• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA

TRANSPORTASI DI KECAMATAN PERCUT

SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RHENNY RISTANTY NIM. 3103331048

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Rhenny Ristanty, Nim 3103331048. Studi Tentang Prasarana dan Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Jumlah prasarana transportasi (konstruksi dan kondisi permukaan jalan), (2) Jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil dan sepeda motor) dan (3) Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan. Sesuai dengan data yang diperoleh adalah data sekunder maka seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter, observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “ Studi Tentang Keadaan Prasarana dan Sarana Transportasi Di

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”. Adapun tujuan skripsi ini

dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi baik dalam

bentuk moral dan material sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk

itu dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial sekaligus dosen

penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam

penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi

sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu dan

pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sugiharto,M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.

5. Bapak Drs.Mbina Pinem,M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Geografi sera Bapak Siagian selaku staf

administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis.

7. Kepada Seluruh pihak staf di kantor Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan

(7)

iv

8. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ibu Almh.Ramlah Iskandar dan

Bapak Sutrisno atas doa kasih sayang, motivasi serta dukungan moral dan

material kepada ananda yang yang tidak pernah putus serta memelihara dan

membesarkan ananda dari kecil hingga dewasa serta menyekolahkan sehingga

ananda dapat menyelesaikan studi sampai ke bangku sarjana dengan penuh

keikhlasan. Semoga Allah memberikan balasan yang tidak terhingga dengan

syurga yang mulia, Amin. Terima kasih juga kepada abang penulis Rahdian

Wahyudi, S.Kom serta adik penulis M.Rifa’i dan seluruh keluarga besar Sanikem

serta untuk orang terdekat ku Dian Fauji beserta keluarga yang telah memberikan

dukungan, pengorbanan serta doa. Semoga dimudahkan Allah langkah sarjana

yang sedang dijalani, Amin.

9. Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010 khususnya

teman-teman B Ekstensi 2010 dan teman-teman-teman-teman terbaikku (Sanah, Nisa, Ayu, Rosani,

Titin, Heldi dan Melda) terima kasih buat kebersamaan, motivasi dan

semangatnya.

10.Seluruh teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Selesai Kabupaten Langkat

terkhusus kepada Tika, Dini, Lena, Neli, Ade, Yessi, Herlin dan Sarah.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi

ini.Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Amin

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 6

B. Penelitian Yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

(9)

viii

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik ... 31

B. Kondisi Non Fisik ... 34

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan ... 59

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(10)

vii DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 23

2. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 44

3. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan ... 45

4. Peta Jaringan Jalan Kecamatan Percut Sei Tuan ... 48

5. Jalan Konstruksi Kerikil di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 80

6. Jalan Kondisi Rusak Berat di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 80

7. Mobil Penumpang yang Beroperasi ... 81

8. Becak Mesin di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 81

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Studi Dokumentasi ... 67

2. Lembar Observasi ... 68

3. Daftar Wawancara Kebutuhan Mobil Penumpang ... 69

4. Tabel Wawancara Kebutuhan Mobil Penumpang ... 70

5. Tabel Konstruksi dan Kondisi Jalan ... 72

6. Perhitungan Kebutuhan Mobil Penumpang ... 73

7. Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Mobil Penumpang ... 79

8. Studi Dokumentasi ... 80

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan kegiatan

perekonomiannya yang beragam dan pembangunannya yang terus mengalami

perkembangan seperti yang terwujud dalam pembangunan nasional. Apabila tidak

didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang memadai maka akan sulit

mencapai peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi

transportasi dan pembangunan memperlihatkan arah yang sama atau hubungan yang

positif (Adisasmita,2012). Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah maka pembangunan transportasi

perlu diarahkan untuk mendukung sistem distribusi daerah yang mampu memberikan

pelayanan demi serta pemerataan dalam hasil pembangunan keseluruh wilayah.

