BANGUNAN BERSEJARAH PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI
MAATSCHAPPIJ DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ADIYATI UTARI NIM 3113121001
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Adiyati Utari. NIM : 3113121001. Bangunan Bersejarah Perkebunan Tembakau Deli Maaschappij Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah program studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Tak lupa
shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW ysng sangat
kita harapkan safa’atnyadi hari kemudian.
Penelitian ini berjudul “Bangunan Bersejarah Perkebunan Tembakau Deli
Maatschappij Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.
Penelitian ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari di dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengalaman
yang dimiliki penulis. Oleh karena itu untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penelitian berikutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis
dan bagi pembaca pada umumnya.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak menerima
bantuan, bimbingan, arahan, doa serta dorongan semangat dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung
tersusunnya skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat :
1. Kepada kedua orangtua penulis, Babah tersayang Khamaruddin yang
kepada penulis, mendukung secara moril maupun materil dan mamak
terkasih Jamilah yang telah memberikan doa, semangat untuk lebih maju,
dan selalu mendukung dengan segala kegiatan posotif yang dilakukan oleh
penulis walaupun kadang kegiatan itu tidak masuk diakal. Babah dan
Mamak adalah semangat yang tak tergantikan bagi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan di jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Medan.
2. Saudara penulis, Ade Sandy Putra dan Anugrah Jaka Hnadika yang selalu
menjadi teman berantem, ada aja yang dipermasalahkan. Kadang-kadang
juga bisa dijadikan teman untuk curhat. Tapi akhirnya hanyalah kalianlah
saudara ku yang akan selalu menjagaku sebagai ratu kedua setelah mamak
kita
3. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
4. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
5. Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Medan dan juga sebagai dosen dengangaya mengajar
dan penampilannya yang eksentrik sangat menggugah semangat belajar
mahasiswanya.
7. Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si Dosen Pembimbing yang di tengah-tengah
dorongan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyusun skripsi
ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membagikan
ilmu dan pengalamannya yang sangat berharga bagi pengembangan
wawasan keilmuan dan kemajuan berpikir untuk kemajuan dunia
pendidikan, serta memberikan bimbingan kepada penulis selama
mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Medan.
9. Kepada wak Ageng dan wak Cici yang telah saya anggap sebagai orang
tua saya, terima kasih untuk nasihat dan perhatian yang telah kalian
berikan. Saya harap saya tetap menjadi bagian dari keluarga Bejo.
10. Untuk barisan kesayanganku Iki Fadilla yang selalu sedia menemani
kemanapun itu, Dwi Oktafiyani sang kakak beruang, Nuri Yunita Hasan
Nasution sang Maha Guru, kakak tertua Fitria Kartika, Muhammad Taufiq
dan Deni Hartanto. Terima kasih untuk empat tahun ini, yang telah
memberikan warna-warni hidup namun tidak ada warna hitam.
11. Untuk teman-teman seperjuangan kelas A Reguler 2011 yang tidak boleh
disebutkan satu persatu namanya, saya ucapkan terima kasih untuk segala
kekonyolan intelektual yang telah menghiasi ruang kelas dimanapun kita
belajar. Aku tanpa kalian hanyalah senggok daging kawan.
12. Kepada sahabat-sahabatku yang telah kuanggap lebih dari saudara Juwita
Hardi Pratiwi, Juni Randa dan Restu Sanjaya. Terima kasih untuk arti tawa
yang setiap saat menggema diamanapun kita berada. Semoga semua
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada yang pihak yang terlewatkan, penulis
meminta maaf atas kesalahan dan kehilafan. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Amin.
