chapter3"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan

dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang

ditemui di kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung. Adapun dasar dari pemilihan

metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari

penelitian dapat tercapai dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat

akan membantu peneliti sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian, sehingga

berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini

adalah SMP Negeri 14 Bandung yang terletak di Jl. Lapangan Supratman

no.8 Bandung-40114. SMP Negeri 14 Bandung ini didukung oleh

beberapa tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional, sarana dan

prasarana sehingga tepat untuk dijadikan sebagai tempat penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun ajaran

2014/2015, yang juga bertepatan dengan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) peneliti sendiri.

2. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B pada semester

genap tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 40 orang siswa, terdiri

atas 16 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Pemilihan subjek

(2)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

ini adalah kelas yang memiliki siswa yang kreatif dan aktif namun tidak

tersalurkan kedalam proses pembelajaran IPS.

B. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, penentuan metode yang dipergunakan dan

langkah-langkah apa yang harus ditempuh, merupakan hal yang penting dan

sentral. Jenis penelitian apa pun yang dilakukan, metode yang dipilih harus

mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi, atau dengan kata lain

objeklah yang menentukan metode, bukan sebaliknya.

Meninjau permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan proses

pembelajaran, maka peneliti memilih penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai

metode yang akan digunakan. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat

mengadakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran IPS, melalui metode Role

Playing agar siswa dapat menyalurkan kreativitasnya ke dalam pembelajaran

IPS.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research). Menurut Hopkins, 1993 (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm.

11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan

prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang

dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami

apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan

perubahan.

Suhardjono (2010, hlm. 58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas

adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

(3)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

hlm. 1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian

yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,

melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat.

Menurut Wiriaatmadja (2008, hlm. 13) penelitian tindakan kelas

adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman sendiri. Mereka dapat

mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka,

dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

bersifat bersifat kolaboratif – partisipatif yang dirancang dan dilaksanakan

oleh guru yang bekerja sama dengan rekan sejawat atau mitra peneliti untuk

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran di kelas,

dan memberikan pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti meggunakan model siklus

yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2008,

hlm. 15) yang terdiri dari: planning (perencanaan), acting & observing

(pelaksanaaan dan pengamatan), serta reflecting (refleksi). Sedangkan siklus

yang direncanakan meliputi beberapa siklus sesuai dengan kebutuhan dan

tingkat keberhasilan yang dianggap cukup serta disesuaikan dengan

batas waktu penelitian. Untuk lebih jelas, berikut ini merupakan gambaran

dari model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan

(4)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

RE

FLE

C

T

PLAN OBSERVE

AC

T

OBSERVE

AC

T

REVISED

RE

FLE

C

(5)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60 Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Model Spiral Adaptasi dari Kemmis dan

Taggart (1988)

Langkah-langkah model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan tindakan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan

dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan

tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan.

c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan.

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

hasil atau dampak dari tindakan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan

(6)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

ekspresi kreativitas siswa kelas VII B dalam pembelajaran IPS. Secara

garis besar prosedur penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa

siklus tahapan dengan empat aspek pokok yaitu (1) Perencanaan, (2)

tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Pada penelitian ini banyaknya

siklus yang akan dilakukan tergantung kepada ketercapaian target

penelitian yang ditentukan oleh berbagai pihak baik guru, peneliti dan

siswa. Model Penelitian Tindakan Kelas model spiral menurut Kemmis

dan Taggart ini dapat dilakukan dalam beberapa kali putaran sampai

menemukan titik jenuh.

1. Perencanaan

Dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau

kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih

ditonjolkan perlakuan khususnya oleh guru dalam proses

pembelajaran, ini berarti perencanaan yang disusun harus dijadikan

pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2011, hlm.

78-79).

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti dan guru mitra

secara sepakat berbagi tugas, yaitu guru mitra bertugas sebagai

pengamat (observer), sedangkan peneliti bertugas sebagai guru

pelaksana dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan berdasarkan

tugas peneliti sebagai guru PPL serta atas permintaan dari guru mitra

dengan alasan agar peneliti lebih mengenal serta memahami

karakteristik siswa-siswi kelas VII B yang menjadi subjek penelitian.