Transportasi merupakan sarana paling penting untuk menentukan

keberhasilan pembangunan suatu wilayah, terutama untuk mendukung aktivitas

perekonomian masyarakat dan pengembangan wilayah baik diperkotaan maupun

dipedesaan. Transportasi yang ada bertujuan untuk meningkatkan pelayanan

mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang terdapat disuatu wilayah yang

nantinya dapat mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Hal

ini dapat menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang memiliki

keahlian dan keterampilan pada suatu wilayah tertentu, transportasi juga dapat

membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah sehingga mendorong

(13)

2

Akibat adanya perbedaan tingkat kepemilikan sumber daya dan keterbatasan

kemampuan wilayah dalam mencakup kebutuhan penduduk suatu wilayah

menyebabkan terjadinya pertukaran barang, pertukaran ini diawali dengan proses

penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah atau daerah lain

diperlukan prasarana dan sarana transportasi. Tersedianya prasarana dan sarana

transportasi antar wilayah dapat mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat, terutama untuk membangun wilayah yang memiliki

potensi sumber daya ekonomi. Aktivitas masyarakat akan terhambat apabila

prasarana dan sarana transportasi tidak memadai untuk aksesbilitas. Dengan

aksesbilitas yang baik akan melancarkan interaksi masyarakat antar wilayah sampai

ke daerah yang tertinggal sehingga terwujud pemerataan pembangunan

(Morlok,1998). Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya juga

mempengaruhi kebutuhan transportasi. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi

dengan bertambahnya jumlah transportasi akan mengakibatkan kurang lancarnya

mobilitas penduduk.

Kondisi prasarana jalan yang baik merupakan modal utama yang sangat

berperan penting untuk mendukung pembangunan daerah dalam melayani mobilitas

penduduk dan pendistribusian barang. Disamping itu, jaringan jalan juga dibutuhkan

untuk menjembatani kesenjangan antar daerah dan mendorong pemerataan

pembangunan dan hasil-hasil pembangunan antar daerah, kota serta pedesaan.

Kualitas sarana angkutan berhubungan erat dengan tingkat mobilitas

penduduk pedesaan dengan kota dan juga perkembangan bagi suatu daerah yang

berhubungan dengan daerah tersebut. Pada umumnya, transportasi di daerah

(14)

3

penumpang. Oleh karena itu, tidak mengherankan masih banyak daerah penghasil

sumberdaya yang tertinggal dan terpencil karena tidak lancarnya perhubungan darat

ke pemukiman maupun ke pusat kegiatan masyarakat.

Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan ini terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan.

Kecamatan ini memiliki luas 190,8 km2 dengan jumlah penduduk 388.324 jiwa

(Percut Sei Tuan,2012). Penduduk di kecamatan ini terus bertambah setiap tahunnya

tetapi tidak diimbangi dengan jumlah kendaraan yang tersedia.

Untuk menunjang sarana transportasi diperlukan prasarana jalan. Jalan di

kecamatan ini masih terdapat jalan rusak (berlubang). Salah satu nya terdapat di desa

tembung ( Makmur, Pasar VII, Beringin). Padahal desa ini merupakan desa terpadat

dengan jumlah penduduk 51.414 jiwa (Percut Sei Tuan,2012). Selanjutnya, Sarana

transportasi di daerah ini juga tidak merata, masih terdapat desa yang memiliki

sarana transportasi yang minim serta terbatas waktu seperti di Desa Cinta Rakyat

(Observasi, 2014). Selain itu, ada juga sekolah yang tidak dilalui oleh mobil

penumpang karena jauh dari jalan utama, hal ini menyebabkan siswanya harus

berjalan kaki menuju sekolah baik itu pergi maupun pulang sekolah. Daerah yang

dilalui mobil penumpang hanya daerah-daerah yang berada pada jalan lintas atau

jalan utama saja. Dengan begitu bagi masyarakat yang daerahnya tidak dilalui mobil

penumpang harus mengeluarkan dana lebih. Dengan keadaan ini mengakibatkan

ketergantungan daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehubungan dengan itu,

perlu dikaji tentang prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

(15)