Medan, Januari 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...i
Abstrak...v
Daftar isi... vi
Daftar Tabel ... viii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang ...1
B. Identifikasi Masalah ...6
C. Pembatasan Masalah ...6
D. Perumusan Masalah ...7
E. Tujuan Penelitian...7
F. Manfaat Penelitian ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA...9
A. Kerangka Konseptual ...9
1. Konsep Bangunan ...9
2. Peninggalan Seajarah ...10
3. Pelestarian ...11
B. Kerangka Berpikir ...13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...15
A. Jenis Penelitian...15
B. Lokasi Penelitian ...15
C. Sumber Data...16
D. Teknik Pengumpulan Data...17
BAB IV PEMBAHASAN ...20
A. Lokasi Penelitian...20
1. Letak dan Geografis Kecamatan Percut Sei Tuan ...20
2. Kondisi Penduduk...23
B. Sejarah Perkebunan Tembakau Deli Maatschappij...26
C. Bangunan Bersejarah Perkebunan Tembakau Deli Maatschappi di Kecamatan Percut Sei Tuan ...39
7. Bangunan Gudang Penyimpanan Pupuk ...47
8. Bangunan Gudang Penyimpanan Barang ...48
9. Bangunan Rumah Karyawan ...49
10. Bangunan Bangsal-bangsal...50
D. Kondisi Bangunan Bersejarah Perkebunan Tembakau Deli Maatschappij di Kecamatan Percut Sei Tuan...50
E. Pelestarian Bangunan Bersejarah Perkebunan Tembakau Deli Maatshappij Di Kecamatan Percut Sei Tuan...56
1. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian...60
2. Partisipasi Pemerintah dalam Upaya Pelestarian...62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...66
A. Kesimpulan ...66
B. Saran ...69
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Kantor Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei
Tuan... 21
Tabel 1.2 Luas Desa/Kelurahan dan Persentase terhadap luas Kecamatan di Kecamatan Percut
Sei Tuan... 22
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk per Km2di Kecamatan Percut Sei
Tuan tahun 2013 ... 23
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk menurut Agama di Kecamatan Percut Sei Tuan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peninggalan sejarah dan cagar budaya mempunyai peranan penting dalam
perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah
dan cagar budaya banyak hal yang dapat dipelajari dan dipahami bagaimana suatu
peristiwa sejarah bisa terjadi. Peninggalan bersejarah merupakan bukti dari suatu
kegiatan masyarakat pada masa lampau atau merupakan suatu bukti tentang
perkembangan suatu budaya yang ada sampai sekarang. Masuknya suku bangsa
asing seperti Cina, Arab, India serta masa perkembangan kolonialisme yang
sangat signifikan di Sumatera Utara, membuat daerah ini memiliki banyak
peninggalan bersejarah yang harus tetap di jaga agar nilai-nilai historisnya dapat
dipahami.
Sejarah perkembangan perkebunan di Indonesia, tidak dapat dipisahkan
dari sejarah perkembangan kolonialisme, kapitalisme dan modernisasi. Sebagai
sistem perekonomian pertanian baru, sistem perkebunan telah memperkenalkan
berbagai pembaharuan dalam sistem perekonomian pertanian yang membawa
dampak perubahan penting terhadap kehidupan masyarakat jajahan atau
negara-negara berkembang. Perkebunan pada awal perkembangannya hadir sebagai
sistem perekonomian baru yang semula belum dikenal, yaitu sistem perekonomian
Pelaksanaan sistem perkebunan dimulai dengan melalui pembukaan
penanaman modal dan teknologi dari luar, dan memanfaatkan tanah dan tenaga
kerja yang tersedia di daerah jajahan. Secara Topografis, perkebunan sering
dibangun di daerah yang subur, baik yang ada di daerah dataran rendah maupun
yang ada di dataran tinggi. Kehadiran perkebunan dianggap telah menciptakan
komunitas sektor perekonomian modern yang berorientasi eksport dan pasaran
dunia. Pendirian perkebunan di negara-negara jajahan atau berkembang sering
diikuti dengan kecenderungan pengambilalihan tanah-tanah milik penduduk
pribumi. Perkebunan sebagai perusahaan komersial biasanya dikelolah oleh
maskapai asing dan berorientasi pada kepentingan negara-negara besar yang
menjadi tempat pemasaran barang produksinya. Deli Maatschappij merupakan
jejak sejarah masa kolonialisme yang sangat terkenal di Sumatera Utara.
Tembakau merupakan produk yang paling menguntungkan di pasar Eropa.
