87 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kedisiplinan dengan semangat kerja widyaiswara. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif kedisiplinan, akan diiringi dengan meningkatnya semangat kerja widyaiswara. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kedisiplinan, akan diiringi dengan menurunnya semangat kerja widyaiswara.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kemampuan berbahasa Inggris dengan semangat kerja widyaiswara. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif kemampuan berbahasa Inggris, akan diiringi dengan meningkatnya semangat kerja widyaiswara. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kemampuan berbahasa Inggris, akan diiringi dengan menurunnya semangat kerja widyaiswara.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara bersama-sama antara kedisiplinan dan kemampuan berbahasa Inggris dengan semangat kerja widyaiswara. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif baik kedisiplinan, dan kemampuan berbahasa Inggris maka semakin tinggi pula semangat kerja widyaiswara. Sebaliknya semakin negatif kedisiplinan dan kemampuan berbahasa Inggris, maka semakin rendah pula semangat kerja widyaiswara.
88 B. Implikasi.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga widyaiswara yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena widyaiswara tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Oleh sebab itu, kesalahan yang dilakukan setiap individu dapat diterima selama masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan dan ada usaha untuk memperbaikinya karena setiap individu dapat belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan terhadap setiap pelanggaran disiplin sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
89 berbahasa, maka muara dari dua hal tersebut adalah knowledge (pengetahuan). Keterkaitan antara pengetahuan dan sikap ini akan tampak dalam perilaku. Sikap hanya diartikan sebagai kecenderungan menyenangi atau tidak menyenangi sesuatu dan masih harus diterjemahkan dalam perilaku tampak. Oleh karena itu tampak bahwa diantara pengetahuan, sikap dan perilaku berbahasa secara teoritis terdapat hubungan timbal balik. Satu analisa yang bisa dibuat untuk menjelaskan ini adalah ketika kinerja seseorang semakin meningkat maka semakin dituntut untuk berbahasa yang lebih baik. Dengan penguasaan bahasa Inggris, kita akan dapat menguasai iptek, karena banyaknya karya ilmiah yang ditulis dalam bahasa itu. Menguasai bahasa Inggris juga merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang widyaiswara. Untuk memperoleh informasi IPTEK yang mutakhir harus selalu mengikuti perkembangan mutakhir terutama pada bidang ilmu yang digelutinya melalui artikel atau makalah yang ditulis oleh teman seprofesinya dari berbagai negara melalui internet.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti diuraikan di atas, di bawah ini diajukan beberapa saran untuk meningkatkan produktivitas lembaga, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan rencana. Peningkatan semangat kerja widyaiswara harus menjadi prioritas bagian yang mendapat perhatian khusus. Oleh sebab itu perlu dilakukan seperti :
1. Peningkatan kedisiplinan yakni :
90 berprestasi dan memberikan teguran bagi widyaiswara yang tidak disiplin dengan adil dan layak.
b. Menciptakan iklim kerja yang kondusif melalui pemberian kesempatan berprestasi kepada semua widyaiswara secara adil dan merata.
2. Memberikan kepuasan kerja kepada semua widyaiswara :
a. Memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan dan berprestasi kepada semua widyaiswara.
b. Menempatkan widyaiswara pada posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya.
c. Memberikan fasilitas pendukung sesuai dengan kebutuhannya. 3. Menciptakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan:
a. Membina kerjasama dengan rekan kerja atau dengan atasan.
b. Saling membantu diantara rekan sekerja. c. Turut aktif dalam kegiatan organisasi.
4. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kepada semua widyaiswara : a. Mengikutsertakan semua widyaiswara mengikuti kursus bahasa
Inggris.
b. Mengikutsertakan dalam kegiatan yang bersifat internasional seperti seminar didalam maupun diluar negeri.