4

B. Identifikasi Masalah

Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian suatu wilayah

maka mengakibatkan mobilitas masyarakat yang harus didukung oleh prasarana dan

sarana transportasi yang memadai. Demikian juga dengan masyarakat di Kecamatan

Percut Sei Tuan yang aktivitasnya heterogen sehingga membutuhkan prasarana dan

sarana transportasi yang memadai. Prasarana transportasi di Kecamatan Percut Sei

Tuan masih terdapat jalan dengan kondisi rusak (berlubang) dijalan utama di

kecamatan tersebut. Sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan ini juga tidak

merata, masih terdapat desa yang minim mobil penumpang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang akan diteliti adalah : (1).

Prasarana transportasi meliputi panjang jalan berdasarkan konstruksi (Jalan aspal,

jalan batu/kerikil, jalan tanah dan jalan beton) dan panjang jalan berdasarkan kondisi

(jalan kondisi baik, jalan kondisi sedang, jalan kondisi rusak ringan dan jalan kondisi

rusak berat), (2). Sarana transportasi yaitu sarana angkutan umum (mobil penumpang

dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) dan (3)

Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah:

1. Bagaimana jumlah prasarana transportasi (panjang jalan berdasarkan konstruksi

(16)

5

2. Bagaimana jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan

becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) di

Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Bagaimana kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. Jumlah prasarana transportasi (panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang

jalan berdasarkan kondisi) di Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin)

dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) di Kecamatan Percut Sei

Tuan.

3. Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang

untuk memperhatikan keadaan transportasi meliputi prasarana dan sarana di

Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Menambah wawasan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk

skripsi.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk meneliti di tempat dan waktu

(17)

46 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan adalah keadaan prasarana transportasi (panjang

jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) dan sarana

transportasi (angkutan umum dan angkutan pribadi) serta kebutuhan mobil penumpang

di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

1. Prasarana Transportasi

Prasarana transportasi ditinjau berdasarkan konstruksi adalah seluruh panjang

jalan aspal, jalan batu/kerikil, jalan tanah dan jalan beton di Kecamatan Percut Sei Tuan

yang dihitung dalam satuan Kilometer (Km). Panjang jalan berdasarkan konstruksi di

Kecamatan Percut Sei Tuan dapat dilihat pada tabel 10. Sesuai dengan tabel 10 dapat

diketahui bahwa panjang jalan berdasarkan konstruksi di Kecamatan Percut Sei Tuan

adalah jalan aspal dengan panjang 118,66 Km (79,34%) lalu diikuti jalan beton yang

panjangnya 18,97 Km (12,68%) dan jalan batu/kerikil dengan panjang 7,07 Km

(4,73%). Selanjutnya, konstruksi permukaan jalan terpendek yakni jalan tanah dengan

(18)

47

Tabel 10. Panjang Jalan Berdasarkan Konstruksi di Kecamatan Sei Tuan Tahun 2014

No Jalan Berdasarkan

Konstruksi Panjang (Km) Persentase (%)

1 2 3 4

Jalan aspal Jalan batu / Kerikil

Jalan tanah

Sumber :Data Primer Olahan, 2014

Selanjutnya, panjang jalan berdasarkan kondisi adalah seluruh jalan kondisi baik

(rata, tidak bergelombang, tidak ada kerusakan), jalan kondisi sedang (kerataan sedang,

tidak bergelombang, tidak ada kerusakan), jalan kondisi rusak ringan (mulai

bergelombang, terdapat kerusakan, penambalan) dan jalan kondisi rusak berat

(retak-retak, bergelombang, kerusakan pondasi) di Kecamatan Percut Sei Tuan yang dihitung

dalam satuan Kilometer (Km). Panjang jalan berdasarkan kondisi dapat dilihat pada

tabel 11. Pada tabel 11 diketahui bahwa panjang jalan berdasarkan kondisi sebagian

besar adalah jalan dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak terdapat

kerusakan) sepanjang 83,52 Km (55,84%), selanjutnya jalan dalam kondisi sedang

(kerataan sedang, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) dengan panjang 47,49

