• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Determinan Minat Wirausaha Pemuda di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Determinan Minat Wirausaha Pemuda di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak237.641.326 jiwa(Badan Pusat

Statistik Indonesia). Mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak

118 320 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21

persen). Angka tersebut sekaligus menempatkan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar nomor empat di dunia. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu

keuntungan jika ditinjau dari segi pasar untuk menopang perkembangan industry di dalam

negeri dan merupakan kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang ada

dikembangkan secara tepat. Di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar menyebabkan

Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai permasalahan sosial yakni menyediakan sarana

pendidikan, pangan dan sandang, lapangan pekerjaan dan masalah lainnya.

Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah

jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus

ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan yang dihadapi adalah tingginya

tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah tenaga kerja yang lebih besar

dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data Badan Pusat Statistik tahun

2015menunjukkan bahwa jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 13.766.851 jiwa. Angka

ini menempati urutan keempat jumlah penduduk terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat,

Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan persentase kependudukan sebesar 5,46 %. Hal ini

terlihat dalam angka statistik tahun 2015,yang mencatat sebanyak 390.712orang

pengangguran dari 6.272.083 orang angkatan kerja di Sumatera Utara.

Deli serdang, merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara. Ibukota Deli

(2)

berjarak 29 km, setelah kota Binjai. Selain itu, Deli serdang memiliki jumlah penduduk

terbanyak setelah Medan, yaitu 1.984.598 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang terbilang

besar tersebut, Deli Serdang mampu menjadi kabupaten dengan persentase penduduk miskin

terkecil yaitu hanya 4,71%. Ditinjau dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Deli

serdang merupakan IPM kabupaten terbesar kedua setelah toba samosir sebesar 71,98.

Bahkan, IPM-nya melebihi kota Sibolga dan Gunung sitoli. Namun, Deli Serdang menempati

urutan kedua jumlah pengangguran angkatan kerja setelah Medan, yaitu sebesar 62.871 jiwa.

Deli serdang juga merupakan kabupaten dengan pencari pekerja terbesar yaitu 31.754 jiwa.

Secara letak geografis, Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah yang sangat

potensial dan amat diuntungkan. Posisi geografis dan aksesibilitas wilayah kabupaten Deli

Serdang cukup strategis yang mengelilingi kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera

Utara. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro). Seluruh wilayah

kabupaten Deli Serdang masuk ke dalam kawasan perkotaan Mebidangro atau sekitar 82,78%

wilayah Mebidangro berada di Kabupaten Deli Serdang.

Bedasarkan Rencana Tata Ruang (RTR) kawasan Mebidangro, ditetapkan sembilan

kecamatan yang menjadi Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di Kabupaten Deli Serdang

diantaranya adalah Kecamatan Percut Sei Tuan. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah

kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan. Penetapan

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di Kabupaten Deli Serdang ditetapkan berdasarkan

pertimbangan struktur ruang kawasan perkotaan Mebidangro dan potensi pengembangan

Kabupaten Deli Serdang dengan kriteria sebagai berikut :

1. Peluang pengembangan Kabupaten Deli Serdang sebagai kawasan metropolitan

yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Mebidangro

(3)

3. Menghidupkan kembali bekas stasiun kereta api menjadi pusat pelayanan

sekaligus menjadi pusat kegiatan dengan mengintegrasikan antara penggunaan

lahan yang ada dengan system transportasi

4. Peluang pengembangan potensi pertanian dan pariwisata Kabupaten Deli Serdang

5. Ketersediaan jaringan jalan yang menghubungkan kawasan bagian utara dan

selatan kabupaten Deli Serdang serta menghubungkan dengan wilayah sekitarnya.

Khusus di Kecamatan Percut Sei Tuan, dalam rencana system perkotaan Kabupaten

Deli Serdang tahun 2025, fungsi yang dikembangkan ada lima hal, yaitu Perdagangan dan

jasa regional;Pengolahan pertanian dan perikanan; Perumahan dan permukiman:

Industri;Pusat pendidikan dan olah raga.