Deli Maatschappij merupakan perusahaan dagang Belanda yang mengutamakan
perhatiannya pada tembakau dan sepanjang sejarahnya ia merupakan penghasil
tembakau gulung terkenal di Sumatera Timur bahkan sampai ke negara-negara
Eropa dengan nama Tembakau Deli. Deli Maatschappij tersebar ke seluruh Deli,
Serdang dan Langkat. Latar belakang utama terbentuknya Deli Maatschappij
karena J.Nienhuys berhasil menghasilkan tembakau dengan cita rasa yang khas
sehingga dapat diterima oleh penikmat tembakau di Eropa. Dengan demikian
J.Nienhuys berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan berhasil
menarik para pemodal Belanda untuk bergabung dengannya. Karena banyaknya
gudang-gudang sebagai tempat penyimpanan dan pengeringan sementara
tembakau yang diterima dalam tiga musim berurutan. Setelah itu gudang-gudang
tersebut dibongkar. Beberapa dari kayu-kayu itu akan dipakai lagi dalam
pembangunan serangkaian gudang berikutnya, tetapi atap-atap nipahnya dibakar.
Setiap onderneming mempunyai gedung-gedung tetap untuk pengsortiran,
peragian, pengepakan, dan penyimpanan tembakau. Berbagai fasilitas telah
dibangun oleh Belanda untuk kepentingan perkebunan. Gedung-gedung tetap ini
merupakan bagian dari suatu kompleks bangunan-bangunan permanen, dikenal
sebagai emplasemen, juga terdiri dari rumah-rumah para anggota staff, sebuah
gedung kantor administratif, sebuah toko yang biasanya dikelola oleh orang Cina,
bengkel, dan bedeng-bedeng tempat tinggal bagi keluarga buruh, serta pembuatan
rel kereta api.
Semakin berkembangnya tembakau dari Deli Maatschappij, dibentuklah
perusahaan kereta api yaitu Deli Spoorweg Maatschappij. Rel kereta api saat itu
juga dibangun sebagai sarana transportasi perekebunan. Hal ini dijelaskan lebih
lanjut oleh Tengku Luckman Sinar (2011:61) “perkembangan yang sangat pesat
dari penanaman tembakau sejak abad ke-19 menyebabkan dibangunnya
perusahaan kereta api Deli, agar transportasi lebih cepat dan tidak terganggu
lumpur-lumpur dijalanan ketika musim hujan datang”.
Banyaknya sarana yang telah di bangun oleh Belanda, sebagian besar
hanya untuk kepentingan perkebunan saja, para buruh perkebunan hanya
mendapatkan fasilitas yang minim. Rumah buruh jauh berbeda dengan rumah para
dengan buruh. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Sartono dan Djoko Suryo
(1991:9) “Secara struktural di perkebunan terdapat dua lapisan sosial, yaitu lapisa
asing dan lapisan pribumi. Golongan pertama menempati jabatan teras dengan
pendapatan tinggi, seperti jabatan pimpinan, staf pengelola, administrator, dan
tenaga spesialis. Golongan kedua menempati kedudukan sebagai pekerja kasar
atau buruh dengan upah rendah. Hanya sedikit golongan pribumi yang menempati
lapisan menengah”. Selain itu Soekanto (2007:198) juga menerangkan bahwa
“Mereka yang memiliki uang banyak akan mudah sekali mendapatkan tanah,
kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan”. Sebaliknya, para buruh diperlakukan
sangat mengerihkan. Apabila ada buruh yang berbuat salah, maka buruh itu
dihadapkan dengan hukum dera atau kalau tidak diganti dengan hukuman: kedua
kakinya dirantai dan diberati dengan bola besi. Dan orang yang terhukum itu
disuruh bekerja sekeras-kerasnya dalam keadaan seperti itu walaupun dipanas
terik matahari.
Perkembangan perkebunan hingga ke Kecamatan Percut Sei Tuan
membuat banyak peninggalan yang telah di bangun pada masa kolonial Belanda
ada sampai sekarang. Banyak dari bangunan-bangunan itu yang dialihfungsikan,
bahkan juga sudah ada bangunan yang di hancurkan. Ini berarti masih banyak
masyarakat yang kurang mengetahui pentingnya bangunan bersejarah tersebut.