Km (31,75%), lalu diikuti jalan dalam kondisi rusak ringan (mulai terdapat kerusakan,

mulai bergelombang, penambalan) sepanjang 11,75 Km (7,86%) dan jalan dalam

kondisi rusak berat ( bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang 6,80 Km

(19)
(20)
(21)

46

Tabel 11. Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Jalan Berdasarkan

Kondisi Panjang (Km) Persentase (%)

1 Jalan kondisi rusak ringan

Jalan kondisi rusak berat

83,52

Sumber :Data Primer Olahan, 2014

2. Sarana Transportasi

Sarana transportasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sarana

transportasi yang meliputi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan

angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor). Angkutan umum adalah transportasi

yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama, menerima

pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama. Selanjutnya, angkutan

pribadi adalah transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu

bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau. Untuk jumlah

sarana transportasi dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Jumlah Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Jenis Kendaraan Jumlah (Unit) Persentase (%) 1

(22)

47

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui alat transportasi yang paling banyak di

Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu sepeda motor berjumlah 95.070 unit (67,02%) diikuti

dengan mobil pribadi dengan jumlah 41.320 unit (29,12%) selanjutnya, becak mesin

berjumlah 5.295 unit (3,74%) dan mobil penumpang berjumlah 169 unit (0,12%).

Dari jumlah angkutan pribadi di Kecamatan Percut Percut Sei Tuan dapat

diketahui rasio angkutan pribadi dengan jumlah penduduk yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mobil pribadi

- Jumlah mobil pribadi : 41.320

- Jumlah penduduk : 396.656

Sehingga rasio kepemilikan mobil pribadi dan jumlah penduduk di Kecamatan

Percut Sei Tuan yaitu:

Rasio kepemilikan mobil pribadi = Jumlah mobil pribadi Jumlah penduduk x 100

Rasio kepemilikan mobil pribadi = 41.320

396.656 x 100

Rasio kepemilikan mobil pribadi = :10,4

Hal ini berarti menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk di Kecamatan

Percut Sei Tuan terdapat 10 mobil pribadi.

b. Untuk sepeda motor

(23)

48

- Jumlah penduduk : 396.656

Sehingga rasio kepemilikan mobil penumpang dan jumlah penduduk di

Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu:

Rasio kepemilikan sepeda motor = Jumlah sepeda motor Jumlah penduduk x 100

Rasio kepemilikan sepeda motor = 95.070

396.656 x 100

Rasio kepemilikan sepeda motor = 23,96

Hal ini berarti menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk di Kecamatan

Percut Sei Tuan terdapat 24 sepeda motor.

3. Trayek Mobil Penumpang

Trayek adalah lintasan mobil penumpang untuk pelayanan jasa angkutan orang

dengan menggunakan mobil penumpang yang mempunyai asal dan tujuan tetap, lintasan

tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Trayek mobil penumpang di Kecamatan

Percut Sei Tuan dapat dilihat pada tabel 13. Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa CV.

Kenari memiliki 1 trayek yaitu : trayek Percut- Jl.W.Iskandar jam kerja dimulai dari

jam 06.00 WIB sampai dengan jam 20.00 WIB dan hari kerja 7 hari dalam seminggu .

Selanjutnya, CV. Ultra memiliki 2 trayek yaitu trayek yaitu : (1) Jl.W.Iskandar-Batang

Kuis dan (2) Jl.W.Iskandar-Jl.Paluh Gelombang jam kerja dimulai dari jam 06.00 WIB

(24)

49

3 trayek yaitu: (1) trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dan (2) Jl.W.Iskandar- Lubuk

pakam dan (3) trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo, jam kerja dimulai dari jam 04.00

WIB sampai 23.00 WIB dan hari kerja 7 hari dalam seminggu.