Pada Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah Provinsi Sumatera Utara yang secara

substansi telah sesuai dengan Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang,

undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, dan Undang-Undang-undang nomor 41 tentang

Kehutanan, kecamatan Percut Sei Tuan menjadi kecamatan satu-satunya di Kabupaten Deli

Serdang yang masuk dalam kawasan rencana pembangunan kawasan cepat tumbuh, kawasan

ekonomi terpadu dan kota Mandiri.

Isu Strategis Pembangunan berasal dari permasalahan pembangunan dan analisis

lingkungan eksternal. Analisis lingkungan eksternal diambil dari berbagai informasi dari

dunia Internasional, Kebijakan Nasional, dan Regional Sumatera Utara. Isu Strategis

Pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Kabupaten Deli Serdang menempatkan Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi salah satu

konsentrasi utama pengembangan kawasan Industri.

Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar

(4)

mencerdaskan kehidupan masyarakat, kecamatan Percut Sei Tuan memiliki Taman Bacaan

Masyarakat (TMB). Kabupaten Deli Serdang hanya memiliki sepuluh TMB dan salah

satunya ada di Kecamatan Percut Sei Tuan. Kecamatan Percut Sei Tuan juga merupakan

daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan. Potensi perikanan laut di Kabupaten

Deli Serdang terdapat di empat kecamatan dan salah satunya adalah kecamatan Percut Sei

Tuan. Keberadaan kecamatan Percut Sei Tuan yang berbatasan langsung dengan kota Medan

di sebelah barat dan selatan menjadikan kecamatan ini menjadi salah satu dari tiga daerah

utama pengembangan sektor industri di Kabupaten Deli Serdang. Ditinjau dari segi fasilitas

pendidikan, Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki sekolah terbanyak yaitu 163 unit sekolah

umum dan 155 unit sekolah agaman serta memiliki sepuluh perguruan tinggi. Ditinjau dari

jumlah sarana ibadah, Kecamatan Percut Sei Tuan juga memiliki sarana ibadah terbanyak

yaitu 354 unit. Ditinjau dari sehi perekonomian, hanya 11,71% jumlah masyarakat yang

berada di bawah garis kemiskinan, angka tersebut merupakan angka kemiskinan terkecil

diseluruh kecamatan Kabupaten Deli Serdang.

Kewirausahaan (entrepreneurship) sangat dibutuhkan bangsa Indonesia.

Kewirausahaan bukan hanya semata-mata berperan sebagai alternative untuk menekan

jumlah pengangguran, namun juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan

kualitas hidup manusia. Banyak wirausahawan yang menghasilkan produk-produk yang

membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga manusia menjadi

lebih produktif, lebih mudah berkomunikasi, serta lebih cepat mengetahui hal-hal yang

sedang terjadi di sekelilingnya.Pada suatu negara yang sedang berkembang, peranan para

wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan.

Siswoyo (2009) menyatakan bahwa di negara maju pertumbuhan jumlah wirausaha

telah menyebabkan peningkatan perekonomian yang luar biasa. Para wirausaha baru ini telah

(5)

menyatakan setidaknya terdapat dua manfaat besar yang diberikan wirausaha terhadap

pembangunan bangsa, yakni pertama sebagai pengusaha mereka memberikan sumbangsih

dalam melancarkan proses produksi, distribusi dan konsumsi, ikut mengatasi kesulitan

lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kedua, sebagai pejuang bangsa

dalam bidang ekonomi, para wirausaha meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi

ketergantungan kepada bangsa asing. Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila

memiliki para wirausahawan yang dapat berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal

yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap

usahanya.