Mungkin karena tidak adanya program pemerintah yang melibatkan masyarakat
dalam upaya melestarikan bangunan bersejarah di Kecamatan tersebut. Setelah
pemerintah dan resmi dikelola oleh perkebunan PTPN II. Bangunan-bangunan
bersejarah itu sekarang menjadi aset dari perkebunan tersebut.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Percut Sei Tuan
merupakan daerah yang memiliki banyak bukti peninggalan sejarah dari
perkebunan Deli Maatschappij yang sangat terkenal pada masa kolonial Belanda.
Bangunan-bangunan ini perlu diperhatikan sebagai bukti dari kejayaan tembakau
deli sampai ke pasar Internasional.
Jika dilihat dari isi Undang-Undang Cagar Budaya, bangunan yang telah
berusia 50 tahun dapat dikategorikan sebagai peninggalan bersejarah. Menurut
Undang-Undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010 pasal 5 disebutkan bahwa :
Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya,
Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur
Cagar Budaya apa bila memenuhi kriteria :
a. Berusia 50 tahun atau lebih ;
b. Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun;
c. Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,
dan/atau kebudayaan; dan
d. Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Dengan masih adanya bangunan bersejarah di kecamatan tersebut, berarti
perlu adanya pelestarian terhadap banguanan bersejarah disana agar dapat
terpilihara dengan baik. Jika bangunan tersebut dapat dilestarikan dan di jaga
dengan baik, maka bisa dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah
masyarakat di daerah bangunan-bangunan tersebut seharusnya juga mampu
menjaga dan merawatnya agar tetap memiliki nilai-nilai historis.
Mengingat begitu pentingnya bangunan besrsejarah masa kolonial Belanda
yang masih terdapat di Kecamatan Percut Sei Tuan, maka peneliti merasa perlu
melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang bangunan bersejarah tersebut
dengan judul penelitian “BANGUNAN BERSEJARAH PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI MAATSCHAPPIJ DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi yaitu :
1. Identifikasi bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij
yang terdapat di Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Kondisi bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij yang
terdapat di Kecamatan Percut Sei Tuan.
3. Pelestarian bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij di
Kecamatan Percut Sei Tuan.
C. Pembatasan Masalah
Karena luasnya masalah yang harus dibahas, maka penulis membatasi
permasalahan dalam penelitian ini agar lebih terarah dan terfokus. Oleh karena itu,
perkebunan tembakau Deli Maatschappij yang terdapat di Kecamatan Percut Sei
Tuan. Pembatasan penelitian ini pada masa kolonial Belanda saat Deli
Maatschappij ada di Sumatera Timur khususnya pembukaan lahan perkebunan
sampai ke Kecamtan Percut Sei Tuan dan membangun berbagai sarana dan
prasarana untuk kepentingan perkebunan. Sehingga setelah perkebunan Deli
Maatschappij ini diambil alih oleh pemerintah, Deli Maatschappij dianggap telah
meninggalkan berbagai bangunan bersejarah yang harus dilestarikan.
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa-apa saja bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij
yang terdapat di Kecamatan Percut Sei Tuan?
2. Bagaimana kondisi bangunan bersejarah perkebnuanan tembakau Deli
Maatschappij yang terdapat di Kecamatan Percuti Sei Tuan?
3. Bagaimana usaha pelestarian bangunan bersejarah perkebunan tembakau
Deli Maatschappij di Kecamatan Percut Sei Tuan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bangunan-bangunan bersejarah perkebunan tembakau
Deli Maatschappij yang terdapat di Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Untuk mengetahui kondisi bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli
3. Untuk menngetahui bagaimana usaha pelestarian bangunan bersejarah
perkebunan tembakau Deli Maatschappij di Kecamatan Percut Sei Tuan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari penulisan ini adalah :
1. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca
tentang pentingnya banguanan-bangunan bersejarah peninggalan
perkebunan tembakau Deli Maatschappij di Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Memberikan wawsan kepada pembaca tentang kehidupan buruh pada masa
Kolonial Belanda di Kecamatan Percut Sei Tuan.