Tabel 13. Trayek Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Nama Angkutan Trayek

1 CV.Kenari 1) Percut-bagan-simp.bw-Desa medan Estate (Jl.W.Iskandar)

2 CV.Ultra 1) Jl.W.Iskandar – Jl.Pasar V Barat – Jl.Ismail Harun – Jl.Besar Tembung – Bandar Setia – Jl.bustaman – Jl.Besar Bandar khalifah – Kampung kolam – Jl.Ampera – Batang Kuis (Terminal)

2) Jl.W.Iskandar-Jl.Sampali-Ds.Saentis-Jl.Sudirman Cinta Rakyat-Sp.Warno- Jl.Paluh Gelombang

3 CV.Dirgantara 1) Jl.W.Iskandar- Titi Sewa-Tembung- Batang Kuis- Jl.Ampera-Rantau Panjang-Jl.Pantai Labu 2) Jl.W.Iskandar – Komp.IKIP – Jl.Pasar V Barat –

Jl.Ismail Hasan – Jl.Benteng Hilir – Bandar Setia- Bandar Khalifah – Kp.Kolam – Bt.Kuis – Jl.Bakaran Batu – Jl.Setia Budi – Jl.Thamrin – Jl.Tangsi – Jl.Medan – Lubuk Pakam

3) Jl.W.Iskandar- Bandar Setia- Jl.Beringin pasar VII- Jl.datuk kabu- Tembung (Tambak Rejo)

(25)

50

4. Kebutuhan Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan

a. Frekuensi Pengangkutan

Frekuensi pengangkutan adalah banyaknya atau jumlah rata-rata pengangkutan.

frekuensi pengangkutan dihitung berdasarkan hari kerja pertahun, jam kerja per hari,

jarak yang ditempuh sekali trayek, kecepatan rata-rata kendaraan per jam dan waktu

bongkar muat yang dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14.Hari Kerja Pertahun, Jam Kerja Perhari, Jarak Trayek, Kecepatan Rata-Rata dan Waktu Bongkar Muat Supir Mobil Penumpang Di

Sumber : Kantor CV.Kenari, CV.Ultra dan CV.Dirgantara, 2014

Selanjutnya data-data yang ada pada tabel 14 dihitung berdasarkan rumus yang

telah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan frekuensi pengangkutan tersebut

dapat dilihat pada tabel 15. Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa frekuensi

(26)

51

frekuensi 1000,00 (21,15%) lalu diikuti trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dengan

frekuensi 994,55 (21,04%) selanjutnya trayek Jl.W.Iskandar – Pantai Labu dengan

frekuensi 780,75 (16,51%) sedangkan jumlah frekuensi terkecil pada trayek

Jl.W.Iskandar-Jl.Paluh Gelombang dengan frekuensi 532,58 (11,28%).

Tabel 15. Frekuensi Pengangkutan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Frekuensi Pengangkutan Persentase (%) 1 Jl.W.Iskandar– Pantai Labu

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

b. Beban Lintasan

Beban lintasan adalah beban jalan yang dinyatakan dalam ton-km per tahun.

Beban lintasan dihitung berdasarkan jumlah penduduk daerah asal dan jarak per trayek

(27)

52

Tabel 16. Jumlah Penduduk Daerah Asal dan Jarak Per Trayek di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Jumlah Penduduk

Daerah Asal (Jiwa) Jarak Pertayek (Km) 1

Sumber : Kantor Camat dan Kantor Mobil Penumpang Percut Sei Tuan, 2014

Selanjutnya, data-data yang ada pada tabel 16 dihitung berdasarkan rumus yang

sudah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan beban lintasan dapat dilihat pada

tabel 17. Tabel 17 menunjukkan bahwa beban lintasan terbesar adalah pada trayek

Jl.W.Iskandar –Lubuk Pakam dengan jumlah 208.088 (19,06%) lalu diikuti trayek

Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dengan jumlah 197.136 (18,06%), selanjutnya