Menurut Siswoyo (2009) pentingnya peranan kewirausahaan dapat dilihat dari

kenyataan bahwa pada tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta wirausaha baru

yang menciptakan banyak sekali lapangan pekerjaan baru. Bahkan wirausaha mulai

bermunculan di Negara-negara Eropa Timur yang dulunya mempunyai paham sosialisme

yang kuat. China, yang menganut paham komunis pun mulai membuka diri terhadap lahirnya

wirausaha-wirausaha di negaranya sehingga menyebabkan negara tersebut saat ini

perekonomiannya tumbuh dengan sangat cepat dan mengagumkan. Pentingnya

pengembangan kewirausahan juga ditunjukkan oleh Chang (2009) yang menyatakan bahwa

pemerintahan Inggris menerbitkan buku putih nasionalnya yang berjudul .Our Competitive

Future: Building the Knowledge DrivenEconomy 1997., yang berisi alasan mengapa

kewirausahaan begitu penting dan bahwa kewirausahaan dan inovasi merupakan insentif

kritis untuk pertumbuhan dan pengembangan perekonomian, keduanya dapat meningkatkan

produktivitas dan kesempatan kerja. Di Amerika Serikat para wirausaha berhasil menciptakan

34 juta kesempatan kerja baru.

McClelland dalamCiputra (2008) menyatakan bahwa agar suatu negara bisa menjadi

(6)

Amerika Serikat pada tahun 2007 telah memiliki 11,5% jumlah wirausaha, Singapura telah

memiliki 7,2% wirausaha sampai pada tahun 2005 sementara Indonesia diperkirakan hanya

memiliki 0,18% wirausaha atau sekitar 440.000 orang dari yang seharusnya berjumlah 4,4

juta orang. Oswari (2005) menyatakan bahwa kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia

disebabkan oleh berbagai faktor yakni kurangnya pengetahuan tentang kewirausahaan, etos

kerja yang kurang menghargai kerja keras, cepat merasa puas dengan hasil kerja yang telah

dicapai, pengaruh penjajahan negara asing yang terlalu lama terhadap rakyat Indonesia dan

kondisi ekonomi yang buruk.

Shastri (2009) menyatakan bahwa setiap wirausaha yang sukses memberikan manfaat

tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga memberikan manfaat kepada komunitas, daerah

dan negaranya. Manfaat-manfaat yang bisa diberikan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat keuangan.

2. Menciptakan lapangan pekerjaan dan menawarkan pekerjaan bagi orang lain.

3. Menciptakan perkembangan bagi dunia industri.

4. Mendukung pemanfaatan sumber daya lokal menjadi produk-produk jadi

untukkonsumsi domestik dan ekspor.

5. Menciptakan pendapatan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

6. Menciptakan produk dan jasa yang lebih banyak dan inovatif.

7. Menciptakan pasar yang lebih besar.

8. Merangsang perkembangan lebih banyak riset, mesin-mesin dan peralatan yangbaru.

9. Meningkatkan pendapatan bagi pemerintah melalui pembayaran pajak.

Wirausahawan memiliki daya tarik dan tantangan tersendiri. Namun diperlukan

ketekunan, keseriusan, serta kemauan untuk terus menuntut ilmu. Risiko yang harus

ditanggung pun lebih tinggi. Inilah yang acap kali menyebabkan seseorang enggan untuk

(7)

Seorang wirausaha layaknya seorang pejuang yang menghadapi situasi yang tidak

menentu. Dalam menghadapi berbagai situasi yang seringkali tidak menentu ini, sebagai

pemimpin dan pengelola perusahaan, seorang wirausahaan selalu membuat strategi dan

memikirkan manajemen terapan yang relevan dengan masa depan bisnisnya.