3. Dapat menambah informasi bagi masyarakat akan pentingnya
bangunan-bangunan bersejarah di Kecamatan Percut Sei Tuan.
4. Memberikan pengetahuan kepada peniliti tentang penulisan sebuah karya
ilmiah
5. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan perbandingan
terhadap hasil penelitian yang telah ada maupun digunakan bagi peneliti lain
sebagai bahan rujukan.
6. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan umumnya dan UNIMED
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan bangunan bersejarah merupakan bukti yang sangat penting
tentang perkembangan dari suatu tempat. Tentang sejarah sebuah kota,
perkembangan arsitekturnya, tentang kebudayaannya, tentang
masyarakatnya, tentang sistem perekonomiannya, tentang pemerintahan,
bahkan sampai tentang kejayaannya. Bangunan bersejarah perkebunan
Tembakau Deli Maatschappij yang ada di Kecamatan Percut Sei tuan
merekam berjuta-juta cerita tentang kejayaan Deli di pasar dunia
Internasional sebagai penghasil tembakau terbaik.
2. Pelestarian bangunan bersejarah merupakan proses untuk memelihara
lingkungan bangunan dan lingkungannya sedemikian rupa, sehingga
makna kulturalnya yang berupa nilai, keindahan, sejarah, keilmuan atau
nilai sosial untuk generasi lampau, masa kini dan yang akan datang akan
dapat terpelihara.
3. Peninggalan sejarah di Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan warisan
budaya yang harus dipertahankan, baik bentuk fisik bangunan dan
historigrafi sejarahnya. Hal yang harus dilakukan adalah Dengan tetap
karakter, keunikan dan identitas sebagai salah satu daerah penghasil
tembakau deli yang sangat historis di Sumatera Utara.
4. Seiring perkembangannya, peninggala-peninggalan sejarah di Kecamatan
Percut Sei Tuan mengalami pengalihan fungsi peranan dan pemanfaatan
yang didasarkan pada kebutuhan dan perubahan demografi Kecamatan
tersebut. Perkembangan tersebut dapat dibagi menjadi perkembangan
positif dengan terus mempertahankan dan melestarikan peninggalan
sejarahnya atau peninggalan negatif dengan menghancurkan peninggalan
sejarah tersebut dan diganti dengan bangunan baru.
5. Bila dilihat dari kondisi bangunannya dapat dijelaskan bahwa
bagnunan-bangunan tersebut sudah terabaikan. Padahal bagnunan-bangunan-bagnunan-bangunan tersebut
masih menyangkut dengan kepentingan kehidupan masyarakat sekitar
Kecamatan Percut Sei Tuan.
6. Munculnya ketidakpedulian dari pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan
terhadap bangunan-bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli
Maatschappij besar kemungkinan karena pemerintah tidak mau
mengeluarkan biaya yang tinggi untuk pelestarian bangunan-bangunan
tersebut.
7. Ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya pelestarian
bangunan-bangunan bersejarah tersebut mengakibatkan bangunan-bangunan-bangunan-bangunan tersebut
tidak terawat dengan baik.
8. Kegiatan pelestarian bukanlah hal yang mudah dan tanpa tantangan.
kepentingan pembangunan dan kawasan yang dianggap sebagai
penghalang pembangunan yang mengakibatkan timbulnya
pertentangan-pertentangan dalam upaya pelestarian. Permasalahan pelestarian timbul
akibat perbedaan kepentingan untuk melestarikan bangunan-bangunan
bersejarah. Padahal pelestarian dianggap sebagai upaya untuk memberikan
makna baru bagi warisan budaya itu sendiri
9. Nilai –nilai historis tentang peninggalan sejarah di Kecamatan Percut Sei
Tuan seperti dalam bidang pendidikan, kebudayaan, pereknomian,
pariwisata, dan politik mempengaruhi kehidupan masyarakat dan
perkembangan sejarah Kecamatan tersebut . Nilai – nilai historis dari
bangunan-bangunan bersejarah perkebunan tembakau Deli Maatschappij
yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan menjelaskan kehidupan
masyarakat di masa lalu, masa sekarang, dan berguna sebagai media
pembelajaran bagi masa depan.