Percut-Jl.W.Iskandar dengan beban lintasan 193.872 (17,75%) sedangkan beban lintasan

terkecil adalah trayek Jl.W.Iskandar-Batang Kuis dengan jumlah beban lintasan 153.328

(28)

53

Tabel 17. Beban Lintasan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Beban Lintasan Persentase (%)

Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang

Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

c. Kapasitas Angkut yang Tersedia

Kapasitas angkut yang tersedia adalah jumlah barang atau orang yang dapat muat

dalam satu angkutan umum. Kapasitas angkut yang tersedia dihitung berdasarkan utilasi

kendaraan, kecepatan rata-rata kendaraan per jam dan kapasitas muat rata-rata kendaraan

(29)

54

Tabel 18. Utilisasi Kendaraan, Kecepatan Rata-Rata Kendaaran, Kapasitas Muat Rata-Rata Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Jl.W.Iskandar– Pantai Labu

Sumber : Dinas Perhubungan dan Supir Mobil Penumpang Percut Sei Tuan,2014

Selanjutnya data-data yang ada pada tabel 18 dihitung berdasarkan rumus yang

sudah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan kapasitas angkut yang tersedia

dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Kapasitas Angkut yang Tersedia di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Kapasitas Angkut Persentase (%)

1

Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang

Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk

Jumlah 32.353.600 100,00

(30)

55

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui kapasitas angkut terbesar adalah pada

trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dengan jumlah 6.424.000 (19,86 %), selanjutnya

trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo dengan jumlah 6.190.400 (19,13%) lalu diikuti

Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dengan kapasitas angkut 6.073.600 (18,77%) sedangkan

kapasitas angkut terkecil berada pada trayek Percut - Jl.W.Iskandar dengan jumlah

4.467.600 (13,81%).

Berdasarkan tabel 15, 17 dan 19 diatas,maka di dapat kebutuhan transportasi

per-trayek dengan rumus jumlah mobil penumpang tersedia dikurang jumlah mobil

penumpang yang dibutuhkan. Hasil nya dapat dilihat pada tabel 20 sebagai berikut:

Tabel 20. Jumlah Mobil Penumpang yang Dibutuhkan dan yang Tersedia di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

(31)

56

Tabel 20 memperlihatkan bahwa terdapat kelebihan mobil penumpang di

Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari : (1) trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dan

trayek Jl.W.Iskandar-Batang Kuis kelebihan 3 unit mobil penumpang, (2) trayek

Percut-Jl.W.Iskandar kelebihan 2 mobil penumpang dan (3) Trayek Percut-Jl.W.Iskandar-Paluh

Gelombang kelebihan 1 mobil penumpang sedangkan pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk

Pakam dan trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo tidak terjadi kelebihan mobil

penumpang.

B.Pembahasan

Pembahasan ini menyajikan keadaan prasarana transportasi, sarana transportasi

dan kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

1. Keadaan Prasarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan prasarana transportasi ditinjau dari panjang jalan berdasarkan

konstruksi dan kondisi. Dilihat dari konstruksi jalan sebagian besar adalah jalan aspal

dan beton dengan panjang 137,63 Km (92,02%) dan jalan batu/kerikil dengan panjang

7,07 Km (4,73%) dan jalan tanah dengan panjang 4,86 Km (3,25%) . Sesuai konstuksi

jalan di Kecamatan percut Sei Tuan diketahui bahwa prasarana transportasi telah

meningkatkan aksesbilitas sehingga mudah untuk dilalui angkutan umum maupun

angkutan pribadi di Kecamatan Percut Sei Tuan. Aksesbilitas ini akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, karena semakin tinggi mobilitas seseorang biasanya akan

(32)

57

berarti akan menaikkan tingkat kesejahteraannya hal ini sesuai dengan pendapat Miro

(2012).