Tindakan lain yang direncanakan dan dilaksanakan oleh

peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan keadaan tentang situasi

yang berlangsung di lapangan adalah dengan melakukan observasi

(7)

januari-Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

februari. Pada awalnya, kedudukan peneliti sebagai guru praktikan

atau guru PPL menjadikan siswa merasa asing dan menimbulkan

kesan yang tidak biasa. Peneliti membiasakan dengan melakukan

pengenalan dan adaptasi terhadap siswa-siswi di kelas VII B,

sehingga suasana interaksi komunikatif dalam proses pembelajaran

dapat tercipta. Adapun tahap perencanaan penelitian dengan

kegiatan utama adalah sebagai berikut :

a. Melakukan observasi awal terhadap kelas yang akan

digunakan untuk penelitian.

b. Meminta kesediaan dan kerjasama guru mitra dan teman

sejawat dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

c. Mengadakan kesepakatan dengan guru mitra dan teman

sejawat mengenai waktu penelitian.

d. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Program

Pengajaran (RPP) yang akan digunakan saat pembelajaran di

kelas yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus

pembelajaran IPS Kelas VII SMP/MTs, dengan

mengembangkan tujuan pembelajaran yang diarahkan

kepada kreativitas yang dimiliki siswa.

e. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini seperti menyusun lembar observasi

aktivitas guru dan siswa, rubrik penilaian keterampilan

memainkan peran didalam skenario yang dibuat oleh siswa

sendiri, serta kreativitas yang dilakukan terhadap penggunaan

media kostum, property dan setting didalam penerapan Role

(8)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

f. Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan oleh

peneliti bersama guru mitra dan teman sejawat.

g. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan

dilakukan pada siklus berikutnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan

guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Tindakan

dilakukan dalam program pembelajaran apa adanya. Artinya,

tindakan itu tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian, akan

tetapi dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran keseharian

(Sanjaya, 2011, hlm. 79).

Selama pelaksanaan kegiatan atau program, diadakan

evaluasi dan monitoring atau pengumpulan data dengan

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (Sukmadinata,

2011, hlm. 148). Hal pengumpulan data didokumentasikan secara

seksama dan lengkap untuk kemudian digunakan baik bagi

penyempurnaan rancangan maupun pelaksanaan kegiatan.

Penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi

kreativitas siswa dengan pendekatan penelitian tindakan kelas ini,

merupakan inovasi yang dilaksanakan oleh peneliti dalam

pembelajaran IPS. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini peneliti

memaparkan langkah-langkah pelaksanaan penelitian yaitu sebagai

berikut;

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah

disusun bersama antara peneliti dengan guru mitra di sekolah.

b. Melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang telah

(9)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

c. Menerapkan metode Role Playing dengan memberikan

skenario didalam mata pelajaran IPS kepada kelompok siswa

d. Melakukan penilaian terhadap hasil kreativitas siswa dalam

pembuatan cerita/skenario, juga hal-hal yang mendukung

didalamnya, dan hasil penampilan siswa dalam memerankan

tokoh didalam cerita/skenario yang telah dibuat oleh

kelompok siswa itu sendiri yang masih termasuk ke dalam

pembelajaran IPS.

3. Observasi

Penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi

kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS ini dapat dilihat melalui

upaya pengamatan yang teliti dan cermat. Observasi dilakukan oleh

observer, dalam hal ini yaitu guru mitra dan teman sejawat. Dalam

pelaksanaan tindakan yang menjadi fokus observasi yaitu kinerja

guru dalam mengajar dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dikelas.

Adapun dalam pelaksanaan observasi atau pengamatan

dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan (proses

pembelajaran). Pada kegiatan observasi ini observer dan teman

sejawat melakukan:

a. Pengamatan dilakukan terhadap situasi dan kondisi kelas VII

B yang sedang diteliti.

b. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran dikelas

dengan materi yang sedang dibahas.

c. Pengamatan terhadap kesesuaian materi yang disajikan

(10)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

d. Pengamatan terhadap media pembelajaran yang digunakan

oleh peneliti.

e. Pengamatan terhadap partisipasi siswa selama proses

pembelajaran.

f. Menilai tindakan dengan menggunakan format penilaian

lembar aktivitas guru, siswa.

Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat

berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam

melaksanakan tindakan. Kemudian hasil observasi tersebut akan

menjadi bahan kajian untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan

serta hasil observasi tersebut dapat dijadikan masukan ketika peneliti

beserta guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana

perbaikan untuk siklus berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas merenungkan hasil pengamatan.

Pada tahap ini peneliti mengkaji, mengingat serta

mempertimbangkan hasil dari tindakan yang telah dilakukan dikelas.

Kemudian hasil dari tindakan tersebut dianalisis, sintesis dan

interpretasikan agar bisa diketahui tindakan yang telah dilakukan

sudah mencapai target atau belum. Dalam hal ini refleksi

mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan keputusan

keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan (Usman, 2009, hlm.

154).

Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan atas semua

kegiatan yang telah berlangsung dalam siklus pertama untuk

kemudian merencanakan tahap perbaikan dan penyempurnaan pada

(11)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

a. Kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra dan teman

sejawat setelah tindakan dilaksanakan.

b. Merefleksi hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.

c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing.

E. Fokus Penelitian

Untuk memperoleh kesamaan dalam pandangan dan menghindari

perbedaan maka di bawah ini adalah fokus penelitian dari variabel-variabel

yang akan digunakan, berikut penjelasannya:

1. Metode Role Playing

Komalasari (2010, hlm. 80), mengemukakan bahwa Role

Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran

melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dengan

memerankannya sebagai contoh hidup atau benda mati. Dengan

menggunakan metode Role Playing peneliti mengharapkan siswa

dapat menyalurkan kreativitasnya, juga siswa akan lebih interaktif

dan lebih memahami materi pelajaran, karena dengan Role Playing

siswa terjun langsung kedalam situasi yang sebenarnya.

Menurut Sanjaya (2006, hlm. 98) Role Playing atau

bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari

simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,

mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang

mungkin muncul pada masa mendatang.

Esensi Role Playing dalam penelitian ini adalah

keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi permasalahan dan

adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta

memahami apa yang dihasilkan dari keterlibatan langsung ini. Role

(12)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

membutuhkan imajinasi dan penghayatan siswa didalamnya,

mengeksplorasi perasaan siswa, mentransfer dan mewujudkan

pandangan mengenai perilaku, nilai, dan persepsi siswa,

mengembangkan skill pemecahan masalah dan tingkah laku dan

mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara yang berbeda.

Sesuai dengan pendapat diatas bahwa Role Playing adalah

suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui

pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dengan

memerankannya sebagai contoh hidup atau benda mati. Dengan

menggunakan metode Role Playing peneliti mengharapkan siswa

dapat menyalurkan kreativitasnya, juga siswa akan lebih interaktif

dan lebih memahami materi pelajaran, karena dengan Role Playing

siswa terjun langsung kedalam situasi yang sebenarnya. Metode ini

dapat di pergunakan di dalam mempraktikan isi pelajaran yang

baru, mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bebas

berekspresi menyalurkan kreativitas yang dimilikinya dengan

memerankan bagiannya di dalam cerita, sehingga menemukan

kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan

sesungguhnya.

Di lain pihak rubrik akan membantu siswa untuk

mengarahkan tugas yang dikerjakan siswa agar sesuai dan tepat

sasaran. Rubrik dalam penelitian ini digunakan untuk meninjau

kemampuan siswa dalam melihat ketercapaian kreativitas yang

disalurkan ke dalam pembelajaran IPS melalui metode Role

Playing.

Ketika kegiatan Role Playing atau bermain peran

(13)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

performance siswa. Dengan begitu guru dapat melihat apakah

siswa dapat menampilkan kreativitasnya berupa daya khayal yang

disalurkan ke dalam peran didalam pembelajaran, dan setelah

kegiatan bermain peran berlangsung maka ada tanggapan dari

siswa dan melalui kegiatan inilah guru dapat mengetahui sejauh

mana siswa tersebut dapat mengaktualisasikan diri yakni

menyalurkan kreativitasnya ke dalam materi pembelajaran.