Berdasarkan Rencana Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kabupaten Deli Serdang,

kewirausahaan menjadi salah satu konsentrasi pembangunan. Kewirausahaan menjadi

tanggungjawab dua instansi sekaligus, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dinas

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Dinas Pemuda dan Olahraga memiliki ruang lingkup kerja pada pemberdayaan

pemuda. Bagi Dispora, pemuda harus dikonstruk agar produktif, berprestasi, berperan aktif

dalam pembangunan daerah, memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. Pembentukan

pemuda yang berkarakter adalah salah satu potensi dan sumber daya bagi pembangunan

daerah khususnya Kabupaten Deli Serdang. Namun, dalam hal kewirausahaan, Dispora

menghadapi sejumlah masalah diantaranya adalah menurunnya kualitas moral, etika, social

serta rendahnya kemampuan iptek dan kewirausahaan di kalangan pemuda

Kewirausahaan bagi Dinas Koperasi dan UKM menjadi penyangga perekonomian

masyarakat, karena telah terbukti lebih mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi.

Senada dengan Dispora, Dinas Koperasi dan UKM juga menghadapi permasalahan yang

sama yaitu masih relative rendahnya kualitas dan kompetensi kewirausahaan.

Dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, maka disusunlah strategi

pembangunan Kabupaten Deli Serdang dalam mewujudkan visi dan misi kedaerahan dalam

jangka waktu lima tahun kedepan, antara lain adalah Meningkatkan Sumber Daya Manusia

yang berkualitas dan Membangun perekomomian yang kokoh dan berkeadilan. Dalam hal

(8)

memiliki keterampilan wirausaha. Sementara itu, dalam hal pembangunan perekonomian,

pemerintah mendorong aktivitas masyarakat dalam berwirausaha melalui pemberian fasilitas.

Menurut Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Deli Serdang, tercatat perkembangan

wirausaha meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2013, jumlah usaha kecil (karyawan

1-4 orang) sebanyak 949 unit dan usaha menengah (karyawan 5-19 orang) sebanyak 13.967

unit. Sementara itu, Menurut Badan Pengembangan Desa Kecamatan Percut Sei Tuan, hanya

10 unit usaha yang terdaftar. Padahal, realitas usaha yang dimotori masyarakat khususnya

pemuda telah menjamur di daerah tersebut.

Masyarakat harus memiliki minat yang tinggi terhadap pembukaan unit usaha yang

baru. Terlebih lagi masyarakat yang berada pada usia produktif yaitu pemuda. Karena

pemuda memiliki karakteristik khas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wirausaha.

Menjadi seorang wirausaha berarti menjadi seorang yang berani mengambil resiko, memiliki

jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri, berorientasi masa depan, kreatif dan inovatif. Dan

seluruh karakter itu tidak dimiliki oleh siapapun, kecuali pemuda.

Inti tujuan pembangunan kepemudaan menurut UU No. 40/2009 menekankan pada

tiga hal yaitu karakter, kapasitas, dan daya saing. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan,

kepeloporan, dan kebangsaan adalah salah satu tujuan pembangunan kepemudaan yang

mencakup karakter dan kapasitas sekaligus. Oleh karena itu, tidak heran mengapa pemuda

dan minat kewirausahaan menjadi objek penelitianyang menarik untuk diteliti.

Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan

memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia. Minat

tidak muncul begitu saja tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya (Walgito, 2003:148). Minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa

factor, diduga yang mendeterminasi diantaranya adalah karakteristik kepribadian, faktor

(9)

kebutuhan akan prestasi merupakan prediktor yang signifikan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha. Faktor demografi seperti umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan

pengalaman bekerja seseorang diperhitungkan sebagai penentu bagi minat

berwirausaha.Faktor lingkungan seperti hubungan sosial, infrastruktur fisik dan institusional

serta faktor budaya dapat mempengaruhi minat berwirausaha (Indarti, 2008).

Efikasi diri adalah kepercayaan seseorang atas kemampuan dirinya untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan. Efikasi diri berarti juga kondisi motivasi seseorang yang

lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya daripada apa yang secara objektif benar.

Persepsi pribadi seperti ini memegang peranan penting dalam pengembangan minat

seseorang (Indarti, 2008).