10. Pelestarian terhadap peninggalan sejarah merupakan cara yang tepat untuk
mengangkat kembali nilai-nilai historis tentang kejayaan tembakau deli
yang terkandung didalamnya, pelestarian dapat dilakukan dengan Kegiatan
inventarisasi, revitalisasi, rekonstruksi atau konservasi. Selain itu,
partisipasi masyarakat dan pernanan pemerintah Kecamatan Percut Sei
Tuan dalam melakukan pelaksanaan dan pengawasan pelestarian
peninggalan sejarah tersebut juga harus dilakukan dengan baik dan
B. SARAN
Adapun saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi kepada
pemerintah setempat untuk lebih menggali dan mengetahui tentang
bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan.
2. Peneliti mengharapkan agar ada pendataan terhadap bangunan-bangunan
bersejarah ke setiap daerah agar bangunan-bangunan bersejarah itu tidak
hilang begitu saja.
3. Peneliti mengharapkan pemerintah dan instansi terkait dan masyarakat
Kecamatan Percut Sei Tuan dapat melakukan tindakan nyata terhadap
perlindungan dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah dengan cara
mengesahkan peninggalan bangunan-bangunan bersejarah tersebut sebagai
warisan cagar budaya daerah maupun nasional.
4. Mengangkat kembali nilai-nilai historis yang terkandung didalam
peninggalan-peninggalan sejarah di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan cara
menjelaskan sejarah peninggalannya, memahami fungsi dan kegunaannya,
serta mengaplikasikannya secara pendidikan, budaya, pariwisata dan
ekonomi kedalam kehidupan masyarakat yang ada di Kecamatan Percut Sei
Tuan.
5. Memberikan rekomendasi kepada Departemen Pendidikan Nasional agar
memasukkan materi bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kecamatan
bangunan-bangunan tersebut dapat menjadi media pembelajaran disekolah-sekolah
sehingga para siswa mengetahui bagaimana seharusnya menjaga
bangunan-bangunan bersejarah yang mungkin ada disekitar tempat tinggal mereka.
6. Menerapkan dan mengaktifkan pengawasan terhadap bangunan-bangunan
bersejarah yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan menugaskan
salah seorang warga sebagi penjaga bangunan-bangunan tersebut.
7. Membuat miniatur dan museum tentang sejarah kejayaan dari Tembakau Deli. Serta mensosialisasikan pentingnya menjaga bangunan-bangunan
bersejarah karena merupakan jati diri bangsa . sosialisasi dapat dilakukan
melalui pendidikan dan penegakan hukum bagi pihak-pihak yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli : Politik Kolonial, Tuan Kebun dan Kuli di Sumatra Timur pada awal abad Ke-20. Pustaka Utama Grafiti:Jakarta
Notosussanto, Nugroho.2008. Mengerti Sejarah. UI-Press:Jakarta
Pelzer, Karl J.1977. Toean Koeboen dan Petani :Politik Kolonial dan Perjuangan
Agraria di Sumatra Timur 1863—1947. Sinar Harapan:Jakarta
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas :Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut . Kepustakaan Populer Gramedia:Jakarta
Said, Mohammad.1997.Koeli Kontrak Tempo Doeloe.Percetakan Waspada:Medan
Sinar.Tengku Lukman.1986. Sari Sejarah Serdang: 2. Depdikbud:Jakarta
_____ 2006.Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur.Yayasan Kesultanan Serdang:Medan
_____ 2011.Seajarah Medan Tempo Doeloe.Sinar Budaya Group:Medan
Soekanto, Soerjono.1982. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo: Jakarta
Stoler, Ann Laura.2005.Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatra 1870-1979.Karsa:Yogyakarta
Suryo, Sartono Kartodirdjo Djoko. 1991. Sejarah Perkebunan Di Indonesia. Aditya Media:Yogyakarta
Syamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak:Yogyakarta