2. Kreativitas

Menurut Moustaks yang dikutip oleh Munandar (dalam

Munandar, 2009, hlm. 18) menyatakan bahwa kreativitas

berhubungan dengan pengalaman mengekspresikan dan

mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam

hubungan dengan diri sendiri, alam dan orang lain.

Kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

dalam mengekspresikan daya khayalannya kedalam peran sebagai

suatu media pembelajaran yang menarik. Berdasarkan pada

permasalahan yang terjadi di lapangan, bermain peran modal awal

pengembangan kreativitas para siswa.

Kreativitas di dalam pembelajaran IPS menguji kemampuan

siswa dalam menggali kreativitas yang dimiliki siswa, situasi kelas

yang selalu bising tak terarah menjadi suatu gagasan di dalam

pembentukan kreativitas siswa, dimana siswa secara kreatif dalam

mengekspresikan daya khayalnya ke dalam peran sebagai suatu

media pembelajaran yang menarik. Penyaluran daya khayal kedalam

pembelajaran ini tentunya menjadi hal yang potensial dalam

meningkatkan kreativitas siswa, dimana siswa diberikan kebebasan

(14)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

media pembelajaran. Hal ini agar siswa dapat mencurahkan segala

perasaan, daya khayal juga gagasan maupun ide-ide kreatif yang

mereka miliki, namun tidak terlepas dari pembelajaran yang

berlangsung, guru sebagai fasilitator memberikan skenario dalam

memberikan peran kepada siswa. Hal ini agar siswa mempunyai

tujuan, apa yang akan mereka perankan buat nantinya, tinggal cara

dan teknik mengekspresikan daya khayalnya ke dalam peran yang

diserahkan sepenuhnya kepada siswa, agar siswa merasa bebas

dalam mencurahkan kreativitasnya di dalam pembelajaran. Dan

berikut adalah kreativitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini :

a. Menghasilkan suatu penampilan / performance original siswa

dalam menokohkan peran yang terdapat didalam skenario

cerita yang dibuat oleh guru yang menyangkut materi didalam

pembelajaran IPS.

b. Dapat mempresentasikan atau menampilkan setiap

kreativitasnya ketika pelaksanaan metode Role Playing ke

dalam peran yang di mainkan.

c. Memerankan tokoh didalam cerita dengan penuh imajinasi dan

ekspresi yang kreatif.

d. Menghasilkan penampilan peran yang original.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian tindakan kelas yang memiliki peranan penting

yaitu peneliti (Human Instrument), karena manusialah yang dapat menhadapi

siatuasi yang berubah-ubah dan tidak menentu , seperti halnya banyak terjadi di

kelas atau di ruang kuliah (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 96). Namun dalam

(15)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

dalam memperoleh data. Adapun instrumen lain yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas yaitu :

1. Lembar Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan siswa, baik pada saat pra

penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS

dengan menerapkan metode Role Playing.

FORMAT LEMBAR OBSERVASI GURU

(16)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

No Tahap

Pembelajaran Aspek yang diamati

Kriteria B C K

1. Kegiatan Awal

Kemampuan membuka pelajaran :

a. Guru mengucapkan atau menjawab salam b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru mengecek kebersihan kelas 2.

Tahap Metode

Role Playing

Proses pembelajaran

a. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru menentukan skenario yang menarik dalam permainan peran( Role Playing)

c. Guru membuat siswa antusias dalam mendalami skenario yang diberikan

d. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok

e. Guru mengelola kelas untuk memulai permainan

f. Guru mengarahkan siswa lain untuk

memperhatikan penampilan kelompok yang sedang bermain peran

g. Guru memegang kendali atas jalannya permainan

3

Kegiatan Peneutup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

c. Guru menutup pelajaran dengan

(17)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72 Ket : B = Baik C=Cukup K= Kurang

RUBRIK PENILAIAN GURU

No Tahap

Pembelajaran

Indikator Skor

(18)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(20)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

FORMAT LEMBAR OBSERVASI SISWA

Hari/ Tanggal :

No Tahap

pembelajaran Aktivitas siswa

Kriteria B C K 1. Kegiatan Awal a. Siswa mengucapkan/ menjawab salam

b. Siswa membersihkan keadaan kelas c. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran

IPS 2. Tahap Metode

Role Playing

a. Siswa menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru

b. Siswa mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan

c. siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing

(21)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

yang dimainkan

e. Siswa bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan f. siswa berimajinasi menggambarkan situasi

yang terjadi didalam peran yang dimainkan g. siswa memiliki inisiatif dalam menentukan

peran yang akan dimainkan

h. siswa memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran i. siswa berani memerankan karakter dalam

peran dengan kreativitas yang dimilikinya j. siswa bermain peran dengan penuh percaya

diri 3. Kegiatan

Penutup

a. Siswa dan guru secara bersamaan

menyimpulkan kembali hasil pembelajaran b. Siswa dapat tertib mengakhiri pembelajaran

B = Baik C=Cukup K= Kurang

RUBRIK PENILAIAN SISWA

No Tahap

Pembelajaran

Indikator Skor

(22)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(23)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(25)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80

Siswa dan guru terkadang

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih lanjut

terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui pendapat siswa kelas VII B dan guru mitra mengenai

pembelajaran yang selama ini dilakukan sebelum dilaksanakannya

penelitian dengan sesudah dilaksanakannya penelitian tindakan oleh

peneliti (terlampir).

3. Catatan lapangan (field note)

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat

penting dalam penelitian. Catatan lapangan ini dibuat oleh guru mitra atau

skenarion sejawat yang melakukan pengamatan atau observasi. Catatan

lapangan dibuat untuk mengetahui berbagai aspek pembelajaran di kelas,

suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa

dan interaksi siswa dengan siswa.

(26)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

Angket diberikan kepada siswa untuk dapat mengetahui tingkat

kepuasan siswa selama belajar dengan menggunakan metode Role Playing

serta mengetahui perkembangan kreativitas yang dirasakan oleh siswa.

Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket tersebut diturunkan dari

indikator kreativitas. Angket diberikan pada setiap siklus setelah selesai

tindakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan

pada diri siswa atau tidak. Namun yang berbeda dari angket setiap siklus

ada pada materi yang disampaikannya. Kriteria penilaian angket yakni

Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju dan Tidak Setuju. Angket tersebut

berisi 35 pertanyaan.

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA

EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS. ANGKET SISWA

Nama : ... Kelas : ...

Hari/tanggal : ...

Pilih dan berilah tanda check list () pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang apa adanya pada pilihan (SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (KS) Kurang , dan (TS) Tidak Setuju.

No. Pernyataan Hasil Jawaban

SS S KS TS

1. Saya mempersiapkan materi terlebih dahulu dengan belajar dirumah sebelum mengikuti pembelajaran IPS

2. Dengan menggunakan metode Role Playing guru benar-benar mengarahkan saya untuk menguasai materi pembelajaran IPS.

3. Dengan menggunakan metode Role Playing guru benar-benar mengarahkan saya untuk memahami suatu materi pembelajaran IPS dengan cara yang menarik.

(27)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

membuat saya berusaha mencari informasi tambahan melalui buku dalam mengumpulkan data untuk melengkapi materi.

5. Dengan menggunakan metode Role Playing

membuat saya berusaha mencari informasi tambahan melalui internet dalam mengumpulkan data untuk melengkapi materi.

6. Tugas yang diberikan dalam metode Role Playing

membuat saya berusaha untuk mencari ide-ide kreatif.

7. Media pembelajaran yang digunakan dalam metode Role Playing mempermudah saya dalam memahami materi.

8. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

Role Playing mendorong saya untuk lebih

meningkatkan pengetahuan saya.

9. Pembelajaran menggunakan metode Role Playing

membuat pembelajaran IPS menjadi menarik. 10. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

Role Playing membuat saya aktif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran.

11. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mampu menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru 12. Dengan menggunakan metode Role Playing saya

mampu bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan

13. Dengan menggunakan metode Role Playing saya menjadi paham maksud dari suatu peristiwa 14. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

Role Playing memotivasi saya untuk

mengembangkan kreativitas saya.

15. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mampu berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan

(28)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapat dengan

menggunakan beberapa teknik. Teknik-teknik yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut Sanjaya (2011, hlm. 86), observasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian yang sedang

berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal

yang akan diamati dan diteliti. Observasi dilaksanakan untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan mengenai aktivitas guru 17. Dengan menggunakan metode Role Playing saya

bermain peran dengan penuh percaya diri

18. Metode Role Playing meningkatkan kemampuan sosial saya dalam menempatkan diri dalam pergaulan

19. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mampu mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan

20. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mampu melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan

21. Dengan menggunakan metode Role Playing saya mampu memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran

22. Dengan menggunakan metode Role Playing saya berani menokohkan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimiliki

23. Metode Role Playing memberikan saya kesempatan mencurahankan ekspresi

(29)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

84

dalam pembelajaran, aktivitas siswa sesuai dengan pembelajaran (on

Task), dan aktivitas siswa tidak sesuai dengan pembelajaran (off

Task).

2. Wawancara

Menurut Denzim dalam Geotz dan LeCompte ,1984 (dalam

Wiriaatmadja, 2008, hlm. 117) wawancara merupakan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang

dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang

dipandang perlu.

Wawancara diajukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui

perkembangan tindakan yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran.

Wawancara dilakukan pada saat observasi awal.

3. Catatan Lapangan (Field Note)

Catatan lapangan merupakan instrumen untuk mencatat segala

peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan

guru dan aktivitas yang dilakukan siswa. Catatan harian berguna untuk

melihat perkembangan tindakan serta perkembangan siswa dalam

melakukan proses pembelajaran saat pelaksanaan penelitian tindakan

kelas.

4. Angket

Angket merupakan instrumen untuk mengetahui tingkat

kepuasan siswa selama belajar mata pelajaran IPS dengan

menggunakan metode Role Playing serta mengetahui perkembangan

kreativitas yang dirasakan oleh siswa.

(30)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85

Digunakan untuk mengetahui perkembangan kreativitas siswa

melalui penerapan metode Role Playing sebagai alat evaluasi

pembelajaran.

6. Dokumentasi

Untuk lebih mengetahui aktifitas guru dan siswa pada proses

kegiatan pembelajaran menggunakan metode Role Playing akan

dilakukan pendokumentasian kegiatan tersebut dengan mengambil

gambar/ foto dengan kamera.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Menurut Miles dan Huberman (dalam Hermawan, 2007, hlm.

195) memberikan tiga langkah utama dalam menganalisis data

kualitatif yaitu sebagai berikut :

a) Reduksi data

Reduksi data merupakan proses analisis data yang telah

didapatkan dari lapangan dan kemudian direduksi, dirangkum,

dipilih agar terfokuskan pada aspek-aspek yang ingin dicapai.

Mereduksi data bertujuan untuk mempermudah peneliti untuk

memahami data yang telah terkumpul.

b) Sajian Data

Penyajian data dapat berupa teks naratif, matriks, grafik

untuk melihat gambaran data yang telah diperoleh secara

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dan kemudian dilakukan

klasifikasi. Penyajian data yang dilakukan secara singkat, jelas,

terperinci dan menyeluruh akan memudahkan untuk memahami

(31)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

86

penyajian data akan dibuat dalam bentuk uraian atau laporan sesuai

dengan hasil penelitian yang diperoleh.

c) Penyimpulan Data (Verifikasi)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna dan

penjelasan dari berbagai data yang telah terkumpul dengan mencari

hal-hal yang penting, agar kesimpulan tersebut tepat maka

diverifikasi selama penelitian berlangsung.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat

keterampilan pengambilan keputusan siswa yang dilihat dari hasil

angket yang telah di isi oleh para siswa, kemudian dihitung melalui

data kuantitatif yaitu mencari rata-rata. Dalam hal ini menganalisis

dilakukan dengan memanfaatkan dan membandingkan hasil penelitian

penyebaran angket, observasi dengan observer. Kemudian, analisis

data kuantitatif di sini, hanyalah statistik sederhana yaitu

mempresentasikan perkembangan kreativitas siswa dari siklus pertama

ke siklus berikutnya. Dalam menganalisis data kuantitatif hasil

penelitian dilakukan dengan menguikuti langkah-langkah pengolahan

data sebagai berikut:

a) Menghitung check list setiap jawaban penelitian pada saat

menjawab pertanyaan.

b) Menjumlahkan jawaban subjek penelitian untuk setiap alternatif

jawaban.