Ditinjau dari panjang jalan berdasarkan kondisi, sebagian besar adalah jalan

dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) sepanjang 83,52

Km (55,84%), selanjutnya jalan dalam kondisi sedang (kerataan sedang, tidak

bergelombang, tidak terdapat kerusakan) dengan panjang 47,49 Km (31,75%), lalu

diikuti jalan dalam kondisi rusak ringan (mulai terdapat kerusakan, mulai bergelombang,

penambalan) sepanjang 11,75 Km (7,86%) dan jalan dalam kondisi rusak berat (

bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang 6,80 Km (4,55%). Hal ini

menunjukkan bahwa kondisi permukaan jalan di kecamatan Percut Sei Tuan telah

memperlancar mobilitas maupun interaksi sehingga dapat meningkat kesejahteraan

masyarakat.

2. Keadaan Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan sarana transportasi di kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau dari jumlah

angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda

motor dan mobil pribadi). Transportasi yang paling banyak digunakan yaitu sepeda

motor berjumlah 95.070 unit (67,02%) diikuti dengan mobil pribadi dengan jumlah

41.320 unit (29,12%) selanjutnya, becak mesin berjumlah 5.295 unit (3,74%) dan

mobil penumpang berjumlah 169 unit (0,12%). Berdasarkan rasio kepemilikan mobil

pribadi dengan jumlah penduduk diketahui 100 orang jumlah penduduk terdapat 10

(33)

58

penduduk terdapat 24 sepeda motor. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa sarana

transportasi di kecamatan percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas penduduk baik

antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti di

Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.

3. Kebutuhan Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau

berdasarkan frekuensi pengangkutan, beban lintasan dan kapasitas angkut yang tersedia.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa mobil penumpang telah terjadi

kelebihan di beberapa trayek yaitu trayek jl.W.Iskandar-Pantai Labu,

Jl.W.Iskandar-Batang Kuis, Percut-Jl.W.Iskandar dan Jl.W.Iskandar- Paluh Gelombang serta pada

trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo telah memadai.

Sesuai dengan hal tersebut diketahui bahwa mobil penumpang di kecamatan ini telah

memperlancar hubungan antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke

(34)

62

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Sakti A.2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bintarto, R. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Haloho, Tetty R. 2008. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Hasibuan, Sri W. 2012. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum di Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Iskandar, Hikmat. 2008. Standar Jalan Yang Berwawasan Keselamatan Transportasi Darat. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf,di akses 10 february 2014.

Kadir, Abdul. 2006. Transportasi : Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Wahana Hijau. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf, di akses 10 february 2014.

Kusnandar, Erwin. 2009. Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

Lubis, Riza, H. 2010. Tinjauan Tentang Transportasi Di Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Morlokj, Edward. K. 1998. Pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Mujianah.2012. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

(35)

63

Purba, Benny. 2008. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum Terhadap Mobilitas Penduduk di Desa Panombean Hutaurung Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Sagala, Sariman.P. 2003. Studi Tentang Perkembangan Transportasi Angkutan Umum

Di Kota Binjai. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti

Wawasan Nusantara.

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : Usu Press.

Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB.

Warpani. S. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : ITB.

Gambar

Tabel Wawancara Kebutuhan Mobil Penumpang ............................ 70
Tabel 10. Panjang Jalan Berdasarkan Konstruksi di Kecamatan Sei Tuan Tahun                    2014
Tabel 12. Jumlah Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014
Tabel 13. Trayek Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat diketahui kondisi bangunan-bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Keadaan prasarana (Panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) dan keadaan sarana

ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN KUTALIMBARU.. KABUPATEN DELI SERDANG

Jumlah lembaga PKK sebanyak 24 dari 20 desa/ kelurahan sangat memadai untuk membantu pemberdayaan masyarakat, LKMD sebanyak 45 dari 20 desa/ kelurahan sangat

Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah.. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jagong

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pengalaman dan modal merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan, sedangkan faktor umur dan jumlah

Tesis Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Terhadap Lingkungan Rumah Tempat Tinggal Nelayan di Desa Lalang dan di Desa Medan Kecamatan Medang

Tesis Fadillah, Pengaruh Perubahan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasus : Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir (Magister