Efikasi diri dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu hal yang

dipercaya. Membuka sebuah usaha memerlukan kepercayaan terhadap kemampuan diri

sendiri bahwa usahanya akan berhasil, hal inilah yang akan memotivasi seseorang untuk

berani memulai suatu usaha. Apabila seseorang tidak percaya akan kemampuan yang

dimiliki, kecil kemungkinan orang tersebut akan berminat dalam berwirausaha.

Wirausahawan harus dapat menentukan jumlah modal yang diperlukan guna memulai

sebuah usaha, seorang wirausahawan pertama-tama harus menentukan jumlah minimum dari

masing-masing sumber daya yang diperlukan. Sebagian sumber daya dibutuhkan dalam

tingkat kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebagian lainnya

(Susanto, 2009:11).

Ketersediaan informasi usaha merupakan faktor penting yang mendorong keinginan

seseorang untuk membuka usaha baru dan faktor kritikal bagi pertumbuhan dan

(10)

Campur tangan orang lain dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang

dalam dunia bisnis. Relasi bisnis memiliki prinsip berbanding lurus, artinya semakin banyak

jumlah relasi bisnis, semakin cepat seseorang mencapai sukses dalam berusaha, begitu juga

sebaliknya (Sudjatmoko, 2009:25).

Faktor lingkungan di atas seperti ketersediaan modal, ketersediaan informasi, dan

ketersediaan relasi bisnis disebut kesiapan instrumentasi seorang wirausahawan (Indarti,

2008). Kesiapan instrumentasi tersebut mempengaruhi minat berwirausaha seseorang, karena

bila kesiapan instrumentasi tersebut sudah terpenuhi maka akan meningkatkan kepercayaan

diri seseorang dalam mulai menjadi wirausahawan.

Kebutuhan akan prestasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan watak yang

memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan untuk mencapai kesuksesan dan

keunggulan. Kebutuhan akan prestasi juga dapat mendorong kemampuan pengambilan

keputusan dan kecenderungan untuk mengambil resiko seorang wirausaha (Indarti, 2008).

Kebutuhan prestasi mempengaruhi minat berwirausaha seseorang yang ingin mencapai

jenjang karir yang diinginkan sesuai dengan kerja keras yang dilakukan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana minat wirausaha pemuda di Kecamatan Percut Sei Tuan ?

2. Bagaimana pengaruh Efikasi Diri, Kebutuhan Prestasi, Ketersediaan Informasi,

Jaringan, Akses Modal, dan Demografi terhadap minat kewirausahaan pemuda di

Kecamatan percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang ?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui minat wirausaha pemuda di Kecamatan percut Sei Tuan,

(11)

2. Untuk mengetahui Efikasi Diri, Kebutuhan Prestasi, Ketersediaan Informasi, Jaringan,

Akses Modal, dan Demografiterhadap minat kewirausahaan pemuda di Kecamatan

percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

1.4Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan dan program yang tepat

untuk meningkatkan minat berwirausaha pemuda sehingga dapat membantu

pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi angka pengangguran

masyarakat, menggerakkan perekonomian dan lain-lain.

2. Sebagai masukan bagi para pemuda sehingga tertarik menjadi wirausaha dan dapat

mempersiapkan diri dengan baik dan memadai sebelum terjun menjadi wirausaha.

3. Sebagai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam penelitian di bidang

kewirausahaan.

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama di

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pendaftaran tanah wakaf (Studi di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang adalah 1) masih kurangnya pemahaman masyarakat

Penelitian ini di laksanakan di Desa Bandar Khalifa, Desa Kolam, dan Desa Bandar Setia di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang di mulai

Muhammad Prawira : Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Percut Daerah Irigasi Bandar Sidoras Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dibimbing oleh SUMONO dan

YOHANES GINTING: Analisis Tingkat Kerusakan Hutan Mangrove Berdasarkan NDVI dan Kriteria Baku di Kawasan Hutan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.. Di bawah

Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Desa Percut (Dusun Bagan) Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”,

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”,

Objek penelitian ini adalah air sumur gali di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang kadar mangan (Mn) cukup tinggi, pada salah satu