Sedangkan data kuantitatif dalam menganalisis pencapaian

tingkan kreativitas siswa dengan cara menghitung persentase setiap

kategori untuk setiap tindakan. Adapun cara penghitungannya yaitu

(32)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan sesuai

dengan kriteria, adapun klasifikasi tersebut yaitu sebagai berikut :

Predikat Konversi

Rata-rata Persentase Kurang 66,6-100%

Cukup 33%-66,6%

Baik 0-33%

Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah

diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi. Dan hasilnya disajikan

dalam bentuk tabel atau sejenisnya.

3. Menganalisis Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai penerapan

metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam

pembelajaran IPS. Penilaian angket adalah dengan menggunakan penilaian

skala sikap yaitu dari kriteria penskoran Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS), kemudian hasil data kualitatif

diubah ke dalam skala kuantitatif.

Menurut Sudjana (2001, hlm. 19) untuk mengukur data angket

digunakan rumus sebagai berikut:

P = F x 100%

N

Keterangan :

(33)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

P = Jumlah presentase yang dicari

F = Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif jawaban N = Jumlah sampel penelitian

Setelah menjadi persentase dalam sebuah tabel kemudian peneliti

mendeskripsikannya dalam bentuk deskripsi. Hal ini agar mudah dipahami

dan untuk menelaah serta membandingkan dari hasil observasi, dan

catatan lapangan.

I. Validitas Data

Validasi data dalam penelitian ini mengacu kepada pendapat Hopkins,

1993 (dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm. 168-171) yang mengemukakan bahwa

untuk mengetahui validitas sebuah data dapat menggunakan :

1. Member chek, yakni dengan memeriksa kembali

keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara

mengkonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui diskusi balikan

pada setiap akhir tindakan. Dalam hal ini, peneliti memeriksa

kembali keterangan-keterangan atau informasi yang didapat dari

observer (guru mitra) dan skenarion sejawat yaitu skenarion peneliti

yang juga melaksanakan PPL di SMPN 14 Bandung.

2. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh

peneliti dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh

sumber lain, yakni guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh

derajat kepercayaan data yang maksimal. Kegiatan triangulasi ini

dilakukan reflektif kolaboratif antara guru dan peneliti. Disamping

itu juga dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa yang bertujuan

untuk mendapat gambaran tentang persepsi siswa terhadap

(34)

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89 Playing. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam catatan

lapangan.

3. Audit Trial, yakni mengecek kebenaran hasil penelitian sementara

beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara

mengkonfirmasikan pada bukti-bukti temuan yang telah diperiksa

dan dicek kesahihannya pada sumber data.

4. Expert Opinion, yakni mengkonsultasikan hasil temuan peneliti

dengan pakar di bidangnya. Dalam hal ini peneliti

mengkonfirmasikannya bersama dosen pembimbing yaitu Prof. Dr.

Aim Abdul Karim, M.Pd dan Dr. Erlina Wiyanarti, M.pd yang selalu

memberikan masukan serta saran kepada peneliti dalam

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan adalah Pelabuhan Laut dan Bandar Udara... hasil usaha

Untuk itu, dari hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa dalam tayangan program debat publik gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018 terdapat konten pesan kampanye hitam pada

Tampilan halaman utama web admin sama dengan tampilan utama pada halaman utama Web itu sendiri, yaitu terdapat hyperlink Obyek wisata, hotel, rumah makan, dan

menggunakan model picture and picture yang dilakukan cukup berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten

Sedangkan hubungan hasil kedelai dengan beberapa sifat fisika dan mekanika tanah, menunjukkan bahwa hanya tiga sifat fisika tanah yang berpengaruh terhadap hasil tanaman

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Masalah dalam penggunaan daun ini adalah karena tidak dapat membiarkan difusi udara yang merata kedalam kacang kedelai selama proses fermentasi, yang diperlukan untuk

Pada saluran pemasaran model (3) untuk komoditi biji pala, dimana petani di desa Morella melibatkan PPD dalam saluran pemasarannya maka tentu saja tidak ada biaya- biaya